PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN 5 LANTAI

2y ago
29 Views
1 Downloads
1.65 MB
27 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Isobel Thacker
Transcription

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN 5LANTAI DI BOYOLALI DENGAN SISTEM RANGKAPEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK)Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata Ipada Jurusan Teknik Sipil Fakultas TeknikOleh:SYAKIR MAGHFURID 100 136 003PROGAM STUDI TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2019

iii

iiiii

iiiiv

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNGAPARTEMEN 5 LANTAI DI BOYOLALI DENGANSISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS(SRPMK)AbstrakPertumbuhan ekonomi di Kabupaten Boyolali yang semakinmeningkat memicu peningkatan pemenuhan infrastruktur. Apartemenmenjadi salah satu pilihan hunian masyarakat pada daerah padatpenduduk. Pembuatan tugas akhir ini bertujuan untuk memberikansaran dalam perencanaan struktur apatemen di Boyolali. Peraturanyang digunakan sebagai acuan yaitu SNI-1726:2012 (Tata CaraPerencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung dan NonGedung) dan SNI-2847:2013 (Persyaratan Beton Struktural UntukBangunan Gedung). Lokasi perencanaan gedung berada di dekatBandara Adi Sumarmo yang memiliki jenis tanah sedang (SD) dengannilai Ss 0,731 dan nilai S1 0,307. Perencanaan menggunakan SistemRangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan nilai faktorkeutamaan gedung (Ie) 1,0 dan modifikasi respons (R) 8.Perencanaan material struktur menggunakan beton dengan f’ c 25MPa, tulangan baja longitudinal fy 390 MPa, serta tulangan baja geser(begel) fyt 300 MPa. Struktur atap menggunakan gable frame denganprofil baja rafter IWF200.150.6.9 mm dan kolom profil baja H150.150.7.10.Gording menggunakan profil baja C125x50x20x4,5. Elemen portal gedungtengah dan gedung tepi direncanakan berupa balok utama denganukuran 450/700 mm dan 300/500 mm, balok anak ukuran 250/400 mm,sloof ukuran 400/600 mm, balok lift ukuran 250/400 mm untuk gedungtengah, dan Kolom ukuran 700/700 mm. Pemisahan struktur (dilatasi)gedung tengah dan gedung tepi direncanakan menggunakan up-bottombeam dengan jarak kritis horizontal (δMT) sebesar 15 cm dan jarak kritisvertical (δV) sebesar 10 cm. Struktur bawah (fondasi) gedung tengahdan gedung tepi direncanakan berupa poer dengan dimensi2000x2000x500 mm dan tiang pancang ukuran 250x250 mm denganPanjang 11 m.Kata kunci : Perencanaan Gedung, Sistem Rangka Pemikul MomenKhusus, Pemisahan Struktur, Dilatasi.AbstractThe increasing economic growth in Boyolali has triggered an increasein infrastructure fulfillment. The apartment is one of the people'sresidential choices in densely populated areas. The purpose of this final1

project is to provide advice on planning the structure of the apartmentin Boyolali. The Regulations used as a reference are SNI-1726:2012(Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung danNon-Gedung) and SNI-2847:2013 (Persyaratan Beton StrukturalUntuk Bangunan Gedung). he building planning location is near AdiSumarmo Airport which has a medium type of land (SD) with value ofSs 0,731 and value of S1 0,307. Planning uses a Special MomentResisting Frame System (SMRFS) with building primacy factor value(Ie) 1.0 and modifying response (R) 8. Planning material structureusing concrete with f'c 25 MPa, reinforcing longitudinal steel fy 390 MPa, and reinforcement (begel) steel fyt 300 MPa. The roofstructure uses a gable frame with profile of rafter IWF200.150.6.9 mm andprofile of coloum H150.150.7.10. Profile of gording use C125x50x20x4,5. Theportal elements of the central building and the edge building areplanned in the form of a main beam with a size of 450/700 mm and300/500 mm, secondary beam with 250/400 mm, sloof beam with400/600 mm, a Lift Beam measuring 250/400 mm for a middlebuilding, and a column size of 700/700 mm. The separation of themiddle building and the edge building (dilatation) is planned to use anup-bottom beam with a horizontal critical distance (δMT) of 15 cm anda vertical critical distance (δV) of 10 cm. The lower structure(foundation) of the middle building and the edge building is planned tobe a poer with dimensions of 2000x2000x500 mm and a pile measuring250x250 mm with a length of 11 m.Keywords: Building Planning, Special Moment Resisting FrameSystem, Structural Separation, Dilatation.1. PENDAHULUANPembangunan di Indonesia dewasa ini telah mencakup berbagai bidang kehidupan.Hal ini mempengaruhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Pemenuhankebutuhan masyarakat akan hunian eksklusif, nyaman dan aman membuat investordan pengembang dituntut untuk memenuhi keinginan tersebut, salah satu pilihanyang tepat adalah apartemen. Fasilitas dan layanan yang ditawarkan membuatmasyarakat banyak memilih apartemen sebagai hunian yang mereka perlukan.Indonesia memiliki gunung berapi yang aktif, membuat wilayah Indonesia rawanakan gempa. Dampak yang ditimbulkan akibat bencana gempa bumi berupakerugian materi hingga banyaknya korban jiwa, membuat perencanaanpembangunan di Indonesia harus sudah mengacu pada bangunan tahan gempa.2

Kabupaten Boyolali, khususnya daerah sekitar Bandara Adi Sumarmomemiliki potensi ekonomi yang tinggi yang diiringi dengan jumlah penduduk yangmeningkat, sehingga membuat daerah tersebut layak dijadikan lokasi investasiberupa apartemen. Akses yang mudah dan dekat dengan fasilitas publik, dapatmenambah nilai ekonomis bagi daerah tersebut. Pembangunan gedung apartemenyang akan direncanakan ini akan menggunakan Sistem Rangka Pemikul MomenKhusus (SRPMK) di wilayah Boyolali. Perencanaan gedung apartemen diharapkanmampu menyediakan hunian eksklusif, nyaman dan aman bagi masyarakat. Tujuanperencanaan struktur apartemen di Boyolali dengan Sistem Rangka PemikulMomen Khusus (SRPMK) adalah mendapatkan desain perencanaan strukturgedung bertingkat 5 lantai yang aman dan mampu bertahan terhadap bencanagempa yang sering terjadi di Indonesia.1.1 Konsep Perencanaan Struktur Gedung Tahan GempaAsroni (2016), arti daktilitas yaitu sifat liat (keliatan) suatu bahan atau struktur.Pengaruh daktilitas ditunjukkan oleh nilai faktor daktilitas (μ), nilai μ semakintinggi, maka semakin tinngi daktail struktur tersebut. Portal dengan Sistem RangkaPemikul Momen Khusus (SRPMK) memiliki perilaku sebagai portal dengankeliatan penuh (daktail penuh), sehingga portal dijamin dalam keadaan kolom haruskuat daripada balok portal (strong column-weak beam). Pemasangan sendi plastisdiperlukan dalam perencanaan gedung yang memenuhi persyaratan strong colomnweak beam.1.2 Pembebanan StrukturMacam-macam kombinasi beban terfaktor yang terdapat dalam SNI-1727-2013,sebagai berikut :1).U 1,4.D(1)2).U 1,2.D 1,6.L 0,5.(Lr atau R)(2)3).U 1,2.D 1,6.(Lr atau R) (L atau 0.5W)(3)4).U 1,2.D 1,0.W L 0,5.(Lr atau R)(4)5).U 0,9.D 1,0.W(5)6).U 1,2.D 1,0.E L(6)7).U 0,9.D 1,0.E(7)3

dengan :U kuat perlu atau kombinasi beban terfaktor (kN, kN/m’, kNm).D beban mati (kN, kN/m’, kNm).L beban hidup (kN, kN/m’, kNm).LR beban hidup tereduksi (kN, kN/m’, kNm).R beban air hujan (kN, kN/m’, kNm).W beban angin (kN, kN/m’).E beban gempa (kN, kNm).1.3 Beban Gempa dengan Analisis StatikDari persamaan yang tercantum pada Pasal 7.8.1 SNI 172-2012, beban geser gempamenggunakan analisis statis ekuivalen (V) yaitu :V Cs. Wt ; Cs C. Ie / R(8)dengan :V gaya geser dasar statis ekuivalen akibat gempa (kN)Cs koefisien respons seismikC koefisien beban gempaIe faktor keutamaan bangunan gedung dan non gedungR koefisien modifikasi responsWt berat total seismik efektif struktur (kN).Faktor keutamaan gedung (Ie) adalah faktor pengali untuk berbagai kategoriresiko gempa pada bangunan. Pada Pasal 7.2.2 SNI 1726-2012 apabilamenggunakan sistem rangka pemikul momen (SRPM), besar koifisien R untukdesain portal beton bertulang ditetapkan sebagai berikut :1). SRPMB, faktor R 3(9)2). SRPMM, faktor R 5(10)3). SRPMK, faktor R 8.(11)Pada Pasal 7.7.2 SNI 1726-2012 memberikan rumus untuk berat total seismikefektif struktur Wt adalah :Wt WD Wlain(12)Wlain fr WL(13)4

dengan :WD seluruh beban mati (kN)WL seluruh beban hidup (kN)Wlain beban lainnya (kN)fr faktor reduksi beban hidup.1.4 Beban Gempa dengan Analisis DinamisPerhitungan beban gempa dengan analisis dinamis menggunakan aplikasi SAP2000v.19 dengan ketenteuan pada Pasal 7.9.4.1 SNI 1726-2012 bahwa gaya geser dasarakibat gempa dinamis (Vdinamis) 85% gaya geser dasar akibat gempa statis (Vstatis).1.5 Dilatasi (Pemisahan Struktur)Struktur portal yang dipisah harus diberi jarak yang cukup memadai untukmenghindari efek hammer (benturan) yang dapat merusak struktur yang salingbersebelahan. Pada Pasal 7.12.3 SNI-1726-2012, simpangan pada kondisi inelastikmaksimum (δM) mampu mengakomodasi pemisahan struktur yang terjadinya, δ Mdihitung dengan pesamaan dibawah ini: M Cd maxIe(14)dengan:δmax simpangan elastik maksimum pada lokasi kritis.Jarak minimal sejauh δMT untuk memisahkan Struktur-struktur yangbersebelahan , untuk menghitung δMT menggunakan persamaan dibawah ini: MT ( M1 ) 2 ( M2 ) 2(15)dengan:δM1 dan δM2 simpangan inelastik maksimum pada tepi-tepi struktur bangunanyang bersebelahan.1.6 Perencanaan AtapStruktur atap menggunakan gable frame dengan komponen penunjang sepertigording, usuk, dan reng guna menahan beban pada atap. Perencanaan gable framemeliputi perencanaan gording, sambungan baut pada rafter, kolom, dan tumpuan.Skema perencanaan dapat dilihat pada Gambar 1.5

MulaiPilih profil batang dan mutu bajaTidakMenentukan beban kapasitas rencanaKontrol sebagaiBatang tekanKontrolsebagai balokAnalisa SAPλx Menghitung luastampang batang (lihattabel baja)k.Hλy rxHryλc λmaxπfටyEUntukλc 0,25 maka ω 1Nn2 0,85.A.fy0,25 λc 1,2 maka ω Tidakλc 1,2 maka ω 1,25 2Nu Nn1 0,85.A.fy/ωNuNn2NuNn2Ya 0,2, maka 0,2, makaNuNn1Nu2.Nn1Selesai8 Mu .9 Mn 18 M 9 . Mu 1nYaGambar 1. Skema perencanaan gable frame1.7 Perencanaan Pelat Lantai dan TanggaPerencanaan pelat atap, pelat lantai, dan tangga direncanakan menunjang pelat duaarah, dimana pelat dapat menahan momen lentur pada bentang dua arah.Skema perhitungan penulangan plat dapa dilihat pada Gambar 2.1.8 Perencanaan Balok SRPMKPerencanaan balok SRPMK memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut:1). Perhitungan tulangan longitudinal dengan syarat Ujung balok Mu( ) 1/2Mu(-)dan Sembarang penampang, Mu( /-) 1/4 Mu,maks.6

Data : dimensi plat (h,d,ds), mutu bahan (f’c,fy) danbeban (Mu)K Muø.b.d2atau K Mnb.d2dengan ϕ 0.9 dan b 1000mmKmaks 382,5.β .f' .(600 f 225.β )1 cy1(600 f ) 2yatau dari table 2.1 (asroni :2016) a 1 1 2K .d0,85f' c yaK KmakstidakPlat dipertebal :d Mub.K maks.Hitung luas tulangan bagi (Asb,u) (Kalauada), pilih yang terbesar :1). Asb,u 20 .As,u2). fy 350 MPa, Asb,u 0,0020.b.hfy (350 420) MPaAsb,u [0,002-(fy-350)/350000].b.hfy 420 MPa,Asb,u 0,0018.b.h.(420/fy)3). Asb,u harus 0,0014.b.hHitung luas tulangan pokokperlu (As,u), pilih yang besar:0,85.f' c .a.bAs,u fyAs,u 1,4.b.d/fyAs,u 1/4. f’c.b.d/fyHitung jarak tulangan s :s ¼ D2.b/As,u ; s 450mms 2.h (untuk plat 2 arah)s 3.h (untuk plat 1 arah)Hitung jarak tulangan s :s ¼ D2.b/Asb,u ;s 5.h dan s 450mmSelesaiGambar 2. Skema perhitungan penulangan plat (Asroni, 2016)2). Perhitungan tulangan longitudinal dan tulangan geser direncanakan lebih rapatpada daerah sendi plastis (sepanjang 2h dari muka kolom) dari pada di luarsendi plastis.Skema hitungan penulangan longitudinal balok dan penulangan geser balokdilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.7

MulaiData : b, h, d, d’s, f’c, fyDipilih Mu yang paling besar (11.2. SNI 2847-2002) dari :Mu 1,4 MD ; Mu 1,2MD 1,6 ML ; Mu 1,2MD 1,0 MLR 1,0 ME; Mu 0,9 MD 1,0MEPada ujung balok : Mu 1/2 Mu- dan Pada lapangan : Mu 1/4 Mu,maxYaTidak Balok tulangan tunggalBalok tulangan rangkapK1 0,5. K maksDipilih yang besar :As,u As,u 𝟏,𝟒𝐟𝐲. b.d f′c4.fy;. b.dDitambahkan Tulangan tekan A’s,usebanyak 2 batangTulangan tarik perlu, As,u A1 A2Tulangan tekan perlu, A’s,u A2SelesaiGambar 3. Skema perhitungan tulangan memanjang balok untuk portal SRPMK1.9 Perencanaan Kolom SRPMK (Asroni,2016)8

1.10 Perencanaan Kolom SRPMKSkema perhitungan tulangan longitudinal kolom dan tulangan geser kolom dapatdilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.MulaiData portal : bb, hb, As, As’,bk, hk, PD, PL, PE( /-)Mkap,b ( /-)Jika tidak terjadi gempaJika terjadi gempa1). Dihitung : Nu,k 1,4.ND,k NL,k NE( /-)Mu,k 1,4.MD,k ML,k ME( /-)Dihitung tulangan kolom sampai diperoleh Ast,5 danAst,6 untuk gempa ke kanan, serta Ast,7 dan Ast,8 untukgempa ke kiri.Dihitung : Nu,k 1,4.NDMu,k 1,4.MDDihitung tulangan kolom pada ujungatas dan bawah, sehingga diperolehAst,1 dan Ast,22). Nu,k ൬ Mkap,balokIbersih,balokI൰ Ng,kIInb,inb,aMu,k 1,2.αk,a/b.Iu . ൬I b,i Mkap,i I b,a Mkap,a ൰kDihitung tulangan kolom sehingga diperoleh Ast,9 danAst,10 untuk gempa ke kanan, serta Ast,11 dan Ast,12untuk gempa ke kiri.Dihitung : Nu,k 1,2.ND 1,6. NLMu,k 1,4.MD 1,6. MLDihitung tulangan kolom (ujung atasdan bawah) sehingga diperoleh Ast,3dan Ast,4Dipilih yang paling besar dari Ast,1 sampai Ast,12SelesaiGambar 4. Skema perhitungan tulangan longitudinal kolom dari portalSRPMK (Asroni,2016)9

MulaiData kolom : b, h, d, ds, d’s, f’c,fy,VD, VL, VE( /-)Vu,k (Mkap,ka Mkap,kb)/IuSyarat : (a). Vu,k 1,4.VD,k ; (b). Vu,k (1,2.VD,k 1,6 VL,k)(c). Vu,k 1,2.VD,k VL,k VE,k ( /-)ϕ Vc ϕ.0,17൬1 𝑁𝑢,𝑘14.𝐴𝑔൰.λ. f′c.b.ddengan λ 1,0 (beton normal) ; λ 0,75 (beton ringan)Gaya geser yang ditahan begel, Vs,k Vs,max :Untuk sepanjang Io, Vs Vu,k / ϕDi luar Io, Vs (Vu,k – ϕ.Vc)/ ϕVs, maks 0,66.ඥf′c.b.dDihitung luas begel perlu per meter panjang kolom Av,u (pilih yang besar) :1).; 2). Av,u 0,062.ඥf′c .b.Sfyt; 3).; dengan S 1000 mmDihitung jarak begel, s (n.1/4.π.dp2.S)/Av,u kemudian dikontrol jarak begelUntuk begel sepanjang Io:s b/4 ; s 6.Dterkecils 100 (350 – hs)/3s 150 mm tetapi s 100mmUntuk begel di luar Io:s 16.D ; s 48. ϕbegels d/2 ; s 600 mms d/4 ; s 300 mmjika Vs 1/2. Vs,maksjika Vs 1/2. Vs,maksSelesaiGambar 5. Skema perhitungan begel kolom dari portal SRPMK (Asroni, 2016)1.11 Perencanaan JointMenurut Asroni (2016), Desain portal SRPMK menjamin joint harus lebih kuat darikolom maupun balok. Hal dilakukan menahan gaya horizontal maupun gayavertikal pada joint. Pemasangan tulangan geser dengan arah horizontal (dapat10

berupa begel) maupun arah vertikal (tulangan kolom antara dan tulangan khusus)diperlukan dalam desain portal SRPMK. Tulangan horizontal dan vertikal jointdapat dilihat pada Gambar 6.Data : balok (h,b, lb, lnb, Mkap,b, Z,), kolom (h, b, lk),gaya geser kolom (1,2.VD,k VL,k VE,k( )), f’c, fy,Tulangan joint HorizontalTulangan joint VertikalDipilih gaya geser Vu terkecil dari:Dihitung:Vu 1,2.VD,k VL,k VE,k( )Vjv (lj/hj).VjhVu l൬ b,i .Mkap,i ln,il b,a .Mkap,a ൰ln,aVcv (A’ s,k/As,k).Vjv.{0,6 [Nu,k/(Ag/f’c)]}0,5.(lk,a lk,i )Vsv Vjv-VcvDihitung:Cki Tki Mkap,i / Z,iCka Tka Mkap,a / Z,aVjh Cki Tka – VkolMenentukan lebar joint:Dihitung:Ajv Vsv / fyAan n.(1/4).π.D2bj bb 0,5.hk dan bj bb 2.x untuk bb bkbj bk 0,5.hk dan bj bk 2.x untuk bb bkDihitung:Vch 0 untuk Nu,k/Ag 0,1f’cVch 0,66.ඥ(Nuk /Ag )-0,1.f'c .bj .hkuntuk Nu,k/Ag 0,1f’cVsh Vjh – VchDiambil yang terbesar dari:Ajh Vshfyt Aan Ajvkolom mampukolom tidak mampumenahan gaya gesermenahan gaya geserjoint vertikal,joint vertikal, sehinggasehingga tidak perluperlu tulangan vertikaltulangan vertikalkhusus dengan luas Ak.khususAjh 0,3.(Ag/Ach-1).sbc.lj.f’c/fytAjh 0,09.sbc.lj.f’c/fytJumlah begel:xAan AjvDihitung:Ak Ajv - AanAjhn.1/4.π.d2Jumalh tulangan,n Ak/[(1/4).π.D2]Jarak tulangan vertikal:a)s harus 200 mmb) Jika s 200 mm,maka disisipkan lagitulangan vertikal,sehingga s 200SelesaiGambar 6. Penulangan pada joint11

1.12 Perencanaan Fondasi dan SloofPenyaluran beban dari struktur atas ke tanah dasar merupakan fungsi fondasi padaperencanaan gedung. Fondasi juga harus kuat untuk mencegah penurunan(settlement) dan perputaran (rotasi) yang berlebihan (Asroni, 2018). Sloof berfungsisebagai pengikat antar kolom dan penerus beban dari elemen portal diatasnya kefondasi. Perencanaan fondasi menggunakan tiang pancang. Skema perhitungantulangan tiang pancang tergambar pada Gambar 7.MulaiData : data fondasi (b,h), mutu bahan (fc’, fy),beban (Pu, Mu), data hasil sondirDihitung reaksi akibat pengangkatan :Metode pengangkatan dua titika 0,207.LMmax 1/8.q.(L-2a)2 – 1/2.q.a21).2).Metode pengangkatan satu titika 0,293.LMmaxL2 -2.a.L 1/2.q. ቀ 2.(L-a) ቁ2Penulangan tiang :Dihitung : ds 75 D/2; d h – dsMu,tiang Mmax2K Mu/( .b.d ), b 1000 mm2.Ka ൬1 ට1 0,85.f ′ ൰.dTulangan longitudinal, dipilih nilai terbesarSpasi tulangan s :dari As,u berikut :2s 1/4.π.D /As,uAs,u (0,85.fc’.a.b)/fys 2.hAs,u 1,4.b.d/fys 450 mmA f ’.b.d/(4.f )s,ucTulangan geser (begel), dihitung sebagai berikut:Dipilih Vu,k terbesar :(a). Vu,k 1,4.VD,k ; (b). Vu,k (1,2.VD,k 1,6 VL,k)(c). Vu,k 1,2.VD,k VL,k VE,k ( /-)ϕ Vc ϕ.0,17൬1 Nu,k14.Ag൰.λ. f′c .b.dcyDipilih Av,u (pilih yang besar) :dengan S 1000 mms (n.1/4.π.dp2.S)/Av,uAv,u Vs,k Vs,max :Vs (Vu,k – ϕ.Vc)/ ϕ0,062.ඥf′c .b.Sfyts 16.Ds 48. ϕbegels d/2Vs, maks 0,66.ඥf′c.b.dSelesaiSelesaiGambar 7. Skema perhitungan tulangan tiang pancang12s 600 mms d/4s 300 mm

2. METODEBerikut data perencanaan untuk perhitungan struktur:1). Gedung yang direncanakan merupakan apartemen 5 lantai yang mengacuSRPMK Kabupaten Boyolali.2). Ketinggian total gedung tengah adalah 24,90 m dan gedung tepi adalah 23,40 m.3). Perencanaan menggunakan bahan sebagai berikut:a). Mutu beton f’c 25 MPa.b). Mutu baja fy 390 MPa (BJTS tulangan utama).c). Mutu baja fyt 300 MPa (BJTP tulangan geser).4). Plat lantai tebal 12 cm, dimensi awal balok induk 300/500 mm dan 450/700mm, balok anak ukuran 250/400 mm, sloof ukuran 400/600 mm, dan dimensikolom 700/700 mm.5). Atap digunakan plat lantai beton bertulang dengan tebal 10 cm, dan rangkakuda-kuda baja.6). Fondasi yang digunakan adalah fondasi Tiang Pancang.7). Konstruksi lift direncanakan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku.Berikut software yang digunakan dalam perencanaan :1). Software SAP2000 v.19Software SAP2000 v.19 digunakan untuk pehitungan analisa struktur gedung.2). Aplikasi AutoCAD 2016Aplikasi AutoCAD 2016 digunakan untuk menggambar elemen strukturgedung seperti detail pelat, balok, dan kolom, serta menggambar denahgedung, tampak, dan potongan.3). Aplikasi Microsoft Office 2010Microsoft Office 2010 yang digunakan adalah Microsoft Office Word 2010yang digunakan dalam penyusunan laporan, dan Microsoft Office Excel 2010 yangmembantu dalam analisa perhitungan penulangan pada struktur gedung. Tahapanmetode perencanaan Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 8.13

MulaiData : 1. Data tanah, 2. Data acuan / pedomanTahap IMembuat gambar rencanaTahap IIPerencanaan atapPerencanaan plat lantai, tangga dan liftTahap IIIAsumsi dimensi awal kolom dan balokAnalisa pembebanan(Beban mati, beban hidup, beban gempa)TidakAnalisa mekanikaKecukupan dimensikolom dan balokYaPenulangan kolom dan balokTahap IVAsumsi dimensi pondasiKecukupan dimensipondasiPenulangan pondasiTahap VMembuat gambar detailTahap VISelesaiGambar 8. Skema metode perencanaan14

3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Perencanaan AtapStruktur atap menggunakan gable frame dengan BJ41 profil baja rafterIWF200.150.6.9 dan kolom profil baja H150.150.7.10. Gording menggunakan baja BJ41profil C125x50x20x4,5.3.2 Perencanaan Pelat dan Tangga1). Pelat LantaiHasil perhitungan tulangan pelat lantai disajikan pada Tabel 1Tabel 1. Penulangan pelat lantaiTipe pelat lantaiArahTebal pelatpenulangan(mm)Arah XD8 - 220Arah YD10 - 240D8 - 220Arah XD10 - 230D10 - 240120Arah XD10 - 230D8 - 220Arah YD10 - 240D8 - 220Arah XD10 - 230Arah YCD10 - 240120Arah XmmD10 - 230D8 - 220Arah YD10 - 240D8 - 220Arah XD10 - 230Arah YDD10 - 240120Arah XmmD10 - 230D8 - 220Arah YD10 - 240D8 - 220Arah XD10 - 175Arah YD10 - 190150EArah Xm(mm)D 10 - 230Arah YmbagiD 10 - 240120Arah Xmpokok (mm)TulanganD10 -

Perencanaan material struktur menggunakan beton dengan f’ c 25 MPa, tulangan baja longitudinal f y 390 MPa, serta tulangan baja geser (begel) f yt 300 MPa. Struktur atap menggunakan gable frame dengan profil baja rafter IWF 200.150.6.9 mm dan kolom profil baja H 150.150.7.10. Go

Related Documents:

Aplikasi Tekla Structures dan SAP2000 telah dilakukan pada perencanaan struktur gedung baja untuk mempermudah proses pemodelan, analisis, desain, penggambaran, perhitungan volume material, dan membuatan penjadualan struktur gedung baja. Pada Tugas Akhir ini perencanaan struktur gedung baja 2 (dua lantai)

PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG GEDUNG APARTEMEN REFINERY UNIT V PERTAMINA BALIKPAPAN Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik Disusun oleh : QAEDI LUTHFAN MILZAM

Pada “Perencanaan Ulang Struktur Gedung Universitas Widya Dharma Klaten “ didesain sesuai dengan Dasar – dasar Perencanaan Beton Bertulang ( SKSNI T15-1991-03 ). Perencanaan struktur atap menggunakan konstruksi baja profil siku 50.50.5, 55.55.6 serta 60.60.6, dengan menggunakan sambungan baut.

yang dipakai dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data dan Studi Literatur a. Pengumpulan data untuk perencanaan gedung, meliputi: b. Studi Literatur 2. Pemilihan kriteria design a. Dari data struktur Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Mataram akan dirancang dengan metode Sistem Rangka Gedung, dengan wilayah

3.1. Perencanaan Struktur Atap Pada perencanaan ini digunakan struktur atap dari gable frame, yang diperhitungkan dapat menahan beban-beban, baik berupa beban mati maupun beban hidup. 3.1.1. Perencanaan Gording. 1). Data-data yang digunakan pada perencanaan gording digunakan data-data sebagai berikut: a). Jarak antar kuda-kuda (d k) 4 m

Elemen bresing berperilaku sebagai rangka batang yaitu hanya menerima gaya tarik atau tekan. Rangka bresing dikategorikan menjadi rangka bresing konsentrik dan rangka bresing eksentrik. 2.3 Pedoman Perencanaan Struktur Dalam perencanaan gedung struktur baja, pedoman yang digu

SNI 03-1729-2000. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. Irfandianto, Mohammad. Perencanaan Struktur Stadion Mimika Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah dengan Struktur Atap Space Frame. Adrian L, Rionaldhy . Desain Software Space Frame me

The hallmark of the ISO 14001 standard that differentiates it from other environmental standards is the integration of managerial decision-making with environmental protection efforts (Raines, 2002). This is a more effective approach that divorces environmental protection efforts from other management activities. Despite its merits, several criticisms have been leveled against the ISO 14001 .