PEMAPARAN METODE PENELITIAN KUALITATIF Oleh: Dr .

2y ago
71 Views
10 Downloads
438.86 KB
17 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Esmeralda Toy
Transcription

1PEMAPARAN METODE PENELITIAN KUALITATIFOleh: Dr. Wahidmurni, M.PdDosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Maulana Malik Ibrahim MalangEmail: wahidmurni@pips.uin-malang.ac.idJuli 2017ABSTRAKMetode penelitian kualititatif merupakan suatu cara yang digunakan untukmenjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa narasiyang bersumber dari aktivitas wawancara, pengamatan, pengalian dokumen.Untuk dapat menjabarkan dengan baik tentang pendekatan dan jenispenelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknikpengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan temuan dalamsuatu proposal dan/atau laporan penelitian diperlukan pemahaman yang baiktentang masing-masing konsep tersebut. Hal ini penting untuk memastikanbahwa jenis penelitian sampai dengan pengecekan keabsahan temuan yangdituangkan dalam proposal dan laporan penelitian telah sesuai dengankaidah penulisan karya ilmiah yang dipersyaratkan. Pada artikel inidisajikan contoh-contoh riil pemaparan pendekatan dan jenis penelitiansampai dengan analisis data penelitian kualitatif.Kata Kunci: metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatifA. PendahuluanKegiatan penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menjawab permasalahanyang diajukan (umumnya diajukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian)yang dirumuskan dalam subbab rumusan masalah atau fokus penelitian. Berdasaridentifikasi pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut, sesungguhnya peneliti dapatdengan mudah untuk menentukan desain penelitian yang digunakan, sebab dari hasilidentifikasi setidaknya akan ditemukan ciri-ciri dari karakteristik pendekatan penelitian,jenis penelitian, perlu tidaknya peneliti masuk atau hadir dalam kancah penelitian,teknik pengumpulan data yang dibutuhkan sampai analisis data yang diperlukan.Sebagai contoh, pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah/fokus penelitianseperti “bagaimana upaya guru IPS dalam menciptakan proses pembelajaran yangefektif di MTs Negeri 9 Malang?”. Untuk menjawab pertanyaan di atas, perludikumpulkan data penelitian. Pertanyaannya adalah data apa yang harus dikumpulkan?,haruskah peneliti hadir di lokasi penelitian?, Darimana dan siapa sumber datanya?.

2Teknik pengumpulan data apa yang harus digunakan untuk mengumpulkan beragamdata yang diperlukan?.Untuk mengumpulkan data penelitian dalam rangka menjawab pertanyaantersebut, peneliti hendaknya mengidentifikasi beberapa hal yang harus ia lakukan,misalnya:1. Siapa orang yang paling tahu permasalahan penelitian ini dan layak memberikan data(sumber data berupa informan, misalnya guru); apakah data dari guru sudah absahuntuk menjawab rumusan masalah tersebut?, tentunya tidak, peneliti perlu mengecekkeabsahan data dari guru tersebut kepada siswanya (siswa merupakan informan, iniberarti siswa juga sumber data); apakah ini selesai? Tentunya belum, peneliti masihmemerlukan sumber data lainnya untuk meningkatkan tingkat keabsahan data yangdikumpulkan, yakni dengan cara mengamati peristiwa pembelajaran di kelasmisalnya (kegiatan pembelajaran, peristiwanya merupakan sumber data); penelitijuga akan mengecek silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yangdibuat guru (silabus dan RPP merupakan sumber data berwujud dokumen), danseterusnya.2. Berdasar pertanyaan-pertanyaan pada nomor satu di atas, mensyaratkan penelitiuntuk hadir pada kancah/lapangan penelitian untuk melakukan wawancara denganinforman, mengamati peristiwa pembelajaran, mengkaji dokumen perangkatpembelajaran. Kehadiran penelitian ini merupakan salah satu ciri penelitian denganpendekatan kualitatif.3. Setelah mengetahui sumber data yang akan dituju, maka dengan sangat mudah untukmenentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan berikut rambu-rambutentang data apa saja yang diperlukan. Secara ringkas alur pemikiran tersebut dapatdisajikan dalam tabel berikut,

3Tabel 1. Keterkaitan Pertanyaan Penelitian, Sumber Data dan TeknikPengumpulan DataNo.Pertanyaan1.Bagaimanaupaya guruIPS dalammenciptakanprosespembelajaranyang efektif diMTs Negeri 9Malang?2.Pertanyaan ke2 danseterusnyaSumber Silabus, -Rambu Data yang DibutuhkanTema Wawancara:1. Proses penyusunan perangkatpembelajaran (silabus dan RPP).2. Pendekatan, model, strategi, metode danteknik pembelajaran yang diterapkan.3. Proses penilaian yang dilakukanTanggapan siswa atas proses pembelajaranyang dialami1. Kegiatan pembukaan pembelajaran2. Kegiatan inti pembelajaran3. Kegiatan penutup pembelajaran1. KI, KD dan IPK yang dikembangkan2. Pemilihan pendekatan, model, strategi,metode dan teknik pembelajaran yangditerapkan.3. Langkah-langkah pembelajaran4. Program penilaian yang dikembangkanTema wawancaranya apa?Nama peristiwa/kegiatan yang diamatiTopik yang dikaji/diambil datanyaBerdasar tabel di atas, maka peneliti dengan mudah dapat mengemukakan ataumenulis subbab metode penelitian yang akan dikerjakan. Isi tabel dapat digunakansebagai rambu-rambu dalam mengembangkan subbab-subbab metode penelitian lebihlanjut. Berikut diuraikan contoh menyusun subbab metode penelitian denganmenggunakan pendekatan kualitatif disertai contoh riil dari berbagai penelitian yangberagam.B. Subbab dalam Metode Penelitian KualitatifSubbab-subbab yang dideskripsikan dalam penelitian dengan menggunakanpendekatan kuantitatif setidaknya mencakup:1. Pendekatan dan Jenis PenelitianApa yang harus diuraikan dalam subbab ini juga sama dengan apa yang harusdikemukakan dalam pendekatan dan jenis penelitian dalam penelitian kuantitif, yaknimengemukakan alasan penggunaan pendekatan dan jenis penelitian, berikut contohoperasionalisasinya di lapangan.

4Berikut adalah contoh bagian pendekatan dan jenis penelitian dari ringkasanDisertasi (Soeparto, 2003:711),Penelitian ini pada dasarnya dimaksudkan untuk memahami mengapa elitagama atau kyai masih di tempatkan sebagai tokoh penting dan dijunjungtinggi di tingkat masyarakat lokal (tempat penelitian) setelah berlakunyaUU No. 5/1979. Padahal, sejumlah hasil penelitian (seperti yang telahdisebutkan dalam latar belakang penelitian) menunjukkan kiantergesernya eksistensi dan peran elit agama di tengah masyarakat,sebagai konsekuensi sosial dari penerapan Undang-Undang AdministrasiDesa (UU No. 5/1979). Kenyataan yang disebutkan terakhir itu bisadipahami, karena kuatnya tendensi birokrasi pemerintahan desa danmemusatkan kekuasaan di tangan kepala desa (sebagai penguasa tunggal)dalam ketentuan UU No. 5/1979.Karena penjelasan teoritis yang ingin dibangun (berdasarkan data)mementingkan perspektif, definisi dan interprestasi partisipan, makadiperlukan suatu pendekatan penelitian tersendiri, yang arah dantujuannya kepada pemahaman terhadap suatu masalah berdasarkanprespektif (termasuk definisi dan interprestasi) para pelaku di situspenelitian. Yang sesuai dengan arah dan tujuan tersebut adalahpendekatan penelitian kualitatif (qualitative research).Paradigma yang demikian itu sejalan dengan pernyataan terkenal W. IThomas bahwa “If one defines a situation as real, regardlless of theaccuracy of that definition, it is real in its consequences” (Chafetz,1978:39). Dan cara terbaik untuk memahami dunia makna atau definisipara pelaku (partisipan) ialah melalui apa yang oleh Weber disebutdengan verstepen, yang dalam bahasa Inggris kadang-kadangditerjemahkan emphatic understanding atau interpretive understanding(Chafetz, inidum).Situasi lokasi penelitian ini adalah kelurahan Sagento KecamatanGajayana Kabupaten Malang Jawa Timur. Alasan dipilihnya kelurahanSagento ini adalah: pertama, lokasi tersebut memenuhi persyaratanpersyaratan yang diperlukan sesuai dengan kasus yang dijadikan pokokpermasalahan penelitian ini yaitu, (1) adalah sebuah area di KabupatenMalang yang menggambarkan profil masyarakat maju dan modern,namun tradisi keagamaan sangat kuat dan kyai masih diposisikan sebagaipanutan dan pimpinan mereka (umat) yang sebenarnya; (2) secaraadministrasi pemerintahan relatif lama berstatus kelurahan yangsebelumnya menerapkan sistem administrasi pemerintahan desa; (3) .Contoh lain dari penelitian Wahidmurni (2016) mengemukakan pendekatan danjenis penelitiannya sebagai berikut,Penelitian ini bertujuan untuk memahami alasan anak muda memilihberkarir sebagai pengusaha dan cara-cara mereka untuk mengembangkanbisnisnya, serta hambatan yang ditemui selama mengembangkanbisnisnya. Selanjutnya digali makna dari apa yang terjadi, untukdiungkap nilai-nilai kehidupan yang ada pada diri mereka. Untuk

5mencapai tujuan tersebut, peneliti turun langsung ke lapangan penelitianbertemu dengan mereka untuk mengumpulkan data penelitian, sekaligusmelakukan analisis data selama proses penelitian. Untuk itu, penelitianini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurutCorbin dan Strauss (2015:5) merupakan bentuk penelitian dimanapeneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data menjadi bagian dariproses penelitian sebagai partisipan bersama informan yang memberikandata. Adapun alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah:1. untuk mengeksplorasi pengalaman batin peserta,2. nsformasikan,3. untuk menjelajahi daerah yang belum diteliti secara menyeluruh,4. untuk menemukan variabel yang relevan yang nantinya dapat diujimelalui bentuk-bentuk kuantitatif penelitian,5. untuk mengambil pendekatan holistik dan komprehensif dalammempelajari fenomena.Adapunjenis penelitiannya adalahstudi kasus sebagaimanadiungkapkan Yin (2009) studi kasus merupakan penyelidikan empiriskontemporer dalam konteks kehidupan nyata, terutama ketika batas-batasantara fenomena dan konteks tidak begitu jelas. Rancangan studi kasusdipilih untuk membantu mengeksplorasi pengalaman kewirausahaanpengusaha muda berpotensi dalam mengembangkan bisnisnya, di manaperistiwa dan perilaku mereka tidak dapat dikendalikan dan lebih fokuspada peristiwa yang terjadi saat ini. .2. Kehadiran PenelitiSalah satu ciri penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai instrumensekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia (seperti: angket, pedomanwawancara, pedoman observasi dan sebagainya) dapat pula digunakan, tetapifungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen kunci. Olehkarena itu dalam penelitian kulaitatif kehadiran peneliti adalah mutlak, karenapeneliti harus berinteraksi dengan lingkungan baik manusia dan non manusia yangada dalam kancah penelitian. Kehadirannya di lapangan penelitian harus dijelaskan,apakah kehadirannya diketahui atau tidak diketahui olehsubyek penelitian. Iniberkaitan dengan keterlibatan peneliti dalam kancah penelitian, apakah terlibat aktifatau pasif.Berikut adalah contoh memaparkan subbab kehadiran peneliti yang diambilkandari Disertasi yang berjudul Pola Pembuatan Kebijakan Pendidikan (Studi MultiKasus pada Tiga Dinas Pendidikan di Sulawesi Utara) karya Senduk (2005:77),sebagai berikut:

6Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif yang menjadialat utama adalah manusia (human tools), artinya melibatkan penelitisendiri sebagai instrumen (Bogdan & Biklen, 1998; Rahardjo, 2003)dengan memperhatikan kemampuan peneliti dalam hal bertanya, melacak,mengamati, memahami dan mengabstraksikan sebagai alat penting yangtidak dapat diganti dengan cara lain. Dalam penelitian kualitatif penelitiwajib hadir di lapangan .Kehadiran peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian inimemberikan keuntungan yakni Peneliti selaku instrumen utama masuk ke latar penelitian agar dapatberhubungan langsung dengan informan, dapat memahami secara alamikenyataan yang ada di latar penelitian, , Peneliti berusaha melakukaninteraksi dengan informan penelitian secara wajar dan menyikapi segalaperubahan yang terjadi di lapangan, berusaha menyesuaikan diri dengansituasi Sehubungan dengan hal tersebut, maka langkah-langkah yang ditempuhpeneliti sebagai berikut:1. kegiatan awal sebelum memasuki lapangan, peneliti melakukan surveydi tiga lokasi untuk memperoleh gambaran umum tentang 2. kegiatan kedua, .3. Selanjutnya peneliti terjun ke lapangan untuk melakukan pengumpulandata berdasarkan jadual yang telah disepakati oleh peneliti denganinforman.Dalam bidang kependidikan, contoh pemaparan kehadiran peneliti dapatdiungkapkan dengan menceritakan apa yang akan peneliti lakukan selama kegiatanpenelitian. Misalnya mulai dari mengajukan permohonan ijin penelitian, menemuiguru yang akan menjadi subyek penelitian, berbaur dengan siswa dan sebagainya.Contoh rumusan kehadiran peneliti sebagai berikut,Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan upayaguru dalam meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar.Untuk itu, peneliti harus mengenal baik guru secara pribadi danmendapatkan kepercayaannya, dan menyakinkannya bahwa kehadiranpeneliti dapat membantu memecahkan permasalahan pembelajaran yangdihadapinya. Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, peneliti sudahmengenal dengan baik guru yang akan menjadi subyek penelitian,perkenalan terjadi ketika peneliti melaksanakan program Magang. Dalampelaksanaan program magang peneliti sudah terbiasa mengikuti guruuntuk masuk di dalam kelas, melakukan diskusi tentang masalah-masalahpembelajaran. Bahkan ide penelitian ini muncul selama program magangdilaksanakan, sehingga prosedur perijinan dapat dengan mudah diperolehdengan mendapat dukungan dari kepala madrasah dan guru. Oleh karenapenelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas, maka dalam penelitian inipeneliti dan guru berperan aktif secara bersama-sama dalam menyusunperangkat pembelajaran, merancang media dan sumber belajar, sampai

7pada penyusunan rubrik penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas, guru bertindak sebagai guru inti, sedangkan peneliti bertindaksebagai pengamat. Kegiatan kerjasama dengan guru terus berlangsungsampai kegiatan penelitian ini selesai dilaksanakan.3. Lokasi PenelitianPenelitian kualitatif dilakukan karena adanya sesuatu yang unik dan menarikuntuk dikaji oleh peneliti. Untuk itu, pemaparan lokasi penelitian tidak hanya sebataskondisi fisik (seperti alamat lokasi dan letak geografis), tetapi juga perludikemukakan suasana kehidupan (aktivitas subyek penelitian) sehari-hari di lokasipenelitian. Pemaparan secara rinci tentang lokasi penelitian seharusnya menyiratkantentang alasan mengapa lokasi penelitian tersebut dipilih oleh peneliti.Contoh yang baik diberikan oleh Nawawi (2003:372) dalam disertasinya yangberjudul Budaya Perusahaan (Kajian Kontruksi Sosial melalui Interaksi Sosial Buruhdengan Pemerintah di PT H.M. Sampoerna Surabaya) sebagai berikut,Latar kajian dalam penelitian ini ditentukan setelah dilakukan studibanding pada latar lain, yaitu PT Maspion Group yang berlokasi diBundaran Sidoarjo dan PT Unilever indonesia yang berlokasi di RungkutIndustri Surabaya. Perusahaan tersebut dijadikan latar pembanding karenakeduanya merupakan industri padat karya yang jumlah pekerjanya lebihbanyak wanita daripada pria. Hubungan indutrial antara pengusaha denganburuh di PT Maspion Group belum harmonis, terbukti dengan terjadinyaunjuk rasa buruh secara berulang-ulang menuntut kenaikan upah danpeningkatan kesejahteraan (cuti haid, uang makan, dan jam lembur). Dilain pihak, PT Unilever Indonesia lebih mengutamakan pekerja padatingkat (level) atas yaitu manajer daripada buruh. PT Unilever Indonesiadikenal sebagai salah satu pusat pelatihan (training center) bagi manajersenior di Indonesia.Pola industri pabrik rokok PT H.M. Sampoerna yang berlokasi di RungkutIndustri bersifat padat karya karena yang diproduksi rokok linting (SigaretKretek Tangan) Djie Sam Soe, berbeda dengan pabrik yang berlokasi diKedung Baruk Surabaya, Sukorejo, dan Malang yang memproduksi rokokmesin (Sigaret kretek Mesin) di antaranya Sampoerna Internasional Hijaudan Sampoerna Internasional Merah. Budaya perusahaan di PT H.M.Sampoerna Surabaya relatif harmonis dan dinamis.Pemilihan setting penelitian ini dipertimbangkan dari aspek teoritikmetodologis dan aspek teknis operasional. Berdasarkan aspek teoritikmetodologis dimungkinkan PT HM. Sampoerna dimasuki dan dikajisecara lebih mendalam. Sebagai perusahaan yang memilih pola industripadat karya, PT HM. Sampoerna mempekerjakan 30.095 orang. Interaksisosial antara pengusaha dan buruh harmonis, hal itu ditunjukkan dengantidak adanya aksi unjuk rasa pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia.Di lain pihak, secara teknis operasional, aktor industri di PT H.M.

8Sampoerna memungkinkan penulis memainkan peran yang layak dalamrangka mempertahankan kesinambungan kehadiran penulis sepanjangwaktu karena penulis telah menjalain hubungan baik dengan DirekturHRD, Direktur Produksi, staf Human Relation, dan mandor. Denganmemperhatikan faktor-faktor tersebut penulis tetapkan lokasi penelitian diPT H.M. Sampoerna Surabaya.Berdasar contoh di atas nampak jelas, bahwa pemilihan lokasi penelitiandidasarkan pada adanya keunikan di lokasi penelitian (dalam hal ini adalah“perusahaan memilih pola industri padat karya, PT HM. Sampoerna mempekerjakan30.095 orang. Interaksi sosial antara pengusaha dan buruh harmonis, hal ituditunjukkan dengan tidak adanya aksi unjuk rasa pada saat krisis ekonomi melandaIndonesia”).Untuk itu, alasan semacam ini perlu ditonjolkan dalam penelitiankualitatif.Contoh lain misalnya penelitian Munir (2003:888) mengemukakan alasanpemilihan lokasi penelitian sebagai berikut,Penetapan lokasi penelitian dalam kajian ini dilakukan secara purposif.Lokasi penelitian adalah desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang,kabupaten Bangkalan. Pemilihan lokasi dilandasi oleh pertimbangansebagai berikut: (a) di lokasi tersebut banyak kasus-kasus sengketa tanahbaik yang diselesaikan di pengadilan negeri maupun di luar pengadilannegeri, bahkan di desa ini ada kasus sengketa tanah seluas 3 meter persegiyang penyelesaiannya pada proses pengadilan negeri, dan (b) desaSukolilo Barat merupakan desa yang oleh pemerintah KabupatenBangkalan digolongkan sebagai desa yang penataan administrasinyasangat baik (juara lomba desa di Kabupaten Bangkalan).4. Sumber DataSumber data merujuk pada asal data penelitian diperoleh dan dikumpulkan olehpeneliti. Dalam menjawab permasalahan penelitian, kemungkinan dibutuhkan satuatau lebih sumber data, hal ini sangat tergantung kebutuhan dan kecukupan datauntuk menjawab pertanyaan penelitian. Sumber data ini akan menentukan jenis datayang diperoleh, apakah termasuk data primer atau data sekunder. Dikatakan dataprimer, jika data tersebut diperoleh dari sumber asli/sumber pertama; sedangkandikatakan data sekunder jika data tersebut diperoleh bukan dari sumber asli/sumberpertama melainkan hasil penyajian dari pihak lain.Untuk itu pada subbab ini beberapa hal yang perlu dikemukakan adalah siapadan apa sumber datanya, jenis data yang diperoleh dari sumber data, alasan

9pemilihan sumber data. Hal demikian perlu dilakukan untuk memastikan bahwa datapenelitian yang dikumpulkan benar-benar terjamin kredibilitasnya karena diperolehdari sumber data yang tepat.Contoh pemaparan subbab sumber data penelitian Wahidmurni (2016:25)sebagai berikut,Sumber data utama dalam penelitian ini adalah para pengusaha yangmenjadi informan/subyek penelitian. Data yang dikumpulkan berupaungkapan/pendapat/persepsi mereka tentang segala hal yang berkaitandengan program bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu, jenis datapenelitian ini adalah data primer. Pemilihan informan atau subyekpenelitian berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti terlebihdahulu, yakni profil pengusaha yang memiliki kriteria seperti: (1) merintisusahanya dari bawah sekali atau bukan warisan dari usaha keluarga, (2)rentang usia 20 sampai dengan 30 tahun, (3) pernah mendapatkanpengakuan atau penghargaan dari pihak ekternal sebagai pengusaha mudasukses.Subyek penelitian ini adalah dua orang anak muda yang berpotensimenjadi pengusaha yang berhasil, karena keduanya telah merintis bisnissebagai pengusaha start-up telah mendapatkan

dituangkan dalam proposal dan laporan penelitian telah sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang dipersyaratkan. Pada artikel ini disajikan contoh-contoh riil pemaparan pendekatan dan jenis penelitian sampai dengan analisis data penelitian kualitatif. Kata Kunci: metode penelitian ku

Related Documents:

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan .

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian survei yang merupakan salah satu contoh dari metode penelitian kuantitatif, dalam modul ini akan saya perkenalkan pula pendekatan kualitatif. Berbeda dari penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif didasarkan pada penelitian observasi non-kuantitatif

Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat diskriptif, yait 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang keharmonisan pernikahan pemuda dewasa dini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif menurut

Panduan Laporan Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif 1 Pelatihan Menulis Laporan Penelitian Kualitatif Transformatif Oleh Dr. Mohammad Mahpur, M. Si Pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif JUDUL PENELITIAN Judul merupakan gambaran dari fokus penelitian yang sudah ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. yang dikutip oleh. (Sugiyono, 2010: 9)

Andreas Wagner PROFILE IT administrator, urbanist, manager, freelancer Main interest in organisational forms of urban labor & coworking spaces and professionalizing IT knowledge SKILLS Languages Mother tongue German, Fluent in spoken and written English, Fair knowledge of French, Basic Arabic Project Management Organized cultural events with budgets up to 20.000 and teams of up to 20 people .