Rumah Sakit Merupakan Salah Satu Sarana Kesehatan Yang .

2y ago
52 Views
4 Downloads
1.04 MB
30 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mara Blakely
Transcription

KATA PENGANTARRumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang potensialmenimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Seperti halnya sektorindustri, kegiatan rumah sakit berlangsung dua puluh empat jam seharidan melibatkan berbagai aktifitas orang banyak sehingga potensial dalammenghasilkan sejumlah besar limbah.Lirnbah yang dihasilkan terse but terdiri dari berbagai bentuk dan jenisyang berasal dari aktivitas medis maupun non medis; padatan, cairanmaupun gas. Selain itu, rumah sakit juga merupakan tempat yang sangatpotensial bagi transrnisi (agen) penyakit yang ada di rumah sakit yangdapat menginfeksi ke pasien, para pegawai rumah sakit, maupunpengunjung rumah sakit. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, berbagai kebijaksanaan pemerintah pusat maupun daerah dalam bidang pengelolaanlingkungan yang tertuang dalam peraturan dan perundang-undangan sertaberbagai program lingkungan harus dikelola dengan baik dan benar.Buku ini disusun sebagai bagian dari upaya dan dedikasi Pusat PengelolaanLingkungan Hidup Regional Sumatera mancari solusi penanggulanganpermasalahan lingkungan hidup di Sumatera khususnya sebagai referensipengelolaan limbah kegiatan rumah sakit.Terima kasih karni sampaikan kepada semua pihak yang telah membantudan mendukung penyusunan buku ini.Pekanbaru, Juli 2008Pusat Pengelolaan Lingkungan HidupRegional Sumatera,Ir. Sabar Ginting, MBAKepala

DAFfARISIA. Pengertian Limbah Rumah Sakit . 1B. Persyaratan Pengelolaan Umbah Rumah Sakit .1. Umbah Ivledis Padat . 22. Limbah Non Ivledis Padat . 53: Limbah Cair . 74. Umbah Gas . 7C. Tata Laksana Pengelolaan LllIlUaIlSakit . .1. unman. 8a. Llmbah Farmasi . 12b. Limbah Sitotoksis . }2c. Umbah Bahan Kimiawi . 14d. Umbah dengan Kan,clungan Logam Berat Tinggi . 16e. Umbah Kontainer Bertekanan . 16 Limbah Radioaktif . 172. Limbah Padat Non Ivledis . 203. Limbah Cair . 224. Limbah Gas . 24-11

DAFrARTABELhalamanTabcl l.Metode Sterilisasi Untuk Iimbah yang Dimanfaatkan .Kembali . 42. Jenis Wadah dan Label Iimbah Medis Padat Sesuai .Kategorinya . 6- iii

DAFTAR lAMPIRANKeputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RepublikIndonesia Nomor : Kep-58/Menlh/12/1995 Tentang BakuMutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakiti

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKITA. Pengertian Limbah Rumah Sakit1.Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dati2.kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yangberbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terditi3.dati limbah medis padat dan non medis.Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dati limbahinfeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,lim bah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbahkontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat4.yang tinggi.Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkandati kegiatan di rumah sakit di luar medis yang berasal dati dapur,perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan5.kembali apabila ada teknologinya.Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasaldari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandungmikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yangberbahaya bagi kesehatan.6.Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasaldati kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur,7.perlengkapan generator, anastesi dan pembuatan obat citotoksik.Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organismepatogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organismeterse but dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkanpenyakit pada manusia rentan.1

8.9.Limbah sangat infeksius adalah limbahdati pembiakandan stock bahan sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaandan bahan lain yang telah diinokulasi, terinfeksi atau l\.vm,u\.dengan bahan yang sangatlimbah sitotoksis adalah limbah dati bahan yang terkontarninasidati persiapan dan pembetian obat sitotoksik untuk kemoterapikanker yang mempunyai kemampuan untuk membunuh ataumenghambat pertumbuhan sel hidup.Minimisasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakitmengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dengan caramengurangi bahan (reduce), menggunakan kembali limbahdan daur ulang limbah (recycle).B. Persyaratan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit1.Medis Padata. Ivlinimisasi l1mbah1) Setiap rumah sakit harus melakukan reduksidimulaidari sumber.2) Setiap rumah sakit harus mengelola dan mengawasipenggunaan bahan kirnia yang berbahaya dan beracun.3) Setiap rumah sakit harus melakukan pengelolaan stok bahankimia dan farmasi.4) Setiap perala tan yang digunakanpengelclaanmedis mulai dari pengumpulan, pengangkutan, danpemusnahan harus melalui sertifikasi dari pihak yangberwenang.

b. Pemilahan, Pewadahan, Pemanfaatan Kembali dan Dam Ulang1) Pemilahan limbah harus dilakukan mulai dati sumber yangmenghasilkan limbab.2) Limbah yang akan dimanfaatkan kembali harus dipisahkandari limbab yang tidak dimanfaatkan kembali.3) Limbab benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadahtanpa memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya. Wadabterse but harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuksehingga orang )7ang tidak berkepcntingan tidak dapatmembukanya.4) Jarum dan syringes harus dipisahkan sehingga tidak dapatdigunakan kembali.5) Limbah medis padat yang akan dimanfaatkan kembali harusmelalui proses sterilisasi sesual Tabel 1 Untuk mengujiefektifitas sterilisasi panas harus dilakukan tes Bacillusstearothermophillis dan untuk sterilisasi kimiadilakukan tes Bacillus sllbtilis.6) Limbah jarum hipodermik tioak dianjurkan untukdimanfaatkan kembali. Apabila rumah sakit Aidakmempunyai jarum yarg sekali pakai (disposable), limbahjarum hipodermik dapat dimanfaatkan kembali setelahmelalui proses salah satu metode sterilisasi pada7) Pewadahan limbah medis padat harus memenuhipersyaratan dengan penggunaan wadah dansepertipada Tabel 1.8) Daur ularig tidak bisa dilakukan oleh rumah sakit kecualipemulihan perak yang dihasilkan dari proses film slnarx.

9) Limbah sitotoksis dikumpulkan dalam wadah yang kuat,anti bocor, dan diberi label bertuliskan "Iimbah Sitotoksis".Tabel1. Metode Sterilisasi Untuk Limbah yangDimanfaatkan KembaliMetode Sterilisasi. WaktuSuhuTrSterilisasi dengan panas :-Sterilisasi keringaalam oven-'!-'ouplner-Sterilisasi basahdalam otoklaf 160 DC120 menit170 DC60 menit121 DC30 menit50 C3-8 jam60 C30 menit --Sterilisasi denganbahan kimiaEthylene oxide (gas)nil.A", c. Pengumpulan, Pengangkutan, dan Penyimpanan LimbahMedis Padat di Lingkungan Rumah Sakit1) Pengumpulan limbah medis padat dari setiap ruanganpenghasillimbah menggunakan trali khusus yang tertutup.2) Penyimpanan limbah medis padat harus sesuai iklim trapisdan musimpada musim hujan paling lama 48kemarau paling lama 244

d. Pengumpulan, Pengemasan dan Pengangkuran ke LuarRumah1) Pengelola harus mengumpulkan dan mengemas pada temp atyang kuat.2) Pengangkutanke luar rumah sakit menggunakankendaraane. Pengolahan dan Pemusnahan1) Limbah medis padat tidak diperbolehkan membuanglangsung ke tempat pembuangan akhir Hmbah dornestiksebelum aman bagi kesehatan.2) Cara dan teknologi pengolahan atau pemusnahan Hmbahpadat disesuaikan dengan kemampuan rumahdan jenis limbah medis padat yang ada, dengan pemanasanmenggunakan otoklaf atau dengan pembakaranmenggunakan insinerator.2. Limbah Non Medis Padata. Pemilahan dan Pewadahan1) Pewadahan limbah padat non-me dis harus dipisahkan darimedis padat dan ditampung dalam kantong pIascikwarna hiram.2) Tempat pewadahana) Seciap tempat pewadahan Hmbah padat harus dilapisikantong plascik warna hiram sebagai pembungkus :imbahdengan lambang "domescik" warnab) Bila kepadatan lolat di sekitar tempat limbah padatmelebihi 2 (dua) ekor per-block gn'l!, perlu dilakukanpengendalian !alat.5

Tabel2. Jenis Wadah dan Label Limbah Medis PadatSesuai KategorinyaNo Kategori1Warnakontainer tongboks timbaldengansimbolradioaktif(j,Kantongplastik kuat,anti bocorataukontainer;yang dapa disterilisasldenganotoklaf Kantongp/astik kuat,anti bocorataukontainer.Merah,- ., nanatomi1 - - .'4SitotoksisKuning---- Ungu0. 6Kontainerplastikkuat, antibocor.-

5Limbahkimia danfarmasiCoklatKantongplastikataukontainerb. Pengumpulan, Penyimpanan dan Pengangkutan1) Bila di temp at pengumpulan sementara tingkat kepadatanlebih dari 20 ekor per-block grill atau tikus ter/ihatpada siang han, hanls dilak"Ukan pcngendalian.2) Dalam keadaan normal harus dilakukan pengendalianserangga dan binatang pengganggu yang lain minimal satubulan sekali.c. Pengolahan dan PemusnahanPengolahan dan pemusnahan limbah padat non-medis harusdilakukan sesuai persyaratan kesehatan.3. Limbah eairKualitas limbah (efluen) rumah sakit yang akan dibuang ke badanairatau lingkungan harus mcmenuhi persyaratan baku mutusesuai Keputusan Menteri lingkungan Hidup Nomor Kep-58/MENUI!12/1995 atau peraturan daerah setempat.4.Limbah GasStandar limbah gas (emisi) dari pengolahan pemusnah limbahmedis padat dengan insinerator mengacu pada Keputusan Menterilingkungan Hidup N omor Kep-131 MenLH/311995 tentang BakuMutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.7

c.Tata Laksana Pengelolaan Limbah Rumah Sakit1.Iimbah Medis Padata.Minimisasi Iimbah1) Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbahsebelum membelinya.2) Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia.3) Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripadasecarakimiav. .4) Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah sepertidalam kegiatan perawatan dan kebersihan.5) Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan bakusampai menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun.6) Memesan bahan-bah an sesuai kebutuhan.7) Menggunakan bahan-bahan yang diproduksi Iebih awal Vntukmenghindari kadaluarsa.8) Menghabiskan bahan dari setiap kemasan.9) Mengecek tanggal kadaluarsa bahan-bahan pada saat diantaroleh distributor.b.Pemilahan, Pewadahan, Pemanfaatan Kembali dan Daur Ulang1) Dilakukan pemilahan jenis limbah medis padat mulai darisumber yang terdiri dari Iimbah infeksius, limbah patologi,limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbahkimia'.vi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, danlimbah dengan kandungan Iogam berat yang tinggi.2) Tempat pewadahan limbah medis padat :8

Terbuat dati bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat,kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus padabagian dalamnya, misalnya fiberglass.Di setiap sumber penghasil limbah medis harus tersediapewadahan yang terpisah dengan limbah padat non medis.Kanton;g plastik diangkatatau kurang sehariapabila 2/3 bagian telah terisi llil1UdJ.l.Untuk benda-benda tajam hendaknyatemp at khusus (safety box) seperti botol atau karton yangarnan.Tempat pewadahan limbah medis padat infeksi dansitotoksik yang tidak langsung kontak dengan limbah harusdibersihkan dengan larutan disinfektan apabila akandipergunakan kembali, sedangkan untuk kantong plastiktelah dipakai dan kontak langsung dengan limbahterse but tidak boleh digunakan3)Bahan atau alat yang dapat dimanfaatkan kembalimelalui sterilisasi meliputi pisau bedab (rcalpel, jarumhipodermik, syringes, botol gelas dan kontainer.lain yang dapat dimanfaatkan kembali setelahsterilisasi adalah radionukleida yang telah diaturradioterapi seperti pins, needles, atauseeds.S)Apabila stcrilisasiethylene oxide, makasebelum dilakukan injeksi ethylene oxide. Oleh karena9

!'gas terse but sangat berbahaya maka sterilisasi harusdilakukan oleh petugas yang terlatih. Sedangkan sterilisasidengan g/utaraldef?yde lebih aman dam pengoperasiannyatetapi kurang efektif secara mikrobiofogi.6) Upaya khususdilakukan apabila terbukti ada kasuspencemaran spongjjorm encephalopathies.c.Tempat Penampungan Semen tara1) Bagi rumah sakit yang mempunyai insinerator di lingkungannyaharus membakar limbahnya selambat-lambatnya2) Bagi rumah sakit yang tidak mempunyai insinerator, maka flmbahmedis padatnya harus dimusnahkan mclalui kerjasama denganumah sakit lain atau pihak lain yang mempunyai insinerator untukIdilakukan pemusnahan selambat-Iambatnya 24 jam apabiladisimpan pada sub!) mang.a.Transportasi1) Kantong limbahkendaraan pengangkutkuat dan tertutup.padat sebelum dimasukkandiletakkan dalam kontainer yang2) Kantong limbah medis padat harus aman dari jangkauanmanusia maupun binatang.10

3) Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alatpelindung cliri yang tercliri :a) Topi/helm;b) Masker;e) Pelindung mara;d) Pakaian panjang (coveralne) Apron untuk industri;e) Pelindung kaki/sepatu boot; danf) Sarung tangan khusus (disposable gloves atau heal!} dutygloves).e.Pengolahan, Pemusnahan dan Pembuangan Akhir limbah Padat1) 11mbah Infeksius dan Benda Tajama) Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan persediaanagen infeksius dari laboratorium harus disterilisasi denganpengolahan panas dan basah seperti dalam afiloclave sedinimungkin. Untuk limbah infeksius yang lain eukup denganeara disinfeksi.b) Benda tajam harus dialah dengan insinerator bilamemungkinkan, dan dapat diolah bersama dengan limbahinfeksius lainnya. Kapsulisasi juga coeak untuk benda tajam.e) Setelah insinerasi atau disinfeksi, residunya dapatWUUlllll!.ke rempat pembuangan B3 atau dibuang ke lanc!filljika11

residunya sudah aman.2) Lirnbah Farmasia)Limbah farmasi dalamkedl dapatinsinerator pirolitik (pyrolytic incineratoo, rotary kiln,u.J.I\.UUUlsecara aman, sanitary larrd/i14 dibuangdengansaranaair limbah atau inersisasi. Tetapi dalam jumlah besar harusmenggunakan fasilitas pengolahan yang khusus sepertirotary kiln, kapsulisasi dalam drum logam, dan inersisasi.b)Limbah padat farmasi dalam jumlah besar harusdikembalikan kepada distributor, sedangkan bilasedikit dan tidak memungkinkan dikembalikan,supaya dimusnahkan melalui insineratorsuhu di atas1.0003) Limbah Sitotoksisa)Limbah sitotoksis sangat berbahaya dan tidak boleh dibuangumum.dengan penimbunanatau ke saluranPembuangan yang dianjurkan adalah dikembalikan keperusahaan penghasil atau distributornya, insinerasi padasuhu tinggi, dan degradasi kimia. Bahan yang belum dipakaidan kemasannya masih utuh karena kadaluarsa harusdikembalikan ke distributor apabila tidak ada insinerator dandiberi keterangan bahwa obat terse but sudah kedaluarsa atautidaklagi12

c)Insinerasi pada suhu tinggi dibutuhkan untukmenghancurkan semua bahan sitotoksik. insinerasi padasuhu rendah dapat menghasilkan uap sitotoksik yangberbahaya ke udara.d)Insinerator pirolitik dengan 2 (dua) tungku pembakaran padasuhu 1.200 C dengan minimum waktu tinggal 2 detik atau1.000 C dengan waktu tinggal 5 detik di tungku keduasangat cocok untuk bahan ini dan dilengkapi denganpenyaring debu.e)Insinerator juga harus dilengkapi dengan perala tanpembersih gas. Insinerasi juga memungkinkan dengan rotarykiln yang didesain untuk dekomposisi panas limbah kimiawiyang beroperasi dengan baik pada suhu di atas 850 C.DInsinerator dengan satu tungku atau pembakaran terbukatidak tepat untuk pembuangan limbah sitotoksis.g)Metode degradasi kimia yang mengubah senyawa sitotoksikmenjadi senyawa tidak beracun dapat digunakan tidakresidu obat tapi juga untuk pencucian tempat urin,tumpahan dan pakaian pelindung.h)Cara kimia relatif mudah dan aman meiiputi oksidasi olehkalium permanganat (KMnO J atau asam sui fat (HzSO J,penghilangan nitrogen dengan asam bromida, atau reduksidengan nikel dan aluminium.13

i)Insinerasi maupun degradasi kimia ridak merupakan solusiyang sempurna untuk pengolahan Iimbah, tumpahan ataueairan biologis yang terkontaminasi agen antineoplastik.Oleh karena itu, rumah saki! harus berhati-hati dalammenangani abat sitotoksikj)Apabila eara insinerasi maupun degradasi kimia tidaktersedia, kapsulisasi atau inersisasi dapat dipertimbangkansebagai eara yang dapat dipilih.4) Limbah Bahan Kimiawia)Pembuangan Limbah Kimia BiasaLimbah kimia biasa yang tidakdidaur ulang sepertigula, asam amino, dan garam tertentu dapat dibuang kesaluran air kator. Namun demikian, pembuangan tersebutharus memenuhi persyaratan konsentrasi bahan peneemaryang ada seperti bahan melayang, suhu, dan pH.IPembuangan Limbah K.imia Berbahaya Dalam Jumlah KeeilLimbah bahan berbahaya dalam jumlah keci1 seperti residuyang terdapat dalam kemasan sebaiknya dibuang denganinsinerasi pirolitik, kapsulisasi, atau ditimbunc)(/an4ft/ .Pembuangan limbah kimia berbahaya dalam jumlah besarTidak ada eara pembuangan yang aman dan sekaligus murahuntuk limbah berbahaya. Pembuangannya lebih ditentukankepada siEat bahaya yang dikandung oleh limbah tersebut.Limbah tertentu yang bisa dibakar seperti banyak bahan14

pelarut dapat diinsinerasi. Namun bahan pelamtjurnlah besar seperti pelamt halogenida yang mengandungklorin atau florin tidak boleh diinsinerasi keeualidilengkapi dengan alat pembersih gas.d)Cara lain adalah dengan lHt:ll!;t:lllUitllKitll bahan kimiaberbahaya tersebm keyang akanmenanganinya dengan aman, atau dikitim ke negara lainyang mempunyai peralatan yang weok untuk mengolahnya.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penangananberbahaya:komposisinya berbeda hamsdipisahkan untuk menghindarikimia yang tidakdiinginkan.Lirnbah kimia berbahaya dalam jurnlah besar tidakditimbun karena dapat meneemari air tanah.disinfektan dalam jurnlah besar ndak bolehdikapsulisasi karenayang korosif dan mudahterbakar.Limbah padat bahan kimia berbahaya earapembuangannya hams dikonsultasikan terlebih dahulukepada instansi yang benvenang.15

5) Limbah dengan Kandungan Logam Berat Tinggia)Limbah dengan kandungan mereuri atau kadmium tidakboleh dibakar atau diinsinerasi karena berisiko meneemariudara dengan uap beraeun dan tidak boleh dibuang ke Ian4fil!karena dapat meneemari air tanah.Cara yang disarankan adalah dikirim ke negara yangmempunyai fasilitas pengolah limbah dengan kandunganlogam berat tinggi. Bila tidak memungkinkan, limbahdibuang ke tempat penyimpanan yang aman sebagaipembuangan akhir untuk limbah industri yang berbahaya.Cara lain yang paling sederhana adalah dengan kapsulisasikemudian dilanjutkan dengan landfill. Bila hanya dalamjumlah kecil dapat dibuang dengan limbah biasa.6) Kontainer Bertekanana)Cara yang terbaik untuk menangani limbah kontainerbertekanan adalah dengan dam ulang atau penggunaankembali. Apabila masih dalam kondisi utuh dapatdikembalikan ke distributor untuk pengisian ulang gas. Agenhalogenida dalam bentuk eair dan dikemas dalam botol hamsdiperlakukan sebagai limbah bahan kimia berbahaya untukpembuangannya.b)Cara pembuangan yang tidak diperbolehkan adalahpembakaran atau insinerasi karena dapat meledak.16

Kontainer yang masih utuhKontainer-kontainer yang harus dikembalikan ke penjualnyaadalah:o Tabung atau sHinder nitrogen oksid

A. Pengertian Limbah Rumah Sakit . 1. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dati kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. 2. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terditi d

Related Documents:

Pelaksanaan audit internal bisa dilakukan untuk memonitoring tingkat kepatuhan rumah sakit dalam mengikuti peraturan eksternal yang salah satunya dengan pelaksanaan . serta tertuang dalam sasaran mutu rumah sakit. 3. Rumah Sakit dan Sertifikasi ISO 9001: 2008 . Rumah Sakit Panti Rapih telah mulai

rumah sakit umum (RSU), yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis penyakit dan rumah sakit khusus (RSK), yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan . (mekanikal dan elektrikal) digedung. Ketiganya satu sarna lain saling terkait. Jika struktur mengedepan

IPAL rumah sakit dibangun dengan maksud untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan oleh rumah sakit agar dapat mengurangi, menghilangkan dan menurunkan bahan-bahan yang berbahaya yang terkandung dalam air limbah (Mulia, 2005). Rumah Sakit Kelas D merupakan rumah sakit umum bentuk

Pertimbangan Estetika dan Kenyamanan 36 BAB 11 PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT Prinsip dan Implementasi 37 Perencanaan Infrastruktur 38 BAB 12 PERENCANAAN FISIK DAN STRATEGIS RUMAH SAKIT Arti Penting Manajemen Rumah Sakit 47 Tujuan dan Sasaran Perencanaan Fisik 47 Kerangka dan Konsep Kerja 48 Kriteria Umum 50 Produk 53 BAB 13 KONSEP .

a. Limbah Cair 1) Pengertian Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah cair rumah sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan meng

produksi limbah cair rumah sakit sebanyak 48.985 ton/hari1. Pengelolaan limbah medis padat rumah sakit diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1204 tahun 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit bahwa pengelolaan limbah med

instalasi penerangan, pendingin ruangan, pompa air, dan lift guna menunjang kebutuhan petugas dan pasien rumah sakit. Demi menunjang kelancaran kegiatan di rumah sakit maka dibutuhkan . Li-fu li dan Yong-man Lin, 2010). Perhitungan kebutuhan kapasitas AC mutlak diperlukan karena berhubungan pada

· Single-copy, protein-coding genes · DNA present in multiple copies: Sequences with known function Coding Non-coding Sequences with unknown function Repeats (dispersed or in tandem) Transposons · Spacer DNA Numerous repeats can be found in spacer DNA. They consist of the same sequence found at many locations, especially at centromeres and telomeres. Repeats vary in size, number and .