Hama Dan Penyakit Utama - BPTP Lampung

3y ago
47 Views
2 Downloads
530.14 KB
50 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Adele Mcdaniel
Transcription

Hama dan Penyakit UtamaTanaman PadiPenulis:Bambang WijayantoKiswantoGohan Octora ManurungPenyunting :Jamhari HadipurwantaDesain grafis:Gohan Octora ManurungBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAMPUNGBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN2013ii

KATA PENGANTARPuji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWTyangtelahmelimpahkanrahmatNya, sehinggaPetunjuk Teknis “ Hama dan Penyakit Utama Tanaman Padi “inidapattersusundenganbaik.PetunjukTeknis ini dimaksudkan untuk memberikan informasi danpetunjuk kepada praktisi yang bergerak di bidang pertanian,khususnya para penyuluh pendamping SL-PTT Padidalam membimbing dan mendampingi pelaku utama dilapangan.Besar harapan kami semoga Petunjuk Teknis inibermanfaat dan dapat menambah wawasan dalam rangkamendorong pengembangan agribisnis padi di perdesaan.Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalampenyusunan Petunjuk Tenis ini disampaikan penghargaan danucapan terima kasih yang setinggi-tingginya.Bandar Lampung, Desember 2013Kepala BPTP LampungProf. Dr. Ir. Risfaheri, M.Si.NIP 19640117 198903 1 002i

DAFTAR ISIHalKata Pengantar .iDaftar Isi .iiDaftar Gambar .iiiPendahuluan .1Penggerek Batang Padi .4Wereng Batang Coklat .10Tikus .15Keong Mas .21Walang Sangit .24Orong-orong .26Hawar Daun Bakteri .28Blast .32Tungro .34Bercak Coklat .39Hawar Daun Jingga .41Hawar pelepah Daun .43Bahan Bacaan .45ii

DAFTAR GAMBARGambarHal1Gejala Sundep (kiri) dan Gejala Beluk (kanan) .62Kerumunan Hama WBC Pada Pangkal BatangPadi .113Bubu Perangkap Dipasang Rapat Dengan PagarPlastik .174Hama Keong Mas Menyerang Tanaman Padi .215Hama Walang Sangit Menyerang Bulir Padi .256Hama Orong-orong dan Pangkal Tanaman yangDiserang .267Tanaman Padi Terserang Hawar Daun Bakteri .298Gejala Blast Daun .329Gejala Blast leher .3210Gejala Serangan Tungro Pada Tanaman Padi .3511Gejala Serangan Penyakit Bercak Coklat .4012Gejala Serangan Hawar daun Bakteri .4213Gejala Serangan Penyakit Hawar Pelepah Daun .44iii

PENDAHULUANPenyediaan pangan, terutama beras dalam jumlah yang cukupdan harga terjangkau tetap menjadi prioritas utama programpembangunan nasional. Selain merupakan makanan pokok untuklebih dari 95% rakyat Indonesia, usahatani padi juga telahmenyediakan lapangan kerja bagi sekitar 21 juta rumah tangga petanidi perdesaan. Oleh karena itu pemerintah senantiasa memacupeningkatan produksi padi dengan mengedepankan peningkatanpendapatan petani.Hama dan penyakit merupakan cekaman biotis yang dapatmenurunkan produksi dan bahkan dapat menyebabkan gagal panen.Hama dan penyakit tanaman bersifat dinamis dan perkembangannyadipengaruhi oleh lingkungan biotik (fase pertumbuhan tanaman,populasi organisme lain, dsb) danabiotik (iklim, musim,agroekosistem, dll). Perubahan iklim, stadia tanaman, budidaya, mempengaruhi dinamika perkembangan hama dan penyakitPada musim hujan, hama dan penyakit yang sering merusaktanaman padi adalah tikus, wereng coklat, penggerek batang,lembing batu, penyakit tungro, blast, dan hawar daun bakteri, danberbagai penyakit yang disebabkan oleh cendawan. Dalam keadaan1

tertentu, hama dan penyakit yang berkembang dapat terjadi di luarkebiasaan tersebut. Misalnya, pada musim kemarau yang basah,wereng coklat pada varietas rentan juga menjadi masalah. Sedangkanpada musim kemarau, hama dan penyakit yang sering merusaktanaman padi terutama adalah tikus, penggerek batang dan walangsangit.Sebelum tanam atau periode bera, pada singgang (tungguljerami padi) sering terdapat larva penggerek batang, virus tungro,dan berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.Dalam jerami bisa juga terdapat skeloratia dari beberapa penyakitjamur. Tikus bisa juga terdapat pada tanaman lain atau pada tanggulirigasi. Pada lahan yang cukup basah, keong mas juga dapatditemukan. Semua hama dan penyakit ini bisa berkembang padapertanaman berikutnya. Sementara itu, di pesemaian bisa ditemukantikus, penggerek batang, wereng hijau, siput murbai, dan tanamanterinfeksi tungro.Pada stadia vegetatif sering ditemuai hama siput murbai,ganjur, tikus, penggerek batang, wereng coklat, hama penggulungdaun, ulat grayak, lembing batu, tungro, penyakit hawar daunbakteri, dan blast daun.Sedangkan pada stadia generatif, sering ditemukan tikus,penggerek batang, wereng coklat, hama penggulung daun, ulatgrayak, walang sangit, lembing batu, tungro, penyakit hawar daun2

bakteri, blast leher, dan berbagai penyakit yang disebabkan olehjamur.Oleh karena itu, untuk mendapatkan produksi padi yangoptimum, perlu dilakukan usaha pengendalian hama dan penyakitsecara terpadu (PHT). PHT memadukan berbagai komponenpengendalian secara kompatibel sehingga dengan menerapkan PHTdiharapkan kerusakan yang ditimbulkan hama dan penyakit tidakmerugikan secara ekonomi, aman bagi manusia, ternak, tanaman,maupun lingkungan. Beberapa komponen PHT, yaitu menanamanvarietas tahan, pola tanam, teknik bercocok tanam, pengendalianmekanik, fisik, hayati dan langkah terakhir adalah pengendaliandengan menggunakan pestisida kimiawi secara bijaksana.3

Penggerek Batang PadiPenggerek Batang padi merupakan salah satu hama nkegagalan panen. Perkembangan penggerek batang akan semakinpesat jika kondisi cuaca panas dan air tergenang.Di Indonesia terdapat 5 (lima) spesies penggerek batang padiyang menjadi kendala di lahan irigasi, lahan lebak maupun pasangsurut. Penggerek batang padi tersebut adalah penggerek batangkuning Scirpophaga (Tryporyza) incertulas (walker), penggerekbatang padi putih Scirpophaga (Tryporyza) innotata (walker), Chilosuppressalis Walker, Chilo polychrysus (Meyrick), dan Sesamiainferens (Walker).Di lapang keberadaan hama ini ditandai oleh kehadiran ngengat(kupu-kupu), kematian tunas, kematian malai dan ulat (larva)penggerekan batang.Gejala SeranganPenggerek batang menyerang pertanaman padi mulai daripersemaian sampai waktu tanaman berbunga. Tetapi saat dipesemaian belum menunjukkan gejala yang jelas sehingga petanikurang waspada terhadap hama tersebut. Gejala serangan yang4

disebabkan oleh semua spesies penggerek batang sama pada tanamanpadi. SundepGerjala serangan pada stadia vegetatif (pembentukan daun,batang, dan anakan) dikenal dengan sebutan sundep. Jikaserangan terjadi pada fase vegetatif, larva memotong bagiantengah anakan sehingga aliran hara ke bagian atas tanamanterganggu sehingga menyebabkan pucuk layu dan akhirnya mati.Kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang padi padastadia vegetatif tidak terlalu besar, karena tanaman masih dapatmembentuk anakan baru. Namun demikian, serangan pada stadiavegetatif menyebabkan tanaman tidak seragam dan peka terhadapserangan hama lain. BelukGejala serangan pada fase generatif dikenal dengan sebutanBeluk. Larva akan menggerek tanaman yang akan bermalai,sehingga aliran hasil asimilasi tidak sampai ke dalam bulir padi.Sehingga proses pengisian bulir padi akan terhambat, akibatnyabanyak gabah hampa atau tidak berisi. Malai mudah dicabut danpada pangkalnya terdapat bekas gerekan larva.5

Gambar 1. Gejala Sundep (kiri) dan Gejala Beluk (kanan)Cara MengendalikanPengendalian penggerek batang padi dilakukan berdasarkanpengendalian hama terpadu (PHT), yaitu suatu cara pengendalianyang menggabungkan berberbagai teknik pengendalian denganmengedapankan kelestarian lingkungan. Pengendalian Secara Kultur kmerupakan cara yang paling ramah lingkungan dan tidakmengganggu musuh alami. Penggunaan pupuk organiksebanyak 2 ton/ha dapat meningkatkan musuh alami sehinggamenekan serangan penggerek batang. Waktu tanam yangtepat dapat menghindari serangan penggerek batang. Hindari6

penanaman pada bulan Desember-Januari, karena suhu,kelembaban dan curah hujan pada saat itu sangat cocok untukperkembangan hama penggerek batang. Pengendalian Secara MekanikPengendalian mekanik dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara,yaitu pengambilan kelompok telur secara intensif dipersemaian, dan dengan penangkapan ngengat secara massaldengan menggunakan lampu. Penangkapan ngengat secaramassal memerlukan 23 lampu petromak/ha. Penggunaanferomon dapat mengurangi serangan batang putih secaranyata. Pengendalian Secara BiologiBanyak musuh alami yang membatasi populasi penggerekbatang padi yang terdiri dari predator dan parasitoid. Predatoradalah musuh alami yang langsung memakan hama,sedangkan parasitoid adalah serangga yang memparasitpenggerek batang. Belalang Conochepalus longipennisadalah predator telur penggerek batang, sedangkan predatorkupu-kupu antara lain laba-laba, capung, dan n7

Trichogramma japonicum Ashmead, Telenomus rowani(Gahan), dan Tetrastichus schoenobii Ferriere. Pengendalian Secara KimiawiSebelum dilakukan aplikasi insektisida, sebaiknya dilakukanpemantauan ngengat dan pemantauan kerusakan tanaman.Pemantauan dapat dilakukan dengan menggunakan lampuperangkap atau feromon. Pemantauan perlu dilakukan untukmengatasi penggunaan insektisisida sesara berlebihan, karenadapat berdampak buruk terhadap keberadaan populasi musuhalami, predator dan parasitoid. Direktorat PerlindunganTanaman Pangan (2002) telah menetapkan ambang kendaliberdasarkan kerusakan tanaman pada stadia vegetatif adalah6% dan pada stadia generatif adalah 10%. Perlu diperhatikanbahan aktif yang terkandung di dalam insektisida, bahan aktifyang dapat digunakan antara lain karbofuran, tiokloprid,fipronil dan karbosulfan (bersifat sistemik). Bahan aktif yangbersifat racun kontak antara lain dimehipo, bensultaf, mitac,dan imidakkloprid.8

Alternatif PengendalianPengendalian penggerek batang dengan teknologi feromoseks, sehingga komunikasi antara ngengat betina dan jantanakan terganggu. Komunikasi yang terganggu menyebabkanterhambatnya proses perkawinan. Feromon seks adalahsenyawa kimia yang dikeluarkan oleh ngengat betina yangmasih virgin. Senyawa ini mempunyai sifat ukmelangsungkan perkawinan. Senyawa ini dimanfaatkan untukpembuatan senyawa sintetik dalam mengendalikan hamapenggerek batang.9

Wereng Batang Coklat (Nilaparvata Lugens (Stal))Wereng Batang Coklat (WBC) sampai saat ini dianggapsebagai hama utama pada pertanaman padi karena kerusakan yangdiakibatkan cukup luas dan hampir terjadi pada setiap musim tanam.Dalam kurun waktu 2001-2010 serangannya 361.000 ha, 11.000diantaranya puso. Pada 2011 serangan wereng coklat mencapai 218ha dan diantaranya puso.Gejala SeranganHama ini menyerang pada semua tahap pertumbuhantanaman mulai dari persemaian sampai waktu panen. Nimfa danWBC dewasa menyerang dengan cara menghisap cairan tanamanpada bagian pangkal padi. Tanaman yang terserang menjadi layu,daun menguning dimulai dari daun tua kemudian meluas dengancepat ke seluruh bagian tanaman dan akhirnya tanaman mati. Dalamkeadaan populasi tinggi dapat mengakibatkan matinya tanamandalam satu hamparan atau dapat menyebabkan terjadinya puso.Dalam keadaan populasi wereng tinggi dan varietas yang ditanamrentan WBC dapat mengakibatkan tanaman seperti terbakar. WBCjuga dapat menularkan penyakit virus kerdil hampa dan virus kerdilrumput.10

Ledakan WBC biasanya terjadi akibat penggunaan pestisidayang tidak tepat, penanaman varietas rentan, pemupukan perkembangan WBC, yaitu lembab dan panas.Gambar 2. Kerumunan Hama WBC pada Pangkal Batang PadiGejala yang ditunjukkan yaitu tanaman padi menjadi kuningdan kering dengan cepat (berwarna kecoklatan seperti terbakar).Kondisi tersebut dikenal dengan istilah “hopperburn”. WBC dapatmerusak tanaman padi secara langsung yaitu dengan cara menghisapcairan sel tanaman, dan juga dapat menjadi vektor virus penyebabpenyakit kerdil rumput (grassy stunt) tipe 1 dan 2 serta kerdil hampa(ragged stunt). Penjelasan mengenai penyakit kerdil rumput dankerdil hampa akan disampaikan pada bahasan yang berbeda.11

Cara Mengendalikan Penanaman Varietas TahanPenanaman varietas padi yang tahan terhadap WBC adalahpenting untuk mencegah terjadinya ledakan hama. Salah satucontohnya dalah varietas Inpari-13. Penanaman SerempakTanam serempak dilakukan untuk daerah/areal sekurangkurangnya satu petak tersier atau satu wilayah kelompok tani denganselisih waktu tanam 2 minggu atau selisih waktu panen empatminggu paling lama. Atau dengan kata lain varietas yang digunakanharus berumur seragam. Dengan cara ini dapat dicegah terjadinyatumpang tindih populasi antar generasi karena siklus hidup WBCdapat terputus pada saat pengolahan di antara dua periode tanam. Pergiliran TanamanWBC hanya dapat hidup dengan baik pada tanaman padi. Jadiuntuk memutuskan siklus hidupnya dapat dilakukan denganpergiliran tanaman, minimal menanam satu kali tanaman non-padi,atau dibiarkan bera sampai dua bulan setiap tahun.12

Pengendalian HayatiSesungguhnya di lapangan terjadi pengendalian secara hayatiyang dilakukan oleh musuh-musuh alami WBC. Diantara musuhalami tersebut yang paling efektif mengendalikan populasi WBCadalah laba-laba predator Lycosa pseudoannulata. Laba-laba inidapat memangsa 10-12 ekor imago atau 15-20 ekor nimfa setiap hari.Predator lain yang tercatat sebagai musuh alami WBC adalah kepikMicrivelia douglasi dan Cyrtorhinus lividipennis, kumbang Paederusfuscipes, Ophionea nigrofasciata dan Micraspis. Selain pengendalianWBC dengan musuh alami diatas, saat ini sudah dikembangkan pulaagensia hayati lain yang berasal dari kelompok jamur, diantaranyaadalah Beauveria bassiana, Metharizium, dan Hirsutella citriformis. Pengendalian KimiaPengendalian kimia dilakukan apabila cara-cara lain tidakmungkin lagi dan populasi WBC sudah berada diatas ambangekonomi. Ambang ekonomi yang telah ditetapkan adalah rata-rata 10ekor per rumpun untuk umur tanaman padi kurang dari 40 hst, ataurata-rata 20 ekor per rumpun untuk tanaman padi lebih dari 40 hst.Penggunaan pestisida diusahakan sedemikian rupa sehingga efektif,efesien dan aman bagi lingkungan. Pada varietas tahan tidak perludigunakan insektisida kecuali kalau ketahanannya patah, sedangkan13

aplikasi insektisida pada varietas rentan harus didasarkan pada hasilpengamatan. Pengendalian WBC dengan menggunakan insektisidasintetik hasilnya efektif dan efisien, namun dalam prakteknya harusberpedoman pada prinsip 6 (enam) Tepat, yaitu : tepat jenis, tepatsasaran, tepat cara, tepat waktu, tepat konsentrasi/dosis dan tepatlokasi. Keringkan pertanaman padi sebelum aplikasi insektisida baikyang disemprot atau butiran Aplikasi insektisida dilakukan saat air embun tidak ada, yaituantara pukul 08.00 pagi sampai pukul 11.00, dilanjutkan sorehari. Insektisida harus sampai pada batang pagi. Tepat dosis dan jenis yaitu berbahan aktif buprofezin, BPMC,fipronil dan imidakloprid. Tepat air pelarut 400-500 liter air per hektar.14

Tikus Sawah (Rattus argentiventer)Tikus Sawah merupakan hama penyebab kerusakan terbesartanaman padi di Indonesia terutama pada agroekosistem dataranrendah dengan pola tanam intensif. Hama ini termasuk hama yangrelatif sulit dikendalikan. Perkembangbiakan dan mobilitas tikusyang cepat serta daya rusak pada tanaman padi yang cukup tinggimenyebabkan hama tikus selalu menjadi ancaman pada pertanamanpadi. Kehilangan akibat serangan tikus sangat besar, karenamenyerang tanaman sejak padi di persemaian hingga menjelangpanen.Berkaitan dengan hal tersebut, maka upaya pengendalianperlu dilakukan secara terpadu (PHT). Strategi PHT dilaksanakanberdasarkan pemahaman ekologi tikus, dilakukan secara dini, intensifdan terus menerus (berkelanjutan) dengan memanfaatkan berbagaiteknologi pengendalian yang sesuai dan tepat waktu. Disamping itukegiatan pengendalian diprioritaskan pada waktu sebelum tanam(pengenalian dini), untuk menurunkan populasi tikus serendahmungkin sebelum terjadi perkembangbiakan tikus yang cepat padastadium generatif padi; dan pelaksanaan pengenalian dilakukan olehpetani secara bersama-sama (berkelompok) dan terkoordinasi dalamcakupan skala luas (hamparan).15

Cara pengendalian hama tikus sebagai berikut : TBS (Trap Barrier System)Cara Pemasangan TBS Pilih petakan sawah berukuran kira-kira 20 – 50 m2 Pasang ajir bambu setiap 1 m bentangan pagar Gunakan tali atau kawat untuk menegakkan pagar plastikpada petakan. Pagar perlu dibenamkan 10 cm di bawahtanah agar tikus tidak menerobos melalui bagian bawahpagar dan dipasang setinggi 60 cm untuk mencegahloncatan di atas tanah Buatlah saluran air di bagian luar pagar dengan lebarminimal setengah meter Pasang paling sedikit 1-2 bubu perangkap pada masingmasing sisi (harus dipasang serapat mungkin dengan pagar,tanpa celah yang memungkinkan tikus masuk menerobos diluar pintu perangkap). Pasang jalan masuk dengan meletakkan lumpur di depanpintu masuk perangkap16

Gambar 3. Bubu Perangkap Dipasang Rapat Dengan Pagar PlastikCatatan : Perangkap dirapatkan dengan pagar menggunakan ajir bambu Perangkap dipasang di atas pematang atau permukaan air danditutup dengan jerami Gundukan lumpur diletakkan di depan pintu masuk perangkapsebagai jalan masuk tetapi tidak menghambat aliran air Bersihkan pagar dan saluran air dari rumput GropyokanPengendalian dengan peralatan lengkap (pemukul, emposan,jaring dan sebagainya) yang dilakukan oleh seluruhkomponen masyarakat yang terkoordinir dan terencana dalamsatu hamparan pertanaman yang luas.17

PengumpananPengumpanan racun tikus dengan rodentisida akut atauantikoagulan yang dicampur gabahatau beras kemudiandiletakkan pada lalulintas tikus. PenggenanganPenggenangan lobang-lobang tikus dilakukan pada saatmenjelang pembuatan persemaian. Sanitasi HabitatDilakukan selama musim tanam padi, yaitu dengan caramembersihkan gulma dan semak-semak pada habitat utamatikus yang meliputi tanggul irigasi, jalan sawah, batasperkampungan, pematang, parit, saluran irigasi, dll. Jugadilakukan minimalisasi ukuran pematang (tinggi dan lebatpematang) kurang 30 cm agar tidak digunakan sebagaitempat bersarang. Pengendalian HayatiPengendalian menggunakan musuh alami seperti kucing,anjing dan burung hantu.18

Tanam dan Panen Serempak.Dalam satu hamparan, diusahakan selisih waktu tanam danpanen tidak lebih dari 2 minggu. Hal tersebut untukmembatasi tersedianya pakan padi generatif, sehingga tidakterjadi perkembangbiakan tikus yang terus menerus Fumigasi/PengemposanFumigasi dapat efektif membunuh tikus dewasa beserta anakanaknya di dalam sarang. Agar tikus mati, tutuplah lubangtikus dengan lumpur setelah difumigasi dan sarang tidakperlu dibongkar. Lakukan fumigasi selama masih dijumpaisarang tikus terutama pada stadium generatif padi.Waktu Pengendalian Masa Pra Tanam :Dilakukan kegiatan : sanitasi, gropyokan masal,penggenangan, perbaikan pematang dan penanaman tanamanperangkap yang dipasangi TBS.19

Saat PesemaianMasih dilakukan pemasangan TBS, di

tertentu, hama dan penyakit yang berkembang dapat terjadi di luar kebiasaan tersebut. Misalnya, pada musim kemarau yang basah, wereng coklat pada varietas rentan juga menjadi masalah. Sedangkan pada musim kemarau, hama dan penyakit yang sering merusak tanaman padi terutama adalah tikus, penggerek batang dan walang sangit.

Related Documents:

HAMA PENYAKIT GANJUR (Orseolia oryzae Wood-Mason) Dittlin, 1990 Gambar 1 . gejala serangan hama ganjurdan imago O. oryzae Status Hama ganjur semula bukan merupakan hama yang serius tetapi sejak tahun 1960 menjadi hama yang serius. Serangan hama ganjur berat terjadi pada tahun 1960/61 mencapai 70.000 ha, tahun 1969 seluas 20.000 ha dan tahun 1972/73

hama, patogen penyebab penyakit dan jenis gulma utama pada ubi jalar diharapkan dapat membantu para petugas penyuluh lapang, pengamat hama dan penyakit, teknisi serta petani dalam meng-identifikasi hama/patogen penyebab penyakit, dan jenis gulma serta menentukan langkah-langkah pengendaliannya. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Tim

hama dan penyakit pada tanaman kedelai termasuk bioekologi, tanaman inang, gejala serangan, dan be-berapa masalah yang terkait dengan ketidakseimbangan hara (kahat atau keracunan), informasi ini diharapkan dapat membantu penyuluh, pengamat hama penyakit, teknisi, dan petani dalam mengidentifikasi dan mengatasi gangguan hama dan penyakit maupun

Hama dan penyakit tanaman merupakan kendala yang perlu diantisipasi perkembangannya karena dapat menimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman. Dalam kaitannya dengan pengendalian hama dan penyakit tanaman khususnya untuk koleksi paku-pakuan di KRP, terlebih dahulu dilakukan inventarisasi jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang koleksi .

2.6 Hama dan penyakit Peningkatan hasil pekebunan bisa dilakukan melalui beberapa upaya, diantaranya upaya perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Tanaman yang tumbuh baik dandiperkirakan memberi hasil yang tinggi, terkadang tidak mejadi kenyataan, hanya karena serangan hama dan penyakit.

hama penyakit hara pada padi masalah lapang. Buku panduan ini sebagian besar disadur dari Rice Knowledge Bank version 2.2 (CD), created on 05 May 2003 (IRRI) . Tanaman Padi, BPTP Sumatera Utara, BPTP Kalimantan Selatan, dan IRRI dengan sedikit perbaikan terutama pada pengendalian tikus.

hama dan penyakit, kumbang penggerek ubi jalar (Cylas spp.) dan penyakit virus mungkin memberikan kontribusi paling besar dalam menyebabkan kerugian. Selain itu, serangga hama pemakan daun seperti kupu-kupu ubi jalar (Acraea acerata) dapat menyebabkan kerugian yang signifikan pada saat terjadi ledakan hama.

Division and 3-505 Parachute Infantry Regiment on 4 August 1990. My company, Charlie 3-505, had been conducting night live-fire exercises at Fort Bragg, North Carolina. Around 2230 hours on the night of 4 August, I received a Warning Order from my commander, Captain Charles Dydasco, to prepare for movement to the Battalion Area. Shortly after midnight, in a torrential downpour, we began .