PENERAPAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN

2y ago
22 Views
2 Downloads
2.37 MB
146 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Callan Shouse
Transcription

PENERAPAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGANPENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUKMENGENTASKAN SELF-ESTEEM YANG RENDAH PADA SISWA MANKOTA PALANGKA RAYASKRIPSIOlehSRI RAHAYUAFB 115 007KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS PALANGKA RAYAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANJURUSAN ILMU PENDIDIDKANPROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING2020

PENERAPAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGANPENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUKMENGENTASKAN SELF-ESTEEM YANG RENDAH PADA SISWA MANKOTA PALANGKA RAYASKRIPSIDiajukan kepadaFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Palangka RayaUntuk memenuhi salah satu persyaratanMemperoleh gelarSarjana PendidikanOleh :SRI RAHAYUAFB 115 007KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS PALANGKA RAYAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANJURUSAN ILMU PENDIDIDKANPROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING2020ii

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN KATA PERSEMBAHANMOTTOJangan berfikir untuk menjadi yang terbaikTapi berfikirlah untuk selalu memberikan yang terbaik.KATA PERSEMBAHANDengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, kupersembahkanskripsi ini untuk orang-orang yang tersayang. Terutama ayah dan ibu, adik sertakeluarga dan sahabatku. Terimakasih untuk doa dan dukungan yang tidak adaputusnya selama ini.Aku bukan siapa-siapa tanpa kalianvii

KATA PENGANTARSegala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat, anugerah dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Panduan Pelatihan KompetensiMultikultural Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Palangka Raya”.Dengan selesainya skripsi ini untuk persyaratan dalam menempuh studi strata 1 diFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangkaraya. Dengankesempatan ini penulis juga bermaksud menyampaikan rasa terimakasih kepada:1. Bapak Prof.Dr.Joni Bungai, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan (FKIP) Universitas Palangkaraya2. Bapak Dr.FX.Manesa, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan UniversitasPalangkaraya3. Ibu Romiaty, S.Psi., M.Pd., selaku Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling sertaDosen Pembimbing II yang selalu memberikan perhatian dan waktunya untukmembimbing penulis4. Bapak Prof. Dr. Helmuth Y Bunu, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang jugaselalu memberi bimbingan, masukan dan waktunya untuk membimbing penulis5. Bapak Drs. Sunaryo A.I., M.Pd., selaku Dosen yang selalu memberikan motivasikepada penulis layaknya seorang ayah6. Bapak dan Ibu Dosen di Prodi Bimbingan dan Konseling yang sudah bersediamembagikan ilmunya kepada penulis dalam perkuliahan maupun luar perkuliahan7. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji dan memberikan masukan untukkesempurnaan skripsi ini8. Orang tua tercinta serta adik-adik penulis yang telah membantu dan selalumendoakan untuk kelancaran penyusunan skripsi iniviii

9. Sahabat-sahabat penulis yang telah membantu banyak hal selama penyusunanskripsi iniix

ix10. Keluarga besar BK UPR, terutama BK angakatan 2015 atas semua pengalamandan canda tawa yang kalian ciptakan11. Teman-teman PPL Keguruan, PPL Bimbingan dan Konseling, serta teman-temanKKN Desa Bereng yang membantu dan memotivasi selama penyusunan skripsiini12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatunya, yang telah turutmembantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadarisepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu diharapkankritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.Palangkaraya,Desember 2019Penulis,

ABSTRAKSri Rahayu, 2019. Penerapan Layanan Konseling Kelompok Dengan TehnikRational Emotive Behavior Therapy Untuk Mengentaskan Self-EsteemYang Rendah Pada Siswa Man Kota Palangka Raya. Skripsi, ProdiBimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Palangkaraya. Pembimbing I Prof. Dr. Helmuth Y.Bunu,M.Pd dan Pembimbing II Romiaty, S.Psi.,M.Pd.,PsiKata Kunci: Konseling Kelompok, Pendekatan Rational Emotive BehaviourTherapy (REBT), Self EsteemAbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa siswa kelas XI MAN KotaPalangka Raya yang memiliki tingkat self esteem yang rendah, yang ditandai denganperilaku takut jika tidak dapat menjawab pertanyaan akan di tertawakan temannyadan di anggap bodoh, selalu merasa bahwa dirinya tidak bisa, merasa bahwa temantemannya tidak ada yang menghiraukan dirinya sehingga tidak ingin melibatkandirinya dalam suatu kegiatan, selain itu siswa merasa tidak mampu melakukansesuatu hal yang lebih besar lagi atau keluar dari zona aman siswa tersebut. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan layanan konseling kelompokdengan pendekatan rational emotive behaviour therapy (REBT) untuk mengentaskanself esteem siswa yang rendah di MAN Kota Palangka Raya. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yangmemungkinkan diperolehnya gambaran dan menjelaskan fenomena yang terjadi.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dandokumentasi. Objek penelitian ini adalah 4 (empat) orang siswa yang memiliki selfesteem yang rendah di kelas XI MAN Kota Palangka Raya. Teknik analisis datadilakukan dengan 3 (tiga) tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikankesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti mengetahui bahwasetelah di berikan konseling kelompok dengan pendekatan rational emotivebehaviour therapy (REBT) terjadi perubahan yang efektif terhadap siswa yangmemiliki masalah self esteem yang rendah. Diantaranya berani menyampaikanpendapat, bangga dengan hasil kerjanya sendiri, lebih mandiri, juga tidak mudahmarah. Maka peneliti menyimpulkan bahwa penerapan konseling kelompok denganpendekatan rational emotive behaviour therapy dapat mengentaskan self esteem siswakelas XI di MAN Kota Palangka Raya.

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iHALAMAN PERSETUJUAN .iiLEMBAR PERSETUJUAN .iiiSURAT PERNYATAAN .ivMOTTO DAN KATA PERSEMBAHAN .ivKATA PENGANTAR .viiABSTRAK .xDAFTAR ISI .xiDAFTAR TABEL .xvDAFTAR LAMPIRAN .xviiBAB IPENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 6C. Tujuan Penelitian . 6D. Kegunaan Penelitian. 7E. Definisi Istilah . 8BAB IITINJAUAN PUSTAKA . 10A. Deskripsi Teori Dasar . 101. Bimbingan dan konseling . 10a.Pengertian Bimbingan dan Konseling . 10

xii2.b.Tujuan Bimbingan dan Konseling . 10c.Fungsi Bimbingan dan Konseling . 11d.Bidang Bimbingan dan Konseling . 14e.Layanan Bimbingan dan Konseling . 15Layanan konseling kelompok . 18a. Tujun Konseling Kelompok . 19b. Asas Konseling Kelompok . 21c. Keterampilan Konseling pada tahap awal KonselingKelompok . 223. Konseling Kelompok Pendekatan REBT . 26a. Teknik REBT. 28b. Teori ABC Kepribadian . 364. Self esteem . 37a.Pengertian Self esteem . 37b.Karakteristik Self esteem . 38c. Proses Pembentukan Self esteem . 39d. Aspek-Aspek Self esteem . 40B. Hasil Penelitian Yang Relevan . 42C. Kerangka Berfikir . 43BAB IIIMETODE PENELITIAN . 45A. Pendekatan dan Jenis Penelitian . 45B. Kehadiran Peneliti . 46

xiiiC. Lokasi Penelitian . 46D. Sumber Data . 47E. Prosedur Pengumpulan Data . 47F. Analisis Data . 48G. Pengecekan Keabsahan Data. 51BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 55A. Gambaran umum lokasi penelitian . 55B. Paparan data penelitian . 58C. Pembahasan hasil penelitian .111BAB VKESIMPULAN DAN SARAN .119A. Kesimpulan .119B. Saran .120DAFTAR PUSTAKA .121LAMPIRAN-LAMPIRAN .122

DAFTAR GAMBARGambar 1. Kerangka Teoritik. 39xiv

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Lembar Observasi .122Lampiran 2. Dokumentasi .123xv

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangTujuan belajar adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dari berbagaiaspek. Namun perlu di sadari bahwa terdapat sisi psikologi yang hendaknya jugadikembangkan dalam proses belajar yaitu pengendalian diri kebutuhanberprestasi, dan penguasaan, serta self esteem. Self esteem merupakan modalmanusia untuk menakar keberadaan dirinya. Santrock (2002:357) menjelaskanbahwa self esteem diacu sebagai nilai diri atau citra diri yaitu harapan diterimadan dihargainya individu oleh orang-orang sekitarnya. Self esteem seringdidefinisikan sebagai harga diri.Self esteem tidak terbentuk semata-mata dari faktor bawaan melainkanterbentuk karena banyak faktor. Salah satunya peran orang tua dalam memberikanpendidikan awal. Selain itu, lingkungan sosial juga memberikan pengaruh yangbesar dalam pembentukan self esteem anak, karena pembentukan self esteemdimulai dari seseorang yang menyadari dirinya berharga atau tidak. Inimerupakan hasil dari proses lingkungan penghargaan, penerimaan, dan perlakuanorang lain terhadapnya.Pada proses pertumbuhan dan proses kehidupan, ternyata tidak mudah dalammembentuk self esteem yang positif, karena mungkin mempunyai pandangan1

2yang tidak menyenangkan terhadap diri sendiri karena pengaruh komentar temanteman, orang tua, saudara, atau orang lain. Maslow (Jahja, 2011:23) berpendapatbahwa manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat samauntuk seluruh individu, yang dibagi menjadi lima yaitu kebutuhan fisiologis,kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta, kebutuhanakan penghargaan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Self estem yang hakikiseperti kejujuran, tanggung jawab, kebaikan hati, cinta kepada Tuhan dan sesamamanusia, kebenaran dan pengabdian kepada Tuhan. Self esteem yang didasarkanpada nilai kejujuran akan mampu memberikan penerimaan yang tulus tentangkeadaan dirinya, baik kemampuan maupun kekurangan yang dimiliki. Karenasetiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Siswa yang memiliki selfesteem yang rendah cenderung akan menolak atau menarik diri darilingkungannya, tidak percaya diri, berperilaku acuh tak acuh.Menurut Clames and Bean (2001 : 4-5), karakteristik peserta didik denganharga diri yang rendah diantaranya: 1) menghindari situasi yang dapatmenentukan kecemasan, 2) merendahkan bakat dirinya, 3) merasa tak adaseorangpun yang menghargainya, 4) menyalahkan orang lain atas kelemahannyasendriri, 5) mudah dipengaruhi orang lain, 6) bersikap defensive dan mudahfrustasi, 7) merasa tidak berdaya, 8) menunjukan jangkauan perasaan dan emosiyang sempit.

3Dari pendapat di atas, peneliti menemukan permasalahan yang sama terjadipada siswa di MAN Kota Palangka Raya. Dimana ada beberapa anak di MANKota Palangka Raya kurang mampu atau takut mengungkapkan pendapatnya dikelas misalnya takut jika tidak dapat menjawab pertanyaan akan di tertawakantemannya dan di anggap bodoh, selalu merasa bahwa dirinya tidak bisa, merasabahwa teman-temannya tidak ada yang menghiraukan dirinya sehingga tidakingin melibatkan dirinya dalam suatu kegiatan, selain itu siswa merasa tidakmampu melakukan sesuatu hal yang lebih besar lagi atau keluar dari zona amansiswa tersebut. Guru BK dan wali kelas juga memaparkan hal serupa saatwawancara apdapatmembantumengentaskan permasalahan tersebut melalui layanan konseling kelompok.Menurut Sukardi (2008:68) layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingankonseling yang memungkinkan perserta didik memperoleh kesempatan untukpembahasan dan pengentasan permasalahan yang di alaminya melalui dinamikakelompok. Pendapat ini juga di perkuat dengan adanya pendapat dari PaulineHarrison (2002:7) yaitu “konseling terdiri dari empat sampai delapan konseliyang bertemu dengan satu sampai dua konselor. Dalam prosesnya, sepertikemampuanmembangun hubungan dan komunikasi, pengembangan harga diri, danketerampilan-keterampilan menyelesaikan masalah.

4Dengan melihat ciri-ciri dan dampak kurangnya self esteem diatas, maka perluadanya pencegahan ataupun usaha untuk mengatasi self esteem tersebut, olehkarena itu dalam hal ini Konseling Rasional Emotive Behavior Therapy dirasatepat untuk mengatasi siswa yang memiliki self esteem yang rendah. KonselingREBT adalah sistem psikoterapi yang mengajari individu bagaimana sistemkeyakinannya menentukan yang dirasakan dan di lakukannya pada berbagaiperistiwa kehidupan (Michael Neenan, dalam Stephen Palmer : 2010). Sedangkanmenurut Ellis (dalam Corey, 2013) anak-anak lebih rentan terhadap pengaruh luardan pemikiran irasional dibandingkan dengan orang dewasa. Ia percaya bahwamanusia mudah dipengaruhi, sangat sugestif dan mudah terganggu. Pendekatantersebut diatas dapat dilakukan untuk membantu siswa yang mengalamirendahnya self esteem siswa, karena rendahnya self esteem siswa bermula padapola pikir yang salah, keraguraguan yang muncul karena sesuatu hal yang adapada pikiran siswa tersebut. Pola pikir yang salah disini adalah keyakinan negatifyang muncul pada diri individu, yang yang memunculkan persepsi yang akanmerubah sikap atau tingkah laku seseorang. Sebagai contoh seseorang selalumerasa tidak yakin akan kemampuan yang dimilikinya, merasa tidak mampumelakukan hal lebih besar hanya karna takut disalahkan dan di tertawakan oranglain, padahal belum pernah mencoba untuk menyalurkan kemampuannya tersebut.Sehingga hal tersebut yang nantinya akan membentuk seseorang tersebut menjadiorang yang self esteemnya rendah, karena selalu merasa tidak bisa sehebat oranglain yang kemudian tidak mau menunjukan kemampuannya. Tujuan konseling

5REB adalah memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinanserta pandangan konseli yang irasional dan tidak logis menjadi pandangan yangrasional dan logis agar dia dapat mengembangkan diri, meningkatkan aktualisasidirinya seoptimal mungkin melalui tingkah laku kognitif dan afektif yang positif.Di samping itu, dalam konseling REB, konseli dibantu untuk menghilangkangangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasabersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, dan rasa marah.Berdasarkan uraian di atas, maka penititi berniat mengadakan penelitiantentang “Penerapan konseling Kelompok Dengan Pendekatan RationalEmotive Behavior Therapy Untuk Mengentaskan Self-Esteem Yang RendahPada Siswa MAN Kota Palangka Raya Tahun Ajara 2019/2020”.

6B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitianini adalah Bagaimanakah penerapan layanan konseling kelompok denganpendekatan REBT dalammeningkatkan self esteem pada siswa MAN KotaPalangka Raya, dengan rincian :1. Bagaimanakah siswa dapat bertindak secara mandiri?2. Bagaimanakah siswa menunjukan jangkauan emosi yang luas?3. Bagaimanakah siswa bangga dengan hasil kerjanya?4. Bagaimanakah siswa berani mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain?5. Bagaimanakah siswa merasa teman-temannya menyukainya?C. Tujuan PenelitianBerdasarkan permasalahan yang sudah dirumuskan diatas, maka penelitimemiliki tujuan yang ingin di capai dalam melakukan penelitian ini yaitu apakahlayanan konseling kelompok dengan pendekatan REBT dapat meningkatkan selfesteem siswa yang rendah di MAN Kota Palangka Raya, dengan rincian:1. Siswa dapat bertindak secara mandiri.2. Siswa menunjukan jangkauan emosi yang luas.3. Siswa bangga dengan hasil kerjanya.

74. Siswa berani mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain.5. Siswa dapat menyadari bahwa teman-temannya menyukainya.D. Kegunaan Penelitian1. Kegunaan TeoritisUntuk menambah ilmu dan wawasan mengenai bimbingan dankonseling berkenaan dengan penerapan konseling kelompok untukmeningkatkan self esteem.2. Kegunaan Praktisa. Bagi siswaDapat memberikan masukan kepada peserta didik akan untukmeningkatkan self esteem.b. Bagi guru BKTercapainya suatu layanan konseling di sekolah sehingga dapatmembantu siswa-siswi yang mengalami permasalahan.c. Bagi kepala sekolahHasil penelitian dapat dijadikan referensi bagi pembimbing dalammeningkatkan self esteem pada siswa, agar senantiasa dapatmemberikan dorongan dan motivasi kepada siswanya.

8E. Definisi Istilah1. Konseling kelompok adalah Layanan konseling kelompok yaitu layananbimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperolehkesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.2. Pendekatan REBT adalah pendekatan konseling yang lebih difokuskanpada kerja berfikir (thinking) dan bertindak (acting) ketimbang padaekspresi perasaan-perasaan.3. Self esteem adalah penilaian diri atau perasaan kebernilaian diri kitaterhadap sesuatu yang telah kita lakukan.4. MAN Kota Palangka Raya adalah sekolah dibawah binaan DepartemenAgama yang berlokasi di Jl. Tjilik Riwut km 4,5.5. Siswa adalah siswa kelas XI Tahun Ajaran 2019/2020 MAN KotaPalangka Raya.Penerapan layanan dalam penelitian ini yaitu peneliti

4. Bapak Prof. Dr. Helmuth Y Bunu, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang juga selalu memberi bimbingan, masukan dan waktunya untuk membimbing penulis 5. Bapak Drs. Sunaryo A.I., M.Pd., selaku Dosen yang selalu memberikan motivasi kepada penulis layaknya seorang ayah 6. Bapak dan Ibu Dosen di Prodi Bimbingan

Related Documents:

Bimbingan dan Konseling 47 VI.PENGEMBANGAN 50 LAMPIRAN 51 1.Laporan kegiatan harian dan/mingguan52 2.laporan layanan konseling individu 53 3.Silabus layanan bimbingan dan konseling kurikulum 2004 54 4.Satuan kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling 55 5.Gambar ruang pelayanan bimbingan dan konseling (Standar Unit Sekolah Baru) 56

A. Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling Menurut pandangan kita layanan adalah suatu tindakan sukarela dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan hanya sekedar membantu atau adanya permintaan kepada pihak lai

Sistem Manajemen Layanan dan Bimbingan Kuliah XIV / 2007. Mutu Layanan B&K Mutu layanan B&K adalah layanan bimbingan dan konseling yang mampu memenuhi apa yang diharapkan oleh pemakai / klien. Merujuk kepada proses dan produk layanan

konseling, bimbingan, dan psikoterapi 2. Mahasiswa dapat memahami, mengerti, dan menjelaskan dasar-dasar konseling di dalam 1. Fungsi psikologi dalam pengamalannya sebagai ilmu 2. Pengertian konseling, bimbingan, dan psikoterapi 3. Fungsi konseling 4. Tipe Konseling 5. Karakteristik Konseling 1, 2 3 x 50 menit Partisipasi Mahasiswa 5 % 1, 6,7

bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh seluruh staff, Disekolah ini kepala sekolah juga merangkap sebagai guru bimbingan konseling, kepala sekolah lah menjalankan seluruh mekanisme layanan bimbingan konseling yang dibantu seluruh staff. Pengorganisasian bimbingan konseling

dan konseling komprehensif dapat diimplementasikan dalam layanan-layanan bimbingan dan konseling. Implementasi program layanan bimbingan dan konseling di Indonesia saat ini . memberikan pengaruh positif bagi siswa. Penelitian ini juga merekomendasikan bahwa guru . Pembelajaran, dan penjaminan Mutu) Surabaya, 5 November 2016

terminasi. Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling Islam diperlukan metode untuk melaksanakanya. Berikut adalah metode yang diterapkan di padepokan Anggur Ijo Ngalian Semarang: a. Metode konseling individu b. Metode konseling kelompok cData tentang keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling islam di

Konselor, Konseling Kelompok, Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling, Kode Etik Bimbingan dan Konseling. Buku Psikologi Konseling ini diharapkan dapat merupakan buku yang menjadi penambah wawasan dan memperkaya khasanah bagi semua pihak yang ingin memahami d