METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL - IPDN

3y ago
71 Views
7 Downloads
9.91 MB
280 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Tripp Mcmullen
Transcription

METODOLOGI PENELITIAN SOSIALDr. Drs. Ismail Nurdin, M.SiDra. Sri Hartati, M.Si

METODOLOGI PENELITIAN SOSIALAuthor :Dr. Drs. Ismail Nurdin, M.SiDra. Sri Hartati, M.SiLayouter :SetyaningrumAch. TaufanEditor :Lutfiah, S.HIDesign Cover :Muhamad Fakihcopyright 2019 Penerbit Media Sahabat CendekiaPondok Maritim Indah Blok PP-7, Balas Klumprik,Wiyung, Kota Surabaya 60222Telp. 0881-3223-878penerbitmsc@gmail.comISBN : 978-623-90984-3-8Hak cipta dilindungi oleh Undang-undangDilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izintertulis dari Penerbitii

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014Tentang Hak Cipta1) Setiap orang yang dengan atau tanpa hak melakukanpelanggaran terhadap hak ekonomi yang sebagaimanadimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk PenggunaanSecara Komersial dipidana dengan ancaman pidana penjarapaling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda palingbanyak Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah)2) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izinPencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaranhak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untukPenggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidanapenjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana dendapaling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).3) Setiap orang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Penciptaatau Pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hakekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat(1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untukpeggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidanapenjara paling lama (empat) tahun dan/atau pidana dendapaling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu miliar rupiah).4) Setiap orang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud ayat(3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidanadengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000.000 (empatmiliar rupiah)iii

iv

KATA PENGANTARPenguasaan tentang metode penelitian merupakan kemampuan yang penting bagi mahasiswa yang menempuh pendidikanpada perguruan tinggi juga mereka yang menaruh perhatian danmemiliki minat dalam penelitian. Buku tentang metode penelitianyang disusun secara praktis dan sederhana dan memudahkan bagimahasiswa dalam menerapkannya masih sedikit, sehingga kehadiran buku ini diharapkan melengkapi buku teks yang sudahterbit.Buku ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatanbelajar mengajar penunjang mata kuliah Metodologi PenelitianSosial, dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan danmelaksanakan pembelajaran metodologi penelitian sosial denganlebih terencana dan terarah, walau disusun sederhana tapi jugamemberi wawasan lebih dalam tentang ilmu pengetahuan, konseppenelitian, proses dan desain penelitian, penelitian kuantitatif danpenelitian kualitatif. Serta prosedur pelaksanaan penelitian mulaidari penyusunan usulan penelitian, pelaksanaan penelitian danpenulisan laporan penelitian.Ucapan terimakasih kepada kolega para dosen yang tergabungdalam tim pengajar subyek Metode Penelitian Sosial dan mahasiswa yang mengikuti kelas mata kuliah ini pada program studi dilingkungan Institut Pemerintahan dalam Negeri atas diskusi baiksubstansi maupun format sehingga tersaji dalam bentuk buku teks.Tentunya penyempurnaan buku ajar akan terus dilakukan untukitu kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan dimasa yang akan datang.v

Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terimakasihkepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsungmaupun tidak langsung.Jatinangor, Juni 2019PENULISvi

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iKATA PENGANTAR .vDAFTAR ISI .viiBAB I PENGETAHUAN DAN ILMU .1A. Pengetahuan dan Ilmu . 1B. Asumsi Dasar dan Sifat-Sifat Dasar Ilmu . 4C. Komponen Pembangun Ilmu . 8BAB II PENELITIAN .13A. Hakikat Penelitian . 13B. Mengapa Perlu Penelitian . 15C. Kunci Keberhasilan . 18BAB III PROSES DAN DESAIN PENELITIAN.27A. Proses Penelitian. 27B. Pengertian Desain Penelitian . 27C. Tahapan Penelitian . 28D. Jenis-Jenis Desain Penelitian . 32E. Tipe-Tipe Desain Penelitian. 36BAB IV PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF.39A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatifdan Kualitatif . 39B. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan PenelitianKuantitatif. 42C. Karakteristik Penelitian . 46D. Proses Penelitian. 51E. Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif digunakan. 55BAB V PENELITIAN KUANTITATIF .61A. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif. 61vii

BAB VI PENELITIAN KUALITATIF .75A. Pengertian Penelitian Kualitatif . 75B. Tujuan Penelitian Kualitatif . 76C. Ciri-ciri Penelitian Kualitatif . 77D. Karakteristik Penelitian Kualitatif . 78E. Prosedur Penelitian Kualitatif . 79F. Tahapan Dalam Penelitian Kualitatif . 79G. Tipe-Tipe Penelitian Kualitatif . 80BAB VII POPULASI DAN SAMPEL .91A. Populasi dalam Penelitian . 911. Pengertian Populasi . 912. Jenis-Jenis Populasi. 93B. Sampel dan Sampling . 951. Sampel . 952. Sampling . 97C. Hubungan Antara Sampel dan Sampling . 98D. Langkah-Langkah Menentukan Sampel . 100E. Prosedur Pengambilan Sampel Penelitian . 100F. Rancangan Pengambilan Sampel. 101G. Ukuran Sampel . 105H. Unit Analisa . 107BAB VIII VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISIOPERASIONAL VARIABEL .109A. Variabel Penelitian . 1091. Definisi Variabel . 1092. Jenis-Jenis Variabel . 110B. Definisi Operasional . 122BAB IX KERANGKA PEMIKIRAN .125A. Definisi Kerangka Pemikiran . 125B. Kekeliruan Penggunaan Teori pada KerangkaBerpikir . 127C. Menyusun Kerangka Berpikir . 128D. Unsur-Unsur Kerangka Berpikir . 128viii

BAB X HIPOTESIS .133A. Pengertian Hipotesis . 133B. Jenis Hipotesis. 134C. Sumber-Sumber Hipotesis . 142D. Ciri-Ciri Hipotesis yang Tajam. 144BAB XI SKALA PENGUKURAN VARIABEL.147A. Pengertian Pengukuran . 147B. Jenis-Jenis Skala Pengukuran . 1481. Skala Nominal . 1482. Skala Ordinal . 1503. Skala Interval. 1524. Skala Rasio . 153C. Tipe Skala Pengukuran . 165D. Cara Menyusun Instrumen. 166E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen. 167F. Ciri-Ciri Pengukuran Yang Baik . 169BAB XII SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA .171A. Sumber Data . 171B. Teknik Pengumpulan Data . 172BAB XIII ANALISIS DATA .203A. Pengertian . 203B. Jenis Analisis Data. 204C. Prosedur Analisis Data. 205D. Keuntungan Analisis Data . 206E. Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif . 206F. Langkah-Langkah Analisis Data dalam ProsesPenulisan Laporan. 219BAB XIV PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DANLAPORAN PENELITIAN SOSIAL .225A. Masalah Penelitian . 225B. Menyusun Proposal Penelitian . 230DAFTAR PUSTAKA.261TENTANG PENULIS .267ix

x

Metodologi Penelitian SosialBAB IPENDAHULUANA. Pengetahuan dan IlmuKebanyakan orang salah berpersepsi bahwa ilmu dan pengetahuan memiliki kesamaan arti, padahal ilmu dengan pengetahuanadalah dua hal yang berbeda. Ilmu adalah pengetahuan tetapi tidaksemua pengetahuan adalah ilmu.Ilmu dan pengetahuan terkadang dirangkum menjadi satu katamajemuk yang mengandung arti tersendiri. Bahkan dalam KamusBesar Bahasa Indonesia ilmu disamakan dengan pengetahuan, sehingga ilmu adalah pengetahuan. Namun jika kata pengetahuandan kata ilmu tidak dirangkum menjadi satu kata majemuk atauberdiri sendiri, akan tampak perbedaan antara keduanya. Berdasarkan asal katanya, pengetahuan diambil dari kata dalam bahasaInggris yaitu knowledge. Sedangkan pengetahuan berasal dari kataScience. Tentunya dari dua asal kata itu mempunyai makna yangberbeda.Secara sederhana setiap orang memahami pengetahuan sebagai pemahaman atas pengalaman yang berulang-ulang dialaminya,kemudian disimpulkan bahwa pengalaman yang dialaminya ituadalah kebenaran menurut pemikirannya. Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, tanpa memiliki metode, danmekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisiyang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam hal 1

BAB I PENGETAHUAN DAN ILMUini landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan tidak teruji karena kesimpulan ditarikberdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih dahulu. Pencarian pengetahuan lebih cenderung trial and error dan berdasarkan pengalaman belaka (Supriyanto, 2003).Sementara yang dimaksud dengan ilmu adalah pembentukkanpemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuahpemikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkanpengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman mengenaikausalitas (sebab-akibat) yang hakiki dan universal.Dengan perkataan lain, Ilmu adalah akumulasi pengetahuanyang menjelaskan kausalitas yakni hubungan sebab-akibat dari suatu obyek berdasarkan metode-metode tertentu yang merupakansuatu kesatuan sistematis, objektif dan rasional.Dari kedua pengertian tersebut jelas bahwa pengetahuan bukan ilmu, namun pengetahuan merupakan bahan utama bagi terbentuknya ilmu. Selain itu ternyata bahwa pengetahuan tidak secara objektif menjawab pertanyaan tentang keberadaan sesuatu, sebagaimana dapat dijawab oleh ilmu. Dengan lain perkataan pengetahuan baru dapat menjawab pertanyaan tentang “apa”; sedangkanilmu dapat menjawab pertanyaan tentang “mengapa”.Ilmu dapat merupakan suatu metode berfikir secara objektif(objective thinking), tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia faktual. Ini diperoleh melalui observasi,eksperimen, dan klasifikasi. Analisisnya merupakan hal yang objektif dengan menyampingkan unsur pribadi, mengedepankan pemikiran logika, netral (tidak dipengaruhi oleh kedirian atau subjektif).Ilmu sebagai milik manusia secara komprehensif yang merupakanlukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai halhal yang dipelajarinya dalam ruang dan waktu sejauh jangkauanlogika dan dapat diamati panca indera manusia. 2

Metodologi Penelitian SosialIlmu harus ada obyeknya, terminologinya yang khas, metodologinya yang khas, filosofinya yang khas dan teorinya yang khas(Prajudi 1982:41). ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentangpekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang samatabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam (Moh.Hatta , dalam Bakhtiar, 2005). Ilmu adalah tiap kesatuan pengetahuan, dimana masing-masing bagian bergantung satu sama lain yang teratur secarapasti menurut asas-asas tertentu ( Van Poelje, 1959:14)Lebih jauh mengenai ilmu , selalu berusaha memahami alamsebagaimana adanya hasil-hasil kegiatan keilmuan alat untukmemprediksi dan mengontrol gejala-gejala alam. Upaya demikianmudah dimengerti karena pengetahuan keilmuan merupakan saripenjelasan mengenai kejadian, gejala dan peristiwa alam yang bersifat umum dan impersonal.Perbedaan antara pengetahuan keilmuan dengan pengetahuanlainnya seperti seni dan agama dapat dilihat pula dari upaya-upayauntuk memperoleh ilmu itu sebagaimana uraian berikut ini.Gejala-gejala yang terdapat di alam semesta ditangkap olehmanusia melalui panca inderanya, bahkan ada pula yang ditangkapoleh indera keenam (extra sensory) seperti intuisi. Segala yang ditangkap melalui indera-inderanya dimasukkan ke dalam pikirandan perasaan manusia; dengan segala keyakinan atau kepercayaannya ditariklah kesimpulan-kesimpulan yang benar.Kesimpulan yang benar tersebut akan mengerucut menjadipengetahuan ilmu, seni dan agama itu. Dalam upaya mendapatkanpengetahuan itu dapat dibedakan antara upaya yang bersifat aktifdan pasif. Upaya aktif meliputi aktivitas melalui penalaran pikirandan perasaan, sedangkan upaya pasif mencakup kegiatan melaluikeyakinan atau kepercayaan terhadap kebenaran tentang sesuatuyang diwartakan misalnya Wahyu Tuhan melalui Nabi, ataupunpengetahuan dan ilmu yang lainnya.3

BAB I PENGETAHUAN DAN ILMUSecara aktif maupun pasif keyakinan atau kepercayaan itumemegang peranan penting untuk menyatakan dan menerima kebenaran tentang sesuatu, bedanya dalam upaya aktif orang harusyakin atau percaya terlebih dahulu, sedangkan dalam upaya pasiftidak perlu yakin atau percaya terlebih dahulu.Kesimpulan yang benar yang diperoleh melalui alur kerangkapikiran dengan menggunakan penalaran adalah bersifat logis dananalitis, sedangkan yang diperoleh melalui perasaan dan hanya melalui keyakinan atau kepercayaan bersifat tidak logis dan tidak analitis. Selanjutnya dari hasil penalaran logis dan anlitis diperolehpengetahuan yang disebut ilmu, sedangkan dari perasaan dankeyakinan atau kepercayaan disebut sebagai pengetahuan seni danagama.Dari uraian tersebut di atas semakin jelaslah posisi dan kedudukan ilmu dalam pengetahuan, perbedaan ilmu dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Keterangan lain menyatakan bahwaupaya aktif untuk memperoleh pengetahuan ilmiah atau ilmu itu,tidak dilakukan dengan semena-mena melainkan menurut aturanaturan atau metode-metode dan teknik-teknik tertentu. Upaya semacam ini disebut penyelidikan (inquiry) baik empiric maupunnon-empirik. Secara empiric dapat dilakukan dengan penelitian(research) atau dengan pemeriksaan (investigation); dimana kedua-duanya mempergunakan prinsip-prinsip pengamatan (observasi).B. Asumsi Dasar dan Sifat-Sifat Dasar IlmuSeperti telah disinggung sebelumnya, ilmu bertujuan untukmenjelaskan tentang segala yang ada pada alam semesta, oleh sebab itu sebagai sifat pertama dari ilmu adalah menjelajah duniaempiric tanpa batas sejauh dapat ditangkap oleh panca indera danindera lainnya. Namun oleh karena kemampuan indera manusiadalam menangkap sesuatu yang berada diluar dirinya sangat terba 4

Metodologi Penelitian Sosialtas, sehingga sifat kedua dari ilmu adalah bahwa tingkat kebenaran yang dicapainya pun relative atau tidak sampai kepada tingkatkebenaran yang mutlak. Sedangkan sebagai sifat yang ketiga dariilmu adalah menemukan proposisi-proposisi, yakni hubungan sebab akibat yang teruji secara empiric.Sebagai asumsi dasar dari ilmu sehubungan dengan tiga sifatdasariah dari ilmu yakni bahwa, pertama dunia ini nyata memangada (manipulable) dan sebagai asumsi kedua bahwa fenomenayang ditangkap oleh indera manusia itu pada prinsipnya adalah saling berhubungan satu sama lain, sedangkan asumsi yang ketigaialah percaya akan kemampuan indera yang menangkap fenomenaitu. Lebih jauh dikatakan bahwa ilmu juga merupakan “belief system”, artinya kebenaran ilmu itu hanya didasarkan kepada keyakinan atau kepercayaan, meskipun kebenaran yang ditemuinya bersifat relative.Berikutnya diketahui bahwa ilmu adalah pengetahuan yangsistematis artinya ilmu merupakan suatu system yang tidak dapatdipisahkan dari keterhubungannya dengan komponen lainnya. Jadijelas bahwa ilmu mempunyai unsur-unsur atau elemen-elemen sistematika yang berujud sebagai tindakan fungsional, yaitu merumuskan masalah, mengamati dan mendeskripsi, menjelaskan, meramalkan dan mengontrol gejala-gejala yang ada di alam semestaini.Berbicara tentang komponen ilmu yang hakiki adalah fakta danteori, d

pasti menurut asas-asas tertentu ( Van Poelje, 1959:14) Lebih jauh mengenai ilmu , selalu berusaha memahami alam sebagaimana adanya hasil-hasil kegiatan keilmuan alat untuk memprediksi dan mengontrol gejala-gejala alam. Upaya demikian mudah dimengerti karena pengetahuan keilmuan merupakan sari

Related Documents:

Menganalisa Hasil Pemeriksaan Turnitin Untuk Dosen Pembimbing LA/Skripsi Praja IPDN By Kuncoro G. Pambayun (Admin e-Resources IPDN) Pusat Perpustakaan IPDN Jatinangor Tel (022) 7798252 Fax (022) 7798256 Jl. Ir. Soekarno Km 20 Jatinangor, Kab. Sumedang, Prov. Jawa Barat. lib.pdn.ac.id perpustakaan@ipdn.ac.id

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengann teknik survey. Menurut Sugiyono (2014, h.8), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif, yang artinya pendekatan yang berangkat dari .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian dekriptif, penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat. Dalam penelitian ini mendeskripsikan gambaran perilaku remaja putri dalam .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian Research and Development (penelitian dan pengembangan) karena yang dihasilkan peneliti berupa produk bahan ajar. Metode penelitian dan pengembangan merupakan proses/langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan ADDIE. Model ADDIE ini memiliki satu kesatuan utuh yang saling berhubungan satu sama . (3) Pengembangan (Development), (4) Implementasi (Implementation), (5) Evaluasi (Evaluation). 46 B. Prosedur Penelitian dan .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PROFIL DESA A. Metodologi Penelitian . dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara 1 . yayasan penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1994) Hal. 44 2 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pensekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta. 1998) Hal. 44 . 49 kuantifikasi. Penelitian ini .

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sesuai dengan prinsip-prinsip metodologi penelitian tindakan yang dijelaskan Somekh (2006, hlm.

Panduan Laporan Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif 1 Pelatihan Menulis Laporan Penelitian Kualitatif Transformatif Oleh Dr. Mohammad Mahpur, M. Si Pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif JUDUL PENELITIAN Judul merupakan gambaran dari fokus penelitian yang sudah ditentukan