PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR - WordPress

2y ago
52 Views
3 Downloads
2.14 MB
52 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Azalea Piercy
Transcription

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORi

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORHALAMAN SAMPULPenulis: AGUS WAHHYUDIEditor Materi: SASONGKOEditor Bahasa:Ilustrasi Sampul:Desain & Ilustrasi Buku: PPPPTK BOE MalangHak Cipta 2013, Kementerian Pendidikan & KebudayaanMILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKANSemua hak cipta dilindungi undang-undang.Dilarang memperbanyak (mereproduksi), mendistribusikan, atau memindahkansebagian atau seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan caraapapun, termasuk fotokopi, rekaman, atau melalui metode (media) elektronikatau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam kasus lain,seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah danpenggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hakcipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit.Hak publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang olehKementerian Pendidikan & Kebudayaan.Untuk permohonan izin dapat ditujukan kepada Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan, melalui alamat berikut ini:Pusat Pengembangan & Pemberdayaan Pendidik & Tenaga KependidikanBidang Otomotif & Elektronika:Jl. Teluk Mandar, Arjosari Tromol Pos 5, Malang 65102, Telp. (0341) 491239,(0341) 495849, Fax. (0341) 491342, Surel: vedcmalang@vedcmalang.or.id,Laman: www.vedcmalang.comHALAMAN FRANCISi

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORDISKLAIMER (DISCLAIMER)Penerbit tidak menjamin kebenaran dan keakuratan isi/informasi yang tertulis didalam buku tek ini. Kebenaran dan keakuratan isi/informasi merupakantanggung jawab dan wewenang dari penulis.Penerbit tidak bertanggung jawab dan tidak melayani terhadap semua komentarapapun yang ada didalam buku teks ini. Setiap komentar yang tercantum untuktujuan perbaikan isi adalah tanggung jawab dari masing-masing penulis.Setiap kutipan yang ada di dalam buku teks akan dicantumkan sumbernya danpenerbit tidak bertanggung jawab terhadap isi dari kutipan tersebut. Kebenarankeakuratan isi kutipan tetap menjadi tanggung jawab dan hak diberikan padapenulis dan pemilik asli. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap setiapperawatan (perbaikan) dalam menyusun informasi dan bahan dalam buku ndariatauketidakjelasan,ketidaktepatan atau kesalahan didalam menyusun makna kalimat didalam bukuteks enerbitkanmempublikasi, mencetak, memegang dan memproses data sesuai denganundang-undang yang berkaitan dengan perlindungan data.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Teknik Sepeda Motor Edisi Pertama 2013Kementerian Pendidikan & KebudayaanDirektorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan,th. 2013: Jakartaii

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORKATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnyabuku teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswaSekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknik SepedaMotor, Program Keahlian Teknik Sepeda Motor.Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadiBELAJAR (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teacherscentered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (studentcentered), dari pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didikaktif (active learning-CBSA) atau Student Active Learning-SAL.Buku teks ″Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor″ ini disusun berdasarkan tuntutanparadigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013diselaraskanberdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhanbelajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasispeningkatan keterampilan proses sains.Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran ″Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor″ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan prosespencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagaiaktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalammelakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian pesertadidik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep,dan nilai-nilai baru secara mandiri.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PembinaanSekolahMenengah Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik danTenaga Kependidikan menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demikesempurnaan buku teks ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telahberperan serta dalam membantu terselesaikannya buku teks siswa untuk MataPelajaran ″Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor” kelas XI/Semester 2 SekolahMenengah Kejuruan (SMK).Jakarta, 12 Desember 2013Menteri Pendidikan dan KebudayaanProf. Dr. Mohammad Nuh, DEAiii

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORDAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL . iHALAMAN FRANCIS . iKATA PENGANTAR . iiiDAFTAR ISI . ivPETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR (BUKU) . viPEMBELAJARAN 1 - :SISTEM SUSPENSI .11.1Diskripsi .11.2Tujuan Pembelajaran .11.3Pendahuluan .11.4Suspensi Depan.21.4.1 bottom link .31.4.2 Telescopic .51.5suspensi belakang .51.5.1 Double Suspensi (Shock) .51.5.2 Mono Shock .61.6Peredam kejut atau peredam getaran .71.6.1 Tanpa Peredam kejut atau getaran.71.6.2 Dengan peredam getaran .81.7Fungsi peredam getaran .91.8Prinsip kerja peredam kejut .91.8.1 Cara kerja Sistem suspensi depan (peredam kejut telescopic) .111.8.2 Cara kerja suspensi belakang.13PEMBELAJARAN 2 - :PEMERIKSAAN SISTEM SUSPENSI .152.1Pendahuluan .152.2Pembongkaran Suspensi Depan .152.3Pemeriksaan .172.4Rangkuman .182.5Tugas .18PEMBELAJARAN 3 - RODA .193.1Diskripsi .193.2Tujuan Pembelajaran .193.3Pendahuluan .193.4Bagian Utama Roda .20iv

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR3.4.1 Jari-jari .203.4.2 Merakit jari-jari .213.4.3 Pelek .223.4.4 Ban .263.4.5 Jenis-jenis ban .293.4.6 Twi (Tread Wear Indicators) .343.4.7 Kembang ban .353.4.8 Tekanan ban .37PEMBELAJARAN 4 - : PEMERIKSAAN RODA .394.1Pemeriksaan poros (Axle) .394.2Wheel bearing (bantalan roda) .394.3Pemeriksaan Keolengan Roda .404.4Pemeriksaan Damper Rubber .404.5Rangkuman .414.6Tugas .42DAFTAR PUSTAKA .43v

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORPETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR (BUKU)BIDANG KEAHLIAN: TEKNOLOGI DAN REKAYASAPROGRAM KEAHLIAN: OTOMOTIFPAKET KEAHLIAN: TEKNIK SEPEDA MOTORKLASSEMESTERBAHAN AJAR (BUKU)2Pemeliharaan MesinSepeda Motor 4Pemeliharaan SasisSepeda Motor 4PemeliharaanKelistrikan SepedaMotor 41Pemeliharaan MesinSepeda Motor 3Pemeliharaan SasisSepeda Motor 3PemeliharaanKelistrikan SepedaMotor 32Pemeliharaan MesinSepeda Motor 2Pemeliharaan SasisSepeda Motor 2PemeliharaanKelistrikan SepedaMotor 21Pemeliharaan MesinSepeda Motor 1Pemeliharaan SasisSepeda Motor 1PemeliharaanKelistrikan SepedaMotor 12Teknologi DasarOtomotif 2Pekerjaan DasarTeknik Otomotif 2Teknik Listrik DasarOtomotif 21Teknologi DasarOtomotif 1Pekerjaan DasarTeknik Otomotif 1Teknik Listrik DasarOtomotif 1XIIXIXvi

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORPEMBELAJARAN 1 - :SISTEM SUSPENSI1.1DiskripsiMateri suspensi yang terdiri dari pembelajaran 1 dan 2 ini menjelaskantentang jenis-jenis suspensi baik suspensi depan maupun suspensibelakang sepedamotor, disamping itu juga tercakup bagaimana carapemeriksaaan dan perbaikan gangguan yang terjadi pada systemsuspensi.1.2Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu1. Menjelaskan jenis-jenis suspensi2. Menjelaskan cara kerja system suspensi3. Memeriksa komponen system suspensi4. Memperbaiki gangguan yang terjadi pada system suspensi1.3PendahuluanSuspensi adalah bagian dari sepedamotor yang menghubungkan rodaterhadap rangkanya. Kontruksinya dibuat sedemikian rupa sehinggakendaraan dapat untuk berjalan dengan nyaman dan aman. Sehinggasebuah suspensi harus mampu : Menyerap goncangan akibat kondisi jalan Meneruskan gaya pengereman dan pengemudian. Mengantar gerakan roda Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan1

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORGambar 1. Gerakan laju sepedamotorSistem suspensi merupakan gabungan / perpaduan antara pegas danperedam kejut / shock absorber ini pada sepedamotor di bagi menjadidua yaitu1.4Suspensi DepanSistem suspensi depan sepeda motor merupakan bagian yang tidakterpisahkan dengan system kemudi, karena kontruksi suspensi depanterangkai menjadi satu kesatuan dengan kemudi.Kelengkapan kemudi berfungsi sebagai pengarah jalan kendaraan.Selain penampilan pendeknya stang kemudi merupakan unsure lain yangharus diperhitungkan. Batang kemudi yang panjang akan ringandigerakkan, namun kendaraan menjadi kurang lincah. Sebaliknya batangkemudi yang pendek membuat gerakan kendaraan menjadi lincah,namun berat untuk dikendalikan2

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORGambar : Suspensi yang terkoneksi dengan steeringTerkoneksinya garpu suspensi dengan sasis kendaraan melalui steeringsangat mempengaruhi kestabilan pengendalian dari system kemudisepedamotor, oleh karena itu harus diperhitungkan secara tepatbesarnya sudut kemiringan menyesuaikan dengan kebutuhan dimanakendaraan tersebut akan digunakan. Kemiringan tersebut dikenaldengan istilah sudut caster (lihat gambar diatas). Dengan sudut casteryang kecil berarti pengendalian sepeda motor terasa baik untuk jalanyang lurus dengan kecepatan tinggi. Tetapi pada kecepatan rendah,pengendalian terasa berat dan kurang enak untuk tikung-menikung.pada umumnya suspensi depan sepedamotor juga sekaligus sebagaigarpu penahan roda depan ini terbagi menjadi dua jenis yaitu1.4.1bottom linkJenis ini mempunyai konstruksi lengan ayun yang terpasang padaporos roda depan yang terbagi menjadi dua jenis yaitu Leading linkJenis suspensi depan yang dirancang memiliki pivot link (lenganayun) menghadap kea rah depan shock absorbe ditahan oleh3

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORleading edge pada garpu.Suspensi ini banyak digunakan padasepeda motor jenis bebekGambar 2. Konstruksi suspensi leading link Trailing LinkJenis suspensi yang dirancang memiliki posisi poros (axle) yangdidukung oleh links dan shock absorber.Leading link memilikilengan ayun yang menghadap kea rah belakang.Suspensi inibanyak digunakan pada sepeda motor jenis scooter / vespa.Gambar 3. Konstruksi suspensi trailing link4

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR1.4.2TelescopicSistem suspensi depan jenis telescopic paling banyak digunakan padasepeda motor jenis sport, bebek, dan scooter. Suspensi jenis inibekerja berdasarkan pergerakan turun naik pipa garpu yangmendapat bantuan tekanan pegas dan sebagai fungsi damping(peredam).1.5suspensi belakangSuspensi belakang jenis awing arm memberikan kenyamanan dalampengendaraan serta membantu daya tarik dan kemampuan mengontrolgerakan roda yang baik.Suspensi belakang dengan sistem dasar swing arm ini dirancang untukbeberapa jenis, tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta disaindari swing armnya. yaitu1.5.1Double Suspensi (Shock)Type ini menggunakan dua buah lengan ayun digantung pada framedan ujung lain dari lengan tersebut menopang roda belakang. Dansuspensi unit diletakkan antara ujung belakang dari lengan danframe. Untuk sepeda motor umumnya menggunakan lengan dariplat baja. Untuk motor sport menggunakan pipa bajaSumber : carbibles.comGambar 4. Suspensi belakang jenis doubleJenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagianbelakang frame body dan swing arm.5

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORSuspensi ini umum dugunakan, karena sangat sederhana prosespemasangan jumlah komponen yang lebih sedikit, serta mempunyaisistem dasar yang ekonomis.1.5.2Mono ShockJenis suspensi ini mempunyai satu peredam kejut yang mendukungbagian belakang frame body dan bagian swing arm.Suspensi ini mempunyai kontruksi yang rumit, tetapi lebih stabildisbanding jenis double suspensi.Banyak digunakan pada sepeda motor modern dan untuk keperluansport.Sumber : carbibles.comGambar 5. Suspensi belakang jenis monoPada jenis sepedamotor yang menggunakan mono shock, ada juga yangdisebut type unit swing arm dimana Mesin sepedamotornya sendiriberfungsi sebagai lengan ayun. Tipe sistim suspensi ini digunakanuntuk sepeda motor scooter dan sebagian moped6

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORGambar 6. Type mono shock jenis unit swing1.6Peredam kejut atau peredam getaranSeperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa suspensiterdiri dari pegas dan peredam getaran, seperti yang terlihatpada gambar di bawah ini:Gambar 7. Konstuksi suspensi1.6.1Tanpa Peredam kejut atau getaranJika sebuah suspensi tidak dilengkapi dengan peredam kejutmaka laju kendaraan akan mengalami vibrasi (gelombangnaik turun) jika melewati tonjolan di jalan seperti ilustrasi dibawah ini7

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORGambar 8. Vibrasi kendaraan tanpa peredam kejut (getaran)Garis diagram pada gambar diatas menjelaskan bahwa hanyadengan pegas saja tidak sanggup untuk menyerap goncangan akibatkondisi jalanan. Karena goncangan yang diterima pegas akandikembalikan lagi sehingga pegas akan bekerja dengan gerakanmengayun. Dalam hal ini pengendara sepeda motor tidak nyaman danberbahaya.1.6.2Dengan peredam getaranNamun jika suspensi dilengkapi dengan peredam getaran gelombangvibrasi kendaraan tidak terlalu banyak (lihat gambar 8) karenagoncangan / bantingan yang di terima telah diserap untuk sebagianbesar oleh peredam kejut sehingga pengendalian lebih stabil dannyaman sehingga memberikan kenyamanan bagi pengendara.8

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORGambar 9. Vibrasi kendaraan menggunakan peredam kejut1.7Fungsi peredam getaranDari dua ilustrasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi utamaperedam kejut atau peredam getaran adalah untuk meredan getaran bodisepeda motor,dengan cara mengontrol gerakan balik dari pegassuspensi. sehingga dapat memlihara kenyamanan pada pengendaraan.1.8Prinsip kerja peredam kejutGerakan peredaman pada system suspensi adalah diperoleh darigerakan piston dan aliran oli pada tabung suspensi, jika suatu pistonyang ada aliran olinya atau piston yang bergerak ke atas dan kebawahdan didalamnya ada seal cylinder, oli harus mengalir melalui lintasan olidalam piston, tetapi mengalirnya tertahan oleh aliran oli.Jika shock absorber ini tertekan oli mengalir melalui lintasan oli yangbesar dan jika tertarik oli mengalir melalui lintasan yang kecil. Olehkarena itu, jika shock absorber tertekan akan berjalan cepat, tapi jikatertarik akan berjalan lambat. Seperti gambar di bawah ini9

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORGambar 10. Efek peredaman dengan lubang yang berbedaSeperti terlihat pada gambar 10 dengan kecepatan gerak piston yangsama tetapi lubang aliran oli berbeda akan memberikan efek peredamanberbeda pula, gambar 10a (mempunyai lubang besar) akan mempunyaiefek peredaman yang kecil dibanding dengan gambar 10b (mempunyailubang kecil). Namun demikian efek peredaman juga akan berbeda jikakecepatan piston tidak sama meskipun besarnya lubang aliran oli sama,seperti terlihat pada gambar di bawah ini.Gambar 11. Efek peredaman dengan kecepatan piston yang berbedaSeperti gambar 11 diatas pada kecepatan piston yang lambat akanmemberikan efek peredaman yang lebih kecil dibanding pistonberkecepatan lebih tinggi.10

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORDengan demikian, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnyaperedaman adalah:1.8.1 Viskositas minyak Luas penampang lubang aliran oli Kecepatan aliran oliCara kerja Sistem suspensi depan (peredam kejut telescopic)Gambar 12. Langkah tekan teleskopikLangkah tekan :Pada saat pipa gatpu bergerak secara telescop pada gerakan menekan(langkah kompresi), oli pada ruangan B mengalir melalui lubang orifice padapipa garpu menuju ruangan C, sementara oli di dalam ruangan B juga menekan11

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORrebound valve dan kembali ke atas menuju ruangan A. Tahana dari oli yangmengalit inilah yang akan meredam gerakan kejut pada saat gerakan menekan.Gambar 13. Langkah kembali /tarikLangkah tarikPada langkah tarik, oli dalam ruangan A mengalir menuju ruangan C, melaluilubang orifice yang berada pada begian atas fork piston, dari proses tersebutakan di hasilkan tahanan yang berfungsi sebagai damping force (tenagaredam) sebagai pengontrol gerak naiknya pegas.12

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTORCatatan :Jumlah oli peredam kejut yang kurang, dapat mengakibatkan timbulnya suarahentakan ketika garpu mencapai akhir dari penekanan atau akhir daripengembangan1.8.2Cara kerja suspensi belak

PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR vi PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR (BUKU) BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM KEAHLIAN : OTOMOTIF PAKET KEAHLIAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR KLAS SEMESTER BAHAN AJAR (BUKU) XII 2 Kelistrikan Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 4 Pemeliharaan Sasis Sepeda Moto

Related Documents:

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 5 Berbeda dengan kebutuhan arus pada sepeda motor besar yang memerlukan daya untuk system kelistrikan besar dan menggunakan baterai yang besar juga. Guna memenuhi kebutuhan arus tersebut diaplikasikan generator bentuk lain yang merupakan b

Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor 2 iii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya buku teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi dan R

Cara mengunakan modul ini adalah sebagai berikut : a Sebelum mempelajari modul ini bacalah tujuan kemudian pahami dan hayati tujuan akhir yang harus dicapai pada modul ini. b Bacalah halaman demi halaman dengan seksama sehingga anda benar-benar mengerti. c Janganlah membuka halaman baru jika halaman sebelumnya tidak/belum dikuasai/dimengerti.

li (1) 03 40 pemeliharaan instalasi b a. 38 120 mkh. 37 kp(1) 120 36 80 35 mkh. 34 lt(1) 80 33 120 32 80 mkh. 28 lg(1) 40 29 40 31 30 40 22 80 21 80 mkh. 20 le(1) 80 42 120 41 40 80 mkh. 39 kc(1) 80 26 80 25 80 mkh. 24 pc(1) 40 mkh.pc(1) 23 40 pemeliharaan sarana penunjang pemeliharaan kelistrikan pemeliharaan instrumen kontrol 27 mkh. 18 kt(1 .

harus diadakan pemeliharaan untuk kerusakan komponen sistem kelistrikan tiap 223,1111 jam. Frekuensi pemeliharaan individu terjadwal / frekuensi preventive time (fpt) 0,00008 pemeliharaan / jam. Waktu rata – rata pemeliharaan aktif / mean maintenance (M) 2

ikan hias arowana super red (Scleropages formosus)/siluk meliputi pemeliharaan induk ikan, pemijahan dan pemanenan larva, pemeliharaan larva, pemeliharaan benih, dan pembesaran. A. Pemeliharaan Induk Ikan 1. Persiapan wadah induk (kolam tanah) dilakukan melalui pengeringan tanah dasar

KOMUNITAS GOWES SEPEDA MENJADI GAYA HIDUP SEHAT (PADA KOMUNITAS SEPEDA GOWES RUMAH SAKIT SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN ATAU SCCK ) Diajukan oleh : ROSID FACHRUDIN AL ANSHORI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 F 100100014 Disusun sebabagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Nom de l'Additif Alimentaire Fonction(s) Technologique(s) 340(iii) Phosphate tripotassique Adjuvant, antiagglomérant, antioxydant, régulateur de l'acidité, agent de rétention de la couleur, émulsifiant, affermissant, exaltateur d'arôme, agent de traitement des farines, humectant, agent de conservation, agent levant, séquestrant, stabilisant et épaississant 341 Phosphates de calcium .