ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DAN ANALISIS DAYA

2y ago
72 Views
5 Downloads
250.86 KB
36 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lee Brooke
Transcription

BAB IVANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DAN ANALISIS DAYA DUKUNG AIR4.1Analisis Kemampuan LahanAnalisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan lahanuntuk dapat mendukung upaya pemanfaatan lahan industri. Analisis kemampuanlahan ini sekaligus untuk mengetahui faktor – faktor fisik lahan yang bersifatmenghambat dan tidak menghambat dalam upaya pemanfaatan lahan untukindustri. Output (keluaran) dari analisis ini adalah berupa peta kelas kemampuanlahan (zonasi) yang terdiri dari kawasan kemungkinan (pengembangan), kawasankendala dan kawasan limitasi, yang merupakan gambaran dari tingkatankemampuan lahan pada daerah penelitian.Analisis kemampuan lahan ini bermaksud untuk mengkaji tingkatankemampuan lahan untuk industri pada daerah studi berdasarkan aspek fisik dasar.Aspek dasar ini merupakan salah satu materi yang diperlukan dalam rencanapengembangan suatu kota, hal ini seperti tertuang dalam Peraturan MenteriPekerjaan Umum No.20/PRT/M.2007 tentang pedoman teknik analisis fisik danlingkungan, ekonomi serta sosial budaya dalam penyusunan Rencana Tata Ruang.Aspek – aspek fisik kemampuan lahan tersebut dalam analisis ini dikenal dengansatuan kemampuan lahan (SKL). Informasi aspek – aspek fisik kemampuan lahanyang dimaksud tersebut dan dibutuhkan bagi pengembangan industri yaitu berupa: Satuan Kemampuan Lahan Morfologi Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Pondasi Satuan Kemampuan Lahan Ketersediaan Air Satuan Kemampuan Lahan Kerentanan Bencana Satuan Kemampuan Lahan Drainase Satuan Kemampuan Lahan Pembuangan Limbah Satuan Kemampuan Lahan Terhadap Erosi Satuan Kemampuan Lahan Kemudahan di KerjakanApabila SKL diatas telah selesai dikerjakan, maka langkah selanjutnya yaitusemua peta SKL yang telah selesai dikerjakan di beri skor dan di overlay sehinggaakan menghasilkan peta kemampuan lahan kawasan tersebut.127

4.1.1 Satuan Kemampuan Lahan MorfologiDalam melakukan analisis morfologi perlu adanya peta kemiringan, petamorfologi yang dilakukan overlay dengan menggunakan ArcGis agar dapatmengetahui kawasan yang termasuk dalam kreteria tersebut untuk mendapatkanhasil yang dijadikan sebagia kemampuan perumahan. Adapun kreteriannyaterdapat pada tabel dibawah ini :Tabel 4.1NoPembobotan (SKL) MorfologiPeta Kemiringan(%)NilaiPeta MorfologiNilaiSKL Morfologi(Nilai)Nilai10-25Dataran5Tinggi (9-10)522-54Landai4Cukup (7-8)45-153Perbukitan Sedang3Sedang (5-6)334Pegunungan/2Kurang (3-4)2Perbukitan Terjal5Pegunungan/ 401Perbukitan Sangat1Rendah (1-2)1TerjalSumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007 Pedoman Teknis Analisis Aspek FisikDan Lingkungan, Ekonomi, Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang15-402Berdasarkan bobot diatas kemudian dibuat SKL Morfologi untuk KecamatanTelukjambe Timur. Tabel dan peta SKL Morfologi Kecamatan Telukjambe Timur dapatdilihat pada table dan gambar di bawah iniTabel 4.2SKL Morfologi Di Kecamatan TelukJambe TimurDesaDesa PinayunganDesa PurwadanaDesa PuseurjayaDesa SirnabayaDesa SukaharjaDesa SukaluyuDesa SukamakmurDesa TelukjambeDesa WadasKurang ( Ha )2.939.11Sedang ( Ha 382.12Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2016128

Dilihat dari tabel diatas bahwa skl morfologi pada Kecamatan TelukjambeTimur hanya menghasilkan 2 kreteria skl morfologi yaitu kurang dan sedang.Untuk katagori kurang terdapat pada Desa Puseurjay dengan memiliki luassebesar 2,9 Ha dan desa sinarbaya 39,11 Ha. Sedangkan untuk nilai morfologisedang di semua desa ada. Desa yang memiliki luas morfologi terbesar beradapada Desa Sinarbaya yaitu 1240,94 Ha dan yang terkecil berada pada DesaSukamakmur yaitu 253,58 Ha.Dari hasil tersebut maka wilayah yang dapat dipilih sebagai daya dukunglahan adalah daerah yang datar antara 5-15%% dikarenakan yang memilikikemiringan perbukitan sedang yang dapat menggurangi bahaya yang diantaranyakenyaman penduduk yaitu bahaya gerakan tanah, bahaya longsor dan bahayatanah yang tidak stabil.4.1.2 Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan LerengAnalisis satuan kemampuan lereng ini dimaksudkan untuk mengetahuikondisi lahan yang berkaitan dengan kestabilan dan kemudahan pengembanganlahan untuk kegiatan industry dan kegiatan lainnya. Kestabilan dalam analisis inibelum memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh pengaruh gempa. Kestabilanyang memperhitungkan efek gempa tersebut dianalisis dalam satuan kemampuanlahan kestabilan pondasi. Pembobotan SKL Kestabilan Lereng terbagi menjadi 5Kelas seperti pada tabel berikut.Tabel 4.3KetinggianNilaiPembobotan SKL Kestabilan LerengKemiringanNilai0-2%2-5%5 -15 %15 - 40 %5432MorfologiNilaiSKL KestabilanLerengTinggi (14-15)Cukup (12-13)Sedang (9-11)Kurang (6-8)Dataran5Landai4500 -15004Perbukitan Sedang3Pegunungan/Perbukitan Terjal21500 – 25003Pegunungan/Perbukitan Sangat 40 %11Rendah (4-5)TerjalSumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007 Pedoman Teknis Analisis AspekFisik Dan Lingkungan, Ekonomi, Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang 7 5005Dari pembobotan sesuat standar pada tabel diatas kemudian di hitungSKL Kestabilan Lereng di Kecamatan Teluk Jambe Timur dan didapat bahwa129Nilai54321

kestabilan lereng di Kecamatan Teluk Jambe Timur untuk seluruh wilayahnyatermasuk dalam kestabilan Lereng tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat padatabel dan Gambar berikut.Tabel 4.4Kestabilan Lereng Di Kecamatan Telukjambe TimurDesaSKL Kestabilan Lereng CukupDesa Pinayungan395.60Desa Purwadana535.29Desa Puseurjaya443.05Desa Sirnabaya1280.06Desa Sukaharja271.97Desa Sukaluyu539.97Desa Sukamakmur253.58Desa Telukjambe355.19Desa Wadas382.12Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2015Dilihat dari tabel diatas bahwa skl kestabilan lereng pada KecamatanTelukjambe Timur dalam katagori cukup. Dengan luasan tertinggi berada padaDesa Sirnabaya yaitu 1280, 06 Ha dan yang terkecil berada pada DesaSukamakmur yaitu 253, 58.Dari hasil SKL kestabilan lereng dapat ditentukan sebagai lahan yangdapat digunakan untuk menentukan kerawanan lereng terhadap kontruksibangunan dalam memenuhi keamanan dan kenyamanan.4.1.3 Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan PondasiAnalisis satuan kemampuan lahan ini dimaksudkan untuk mengetahuitingkatan kemampuan lahan dalam mendukung bangunan industri serta sarana danprasarananya dalam menunjang pemanfaatan lahan untuk kegiatan industri.Analisis satuan kemampuan lahan kestabilan pondasi hampir sama dengananalisis satuan kemampuan lahan kestabilan lereng, namun pada analisis SKLkestabilan pondasi pengaruh gempa diperhitungkan.130

Tabel 4.5Pembobotan SKL Kestabilan PondasiSKL Kestabilan LerengKetinggianNilai 5005500 -15001500 fologiNilai0-2%5Dataran5Alluvial5Tinggi (18-20)52-5%4Landai4Latosol4Cukup (15-17)45 -15 %3Perbukitan Sedang3Mediteran,BrownForest3Sedang (11-14)3PodsolMerahKuningKurang (8-10)22Rendah itan 40 %1Sangat TerjalSumber : Permen PU No.20/PRT/M/200715 - 40 %3NilaiJenisTanahTabel 4.6221SKL Kestabilan Pondasi Di Kecamatan Telukjambe TimurDesaSKL Kestabilan Pondasi CukupSKL KestabilanPondasi TinggiDesa Pinayungan395.60Desa Purwadana43.50Desa Puseurjaya443.05Desa Sirnabaya1280.06Desa Sukaharja271.97Desa Sukaluyu539.97Desa Sukamakmur60.86Desa Telukjambe355.19Desa ber : Hasil Analisis, Tahun 2015Dilihat dari hasil analisis overlay pada kemampuan lahan kestabilanpondasi bahwa luas lahan yang tertinggi pada SKL kestabilan pondasi adalah padakategori cukup dengan luas mencapai 3592,08 Ha dan untuk katagori tinggimencapai 864,78 Ha. Oleh sebab itu pengembangan kemampuan lahan yang dapat131

dikembangkan mencapai 3592,08 Ha dalam memudahkan pengembangan danpembangunan.4.1.4 Satuan Kemampuan Lahan Ketersediaan AirKetersediaan air pada suatu lahan merupakan hal yang sangat penting,mengingat fungsi air tanah sebagai sumber pasokan air bersih untuk berbagaikebutuhan, terutama di saat kemarau panjang dimana air permukaan tidakmencukupi. Bertolak dari hal tersebut, maka analisis satuan kemampuan inidilakukan dengan maksud untuk megetahui kemampuan lahan dalam menunjangketersediaan air.Tabel 4.7Pembobotan SKL Ketersediaan AirPeta DASNilaiBaik merata5Baik tidak merata4Peta CurahHujan4000-4500 mm3500-4000 mm3000-3500 mmSetempat terbatas32500-3000 mmNilai5432Peta GunaLahanNilaiTerbangun2NonTerbangun1SKL KetersediaanAirTinggi (11-12)Cukup (9-10)Sedang (7-8)Kurang (5-6)SKL Ketersediaan Air Di Kecamatan Telukjambe TimurDesaDesa PinayunganDesa PurwadanaDesa PuseurjayaDesa SirnabayaDesa SukaharjaDesa SukaluyuDesa SukamakmurDesa TelukjambeDesa WadasGrand 45260.66130.962586.745432Sumber : Permen PU No.20/PRT/M/2007Tabel 73.1394.52251.161870.12Sumber : Hasil Analisis, Tahun 20156Adapun dari hasil diatas bahwa ketersedian air dapat digunakan sebagaikebutuhan konsumsi air bersih bagi penduduk yang tinggal di KecamatanTelukjambe Timur tersebut. Dalam hasil analisis memiliki ketersedian air yang132

didominasi oleh kreteria sedang yaitu mencapai 2586,74 Ha dan katagori cukupmencapai 1870,12 Ha.4.1.5 Satuan Kemampuan Lahan Bencana AlamAnalisis satuan kemampuan lahan ini dimaksudkan untuk mengetahuikondisi lahan yan berhubungan dengan kemampuan lahan terhadap kemungkinanterjadinya bencana alam. Pengenalan secara dini terhadap lahan yang mungkinberpotensi terjadinya bencana alam akan bermanfaat dalam usaha tindakanbencana alam akan bermanfaat dalam usaha tindakan antisipasi ataupunmenghindari pemanfaatan pada lahan yang berpotensi bencana alam.Kemampuan lahan bencana alam Kecamatan Telukjambe TImurberdasarkan hasil analisis serta dukungan data dan informasi yang diperoleh daripemerintah setempat, Kecamatan Telukjambe Timur memilki kemampuan lahankerentanan bencana alam dengan kriteria kurang atau lahan yang relatif aman darikejadian bencana alam.Tabel 4.9Pembobotan SKL Bencana AlamGerakan TanahNilaiRawan GempaNilaiTinggiMenengahRendah543Zona Tinggi 0,4 gZona Sedang 0,3-0,4 g54SKL BencanaAlamTinggi (10-9)Sedang (8-7)Sangat Rendah2Zona Rendah 0,1-0,23Rendah (5-6)Nilai543Sumber : Permen PU No.20/PRT/M/2007Tabel 4.10SKL Bencana Alam Di Kecamatan Telukjambe TimurDesaDesa PinayunganDesa PurwadanaDesa PuseurjayaDesa SirnabayaDesa SukaharjaDesa SukaluyuDesa SukamakmurDesa TelukjambeDesa WadasTotalSKL Bencana 55.19382.124123.22SKL Bencana Sedang61.80149.33122.51333.64Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2015133

SKL Rawan Bencana pada Kecamatan Telukjambe Timur dengandidominasi oleh Bencana alam rendah dalam setiap desa. Diketahui bahwa rawanbencana rendah mencapai 4123,22 Ha. Sedangkan rawan bencana sedangmencapai 333,64 Ha. Oleh sebab itu lahan yang berada pada rawan bencanarendah masih termasuk daerah yang dapat direncanakan karena rawan bencanamasih bisa diberi arahan.4.1.6 Satuan kemampuan lahan DrainaseMelakukan analisis untuk mengetahui tingkat kemampuan lahan dalammematuskan air hujan secara alami, sehingga kemungkinan genangan baikbersifat lokal ataupun meluas dapat dihindari SKL drainase berfungsi untukmengetahui tingkat kemampuan lahan dalam mematuskan air hujan secara alami,sehingga kemungkinan genangan baik bersifat lokal ataupun meluas dapatdihindari. Peta SKL ini merupakan overlay dari peta topografi, peta kemiringanlereng, dan peta curah hujan.Tabel 4.11PetaKetinggianNilaiPembobotan SKL DrainasePeta Kemiringan (%)NilaiPeta CurahHujan2500-3000 mm3000-3500 mm3500-4000 mmNilaiSKL Drainase0-2%52Tinggi (12-14)2-5%43Cukup (6-11)500-150045 - 15 %3415 - 40 %21500-250034000-4500 mm5Kurang (3-5) 40%1Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007 Pedoman Teknis AnalisisAspek Fisik Dan Lingkungan, Ekonomi, Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana TataRuang 5005Tabel 4.12SKL Drainase diKecamatan Telukjambe TimurDesaCukupDesa Pinayungan395.60Desa Purwadana535.29Desa Puseurjaya443.05Desa Sirnabaya1280.06Desa Sukaharja271.97Desa Sukaluyu539.97Desa Sukamakmur253.58Desa Telukjambe355.19Desa Wadas382.12Total4456.87Sumber : Hasil Analisis, tahun 2016134Nilai321

Dengan melihat hasil analisis yang ada padaKecamatan TelukjambeTimur pada penentuan kemampuan lahan Drainase yang berpotensi sebagaikawasan yang satuan kemampauan lahannya cukup untuk dengan Luas 4456,87Ha yang memenuhi kebutuhan perumahan yang disebabkan dengan kemungkinantergenang air tidak akan berpotensi besar ini dikarenakan lokasi yang berkonturbisa mengalirkan air ke daerah aliran sungai.4.1.7 Satuan kemampuan lahan Pembuangan LimbahSatuan Kemampuan Lahan (SKL) Pembuangan limbah merupakan satuanuntuk mengetahui daerah-daerah yang mampu untuk ditempati sebagai lokasipenampungan akhir dan pengolahan limbah, baik limbah padat maupun limbahcair.Tabel 4.13KetinggianNilai 5005500-150041500-25003Pembobotan (SKL) Pembuangan LimbahKemiringan(%)NilaiCurah HujanNilai0-2%2-5%5 - 15 %15 - 40 % 40%543212500-3000 mm3000-3500 mm3500-4000 mm2344000-4500 ganLimbahTinggi (4-6)Cukup (7-8)Sedang (9-10)Kurang (11-12)Rendah (13-14)Nilai54321Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007 Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik Dan Lingkungan, Ekonomi, SertaSosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata RuangTabel 4.14SKL Pembuangan Limbah di Kecamatan Telukjambe TimurDesaDesa PinayunganDesa PurwadanaDesa PuseurjayaDesa SirnabayaDesa SukaharjaDesa SukaluyuDesa SukamakmurDesa TelukjambeDesa mber : Hasil Analisis, Tahun 2016Dengan melihat hasil analisis yang ada pada Kecamatan TelukjambeTimur pada penentuan kemampuan lahan pembuangan limbah. Katagoripembuangan limbah kurang mayoritas yang berada pada Kecamatan Telukjambe135

Timur mencapai 4438,18 Ha dan katagori pembuangan limbah sedang mencapai18,68 Ha.4.1.8 Satuan Kemampuan Lahan ErosiSatuan Kemampuan Lahan (SKL) Terhadap Erosi merupakan satuan untukmengetahui tingkat keterkikisan tanah di wilayah atau kawasan perencanaan,mengetahui ketahanan lahan terhadp erosi, memperoleh gambaran batasan padamasing-masing tingkatan kemampuan terhadap erosi. Mengetahui daerah yangpeka terhadap erosi dan perkiraan pengendapan hasil erosi tersebut pada bagianhilir. Ada beberapa peta yang dibutuhkan dalam analisis, peta permukaan, petageologi, peta morfologi, peta kemiringan lereng. Data hidrologi dan klimatologidan penggunaan lahan. Setelah data-data tersebut dianalsismaka akanmenghasilkan peta SKL terhadap erosi.Tabel 4.15CurahHujanNilai2500 - 300013000 - 350023500-4000Jenis TanahPodsol MerahKuningMediteran,Brown ForestLatosol3AlluvialPembobotan (SKL) Terhadap ErosiNilaiMorfologiNilaiKemiringanNilaiSKL ErosiNilai2perbukitansangat terjal10 -2 %5Tinggi (7-10)5perbukitanterjal22 -5 %4Cukup (11-15)4321335 - 15 %15 -40 % 40 %Kurang (16-20)PerbukitanSedangRendah (21-24)2345Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007 Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik DanLingkungan, Ekonomi, Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata RuangTabel 4.16Analisis (SKL) Terhadap Erosi di Kecamatan Telukjambe TimurDesaRendahDesa Pinayungan395.60Desa Purwadana535.29Desa Puseurjaya443.05Desa Sirnabaya1280.06Desa Sukaharja271.97Desa Sukaluyu539.97Desa Sukamakmur253.58Desa Telukjambe355.19Desa Wadas382.12Total4456.87Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2016136

Dilihat dari hasil analisis di atas dapat dilihat hasil analisis bahwa nilaiyang dapat dijadikan kategori yaitu Rendah dengan luas sebesar 4456,87 Ha,Satuan kemampuan lahan erosi pada Kecamatan Telukjambe Timur rendahsehingga tidak tingkat erosi pada Kecamatan Telukjambe Timur sangat rendah.4.1.9 Satuan Kemampuan Lahan Di KerjakanSKL kemudahan dikerjakan berfungsi untuk mengetahui tingkatkemudahan lahan di wilayah dan/atau kawasan untuk digali / dimatangkan dalamproses pembangunan / pengembangan kawasan.Tabel 4.17PetaKetinggianNilai 5005500-150041500-25003Pembobotan SKL Kemudahan Di kerjakanPetaKemiringan (%)0-2%2-5%5 - 15 %NilaiJenis odsolMerahKuning54SKL KemudahanDi Kerjakan11-15 Tinggi10-7Sedang36-3Kurang320-3Rendah215 - 40 %2 40%1Nilai54Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007 Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik DanLingkungan, Ekonomi, Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata RuangTabel 4.18Analisis SKL Kemudahan Di kerjakan Di KecamatanTelukjambe TimurDesaDesa PinayunganDesa PurwadanaDesa PuseurjayaDesa SirnabayaDesa SukaharjaDesa SukaluyuDesa SukamakmurDesa TelukjambeDesa WadasTotalSKL 5113.211308.28SKL 04268.923158.59Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2016Dilihat dari hasil analisis di atas bahwa nilai yang dapat dijadikan kategoriyaitu Tinggi dengan luas sebesar 3158,59 Ha, sedangkan katagori sedang denganluas sebesar 1308,28 Ha. Satuan kemampuan lahan kemudahan di kerjakan padaKecamatan Telukjambe Timur Tinggi.137

Gambar 4.1.Peta SKL Morfologi138

Gambar 4.2.Peta SKL KestabilanLereng139

Gambar 4.3.Peta SKL KestabilanPondasi140

Gambar 4.4.Peta SKL Ketersediaan Air141

Gambar 4.5.Peta SKL Bencana Alam142

Gambar 4.6.Peta SKL Drainase143

Gambar 4.7.Peta Pembuangan Limbah144

Gambar 4.8.Terhadap erosi145

Gambar 4.9.Kemudahan dikerjakan146

4.1.10 Kemampuan Lahan Kecamatan Telukjambe TimurKlasifikasikan kemampuan lahan untuk pengembangan kawasan industridimaksudkan untuk mengetahui gambaran tingkatan kemampuan lahan dari aspekkemampuan lahan. Klasifikasi kemampuan lahan untuk kawasan industri didaerah studi dimaksudkan untuk mengetahui gambaran tingkatan kemampuanlahan dari 9 variabel penyusun kategori kemampuan lahan. Variabel tersebutantara lain adalah morfologi, kestabilan lereng, kestabilan pondasi, ketersediaanair, dan bencana alam.Pengklasifikasikan kemampuan lahan untuk kawasan industri dilakukandengan cara mengoverlay setiap satuan kemampuan lahan yang telah diperolehhasil pengalian nilai akhir (tingkatan kemampuan lahan paada setiap SKL) denganbobotnya secara satu persatu sehingga diperoleh peta jumlah nilai akhir dikalikanbobot seluruh SKL secara kumulatif. Hasil pengalian nilai akhir dengan bobotsetiap satuan, dalam analisis ini disebut dengan istilah skor (Skor nilai akhir xBobot). Adapun bobot dari masing satuan kemampuan lahan (SKL) adalahsebagai berikut :Tabel 4.21Kriteria Kemampuan LahanNili TotalKelas Kemampuan LahanKeterangan0-6Zona EKemampuan Pengembangan Rendah6 – 15Zona DKemampuan Pengembangan Kurang16 – 25Zona CKemampuan Pengambangan Sedang26 – 35Zona BKemampuan Pengembangan Cukup36 – 45Zona AKemampuan Pengembangan TinggiSumber : Permen PU No.20/PRT/M/2007Tabel 4.22DesaKemampuan Lahan di Kecamatan Telukjambe TimurKeteranganNilaiDesa PinayunganSatuan KemampuanLahan (Ha)395.60Kemampuan Pengembangan Cukup26-35Desa Purwadana535.29Kemampuan Pengembangan Cukup26-35Desa Puseurjaya443.05Kemampuan Pengembangan Cukup26-35Desa Sirnabaya1280.06Kemampuan Pengembangan Cukup26-35Desa Sukaharja271.97Kemampuan Pengembangan Cukup26-35147

DesaKeteranganNilaiDesa SukaluyuSatuan KemampuanLahan (Ha)539.97Kemampuan Pengembangan Cukup26-35Desa Sukamakmur253.58Kemampuan Pengembangan Cukup26-35Desa Telukjambe355.19Kemampuan Pengembangan Cukup26-35Desa Wadas382.12Kemampuan Pengembangan Cukup26-35Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2016Total NilaiKemampuan Pengembangan Perkotaan26-35Kemampuan Pengembangan CukupKelasKemampuanLahanKelas BLuas (Ha)4456.87Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2015Berdasarkan dari hasil analisis metoda tumpang tindih atau overlay terhadappenilaian atau pembobotan dari setiap kriteria/variabel yang ada, sesuai denganalur bagan analisis tersebut, maka dapat diketahui total nilai atau skor darimasing-masing kawasan, sehingga masing-masing kawasan dapat di kelompokkanmenjadi beberapa kelas berdasarkan rentang total skor yang ada. Dari hasil totalpenila

Satuan Kemampuan Lahan Pembuangan Limbah Satuan Kemampuan Lahan Terhadap Erosi Satuan Kemampuan Lahan Kemudahan di Kerjakan Apabila SKL diatas telah selesai dikerjakan, maka langkah selanjutnya yaitu semua peta SKL yang telah selesai dikerjakan di beri skor dan di overlay sehingga akan menghasilka

Related Documents:

KondisiPertanian Indonesia nSumber Daya Alam(SDA) - Lahan Sawah Sempit - Lahan Sawah Luas - Lahan Kering Sempit - Lahan Kering Luas - Lahan Gambut - Lahan Marjinal - Lahan dalamagroforestry - Lahan perkebunan Belumterciptanya sistem yang adil dalam pemanfaatan lahan pertanian (kepemilikan vs pengusahaan)

penggunaan lahan harus sesuai dengan kemampuan lahan supaya lahan tidak rusak dan dapat memberikan manfaat pada kehidupan masyarakat. Berdasarkan analisis data dengan metode matching dan skoring di dapatkan evaluasi kemampuan lahan dengan tingkat sebagian besar lahan dapat di gunakan untuk pertanian. . Kata

kemampuan lahan V terdapat di satuan lahan S1VAnRS, S4IIIAnRKb, S5IIILcS, S6IIIAnRS, S7IIAnRS, S8IILckS, F1ILckS. Kelas kemampuan lahan VI terdapat di satuan lahan S2IVAnRS, S3IVAnRKb, S3IVAnRS, S4IIIAnRS. Faktor pembatas dominan adalah tekstur tanah, pH tanah, per

kemampuan lahan yang ada pada daerah penelitian. Parameter yang digunakan untuk menentukan kemampuan lahan dalam penelitian ini mengacu kepada pedoman kemampuan lahan Arsyad (2006), serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penentuan D

Kemampuan matematis terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan representasi matematis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan matematis siswa dalam memahami materi eksponen dan logaritma.

Kemampuan kerja adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Dimana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik (Robbins, 2006:52). Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang

potensial). Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukan-masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang berhu

of this system requires a new level of close integration between mechanical, electrical and thermal domains. It becomes necessary to have true multi-domain data exchange between engineering software tools to inform the system design from an early concept stage. At the most progressive automotive OEMs, thermal, electrical