MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA (Studi .

1y ago
18 Views
2 Downloads
1.98 MB
73 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Grady Mosby
Transcription

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAMPEMBELAJARAN FISIKA(Studi Kepustakaan)SKRIPSIDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan FisikaFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniveristas Muhammadiyah MakassarOlehNurhikma1053911731UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA2021i

ii

iii

iv

v

MOTTOMemangnya kita mau hidup lancar – lancar saja, halus, mulus, everything goes inyour way ? Bayangkan hidup tanpa kejutan tidak asyik kan ?Makanya santuy saja kalau hidup berjalan tidak sesui mau kita.“Untuk sukses, kamu perlu mempercayai dirimu sendiri, terutama disaattidak ada seorangpun yang percaya padamu”(Chairul Tanjung)PERSEMBAHANAlhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang senantiasamemberikan rahmat-Nya pada setiap makhluk, dengan kerendahan hati, akupersembahkan karya sederhanaku ini kepada:1. Mama dan Bapak tersayang yang telah merawat dan sabar mendidikku sejakkecil, serta selalu mendo’akan keberhasilanku pada setiap kesempatan.Terima kasih atas kasih sayang yang tak pernah putus dan pengorbanan yangtelah dilakukan, semoga kelak aku dapat membahagiakan Mama dan Bapak.2.Kakak dan adik tersayang, Rosmawati dan Misbahuddin yang senantiasamemberikan dukungan, semangat, dan juga do’a untuk keberhasilanku.Semoga kelak kita bersama menjadi anak-anak sukses yang dapat membuatMama dan Bapak bangga.3. Almamaterku Universitas Muhammadiyah Makassarvi

ABSTRAKNurhikma, 2020, Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing DalamPembelajaran Fisika, Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguarandan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Bagaimana konsep penerapan modelpembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran fisika, (2)Bagaimana rancangan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam prosespembelajaran fisika. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptifkualitatif dan jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kepustakaan(Library Research) yaitu metode pengumpulan data dan informasi denganmenelaah sumber-sumber tertulis seperti jurnal ilmiah atau kegiatan yangberkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatatserta mengolah bahan penelitian atau telaah yang dilaksanakan untukmemecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaahankritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Jenispenelitian kepustakaan maka sumber datanya berupa buku dan jurnal online.Berdasarkan hasil penelitian dari 4 buku dan 10 jurnal dapat disimpulkanbahwa konsep inkuiri terbimbing merupakan penemuan terbimbing dimanasiswa dibiarkan menyelesaikan permasalahan atau memecahkan masalah yangdiberikan oleh guru.Kata Kunci : Studi kepustakaan, inkuiri, inkuiri terbimbing, pemahamankonsepvii

KATA PENGANTAR بســــــم اللـه الرحـمن الرحيــــم Allah maha penyayang dan pengasih, demikian kata untuk mewakiliatas segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan berhenti bertahmid atasanugerah pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasioMu, Sang Khalik. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, seseorang.semakinmenghilang dari pandangan, bagaikan pelagi yang terlihat indah dari kejauhan,tetapi menghilang ketika didekati. Demikian juga tulisan ini, kehendak hatiingin mencapai kesempurnaan, tetapi kapasitas penulis dalam keterbatasan.Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini selesaidengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruanglingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas MuhammadiyahMakassar. Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungantulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepadakedua orang tua Muhammad Ramli dan Wati yang telah berjuang, berdoa,mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam prosespencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada para keluargayang tak hentinya memberikan motivasi, kepada pembimbing I danviii

pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi sejakawal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. Tak lupa penulis jugamengucapkan terimakasih kepada: Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., RektorUniversitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., DekanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas MuhammadiyahMakassar, dan Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd., ketua Prodi Pendidikan Fisika sertadosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekalipenulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat ateman-temanseperjuanganku, sahabat-sahabat terkasih serta seluruh rekan mahasiswaJurusan Pendidikan Fisika angkatan 2013 atas segala kebersamaan, motivasi,saran, dan bantuannya kepada penulis. Akhirnya segala kerendahan hati,penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selamasaran dan kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwasuatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudahmudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadipenulis. Amin.Makassar,PenulisixJanuari 2021

Daftar IsiHalaman Judul . iLembar Pengesahan . iiLembar Persetujuan Pembimbing . iiiSurat Pernyataan . . ivSurat Perjanjian .vMotto dan Persembahan . . viAbstrak .viiKata Pengantar .viiiDaftar Isi . .xDaftar Tabel . xiiDaftar Gambar .xiiiBab 1 PendahuluanA. Latar Belakang .1B. Rumusan Masalah .4C. Tujuan Penelitian 4D. Manfaat Penelitian .5Bab II Kajian PustakaA. Kerangka Teori . . 61. Studi Kepustakaan 62. Model pembelajaran inkuiri . . 83. Strategi pembelajaran inkuiri . .15Bab III Metode PenelitianA. Rancangan penelitian. . 211. Metode pengumpulan data . 21x

2. Metode analisis data . 22Bab IV Hasil Penelitian Dan PembehasanA. Hasil kajian studi kepustakaan. . 23B. Pembahasan . 40Bab V Simpulan Dan SaranA. Simpulan . 44B. Saran .44Daftar Pustaka . .45LampiranRiwayat Hidupxi

DAFTAR TABELTabelHalaman1.1 Jenis – Jenis Inkuiri Terbimbing . 101.2 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri 121.3 Hasil Analisis Kepustakaan . 23xii

DAFTAR GAMBARGambarHalamanGambar 1.1 Literature Map . 39xiii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPendidikan adalah suatu bentuk perwujudan kebudayaan manusiayang dinamis dan sarat perkembangan. Perkembangan pendidikan adalah halyang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budayakehidudpan. Pendidikan tidak akan berjalan tanpa adanya arah atau tujuanyang akan dicapai. Tujuan pendidikan itu sendiri telah diatur di didalamundang-undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk waktu serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an surah Al-mujadalah ayat 11yang berbunyi:ُ ش ُز ْوا فَا ْن ُ ّللاُ لَ ُك ْم َواِذَا قِ ْي َل ا ْن ش ُز ْوا َّ َ ٰيْٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْْٓوا اِذَا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَف ٰ ح َ س ُح ْوا يَ ْف َ س ُح ْوا فِى ْال َمجٰ ل ِِس فَا ْف ِ س ١١ - ّللاُ ِب َما تَ ْع َملُ ْونَ َخ ِبيْر ٰ ّللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا مِ ْن ُك ْم َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْالع ِْل َم دَ َرجٰ ت َو ٰ َي ْرفَ ِع Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,“berilah kelapangan didalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscayaakan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “beridirilahkamu, “ maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-1

orang yang beriman di antaramu dan orang yang diberi ilmu beberapa derajatdan Allah maha teliti apa yang kamu angdapatmempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara. Sumber dayamanusia yang berkualitas sangat diperlukan karena untuk menghadapimasalah yang akan terjadi di masa depan.Fisika adalah salah satu bidang ilmu yang penting bagi peserta didikdan dipelajari mulai dari jenjang SMP hingga SMA. Siswa belajar fisikadalam rangka mengembangkan keterampilan memecahkan permasalahan yangterkait dengan fenomena alam dalam kehidupan. Pembelajaran fisika tidakhanya meliputi pada mempelajari fakta-fakta dan teori, tapi pembelajaranfisika juga memerlukan kegiatan penyelidikan bertujuan untuk menemukanfakta-fakta baru, baik melalui observasi maupun eksperimen, sebagai bagiandari kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi sikapilmiah.Fisika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang memilikitujuan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yangberguna untuk memecahkan masalah didalam kehidupan sehari-hari. Selainitu, mata pelajaran fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitumembekali peserta didik dalam hal pengetahuan, pemahaman dan sejumlahkemapuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yanglebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi (BNSP,2007).2

Pembelajaran fisika di SMA saat ini cenderung belum mendorongpeserta didik untuk memahami fisika secara sistematis dan konseptual, sertameningkatkan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri. Menurut(Supriyadi, 2008 : 46) dalam pembelajaran fisika, peserta didik harus belajaruntuk mendapatkan sendiri apa itu fisika. Jadi, peserta didik harus dilibatkandalam kegiatan pembelajaran. Pelajaran fisika dapat menjadi sesuatu hal yangmenyenangkan atau membosankan bagi peserta didik tergantung bagaimanaguru menciptakan kegiatan belajar kepada peserta didiknya. Kegiatanpembelajaran akan terasa menyenangkan apabila peserta didik ikutberpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keterlibatan peserta didikdalam aktivitas pembelajaran mampu meningkatkan pemahaman peserta didikterhadap materi yang diajarkan oleh untukmempersiapkan diri agar dapat bersaing dengan negara lain. Salah satunyapemerintah perlu meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan baik darisegi kuantitas maupun kualitas. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutupendidik dan peserta didik diperlukan pembelajaran yang secara langsungmelibatkan peserta didik sepenuhnya menemukan dan merumuskan sendirisuatu konsep.Salah satu pembelajaran inovatif yang diyakini mampu mendorongsiswa untuk belajar yaitu dengan pembelajaran yang menggunakan metodepembelajaran inkquiry terbimbing3yang dimana metode pembelajaran ini

merupakan pembelajaran bercirikan adanya pembelajaran yang melibatkansecara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidikisesuatu sehingga siswa dapat merumuskan penemuannya siatifuntukmelakukan penelitian dengan berjudul “ Model Pembelajaran Inkuiriterbimbing dalam pembelajaran fisika (studi kepustakaan).B. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini adalah :1. Bagaimana konsep penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbingdalam proses pembelajaran fisika di buku dan jurnal yang dipublikasikandalam 5 tahun terakhir ?2. Bagaimana rancangan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalamproses pembelajaran fisika di buku dan jurnal yang dipublikasikan dalam5 tahun terakhir ?C. Tujuan PenelitianTujuan dilakukannya penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui konsep penerapan model pembelajaran inkuiriterbimbing dalam proses pembelajaran fisika dibuku dan jurnal yangdipublikasikan dalam 5 tahun terakhir2. Untuk mengetahui bagaimana rancangan model pembelajaran inkuiriterbimbing dalam proses pembelajaran fisika dibuku dan jurnal yangdipublikasikan dalam 5 tahun terakhir4

D. Manfaat PenelitianHasil penelitian ini dapat digunakan sebagai strategi pembelajarandalam mendukung proses pembelajaran khususnya mata pelajaran fisikaAdapun manfaat dalam penelitian ini yakni:1. Manfaat Teoritisa.Memberikan masukan positif dan menambah sumbangan ilmupengetahuan khususnya dibidang fisika mengenai Inkuiri terbimbingb.Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yangmenggunakan Inkuiri terbimbing.2. Manfaat PraktisDiharapkan peneliti dapatmemperoleh pengalaman, menambahwawasan dan pengetahuan khususnya dalam membuat karya ilmiah dansebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.5

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Kerangka Teori1. Studi KepustakaanStudi kepustakaan dapat diartikan sebagai suatu langkah untukmemperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpamemperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau datasekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan ataulaboratorium atau didalam museum.Menurut Sutrisno (1990) disebut studi kepustakaan karena data-dataatau bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian berasaldari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen,majalah, dan lain sebagainya.Menurut Sarwono (2006) studi kepustakaan adalah mempelajariberbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yangberguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akanditeliti.Menurut Sugiyono (2012) studi kepustakaan adalah kajian teoritis,referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai,dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.6

ngumpulan data dengan mencari informasi lewat buku, majalah, koran, danliteratur lainnya yang bertujuan untuk membentuk landasan teori.Menurut Mardalis (1999) studi kepustakaan adalah mengumpulkaninformasi dan data dengan bantuan berbagai macam material ada diperpustakaan seperti dokumen, buku, catatan, jurnal, kisah-kisah sejarah nadalahteknikpengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannyadengan masalah yang dipecahkan. Selanjutnya menurut Nazir studikepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seseorangpeneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukankajian yang berkaitan dengan topik penelitian.Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan oleh para ahli, dapatdisimpulkan bahwa studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data daninformasi dengan menelaah sumber-sumber tertulis seperti jurnal ilmiah, bukureferensi, literatur, serta sumber sumber lainnya yang terpercaya baik dalambentuk tulisan atau dalam format digital yang relevan.7

2. Model Pembelajaran InkuiriSeperti yang kita ketahui, inkuiri merupakan salah satu jenis modelpembelajaran. Sumarmi (2012: 17) menyatakan bahwa inkuiri berarti suatukegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuansiswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa)dengan sitematis, kritis, logis, dan analitis sehingga siswa dapat merumuskansendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.Lebih lanjut Suryani dan Agung (2012: 119) menjelaskan bahwa:Inkuiri berasal dari kata “to inquiry” yang berarti ikut serta, atauterlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi,dan melakukan penyelidikan. Siswa diprogramkan agar selalu aktif secaramental maupun fisik. Materi yang disajikan guru bukan begitu sajadiberikan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa diusahakan sedemikianrupa sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka“menemukan sendiri” konsep-konsep yang direncanakan oleh guru.Selanjutnya Mulyasa (2007: 109) menjelaskan pada pembelajaraninkuiri, apa yang diperoleh siswa sebagian besar didasarkan pada hasil usahasiswa sendiri atas dasar pengetahuan yang dimiliki siswa. Pembelajaranmelalui inkuiri tentunya akan membawa dampak besar bagi perkembanganmental yang positif pada siswa. Sebab melalui inkuiri siswa mempunyaikesempatan yang luas untuk mencari dan menemukan sendiri apa yangdibutuhkannya kemudian memecahkan permasalahan tersebut melaluipengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, model pembelajaraninkuri adalah pembelajaran yang di dalamnya melibatkan aktivitas siswa8

secara keseluruhan mulai dari kemampuannya dalam mencari danmengumpulkan informasi, mengajukan pertanyaan maupun melakukanpenyelidikan untuk menemukan konsep dari mata pelajaran tertentu yangsudah dirancang oleh guru.Menurut Sudjana (2009: 155) ada lima tahapan yang ditempuh dalampelaksanaan pembelajaran inkuiri, yaitu:1. Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa.2. Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilahhipotesis.3. Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untukmenjawab hipotesis atau permasalahan.4. Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi5. Mengaplikasikan kesimpulan.Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tahapanatau sintak model pembelajaran inkuiri terdiri dari perumusan masalah,membuat hipotesis, mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan menarikkesimpulan.Sanjaya (2010: 199) menyatakan inkuiri memiliki beberapa jenismodel pembelajaran, diantaranya:a. Inkuiri terbimbing (guide inquiry); peserta didik memperolehpedoman sesuai dengan yang dibutuhkan, biasanya berupapertanyaan-pertanyaan yang membimbing.9

b. Inkuiri bebas (free inquiry); pada inkuiri bebas peserta didikmelakukan penelitian, peserta didik harus mengidentifikasi danmerumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki.c. Inkuiri bebas yang dimodifikasi (modifiel free inquiry); padainkuiri ini guru memberikan permasalahan atau problem dankemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahantersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.Secara umum model pembelajaran inkuiri yang digunakan dalampembelajaran dibagi menjadi 3 jenis model. Ketiga jenis model inkuiritersebut yakni inkuiri terbimbing, inkuiri bebas, dan inkuiri bebas yangdimodifikasi. Selain itu, dalam pembagiannya dapat ditinjau dari peran gurudan siswa dalam kegiatan proses inkuiri. Untuk lebih jelasnya jenis-jenisinkuiri dapat dideskripsikan dalam Tabel 1.Tabel 1. Jenis-jenis InkuiriInkuiri Terbuka InkuiriInkuiri(Open waGuru(Sani, 2014: 52)10

Berdasarkan deskripsi dari tabel jenis-jenis inkuiri, maka inkuiri terdiriatas tiga jenis yang dibedakan berdasarkan tiga aspek yakni subjekpermasalahan, metode, dan solusi.Model inkuiri terbimbing dengan permasalahan dan metode bersumberdari guru, yang solusinya diselesaikan oleh siswa merupakan model inkuiriyang akan digunakan dalam penelitian ini, namun bukan berarti bahwa guruyang memegang penuh atas permasalahan dan metode, dalam hal ini guruhanya memberikan bimbingan penuh kepada siswa agar mudah dalammerumuskan permasalahan yang menuju topik pembelajaran sehingga siswadapat menentukan solusinya sendiri atas permasalahan yang dibahas.Sanjaya (2010: 196) menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiriterbimbing adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan padaproses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukansendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang ditanyakan. Prosesberpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dansiswa.Menurut Sukma dan Muliati (2016) salah satu pembelajaran yangdapat membantu siswa untuk mengembangkan penguasaan konsep dankemampuan berpikir kritisnya sehingga siswa menjadi aktif dan pembelajaranmenjadi berpusat pada siswa adalah model pembelajaran inkuri terbimbing(guided inquiry).11

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai pembelajaran inkuiriterbimbing, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbingmenuntut siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.Keterlibatan siswa ditekankan pada proses proses berpikir secara kritis dananalitis, proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawabantara guru dan siswa, sehingga siswa memiliki pengalaman dalammenemukanprinsip-prinsip atau pemahaman untuk diri mereka sendiri.Selain itu, guru berperan sebagai pembimbing ketika siswa melakukankegiatan.Menurut Eggen dan Kauchak (1993), tahapan model pembelajaraninkuiri terbimbing dideskripsikan seperti dalam Tabel 2.Tabel 2. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri TerbimbingFaseIndikatorPesan Guru1MenyajikanGuru membimbingpertanyaan2siswamengidentifikasiatau masalah dan di tuliskan di papan tulis. Gurumasalahmembagi siswa dalam beberapa kelompokMembuat hipotesisGuru memberikan kesempatan pada siswa amdenganpermasalahan dan memprioritaskan hipotesis yang12

MerancangGuru Memberikan Kesempatan pada siswa untukPercobaanmenentukan langkah-langkah yang sesuai denganhipotesis yang akan dilakukan.Guru baan45MelakukanGuru membimbing siswa untuk mendapatkan dataPercobaanmelalui percobaanMengumpulkanGuru memberikan dan menganalisis kesempatankepada tiap kelompok untuk menyampaikan hasilpengolahan data yang simpulankesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh.Menurut Roestiyah (2008: 56) inkuiri terbimbing memiliki beberapakeunggulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut:a. Dapat membentuk atau mengembangkan “Self-Concept” pada dirisiswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar danide-ide yang lebih baik.13

b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasiproses belajar yang baru.c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnyasendiri, bersikap objektif, jujur, dan terbuka.d. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.e. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.f. Memberi kebebasan pada siswa secukupnya sehingga merekadapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasiBerdasarkan pendapat diatas kelebihan model pembelajaran inkuiriterbimbing adalah pembelajaran lebih banyak berfokus pada siswa, dengandemikian siswa dapat berperan aktif secara maksimal dalam pembelajaran.Peran aktif siswa secara maksimal tersebut dapat melatih keterampilan siswadalam berfikir kritis, logis, dan realistis, selain itu siswa akan lebih cakapdalam mengkomunikasikan ide yang didapatnya dari perumusan akesimpulanyangdiperolehnya. Selain peran akatif siswa yang kompleks, guru juga berperansebagai pembimbing hingga siswa dapat memecahkan masalah yangbndihadapi.14

3. Strategi Pembelajaran InkuiriStrategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencaridan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peranpeserta didik dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendirimateri pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator danpembimbing peserta didik untuk iankegiatanpembalajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitisuntuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yangdipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melaluiTanya jawab antara guru dan peserta didik.a. Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran InkuiriMenurut Majid (2013:222) Terdapat beberapa ciri-ciri strategipembelajaran inkuiri (SPI), diantaranya sebagai berikut :1. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas peserta didik secaramaksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuirimenempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Dalam prosespembelajaran, dimana peserta didik tidak hanya berperan sebagaipenerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, namunjuga mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materipelajaran itu sendiri.15

2. Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untukmencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yangdipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan egipembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumberbelajar, tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar bagipeserta didik.3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalahmengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis,dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagaibagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategipembelajaran inkuiri peserta didik selain dituntut untukmenguasai materi pelajaran, tetapi juga bagaimana mereka dapatmenggunakan potensi yang dimilikinya. Peserta didik yang nkemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, peserta didikakan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakalamereka bisa menguasai materi pelajaran yang sedang dihadapi.b. Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran InkuiriMenurut Sanjaya (2016:198) prinsip-prinsip penggunaan strategipembelajaran inkuiri (SPI), sebagai berikut :1. Berorientasi pada pengembangan intelektual16

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangankemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selainberorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.2. Prinsip InteraksiProses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baikinteraksi antara peserta didik maupun interaksi peserta didik denganguru, bahkan interaksi peserta didik dengan lingkungan. Pembelajaransebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagaisumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan itu sendiri.3. Prinsip BertanyaPeran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI adalahguru sebagai penanya. Sebab, kemampuan peserta didik untukmenjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagiandari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanyadalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.4. Prinsip Belajar untuk BerpikirBelajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajaradalah proses berpikir (learning how to think), yakni prosesmengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otakkanan, baik otak reptile, otak limbic, maupun otak neokortek.Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secaramaksimal.17

5. Prinsip ranyangmenyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harusdibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untukmemberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkanhipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yangdiajukannya.c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran InkuiriMenurut Majid (2013:224) secara umum proses pembelajaran denganmenggunakan strategi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :1. OrientasiLangkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atauiklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini, prosespembelajaran. Guru merangsang dan mengajak peserta didik untukberpikir memecahkan masalah.2. Merumuskan MasalahMerumuskan masalah merupakan langkah melibatkan pesertadidik pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yangdisajikan adalahpersoalan yangmenantang peserta didik untukberpikir memecahkan teka-teki tersebut karena masalah tersebut pasti18

ada jawabannya sehingga peserta didik didorong untuk mencari jawabanyang tepat.3. Merumuskan HipotesisHipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahanyang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diujikebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan,tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh sehingga hipotesisyang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.4. Mengumpulkan DataMengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yangdibutuhkan untuk menguji hipotesis yang ajukan. Dalam strategipembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mentalyang sangat penting dalam pengembangan intelektual.5. Menguji HipotesisMenguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yangdianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperolehberdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yangterpenting adalah mencari tingkat keyakinan peserta didik atas jawabanyang diberikan.6. Merumuskan KesimpulanMerumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuanyang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan19

kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Seringterjadi, karena banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulanyang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan.20

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Rancangan PenelitianMetode penelitian merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk menemukan,menggali dan melahirkan ilmu pengetahuan yang kebenarannya imenggunakanpendekatan deskript

Nurhikma, 2020, Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika, Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguaran dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Bagaimana konsep penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran fisika, (2)

Related Documents:

Untuk penelitian ini, model inkuiri yang digunakan adalah model inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah inkuiri yang mengacu pada tindakan utama guru mengajukan permasalahan, peserta didik menentukan proses dan penyelesaian masalah. (Zulfiani, 2009, hlm. 121-122). Pembelajaran yang menggunakan model inkuiri terbimbing .

hasil belajar dengan berpikir kreatif siswa setelah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan nilai korelasi sebesar 0,455 termasuk dalam kategori cukup dengan taraf signifikansi 0,033 0,05; (4) pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan berpikir kreatif siswa pada .

model inkuiri yang penetapan masalahnya ditentukan sendiri oleh . INKUIRI BEBAS MODIFIKASI Metode Pembelajaran Inkuiri Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk . penerapan metode Inkuiri di tempat kerja Anda, dilihat dari: 1. Karakteristik siswa 2 .

pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Berdasarkan hasil pra penelitian bahwa kemampuan literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik masih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik

Penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan . Menurut Suharini dkk pembelajaran dengan model inkuiri yang . 7Metaputri, N. K., Margunayasa, I. G., & Garminah, N. N, "Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Minat Belajar terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Siswa Kelas IV SD". MIMBAR PGSD .

2. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan proyek video pada materi laju reaksi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XII MM 1 SMK Negeri 1 Amuntai D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Pembelajaran Kimia dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing

Inkuiri terbimbing adalah suatu pendekatan dimana siswa diarahkan untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang dilakukan sehingga siswa seolah-olah mendapatkan sendiri pengetahuan tersebut (Asy'ari, 2006: 51). Penerapan model pembelajaran ini Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa

Type A02 : Cable suffices This type comprises people with some limited interest in electronic technologies but who have neither the education nor income to become heavily engaged in using them. Many of this type are men who have recently retired or who are approaching retirement. A high proportion has access to cable television. Type A03 : Technology as fantasy This type contains many old .