SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG .

3y ago
187 Views
22 Downloads
987.14 KB
10 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Annika Witter
Transcription

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/2005SOAL A:PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG0.20.4 0.00.20.8130 KN2.00.3I3.5 m2.030 KN9m1m2.75 mIIII0.7 m1.2 m6.5 m¾¾Panjang abutment tegak lurus bidang gambar 10.5 m.Tiang pancang dari beton ( berat volume beton 25 KN/m3, fc’ 24 Mpa )dengan tampang lingkaran diameter 0.3 m.¾ Tanah pada lapis I dan II adalah jenis tanah urug pasir (granuler) homogen.¾ Tanah I: γ 20.8 KN/m3Nilai φ lapisan tanah I dan II diperoleh dariϕ 29.5 memplotkan nilai N rata-rata yg telah¾ Tanah II: γ 16.5 KN/m3dikoreksi pada lapisan tanah I dan II padaγ’ 7.8 KN/m3gambar 3.28 (HCH-Teknik Fondasi I)ϕ 31 Tanah asli sepanjang kedalaman pengujian (bukan tanah urug pasir) memiliki nilairerata γ 18.2 KN/m3, γ’ 10.2 KN/m3, dan γsat 20 KN/m31By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/2005I. INTERPRESTASI DATA STANDARD PENETRATION TEST (SPT)Dari grafik SPT (terlampir) diperoleh kedalaman pemancangan tiang adalahpada kedalaman 20 meter karena daya dukung tanah dianggap cukup kuat untukmendukung beban yang ada.1. Pengolahan Data SPTDengan melihat grafik SPT terlampir, diasumsikan sendiri tanah dibagimenjadi beberapa lapisan dimana dalam setiap lapisan memiliki kecenderungan nilai Nyang sama. Semakin banyak pembagian lapisan maka ketelitian untuk mendapatkannilai N rerata menjadi semakin akurat. Data SPT yang ada kemudian dikoreksi terhadapdua hal, meliputi:a. koreksi overburdenDianggap jenis pasir sepanjang kedalaman adalah jenis pasir halus normallyconsolidated, sehingga persamaan koreksi overburden yang digunakan adalah2, dimanaCN p'1 oprCN nilai koreksi overburdenpo’ tekanan overburden efektif (KN/m2)pr tegangan efektif referensi 100 KN/m2sehingga nilai N menjadiN CN . N’dengan N’ N yang diperoleh dari pembacaan grafik SPT terlampirb. koreksi pada tanah tanah pasir sangat halus atau pasir berlanau yang terendam airKoreksi ini diberikan hanya pada kedalaman dari muka air sampai ke bawahpada kedalaman yang diinginkan. Sehingga untuk kedalaman diatas muka air tidak perludikoreksi terhadap kondisi ini. Untuk kedalaman dari muka air sampai ke bawahdiberikan dua kali koreksi yaitu koreksi terhadap overburden dan koreksi terhadapkondisi ini.Jika nilai N lebih besar dari 15, maka nilai N harus direduksi/dikoreksimenjadi N’ denganN1 ' 15 1 ( N ' 15)2setelah dikoreksi dengan persamaan diatas selanjutnya dikoreksi terhadap tekananoverburden.Dari grafik SPT terlampir diasumsikan muka air pada kedalaman 6.25 m 6m, kemudian dapat dibuat tabel sebagai berikut.Depth v’ 9N CN . N’ atau N CN . 12By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/2005Depth N’12521.2517.522.520.518.527.540σv’ 20.600.580.560.55N’ CN . N atau N CN . 4921.90Dengan mengamati grafik SPT terlampir, maka sampai kedalaman 22 m tanahdapat dibagi menjadi lima lapisan, yaitu:¾ Kedalaman 2-10 m Lapisan Tanah I;¾ Kedalaman 10-14 m Lapisan Tanah II;¾ Kedalaman 14-16 m Lapisan Tanah III;¾ Kedalaman 16-20 m Lapisan Tanah IV;¾ Kedalaman 20-22 m Lapisan Tanah V;untuk lebih jelasnya dibuat tabel sebagai berikut:Lapisan12345Kedalaman (m)0 s/d 1010 s/d 1414 s/d 1616 s/d 2020 s/d 22Nilai N’ rerata9.4614.498.2011.0416.04KepadatanTidak PadatSedangTidak PadatSedangSedangSudut Gesek (φ')29.8 31.5 29 30.2 32.5 Jenis kepadatan tanah dan sudut gesek (φ') diperoleh dari gambar 3.28 (HCHTeknik Fondasi I) yang didasarkan pada nilai N. Dari tabel diatas dapat diperoleh nilaiN’ rerata dari kedalaman dibawah poer sampai ujung tiang (tiang dipancang padakedalaman 20 m atau 9.1 m dari dasar pilecap) adalah 12.29, maka sudut gesek (φ')rerata sepanjang kedalaman yang ditinjau adalah 30.6 .2. Kapasitas dukung ijin tiang terhadap gaya desak (Qa)Perhitungan kapasitas dukung tiang terhadap gaya desak didasarkan padametode Brom yang didasarkan pada nilai-nilai pendekatan dari δ dan Kd yang diperolehdari tabel 2.2 dan 2.3 (HCH-Teknik Fondasi II). Dalam pembahasan ini dipilih caraBrom karena hasil yang diperoleh dilapangan secara umum lebih representatif. Tahananterhadap desak terdiri dari tahanan ujung ultimit dan tahanan gesek ultimit.a. Tahanan Gesek Ultimit(Qs)Menurut Vesic (1967) dan Kerisel (1961) dianggap tekanan overburden po’ γ.h adalah konstan pada kedalaman kritis (zc) antara 10d – 20d. Dalam hal ini zc diambil20d. Sehingga dengan diameter (d) 0.3 m, kedalaman kritis 20 x 0.3 6 m. Jadisetelah kedalaman 6 m, po’ bernilai konstan sebesar po’ po 3.5x 20.8 2.5x16.5 114.05 KN/m2. Rumus tahanan gesek tiang adalahQs As .K d .tgδ . po3By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/2005dimanaAs luas selimut tiangKd koefisien tekanan tanah yang bergantung pada kondisi tanahδ φd’ sudut gesek dinding efektif antara dinding tiang dan tanahpo tekanan vertikal efektif rerata di sepanjang tiang yang besarnya sama dengantekanan overburden efektif untuk z zc, dan sama dengan tekanan vertikal kritis untukz zc.Lapisan12345Kedalaman(m)0 s/d 1010 s/d 1414 s/d 1616 s/d 2020 s/d 22Kdδ (tiang beton)Kd tg 0.3990.6260.68nilai Kd diperoleh dari tabel 2.2 (HCH-Teknik Fondasi II), sedangkan nilai δ untuktiang beton, Mayerhof mengusulkan δ 0.75 φ' atau dapat dilihat pada tabel 2.3 (HCHTeknik Fondasi II). Dari data diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut:Kedalaman(m)11 – 1414 – 1616 – 20As(m2)3x0.94 2.822x0.94 1.884x0.94 3.76Kd.tg δ0.6560.3990.626po(KN/m2)114.05114.05114.05As Kd.tg δ. a Qs 210.98 85.55 268.45 564.98 KN,A K tgδ podengan f s s d K d tgδ po . Dari tabel dapat diketahui fs maksimum 74.82AsKN/m2. Dalam pengamatan Vesic menunjukkan bahwa tahanan gesek dinding akanmencapai maksimum pada penetrasi tiang yang berkisar antara 10d - 20d, sehingga nilaifs maksimum kemungkinan tidak akan aman jika kedalaman tiang lebih besar dari 20d.Oleh sebab itu, tahanan gesek yang digunakan pada tiang dibatasi maksimum 107KN/m2 (Tomlinson, 1977). Dari perhitungan diatas fs maksimum terjadi 107 KN/m2.Jadi OK!b. Tahanan Ujung Ultimit(Qb)Persamaan tahanan ujung ultimit untuk tiang pancang yang terletak di dalamtanah pasir jenuh menurut Brom adalahQb Ab pb N q , denganQb tahanan ujung ultimit (KN)pb tekanan vertikal efektif pada ujung tiang (KN/m2)Nq faktor kapasitas dukung, diperoleh dari gambar 2.14 (HCH-Teknik Fondasi II)Ab luas dasar tiang (m2)dengan φ' 32.5 (φ' pada ujung tiang) dan L/d (20-10.9)/0.3 9.1/0.3 30.3, makadari gambar 2.14 diperoleh nilai Nq 32 sehinggaQb 0.25 π 0.32 114.05 32 257.98 KNTahanan ujung maksimum yang terjadi (fb maksimum) Qb/Ab 282.29/0.071 3633.45 KN/m2. Dengan alasan yang sama dengan fs maksimum yang4By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/2005diijinkan pada tahanan gesek, maka fb maksimum yang diijinkan pada tahanan ujung 10700 KN/m2. Dapat disimpulkan fb maksimum yang terjadi fb maksimum ijin. JadiOK!Kemudian kapasitas dukung ijin tiang terhadap gaya desak adalah denganmenggunkan rumus dibawah ini.QQQa b s Wtiang , dimanaSF1 SF2Qa kapasitas dukung ijin tiang terhadap gaya desak (KN)Wtiang berat tiang yang tertanam dalam tanah (KN)SF angka aman (SF1 3 dan SF2 1.5),penggunaan SF1 lebih besar dari SF2 karena nilai puncak dari tahanan gesek dindingtiang tercapai bila tiang mengalami penurunan 2 sampai 7 mm, sedangkan tahananujung membutuhkan penurunan yang lebih besar agar tahanan ujungnya bekerja secarapenuh.Wtiang 25 x 0.25 x π x 0.32 x 9.1 16 KNMaka;257.98 564.98Qa 16 446.65 KN/tiang31.53. Kapasitas dukung ijin tiang terhadap gaya tarik (Ta)Untuk menghitung kapasitas tarik tiang digunakan metode Coyle dan Castello(1981).QTa s 0.9.Wtiang5Ta 564.98 0.9.16 127.40 KN/tiang54. Kapasitas dukung ijin tiang terhadap gaya lateral (Ha)Kapasitas momen tiang didasarkan dari momen pengangkatan tiang.Sedangkan kapasitas tanah pendukung didasarkan pada rumus berikut ini:M max γ ' d l 3 Kp: Berat volume tanah (saturated) lapisan tanah asli 10.2 KN/m3dengan: γ’d: Diameter tiang pancangl: Panjang tiang dibawah pile capKp : Koefisien tekanan tanah pasifθk p tg 2 (45 )230.6k p tg 2 (45 ) 3.072Maka;Mmax 10.2 x 0.3 x 9.13 x 3.07 7079.20 KNm.Berat sendiri tiang (W)W q A. beton 0.25xπxD2x beton 0.25xπx0.32x25 1.77 KN/m’5By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/2005Diasumsikan kepala tiang yang terjepit (tertanam) sedalam 60 cm, maka panjang tiangpancang 20-10.9 0.6 9.7 m. Digunakan pengangkatan satu ujung tiang dengan11momen maksimum (My) .q.l 2 1.77 9.7 2 20.82 KNm.88Karena Mmax My sehingga tiang mengalami keruntuhan terlebih dahulu daripadatanahnya maka tiang yang digunakan diasumsikan sebagai tiang panjang dengan ujungterjepit.2 .M uHu Hue 0 . 55γ .d .k p2 20 . 82Hu Hu10 . 2 0 . 3 3 . 07Didapat nilai Hu 37.756 KNMaka Ha Hu/SF1 37.756/1.5 25.2 KN/tiang0 0 . 55II. PERENCANAAN FONDASI TIANGDari hasil perhitungan, didapat:Qa 446.65 KN/tiangTa 127.40 KN/tiangHa 25.2 KN/tiangKoefisien tekanan tanah aktif (Ka):Tanah IKa1 tg2 (45-φ/2) tg2 (45-29.5/2) 0.34Tanah IIKa2 tg2 (45-φ/2) tg2 (45-31/2) 0.32Koefisien tekanan tanah pasif (Kp) :Tanah IIKp2 tg2 (45 φ/2) tg2 (45 31/2) 3.12Dari perhitungan beban vertikal dan momen, ditinjau sepanjang bentang 10.25 meterdiperoleh:¾ Beban total yang bekerja akibat beban tetap dan berat sendiri abutment (ΣV) 11908.5 KN.¾ Momen total yang bekerja akibat beban tetap dan berat sendiri abutment -788KNm.Dari perhitungan tekanan tanah lateral, ditinjau sepanjang bentang 10.25 meterdiperoleh:¾ Tekanan tanah aktif yang bekerja 3474.61 KN.¾ Momen yang terjadi akibat tekanan tanah aktif ditinjau dari dasar poer 13156.32KNm.¾ Tekanan tanah pasif yang bekerja 5843.91 KN.¾ Momen yang terjadi akibat tekanan tanah pasif ditinjau dari dasar poer 9058.06KNm.ΣElateral 3474.61 – 5843.91 -2369.3 (gaya yang bekerja lebih dominan gaya pasif)ΣMtotal 13156.32 – 9058.06 – 788 3310.26 KNm6By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/2005Jumlah tiang yang digunakan atau dibutuhkan:n ΣV/Qa 11908.5/446.65 26.66 27 tiangDalam perencanaan digunakan 40 tiang, dengan ketentuan :¾ Jarak antar tiang diambil minimal 2.5D – 3D. Pengambilan rentang ini bertujuanuntuk menghindari pile heave (terangkatnya tiang karena pemancangan tiang yanglain).¾ Jarak tiang ke tepi poer diambil antara 0.5 m – 0.75 m.Dari ketentuan diatas dipakai : Jarak antar tiang p.k.p (Shorizontal) 1.25 meter. Jarak antar tiang p.k.p (Svertikal) 1.3 meter. Jarak tiang ke tepi poer (horizontal) 0.75 meter. Jarak tiang ke tepi poer (vertikal) 0.70 I1.25IV1.25V0.75Absis tiang terhadap pusat poer :Baris I -2.5 mΣx2 8x(-2.5)2 8x(-1.25)2 8x(1.25)2 8x(2.5)2Baris II -1.25 mBaris III 1.25 m 125Baris Iv 2.5 m7By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/20051. Kontrol Terhadap Beban TetapV 11908.5 KNΣMtotal 3310.26 KNmUntuk Baris IV M y .x1V1 P1 n x211908.5 3310.26 ( 2.5) 40125 231.71 KN/tiang 446.65 KN/tiang .OK!dengan cara yang sama diperoleh :Baris II, V2 P2 264.61 KN/tiang 446.65 KN/tiang .OK!Baris III, V3 P3 330.8 KN/tiang 446.65 KN/tiang .OK!Baris IV, V4 P4 363.91 KN/tiang 446.65 KN/tiang OK!H pasif ΣElateral Ea – Ep -2369.3 KN (tanda negatif menunjukkan arah ke sumbu xnegatif)H yang terjadi ΣElateral/n 2369.3/40 59.23 KN/tiang Ha 25.2 KN/tiang.Karena H yang terjadi lebih besar dari Ha maka diperlukan tiang miring.Apabila sebaliknya maka perlu tiang miring dengan kemiringan 1: 2.5 sampai 1 : 4.Dalam menghitung H yang terjadi setelah digunakan tiang miring, H yang terjadi adalahΣElateral dibagi dengan jumlah tiang yang tegak karena gaya yang tersisa dilimpahkanpada tiang yang tegak.Digunakan tiang miring dengan kemiringan m : 1 3 : 1. Gaya desak terbesarpada deret tiang IV dan dicoba digunakan 8 tiang miring pada masing-masing baris Idan II.P4v 363.91 KN, maka P4h P4v/m 363.91/3 121.3 KNH pasif -2369.3 16 x 121.3 -428.5 KNH yang terjadi -428.5/24 -17.85 KN Ha 25.2 KN/tiang . OK!V 1 P1 2. Kontrol Terhadap Beban SementaraV 11908.5 KNMsementara H x panjang abutment tegak lurus bidang gambar x lengan momen terhadapdasar poer 30 x 10.5 x 8.9 2803.5 KNmΣMsementara 3310.26 2803.5 6113.76 KNmUntuk baris IV M y .x1V1 P1 n x211908.5 6113.76.( 2.25) 40125 175.43 KN/tiang 3/2 Qa 669.98 KN/tiang OK!dengan cara yang sama diperoleh:Baris II, V2 236.57 KN/tiang 3/2 Qa 669.98 KN/tiang.OK!Baris III, V3 358.85 KN/tiang 3/2 Qa 669.98 KN/tiang .OK!Baris IV, V4 419.98 KN/tiang 3/2 Qa 669.98 KN/tiang .OK!V 1 P1 8By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/2005Gaya Lateral yang Diterima Tiap TiangΣhtotal ΣElateral H x bentang abutment -2369.3 30 x 10.5 -2054.3 KNHterjadi Σhtotal /n 2054.3/40 51.36 KN/tiang 3/2 Ha 37.8 KN/tiangKarena h yang terjadi lebih besar dari 3/2Ha maka diperlukan tiang miring.Digunakan tiang miring dengan kemiringan m : 1 3 : 1. Gaya desak terbesar padaderet tiang IV dan dicoba digunakan 6 tiang miring pada masing-masing baris I saja.P4v 419.98 KN, maka P4h P4v/m 419.98/3 139.99 KNH pasif -2369.3 6 x 139.99 -1214.36 KNH yang terjadi -1214.36/34 35.72 KN 3/2Ha 37.8 KN/tiang . OK!3. Defleksi Tiang Vertikal Gaya LateralMenentukan kategori tiang pada tanah granuler dengan ujung tiang dianggapjepit.Fc’ 24 MPaEp Modulus elastisitas tiang beton 4700 ( Fc’) 4700 24 23025.203 MpaIp Momen inersia penampang tiang (1/64).π.d4 (1/64).π.0.34 3.976.10-4 m4.Nilai nh yang digunakan adalah nilai nh rata-rata dari lima lapisan tanah. Nilai nh dapatdilihat pada tabel 2.19 (HCH-Teknik Fondasi II).Lapisan12345Kedalaman (m)0 s/d 1010 s/d 1414 s/d 1616 s/d 2020 s/d 22Nh (KN/m3)1905.54850138648504850KepadatanTidak PadatSedangTidak PadatSedangSedangPanjang tiang yang masuk ke dalam tanah adalah dari kedalaman 10.9 m 11m sampai 20 m. Maka nh yang dirata-rata adalah dari kedalaman 11-20 m, sehinggannh l nhi 1ii, dimanan lii 1li tebal tanah pada lapisan ke-inhi nilai nh pada lapisan ke-inh 3 4850 2 1386 4 4850 4080.22 KN/m33 2 4 nh α Ep Ip 154080.22 6 4 23.03 10 3.976 10 15 0.859By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

Pembahasan Tugas Teknik Fondasi II Ekstensi Tahun Angkatan 2004/2005αL 0.85 x 9.1 7.74 4 .OK!, termasuk tiang panjang.Defleksi maximum yang terjadi :0.93Ha0.93 25.2Yo 3 232nh 5 .(Ep.Ip ) 5 4080.22 5 23.03 106 3.976 10 4 5 0.0042 m 0.42 cm 1cm . OK!()4. Efisiensi Kelompok Tiang Dalam Tanah GranulerEfisiensi kelompok tiang diperhitungkan jika tiang dianggap sebagai tiangblok/pondasi rakit dimana apabila kelompok tiang ini dibebani, tiang-tiang dan tanahyang terletak diantaranya akan bergerak bersama-sama sebagai satu kesatuan.Menurut Vesic (1976), pada tiang yang dipancang pada tanah granuler,kapasitas kelompok tiang lebih besar daripada jumlah kapasitas masing-masing tiangdidalam kelompoknya. Keadaan ini menyebabkan efisiensi kelompok tiang cenderunglebih besar dari 1 ( 100%).10By. Lambutan Sinaga, S.T.& Partner Dayu Sriwulan, S.T.

¾ Tiang pancang dari beton ( berat volume beton 25 KN/m3, fc’ 24 Mpa ) dengan tampang lingkaran diameter 0.3 m. ¾ Tanah pada lapis I dan II adalah jenis tanah urug pasir (granuler) homogen. ¾ Tanah I : γ 20.8 KN/m3 ϕ 29.5 ¾ Tanah II : γ 16.5 KN/m3 γ’ 7.8 .

Related Documents:

penulisan kisi-kisi, penulisan soal, telaah (analisis kualitatif), ujicoba, analisis kuantitatif soal, dan kalibrasi soal. Soal-soal yang terbukti bermutu secara kualitatif dan kuantitiatif dikumpulkan dan disimpan dalam bank soal. Alur kegiatan pengembangan bank soal di Puspendik terlihat dalam diagram berikut. Penulis Soal Soal Mentah D i t e r i m a D i t o l a k Baik Kurang Baik Revisi U j .

Khusus untuk modul Sistem Manajemen Jembatan ini mencakup tentang pengertian sistem manajemen jembatan, sistem informasi manajemen jembatan, urutan pemeriksaan jembatan, jenis pemeriksaan jembatan, proses skrining dan program penanganannya. 1.3 Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran terdiri atas hasil belajar dan indikator hasil belajar .

Soal Matematika Model PISA Indonesia Tahun 2015 Soal Matematika Model PISA Menggunakan Konteks Lam. Soal UAN dan Jawaban Matematika SMA Lingkaran Soal UN dan Jawaban Matematika Peluang Soal Matematika Eksponen UM UNDIP Contoh Soal Matematika Masuk UGM Soal UN dan Jawaban Persamaan Linier Soal UN dan Jawaban Trigonometri

Pembebanan Jembatan Jalan Raya). Perencanaan jembatan didasarkan pada peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia dan yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum, antara lain: 1. Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (PPPJJR) S

PENULISAN SOAL BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2020 . ALUR PENGEMBANGAN BANK SOAL PENYUSUNAN KISI-KISI PENULISAN SOAL TELAAH SOAL ANALISIS UJI COBA PERAKITAN BANK SOAL. BENTUK SOAL ./? ?/! Pilihan Ganda Kompleks* Pilihan Ganda Menjodohkan Isian/Jawaban Singkat .

butir soal latihan, 131 butir soal uji kompetensi dan 29 butir soal ulangan akhir semester I terdapat 155 butir soal atau 34,60% yang sesuai dengan model PISA dan 293 butir soal tidak serupa PISA atau 65,40% dari jumlah keseluruhan soal. Soal serupa PISA banyak terdapat dalam bab I, III dan IV dengan materi pokok bilangan,

Evaluasi Perencanaan Jembatan Kereta Api Rangka Baja Double Track Tipe Welded Through Truss Bentang 50 meter BADRIANA NURANITA, ERMA DESMALIANA, KENNY GESA Program Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional Bandung Email: nuranitaana@itenas.ac.id ABSTRAK Penelitian ini menganalisis perencanaan struktur atas jembatan kereta api rangka

prestasi belajar adalah : (1) penentuan tujuan tes, (2) penyusunan kisi-kisi, (3) penulisan soal, (4) penelaahan soal (review dan revisi soal), (5) uji coba soal, termasuk analisis dan perbaikan, dan (6) perakitan soal menjadi perangkat tes. PENULISAN BUTIR SOAL Pada pelatihan ini hanya difokuskan pada penyusunan dan analisis butir yang digunakan untuk mengungkap aspek kognitif. Untuk itu .