BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual

2y ago
113 Views
2 Downloads
227.15 KB
14 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Adalynn Cowell
Transcription

8BAB IIKAJIAN TEORETIKA. Deskripsi Konseptuala. Self AwarenessMenurut Solso dkk (2007:240), “kesadaran adalah kesiapan(awareness) terhadap peristiwa yang di lingkungan sekitarnya danperistiwa kognitif yang terdiri dari memori, pikiran, perasaan dan sensasifisik”. Goleman (1996:63) menjelaskan bahwa, “kesadaran diri adalahperhatian terus menerus terhadap batin seseorang, merefleksi diri, pikiranmengamati dan menggali pengalaman, termasuk emosi”. Berdasarkanpendapat-pendapat tersebut di simpulkan bahwa self awareness adalahperhatian terhadap diri sendiri, kesiapan untuk mengenali diri sendiriterhadap apa yang dilakukan, dan pemahaman tentang lingkungan yangada di sekitar kita.Kesadaran diri yang dimaksud adalah kesadaran diri dalam duniapendidikan matematika. Kesadaran diri mengenali perasaan pada saatmengerjakan soal matematika dan pada saat mengikuti pelajaranmatematika di kelas. Perasaan-perasaan yangterjadi merupakankecerdasaan emosional. Kecerdasan emosional memerlukan perhatianperasaan agar menimbulkan pemahaman tentang mengenal diri. Mengenaldiri artinya memahami kekhasan diri, kepribadian, watak dan emosinya,serta kekurangan dan kelebihan diri sendiri pada saat mengikuti pelajaran8

9matematika di kelas. Kekurangan dan kelebihan dalam mengenali diripada saat di kelas dapat dikembangkan dengan beberapa cara yaituinstropeksi diri, mengendalikan diri, membangun kepercayaan diri,mengenal dan mengambil inspirasi tokoh teladan, dan berfikir optimistentang diri sendiri.Self awareness siswa dapat dipengaruhi oleh pikiran-pikiran yangdirasakan diri sendiri, karena self awareness berpusat pada keadaan didalam dirinya sehingga mengetahui keberadaan dirinya di dalam kelas.Menurut Solso dkk (2007), Self awareness dapat secara efektifmengingatkan masa lalu dan mempengaruhi masa depan. Hal ini dapatdiartikan pengalaman-pengalaman siswa atau ilmu-ilmu yang sudahdidapatkan sebelumnya dapat secara efektif mempengaruhi keputusankeputusan pada masa depanya.1) Kerangka Kerja Self awarenessKarakteristik utama kerangka kerja self awareness menurut Solsodkk (2007) adalah attention, wakefulness, architecture, recall ofknowledge, dan emotive.a) “Attention (Perhatian) merupakan pemusatan sumber daya mentalbaik ke hal yang eksternal atau pun yang internal” (Solso dkk,2007). Self awareness dapat diarahkan dari peristiwa eksternal ataupun internal. Peristiwa eksternal yang dimaksud adalah peristiwadari lingkungan sekitar siswa seperti lingkungan sekolah ataulingkungan kelasnya, sedangkan peristiwa internal yang dimaksud

10adalah peristiwa dari dalam diri siswa pada saat pembelajaranberlangsung.b) “Wakefulness (Kesiagaan) merupakan kondisi yang dialamiseseorang setiap hari. Pada saat seseorang tertidur dan bangunkeesokan harinya akan terjaga (seharusnya)” (Solso dkk, 2007).Kondisi kesadaran siswa akan terjaga apabila siswa memilikiwaktu istirahat yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan kesadaransiswa akan terjaga.c) “Architecture adalah sebuah aspek fisiologis, dimana kesadaranbukan proses tunggal yang dilakukan oleh sebuah neuron tunggal”(Solso dkk, 2007).d) “Recall of knowledge (Mengingat Pengetahuan) adalah prosespengambilan pengetahuan tentang diri pribadi dan lingkungan yangada di sekelilingnya” (Solso dkk, 2007). Self awareness dapatmengambil pengetahuan dari diri siswa dengan mengingatinformasi-informasi atau ilmu-ilmu yang ada pada diri danlingkungan sekitarnya. Siswa dapat mengingat kembali materimateri matematika yang sudah diajarkan oleh guru di kelas,kemudian siswa akan menggunaknya pada saat mengerjakan soalyang berhubungan dengan materi sebelumnya.e) “Emotive (emotif) adalah komponen-komponen afektif yangdiasosiasikan dengan kesadaran” (Solso dkk, 2007). Self awarenessdapat membentuk perasaan atau emosi. Perasaan atau emosi yang

11dimiliki siswa dapat diekspresikan sebagai bentuk respon dariperistiwa di sekitarnya pada saat pembelajaran berlangsung.2) Fungsi Self AwarenessSolso dkk (2007) membagi sejumlah fungsi kesadaran. Fungsipertama adalah fungsi konteks-setting (context-setting), merupakanfungsi sistem-sistem yang bekerja untuk mendefinisikan konteks danpengetahuan siswa mengenai sebuah stimuli yang datang ke dalammemori. Fungsi kedua adalah fungsi adaptasi dan pembelajaran(adaptation and learning) yang berarti kesadaran yang ada pada dirisiswa yang terlibat di perlukan untuk menangani informasi tisasi(prioritizing) dan fungsi akses dimana kesadaraan yang dimiliki siswadiperlukan untuk mengakses besarnya jumlah pengetahuan yang sudahdiperoleh oleh siswa.Fungsi keempat adalah fungsi rekrutmen dan kontrol (recruitmentand control), kesadaran memasuki sistem motorik siswa untukmenjalankan tindakan sadar. Fungsi kelima adalah fungsi pengambilankeputusan (decision-making) dan fungsi eksekutif, berperan sebagaipembawa informasi atau pengetahuan untuk membantu siswapengambilan keputusan pada saat di dalam kelas. Fungsi keenamadalah fungsi deteksi dan penyutingan kekeliruan (error detection andediting), kesadaraan yang memasuki sistem norma sehingga siswadapat mengetahui ketika dirinya melakukan kekeliruan baik dalam

pembelajaran berlangsung. Fungsi ketujuh adalah fungsi monitor diri(self-monitoring). Memonitor diri dalam bentuk merefleksi wamengendalikan dirinya sendiri pada saat pembelajaran matematikaberlangsung. Fungsi yang terakhir adalah fungsi pengorganisasian danfleksibilitas (organitation and flexibility) yang merupakan fungsi yangdapat menggunakan fungsi otomatis dalam keadaan yang tak terduga.Fungsi otomatis yang dimaksud adalah sikap reflek siswa pada saatpembelajaran.Berdasarkan pemaparan fungsi-fungsi di atas dapat disimpulkandengan menggunakan gambar tentang fungsi self awareness sebagaiberikut :Fungsi konteks naksesRekrutmen kontrolFungsi –fungsiself awareness(kesadarandiri)Gambar 2.1Pengambilankeputusan dan fungsieksekutifDeteksi dan pengeditankekeliruanMonitor diriPengorganisasiandan fleksibilitas

133) Manfaat Self AwarenessSelf awareness siswa akan tumbuh, siswa akan mengerti mengapadirinya merasakan apa yang dirasakan dalam dirinya dan melakukanapa yang dirinya lakukan. Pemahaman itu akan membantu untukmengubah hal-hal yang ingin diubah dan membentuk kehidupan yangsesuai dengan keinginan sendiri. Siswa tidak dapat menerima sertamengubah diri, tanpa mengenali dirinya sendiri. Kemampuanmengenali diri sendiri bagi siswa, difokuskan untuk melihat dirinyasendiri sebagai seorang siswa dan melihat hubunganya denganlingkungan kelas dan sekolah. Hal ini bermanfaat agar siswa dapatmenentukan apa yang harus dilakukan di kelas pada saat proses KBMberlangsung dan interaksi dengan lingkungan sekolah.Siswa yang cukup sadar dengan dirinya sendiri dapat dikenali darikepercayaan dirinya. Siswa yang memiliki pemahaman tentangkemampuan yang dimilikinya, cenderung tidak akan menjerumuskandiri pada kegagalan. Siswa akan berhati-hati dalam memutuskantindakan. Siswa tidak akan menerima tantangan yang dianggap sulituntuk menyelesaikan sendiri. Siswa akan menerima tantangan yangdianggap mampu untuk menyelesaikan sendiri. Siswa juga akancenderung menampilkan potensi yang dimiliki.

144) Indikator Self itianinidikembangkan dari pengertian, kerangka kerja, manfaat dan fungsiyang dikemukakan di atas. Indikator-indikator self awareness yaitu :a) Mengenali perasaan dan perilaku diri sendiri.Mengenali perasaan dan perilaku diri sendiri artinyamengetahui perasaan yang dirasakan diri sendiri dan mengetahuiperilaku diri yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.b)Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri.Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri artinyamengetahui kelebihan yang dimiliki dan kekurangan yang dimilikidibidang matematika.c)Mempunyai sikap mandiri.Mempunyai sikap mandiri artinya mampu melakukansegala sesuatunya sendiri tanpa meminta bantuan dari orang lain.d)Dapat membuat keputusan dengan tepat.Dapat membuat keputusan dengan tepat artinya mampuuntuk mempertimbangkan dan membuat langkah-langkah yangtepat dalam permasalahan matematika.

15e) Terampil dalam mengungkapkan pikiran, perasaan, pendapat dankeyakinan.Terampildalam mengungkapkan pikiran, perasaan,pendapat dan keyakinan artinya mampu untuk berpendapat yangberdasarkan pada pikiran, perasaan dan keyakinan diri sendiri.f)Dapat mengevaluasi diri.Dapat mengevaluasi diri artinya mampu memeriksa danmengoreksi kembali terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan.b. Kemampuan Penalaran MatematisMenurut Keraf (2007), menjelaskan bahwa penalaran adalah a-faktayangdiketahui menuju kepada suatu kesimpulann yang logis. MenurutSuriasumantri (2005:42), “penalaran adalah suatu proses berfikir dalammenarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan”. Berdasarkanpernyataan-pernyataan tersebut, dapat didefinisikan secara umum bahwakemampuan penalaran matematis adalah kemampuan berfikir seseorangdalam menghubungkan fakta matematika untuk menarik kesimpulanmatematis atau pernyataan baru yang logis.1) Kemampuan Penalaran Induktif dan Deduktifa) Penalaran InduktifMenurut Sumarmo (2010), penalaran induktif sberdasarkan data yang sudah diamati. Sedangkan menurut Ikhsan

16(2010), penalaran induktif merupakan suatu cara penarikankesimpulan pada proses berfikir dari sesuatu yang bersifat umumberdasarkan berbagai kasus yang bersifat individual. Dapatdisimpulkan bahwa penalaran induktif merupakan proses berfikiryang berusaha menghubungkan fakta-fakta yang bersifat individualmenuju pada kesimpulan yang bersifat umum.Kegiatan-kegiatan yang termasuk dari penalaran induktif adalahtransduktif , generalisasi, analogi, dan hubungan kausal.b) Penalaran deduktifMenurut Solso dkk (2007), penalaran deduktif dalam logikatradisional, proses penarikan dengan penalaran konklusi tertentudari prinsip-prinsip umum yang di asumsikan benar. Sedangkanmenurut Ikhsan (2010), penalaran deduktif adalah cara penarikansimpulan pada proses berfikir yang sebaliknya dari penarikansimpulan induktif. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas,dapat disimpulkan bahwa penalaran deduktif matematis merupakancara berfikir dari pernyataan matematika yang bersifat umumkemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penalarandeduktif berkaitan dengan rasionalisme yang bersumber pada rasio.2) Indikator kemampuan penalaran matematisMenurut Wardhani (2008) bahwa indikator kemampuan penalaranmatematis disusun berdasarkan tujuan mate pelajaran matematikadalam Kurikulum Satuan Pendidikan :

17a. Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuatgeneralisasi.b. Melakukan manipulasi matematika.c. Menarik kesimpulan dari pernyataan.d. Mengajukan dugaan.e. Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan ataubukti terhadap kebenaran solusi.Menurut NCTM (2000), siswa kelas 6-8 tingkat pengalaman tentangpenalaran dan pembuktianya sebagai berikut :a. Meneliti pola dan struktur untuk menemukan sifat beraturan daripola (examine patterns and structures to detect regularieties).b. Merumuskan generalisasi dan dugaan dari sifat beraturan yangtelah ditemukan (formulate generalitations and confectures aboutobserved regularities).c. Mengevaluasi dugaan (evaluate conjectures).d. Membuat dan mengevaluasi argumenasi atau pernyataan matematis(construct and evaluate mathematical argumen).Berdasarkan uraian-uraian diatas tentang indikator kemampuanpenalaran matematis, maka diperoleh kesimpulan tentang indikatorindikator kemampuan penalaran matematis yang digunakan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:a)Kemampuan mengajukan dugaan.

18Kemampuan mengajukan dugaan artinya siswa mampudalam merumuskan berbagai kemungkinan yang sesuai denganpengetahuan yang dimilikinya.b)Kemampuan melakukan manipulasi matematika.Kemampuan melakukan manipulasi matematika artinyac)Kemampuan menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikanalasan atau bukti terhadap kebenaran mberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusimerupakan proses berfikir untuk menghasilkan sebuah pemikiran,dan mampu memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran.d)Kemampuan memeriksa kesahihan argumen.Kemampuan memeriksa kesahihan argumen artinya mampumenyajikan kebenaran suatu pernyataan dengan pedoman padahasil matematika yang diketahui, kemudian mengembangkanargumen matematik untuk membuktikan suatu pernyataan.e)Kemampuan menemukan pola atau sifat dari gejala matematisuntuk membuat generalisasi.Kemampuan menemukan pola atau sifat dari gejalamatematis untuk membuat generalisasi artinya mampu untukmenyusun suatu gejala-gejala dari permasalahan matematissehingga membentuk suatu pola.

19c. MateriMateri yang akan digunakan dalm penelitian ini adalah materisegiempat dan segitiga. Materi segiempat dan segitiga dianggap materiyang memerlukan kemampuan penalaran.SK: Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukanukuranya.KD : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempatserta menggunakanya dalam pemecahan masalah.1) Segiempata) Persegib) Persegi empatc) Jajargenjangd) Belah ketupate) Layang-layangf) Trapesium2) SegitigaB. Penelitian RelevanBerdasarkan penelitian Bartell (2011) menjelaskan bahwa, baik guru dansiswa harus memiliki self awareness, karena self awareness dapatmempengaruhi pemikiran siswa dalam kegiatan belajarnya. Hal ini diperkuatoleh hasil penelitian Fahrudin (2013) yang menjelaskan bahwa pengaruhEmotional Intelligence (EI) yang terdiri dari pengendalian diri, self awareness,

20motivasi, empati, keterampilan sosial terhadap prestasi belajar matematikasebesar 49%. Oleh penelitian Fahrudin (2013) dapat diketahui bahwa prestasibelajar selain dipengaruhi oleh kecerdasan intelegensi juga dipengaruhi olehkecerdasan emosional seperti pengendalian diri, self awareness, motivasi,empati, keterampilan sosial. Kemudian menurut penelitian Riyanto (2011)yang menjelaskan bahwa, terdapat pengaruh antara kemampuan penalaranmatematis terhadap prestasi siswa. Prestasi siswa dengan kemampuanpenalaran yang tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuanpenalaran yang rendah.Menurut beberapa penelitian relevan tentang self awareness dankemampuan penalaran matematis di atas, maka yang peneliti tulis dalampenelitian ini ada kesamaan tetapi sedikit berbeda. Perbedaan tersebut terletakpada :a. Subjek penelitian, yaitu difokuskan kepada kelas VII di tingkat SMPb. Penelitian ini menggambarkan self awareness dan kemampuan penalaranmatematis siswaBerdasarkan perbedaan tersebut maka peneliti mengambil judul “DeskripsiSelf Awareness dan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII SMPMuhammadiyah Sokaraja”.C. Kerangka PikirPenalaran matematis merupakan kemampuan berfikir seseorang yangmenghubungkan fakta matematika untuk menarik kesimpulan matematis atau

21pernyataan baru yang logis. Kemampuan penalaran adalah dasar darimatematika itu sendiri. Penyelesaian terhadap soal-soal matematika banyakmenggunakan kemampuan penalaran matematis sehingga penalaran matematisdibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan pikiran danmemecahkan masalah khususnya matematika. Siswa juga memerlukan selfawareness dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Self awarenessadalah perhatian diri tentang diri sendiri, kesiapan untuk mengenali dirisendiri terhadap apa yang dilakukan dan sadar tentang lingkungan yang ada disekitar kita. Self awareness merupakan pengenalan diri tentang kepribadian,watak, emosi, kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Kemahiran siswa dalammenyelesaikan permasalahan matematika dapat dipengaruhi oleh kemampuanpenalaran matematis dan self awareness. Oleh karena itu faktor-faktor yangdapat menpengaruhi self awareness dan kemampuan penalaran matematisperlu digambarkan dengan jelas.

8 BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual a. Self Awareness Menurut Solso dkk (2007:240), “kesadaran adalah kesiapan (awareness) terhadap peristiwa yang di lingkungan sekitarnya dan peristiwa kogniti

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

BAB II KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretik 1. Persepsi Masyarakat a. Pengertian Persepsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan “Persepsi ialah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.1 Persepsi merupakan sebuah istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

BAB II KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Perilaku Moral a. Pengertian Perilaku Moral Perilaku merupakan respond atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.1 Dari uraian ini yang dimaksud perilaku adalah

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Reading Comprehension Practice Test . 1. Questions 1-7. In the sixteenth century, an age of great marine and terrestrial exploration, Ferdinand Magellan led the first expedition to sail around the world. As a young Portuguese noble, he served the king of Portugal, but he became involved in the quagmire of political intrigue at court and lost the king's favor. After he was dismissed from .