BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Prestasi Olahraga .

2y ago
62 Views
2 Downloads
901.81 KB
83 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Farrah Jaffe
Transcription

BAB IIKAJIAN TEORIA. Kajian Teori1. Prestasi Olahraga NasionalPrestasi olahraga nasional tercapai dengan membina dan mengembangkanolahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melaui kompetisi untukmencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.Selain itu dalam pengembangan olahraga perlu dilakukan sebuah pendekatan keilmuanyang menyeluruh dengan jalan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan adalah peningkatankualitas dan kuantitas pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaedahdan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatan fungsi,manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada tau menghasilkanteknologi baru bagi kegiatan gikeolahragaanadalahpeningkatan kualitas dan kuantitas pengetahuan dan teknologi yang bertujuanmemanfaatkan kaedah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannyauntuk meningkatan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yangtelah ada tau menghasilkan teknologi baru bagi kegiatan keolahragaan Lutan (1998 :23) menyatakan kemajuan yang dicapai dalam olahraga pada umumnya terutama berkatdukungan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK). Produk penelitian dalam alat-alatolahraga yang lebih canggih, pengembangan alat ukur dan penganalisis yang lebihcermat, metode yang lebih berhasil dan penemuan dalam berbagai bidang ilmu salingberpadu. Dukungan IPTEK merupakan syarat mutlak. Para ahli telah merintis usahauntuk mengidentifikasi struktur ilmu keolahragaan hal ini sejalan dengan pendapatLutan ( 1998 : 24 ) digunakan istilah struktur, karena ilmu keolahragaan bukanlah ilmuyang berdiri sendiri, tapi sebagai lintas disiplin. Artinya, terdapat seperangkat disiplinilmu yang saling mendukung, selain ada keterpaduan antar displin ilmu, juga adapengembangan disiplin masing-masing. Susunan batang tubuh ilmu keolahragaan dapatdijelaskan berdasarkan tiga kemungkinan pendekatan yang menekankan pada (1) isi,(2)8

9tema, dan (3) pada bidang teori. Membagi ilmu keolahragaan menjadi tiga kelompokutama, yang meliputi tujuh bidang teori:a. Subdisiplin berlandaskan pengetahuan Anatomi-Fisiologi-Mekanika:i.Ilmu Kedokteran Olahraga (Sport Medicine)ii.Biomekanika Olahraga (Sport Biomechanic)b. Subdisiplin berlandaskan ilmu sosial dan tingkah laku (behavioral):i.Psikologi Olahraga (Sport Psychology)ii.Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy)iii.Sosiologi Olahraga (Sport Sociology)c. Subdisiplin berlandaskan pengetahuan sejarah dan filsafat:i.Sejarah Olahraga (Sport History)ii.Filsafat Olahraga (Sport Philosophy)Berdasarkan kerangka yang dikemukakan Prof.Hagg dapat dipaparkan secarasingkat, objek kajian masing-masing rumpun ilmu keolahragaan itu. Tugas utama sportmedicine atau ilmu kedokteran olahraga ialah:i.Mengidentifikasi status kesehatan para olahragawan dalam berolahragaii.Menggambarkan perkembangan fisik para olahragawaniii.Mengidentifikasi status fungsi organ tubuh dan kemampuan paraolahragawan.Tercakup dalam sport medicine beberapa bidang teori yang terkait seperti gizidan perawatan cedera. Meskipun tak disebutkan dalam kerangka 7 bidang teori terpadumenurut Prof. Hagg ilmu faal olahraga atau excercise science juga berkembang pesat.Ilmu yang berlandaskan pengetahuan tentang fungsi organ tubuh manusia iniberkembang melalui penelitian eksperimental. Sebagai contoh yang diteliti adalahpengaruh aklimatisasi terhadap prestasi, pengaruh ketinggian dataran terhadap prestasi.Bertitik tolak dari pandangan bahwa penguasaan keterampilan olahraga dipengaruhioleh bentuk dan ukuran tubuh, maka berkembang bidang teori yang dinamakankinanthropometry, bidang ini merupakan gabungan antara morphometry (pengukurantentang bentuk dan bangun) dan anthrhopometry (pengukuran tentang bangun danbentuk tubuhmanusia). Jadi,kinanthropometry merupakan studikuantitatiftentangukuran besar, bangun, proporsi, susunan dan kematangan perkembangan tubuhmanusia dalam kaitanya dengan pelaksanaan gerak yang melibatkan otot-otot besar.

10Sebagai ilmu terapan berkembang bidang teori yang disebut sport trainology. Ilmu inimerupakan ilmu pelatihan memusatkan kajian pada berbagai aspek seperti perencanaanlatihan, pengaturan beban, metode melatih, dan topik lainnya yang bersifat terapan.Biomekanika olahraga bertujuan untuk mempelajari kaitan antara gerak manusiadan performa. Liputan kajiannya mencakup pola gerak dan efektifitas/efisiensi gerak.Dalam rangka mengajar dan melatih, biomekanika olahraga bermanfaat untukmembantu menetapkan (1) cabang olahraga yang sesuai dengan kemampuan gerakseseorang;(2) penyesuaian alat dan pengajaran dengan irama perkembangan dan usia;(3) pemilihan variasi teknik yang sesuai dengan ciri morpologis dan psikologis atletpemula; dan (4) pengontrolan terhadap kaitan antara kematangan dan proses belajardihubungkan dengan pembinaan jangka panjang di kalangan anak remaja dan orangdewasa.Psikologi olahraga merupakan ilmu yang mempelajari gejala mental dalamolahraga. Di Eropa, kajiannya tertuju pada perilaku motor, perkembangan gerak,penguasaan keterampilan gerak, penguasaan keterampilan sensori gerak. Sementara diuni soviet, psikologi olahraga menelaah masalah penting seperti motivasi dalamberolahraga, ciri emosi, latihan ideomotor, gejala prilaku kekerasan, fungsi perhatiankonsentrasi, dan strees kejiwaan dalam latihan dan pertandingan olahraga.Sumbangan besar dari pedagogi olahraga yakni menghapus prasangka terhadapolahraga yang dianggap tidak mengandung nilai pendidikan. Kajian Rijsdorpdaribelanda atau Grupe dari jerman misalnya, berhasil mengoreksi beberapa pandangan,yakni:i.Jiwa dan bandan merupakan satu kesatuan; raga bukan alat bagi jiwa, tapisebagai satu kesatuan bulatii.Jika badan bukan sebagai aspek terpisah, maka konsep bermain dipahamisemata-mata sebagai gejala jasmaniah belaka.Sosiologi olahraga memusatkan perhatiannya pada objek khas yakni gejalasosial dalam olahraga. Yang dibahas antara lain peranan olahraga sebagai sub bagiandari tatanan kemasyarakatan, penggolongan sosial, mobilitas sosial, perilaku kolektif,perilaku penonton, peranan kelompok minoritas dan lainnya, meskipun belum banyakperkembanganya, bidang ini mulai memperoleh perhatian di Indonesia.

11Manajemen olahraga kian terasa pentingnya dalam proses pembangunanoalhraga. Karena itu, di negara maju manajemen olahraga merupakan bidang teori ayagunaansumber,penanggaran,kepemimpinan, pengawasaan, dan pengelolaan sistem informasi mendapattempat khusus dalam manajemen olahrga. Sayangnya, hal ini masih belum tertata diIndonesia. Padahal dari sekian banyak persoalan yang menghambat kemajuan olahragaIndonesia ialah lemahnya kemampuan manajemen olahraga.Filsafat olahraga memusatakan perhatiannya pada masalah yang patut ditelaahsecara mendalam hingga menyentuh bagian yan paling hakiki. Bidang kajiannya yaknimetafisika yang menelaah masalah yang berlainan dengan hakikat dan bidang aksiologiyang berkenanan dengan kaji nilai. Apa hakikat fair plkay, sejauh mana kita dapatmenerapkan IPTEK dalam olahraga misalnya, merupakan masalah filsafat dalamolahraga.Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk memaksialkan hasilyang dicapai. Asas penghematan, manfaat, dan kegunaan praktis begitu menonjol dalamolahraga. Persoalan berikutnya adalah sampai batas mana kita leluasa menerapkanIPTEK dalam olahraga, mengingat yang dibina adalah manusia.Roesdiyanto & Budiwanto ( 2008 : 1- 2 ) menyatakan “latihan olahraga untukmencapai prestasi yang tinggi dimasa sekarang tindak hanya sekedar melakukanolahraga tetapi, sudah merupakan proses yang kompleks, metodologis, canggih,dan memerlukan waktu”.Dalam metodologi pelatihan olahraga akan menerapkan berbagai ilmu danpengetahuan yang mempunyai kaitanya dengan proses kegiatan berlatih dan melatih.Pemanfaatan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor yangsangat menentukan keberhasilan pencapaian prestasi olahraga.Menurut Roesdiyanto & Budiwanto ( 2008 : 2 ) “ pemanfaatan dan penerapanhasil-hasil penelitian, kajian teori, metode latihan, penggunaan peralatanperlengkapan dalam kegiatan latihan dan pertandingan”.Menyadari dan memahami hal tersebut, maka seorang pelatih olah ragahendaknya membekali diri dengan pengetahuan metodologi pelatihan olahraga danmenambah ilmu pengetahuan dan teknologi lainya yang diperlukan dalam proses

12pelatihan olahraga antara lain pengetahuan pelatihan olahraga, anatomi dan fisiologiolahraga, ilmu jiwa dan kesehatan mental, biomekanika serta tes dan pengukuran.Dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai, maka sumber dayamanusiadi bidang olahraga yang memniliki kualitas, kompetensi dan profesionalismedapat dipenuhi. Prestasi setinggi-tingginya adalah tujuan utama dalam proses berlatihmelatih olahraga. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak faktor-faktor yang berperandan menentukan. Menurut Roesdiyanto & Budiwanto ( 2008 : 2-15 ) faktor-faktoryang berperan mencapai prestasi, yaitu faktor atlet, pelatih, partisipasi, pemerintah,partisipasi masyarakat, manjemen dan organisasi olahraga, sarana dan prasarana, ilmupengetahuan dan teknologi.a. Faktor AtletKesehatan adalah faktor yang mutlak harus dimiliki oleh semua orang yang ikutserta dalam latihan. Oleh karena itu sebelum menjadi anggota klub olahraga danmelakuk kegiatan latihan olahraga, hendaknya melalui tes kesehatan meliputi fisiologisdan anatomis. Selain tidak adanya penyakit, aspek fisiologis yang perlu diobservasiantara lain fungsi fisik dan organ-organ meliputi paru-paru, jantung,ginjal, pncernaanmakanan, tekanan darah dan lainnya. Masing-masing cabang olahraga menuntutkemampuan fisiologis dan anatomis serta kemampuan anggota badan khusus yangberbeda dengan cabang olahraga lainnya. Dokter memberikan rekomndasi dan pelatihmemilih hanya individu yang sehat saja dan diperbolehkan menjadi anggota. Susunananatomis, proporsi dan postur tubuh perlu diperhatikan, terutama keharmonisan proporsitubuh secara keseluruhan sesuai dengan tuntutan setiap cabang olahraga. Berkaitandengan itu adalah kualitas biometrik atau pengukuran antropometri dan somatotipesangat diperlukan.ukuran tinggi badan, berat badan, panjang tungkai, panjang lenganmerupakan mempunyai peranan yang penting untuk beberapa cabang olahraga. Setiapatlet harus memiliki kesegaran jasmani yang terdiri dari unsur-unsur kekuatan, dayatahan otot, daya tahan kardiovascular, kecepatan, kelincahan, power, kelenturan,keseimbangan, dan koordinassi.kondisi fisik merupakan faktor yang harus dimilikisetiap atlet dan menjadi landasan untuk memperoleh kenampuan teknik dan taktik.Keterampilan teknik yang sempurna merupakan faktor yang sangat berperan dalammencapai prestasi yang setinggi-tingginya tanpa penguasaan keterampilan teknik yang

13sempurna, seorang atlet sulit untuk dapat mencapai prestasi yang tinggi. Keterampilanteknik tersebut meliputi teknik dasar, teknik menengah dan teknik tinggi. Untukmemenagkan pertandingan, faktor kemampuan melakukan taktik dan strategi adalahsangat menentukan. Kemampuan taktik dan strategi adalahg kemampuan melakukansiasat atau akal untuk memenangkan pertandingan secara sportif. Taktik dan strategiyang dilakukan dapat berupa taktik perorangan, taktik kelompok, taktik tim, pola-polapermainan bertahan atau menyerang. Kesehatan mental sebagai aspek kejiwaan yangharus dimiliki seorang atlet antara lain moral, sportifitas, sikap olahragawaan sejati (fairplay atau sportmanship), disiplin, percaya diri, konsentrasi, daya pikir dan kreatifitas,kemamuan dan semangat juang, tanggung jawab, rasa harga diri, keberanian, kerjasama.Keturunan, fenomena yang sangat kompleks, anak-anak cenderung mewarisi biologik,psikologis dan karakteristik orang tuannya; meskipun pendidikan, latihan, dan kondisisosial mungkin sedikit mengubah sifat yang diperoleh. (Bompa:1994). Proporsi serabutotot merah dan putih pada manusia rupanya ditentukan berdasarkan keturunan.fungsimetabolis kedua serabut otot juga berbeda. Serabut otot merah, atau serabut otot lambat(slow-twitch fibers) mempunyai lebih banyak myoglobin sebagai cadangan oksigenyang diangkut oleh darah untukkerja sel dan oleh karena itu secara biokimia sebagaibahan lebih baik untuk kegiatan bersifat aerobik. Sedangkan serabut ototputih ( fasttwitch fibers ) berisi glikogen (karbohidrat) yang lebuh banyak, dan lebih baik untukkegiatan anaerobik atau jenis kegiatan olahraga pendek dan keras (intensif).b. Faktor pelatihUntuk menghasilkan prestasi tinggi dalam olahraga banyak faktor yang berperanpenting, menentukan dan saling berkaitan. Salah satunya adalah peranan pelatih yangmemenuhi beberapa persyaratan. Pelatih adalah tokoh sentral dalam proses pelatihanolahraga. Tokoh sentral tersebut harus memliki ciri-ciri yang ideal antara lain,kepribadian, kesegaran jasmani, kesehatan mental, keterampilan, pengetahuan, dan polapikir ilmiah, pengalaman, human relation dan kerjasama dan kreatifitas. Seorang pelatihharus selalu tampil prima secara fisik maupun mental di lapangan saat maupunpertandingan. Maka seorang pelatih harus memiliki kebugaran jasmani dan kesehatanmental. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kejiwaan para anak latihnya. Selain itu,dengan kesegaran jasmani memungkinkan seorang pelatih mampu memimpin selama

14kegiatan latihan dan mampu melakukan gerakan untuk memberi contoh kepada atlet.Seorang pelatih hendaknya memiliki keterampilan sesuai dengan cabang olahraga yangdilatihkan. Pengalaman sebagai pemain akan lebih memberikan nilai tambah tersendiridalam berperan sebagai pelatih yang memerlukan keterampilan. Keterampilan tersebutsangat diperlukan pada waktu memperagakan gerakan teknik dengan benar sesuaidengan perkembangan pelaksanaan suatu teknik atau memeragakan pola-pola taktikbermain. Seorang pelatih adalah salah satu sumber daya manusia dalam keolahragaan,yang berperan sanagat penting dalam pencapaian prestasi atlet yang dilatihnya. Makaseorang pelatih hendaknya selalu berusaha untuk menjadi profesional denganmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan pelatihan dan cabangolahraga yang dilatihkan. Dalam kegiatan pelatihan modern banyak masalah yangterjadi dan harus dipecahkan dengan cepat dan tepat. Salah satu pendekatan pemecahanmasalah adalah menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan. Beberapa pengetahuanyang diperlukan antara lain pengetahuan pelatihan olahraga, anatomi dan fisiologiolahraga, ilmu jiwa dan kesehatan mental, biomekanika serta tes dan pengukuran.Pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan, membaca buku, kursus danpenataran, dan juga diskusi dengan kolega. Harus disadari bahwa seorang pelatih adalahtokoh yang menjadi model bagi atlet dan masyarakat disekitarnya. Segala tingkah laku,tutur bahasa, kepribadian dan mungkin gaya hidupnya akan ditiru oleh atletnya. Olehkarena itu seorang pelatih harus benar-benar memiliki tingkah laku dan tutur bahasayang pantas untuk diteladani oleh atletnya. Pelatih yang baik adalah jika mampumenghantarakan atletnya meningkatkan kemampuan dan mencapai prestasi yangsemaksimal sesuai dengan kemmpuan atletnya. Secara total dan penuh rasa tanggungjawab seorang pelatih menuangkan dan mewujudkan kemampuan yang dimiliki dalamproses berlatih untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.c. Parsitipasi PemerintahDalam upaya pembangunan olahraga pada umumnya dan khususnya upayapeninngkatan prestasi atlet, pemerintah mempunyai peran sebagi fasilitator,mengakomodasi dan menciptakan iklim yang kondusif kegiatan olahraga, yangdilakukan masyarakat atau organisasi olahraga. Pemerintah dalam hal ini adalah paraelite atau para pemimpin pemegang kendali kebijakan dan pengambil keputusan yang

15secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan olahraga. Peranpertama adalah kemauan dan kemampuan para pemimpin atau pemegang kebijakan dibidang olahraga dalam memaksimalkan potensi dan sumber daya yang ada untukmeningkatkan prestasi olahraga. Peran kedua, pemerintah pusat maupun di daerahmampu membangun, pengadaan, dan menyediakan saran dan prasarana olahraga. Selainitu, pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prsarana yang sudah ada harus dilakukan.Biasanya pembangunan fasilitas olahraga menjadi bagian dari perncanaan pembangunankompleks pemukiman dan fasilitas sosial yang lain.peran ketiga adalah memfasilitasidan membantu peningkatan kualitas profesionalisme dan kompetensi sumber dayamanusia bidang olahraga terutama pelatih-pelatih cabang olahraga yang secara langsungterjun dilapangan. Program peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi tuntutanyang mutlak harus dipenuhi, dan hendaknya menjadi program prioritas yang harusdifasilitsi oleh pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah. Peran keempatadalah dukungan dana yang diperlukan untuk berbagai kegiatan olahraga, kegiatanpenunjang lainya serta pengadaan alat-alat dan pembangunan fasilitas olahraga. Perankelima, pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan hukum material maupunimmaterial terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan olahraga. Peran keenam,pemerintah berkewajiban memberikan penghargaan, tanda jasa, kesejahteraan ataufasilitas lain kepada semua unsur yang berhasil mengangkat, mengharumkan danmembela nama bangsa dan negara dalam berbagai kegiatan dengan keolahragaan ditingkat nsional maupun internasional. Peran ketujuh, pemerintah mampu memfasilitasidan menciptakan iklim kondusif bagi perkembangan industri yang berkaitan denganolahraga dan koperasi olahraga. Olahraga saat ini sudah menjadi komoditas industriyang menjanjikan keuntungan dan masa depan cera di masa yang akan datang. Industriindustri tersebut antara lain industri alat-alat dan pakaian olahraga, industri hiburan,industri media masa olahraga, industri periklanan. Program kerjasama antar dunia usahadengan lembaga dan organisasi olahraga harus dikembangkan menjadi bentukkemitraan yang saling menguntungkan.d. Partisipsi MasyarakatPerlu kita bangun paradigma baru tentang pemberdayaan dalam pembangunanolahraga dan khususnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan olahraga dan

16khususnya partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kegiatan olahraga prestasi.Sehingga tanggung jawab dan peran serta msyarakat akan lebih besar dibandingpemerintah. Pengertian masyarakat di sini adalah semua pihak yang bukan pemerintah,yang terlibat dan mempunyai komitmen dalam upaya pembangunan olahraga dankegiatan olahraga prestasi. Misalnya organisasi-organisasi olahraga (klub-klubolahraga) masyarakat, organisasi profesi, masyarakat industri atau perusahaan swastayang berkaitan dengan olahraga. Pasrtisipasi yang diharapakan dari masyarakat antaralain pengadaan dan pembangunan sarana dan prasarana olahraga, menghimpun danmenggali atau menjadi penyandang dana dalam berbagai kegiatan olahraga,menggerakan dan menggalakan kegiatan olahraga di sekolah, perguruan tinggi, pabrikatau perusahaan, kantor atau komplek permukiman.e. Manajemen dan Organisasi OlahragaKeberhasilan pembangunan dan pembinaan olahraga dan khususnya pembinaanolahraga prestasi ditentukan oleh faktor manajemen olahraga dan seluruh organisasi danolahraga dan seluruh organisasi dan lembaga yang terlibat dan terkait dengan olahraga.Manajemen olahraga harus dilaksanakan secara sistematis dan terpadu, mencakupseluruh kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Komite OlahragaNasional Indonesia (KONI) adalah lembaga non pemerintah yang bertanggung jawabdalam pembinaan olahraga prestasi. Di bawah KONI terdapat induk-induk organisasicabang olahraga yang dibina di Indonesia. Selain itu ada banyak organisasi profesi yangterkait dengan bidang keolahragaan: Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI),Perhimpunan Dokter Olahraga, Ikatan Guru Pendidikan Jasmani, PerhimpunanPsikologi Olahraga, Ikatan Ahli Fisiologi Olahraga Indonesia, Ikatan Ahli GiziOlahraga, Asosiasi Pelatih Olahraga, Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia,Serikat Wartawan Olahraga, Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia, BadanPembina Olahraga Mahasiswa Indonesia. Lembaga pemerintah dan non pemerintah, dansemua organisasi profesi yang terkait dengan olahraga harus bekerjasama secarasinergis menentukan arah kebijakan dan tindakan, meningkatkan kinerja untukmencapai perkembangan, kemajuan olahraga secara keseluruhan dan terutama dalampembinaan olahraga prestasi.

17f. Sarana dan PrasaranaUntuk melaksanakan kegiatan olahraga prestasi, olahraga masyarakat danpendidikan olahraga diperlukan penyediaan dan pengadaan sarana dan prasaranaolahraga yang memadai. Sarana meliputi perlengkapan atau perkakas (equipment) danalat-alat olahraga (supplies). Prasana adalah fasilitas yang meliputi stadion olahraga,lapangan-lapangan permainan, kolam renang, gedung-gedung olahraga (sport hall),ruang senam, ruang beladiri. Terpenuhinya persyaratan ukuiran standar dan materisesuai dengan peraturan-peraturan permainan setiap cabang olahraga. Macam-macamfasilitas olahraga mencakup kebutuhan untuk kegiatan cabang-cabang olahraga danfasilitas yang mendukung kegiatan olahraga. Pengadaan dan penyediaan sarana danprasarana ini dapat dilakukan oleh pemerintah, masyarakat atau swasta.g. Ilmu Pengetahuan dan TeknologiSalah satu faktor yang menentukan dan tidak bisa diabaikan dalammengembangkan olahraga terutama pembinanan olahraga prestasi adalah pemanfaatandan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Konsekuensinya lembaga-lembagapendidikan dan lembaga-lembaga ilmiah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan danteknologi olahraga tingkat nasional maupun daerah, dan yang ada di instansi pemerintahharus diberdayakan dan ditingkatkan kinerjannya dan didukung oleh sumber dayamanusia, alat dan fasilitas, dan dana, Lembaga pendidikan antara lain Fakultas IlmuKeolahragaan, Akademi Olahraga, Program Studi Kedokteran olahraga, Program StudiKesehatan Olahraga, Penataran Guru Pendidikan Jasmani. Lembaga-lembaga ilmiahantara lain Pusat pengkajian dan pengembangan IPTEK Olahraga, Pusat Studi Olahragadi berbagai perguruan tinggi atau Bidng Litbang KONI dan pada induk-induk organisasiolahraga. Selain itu, sumber daya manusia yang terlibat dalam ilmu pengetahuan danteknoligi olahraga harus diperbanyak jumlahnya, ditingkatkan kualitasnya sesuaidengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi olaharaga. Penelitainpenelitian dan pengkajian ilmiah di bidang olahraga harus digiatkan dan ditingkatnkankualitasnya.

182. Sport Medicine CentreA. Sport Medicine CentrePusat kebugaran Olahraga merupakan tempat sekumpulan Ilmu-ilmu yangmembahas segala permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan Olahraga. Olahragaitu sendiri di samping sebagai tujuan yaitu mencapai prestasi yang setinggi-tingginyadalam Olahraga Prestasi, hakekatnya adalah juga alat untuk meningkatkan derajatkesehatan, yang berarti meningkatkan mutu sumber daya manusia. Dengan demikianmaka konsep dasar Kesehatan Olahraga adalah pembinaan mutu sumber daya manusiamenuju sehat seutuhnya sedangkan peran utama sport medicine centre sesuai denganpendapat Macleod dan Porteus ( 1990 : 83 ) yang menyatakan peran utama dari pusatkedokteran olahraga adalah untuk mendiagnosa dan mengobatioleh kedokteranolahraga dan merehabilitasi atlet ke pusat-pusat kebugaran, mereka dalam berbagailembaga potensial dalam waktu sesingkat mungkin serta setelah cedera atau sakit.Selain itu, kebugaran secara keseluruhan atlet harus dijaga selama treatment, mengingatmasalah fisik dan psikologis yang timbul sebagai akibat dari gangguan signifikan dalamprogram pelatihan atlet. Dengan demikian, akses ke fasilitas asesemen kebugaran adalahmenjadi tujuan utama,sedangkan dalam Macleod dan Porteus (1990 : 84)mendefinisikan Sport Medicine Centre merupakan“Sebuah pusat kedokteran olahraga juga harus menyediakan program pendidikanuntuk atlet dan pelatih pada pencegahan , perawatan cedera olahraga dasar danpengetahuan dari cedera atau penyakit yang mungkin timbul selama olahraga.Sebuah pusat kedokteran olahraga harus mampu memberikan masukan, ataumengatur petugas medis, fisioterapis dan memberikan pertolongan pertamauntuk cedera olahraga yang terjadi. Sebuah pusat kedokteran olahraga harusmenyediakan layanan untuk semua disiplin ilmu olahraga”.Tidak dapat dipungkiri, bagaimanapun, bahwa pusat akan cenderung untukmengembangkan kegiatan layanan yang tergantung pada kepentingan dan pengalamandari staf dan atlet klien mereka. Ini akan menuntut pengetahuan yang baik dari olahragayang bersangkutan, jadwal pelatihan, teknik pembinaan dan peralatan yang digunakan,jika staf dari pusat kedokteran olahraga akan memberikan saran spesialis yang relevantentang pencegahan dan rehabilitasi cedera. Di dalam Macelod dan Porteus ( 1990 : 84

19) diuraikan Sport Medicine Centre yang berada di Skotlandia, sebuah pusat kedokteranolahraga harus di bawah pengawasan medis. Supervisor medis harus menyarankanpraktek umum komite pelayanan medis lokal, proposal untuk mendirikan sebuah pusatkedokteran olahraga dan mencari persetujuan dan dukungan dari komite ini. staf daripusat kedokteran olahraga, metode kehadiran dan rujukan pasien, prosedur dokumentasidan komunikasi dengan dokter umum pasien sendiri harus dicatat. Proposal untukpendanaan pusat dan pengisian pasien harus diuraikan dalam pengajuan kepada komitepelayanan medis praktek umum. otoritas lokal dan regional juga dapat membantudalam pendanaan. pertimbangan etis dari kerahasiaan harus ditegakkan. Seharusnyatidak ada iklan medis atau paramedis tetapi nama dan kualifikasi dari semua staf yangbekerja di pusat harus tersedia untuk umum. Semua staf medis dan paramedis harusmenjadi anggota badan profesional yang sesuai dan membawa jaminan asuransiprofesional yang sesuai. dokumentasi Standarisasi untuk catatan medis dan fisioterapidianjurkan dan harus terstruktur untuk memfasilitasi audit klinik. Dewan SkotlandiaOlahraga memberikan bentuk record standar untuk pusat-pusat mendukung.Standar komunikasi dengan dokter pasien sendiri dan, di mana disepakati olehpasien, dengan pelatih. kebijakan obat resep harus mahal didefinisikan dan haruslangsung di bawah pengawasan, atau dengan persetujuan, dokter umum atlet.Penggunaan sampel gratis harus dikontrol dengan ketat dan didokumentasikan. Keadaandi mana resep pribadi akan dilakukan harus secara jelas didokumentasikan.Menghindari keterlambatan dalam resep obat, di mana dianggap penting, harus menjadisalah satu tujuan dari pusat kedokteran olahraga. Akses untuk menyelidiki fasilitasharus ditetapkan untuk memastikan bahwa penggunaan yang efisien, tanpa melanggar,laboratorium dan departemen x-ray. pengaturan lokal mungkin mendikte bahwainvestigasi disusun dengan dokter umum atlet, kecelakaan rumah sakit setempat dangawat darurat atau dengan akses terbuka setuju. Menghindari keterlambatan dalampenyelidikan di mana dianggap penting, harus menjadi salah satu tujuan dari pusatkedokteran olahraga. pengaturan keuangan harus didefinisikan secara jelas. Biaya yangatlet, akan dikenakan biaya harus siap tersedia untuk pemeriksaan. Biaya yang akandibahas oleh para atlet biaya harus diidentifikasi terlebih dahulu, misalnya honorariumuntuk staf, peralatan dan bahan habis pakai, akomodasi, asuransi, tarif dll Setiap pusatkedokteran olahraga diharapkan menghasilkan laporan tahunan, salinan yang harus

20diteruskan ke Dewan Skotlandia Olahraga pada akhir setiap tahun keuangan. DewanOlahraga Skotlandia, dengan saran dari kelompok konsultatif pada kedokteran olahragadan ilmu olahraga, telah menyusun starter pack peralatan fisioterapi dan bahan habispakai. Olahraga pusat obat yang memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam pedoman diatas menerima dana untuk item ini dari Dewan Olahraga Skotlandia untuk membantumenutupi biaya awal mereka. Kartu rekam medis dan komputerisasi telah dirancangmengikuti diskusi luas dan komentar dari pusat kedokteran olahraga. Kartu catatanditerbitkan tanpa biaya ke pusat olahraga obat pada pemahaman bahwa salinan catatandikumpulkan terpusat oleh Dewan Olahraga Skotlandia dan bahwa data yang dihasilkantersedia untuk analisis dan penelitian. Di dalam Macleod dan Porteus (1990 : 84)menjelaskan forum pendidikan yang diadakan oleh Dewan Olahraga Skotlandia dankelompok konsultatif yang menyelenggarakan pertemuan tahunan atas nama pusatkedokteran kedokteran dan masing-masing pusat kedokteran olahraga membawanyapada gilirannya untuk bertindak sebagai tuan rumah untuk pertemuan. Program inidibagi rata antara presentasi administrasi dan akademik dan telah terbukti sangatberharga. Selain itu, pusat-pusat kedokteran olahraga didorong untuk mengaturpertemuan mereka sendiri untuk kedua pengembangan staf dan pendidikan komunitasmedis, fisioterapi atau olahraga lokal.Mcdonald ( 1990 : 10-12 ) menerangkan crystal palace sport centre yangdiadalamnya terintegrasi dengan fasilitas Sport Medicine Centre terdapat fasilitastermasuk tiga kamar konsultasi, area terbuka besar pengobatan, gymnasium, ruangmandi, ruang ganti, ruang tunggu, akomodasi kantor dan ruang staf. Ruang mandi besardilengkapi dengan built-in mandi faradic kaki, wastafel USG, dan mobile Lo-anakWhirlpool mandi. Ada tempat tidur es besar yang dibangun pada ketinggian yang bisaditerapkan untuk pengobatan, casting untuk orthotics, dan taping. Ruang basah jugadilengkapi dengan hydrocollator dan mesin es besar. Sebuah mesin cuci dan pengeringkesepakatan dengan sejumlah besar handuk dan es handuk yang digunakan sehari-hari.Rencana perawatan daerah terbuka memiliki sembilan sofa perawatan hidrolik dan unittraksi. Fisioterapi modalitas listrik termasuk diapulse, curapuls, gelombang pendek,interferential, diadynamic, USG, faradism, orthotron, multistim dan kecil unit portabelseperti Q pulse, centicure, REBOX, TNS, pompa flowtron dll Wilayah latihan bebasdilengkapi dengan tiga tempat tidur yang rendah dan rehabilitasi peralatan kecil biasa

21termasuk rocker / papan goyangan dalam berbagai ukuran, papan Fitter Pro untukpelatihan dan rehabilitasi, penjaga, sepatu berat, bola obat-obatan dan berbagai macampipa kar

Manajemen olahraga kian terasa pentingnya dalam proses pembangunan oalhraga. Karena itu, di negara maju manajemen olahraga merupakan bidang teori yang . merupakan masalah filsafat dalam olahraga. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk memaksialkan hasil . membaca buku,

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

22 BAB II KAJIAN TEORI Dalam teori ini berisi tentang kajian-kajian yang dijadikan sebagai rujukan langsung penelitian dan penulisan, serta sebagai pisau pembedah masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.