MENGORGANISASI ISI PEMBELAJARAN MODEL ELABORASI PADA MATA .

3y ago
45 Views
2 Downloads
154.81 KB
15 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Giovanna Wyche
Transcription

Widodo, Mengorganisasi Isi .MENGORGANISASI ISI PEMBELAJARANMODEL ELABORASI PADA MATA PELAJARANSOSIOLOGI SMAJ. Priyanto Widodo(Program Studi Pendidikan Sejarah, STKIP PGRI Sidoarjo,priwidodo@gmail.com)AbstrakModel Elaborasi ditawarkan sebagai salah satu alternatif yang dapatdigunakan untuk merancang pembelajaran dalam kelas. Model Elaborasiadalah variabel metode yang terdapat dalam strategi pengorganisasianpembelajaran di tingkat makro. Hal ini menawarkan metode untukmengatur isi dari subjek, dan tidak terkait dengan strategi manajemen.Dimulai dari presentasi epitome sebagai garis besar isi dan inti dari subjek.Setelah presentasi dari epitome dilakukan langkah demi langkah, elaborasidatang dengan bagian-bagian yang lebih rinci dan selalu diikuti denganringkasan. Kemudian, dilanjutkan dengan sintesis untuk menghubungkankonsep-konsep yang telah dipelajari sehingga pemahaman terhadapkonsep akan signifikan. Organisasi konten dan materi di Sosiologi subjekdi SMA belum banyak dilakukan oleh para guru di Indonesia. Sejauh ini,para guru Sosiologi telah mengorganisir isi atau materi sesuai denganurutan dalam kurikulum dan buku teks. Seperti jenis teknik yang seringmembuat siswa sulit untuk memahami materi secara menyeluruh.Pengembangan ini bertujuan untuk menguji desain pembelajaran Sosiologidengan menggunakan urutan yang ada dalam model elaborasi dan melihatminat siswa dalam penelitian dengan menggunakan model elaborasi.Kata Kunci: Pengembangan, Material, Elaborasi Model,Sosiologi.AbstractElaboration model is offered as one of alternatives which can be used todesign instruction in class. Elaboration model is the method variable whichis included in strategy of instructional organization at macro level. It offersthe method to organize the content of the subject, and it is not related tothe management strategy. It starts from the epitome presentation as theoutline of content and the core of the subject. After the presentation ofepitome is conducted step by step, elaboration comes up with the moredetailed parts and always followed with summary. Then, it is continuedwith the synthesis to correlate the concepts which have been learned sothat the understanding towards the concepts will be significant. Theorganization of content and material in Sociology subject in SMA has notmuch been conducted by teachers or instructors in Indonesian. So far, theteachers of Sociology have organized the content or material according tothe sequence in curriculum and textbook. Such kind of technique oftenmakes the students difficult to understand the material thoroughly. This58

Jurnal Edukasi, Volume 1, April 2015development aims to test instructional design of Sociology by usingexisting sequences in model of elaboration and to see student interest instudy by using this elaboration model.Keywords: Development, Material, Elaboration Model,Sociology.yangPENDAHULUANProses pembelajaran Sosiologi di SMAoptimaluntukmenyusundanmengorganisasikan materi suatu matabaik pada kelas awal, kelas X maupunpelajaran dengan urut-urutan yang diawalikelas penjurusan XI dan XII, para gurudengan epitome dari satu jenis isi matapada umumnya mengorganisasikan materipelajaran.pelajaran sesuai dengan urut-urutan yangpada bagian-bagian yang ada aradielaborasikanbertahapdenganPembelajaran disajikan dari hal-hal yangmenunjukkan kaitan-kaitan antara bagian-umum ke hal-hal yang lebih khusus danbagian serta pemberian rangkuman dandalam pembahasannya disajikan secarasintensis pada tingkat keterincian yangterpisah atau terpotong-potong sehinggaditetapkan dalam kurikulum.terkesan lepas dari satu bagian denganJika isi mata pelajaran ditatabagian lainnya. Materi pelajaran disajikandengan menggunakan prinsip elaborasidari bab satu ke bab lainnya terkesanmaka akan dicapai perolehan belajar yanglepas-lepaslebih baik. Begitu pula kaitannya secaradanseringkalihanyamengikuti urutan yang ada dalam bukukeseluruhan,teks. Hal ini seringkali mengakibatkan(dalam Boma, 2006) mengatakan bahwasiswa gagal dalam memahami isi atauinformasi yang konsisten dan urut akanmateri mata pelajaran Sosiologi di SMAmudah diingat daripada informasi yangsecara utuh dan geluth, Merril, Wilson SchulzkarenaitumengkaitkanSosialisasimengemukakan metode yang disebutPembentukan”The Elaboration Theory of Instruction”.terdapat hubungan yang lebih bermaknaTeori elaborasi ini mempreskripsikan caradan utuh.Teori Elaborasi59Kepribadiandalamsehingga

Widodo, Mengorganisasi Isi .Elaborasi merupakan salah satuPengurutanmenunjukpadacara pengorganisasian pembelajaran yangkeputusan tentang urutan penyajian topikdapat mengoptimalkan hasil pembelajaranmata pelajaran yang berbeda, misalnyayangelaborasiperbedaan konsep dan prinsip. Sedangkanstrategipensintesis menunjuk pada cara untukpengorganisasian pembelajaran yang olehmenunjukkan hubungan antara topik-sejumlah tokoh disebut sebagai structuraltopik mata pelajaran, dan rangkumanstrategymenunjuk pada cara meninjau Reigeluth,Bunderson,dandalamDegeng;2005:83).topik mata pelajaran tersebut. SumbanganStructural strategy mengacu pada carabesar teori ini adalah integrasi dariuntuk membuat urutan atau sequencingberbagaidan mensintesis atau synthesizing fakta,elaboratif ke dalam suatu set preskripsi,konsep, prosedur dan prinsip yang salingyangberkaitan.pembentukan struktur kognitif secaraTeori elaborasi mempreskripsikanjenisstrategipengurutankesemuanya ditunjukkan untukbermakna, subsumatif, dan asimilatifcara-cara pengorganisasian pem-belajaran(Boma, 2006:11).dengan mengikuti urutan umum ke rinci.VariabeldarimetodeMembuat urutan umum ke rinci dimulaipembelajaran elaborasi ini ada tiga jenisdengan menampilkan sebuah epitomeyaitu: (1) Strategi pengorganisasian, (2)yakni struktur isi mata pelajaran yangStrategi penyampaian, dan (3) Strategidipelajari. Teori elaborasi sebagai bagianpengelolaan.penting daristrategi pengorganisasianmempreskripsikan pembelajaran dimulaipembelajaran tingkat makro yang dikenaldengan suatu pembelajaran yang ing, and Summary of Subject(tetapitidakMatter Content (Reigeluth,1983 dalamdisajikanDegeng,2005:116).sebagaiterlebih dahulu mengelaborasi salah satumetode untuk menyeleksi, mengurutkan,langkah. Teori ini juga mempreskripsikanmensintesiskan dan merangkum isi matapenggunaanpelajaran.dalam bagian-bagian urutan sederhana yaratdenganbelajar

Jurnal Edukasi, Volume 1, April 2015kompleks, diantara komponen-komponenberfungsi sebagai konteks atau kerangkayang lain.dari isi-isi mata pelajaran yang lebih rinci.ReigeluthdanStein(dalam2. Urutan Prasyarat BelajarDegeng, 2005:119) membagi )yangmenyebutkan urutan prasyarat belajardiintegrasikan dalam teori elaborasi yaitu:dalam konteks teori elaborasi sepadan1. Urutan Elaboratifdengan struktur belajar atau hirarkiPreskripsi pokok naankomplekskhusus.teoribelajar. Struktur belajar atau in yang dapat dipelajari yang dapatmengepitomisasi isi pembelajaran yaitumenampilkan hubungan sebagai prasyaratmemulai pembelajaran dengan ide yangbelajar.paling sederhana dan paling fundamental3. Rangkumanyang biasa disebut dengan epitome berartimenyajikandigunakan untuk meninjau kembali secarabeberapa ide yang paling fundamental dansistematis apa yang telah dipelari. Hal inirepresentatif paa tingkat yang kongkritsangat penting karena dapat membantuserta aplikatif atau ketrampilan tertentu.mempertahankan retensi. Rangkuman adaTingkat aplikasi artinya menggunakandua jenis, yaitu (1) rangkuman internalgenerality untuk menjelaskan peristiwa-atau internal Summarizer danperistiwa baru atau menggunakan konsep-Rangkuman eksternal atau within setkonsep untuk mengidentifikasi contoh-Summarizer,contohbeberapa kali pembelajaran yang berisibaru (Merril,Reigeluth dalamDegeng;1989: a isi mata pelajaran yang telahDegeng(1989:115)disepadankandipelajari (Degeng, 1989:117).dengan4. Pensintesis‘kerangka isi’. Sebagai kerangka isiMerupakankomponenstrategiepitome mencakup sebagian kecil isi mataelaborasi yang berfungsi sebagai pengaitpelajarandan pengintegrasi suatu tipe isi matayangamatpentingyang61

Widodo, Mengorganisasi Isi onsep, atau prosedur, atau nanalogi6. Pengaktif Strategi Kognitifyang lebih dalam pada mata pelajarancarapengetahuanpersamaansemakin efektif analogi tersebut.bermanfaat, (2) memberikan pengertiandengandekatStrategi kognitif adalah suatumembandingkan,(3)macam ketrampilan intelektual khususkebermaknaandanyang mempunyai kepentingan tertentupengaruh motivasional pada pebelajarbagi belajar dan berpikir. Gagne (dalamdengan menunjukkan konteks yang lebihDahar,luas, (4) meningkatkan retensi, yangstrategi kognitif sebagai proses kontrol,membuat kaitan antara pengetahuan yangyaitubaru dan pengetahuan yang telah dimilikidigunakan siswa (orang yang belajar)pebelajar (Reigeluth dan Stein dalamuntuk memilih dan mengubah cara-caraBoma, 2006).memberikanmeningkatkanSeperti halnya dalam jar,Selama pembelajaran sebaiknyainternalstrategi kognitif selalu diaktifkan untuksyntesizer yang menunjukkan hubunganmembantu retensi siswa. Rigney (dalamantara isi mata pelajaran yang baruDegeng; 2005:125) menyebutkan ada duadisajikan, dan (2) pensintesis utkanmengingat, dan berpikir.terdapat dua jenis pensinstesis yakni ndenganstrategicarakognitif.merancangmenunjukkan hubungan antara isi matapembelajaran sedemikian rupa sehinggapelajaran yang disajikan.si-belajar dipaksa untuk menggunakan-5. Analoginya secara tidak sadar. Cara ini biasaAnalogimenggambarkandisebut dengan embedded strategy bisapersamaan antara pengetahuan yang baruberupadan pengetahuan lain di luar cakupangambar,diagram,mnemonic,analog,pengetahuan yang dipelajari. Hal ini dapatparafrase, atau berupa pertanyaan.membantupemahamandanterhadapKedua, dengan cara menyuruh si-pengetahuan yang sukar dimengerti olehbelajar menggunakan strategi kognitif62

Jurnal Edukasi, Volume 1, April 2015tertentu yang sudah pernah dipakai atauSetelah melakukan pengamatan padadipelajari. Cara ini biasa disebut denganbagian-bagian yang rinci dari bagiandetached strategy yang bisa an proses belajar yang barukeseluruhan bagian itu. Hal ini dilakukansaja diajarkan. Atau pikirkan sebuahdalam rangka mensintesiskan bagian-analogi untuk memperjelas ide yang barubagian rinci yang tercakup dalam bagiansaja dibahas.itu sehingga terlihat keterkaitan yang ada7. Kontrol Belajardiantaranya.Merrill (dalam Degeng, 2005:126)Dengan cara yang sama, modelmenjelaskan mengenai konsepsi tentangelaborasi sebagai cara untuk meng-kontrol belajar mengacu pada kebebasanorganisasi pembelajaran, mulai dengansi-belajar untuk melakukan pilihan danmemberikan kerangka isi atau epitomepengurutanyangdari mata pelajaran yang akan diajarkan.(2)Kemudian model elaborasi memilah isikecepatan belajar atau space control, (3)mata pelajaran menjadi bagian-bagian,komponen strategi pembelajaran yangmengelaborasi tiap-tiap bagian, memilahingin digunakan si-belajar atau displaytiap-tiap bagian menjadi sub-sub bagian,control, dan (4) strategi kognitif khususmengelaborasiyangketikademikian seterusnya sampai pembelajaranberinteraksi dengan pembelajaran ataumencapai tingkat keterincian tertentuconscious cognition control.seperti yang dispesifikasi oleh tujuan.dipelajariterhadap:(1)isiatau content an cara seperti ini, si-belajar akanPembelajaran Model Elaborasiselalu mengaitkan tiap-tiap sub bagian ke1. Analogibagian, dan tiap-tiap bagian ke konteksReigeluthdanStein(dalamyang lebih luas (epitome).Degeng, 2005) memberikan diskripsi2. Prinsip-Prinsip Model Elaborasisebagai berikut: “Studing a subject matterPrinsip-prisipthrough the elaboration model is similaryangmendasarimodel elaborasi adalah sebagai berikut:in many respects to studying a picture Penyajian kerangka isithrough a zoom lens on a movie camera”. Elaborasi secara bertahap63

Widodo, Mengorganisasi Isi . Bagianterpentingberbagai organisasi sosial, agama,disajikanpolitik, bisnis dan organisasi lainnya.pertama kali Cakupan optimal elaborasi Penyajian sintesis secara bertahapsebagai suatu lembaga pengetahuan Penyajian jenis pensintesisilmiah dengan pengembangan teori Tahapan pemberian anpadaobservasiilmiah, bukan lagi pada spekulasiatau observasi impresionistis.Karakteristik Mata Pelajaran SosiologiKarakteristikmatapelajaranPembelajaran Berbasis KompetensiSosiologi menurut Kurikulum 2004 SMASuderadjat(Depdiknas,2004) adalah sebagai n(2004:39)karakteristikdariintelektual mengenai pengembanganpembelajaran berbasis kompetensi antarapengetahuan yang sistematis danlain dapat diuraikan sebagai berikut:terandalkan tentang hubungan sosial1. Rumusan tujuan pembelajaran berbasismanusia pada umumnya dan tentangkompetensi meliputi tiga tujuan, yaituproduk hubungan tersebut.methodologicalMaterimempelajariobjectives dan life skill objectives.perilaku dan interaksi perilaku danDimana meliputi tiga domain yaituint

Degeng;1989: 115). Menurut Degeng (1989:115) epitome dapat disepadankan dengan ‘kerangka isi’. Sebagai kerangka isi epitome mencakup sebagian kecil isi mata pelajaran yang amat penting yang berfungsi sebagai konteks atau kerangka dari isi-isi mata pelajaran yang lebih rinci. 2. Urutan Prasyarat Belajar Gagne (dalam Degeng,1989)

Related Documents:

Degeng, 1989: 44). Informasi tentang variabel gaya kognitif pembelajaran sangat bermanfaat untuk pengembangan teori tentang pengembangan pembelajaran dan produksi bahan-bahan pelajaran khususnya yang berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasi isi pesan pembelajaran. Dalam pengembangan bahan pelajaran

v DAFTAR ISI Kata Pengantar — iii Daftar Isi — v BAB I Pembelajaran IPS dalam Konteks Kurikulum 2013 — 1 A. Kompetensi — 1 B. Konsepsi Kurikulum 2013 — 1 C. Pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 — 11 D. Orientasi Pembelajaran IPS — 13 E. Evaluasi — 19 F. Lembar Kerja — 19 G. Daftar Pustaka — 20 BAB II Komponen Pembelajaran — 23 A. Kompetensi — 23

audara pokok bahasan Hakikat Strategi Pembelajaran Bahasa ini merupakan materi awal pengajaran keterampilan berbahasa. Pokok bahasan ini mencakup: (1) konsep umum strategi pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, dan (5) teori yang melandasi berbagai strategi pembelajaran bahasa.

Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran atau alat 7 Ibid, h. 27, 8 Hamdani, Op.Cit., h. 23.

Nurhikma, 2020, Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika, Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguaran dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Bagaimana konsep penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran fisika, (2)

Salah satu media pembelajaran Adobe Flash dilengkapi dengan Crossword Puzzle Digital, Crossword . teka-teki silang sebagai pembelajaran peserta didik dianggap memenuhi syarat sebagai media pendukung pembelajaran mempermudah sebagai media dalam menyampaikan isi pembelajaran. Penelitian serupa yaitu penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Magfiroh (2017) dengan memperoleh hasil validasi .

Pada matakuliah ini mengkaji hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD, teori belajar, model dan media pembelajaran, perencanaan pembelajaran yang terdiri dari pengembangan perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, LKS dan bahan ajar serta mengembangkan evaluasi dalam pembelajaran IPA SD yang inovatif dan berwawasan konstruktivistik.

Advanced Engineering Mathematics 6. Laplace transforms 21 Ex.8. Advanced Engineering Mathematics 6. Laplace transforms 22 Shifted data problem an initial value problem with initial conditions refer to some later constant instead of t 0. For example, y” ay‘ by r(t), y(t1) k1, y‘(t1) k2. Ex.9. step 1.