Dan Pelecehan Seksual

2y ago
34 Views
2 Downloads
4.01 MB
36 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jacoby Zeller
Transcription

37SERI BACAAN ORANG TUAKDRTdan Pelecehan SeksualDalam Kehidupan AUDDirektorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia DiniDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan InformalKementerian Pendidikan NasionalMilik NegaraTahun 2011Tidak Diperjualbelikan

KDRTdan Pelecehan SeksualDalam Kehidupan AUDVitria Lazzarini, M.Psi

4KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

Kita sering kali menganggap dunia anak adalah duniayang indah. Anak selalu bersenang-senang, bermain,dan belum menghadapi masalah-masalah yang sulitdalam hidup. Benarkah dunia anak selalu indah?Ternyata, tidak sepenuhnya benar! Anak tidak sepenuhnyahidup dalam dunia yang aman dan terbebas dari masalah.Bahkan bisa dikatakan masalah yang dialami oleh ibu danayah, juga menjadi masalah bagi anak. Begitu pun masalahyang dialami oleh pemerintah, dapat pula menjadi masalahbagi anak, karena biar bagaimanapun anak adalah bagiandari kita.Nah, buku yang ibu dan ayah pegang saat ini adalah bukuyang memberikan informasi dan panduan praktis tentangmasalah kekerasan yang mungkin dihadapi oleh anak. Dibuku ini akan dibahas tentang kekerasan dalam rumahtangga (KDRT) dan kekerasan seksual. Antara lain mengenaiapa itu KDRT dan kekerasan seksual, apa akibatnya, faktaseputar dua masalah tersebut, tanda-tanda mereka yangKDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD5

mengalaminya, dan apa yang bisa dilakukan.Tentu saja, buku ini tidak bermaksud mengajari ataumenganjurkan pembaca untuk mengambil keputusan tertentu,akan tetapi lebih untuk berbagi informasi. Semoga buku inidapat membantu mereka yang mengalami atau mengetahuiorang terdekatnya mengalami KDRT ataupun kekerasanseksual.6KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

KEKERASAN DALAM RUMAHTANGGA (KDRT)PADA ANAK USIA DINIIbu dan ayah mungkin sudah sering mendengar istilahkekerasan dalam rumah tangga, yang biasa disingkatmenjadi KDRT. Banyak pemberitaan di televisi, koran, danradio yang menceritakan beberapa artis atau perempuan yangmengalami KDRT.Sebagian besar dari kita beranggapan, KDRT hanya berupakekerasan fisik atau kata-kata kasar, padahal sebenarnya KDRTitu ada banyak macamnya. Banyak pula yang menganggapKDRT adalah masalah pribadi dan tabu untuk dibicarakan,padahal KDRT adalah kejahatan dan merupakan masalahbersama. Di negara kita ada undang-undang yang khususmengatur masalah KDRT, yaitu Undang-Undang Nomor 23Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam RumahKDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD7

Tangga (atau lebih dikenal dengan istilah UU PKDRT). Jadi,siapa pun yang melakukan KDRT bisa mendapat hukuman,baik berupa kurungan penjara maupun denda.Cukup banyak yang mengalami KDRT memilih untukbertahan karena menilai anak-anak membutuhkan orangtualengkap. Pada bacaan berikut, kita akan melihat, ternyataanak juga bisa mengalami dampak kejiwaan atau psikologisakibat KDRT. Untuk lebih memahami soal seluk beluk KDRT,silakan membaca tulisan ini.Apa itu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)?Menurut UU PKDRT No.23 tahun 2004: KDRT adalahsetiap perbuatan terhadap seseorang, terutama perempuan,yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaansecara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumahtangga, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawanhukum dalam lingkup rumah tangga.Jadi, KDRT adalah perbuatan yang dilakukan oleh anggotakeluarga kepada anggota keluarga lain yang 1) dapatmenimbulkan luka, rasa sakit, luka berat, cacat, atau kematian;dan 2) dapat menyebabkan orang lain merasa ketakutan,hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untukmelakukan sesuatu, rasa tidak berdaya, dan/atau gangguankejiwaan berat .Perbuatannya apa saja?1. Bisa berupa kekerasan fisik. Misalnya, memukul,menendang, menjambak, mendorong, menampar,8KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

mencubit, melempar benda, menyiram dengan air,dihukum dengan mengangkat satu kaki, dan masihbanyak lagi.2. Bisa berupa kekerasan psikis. Contohnya, memakidengan kata-kata kasar atau binatang, memarahi didepan orang banyak, mengancam, mendiamkan, danmasih banyak lagi.3. Memaksakan hubungan seksual, posisi seksual tertentu,atau memaksakan hubungan seksual secara komersial(”melacurkan” diri).4. Menelantarkan, tidak merawat, tidak memelihara,membatasi, atau dipaksa bekerja untuk mencari nafkahApa jaminan hukum bagi yang mengalaminya?Dalam Undang-Undang PKDRT dijelaskan soal jaminanhukum bagi mereka yang mengalaminya, yaitu:1. Jaminan perlindungan sementara dari pihak kepolisiandan surat perintah perlindungan dari pengadilan.2. Hukuman untuk pelaku diatur sesuai dengan jeniskekerasan yang dilakukan dan akibat yang ditimbulkan.3. Hak-hak bagi mereka yang mengalaminya.Sayangnya hanya mereka yang terikat perkawinan sahsecara hukum sajalah yang dapat dilindungi oleh UUPKDRT ini. Kekerasan yang terjadi pada masa pacaran,nikah siri, nikah bawah tangan, atau pasangan yanghidup bersama, tidak dilindungi.Apa akibat KDRT pada anak?Anak bisa menjadi korban langsung maupun tidak langsung.KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD9

Maksudnya, ketika anak mengalami sendiri kekerasan,maka anak adalah korban langsung. Namun jika anak hanyamendengar atau menyaksikan kekerasan terhadap anggotakeluarga lainnya, maka anak menjadi korban tidak langsung.Meskipun anak tidak langsung mengalami kekerasan, akibatyang muncul pada anak sama besarnya dengan yang dialamioleh orangtuanya.Akibat yang mungkin muncul pada anak antara lain: Anak merasa ketakutan, kebingungan, dan sangat kagetmelihat kekerasan yang terjadi pada orangtuanya. Tumbuh perasaan bersalah karena menganggap dirimenjadi penyebab munculnya kekerasan. Menjadi rewel, mengeluh sakit, sulit tidur, dan kembaliberperilaku seperti bayi (mengisap jempol, mengompol,berbicara menggunakan bahasa bayi atau cadel, selaluminta digendong atau ditemani). Cenderung suka melawan dan kasar atau malahjustru menjadi tidak mau berteman dan lebih memilihmenyendiri. Jika hal tersebut dibiarkan terus, kemungkinan bisamengganggu perkembangan anak, baik secara fisik,kejiwaan, perilaku, maupun prestasinya nanti. Dampak jangka panjang pada anak laki-laki adalahmeniru perilaku kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya.Sedangkan anak perempuan cenderung menerimakekerasan sebagai suatu hal yang wajar sehingga ketikadewasa nanti besar kemungkinan akan kembali menjadikorban,10KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

Bagaimana dengan anak usia dini, apakah juga adadampaknya?Ternyata ada, antara lain: Suara keras dan adegan kekerasan membuat anak usiadini, bahkan bayi, merasa tertekan atau stres. Anak meniru perilaku kekerasan orangtuanya danmenggunakan kekerasan ketika bergaul dengan oranglain. Contohnya, memaki atau memukul temannya jikakeinginannya tidak dipenuhi. Anak belajar mengekspresikan kemarahan dengan carayang tidak sehat. Anak mengalami kebingungan antara apa yang dilihatdan disampaikan. Anak belajar bahwa kita boleh melakukan kekerasan,penindasan, dan pembedaan (diskriminasi) terhadapmereka yang dianggap lemah. KDRT membuat orangtua tidak dapat selalu memenuhikebutuhan anak usia dini, padahal anak usia dinimemerlukan suasana yang aman agar ia bisa belajarmengembangkan diri, mengungkapkan perasaan, danmenumbuhkan kemandiriannya.HARAP DIINGAT, akibat di atas memang umumnya munculpada anak korban KDRT, akan tetapi tidak semua anak ataubalita yang menunjukkan masalah atau dampak di atas PASTImengalami KDRT.Keluar atau bertahan?Meskipun dampak yang ditimbulkan tidak ringan, namunKDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD11

banyak korban KDRT memilih untuk bertahan. Mengapa?Apakah karena ia memang “menikmati” kekerasan? Apakahkorbannya “bodoh”? Ataukah sangat mencintai pasangannyasehingga menerima saja perlakuan kekerasan yang dialami?Ternyata, alasannya BUKAN itu semua. Korbanmemilih bertahan karena:1. Merasa bingung akan sikap pasangannya yang kadangkadang kasar dan brutal, namun terkadang menunjukkansikap baik, tenang, bahkan menyesali perbuatannya.Yang perlu disadari adalah yang bisa mengubah sipelaku hanya DIRINYA SENDIRI. Perubahan tersebutmungkin terjadi jika pelaku mengikuti serangkaian proses12KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

2.3.4.5.konseling khusus dan diikuti oleh keinginan yang kuatuntuk berubah.Tidak bekerja dan merasa tidak memiliki keahlian.Khawatir akan masa depan anak-anak. Korban khawatirkondisi kejiwaan anak akan terganggu jika tidak memilikiorangtua lengkap; khawatir jika sudah dewasa tidakada yang mau menikahi anaknya karena berasal darikeluarga berantakan (broken home); dan khawatir tidakada yang menjadi wali nikah untuk anaknya.Khawatir akan penilaian masyarakat tentang perempuanyang bercerai.Takut melanggar ajaran agama dan berdosa.Bagaimana membantu mereka?Jika orang yang dekat dengan kita, baik keluarga maupunteman, mengalami kekerasan sehingga menyebabkan merekamendapatkan masalah yang berat dan terus-menerus, mungkinkitalah yang dapat membantu mereka keluar dari situasi yangtidak menguntungkan ini.AYO, PEDULI! Keluar dari kekerasan tidak semudahkelihatannya. Mereka sangat membutuhkan bantuan kita.Dalam mendampingi mereka, inilah yang dapat kita lakukan:Kepada orang dewasa: Bicaralah dengannya di tempat yang aman dan nyaman.Sediakan waktu untuk mendengarkan ceritanya. Cobalahuntuk memahami dan hindari sikap menyalahkan. Ingat,peran kita adalah sebagai pendengar bukan untukmenyelidiki.KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD13

Dorong dan dampingi dia untuk memperoleh bantuanprofesional (petugas medis, konselor, psikolog, polisi,pendamping hukum, atau pengacara). Hargai apa pun keputusannya, baik itu tetap tinggalbersama pelaku atau meninggalkan pelaku. Jikapunia memutuskan tetap tinggal bersama suaminya, kitatetap harus memberikan informasi seputar KDRT dannyatakanlah kekhawatiran kita akan keselamatandirinya. Tegaskan apa yang bisa dan tidak bisa kita bantu. Ketenangan, kehadiran, dan sedikit kata-kata lebihbermakna daripada nasihat panjang lebarKepada anak: Dengarkan cerita anak. Hindari memaksa anak untukbercerita. Ingat, peran kita bukan untuk mencari buktiatau menyelidiki. Akui perasaan anak, misalnya dengan mengatakan,”Kamu pasti sangat ketakutan.” Sampaikan terimakasih karena anak mau percaya dan betapa kita legaanak mau bercerita. Sampaikan pula, bukan dia yangmenyebabkan kekerasan terjadi. Ikuti kecepatan anak. Anak sulit menceritakan satu haldalam waktu lama. Hindari memaksa anak untuk terusmenceritakan topik yang sama. Ajak orangtua yang juga menjadi korban untukberbicara. Pilih tempat yang sepi dan aman, sampaikankekhawatiran kita atas kondisi anak.Apa yang sebaiknya TIDAK kita lakukan?14KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

1. Terlalu banyak berbicara atau menasihati.2. Terlalu banyak menanyakan fakta dan kurangmenanyakan apa yang dirasakannya saat itu. Misalnya,memintanya untuk menceritakan peristiwa kekerasandengan lengkap. Hal ini dapat sangat melelahkan bagimereka.3. Menjanjikan sesuatu yang tidak bisa dipenuhi. Misalnya,KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD15

4.5.6.7.selalu mendampingi anak setiap saat, melindungi anak,menjanjikan ibunya tidak lagi disakiti, atau menjagarahasia. Lebih baik katakan, kita mungkin akanmenyampaikan kepada beberapa orang yang barangkalibisa membuatnya aman.Menyalahkan korban.Menyalahkan pelaku. Korban mungkin merasakanberbagai macam perasaan.a. Anak mungkin sangat membenci kekerasan yangdilakukan pelaku, namun di sisi lain suka bermaindengan pelaku.b. Istri mungkin membenci kekerasan yang dilakukansuaminya, namun di sisi lain anak-anak selalumenanyakan ayahnya.Jika kita menyalahkan pelaku, istri ataupun anak akanberusaha melindungi pelaku dan tidak lagi maucerita.Tidak sabar.Menunjukkan perilaku yang terlalu nghindarkannya secara berlebihan dari situasi tidakmenyenangkan, dan tidak memberikannya kesempatanuntuk mencoba sendiri hal-hal yang sebenarnya bisa ialakukan sendiri.Bagaimana jika diri sendiri yang menjadi korbanKDRT?Tidak mudah mengatasi dampak peristiwa sulit yangberulang, seperti KDRT. Berikut adalah beberapa hal yangmungkin bermanfaat:16KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

Dalam keadaan darurat: Hindari berlindung di tempat yang sempit dan banyakterdapat benda berbahaya, seperti dapur, kamar mandi,atau gudang (tempat penyimpanan). Masuklah ke dalam ruangan yang memiliki jendela, pintu,atau telepon, sehingga kita dapat meminta bantuan dariorang lain. Kunci pintu dari dalam. Minta bantuan dari orang lain. Pikirkan siapa (temanatau tetangga) yang bisa dipercaya dan dapat dimintaibantuan. Teman ini nantinya dapat berperan sebagaisaksi jika diperlukan. Apa yang kita alami adalahkejahatan, bukan aib atau masalah keluarga yang harusditutupi.Jika terluka: Segera obati di puskesmas atau rumah sakit terdekat.Simpan bukti biaya pengobatan di tempat yang aman.Bukti tersebut bisa mendukung kita jika ingin melaporkankekerasan yang terjadi ke kantor polisi atau kantor tempatpasangan bekerja. Jika memungkinkan, fotolah memar atau luka yangdialami. Aktifkan keterangan tanggal dan jam padakamera tersebut. Nantinya foto ini dapat dijadikan buktipendukung jika ingin melapor.Jika ingin melapor: Meski sulit, cobalah untuk menenangkan diri. Jika masihmengalami kesulitan, mintalah bantuan orang lain ataulembaga yang biasa menangani masalah KDRT. Pikirkanmasak-masak sebelum mengambil keputusan yangKDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD17

besar. Bicarakanlah dengan orang yang kita percaya. Siapkan bukti berupa buku nikah, foto luka, kuitansirumah sakit, keluarga atau teman yang mengetahuikekerasan yang terjadi, dll. Hubungi lembaga yang biasa melakukan pendampingankorban KDRT. Segera hubungi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak(UPPA) di Polres tempat kejadian berlangsung. Sebutkannama pelakunya. Ceritakan apa yang terjadi secaralengkap. Jangan lupa, catat nama dan pangkat petugastersebut. Bila kita jauh dari Polres, hubungi kantor polisiterdekat.Agar anak aman: -18Untuk anak usia dini:Ketika sedang bertengkar, usahakan tidak di depan anak.Usahakan anak tidak sedang berada dalam gendongan kita.Segera pindahkan anak ke ruangan lain yang lebih aman,namun mudah untuk dijangkau.Untuk anak yang lebih besar:Ajari mereka untuk tidak ikut dalam pertengkaran, meskisebenarnya mereka ingin menolong.Ajari mereka bagaimana caranya menghubungi kerabatatau keluarga yang bisa dimintai bantuan.Ajari mereka untuk menghubungi polisi, memberikanalamat dan nomor telepon rumah kepada polisi.Katakan kepada mereka untuk menjauhi dapur,kamar mandi, atau gudang, selama ibu dan ayahnyabertengkar.KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

Jika dirasa kekerasan yang terjadi semakin sering terjadidan semakin berat, pikirkan keselamatan diri dan anak.Segera buat rencana penyelamatan diri. Mintalah bantuandari lembaga yang biasa mendampingi perempuan dan anak.Bagaimana jika anak bertanya soal KDRT yangdialami?1. Usahakan tenang dalam menghadapi situasi dan tidakterbawa emosi.2. Jujur pada anak. Berbohong dengan maksud melindungianak tentang kekerasan yang terjadi justru akan membuatanak menjadi bingung dan tidak dapat memercayai kita.3. Jelaskan kepada anak dengan menggunakan bahasayang sederhana bahwa kekerasan tidak boleh dilakukanapa pun alasannya. Contoh, ”Kamu masih ingat waktudipukul Indah? Ibu ingat waktu itu kamu menangis.Enggak enak ya, Nak, rasanya. Itu makanya kenapa kitatidak boleh memukul, ya, Nak.”4. Yakinkan anak bahwa kekerasan yang terjadi bukanlahkesalahan anak. Misal, ”Kamu tadi melihat Ayahbertengkar ya sama Ibu? Ayah lagi marah sama Ibu,Nak.”5. Yakinkan anak bahwa kekerasan bukanlah cara untukmenyelesaikan masalah dan bukan pula hal yangdibenarkan, terutama bila anak berubah menjadi seringmelawan dan kasar. Umpama, ”Kamu ingat waktu Ayahmemarahimu ketika kamu lagi main sama Suci? Malu ya,Nak? Sedih ya, Nak? Kalau kamu marah, kamu bilangaja sama temanmu, ’Aku enggak suka main sama kamuKDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD19

karena kamu jahat.’ Jadi, enggak usah lempar mainanatau teriak-teriak ya, Nak.”6. Dengarkan cerita/keluhan anak.7. Tetap menerapkan aturan yang sama seperti sebelumnya.Misalnya, jadwal bangun tidur, makan, dan waktu tidur.8. Jika masih mengalami kesulitan dan memungkinkan, kitabisa menghubungi lembaga yang memberikan layanankonseling psikologis.20KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

KEKERASAN SEKSUAL PADAANAK USIA DINIMungkinkah terjadi kekerasan seksual pada anak usiadini? Mungkin saja dan banyak kasus yang sudahdilaporkan. Bacaan berikut mungkin bisa membantuibu dan ayah untuk lebih memahami tentang kekerasanseksual pada anak usia dini. Semoga informasi yang diberikanbisa membantu kita untuk mengenali dan membantu merekayang mengalaminya.Apa itu kekerasan seksual?Kekerasan seksual adalah suatu perilaku yang menjuruspada hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seks, baikberupa kata-kata maupun perbuatan yang tidak disetujui olehkorbannya, merendahkan korbannya, atau memanfaatkankorbannya. Jadi, kekerasan seksual dapat berupa kata-kataatau candaan (humor) porno, memperlihatkan bagian tubuhKDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD21

maupun gambar porno, menyentuh bagian tubuh, sampaidengan memaksa melakukan hubungan seksual.Jika korbannya adalah anak, sangat besar kemungkinananak akan diam dan tidak melawan. Sangat besar pulakemungkinan pelakunya tidak mengancam anak. Hal ini bukanberarti anak suka dan mau atau istilahnya suka sama suka.Anak mungkin saja bingung dan tidak tahu apa yang sedangterjadi, sehingga kelihatannya anak juga mau melakukanhubungan seksual. Undang-undang negara kita yang khususmengatur tentang perlindungan anak (UU Nomor 23 Tahun2002) berbunyi: segala bentuk tindakan seksual yang dilakukandengan anak di bawah 18 tahun tergolong sebagai kekerasanseksual. Baik itu ada perlawanan atau tidak, ancaman atautidak, paksaan ataupun tidak, tetap digolongkan sebagaikekerasan seksual. Pelakunya diancam kurungan penjaradan denda.Apa saja bentuk-bentuk kekerasan seksual padaanak usia dini?1. Meminta anak melihat bagian tubuh dan/atau kelamin.2. Meminta anak memperlihatkan bagian tubuh dan/ataukelamin.3. Meminta anak melihat gambar porno atau menonton filmporno.4. Membelai, menyentuh, mencium, atau meremas bagiantubuh anak.5. Meminta anak membelai, memegang,mencium,meremas tubuh dan alat kelamin orang dewasa.6. Melakukan hubungan seksual (perkosaan).22KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD

Apa akibat kekerasan seksual pada anak?Akibat yang muncul sangat bervariasi, antara lain anakmungkin:1. Sangat tertarik terhadap perilaku seksual, misalnyadengan meraba-raba atau memainkan alat kelaminnyasendiri (masturbasi).2. Takut pada lawan jenis atau orang dewasa.3. Merasa dikhianati.4. Bingung.5. Sangat marah dengan pelaku, orang dewasa lain, lawanjenis, atau pada diri sendiri.6. Menyakiti diri, melawan, kasar, prestasi buruk di sekolah.Pada anak remaja mungkin bisa sampai putus sekolah.Mengapa anak tidak menceritakan kekerasanseksual yang mereka alami?1. Anak tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi. Adayang baru menyadarinya ketika remaja, ada pula yangmerasa tidak nyaman namun tidak mengerti apa yangharus dilakukan.2. Anak merasa bingung, khawatir, dan takut kalau ibu danayahnya akan marah atau sedih.3. Anak mengira peristiwa itu terjadi karena kesalahanmereka.4. Pelaku mengancam dengan cara halus maupun kasar.Misalnya, kalau tidak mengikuti keinginan pelaku, anakakan dimarahi. Ada juga yang mengatakan, kalau tidakmenurut, maka pelaku bisa sakit, atau pelaku akandimarahi oleh ibu dan ayah mereka.KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan AUD23

5.6.7.8.Pelaku bisa juga mengancam akan melakukan kekerasanpada diri anak itu sendiri atau pada benda yang merekasayangi (keluarga, binatang, mainan kesayangan, dll.).Anak merasa sangat bingung jika ternyata kekerasanyang mereka alami itu menyenangkan buatnya. Seringkali pela

masalah kekerasan yang mungkin dihadapi oleh anak. Di buku ini akan dibahas tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual. Antara lain mengenai apa itu KDRT dan kekerasan seksual, apa akibatnya, fakta seputar dua masalah tersebut, tanda-tanda mereka yang

Related Documents:

Pelecehan seksual apabila ditinjau dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana merupakan delik aduan, sehingga harus ada pengaduan dari korban atau pihak yang mengetahui, bentuk-bentuk pelecehan seksual yang mengarah pada delik aduan sebagaimana KUH Pidana antara lain : 1. Kekerasan dengan paksaan untuk melakukan persetubuhan (Pasal 285) 2.

kekerasan yang dilakukan bukan merupakan pasangan hidup dan kekerasan yang tekait dengan eksploitasi. 2. Kekerasan seksual dan psikologis yang terjadi dalam komunitas berupa perkosaan, penganiayaan seksual, pelecehan dan intimidasi seksual ditempat kerja, institusi pendidikan, tempat umum dan lainnya, perdagangan perempuan dan pelacur paksa. 3.

Kekerasan seksual yang serius, yaitu dengan memperlihatkan adegan seksual pada anak, berhubungan badan di depan anak, menyuruh anak untuk memegang alat kelaminnya, atau melakukan kegiatan seksual terhadap anak akan tetapi belum mencapai hubungan kelamin dalam arti persetubuhan. c. Kekerasan seksual yang cukup serius, yaitu dengan membuka baju .

3 PELECEHAN seksual di tempat kerja di Indonesia saat ini semakin banyak dibuka ke publik dan terjadi di berbagai macam bentuk hubungan kerja. Pekerja mencari cara sendiri untuk mengatasinya. Begitupun dengan perusahaan berusaha untuk menangani dampak

Kekerasan seksual tampil di media bagai dua mata pisau, pada satu sisi pemberitaan terkait kekerasan seksual ini bermaksud untuk memberikan efek jera bagi pelaku, namun di sisi lain gambaran berita kekerasan seksual pada media menjadikan korban kekerasan seksual menjadi korban untuk kedua kalinya saat diberitakan media.

kekerasan seksual dengan anak-anak yang mempunyai kedekatan secara fisik dan berada di sekitar pelaku, dengan bujukan atau rayuan atau tipu muslihat atau paksaan dan sebagian besar korban merupakan tetangga rumah pelaku. Pada kasus Bagas Sanjaya diindikasikan mempunyai penyimpangan seksual incest karena berhubungan seksual .

kekerasan seksual seperti perkosaan, perbuatan cabul, dan kekerasan dalam rumah tangga. Perkara kekerasan seksual terhadap perempuan merupakan jenis tindak pidana yang jumlahnya selalu meningkat dari tahun ketahun, dan meninggalkan dampak fisik dan psikis yang ditang-gung oleh perempuan korban kejahatan seksual. Sehingga, konsistensi

or a small group of countries, we explore possible drivers behind the decline in income inequality in Latin America as a whole. To undertake this task, we utilize an array of methodologies—including correlation and econometric techniques. To start, we look at simple correlations between changes in policy variables and changes in income inequality