BAB II MEDITASI ŻIKIR DAN KESEHATAN MENTAL A. Żikir

3y ago
21 Views
2 Downloads
696.80 KB
33 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Amalia Wilborn
Transcription

BAB IIMEDITASI ŻIKIR DAN KESEHATAN MENTALA. Meditasi Żikir1.Pengertian MeditasiApabila membahas tentang meditasi maka secara umum, meditasidiartikan sebagai perenungan (contemplation) dan refleksi (reflection). Prof.Muhammad Shafii (dalam Sulaiman, 2015) mendefinisikan meditasi sebagaisuatu kondisi psikofisiologis di mana individu mengalami kepasifan yangaktif dan diam yang kreatif.1 Sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yangmempraktikkan meditasi dapat menjadikan dirinya menjadi pasrah dan fokuspada suatu hal yang membuat kondisinya tenang dan nyaman.Linda O‟Riordan (dalam Sulaiman, 2015) menjelaskan, meditasimemungkinkan kita menjelajahi batin untuk merefleksikan identitas riil kitadan belajar tentang tujuan dan misi hidup ini. Caranya, belajar mengontroltubuh-tubuh mental dan emosional kita dan menemukan siapakah diri inisebenarnya. Agar berhasil, perlu belajar menjadi pendiam dan membiarkanpikiran mendengar dan menyerap. Selain menemukan cara mengenyahkansesuatu yang melampaui batasan sehari-hari, meski kita akan tetapterperangkap dalam lingkaran-lingkaran pengalaman fisik dan sensoris.2 Haltersebut dapat disimpulkan bahwa secara spontan, orang yang melakukanmeditasi akan terbawa ke dalam kesadaran untuk dapat menjangkau hal-hal diluar batasan-batasan yang dilakukan dalam kesehariannya. Maka orangtersebut akan mampu menyadari makna hidup dan mampu mengarahkanmental serta emosional ke arah yang positif. Sehingga pada akhirnyaseseorang akan mempunyai pola hidup yang lebih tertata karena sudahmengetahui konsep dan program dalam menjalani kehidupan.Sedangkan menurut James P. Caplin mengatakan bahwa meditasi adalahsatu upaya dan usaha yang dilakukan secara terus-menerus pada suatu1Sulaiman, Sufi Healing: Penyembuhan Penyakit Lahiriah dan Batiniah Cara Sufi,(Semarang: CV Karya Abadi Jaya, 2015), hlm. 111.2Ibid.20

aktifitas berfikir, dan biasanya kegiatan tersebut berbentuk semacamkontemplasi atau perenungan dan pertimbangan-pertimbangan religius. Ataujuga bisa dikatakan refleksi mengenai hubungan dan komunikasi antara orangyang tengah bersemedi (meditator) dengan Tuhan.3Jika dilihat dari akar kata meditasi itu sendiri, berasal dari bahasa Latinyakni meditat, yang kemudian berkembang menjadi meditari, dari akar katamed yang berarti “pikiran” atau “perhatian”. Sedangkan menurut para tokohyang ahli dibidangnya mengungkapkan beberapa pengertian dari meditasidiantaranya :1) Oleh Webster‟s New World Dictionary sebagai:a.Tindakan bermeditasi; pikiran yang terus mendalamb.Refleksi yang mendalam tentang berbagai hal sebagai tindakankebaktian keagamaan (ibadah)2) Oleh Nattall‟s Standard Dictionary sebagai:a.Perhatian yang terus-menerus terhadap subjek tertentu3) Oleh Funk and Wagnalls Standard Desk Dictionary sebagai:a.Tindakan bermeditasi: refleksi terhadap sebuah subjek; kontemplasi.Dalam kajian agama, meditasi merupakan penggunaan pikiran secaraterus-menerus untuk merenungkan beberapa hal tentang suatu kebenaran,misteri/hal-hal yang bersifat tabu, atau objek penghormatan (ta‟zim) yangbersifat keagamaan, sebagai sarana untuk latihan ibadah.4Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, meditasi adalah pemusatanpikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu. Senada dengan ini MoeslimDalidd dari Yayasan Krishnamurti Indonesia mendefinisikan meditasi sebagaisuatu cara, metode, dan latihan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.5Di dalam literatur psikologi, Smith (1975) menyatakan istilah meditasimengacu pada sekelompok latihan untuk membatasi pikiran dan perhatian.3James P. Caplin, Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono, (Jakarta: RajaGrafindo,2014), hlm. 294.4Soraya Susan Behbehani, Ada Nabi Dalam Diri:Melesatkan Kecerdasan Batin Lewat Zikirdan Meditasi, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2003), hlm. 25-26.5Sudirman Tebba, Meditasi Sufistik, (Jakarta: Pustaka irVan, 2007), hlm. 1.21

Sementara itu Walsh (1983) mengungkapkan bahwa meditasi merupakanteknik atau metode latihan yang digunakan untuk melatih perhatian untukdapat meningkatkan taraf kesadaran, yang selanjutnya dapat membawaproses-proses mental dapat lebih terkontrol secara sadar. Selain itu Ornstein(1986) mengungkapkan bahwa esensi meditasi adalah usaha membatasikesadaran pada satu objek stimulasi yang tidak berubah pada waktu tertentu.Lebih jauh Maupin (dalam Johana E. Prawitasari dkk., 2002) mengemukakanbahwa meditasi merupakan suatu teknik latihan untuk mengembangkan duniainternal atau dunia batin seseorang, sehingga menambah kekayaan maknahidup baginya.6Meditasi adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untukmemusatkan banyak titik perhatian ke satu titik perhatian. Dalam keadaanmeditasi, kita mencapai taraf keseimbangan di mana dengan mengeluarkanenergi tubuh seminimum mungkin semua sistem yang ada dalam diri kitaakan aktif bekerja secara maksimum. Dalam keadaan meditasi kita mencapaitrance, hening, suatu tingkat kesadaran tinggi di mana kita mampumengontrol emosi, mampu memahami apa yang harus dilakukan dan mampumenguasai situasi yang ada dalam diri kita. Pada saat itu kita akanmemunculkan kecerdasan emosional yang kita miliki yang akan bisa terusdikembangkan tergantung pengalaman yang kita peroleh.7Meditasi atau duduk tafakur adalah cara yang dapat membangkitkanrespons relaksasi. Jika doa berbicara, meditasi mendengar. Meditasi adalahsebuah cara ketika seseorang untuk sementara waktu saja berhenti mendengartekanan dan gangguan sehari-hari. Kalau Anda kelelahan karena bekerja beratseharian, seluruh komponen tubuh Anda akan mengikuti irama hidup Andaitu. Meditasi dapat membuat tubuh itu beristirahat.Meditasi, seperti diketahui bersama telah menjadi sebuah solusi untukmengatasi permasalahan-permasalahan yang bersumber dari gangguan emosi6Johana E. Prawitasari dkk., Psikoterapi: Pendekatan Konvensional dan Kontemporer,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 181-182.7Luh Ketut Suryani, Atasi Masalah Dengan Kemampuan Spiritual Anda, (Jakarta, PTIntisari Mediatama, 2004), hlm. 20.22

dan mental. Banyak sekali teknik-teknik meditasi yang telah dikembangkandan dipraktikkan di jaman sekarang ini. Namun, sesungguhnya teknik-teknikyang serba modern sekarang ini bukanlah satu-satunya cara untukmenimbulkan reaksi relaksasi pada tubuh. Ada juga cara meditasi denganberdoa, latihan autogenic, relaksasi otot progresif, jogging, berenang, latihanpernapasan Lamaze, yoga, thai chi chuan, ciqong, adalah teknik-teknik yangjuga mampu mengarahkan tubuh pada kondisi badan yang lebih relaks.Efek dari meditasi khususnya bagi otak, akan dapat membawa kepadakeadaan yang disebut dengan keadaan alfa dan beta yang biasanya keadaantersebut dikaitkan dengan ketenangan dan kemampuan dalam memecahkanmasalah secara internal. Penelitian yang dilakukan oleh Das dan Gastautmenunjukkan bahwa dalam meditasi yoga pada tingkat lanjut, terjadipeningkatan pada gelombang Alfa, lalu memuncak pada kegiatan di dalamotak sekitar 30 hingga 50 Hz.82.Pengertian ŻikirŻikir secara etimologi berasal dari kata dzakara, artinya mengingat,memperhatikan, mengenang, sambil mengambil pelajaran, mengenal ataumengerti. Biasanya perilaku żikir diperlihatkan orang hanya dalam bentukrenungan sambil duduk berkomat-kamit.9 Sedangkan dalam pengertianterminologi żikir sering dimaknai sebagai suatu amal ucapan atau amalqauliyah melalui bacaan-bacaan tertentu untuk mengingat Allah.10Ensiklopedia Islam (dalam Amin Syukur, 2012), memaknai kata zikirdengan menyebut, mengingat, menjaga, mengerti, dan perbuatan baik.Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dimaknai sebagai ucapan lisan,gerakan raga, maupun getaran hati sesuai dengan cara-cara yang diajarkanagama, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT; upaya untuk8Taufiq Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ: Antara Neurosains dan Al-Quran, (Bandung: PT MizanPustaka, 2005), Cet. V, hlm. 169-170.9H.M. Amin Syukur dan Fathimah Usman, Terapi Hati dalam Seni Menata Hati, (Semarang:PT Pustaka Rizki Putra bekerjasama dengan Lembaga Bimbingan dan Konsultasi TasawufSemarang, 2008), hlm. 39.10Samsul Munir Amin dan Haryanto Al-Fandi, Energi Żikir:Menenteramkan JiwaMembangkitkan Optimisme, (Jakarta: Amzah, 2008), hlm. 11.23

menyingkirkan keadaan lupa dan lalai kepada Allah Allah SWT denganselalu ingat kepada-Nya; keluar dari suasana lupa, masuk ke dalam suasanamsyahadan (saling menyaksikan) dengan mata hati, akibat didorong oleh rasacinta yang mendalam kepada Allah SWT.11Zikir juga berarti ucapan yang dilakukan dengan lidah atau mengingatakan Tuhan dengan ucapan atau ingatan yang mempersucikan Tuhan danmembersihkan daripada sifat-sifat yang tidak layak untuknya, selanjutnyamemuji dengan puji-pujian dan sanjungan-sanjungan dengan sifat-sifat yangsempurna, sifat-sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurnian.12Menurut Ibnu „Athaillah al-Sakandari, zikir adalah melepaskan diri darikelalaian dengan senantiasa menghadirkan kalbu bersama al-Haqq (Allah).Pendapat lain mengatakan bahwa zikir adalah mengulang-ulang nama Allahdalam hati maupun lewat lisan. Ini bisa dilakukan dengan mengingat lafaljalalah (Allah), sifat-Nya, hukum-Nya, perbuatan-Nya, atau suatu tindakanyang serupa. Zikir bisa pula berupa doa, mengingat para rasul-Nya, nabi-Nya,wali-Nya, dan orang-orang yang memiliki kedekatan dengan-Nya, serta bisapula berupa takarub kepada-Nya melalui sarana dan perbuatan tertentu sepertimembaca, mengingat, bersyair, menyanyi, ceramah, dan bercerita.13Berżikir memiliki berbagai macam cara dalam pelaksanaannya, yaitużikir dzahir (suara keras), żikir sirr (suara hati), żikir ruh (suara roh/sikapżikir), żikir fi‟ly (aktivitas), żikir afirmasi, dan żikir pernapasan. Żikir modelterakhir inilah yang banyak bermanfaat untuk proses penyembuhan penyakitfisik.14Żikir pernafasan terdiri dari dua kata, yaitu żikir dan pernapasan. Żikir,sebagaimana diungkapkan sebelumnya berarti mengingat, memperhatikan,mengenang sambil mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti. Sedangkan11H.M. Amin Syukur, Sufi Healing: Terapi dengan Metode Tasawuf, (Jakarta: PenerbitErlangga, 2012), hlm. 73.12Abubakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat, (Solo: Ramadhani, 1996), Cet. XIII, hlm. 276.13Ibnu „Athaillah al-Sakandari, Terapi Makrifat: Zikir Penenteram Hati, diterj. Fauzi FaishalBahreisy dari “Miftah al-Falah wa Mishbah al-arwah”, (Jakarta: Zaman, 2013), hlm. 29.14H.M. Amin Syukur, Sufi Healing: Terapi dengan Metode Tasawuf, (Jakarta: PenerbitErlangga, 2012), hlm. 74.24

kata pernapasan, berasal dari asal kata napas, yaitu aktivitas paru-paru dalammenghirup dan mengeluarkan udara, melalui saluran pernapasan. Oleh karenaitu, żikir pernapasan adalah aktivitas żikir yang dibarengi dengan teknikpenarikan napas.15Mekanisme dan manfaat teknik pernafasan perut untuk kesehatan ketikaotot diafragma kontraksi ke bagian bawah, rongga perut mengembang. Hal inimenimbulkan tekanan negatif dalam rongga dada yang menyebabkan udara"dipaksa" masuk dalam jumlah yang maksimal ke dalam paru-paru dan jugamenyebabkan mengalirnya darah kembali (venous return) secara optimal kearah jantung. Sehingga menimbulkan efek yang menguntungkan bagikesehatan yaitu: Melancarkan sistem peredaran darah yang sangat pentingdalam menjaga keseimbangan sistem biologis tubuh secara keseluruhan.Meningkatnya daya tahan tubuh (sistem immun) seiring optimalnyaperedaran darah. Membantu mencegah terjadinya infeksi pada paru-paru danjaringan dalam tubuh lainnya. Menstimulasi pengeluaran hormon endorfinyang memiliki efek menenangkan tubuh (relax), sehingga dapat membantumeredakan stress, panik atau gugup. Tekanan otot diafragma yangberlangsung secara terus menerus dengan frekuensi yang teratur ke arahorgan-organ bagian bawah rongga dada seperti lambung, usus dan hati,memberikan efek "pijat" yang baik bagi organ-organ tersebut.16Żikir dapat dilakukan dengan cara membaca ayat-ayat suci dalam kitabsuci al-Qur‟an, yang merupakan bentuk żikir yang paling umum. Sebagiankaum muslim berżikir dengan menyebut nama Allah berulang-ulang, baikismu dzat (nama Allah), maupun nama-nama yang baik dan indah (asmaulhusna). Sebagian menggunakan sholawat kepada Nabi Muhammad, membacaastaghfirullohal adzim ( Ya Allah ampunilah dosa-dosaku), Allahu akbar(Allah Maha besar), Subhanallah (Maha suci Allah), Alhamdulillah (segalapuji bagi Allah), laa khaula wa la quwwata illa billah (tiada daya dan upaya15Ibid.Rahmad, Agus Koto (2015) Manfaat Teknik Pernafasan Perut untuk Kesehatan. Diunduhpada tanggal 18 Desember 2016 dari nafasan-perut-untuk-kesehatan 5513f6f58133117552bc635c1625

selain dari kekuatan Allah), atau laa illa ha illAllah (tiada Tuhan selainAllah).17a.Adab BerżikirKetika seseorang melakukan żikrullah, pada hakikatnya ia sedangberhadapan dengan kepada Dzat Yang Maha Sempurna. Karenanya,berżikir tidak boleh dilakukan dengan tanpa memperhatikan adab dancara-cara etis sesuai dengan rambu-rambu dari Allah SWT atau dariRasulullah saw, di dalam sunnahnya.Diantara adab dan cara berżikir adalah sebagai berikut:181.Mengikhlaskan niat dan motivasi dalam mengamalkan żikir. Dengancara tidak mempunyai maksud dalam melakukan żikir, selain untukmengingat Allah dalam rangka meningkatkan amal ibadah danperbuatan-perbuatan taat kepada Allah SWT.Melakukan żikir pada hakikatnya sedang berhadapan dengan DzatYang Maha Sempurna. Allah SWT, berfirman: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembahAllah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya merekamendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikianitulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5).Ikhlas berarti bersih dari segala yang mengotori ibadah, baik kotoransyirik yang dapat meruntuhkan bangunan ibadah, maupun riya‟(karena ingin pujian manusia atau karena keuntungan material yangdiinginkannya).17M.A. Subandi, Psikologi Żikir: Studi Fenomenologi Pengalaman Transformasi Religius,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 34.18Idris Abdul Shomad, Żikir dan Doa Mempertajam SQ, (Jakarta: Pustaka Ikadi, 2009), hlm.35-36.26

2.Dilakukan dengan rasa penuh ketundukan dan rasa takut (khusyu‟),tanpa mengganggu orang lain, karena inti żikir adalah mengingatAllah SWT, berfirman: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu denganmerendahkan hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskansuara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasukorang-orang yang lalai. (QS. Al-A‟raf: 205).Artinya, żikir dilakukan dengan penuh tawadhu‟ dan ah)danmaiyyatulah (kebersamaan-Nya) dalam jiwa.3.Melakukan żikir dalam keadaan suci dari hadats kecil dan besar.Bagi yang berhadats besar dibolehkan melakukan żikir selainmembaca ayat-ayat al-Qur‟an (lihat al-Adzkar Imam an-Nawawi hal.28).4.Żikir dilakukan pada tempat dan dengan pakaian yang suci danbersih, sebab saat berżikir adalah saat menghadap Dzat Yang MahaBersih, Maha Indah dan mencintai keindahan.19b. Manfaat BerżikirProf. H.M. Amin Syukur telah memberikan penjelasan secaragamblang tentang manfaat dari żikir yang dapat dirasakan oleh insanyang mempraktikkannya secara bersungguh-sungguh. Manfaat żikirtersebut diantaranya adalah sebagai berikut:1.Memantapkan ImanLawan żikir ialah ghaflah (lupa). Jiwa manusia akan terawasioleh apa dan siapa yang selalu melihatnya. Ingat kepada Allahberarti lupa kepada yang lain. Ingat yang lain berarti lupa kepada-19Ibid., hlm. 36.27

Nya. Melupakan-Nya akan mempunyai dampak yang luas dalamkehidupan manusia.Kemajuan yang telah dicapai oleh manusia. Khususnya dalambidang IPTEK telah menbawa mereka ke berbagai kemudahan,namun di sisi lain menimbulkan berbagai dampak yang tidak sesuaidengan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan itu timbul sikap ingin serbacepat, enak dan mudah. Yang menjadi ukuran dan pandangannyaialah yang bersifat materialistik.Pada saat yang demikian, diperlukan suatu keseimbangan hidupdan pembimbing ke arah jalan yang lurus: “Dan ingatlah akanTuhanmu jika kamu lupa, dan katakan: ‟Semoga Tuhanku memimpinaku ke jalan yang lebih dekat kebenarannya daripada jalan ini.” (alKahfi 18: 24)., sebab żikir berarti ingat kepada kekuasaan-Nya.202.Energi AkhlakKehidupan modern yang ditandai juga dengan dekadensi(kemerosotan) moral, akibat dari berbagai rangsangan dari luar,khususnya melalui media. Pada saat seperti ini, maka żikir(sebagaimana yang menumbuhkan tadi), dapat pula menjadi sumberenergi akhlak. Żikir demikian ini, tidak hanya żikir substansial,namun żikir fungsional. Żikir kedua ini bisa dipahami dari haditsNabi yang artinya: “tumbuhkanlah dalam dirimu sifat-sifat (akhlak)sesuai dengan kemampuan manusia”.21Dengan demikian, betapa penting menegtahui, mengerti(ma‟rifat) dan mengingat (żikir) Allah, baik terhadap nama-namamaupun sifat-sifat-Nya, kemudian maknanya ditumbuhkan dalamdiri secara aktif. Karena sesungguhnya iman adalah keyakinan dalamhati, diucapkan dengan lisan dan direalisasikan dalam amalanperbuatan.20H.M. Amin Syukur dan Fathimah Usman, Terapi Hati dalam Seni Menata Hati,(Semarang: PT Pustaka Rizki Putra bekerjasama dengan Lembaga Bimbingan dan KonsultasiTasawuf Semarang, 2008), hlm. 44.21Ibid., hlm. 45.28

Seorang Muslim yang mampu menginternalisasikan nmengekspresikan dalam perilaku sehari-hari, jadilah orang itumanusia yang baik dan dijamin masuk surga. Inilah makna haditsNabi Muhammad: “Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama(asma‟ al-husna), barangsiapa yang hafal atau menjaganya, makaakan masuk surga”.Sudah barang tentu yang menumbuhkan akhlaq al-karimah ituialah żikir yang disertai pengertian dan pemahaman terhadap apayang dibaca dan diucapkannya itu, ketika membaca Allah Akbar(Allah Maha Besar), akan memantul sifat lemah lembut, sebab hanyaDialah Yang Maha Kuasa, sedang dirinya adalah sangat lemah.Ketika membaca al-Qadir (Allah Maha Kuasa), al-Khaliq (Pencipta)dan sebagainya, maka akan merefleksikan dalam dirinya sifat kreatif,pemrakarsa, dan sebagainya.Ketika membaca ar-Razzaq (Pemberi Rizki), al-Jawwad(dermawan), maka akan tumbuh sifat-sifat seperti itu. Ketikamengucapkan al-Gaffar (Maha Pengampun), maka akan tumbuhsifat-sifat pemaaf dan sabar. Juga akan memantul sifat kasih sayangterhadap sesama makhluk karena Dia Maha Rahman dan Rahim(Pengasih dan Penyayang). Mereka yang żikir akan melakukanperbuatan yang baik dan terpuji, karena jiwanya tumbuh kesadaranbahwa Allah SWT., itu ar-Raqib (Maha Pengintai) dan seterusnya.Pada saat demikian, seseorang telah merasa diawasi oleh AllahSWT., yang dalam tasawuf disebut muraqabah.223.Terhindar dari BahayaDalam kehidupan ini, khususnya kehidupan zaman modern,seseorang tak bisa terlepas dari kemungkinan datangnya bahaya.Ingat kepada Allah, yang berarti konsentrasi terhadap ketentuanNya, dia akan serius dalam melakukan sesuatu, maka secara otomatis22Ibid., hlm. 46.29

dia akan terhindar dari bahaya. Terjadinya musibah pada menyimpang dari snnatullah.Hal ini dapat diambil pelajaran dari nabi Yunus as. Yangtertelan ikan. Pada saat seperti itu dia masih mampu mengendalikandiri dan sadar diri, sambil tetap ingat kepada Allah: “Lailaha illaanta subhanaka inni kuntu minadh dha-limin” (tiada Tuhan selainEngkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasukorang-orang yang dhalim (al-anbiya 21: 87). Dengan do‟a dan żikiritu, dia dapat keluar dari perut ikan: “sekiranya dia termasuk orangorang yang banyak menyebut nama Allah, niscaya dia akan tinggaldi dalam perut ikan, hingga dari kebangkitan.” (al-Shaffat 37: 142144).Dan żikir itu akan mendatangkan nikmat dan rahmat AllahSWT. Nabi saw. bersabda: “Tiada suatu kelompok yang dudukdalam suatu majelis żikir kepada Allah, melainkan pasti dikelilingioleh malaikat d

1 Sulaiman, Sufi Healing: Penyembuhan Penyakit Lahiriah dan Batiniah Cara Sufi, (Semarang: CV Karya Abadi Jaya, 2015), hlm. 111. 2 Ibid. 21 aktifitas berfikir, dan biasanya kegiatan tersebut berbentuk semacam kontemplasi atau perenungan dan pertimbangan-pertimbangan religius. Atau juga bisa dikatakan refleksi mengenai hubungan dan komunikasi .

Related Documents:

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

BAB 1 Akuntansi Keuangan & Standar Akuntansi Keuangan 1 BAB 2 Laporan Laba Rugi, Neraca dan Arus Kas 11 BAB 3 Pengawasan Terhadap Kas 25 BAB 4 P i u t a n g 33 BAB 5 Wesel dan Promes 47 BAB 6 Persediaan Barang Dagang 53 BAB 7 Penilaian Persediaan Berdasarkan Selain Harga Pokok 71 BAB 8 Amortisasi Aktiva Tak Berwujud 81 . Modul Akuntansi Keuangan 1 Dy Ilham Satria 1 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.

FISIKA DASAR I (Edisi Revisi) Oleh Dr.Eng. MIKRAJUDDIN ABDULLAH, M.Si. PROGRAM STUDI FISIKA . Daftar Isi Bab 1 Gerak Dua Dimensi 1 Bab 2 Gerak Peluru 17 Bab 3 Gerak Melingkar 36 Bab 4 Hukum Newton dan Dinamika 50 Bab 5 Hukum Gravitasi 81 Bab 6 Usaha Energi 99 Bab 7 Elastisitas Bahan 131 .

Abstract—Agile Software Development (ASD) has been on mainstream through methodologies such as XP and Scrum enabling them to be applied in the development of complex and reliable software systems. This paper is the end result of the Master’s dissertation of the main author, and proposes a solution to guide the development of complex systems based on components by adding exceptional .