KEKERASAN DALAM PACARAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa

2y ago
38 Views
3 Downloads
5.69 MB
170 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : River Barajas
Transcription

KEKERASAN DALAM PACARAN(Studi Kasus pada Mahasiswa yang pernah melakukan Kekerasandalam Pacaran)SKRIPSIDiajukan kepada Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakartauntuk Memenuhi Sebagian Persyaratanguna Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanOlehChristianti Noviolieta DeviNIM 08104244044PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGANFAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAJULI 2013

HALAMAN PERSETUJUANii

iii

iv

MOTTO1. Kesulitan muncul bukan untuk membuat Anda hancur, melainkan untukmengajar Anda. ( Brian Tracy)2. Tidak ada kegagalan kecuali jika berhenti berusaha. Tidak ada kekalahankecuali dari diri sendiri, tidak ada rintangan yang tidak dapat diatasikecuali jika kita tidak memiiki niat yang kuat. (Orison Sweet Marden)3. ”Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelummereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. Terjemahan (QS. ArRa’du: 11)4. Bantulah orang lain agar lebih termotivasi dengan membimbing merekakepada sumber kekuatan yang terdapat di dalam diri mereka. (Paul G.Thomas)5. Jangan pernah menunda apa yang kita bisa lakukan saat ini. Penundaanhanya akan membuat kita menjadi malas.v

PERSEMBAHANKaryaku sebagai tanda kasihku kepada :1. Papah: keteguhan, kesabaran, kerja keras serta tanggung jawabmu akankeluarga menuntunku untuk menjadi pribadi yang dewasa.2. Mamah: cinta, kasih sayang serta waktumu yang engkau berikan selalumengiringi langkahku.3. Almamaterku.4. Agama, Nusa dan Bangsa.vi

KEKERASAN DALAM PACARAN(STUDI KASUS PADA MAHASISWA YANG PERNAH MELAKUKANKEKERASAN DALAM PACARAN)Oleh:Christianti Noviolieta Devi08104244044ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalamtentang bentuk-bentuk kekerasan yang dilakukan, faktor penyebab kekerasan dalampacaran yang dilakukan mahasiswa, dampak kekerasan dalam pacaran dan strategimengatasi masalah (SMM) yang diambil mahasiswa yang pernah melakukan kekerasandalam pacaran.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatifdengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini yaitu 3 (tiga) orangmahasiswa yang pernah melakukan kekerasan dalam pacaran yaitu AB, AD, dan AE sertaketiga informan yaitu pacar subjek AB, AD dan AE. Setting yang dipilih dalam penelitianini adalah tempat kos subjek di daerah gejayan. Metode pengumpulan data dalampenelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Uji keabsahan datadilakukan dengan menggunakan metode triangulasi sumber yaitu dengan caramembandingkan hasil wawancara subjek dengan hasil wawancara dengan pacar subjek.Teknik analisis data yang digunakan yakni reduksi data, display data, dan kemudian datatersebut diverifikasi sebagai hasil penelitian.Hasil penelitian studi kasus pada mahasiswa yang pernah melakukan kekerasandalam pacaran ini menunjukkan bahwa pertama, bentuk tindak kekerasan yang dilakukanmahasiswa yaitu, kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan seksual dan kekerasanekonomi. Kedua, faktor penyebab kekerasan yang dilakukan oleh mahasiswa adalahpelaku pernah menjadi korban dari tindak kekerasan dan atau terbiasa dengan tindakkekerasan semasa kecilnya, pengaruh teman sebaya, serta pengaruh alkohol atauminuman keras. Ketiga, dampak yang dialami mahasiswa yang pernah melakukankekerasan dalam pacaran yakni dampak secara psikologis seperti perasaan bersalah, malu,menyesal dan takut. Keempat, strategi mengatasi masalah (SMM) yang dilakukanmahasiswa yang pernah melakukan kekerasan dalam pacaran adalah strategi mengatasimasalah yang berorientasi pada masalah (SMM-M) dengan cara mengubah sikap danperilaku terhadap pacarnya. Sedangkan strategi mengatasi masalah yang berorientasi padaemosi (SMM-E) dengan cara bersabar dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Saranuntuk subjek agar subjek bisa mengubah sikap dan perilakunya lebih baik lagi serta lebihmampu mengelola emosi.Kata kunci : kekerasan dalam pacaranvii

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat, hidayah dan ridho serta karunia-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhisebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya suatuusaha maksimal, bimbingan serta bantuan baik moril maupun materiil dariberbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulismenngucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat :1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. Rektor Universitas NegeriYogyakarta, yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikandi Universitas Negeri Yogyakarta.2. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Yogyakarta yang telah memberi ijin untuk mengadakan penelitian,sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.3. Bapak Fathur Rahman, M.Si. Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan danBimbingan yang telah menyetujui judul ini.4. Bapak Dr. Suwarjo, M.Si. Dosen Pembimbing I atas waktu dan kesabaranyang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikanskripsi ini.viii

5. Bapak Fathur Rahman, M.Si. Dosen Pembimbing II yang telah meluangkanwaktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikanskripsi ini.6. Bapak dan ibu dosen program studi Bimbingan dan Konseling yang telahmemberikan ilmu dan wawasan selama masa studi penulis.7. Subjek AB, AD dan AE yang telah memberikan ijin untuk menjadi subjekpenelitian, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.8. Papah Bambang Retno Darmianto dan Mamah Setya Pudji Rahayu tercintayang telah mengorbankan tenaga dan waktu untuk mendoakan, membesarkan,mendidik serta membiayai kuliah demi tercapainya cita-citaku dankesuksesanku.9. Adik tercinta Citra Permata Sari yang selalu memberikan semangat untukmenyelesaikan skripsi ini.10. Keluarga besar Aksin Ridwan dan keluarga besar Slamet Siswohadipranotoatas doa dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.11. Sahabat-sahabat mahasiswa program studi bimbingan dan konseling angkatan2008 khususnya kelas B atas semangat dan dukungannya selama ini.12. Sahabat-sahabat seperjuangan, terima kasih atas bantuannya.13. Teman-teman di kost yang juga senantiasa memberi semangat dan dukungan.14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikansumbangan bagi kelancaran penulisan tugas akhir skripsi ini.ix

x

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL . iHALAMAN PERSETUJUAN .iiSURAT PERNYATAAN .iiiHALAMAN PENGESAHAN. ivMOTTO . vPERSEMBAHAN . viABSTRAK .viiKATA PENGANTAR .viiiDAFTAR ISI . xiDAFTAR TABEL . xivDAFTAR GAMBAR. xvDAFTAR LAMPIRAN. xviBAB I PENDAHULUAN. 1A. Latar Belakang. 1B. Identifikasi Masalah. 5C. Batasan Masalah . 5D. Rumusan Masalah. 6E. Tujuan Penelitian . 6F. Manfaat Penelitian . 7BAB II KAJIAN PUSTAKA . 8A. Kajian tentang Kekerasan dalam Pacaran . 81. Pengertian Kekerasan dalam Pacaran. 82. Bentuk – Bentuk Kekerasan dalam Pacaran . 113. Faktor – faktor penyebab Kekerasan dalam Pacaran. 194. Dampak Pelaku Kekerasan dalam Pacaran . 275. Strategi Mengatasi Masalah ( SMM ). 28B. Kerangka Pikir . 32C. Pertanyaan Penelitian . 35xi

BAB III METODE PENELITIAN. 37A. Pendekatan Penelitian . 37B. Langkah - langkah penelitian . 381. Tahap Pra lapangan. 392. Tahap Pekerjaan Lapangan . 393. Tahap Analisis Data. 39C. Subyek Penelitian. 39D. Setting Penelitian . 40E. Teknik Pengumpulan Data . 401. Observasi ( pengamatan). 402. Wawancara mendalam ( indepth interview) . 41F. Instrumen Penelitian. 411. Pedoman Wawancara. 422. Pedoman Observasi . 48G. Uji Keabsahan Data . 50H. Teknik Analisis Data. 511. Reduksi Data ( Data Reduction). 512. Penyajian Data ( Display Data). 513. Penarikan Kesimpulan ( Verifikasi). 52BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 54A. Hasil Penelitian . 541. Deskripsi Setting Penelitian . 542. Deskripsi Subjek Penelitian . 553. Reduksi Data Hasil Penelitian. 59B. Pembahasan . 811. Bentuk-bentuk Kekerasan dalam Pacaran yang dilakukan olehMahasiswa sebagai Pelaku . 812. Faktor Penyebab Kekerasan dalam Pacaran yang dilakukan olehMahasiswa . 853. Dampak Kekerasan dalam Pacaran yang dialami Mahasiswa . 88xii

4. Strategi Mengatasi Masalah yang dilakukan oleh Mahasiswa sebagaiPelaku Kekerasan dalam Pacaran . 88C. Keterbatasan Penelitian . 90BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 91A. Kesimpulan. 91B. Saran. 92DAFTAR PUSTAKA . 94LAMPIRAN-LAMPIRAN. 96xiii

DAFTAR TABELTabel 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara. 97Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi. 100xiv

DAFTAR GAMBARGambar 1. Komponen dalam Analisis Data . . 52xv

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara . 97Lampiran 2 Kisi-kisi Pedoman Observasi 100Lampiran 3 Pedoman Wawancara Kekerasan dalam Pacaran.101Lampiran 4 Pedoman Wawancara Informan Kekerasan dalam Pacaran . 103Lampiran 5 Pedoman Observasi . 106Lampiran 6 Reduksi Wawancara . 107Lampiran 7 Hasil Catatan Lapangan .137Lampiran 8 Tabel Display Data Wawancara 146Lampiran 9 Tabel Display Data Observasi .148Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian . 151xvi

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yangbiasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menujukehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya,penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya.Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhipersyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan yangsemestinya tidak mereka lakukan.Berpacaran dihadapkan pada situasi yang menuntut harus mampumenyesuaikan diri bukan hanya terhadap dirinya sendiri tetapi jugapasangannya. Tidak jarang hubungan berpacaran diwarnai dengan kasuskekerasan terutama dilakukan oleh laki-laki. Pada umumnya, sangat sedikitmasyarakat yang tahu adanya kekerasan yang terjadi dalam pacaran, karenasebagian besar menganggap bahwa masa pacaran adalah masa yang penuhdengan hal-hal yang indah. Ini adalah salah satu bentuk ketidaktahuanmasyarakat akibat kurangnya informasi dan data dari laporan korbanmengenai kekerasan dalam pacaran tersebut.Kekerasan dalam pacaran yang sebagian korbanya adalah perempuanini sering diakibatkan adanya ketimpangan antara laki-laki dan perempuanyang dianut oleh masyarakat luas pada umumnya. Perempuan menurut1

pendapat laki-laki biasanya dianggap sebagai makhluk yang lemah, penurut,pasif, sehingga menjadi alasan utama terjadinya perlakuan yang semena-mena.Kekerasan dalam pacaran yang sering terjadi biasanya terdiri atasbeberapa jenis misalnya serangan fisik, mental, ekonomi, psikologis danseksual. Kekerasan dalam pacaran dari segi fisikmisalnya memukul,menendang, ataupun mencubit, untuk segi mental biasanya, cemburu yangberlebihan, pemaksaan, dan perlakuan kasar di depan umum. Kekerasan dalampacaran dari segi ekonomi, kekerasan juga bisa terjadi. Misalnya, adapasanganyang sering meminjam uang ataubarang tanpapernahmengembalikan. Kekerasan dalam pacaran dari segi psikologis, misalnya bilapacar suka menghina, selalu menilai kelebihan orang lain tanpa melihatkelebihan pacarnya, cemburu yang berlebihan dan lain sebagainya. Sedangkandari segi seksual adalah pasangan yang memaksa pasangannya untukmelakukan hubungan seksual, pemerkosaan dan lain sebagainya.Kekerasan dalam pacaran banyak terjadi di Indonesia seperti yangdipaparkan Alvita dkk (2009) mengutip dari berbagai sumber sebagai berikut:Harian Suara Merdeka (8 Maret 2009) bahwa terdapat 28 kasus kekerasandalam pacaran. Rifka Annisa, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi dan gender menemukan bahwasejak tahun 2001–2005, dari 1683 kasus kekerasan yang ditangani, 385diantaranya kekerasan dalam pacaran. Perkumpulan Keluarga BerencanaIndonesia (PKBI) Yogyakarta mendapatkan laporan bahwa dari bulan Januarisampai Juni 2008 saja, terdapat 47 kasus kekerasan dalam pacaran, 57% di2

antaranya adalah kekerasan emosional, 20% mengaku mengalami kekerasanseksual, 15% mengalami kekerasan fisik dan 8% lainnya merupakan kasuskekerasan ekonomi. Sepanjang tahun 1998-2011 Komisi Nasional AntiKekerasan terhadap Perempuan mencatat terdapat 93.960 kasus kekerasanseksual terhadap perempuan. Ini berarti setiap harinya ada 20 perempuan yangmenjadi korban kekerasan seksual. Pada 2011 tercatat KDP (kekerasan dalampacaran) dan KTAP (kekerasan terhadap anak perempuan) cukup tinggi, yaitu1.299 korban KDP, dan 600 KTAP. Angka kasus korban Kekerasan terhadapPerempuan tertinggi beradi di wilayah Jawa: 63.229 korban, Sumatera: 19.741korban, dan wilayah Kalimantan: 14.258 korban. Sedangkan jumlah korbanpaling banyak di wilayah Jawa adalah yang tercatat di lembaga mitra JawaTimur 22.071 korban, di urutan kedua terbanyak tercatat sejumlah 15.641korban di Jawa Tengah, dan DKI Jakarta sejumlah 13.956 korban. (KomnasPerempuan Indonesia dan Kompas dalam Radio Rakosa Femalenya Jogja).Baru-baru ini, beberapa Tabloid seperti Liberty edisi() 2012 mengungkapadanya beberapa kasus kekerasan psikis pada mahasiswa. Data yang telahdisebutkan, menunjukkan tindak kekerasan dalam pacaran yang terjadi sangatmengkhawatirkan dan merugikan bagi para korban khususnya perempuan.Dalam kehidupan sehari-hari kekerasan dalam pacaran dapat dilakukan olehsiapa saja yang berpacaran seperti yang terjadi pada ketiga mahasiswa, yaitu:AB (bukan nama sebenarnya) adalah seeorang mahasiswi berusia 22tahun mempunyai pacar dan sudah menjalin hubungan selama 3 tahun. Diamengaku sering berbuat kasar terhadap pacarnya seperti memarahi,3

membentak bahkan menghina pacarnya jika sedang mempunyai masalah.Masalah yang biasanya diributkan seperti pacarnya tidak menurut apabilatidak mau diperintah, serta perasaan cemburu apabila ia mendapati pacarnyamendapatSMS nya. Dia sebenarnya sayang sekali dengan pacarnya dan inginmenikah dengan pacarnya, namun jika ada masalah tersebut dia secaraspontan memarahi dan membentak pacarnya.AD (bukan nama sebenarnya) adalah seorang mahasiswa berusia 24tahun mempunyai pacar dan sudah menjalin hubungan selama hampir 4 tahun.Dia mengaku sering memukul pacarnya menggunakan tangannya sendiri dankadang melempar benda-benda di sekitarnya seperti buku, tas kepadapacarnya. Dia memukul dengan alasan pacarnya susah dinasehati karenapacarnya sering keluar malam dengan teman-temannya. Dia merasa bersalahdan meminta maaf kepada pacarnya, namun jika pacarnya susah dinasehatisecara spontan ia pun memukulnya baik pelan maupun kasar.AE (bukan nama sebenarnya) adalah seorang mahasiswa berusia 24tahun mempunyai pacar dan sudah menjalin hubungan selama 4 tahun. Diamengaku sering meminjam uang kepada pacarnya karena pacarnya berasaldari orang berada. Kadang-kadang ia memaksa pacarnya untuk melakukanhubungan seksual karena menurutnya hubungan seksual bisa dilakukan saatpacaran meski ia dan pacarnya beberapa tahun lagi akan menikah dan direstuioleh orangtua kedua belah pihak.4

Melihat kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa AB, AD dan AEmempunyai pe

Kekerasan terhadap Perempuan mencatat terdapat 93.960 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Ini berarti setiap harinya ada 20 perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual. Pada 2011 tercatat KDP (kekerasan dalam pacaran) dan KTAP (kekerasan terhadap anak perempuan) cukup tinggi, yaitu 1.299 korban KDP, dan 600 KTAP.

Related Documents:

Kekerasan seksual tampil di media bagai dua mata pisau, pada satu sisi pemberitaan terkait kekerasan seksual ini bermaksud untuk memberikan efek jera bagi pelaku, namun di sisi lain gambaran berita kekerasan seksual pada media menjadikan korban kekerasan seksual menjadi korban untuk kedua kalinya saat diberitakan media.

kekerasan tahun 1994 pasal 1, adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, ekonomi atau psikologis. walaupun termasuk dalam kekerasan terhadap perempuan.sebenarnya ini tidak hanya kekerasan dialami oleh

digunakan dalam metode penelitian kualitatif. Sebab, realitanya Studi Kasus juga dapat digunakan dalam metode penelitian kuantitatif, yakni Ex Post Facto Research. Misalnya, peneliti Studi Kasus meneliti seorang tokoh atau pemimpin yang jatuh dari kekuasaannya. Dia dipaksa mundur

kekerasan seksual seperti perkosaan, perbuatan cabul, dan kekerasan dalam rumah tangga. Perkara kekerasan seksual terhadap perempuan merupakan jenis tindak pidana yang jumlahnya selalu meningkat dari tahun ketahun, dan meninggalkan dampak fisik dan psikis yang ditang-gung oleh perempuan korban kejahatan seksual. Sehingga, konsistensi

masalah kekerasan yang mungkin dihadapi oleh anak. Di buku ini akan dibahas tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual. Antara lain mengenai apa itu KDRT dan kekerasan seksual, apa akibatnya, fakta seputar dua masalah tersebut, tanda-tanda mereka yang

kekerasan yang dilakukan bukan merupakan pasangan hidup dan kekerasan yang tekait dengan eksploitasi. 2. Kekerasan seksual dan psikologis yang terjadi dalam komunitas berupa perkosaan, penganiayaan seksual, pelecehan dan intimidasi seksual ditempat kerja, institusi pendidikan, tempat umum dan lainnya, perdagangan perempuan dan pelacur paksa. 3.

dikaji dalam skripsi ini adalah pertama, mengenai dasar pertimbangan hakim dalam memutus tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak difabel dalam putusan nomor: 530/Pid.B/2016/PN.MTR. Kedua, mengenai penerapan pidana terhadap pelaku kekerasan seksual anak difabel dalam putusan nomor : 530/Pid.B/2016/PN.MTR.

Leo Aronson. My hope is that your wonderful capacity for empathy and compassion will help make the world a better place. —E.A. To my family, Deirdre Smith, Christopher Wilson, and Leigh Wilson —T.D.W. To my children, Genevieve and Everett —B.F. To my mentor, colleague, and friend, Dane Archer —R.M.A.