BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Repo Unpas

3y ago
135 Views
15 Downloads
723.62 KB
51 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Averie Goad
Transcription

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANHasil dan pembahasan dalam penelitian kualitatif agak sulit untuk dibedakandan dipisahkan, karena sifat dari informasi yang diperoleh, maka bagian hasil danbagian pembahasan disatukan.Ada tiga pembahasan dalam penelitian ini yaitu bagaimana terjadinyalimpahan pengetahuan pada klaster industri animasi di Cimahi. Kedua seberapabesar nilai tambah yang dihasilkan oleh industri animasi di Cimahi, dan yangterakhir yaitu untuk mengetahui strategi pemerintah untuk memperkuat klasterindustri animasi tersebut. Dengan demikian, dalam rangka untuk mengetahuibagaimana mekanisme limpahan pengetahuan, penting untuk menelusuri lebihdalam bagaimana pengetahuan mengalir, termasuk juga arus pengetahuan yangtimbul dari adanya transaksi pasar. Dalam hal ini akan membahas temuan daripenelitian lapangan yang berkaitan dengan bagaimana mekanisme pengetahuanyang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan dari sumber ke penerima sesuaidengan proses produksi yang dikerjakan. Analisis pada bagian ini didasarkan padainformasi kualitatif dengan pendekatan studi kasus (Yin, 2009). Dalam penelitianini menggunakan teknik bottom-up, di mana penelitian dimulai dengan memahamisituasi di lapangan melalui sumber daya manusia yang terlibat dalam pembuatananimasi di Cimahi.Proses triangulasi bisa dilakukan hingga akhirnya mendapatkan hasil daripadapengujian triangulasinya. Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam

pengambilan data dengan wawancara menggunakan triangulasi teknik dantriangulasi sumber. Proses ini dilakukan guna menghasilkan informasi yangmemiliki tingkat kredibilitas yang tinggi dan dapat menggambarkan informasiyang sesungguhnya terjadi di dalam ruang interaksi. Triangulasi teknik terdiri dariobservasi, wawancara dan dokumentasi. Proses yang dilakukan peneliti adalahdengan mendatangi tempat penelitian, mengamati aktor dalam penelitian, danberada didalam ruang interaksi untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan olehstudio, perusahaan lain maupun Cimahi Creative Association (CCA) dalampembuatan animasi. Berikut penjelasan dari triangulasi teknik :1. ObservasiTahap awal sebelum peneliti memutuskan untuk mewawancarai seseorangatau informan, lalu melakukan observasi. Dengan adanya observasi membuatpeneliti lebih mengetahui objek, kondisi dan bagaimana terjadinya limpahanpengetahuan diantara sumber daya manusia dalam pembuatan animasi yangmelibatkan studio animasi, industri lain selain animasi dan institusi lain sepertilembaga pendidikan dan CCA. Observasi ini dilakukan dengan berkoordinasikepada manajemen CCA, anggota CCA dan pemerintah daerah terkait yang diawali dengan perkenalan melalui media online yaitu facebook, whatsap daninstagram untuk mendapatkan contact person. Setelah mendapatkan contactperson salah satu manajemen CCA yaitu Kang Irvan Satya Prana, penelitimembuat janji untuk melakukan wawancara. Kemudian melakukan observasilangsung ke CCA dan studio animasi.

2. WawancaraWawancara merupakan bagian dari teknik yang peneliti gunakan di dalampenelitian, hal ini peneliti anggap sebagai keadaan dimana informasi diperolehdengan melanjutkan teknik pengamatan yaitu wawancara atau denganmenanyai para informan guna menghasilkan informasi yang mampumenjawab permasalahan di dalam penelitian ini. Pada tahapan ini penelitidalam menghimpun data ialah melakukan wawancara dan diskusi mengenaianimasi kepada beberapa pihak yang menekuni bidang ini seperti Pak Mario(dosen animasi DKV UNPAS), Fikri (Mahasiswa DKV UNPAS), RyanAhmad Rilyanldi (Mahasiswa DKV ITB, mahasiswa magang CCA), IrvanSatya Prana (Sekjen CCA, Member Asosiasi Industri Kreatif dan AnimasiIndonesia (AINAKI), Owner Aksara Creative Room, Owner LaskarcimaStudio (IP Base), Owner www.lms.animasindo.com (online learningAnimation), guru SMKN 2 Cimahi); Robby Ul Pratama (CEO Ayena Studio,director serial animasi Super Neli, Kabid Animasi di CCA), Pak Rudy Suteja(Ketua CCA, Direktur PT Baros Creative Patner) dan Kang Rizky UbaRachman (CEO Gunung Batu Enterprise). Tahap selanjutnya adalahmelakukan wawancara mendalam. Pelaksanaan wawancara mendalamditujukan kepada manajemen CCA, pemilik studio animasi, dan pemerintahdaerah terkait. Pelaksanaan wawancara mendalam dilakukan untuk menambahdata-data yang telah didapatkan sebelumnya melalui observasi. Dokumenmengenai profil CCA, studio yang tergabung menjadi anggota CCA serta

karya-karya maupun nilai produksi animasi didapatkan lewat wawancaraterhadap pemilik studio animasi.3. DokumentasiDokumentasi merupakan bagian yang tidak terlepas dari teknik yangdijalankan di dalam penelitian ini seperti observasi dan wawancara.Dokumentasi sendiri berperan sebagai penguat informasi dari hasil wawancaraataupun dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama penelitianberlangsung dari awal hingga diakhir penelitian. Informasi yang penelitiperoleh dari dokumentasi merupakan penggambaran dari apa yang penelitiamati, telusuri, dan didapatkan secara sengaja guna mendokumentasikanperjalanan penelitian seperti diantaranya foto dari lokasi penelitan, foto dariinforman yang teridentifikasi, foto kegiatan-kegiatan CCA dan studio animasiyang termuat dalam laporan tahunan CCA serta yang terdapat pada media.Pengujian validitas data yang dipakai oleh peneliti selanjutnya adalahtriangulasi sumber dilakukan dengan cara cross check data dengan fakta dariinforman yang berbeda-beda dan hasil penelitian lainnya.

1.1.Limpahan Pengetahuan pada Klaster Industri Animasi di CimahiUntuk mengetahui bagaimana limpahan pengetahuan pada klaster industrianimasi di Kota Cimahi peneliti menguraikannya melalui bagaimana prosesproduksi animasi dari tahapan pre production, production dan post productionpada beberapa produk animasi yang diamati langsung, wawancara maupunmengamatinya melalui media online. Setelah wawancara dengan beberapainforman dapat diketahui aktifitas dari studio animasi yang ada di Cimahiyaitu IP base dan service base dengan memproduksi animasi berkonten 2Ddan animasi 3D . Perbedaan yang signifikan dalam proses pembuatan animasi2D dan 3D adalah pada tahapan production , dimana proses 2D tidakmembutuhkan proses modelling, texturing dan lighting. Proses pembuatanproduk animasi yang terjadi pada klaster industri animasi pada umumnyasama terbagi menjadi tiga tahapan utama, diantaranya adalah pre production,production dan post-production. Secara ringkas, tahapan pembuatan produksianimasi 3D dapat dilihat pada gambar 4.1.

Idea/ResearchVisual Design (Charachter,Bacground, PropertyStoryScript/ScenarioDialogue RecordingPRE PRODUCTIONStoryboardModellerPRODUCTIONStoryboard AnimaticCharachter Set Up (Skining& Rigging)Modelling TexturingTo AnimatePreview (Playblast)POST PRODUCTIONRanderingMixing Dialogue, SoundEffect, MusicComposeOnline EditingRelese & CopyKeterangan yang diberi warna tidak terjadi pada klaster industri animasi di CimahGambar 4.1. Pipeline Produksi Animasi 3DSumber : Wawancara mendalam kepada informan, 2016

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terjadinya limpahanpengetahuan (knowledge spillover) pada klaster industri animasi di Cimahi yaituvertical knowledge spillover dan horizontal knowledge spillover. Seperti yangtelah disampaikan oleh Maskells (2001) di Bab II, maka vertical knowledgespillover dan horizontal knowledge spillover dapat dijelaskan melalui gambar 4.2.berikut ini :Pre ProductionIndustri AnimasiProductionIndustri lainInstitusi lainCCA, AKN, Diskoperindagtan,BPPT,Disnaker,PendidikanMusik, Seni, Film & Fotografi,Broadcasting. ITPost ProductionHorizontal Knowledge SpilloverVertical Knowledge SpilloverGambar 4.2. Vertical dan Horizontal Knowledge Spillover pada klaster industrianimasi di CimahiSumber : Wawancara mendalam dengan informan (2016)

Adapun contoh dari vertical knowledge spillover pada klaster industrianimasi di Cimahi dapat dijelaskan dengan proses produksi IP base milik AyenaStudio yaitu film serial animasi “Super Neli” dan IP base milik Kang Irvan SatyaPrana yaitu teaser “Laskar Cima”.Gambar 4.3. IP Base “Laskar Cima” (Irvan Satya Prana) dan “SuperNeli” (Ayena Studio)Sumber : Wawancara mendalam dengan informan (2016)Informasi tentang tahapan pembuatan teaser “Laskar Cima” dan filmserial animasi“Super Neli” pada umumnya sama seperti pembuatan animasi yanglain terdapat pre production, production dan post production. Hal ini dapatdijelaskan oleh percakapan Kang Irvan Satya Prana dalam pembuatan teaser“Laskar Cima” :“Kan itu 2D ya ada proses produksinya nyampe akhir juga sampe beresanimasinya. Jadi pra produksi- post udah jadi teasernya ada dua. Kandimulai dari ide terus jadi sinopsis kan terus dibuat script sederhanaterus buat bacgroundnya, character designnya dari script tuh terus buatstoryboard lalu animatic nah animatic itu storyboard yang bergerak yasetelah itu dikerjain sama animator sesuai dengan storyboard disitu adaanimator, key pot, key post, clean up ada layouter ya sesuai storyboardaja digerak-gerakin , di warnain , ada colourist juga. Nah udah gitumasuk ke post di satu-satuin sesuai dengan storyboard juga sesuai sama

musik udah terus di rander jadi satu file aja. Seniornya itu ada KangHari, Jehan saya juga terlibat terus Budi. Nah kan ada senior ya ,seniornya itu yang pada ngajarin anak magang, terus yang buat karakterdesainnya juga kan senior nah yang lainnya paling pada ngerjainstoryboard , colouring, animasinya tapi kalau yang penting-pentingnyaya sama senior aja bisa dibilang super visi yaKang Robby Ul Prtama sebagai director dari film serial animasi “SuperNeli” menjelaskan tahapan produksinya yaitu sebagai berikut :“Jadi kalau dalam produksi pembuatan film animasi ini terbagi dalamtiga tahapan ya ada pre-pro-post . pre prodksi itu membuat ide ceritanyadulu, mulai dari script, skenario, sampai storyboard terus desaindesainnya seperti apa, lalu masuk ke proses produksi ini ada modelling,buat aset- 3D, ada juga pembuatan buat voice offer berdasarkan scriptkan di Neli ini voice offernya slip stick animation ya bukan dialog hanyasound effect aja , terus animate lalu masuk ke post produksi itu adarender, editing sama publishing. Kita publshingnya di youtobe aja duluwaktu itu. Jadi tahapan-tahapan produksinya sama dengan pembuatanfilm animasi pada umumnya. Kalau untuk ide cerita sih itu awalnya darisaya ya, sebenernya udah lama dan dibikinnya juga udah lama , terussetelah saya aktif di komunitas sampai bisa buat animasi sendiri terus kitabuat versi 3Dnya, jadi dulu film animasinya masih dalam bentuk 2D kalausekarang udah dijaiin dalam bentuk 3D. Jadi untuk ide cerita sayasendiri, dan di bantu di kembangin sama komunitas di Cimahi itudikembangin juga jadi banyak cerita. Super Neli itu diibartakan projekandibuat oleh komunitas, dari komuitas itu anggotanya tim-tim kitaanimator, jadi dulu projectnya walau diinisiasi oleh Ayena tapidikerjakannya sama anak-anak komunitas. Kalau komunitas itu yangsekarang terlibat di produksi inti ya tim seniornya, juniornya banyak dariSMK yang dulu magang di CCA jadi hampir semuanya terlibat, jadimungkin bisa dilhat dari credit titlenya aja yang kemarin tapi hampir 20orang, ada yang buat animate ada yang buat propsnya.Salah satu mahasiswa magang di CCA yaitu Ryan Ahmad Rilyandimembenarkan bahwa dirinya pernah terlibat dalam proyek film serial animasi daritutornya yaitu Kang Robby Ul Pratama yang merupakan CEO Ayena Studio.Ryan mengatakan :

“Dulu aku magang awalnya berlima sama temen-temenku dari ITB.Dengan perizinan Kang Robby kita boleh magang di sana selama 3 bulan.Dari hari pertama-dua minggu kita masih di anak-tirikan, aliasdianggurin. Sebab, saat itu kang Robby pergi keluar kota dan belumngasih kerjaan, Akhirnya selama gak ada kerjaan kita belajar masingmasing. Ya ngulik-ngulik gitu deh sambil lihat tutorial.Setelah KangRobby balik dari luar kota, kita baru dikasih tugas. Kita di suruh gabungsama kelompok anak SMK untuk belajar animasi lebih dalam.Setelahberjalan sebulan, kita berlima ditest untuk melihat kemampuan darimasing-masing.Setelah ditest kita baru ditawarin untuk bantu projectanimasi Super Neli sama Kang Robby. Bkin film animasi. Namanya SuperNeli. Bisa cek di YouTube. #promote hehehe. Cuma 3 bulan magangnya.Tau kan Super Neli? Aku di sana ngerjain bagian modelling environment.Kan directornya angkatan diatas aku Kang Roby namanya. Kalo diahanya di promote youtube channel. Kang Roby, dari ITB juga. Iya terlibatjuga dalam start-upnya CCA.”Selain dari proses produksi dalam pembuatan IP base “Laskar Cima” dan“Super Neli” vertical knowledge spillover dapat terjadi dari adanya bantuan teknisyang diberikan oleh Ayena Studio, Gru dan Nirleka dalam pengerjaan proyekyang digarap oleh Aksara Creative Room. Hal ini dapat dijelaskan melaluipercakapan Kang Irvan Satya Prana :“Tapi dalam animasi sebenernya bisa aja nanti ada keterkaitan dalamproduksinya aja kayak saya waktu itu produksi vidio klip sutradaranyapeke orang Gru, terus ketika saya buat tentang musium yang ngerjainstoryboardnya sama compose itu dari Nirleka, PON juga sama itustoryboardnya sama Nirleka, jadi enggak hanya produk akhirnya tapidalam produksinya. Kayak storyboard aja itu pasti kita keluar ngerjainnyakarena di Aksara belum ada yang bisa ngerjain storyboardnya yang bagusya selain musik juga kan kadang ngeejain sendiri kadang ngerjain keluartapi yang banyak itu storyboard, terus waktu itu kita pernah buat yangILMCI tentang konten pendidikan yang ngebuat modellernya itu orangdari Ayena memang kita enggak kerjasama sama Ayena tapi peroranganaja tapi itu ada keterkaitan kan nah itu kan enggak sendiri-sendiri jugakarena setiap studio itu berbeda-beda juga kekuatannya masih ngerintislah enggak gede, yang udah gede juga sama masih nyomot-nyomot gitu.Jadi kita masih bahu-membahu aja karena keterbatasan dana ya terussama SDM sehingga kita harus seperti itu. Terus Nirleka mereka lebih kecompositing sama visual effect.”

Dari percakapan ketiga informan di atas dapat disimpulkan terjadi verticalknowledge spillover yang terjadi antara sumber daya manusia yang membuatanimasi di Cimahi dimana mekanismenya terjadi masih dalam rantai produksiyang sama antara directorsekaligus menjadi mentor program magang yangdiadakan oleh CCA dan mengarahkan brief film dengan pembuat modellingenvironment yang merupakan mahasiswa yang sedang magang di CCA, antarafounder dengan senior CCA dan anak magang dalam pengerjaan teaser “LaskarCima” untuk membuat charachter design , storyboard ,dan colouring artist.Dalam pembuatan animasi ini mempunayai keahlian yang berbeda-beda namunmasih dalam rantai produksi yang sama diantaranya ada yang mempunyaikemampuan membuat ide, lalu menuangkannnya kedalam bentuk script , dibuatsketsa/modelling , storyboard, modeller character, modeler environment,texturing, texturing environment,lighting, rigging UV Mapping, animate music &sound effect dan compose & visual effect. Jika interaksi ini dilakukan secara terusmenerus dan mendalam maka akan timbul knowledge spillover. KnowledgeSpillover adalah pertukaran ide-ide di antara individu-individu. Pertukaranpengetahuan ini tidak selalu harus dibayar oleh penerimanya sehingga merupakaneksternalitas. Knowledge Spillover dapat terjadi juga dengan mengelompokkannyaberbagai macamindustri atau komunitas pada lokasi yang sama, ini akanmenyebabkan terjadinya juga pemusatan tenaga kerja yang mempunyai keahlianberagam. Adanya investasi human capital dalam pengembangan sumber dayamanusia dapat dilihat dengan adanya Knowledge Spillover yang menyebabkanadanya peningkatan produktivitas yang dapat ditunjukkan oleh gambar 4.4.

Pre ProductionIde, script ,charachterdesign, bacground,storyboard, storyboardanimaticProductionKey pot, key post,modellingenvironment, animate,colourist, lighting,rigging, UV mappingPost ProductionMixing sound effectGambar 4.4 Vertical Knowledge SpilloverSumber : Wawancara mendalam dengan informan (2016)Contoh dari horizontal knowledge spillover pada klaster industri animasidi Cimahi dapat dijelaskan dengan proses produksi IP base dan service base.Adapun yang termasuk pada IP base yaitu film serial animasi yang dihasilkanoleh PT Dreamtoon (“Keluarga Somat”), dan Ayena Studio (“Night At TheStation), sedangkan service base yang dikerjakan oleh Aksara Creative Room danRasendria.

Gambar 4.5. Contoh produk yang termasuk kedalam horizontalknowledge spilloverSumber : Wawancara mendalam dengan informan (2016)Informasi tentang tahapan pembuatan produk animasi yang telahdisebutkan di atas pada umumnya sama seperti pembuatan animasi yang lainterdapat pre production, production dan post production. Hal ini dapat dijelaskanoleh percakapan Kang Irvan Satya Prana dan Pak Rudy Suteja dalam pembuatanserial film animsi “Keluarga Somat” :

Kang Irvan Satya Prana mengatakan :“Tidak semua proses produksi animasi dikerjakan di CCA namun hanyaproses produksinya saja yang dikerjakan di CCA bersama PTDreamtoon dan mahasiswa magang yang meliputi pembuatanstoryboard sedangkan scriptnya dari luar, lalu dari koordinator dibuatanimatic dan dibagikan kepada animator serta dibuat modelling,texturing dan setelah di animate lalu di layout bagaimana letak kamera,tata letak property dan karakter agar sesuai dengan storyboard dansetelah itu di lighting persinnya dan terakhir dalam proses pembuatananimasi yang ada di CCA yaitu randering lalu editing,compositing yangdikerjakan oleh CCA bersama PT Dreamtoon sedangkan prosescharacter design & animate dikerjkan oleh SMK yang sedang magang.Proses pra produksi sendiri dikerjakan di Semarang sedangkan untukpost produksinya di Jakarta. Jumlah episode Keluarga Somad hinggasaat ini hingga 180 episode.”Pak Rudy Suteja,MM mengatakan :“Iya melibatkan pada tahapan post produksi aja kan biasanya ada oranglain selain animasi kan harus ada musiknya, dubber maupun voice overitu bukan orang animasi.Terus untuk theme song sendiri kan karya NikiAstria.”Dari kedua percakapan informan di atas dapat disimpulkan dalam prosesproduksi film serial animasi “Keluarga Somat” terjadi horizontal knowledgespillover yaitu adanya kombinasi atau keterlibatan industri lain selain animasidalam tahapan post production. Adapun tahapan post production yaitu dalampembuatan theme song melibatkan industri musik, dalam tahapan voice overberupa dialog melibatkan industri lain yaitu dubbing untuk mengisi suaracharacter yang terdapat dalam serial film animasi tersebut, lalu pada tahapanpublishing melibatkan industri broadcasting atau pertelevisian yaitu Indosiar yangmenyiarkan “Keluarga Somat”.“Night At The Station” dalam tahapan post produksinya menggunakanteknologi baru yang dikeluarkan oleh perusahaan IT yaitu three sixty video dan

virtual reality. Hal ini dapat digambarkan melalui percakapan Kang Robby UlPratama “:“Waktu tahun 2015 kita itu baru launchingin IP baru namanya NATS(Night At Station), dan di promotenya di youtobe juga. Sebenernya kanbuat Super Neli ini kan hanya produk serial animasi biasa snap live stickanimation tapi kalau yang NATS ini merupakan produk animasi virtualreality jadi bisa nontonnya itu 360 derajat kayak gitu dan yang pertamaada di Indonesia yang pake teknologi virtual reality. Kalau Virtual realityitu ya adopsinya dari kayak kebutuhan dan teknologi kan banyakvariasinya kalau kita lihat dari devicenya support, nah kita belajarnyadari kebutuhan konsumen tapi kita kombinasikan dengan animasinyasupport gak ya, ya jadi lebih ke taktik aja, jadi enggak neliti dulu oh bisaya ke VIAR, jadi lebih ke kebutuhan konsumen. Karakter itu istilahnyapunya sesuatu yang beda dari karakter yang sudah ada, seperti padaNATS kalau NATS itu kita bisa bilang film tri sixty vidio yang pertamaada di Indonesia yang pake teknologi VR nah kita juga melakukaninovasi dari segi cerita karena cerita udah bayak horor dimanapun tapikita angkat horor di statsiun kereta tapi teknologimya lebih diinovasiinkarena kita bisa nonton film 360 derajat. Jadi kita bisa inovasinya biadari teknologi, bisa dari ide juga.”Selain penggunaan teknologi baru yang telah dijelaskan tadi bentuk darih

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dalam penelitian kualitatif agak sulit untuk dibedakan dan dipisahkan, karena sifat dari informasi yang diperoleh, maka bagian hasil dan bagian pembahasan disatukan. Ada tiga pembahasan dalam penelitian ini yaitu bagaimana terjadinya limpahan pengetahuan pada klaster industri animasi di Cimahi.

Related Documents:

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data hasil penelitian diambil setelah penulis melakukan penelitian. Penulis melakukan penelitian pada siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 22 Bandung. Hal ini dijadikan pedoman pada pembahasan bab ini. Agar penelitian berjalan dengan baik dan sesuai prosedur, penulis telah .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian studi lapangan yang dimulai dari statistik deskriptif yang berhubungan dengan data penelitian (meliputi gambaran umum responden, variabel penelitian, uji kualitas data, uji normalitas, dan asumsi klasik); hasil pengujian hipotesis dan .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian . 4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan . 1. Hasil Identifikasi Permasalahan Pelatihan . Studi pendahuluan dalam penelitian. dan . pengembangan ini, seperti telah dipaparkan pada Bab III, dilakukan dengan teknik wawancara dan studi dokumen. Studi dokumen laporan bulanan data

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan serta menerangkan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I. Hasil dari penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam secara langsung kepada informan sebagai bentuk pencarian dan dokumentasi langsung di lapangan.

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah 66 orang. Oleh karena populasinya sudah diketahui, maka dengan menggunakan rumus Slovin berikut adalah jumlah sampel yang diambil : n 66 1 .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil pengembangan yang dilakukan oleh peneliti ini adalah menghasilkan media pembelajaran berbasis game edukasi pada materi peluang matematika. Berdasarkan prosedur yang telah dipaparkan maka hasil validasi desain diperoleh pada beberapa validator yaitu meliputi validator ahli media dan .

Pembahasan Soal Ujian Profesi Aktuaris Persatuan Aktuaris Indonesia A20-Probabilitas dan Statistika Periode 2014-2019 Penyusun: Wawan Hafid Syaifudin, M.Si, MAct.Sc. 2019. DAFTAR ISI BAB 1 Pembahasan A20 Nopember 2014 2 BAB 2 Pembahasan A20 Maret 2015 33 BAB 3 Pembahasan A20 Juni 2015 60

Trustee Joy Harris Jane Gardener Simon Hebditch Trustee Sarah Howell- Davies Jill Batty Cartriona Sutherland treasurer Verity Mosenthal Jenny Thoma Steve Mattingly Trustee Anne Sharpley Lynn Whyte Katy Shaw Trustee Sandra Tait Tina Thorpe Judith Lempriere The position of chair is contested so there will be an election for this post Supporting Statements David Beamish Standing for Chair I .