ANALISIS RASIO KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN,

2y ago
19 Views
2 Downloads
637.98 KB
31 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Cade Thielen
Transcription

1ANALISIS RASIO KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN, TINGKATINFLASI DAN ARUS KAS BEBAS DALAM MEMPREDIKSIPERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Periode 2012-2014)FEBRI FERNANDO120462201215Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji(UMRAH),Jalan Politeknik Senggarang, Kepulauan Riau, IndonesiaABSTARKPenelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio (CR), Debtto Equity Ratio (DER), Inventory Turnover (ITO), Return on Equity (ROE)Ukuran Perusahaan, Inflasi, and Arus Kas Bebas terhadap pertumbuhan laba.Data diperoleh dengan metode purposive sampling dengan kriteria (1)Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dankonsisten ada selama periode penelitian (2012 sampai dengan 2014), (2)Perusahaan Manufaktur yang menyediakan data laporan keuangan selama periodepenelitian (2005 sampai dengan 2010), (3) Perusahaan manufaktur tidakmenghasilkan laba negative dan (4) Perusahaan yang menggunakan mata uangRupiahHasil analisis menunjukkan bahwa data-data yang digunakan didalampenelitian ini telah memenuhi asumsi klasik, yang meliputi: tidak terjadi gejalamultikolinearitas, tidak terdapat autokorelasi, tidak terjadi gejalaheteroskedastisitas, dan data terdistribusi normal. Dari hasil analisis regresimenunjukkan bahwa variabel Return on Equity (ROE) secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan Current Ratio (CR), Debt toEquity Ratio (DER), Inventory Turnover (ITO), Ukuran Perusahaan, Inflasi, andArus Kas Bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Ketujuhvariabel yang digunakan dalam penelitian ini (CR, DER, ITO, ROE, UkuranPerusahaan, Inflasi, and Arus Kas Bebasterhadap pertumbuhan laba.) secara bersama-sama berpengaruh terhadappertumbuhan laba. Kemampuan prediksi dari ketujuh variabel secara simultanadalah sebesar 0,5%.Kata kunci: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), InventoryTurnover (ITO), Return on Equity (ROE) Ukuran Perusahaan,Inflasi, and Arus Kas Bebas dan pertumbuhan laba

2PENDAHULUAN1.1Latar BelakangAngka merupakan hal yang penting untuk membentuk opini orang, angkaangka dilaporkan memiliki kekuatan yang serupa untuk membangun opini dilingkungan perusahaan oleh karena itu laba bersih yang dilaporkan merupakanangka yang memperoleh perhatian paling besar bagi perusahaan. MenurutSuwardjono dalam Yohanes (2014) Laba adalah tambahan kemampuan ekonomi(kemakmuran) yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam suatu periodeakuntansi yang berasal dari operasional produksi perusahaan, dalam arti luas dapatdikonsumsi atau ditarik oleh entitas atau pemilik kapital tanpa mengurangikemampuan ekonomi kapital awal.Perusahaan dengan laba bertumbuh dapat memperkuat hubungan antarabesarnya atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh dimanaperusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang ghasilkanprofitabilitasnya.Menurut Khasmir (2012,104) : ”Rasio Keuangan adalah indeks yangmenghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angkadengan angka lain nya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisikeuangan dan kinerja perusahaan, dari hasil rasio keuangan ini akan terlihatkondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan”. Perusahaan yang mengalamipeningkatan kinerja keuangan diprediksikan akan mengalami pertumbuhan labapada periode satu tahun ke depan.

3Laba dan arus kas operasi berfungsi sebagai indikator untuk menilaikinerja perusahaan. Saat perusahaan telah melakukan investasi yang diperkirakanakan menghasilkan keuntungan di masa depan, telah membayar hutang danmembagikan deviden, namun masih memiliki sisa kas, inilah yang disebut denganArus Kas Bebas (free cash flow). Semakin besar free cash flow, semakin besartingkat fleksibilitas keuangan perusahaan (Kieso et al., dalam Bajana 2015).Faktor lain yang mempengaruhi Pertumbuhan Laba yaitu ukuranperusahaan. Dalam Robert Jao dan Gagaring Pagulung (2011) Terdapat duapandangan tentang bentuk ukuran perusahan terhadap manajemen laba.Pandangan pertama, ukuran perusahaan yang kecil dianggap lebih banyakmelakukan praktik manajemen laba daripada perusahaan besar. Hal inidikarenakanperusahaankecilcenderung inginmemperlihatkankondisiperusahaan yang selalu berkinerja baik agar investor menanamkan modalnya padaperusahaan tersebut. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakatsehingga akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan sehinggaberdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih baik, Akan tetapipandangan kedua memandang ukuran perusahan mempunyai pengaruh positifterhadap manajemen laba. Liu dan Lu dan Cornett et al. dalam Robert Jao (2011)menemukan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif signifikanterhadap besaran pengelolaan laba.Dalam Faziah (2013) mengungkapkan Faktor ekonomi seperti tingkatinflasi juga dapat mempengaruhi cara perusahaan melakukan bisnis yangselanjutnya mempengaruhi akurasi pengukuran rasio keuangan, Inflasi dapat

4diartikan sebagai meningkatnya harga harga secara terus menerus. Inflasi secaralangsung dapat mempengaruhi tingkat laba perusahaan disektor riil serta daya belimasyarakat karna tingkat laba suatu perusahaan sangat bergantung besar nyapenjualan yang dilakukan oleh perusahaan tersebutPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis Rasio Keuangan, UkuranPerusahaan, Tingkat Inflasi dan Arus Kas Bebas dalam MemprediksiPertumbuhan Laba Perusahaan).TINJAUAN PUSTAKARasio keuanganKashmir (2012,105) mendefinisikan Pengertian rasio keuangan sebagaiindeks yamg menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh denganmembagi satu angka dengan angka lainnya, perbandingan dapat dilakukan dengansatu komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Hasil rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerjamanajemen dalam satu periode apakah mencapai target yang telah ditetapkanRasio keuanganUntuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasiorasio keuangan, setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan dan arti tertentukemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterprestasikan sehingga menjadiberarti dalam pengambilan keputusan Kashmir (2012:110).Current RasioRasio lancar atau current ratio menurut Khasmir (2012:134) merupakanrasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

5jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secarakeseluruhan. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkanantara total aktiva lancar dengan total utang lancarDebt to equity ratioKhasmir (2012:156) mendefinisikan Debt to Equity Rasio sebagai rasioyang digunakan untuk menilai utang dengan ekuita. Rasio ini dicari dengan caramembandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruhekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakanpeminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio iniberfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untukjaminan utang.inventori turn overKhasmir (2012:180) mendefinisikan Inventory Turnover sebagai rasioyang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan(inventory) ini berputar dalam satu periode. Rumusan untuk mencari inventoryturn over dapat digunakan dengan dua cara yaitu pertama, membandingkan antaraharga pokok barang yang dijual dengan nilai sediaan dan yang keduamembandingkan antara penjualan dan nilai sediaanReturn onEequity / ROEHasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendirimerupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

6Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasioini, semakin baik pula artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikianpula sebaliknya (khasmir 2012:204)Ukuran perusahaanUkuran menunjukan standar atau parameter yang menunjukan besarkecilnya suatu perusahaan. Menurut Home dan Wachowicz dalam Dinni (2008)ukuran perusahaan (size) merupakan keseluruhan dari asset yang dimilikiperusahaan yang dapat dilihat dari sisi kiri neraca. Perusahaan yang memiliki totalasset yang besar menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tingkatkedewasaan, dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan telah menjadi positifdan dianggap telah memiliki prospek yang baik untuk jangka waktu yang relatiflama, selain itu perusahaan dengan total assets yang besar mencerminkan bahwaperusahaan relatif stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan laba dibandingkanperusahaan yang memiliki total asset yang kecilInflasiMenurut Bank Indonesia dalam Fauziah (2012), Inflasi timbul karenaadanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demandpull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost pushinflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeriterutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yangdiatur pemerintah (administered price), dan terjadi negative supply shocks akibatbencana alam dan terganggunya distribusi

7Fluktuasi nilai mata uang yang disebut perubahan umum tingkat harga,menyebabkan harga harga barang dan pelayanan berubah, perubahan umumtingkat harga mempengaruhi hampir semua harga dengan cara yang sama dandalam arah yang sama.Arus kas bebasWhite et al dalam Zuhri (2011) mendefinisikan free cash flow sebagaialiran kas diskresioner yang tersedia bagi perusahaan, free cash flow adalah kasdari aktifitas operasi dikurangi capital expenditures yang dibelanjakan perusahaanuntuk memenuhi kapasitas produksi saat ini. . Uyara dan Tuasikal dalam rosdini(2009) mengatakan bahwa Free cash flow dapat menunjukkan gambaran bagiinvestor bahwa dividen yang dibagikan oleh perusahaan tidak sekedar “strategi”menyiasati pasar dengan maksud meningkatkan nilai perusahaan. Bagi perusahaanyang melakukan pengeluaran modal, free cash flow akan mencerminkan denganjelas mengenai perusahaan manakah yang masih mempunyai kemampuan di masadepan dan yang tidakPengaruh Current Ratio terhadap Pertumbuhan labaCR (Current Ratio) adalah rasio yang membandingkan aktiva lancardengan utang lancar Pengaruh Pengaruh Current Ratio terhadap pertumbuhan labaadalah semakin tinggi nilai current ratio maka laba bersih yang dihasilkanperusahaan akan semakin rendah karna current ratio yang tinggi mengindikasikanadanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik bagi profitabilitas perusahaan, halini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Halimatus Sa’Diyah dan MuktiKemarauwana (2015) yang mengungkapkan bahwa ada pengaruh signifikan

8antara current ratio terhadap pertumbuhan laba perusahaan hal ini juga diperkuatoleh penelitian yang dilakukan oleh Ardiyasari (2012) yang mengungkapkanbahwa ada pengaruh antara Current Ratio terhadap Pertumbuhan LabaPerusahaan. Berdasarkan pemikiran pemikiran tersebut maka dapat diturunkanhipotesis sebagai berikutH1 : Diduga Current Ratio berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaPengaruh Debt to Equity Rasio terhadap Pertumbuhan LabaDebt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengetahui perbandinganjumlah dana yang disediakan peminjam (kreditur) dengan pemilik perusahaan,dimana Semakin besar Debt to equity ratio (DER) maka semakin besar modalpinjaman sehingga akan menyebabkan semakin besar pula beban hutang (biayabunga) yang harus ditanggung perusahaan. Semakin besarnya beban hutangperusahaan maka jumlah laba akan berkurang. (mursidah ,2014)Penelitian yang dilkukan oleh Mahaputra (2012) dan Mursidah (2014)mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Debt to Equity rasioterhadap pertumbuhan laba perusahaan hal ini berbanding terbalik denganpenelitian yang dilakukan oleh cahyaningrum (2012) yang mengungkapkanbahwa tidak ada pengaruh signifikan antara Debt to equity ratio terhadappertumbuhan laba perusahaanH2 : Diduga Debt to Equity Rasio berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaPengaruh Inventory Turnover terhadap Pertumbuhan LabaHeri (2012,214) Rasio Perputaran Persediaan menunjukan kualitaspersediaan barang dagang dan kemampuan manajemen dalam melakukan aktivitas

9penjualan, dengan kata lain rasio ini menggambarkan seberapa cepat persediaanbarang dagang berhasil dijual kepada pelanggan. Perputaran Persediaanmerupakan hubungan antara volume barang (persediaan) yang dijual danpersediaan yang dihitung dengan cara membagi harga pokok penjualan denganpersediaan. Dengan Inventory Turnover yang tinggi berarti biaya yang tertanamdi persediaan rendah sehingga biaya terkait dengan persediaan dapat dihindarkansehingga perusahaan akan mampu meningkatkan labanya. Jadi, dapat disimpulkanbahwa terdapat hubungan positif antara aktivitas dengan pertumbuhan laba(Zanora,2013).Hal ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh hasanah (2014)mengungkapkan bahwa Inventori Turnover berpengaruh terhadap pertumbuhanlaba perusahaanH3 : Diduga Inventory Turnover berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaPengaruh Return on Equity terhadap Pertumbuhan LabaHasil pengembalian ekuitas atau return on Equity atau rentabilitas modalsendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modalsendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi pengguanan modal sendiri. Rasio inidihitung dengan membagi laba bersih terhadap ekuitas. Semakin tinggi hasilpengembalian atas ekuitas berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yangdihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam ekuitas. Sebaliknya,semakin rendah hasil pengembalian atas ekuitas berarti semakin rendah pulajumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalamekuitas, heri (230:2012).

10Penelitian yang dilakukan oleh Mursidah (2014) mengungkapkan bahwaReturn On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaH4 : Diduga Return on Equity berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaPengaruh Arus Kas Bebas terhadap Pertumbuhan Laba.Free cash flow dapat digunakan untuk penggunaan diskresioner sepertiakuisisi dan pembelanjaan modal dengan orientasi pertumbuhan (growthoriented), pembayaran hutang, dan pembayaran kepada pemegang saham baikdalam bentuk dividen. Semakin besar free cash flow yang tersedia dalam suatuperusahaan, maka semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas yangtersedia untuk pertumbuhan, pembayaran hutang, dan dividen. Tarigan dalamBajana dkk (2015) menjelaskan bahwa analisis free cash flow mencerminkankeluasaan perusahaan dalam melakukan investasi aktiva tetap dan pembelanjaanmodal untuk mempertahankan kegiatan operasional perusahaan saat ini atau untukmeningkatkan efektivtitas dan efisiensi operasional perusahaan di masamendatangPenelitian yang dilakukan oleh Zuhri (2011) dan Bajana dkk (2015)mengungkapkan bahwa Arus kas bebas (free cash flow) memiliki pengaruhterhadap perubahan laba perusahaanH5 : Diduga Arus Kas Bebas berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaPengaruh tingkat inflasi terhadap pertumbuhan labaRahardja & Manurung (2008,165) mengungkapkan bahwa inflasi adalahkenaikan harga barang barang yang bersifat umum dan terus menerus, penelitianini pernah dilakukan oleh Afriani (2005) yang meneliti dampak laju tingkat inflasi

11terhadap pertumbuhan laba perusahaan, dengan tinggi nya laju tingkat inflasi dimasa akan datang maka akan menyebabkan harga barang menjadi tinggi sehinggakonsumen mengurangi daya beli nya akibatnya, tingkat penjualan akan menurunhal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Afriani (2005) yangmengungkapkan bahwa laju inflasi mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhanlaba perusahaanH6 : Diduga Tingkat Inflasi berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaPengaruh Ukuran Perusahaan terhadap pertumbuhan LabaMargaret dalam Yohanes (2004) mengungkapkan bahwa Perusahaandengan total assets yang rendah maupun tinggi akan terus memacu pertumbuhanlaba untuk menciptakan kesan baik mengenai perusahaan kepada pemakai laporankeuangan, sebab dengan total assets perusahaan yang tinggi akan menyebabkanmodal perusahaan meningkat dan mendorong pihak investor dalam menilaiperusahaan dan pada akhirnya investor akan menanamkan modalnya keperusahaan tersebut. Dengan besar nya jumlah total asset yang dimiliki olehperusahaan tentu sangat berpengaruh terhadap penjualan dan peningkatan labaperusahaan hal ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Rifai dkk (2014)yang mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh antara Ukuran Perusahaanterhadap laba yang diperoleh perusahaan.H7 : Diduga Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian kuantitatif sedangkan sumber datapenelitian ini adalah data sekunder, data sekunder merupakan data yang diperoleh

12secara tidak langsung yang dijadikan sampel dalam penelitian ini diperoleh darilaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2104yang diperoleh dari www.idx.comData dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dandokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literature, artikel, jurnalmaupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan ini.Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumber sumber datadokumenter seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sample penelitianAdapun variable dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikutCurrent Ratio:Debt to Equity Ratio:Inventory Turnover:Return on Equity:Ukuran Perusahaan: Total AssetArus Kas Bebas: CFO – Net Capital Expenditur – Net BorrowingInflasi: Index Harga Konsumen.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah PerusahaanManufactur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014.Jumlah populasi sebanyak 141 Perusahaan. Untuk penelitian ini teknik sampling

13yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.Purposive Sampling adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangantertentu Sugiyono (2011:81). Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria tersebutada 59 perusahaan yang diambil sebagai sampelAnalisis Regresi Berganda (multiple regression). Persamaan analisisregresi berganda digunakan untuk menguji besarnyapengaruh variabelindependen Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover, Return onEquity, Ukuran Perusahaan, Tingkat Inflasi, dan Arus Kas Bebas terhadapvariabel dependen Pertumbuhan Laba. Adapun bentuk model regresi yangdigunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah sebagai berikutPL a b1TAT b2CR b3DER b4ITO b5ROE b6UP b7TI b8AKB eKeterangan :PL Pertumbuhan labaa0 Konstantab 1,2,3 Koefisien regresi dari variable independenTAT Total Asset Turn OverCR Current RatioDER Debt To Equity RatioITO Inventory Turn OverROE Return On InvestmentUP Ukuran perusahaanTI Tingkat Inflasi

14AKB Arus Kas Bebase Standar errorHASIL DAN PEMBAHASANStatistik DeskriptifHasil Uji Statistik DeskriptifNMinimumMaximumMeanStd. 925380640948226407580120658Valid N (listwise)168Sumber : Output SPSS 21, (2016)Tabel diatas menjelaskan tentang deskripsi sampel dalam penelitian ini.Rata-rata (mean) dari nilai Current Ratio (CR) adalah 2,387614 dengan standardeviasi sebesar 1,5534732. Nilai CR tertinggi (maximum) yang digunakan dalampenelitian ini adalah 9,3446 sedangkan nilai terendah (minimum) yang digunakandalam penelitian ini adalah 0,4031.Rata-rata (mean) dari nilai Debt to Equity Ratio (DER) adalah 0,972471dengan standar deviasi sebesar 0,9799305. Nilai DER tertinggi (maximum) yang

15digunakan dalam penelitian ini adalah 7,3964 sedangkan nilai terendah (minimum)yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,1502.Rata-rata (mean) dari nilai Inventory Turnover (ITO) adalah 7,760075dengan standar deviasi

ANALISIS RASIO KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT INFLASI DAN ARUS KAS BEBAS DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) FEBRI FERNANDO 120462201215 Program Studi Akuntansi Fak

Related Documents:

sudah ditentukan. Pada praktiknya ada 5 (lima) jenis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Pada penelitian ini variabel rasio keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas dan rasio

menggunakan rasio-rasio. Analisis rasio keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas dan analisis rasio rentabilitas. Menurut Wetson rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Kasmir 2010:106).

1. Analisis Rasio Keuangan Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisa finansial memerlukan adanya ukuran atau “yard stick” tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan adalah “rasio keuangan”. Ukuran yang sering digunakan

total penjualan. Dengan menggunakan rasio keuangan ini mampu mengurangi permasalahan yang terjadi, karena rasio keuangan tidak menggunakan ukuran. Rasio keuangan hanya menggunakan persentase, periode waktu dan juga pengganda. Secara tradisinional menurut (Ross, et al, 2015 :63), rasio keuangan dapat dikategorikan kedalam beberapa kelompok yaitu: 1.

kinerja keuangan ada beberapa analisis rasio keuangan yang digunakan yaitu: analisis likuiditas perusahaan, analisis struktur keuangan, analisis penilaian pasar, analisis kesehatan keuangan perusahaan, dan analisis dengan metode EVA. 1. Analisis Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan p

2.3 Jenis-jenis Rasio Keuangan Menurut Hery (2016, h. 142), jenis- jenis rasio dibedakan menjadi : 1. hutang artinya rasio total aktiva harus lebRasio Profitabilitas / Rentabilitas Rasio ini bertujuan untuk mengukur . Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

Macam-macam analisis rasio keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu : (1) Analisis Rasio Likuiditas, (2) Analisis Rasio Profitabilitas, (3) Anlisis Rasio Solvabilitas, (4) Analisis Rasio Aktivias. Rasio Likuiditas berasal dari kata likuid yang berarti cair. Suatu perusahaan dikatakan

C. Analisis Rasio Keuangan Ini adalah rasio keuangan yang dilampirkan dalam ikhtisar kinerjaPGN 2014 Analisis Rasio Keuangan berdasarkan buku Gibson: 1. BAB 7 a. Debt Ratio Debt Ratio sama dengan Rasio Liabilitas terhadap Aset, yaitu sebesar 30,45% pada tahun 2014 dan 23,67% pada ta