PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

2y ago
79 Views
12 Downloads
939.29 KB
34 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lee Brooke
Transcription

PETUNJUK PRAKTIKUMFISIKA DASAR IIUNTUK JURUSAN PENDIDIKAN IPAOlehTim Fisika DasarJURUSAN PENDIDIKAN IPAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAYOGYAKARTA2018/2019i

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah danrahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan diktat Petunjuk Praktikum Fisika DasarII. Diktat ini merupakan kumpulan praktikum fisika yang sebagian di ambil praktikum yangdiselenggarakan di Jurusan Pendidikan Fisika UNY. Diktat Petunjuk praktikum ini diharapkandapat dimanfaatkan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa IPA sebagai petunjuk langkahlangkah yang harus dilakukan untuk melaksanakan praktikum Fisika Dasar II.Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak atas terwujudnyapetunjuk praktikum Fisika Dasar II, kepada1. Bapak Dekan FMIPA yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyusunpetunjuk praktikum ini.2. Pihak PNBP FMIPA yang telah mendanai sehingga terwujud sebuah petunjuk praktikumyang telah direvisi.3. Teman-teman sejawad yang telah membantu dalam penulisan petunjuk praktikum ini.4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalampenulisan petunjuk praktikum ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan petunjuk praktikum ini masih banyakkekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihakuntuk perbaikan petunjuk praktikum ini di masa mendatang. Semoga petunjuk praktikum inibermanfaat dan memudahkan dalam melaksanakan praktikum Fisika Dasar II. AamiinYogyakarta, Agustus 2019Penulisii

DAFTAR ISIJUDULKATA PENGANTAR .iDAFTAR ISI.iiLINEAR REGRESI .1PERCOBAAN 1 (P1) LENSA DAN CERMIN .10PERCOBAAN 2 (P2) KISI DIFRAKSI .13PERCOBAAN 3 (P3) PEMBIASAN PADA PRISMA DAN KACA PLAN PARALELA. Pembiasan pada Prisma .15B. Pembiasan pada Kaca Plan Paralel .18PERCOBAAN 4 (P4) HUKUM OHM .21PERCOBAAN 5 (P5) PENGGUNAAN CRO .24PERCOBAAN 6 (P6) KAPASITOR KEPING SEJAJAR .27PERCOBAAN 7 (P7) GGL INDUKSI ELEKTROMAGNETIK .31PERCOBAAN 8 (P8) PENGUKURAN KOMPONEN HORISONTAL MEDAN MAGNET BUMI .33DAFTAR PUSTAKA .36iii

PENCOCOKAN DATA TERHADAP FUNGSI GARIS LURUS(Linear Regresi)Fungsi matematik yang mungkin paling populer atau paling penting digunakandalam eksperimen fisika adalah persamaan garis lurus y a bx. Persamaan garislurus sangat sederhana sehingga mudah ditafsirkan secara fisis. Persamaan ini jugamudah digunakan sebagai alat dalam analisa hasil eksperimen untuk menentukannilai tetapan atau variabel fisika yang menjadi tujuan eksperimen. Pencocokan datamenggunakan Least Square Fitting yang diterapkan dalam persamaan garis lurusakan dapat menghasilkan nilai-nilai parameter persamaan garis lurus yaitu a dan btanpa perlu menggunakan grafik.Contoh sistem fisis yang secara eksperimen dapat diamati dengan persamaangaris lurus adalah eksperimen untuk menentukan tetapan serapan suatu bahan (misalsecara optis).Pada sistem fisis di atas, cahaya dengan intensitas awal I0 yang melewati mediumakan mengalami serapan sebesar I(x). Persamaan serapan di atas adalahI ( x) I 0 e xpersamaan ini harus diubah menjadi bentuk persamaan linear dengan langkahsebagai berikut:I x ln xI0ln I(x) ln Io - xbentuk terakhir ini sudah sebanding dengan persamaan garis lurus y a bx, dimanax variable tak gayut (bebas) dan y variable gayut (tak bebas). Sehingga denganmemvariasi tebal medium akan dapat diperoleh tetapan dari besar gradien garislurus b.Suatu persamaan garis lurus berupa y a bx, a dan b diatur agar PTotal maksimum.7

Untuk melakukan regresi atau pencocokan data terhadap fungsi garis lurus makapersamaan garis lurus dimasukkan kedalam fungsi y(x) dan harus memenuhipersamaan least square fitting yaitu: y y xi minimum, iSi dimana yi , xi adalah titik data dan y(xi) adalah fungsi yang dicari. Sehingga diperoleh2 2 y a bxi i minSi 2 2Penyelesaian persamaan di atas dapat dibedakan untuk dua kasus yaitu:a. Jika Si S2 Si S (Ketakpastiannya sama), maka penyelesaiannya adalah N xi2 xi 2 1x12 y i xi xi y i 1b N xi y i xi y i a Dengan ketakpastian Sa dan Sb sebagai berikut:Sa 2S 2 xi2 NS 2Sb Nilai S pada rumus Sa dan Sb pada dasarnya adalah sama dengan Sy. Jika nilai Sytidak diketahui tetapi dapat diperkirakan bahwa besarnya adalah sama (umumnyabersumber dari alat ukur yang sama dan skala yang digunakan juga sama), makanilai S dapat ditentukan sebagai:28

S2 1 yi a bxi 2 N 2Dengan N adalah jumlah data.b. Jika S1 S2 . Si (ralat tidak sama), maka dengan penurunan yangsama diperoleh 1 x 21 x2y2xxy x2 0 a i2 i i2 i i dan Sa i2 a SiSi 2SiSi 2 Si 22 11 x 21 1xi yixiyi dan Sb 2 0 b 2 2 Si a SiSi 2SiSi 2 22 xix1dengan 2 2 i2SiSi Si 2KOEFISIEN KORELASI LINEARITASData yang baik memiliki arti bahwa variabel x dan variabel y menunjukkanhubungan persamaan garis lurus, sedangkan data yang tidak baik dapat berartivariabel x dan variabel y tidak menunjukkan hubungan garis lurus. ”Hubungan” inididefinisikan sebagai korelasi linearitas. Korelasi linearitas dari data yang diperolehadalah baik atau tidak, dapat diketahui dengan menghitung nilai koefisien korelasilimearis r menggunakan rumusr N xN xi y i xi y i2i xi 2 N y122i y i 2 12Jika nilai r semakin mendekati nilai 0 maka antara variabel x dan variabel y semakintak terkolerasi linear. Sebaliknya jika Jika nilai r semakin mendekati 1 maka antaravariabel x dan variabel y semakin terkolerasi secara linear.9

PERCOBAAN 1LENSA DAN CERMINI. Tujuan PercobaanSetelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:1. Menentukan jarak fokus lensa cembung dan lensa cekung.2. Menentukan jarak fokus cermin cekung dan cermin cembung.II. Alat dan Bahan1. sumber cahaya2. meja optik3. lensa cembung4. lensa cekung5. cermin cembung6. cermin cekung7. layarIII. Dasar TeoriCermin lengkung ada dua macam yaitu cermin cembung dan cermin cekung.Cermin cekung mempunyai jarak titik api / fokus positif dan cermin cembungmempunyai jarak titik api / fokus negatif. Jarak titik api untuk cermin cekung dan cermincembung sama dengan setengah jari-jari kelengkungan cermin.f 1R2(1)f : jarak titik apiR : jari-jari kelengkungan cermin.Hubungan jarak benda s , jarak bayangan s’ dan jarak fokus, dirumuskan1 1 1 f s s'(2)Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan dengan salahsatu atau kedua permukaan itu merupakan permukaan lengkung. Ada dua jenis lensa,yaitu lensa cembung (positif) dan lensa cekung (negatif). Ciri lensa cembung adalahbagian tengahnya lebih tebal dibandingkan dengan bagian pinggir. Untuk lensa cekungberlaku sebaliknya. Jarak fokus lensa f dapat diperoleh dengan menggunakanpersamaan1 1 1 f s s'dengan s dan s' berturut-turut menunjukkan jarak benda dan jarak bayangan.Konversi tanda untuk s dan s' adalah sebagai berikut.a. Tempat sinar datang disebut bagian depan permukaan, dan tempat sinar biasdisebut bagian belakang permukaan.b. Jarak benda diberi tanda positif jika benda berada di depan permukaan.c. Jarak bayangan diberi tanda positif jika bayangan berada di belakang permukaan.10

IV. Prosedur Percobaan1. Menentukan Jarak Fokus Lensa CembungDengan lensa yang disediakan (lensa cembung) buatlah bayangan nyata padalayar dari sebuah sumber cahaya. Dengan mengukur jarak benda ( s ) dan jarakbayangan ( s' ), jarak fokus f dapat dihitung dengan Persamaan (2). Ulangipercobaan ini beberapa kali dengan harga s yang berbeda-beda.2. Menentukan Jarak Titik Api Lensa CekungAgar diperoleh bayangan nyata yang dapat ditangkap layar, maka benda harusmaya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan lensa cembung. Buatlahbayangan nyata dari sebuah sumber cahaya dengan menggunakan lensa cembung.Catatlah kedudukan bayangan nyata ini. Selanjutnya letakkan lensa cekung di antaralensa cembung dan layar / bayangan nyata (sekarang menjadi benda maya bagi lensacekung).Catatlah jarak layar dengan lenda cekung, hal ini sebagai jarak benda maya(benda seakan-akan pada layar). Aturlah kedudukan layar (digeser) sedemikiansehingga pada layar terjadi bayangan nyata. Catatlah kedudukan lensa cekung danletak bayangan akhir pada layar sebagai jarak bayangan . Berdasarkan persamaan(2) dan mengetahui jarak benda (negatif) serta jarak bayangan (positif) dapatditentukan jarak fokus lensa cekung.Skema Alatsss’3. Menentukan Jarak Fokus Cermin CekungBuatlah bayangan nyata pada layar dari sebuah sumber cahaya denganmenggunakan cermin cekung. Dengan mengukur jarak benda ( s ) dan jarakbayangan ( s' ), jarak fokus f dapat dihitung dengan Persamaan (1). Ulangipercobaan ini beberapa kali dengan harga s yang berbeda-beda.4. Menentukan Jarak Fokus Cermin CembungCermin cembung akan menghasilkan bayangan maya dari sebuah benda nyata,agar diperoleh bayangan nyata yang dapat ditangkap layar, benda harus maya. Halini dapat dilakukan dengan menggunakan lensa cembung. Buatlah bayangan nyatadari sebuah sumber cahaya dengan menggunakan lensa cembung. Catatlahkedudukan layar saat terjadi bayangan nyata ini. Selanjutnya letakkan cermincembung di antara lensa cembung dan layar. Aturlah posisi cermin cembung11

sedemikian sehingga akan terjadi bayanngan nyata di tepi (pada bingkai) lensacembung (dapat juga digunakan layar tambahan, di luar system atau di luar garislurus). Catatlah jarak benda (jarak antara kedudukan layar saat terjadi bayangannyata mula-mula dengan cermin cembung) dan jarak bayangan (jarak antarakedudukan cermin cembung dengan layar tambahan (tepi / bingkai lensa cembung).Berdasarkan persamaan (1) dan mengetahui jarak benda (negatif) serta jarakbayangan (positif) dapat ditentukan jarak focus cermin cembung.V.Tugas / Pertanyaan1. Tentukan jarak fokus lensa cembung!2. Tentukan jarak fokus lensa cekung!3. Tentukan jarak cermin cekung!4. Tentukan jarak fokus cermin cembung!12

PERCOBAAN 2KISI DIFRAKSII.TujuanSetelah melakukan percobaan ini, diharapkan dapat :1. Menentukan panjang gelombang warna tertentu pada spektrum cahaya.2. Menentukan frekuensi warna spektrum cahayaII. Alat-alat dan Bahan1. kisi difraksi2. sumber cahaya (laser)3. mistar4. layarIII. Dasar TeoriJika suatu celah sempit diberi berkas sinar sejajar, maka di belakang celah tersebutakan terjadi garis terang yang dibatasi oleh garis gelap. Demikian juga berkas cahayayang dijatuhkan kisi akan terjadi spektrum cahaya. Dengan menggunakan persamaan.d sin n danc f Keterangan :d : lebar celah, sudut (cm) : merupakan panjang gelombang cahaya (cm)f : frekuensi gelombang cahaya (Hz)c : merupakan cepat rambat cahaya (c 3.108 m/s)IV. Prosedur percobaana.Skema alat PercobaanlayarKLθθLaserpKeterangan gambar :K : kisiL : jarak (kisi – warna)p : jarak (titik pusat warna – warna lain)n 1n 2(spektrum)b. Langkah Percobaan1.Susunlah alat seperti pada gambar di atas2.Ukurlah jarak antara kisi dan celah (layar) dan catatlah hasilnya (L).3. Amati spektrum cahaya lewat kisi dan catatlah jarak antara warna dengangaris spektrum laser warna untuk orde ke-satu ( n 1)4.Catatlah harga tetapan kisi (d) yang Anda gunakan.13

5.Ulangi langkah 3 dan 4 untuk harga d (tetapan kisi) yang lain.Catatan : Berdasarkan persamaan di atas dan skema gambar percobaan maka panjanggelombang warna salah satu spektrum cahaya dapat ditentukan denganpersamaan :n d. pp 2 L2V. Tabulasi dataWarnaL (cm)d (cm) . . . Orde (n)p (cm) .dstVI. Tugas / Pertanyaan1. Tentukan panjang gelombang cahaya untuk tiap spektrum pada setiap orde.2. Tentukan pula frekuensi gelombang cahaya masing-masing warna tersebut.14

PERCOBAAN 3PEMBIASAN PADA PRISMA DAN KACA PLAN PARALELPendahuluanPeristiwa pembiasan terjadi bila seberkas cahaya menembus perbatasan antara duamedium yang berbeda indeks biasnya.A. PEMBIASAN PADA PRISMAI. TujuanPada percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat menentukan :1. Menentukan sudut deviasi minimum prisma2. Menentukan indeks bias prismaII. Alat dan Bahan1. Prisma Gelas2. Jarum3. Busur Derajat4. Kertas Putih5. Penggaris6. PensilIII. Dasar TeoriPrisma merupakan salah satu benda bening terbuat dari gelas yang dibatasioleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu. Bidang permukaan inidisebut bidang pembias, dan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang pembiasdisebut sudut pembias (β). Jika seberkas sinar monokromatik jatuh pada salah satubidang pembias prisma, maka lintasan sinar dalam prisma dapat digambarkansebagai berikut.N1βN2δiri‘r‘Sinar datangSinar biasGambar 1 Pembiasan pada prismaPada gambar diatas, δ disebut sudut deviasi yaitu sudut yang dibentuk olehperpanjangan sinar datang mula-mula dengan sinar akhir dalam prisma. Dapatditunjukkan bahwa besarnya sudut deviasi adalahδ i r–β(1)15

dengani sebagai sudut datang pertama,r sebagai sudut bias keduaβ merupakan sudut bias prisma danδ menjadi/ sebagai sudut deviasiuntuk berbagai nilai sudut datang pertama (i), kita akan mendapat berbagainilai sudut deviasi δ. Salah satu nilai dari sudut deviasi itu ada yang paling kecil,yang disebut deviasi minimum. Hal ini dapat dicapai bila sudut datang pertama samadengan sudut bias kedua. Jika keadaan ini terjadi, mka berlakuδmdengan (n21 – 1) β(2)δm sudut deviasi minimumn21 indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1IV. Prosedur PercobaanLetakkan prisma pada kertas putih dan buatlah bagan sisi-sisi prisma denganpensil. Buatlah garis normal melalui titik P (ditengah-tengah AB), dan lukislah garisgaris sudut datang dengan selang 5̊ memlalui P. Tancapkan jarum di P dan Q padaposisi 50 melaui terhadap jarum normal, kemudian letakkan kembali prisma padabagian prisma tadi. Lihatlah bayangan jarum PQ dari arah sisi BC, sehinggabayangan kedua jarum tadi terletak pada satu garis lurus. Pada arah ini tancapkandua jarum R1 dan S1. Dengan P tetap, pindahkan jarum Q pada kedudukan 100 ,sehingga diperoleh titik R2 dan S2. Demikian seterusnya, ulangi langkah ini sampaibayangan PQ tidak terlihat dari sisi BC.N1βδiPN2i‘r‘SrRQSinar biasSinar datangGambar 2 Pembiasan pada prismaSelanjutnya ambilah prisma tadi, dan hubungkan titik-titik Q1P, Q2P, Q3P danseterusnya serta titik-titik R1S1, R2S2, R3S3 dan seterusnya, sehingga tiap-tiappasangan garis tadi perpanjangannya akan berpotongan di K. Untuk tiap-tiappasangan garis tadi, ukurlah sudut deviasinya. Susunlah tabel pengamatan untuksudut datang I1 dan deviasi δ, dan kemudian buatlah grafik i (sebagai absis) dan δ(sebagai ordinat). Dari grafik yang diperoleh, tentukan sudut deviasi prisma secarainterpolasi.16

Untuk menentukan sudut bias suatu prisma dapat dilakukan lanhkahlangkah sebagai berikut.βN1N2IRGambar 3Susunlah alat seperti pada gambar 3, aturlah kedudukan sinar I agar diperolehsudut ”i” sama besar dengan sudut ”r”. Pada saat ini berlaku persamaan.Β (I R)/2(3)V. Tabulasi DataData percobaan untuk menentukan indeks bias prisma dapat disusun dengantabel sebagai berikut :NoSudut datangSudut biasSudut deviasi(I)(r)(δ)Keterangan12345dstVI. Tugas1. Buktikan persamaan (1) dan (2)!2. Buatlah grafik hubungan antara sudut deviasi dengan sudut datang,berdasarkan grafik tersebut tentukanlah deviasi minimumnya!3. Tentukan indeks bias prisma yang anda gunakan! (gunakanlah pers. 2)17

B. PEMBIASAN PADA KACA PLAN PARALELI.II.III.TujuanPada percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat menentukan :1. Menentukan indeks bias kaca Plan Paralel2. Menentukan pergeseran sinar masuk dan keluar kaca Plan ParalelAlat dan Bahan1. Kaca Planparalel2. Jarum3. Busur derajat4. Kertas Putih5. Penggaris6. PensilDasar TeoriPlan Paralel adalah benda bening yang dibatasi dua bidang datar yang sejajar.Keunikan Plan Paralel terletak pada kemampuannya menggeser sinar (d).Ndi1AAr1BExtDFCDGCBH(a)Keterangan gambar:d pergeseran sinart tebal Plan ParalelN garis normali1 sudut datang bidang bias pertamar1 sudut bias bidang bias pertamaBagaimana cara menemukan rumus pergeseran sinar (d)?Perhatikanlah!!!1. Amati segitiga ABC!18

Sudut ABC 90o, karena merupakan garis normal. Jadi sisi AB nya sebagai sisimiring.AC Cos r1ABACAB cos r12.(1)Amatilah segitiga ABD!Sudut ADB 90o, jadi sisi AB nya sebagai sisi miring jugaDB sin XABAB DBsin X(2)3.Amatilah titik A!Sudut i1 r1 X (karena sudut bertolak belakang)X i1 – r1(3)4.Amatilah gambar keseluruhan!Ternyata AC t (tebal Plan Paralel)DB d (pergeseran sinar)5.Dari persamaan 1, 2 dan 3 dapat diturunkan sebagai berikut:ACDB sin X cos r1dt cos r1sin (i1-r1)d IV.cos r1{t.sin (i1-r1)}Prosedur PercobaanLakukan kegiatan berikut ini untuk menentukan indeks bias balok kaca.Letakkan sebuah papan lunak di atas meja, letakkan diatas papan itu kertas putihberukuran folio dan diatas kertas itu letakkan balok kaca melintang terhadap kertaseperti pada gambar.19

ABKeterangan:Balok kaca dilihat dari atas (PQRS)A dan B Jarum pentul dibelakang balok kacaC dan D jarum pentul didepan balok kacaNPFSGQRCDEGambar 1. Susunan alat-alat untuk menentukan indeks bias balok kaca1.2.3.4.Buatlah garis PQ dan RS pada kertas. Tancapkan jarum pentul di titik A dan B.Aturlah jarak A dan B agar tidak terlalu dekat ( 5cm).Amati balok kaca dari arah E sehingga bayangan jarum A tampakberhimpitdengan bayangan jarum B. Kemudian tancapkan jarum pentul C dan Dsehingga jarum pentul A, B, C dan D terlihatpada satu garis lurus.Langkah selanjtnya, singkirkan balok kaca itu dan tarik garis A – B – F dan C – DBuatlah garis tegak lurus RS melalui F dan garis tegak lurus PQ melalui C, masingmasing merupakan normal dari sinar datang AF dan sinar bias CD. Dapatkah andatentukan sudut datang (i) dan sudut bias (r) pada percobaan ini? Ya, benar sudutdatang adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang AF dan garis normal,sedangkan sudut bias yang kita ambil adalah sudut yang dibentuk oleh CF dangaris normal. (Gambar 2).ABPNiQFrSGRCDEGambar 2. Menentukan sdudut datang i dan sudut pantul r balok kaca20

V.Tabulasi DataGunakanlah busur derajat untuk mengukur sudut datang (i) dan sudut bias (r)tersebut. Lakukan percobaan diatas berulang-ulang untuk sudut datang yangberbeda-beda, lalu masukkan data yang anda dapat ke dalam tabel dibawah.Tabel 2. Data percobaan balok kacaSudutNodatang(i)Sudut bias(r)Sin iSin rSin iSin r1s/d10Rata-rataVI.Tugas1. Gunakan kalkulator untuk menghitung data pada kolom 4, 5 dan 6 tabel diatas.Indeks bias balok kaca yang akan anda tentukan sama dengan harga rata-ratakolom 62. Dapatkah anda memperkirakan bagaimana bentuk grafik sin r terhadap sin i?Cobalah anda buat pada sehelai kertas grafik menguunakan data diatas.3. Tentukan besarnya pergeseran sinar masuk dan keluar kaca Plan Paralel.21

PERCOBAAN 4HUKUM OHMI. Tujuan PercobaanSetelah akhir kegitan diharapkan mahasiswa dapat :1. Menunjukkan cara mengukur tegangan listrik.2. Menunjukkan cara mengukur kuat arus listrik.3. Mengiterpretasikan grafik hubungan beda tegangan dan arus listrik.4. Menetukan besar hambatan suatu penghantar.II. Alat dan bahan1. panel Hukum Ohm2. kabel penghubung3. voltmeter DC (V)4. amperemeter DC5. sumber tegangan (baterai)III. Dasar TeoriKuat arus lis

langkah yang harus dilakukan untuk melaksanakan praktikum Fisika Dasar II. Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak atas terwujudnya petunjuk praktikum Fisika Dasar II, kepada 1. Bapak Dekan FMIPA yang telah memberi kesempatan kepada penulis u

Related Documents:

Petunjuk Praktikum Fisika Dasar II 4 g. Membuat kesimpulan h. Menulis abstrak praktikum dengan benar Di samping itu, mahasiswa harus bisa bekerja sama dengan kelompoknya dan melaksanakan praktikum secara tertib dan disiplin. 3. Pelaksanaan Praktikum Fisika Dasar Secara teknis, pelaksanaan kegiatan Praktikum Fisika Dasar dibagi dalam tiga tahap.

Praktikum Biologi Sel merupakan salah satu praktikum yang mendasari praktikum pada mata praktikum yang lain seperti Praktikum Teknik Analisa Biologi Molekuler, Praktikum Kultur Jaringan dan Sel Hewan serta Praktikum Imunologi. Petunjuk Praktikum Biologi Sel ini disusun sejak tahun akademik 2004/2006 yang saat itu hanya memuat tiga materi.

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

Ada sepuluh jenis percobaan yang terdapat di laboratorium fisika dasar untuk mendukung matakuliah Fisika Dasar I dengan capaian pembelajaran dan sub capaian pembelajaran dtunjukkan pada sub bab 1.4. Selama melaksanakan praktikum di Laboratorium Fisika Dasar ada beberapa hal yang perlu praktikan perhatikan, antara lain : 1.

kuliah Praktikum fisika dasar II dan hasil analisis materi pada modul Praktikum Fisika Dasar II dan SAP Fisika Dasar II yang telah dilakukan ditemukan beberapa hambatan yang dialami saat praktikum fisika dasar II antara lain: a) jika terjadi pemadaman listrik maka alat-alat praktiku

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2003 . Petunjuk Praktikum Kimia Fisika I 2 KATA PENGANTAR Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga revisi buku Petunjuk Praktikum Kimia Fisika I ini dapat diselesaikan sesuai dengan permintaan. Buku petunjuk praktikum ini merupakan pedoman mahasiswa dalam

UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011 . . untuk melengkapi petunjuk praktikum multimedia. Petunjuk praktikum ini berisi langkah-langkah melakukan pemeriksaan pada hewan besar khususnya ruminansia. Petunjuk praktikum ini terbagi menjadi pemeriksaan dasar yang . Goyangkan termometer sehingga cairan skala berada di

Automotive Skills Course Specification (C271 74) Valid from August 2013 This edition, October 2018, version 3.0 This specification may be reproduced in whole or in part for educational purposes provided that no profit is derived from reproduction and that, if reproduced in part, the source is acknowledged. Additional copies of this course specification can be downloaded from SQA’s website .