SERUNE KALEE DALAM UPACARA INTAT LINTO BARO DI . - Digilib

3y ago
24 Views
2 Downloads
3.51 MB
29 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jewel Payne
Transcription

SERUNE KALEE DALAM UPACARA INTAT LINTO BARODI BANDA ACEHolehRudi Asman1210432015TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 ETNOMUSIKOLOGIJURUSAN ETNOMUSIKOLOGI FAKULTAS SENI PERTUNJUKANINSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA2019UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

SERUNE KALEE DALAM UPACARA INTAT LINTO BARODI BANDA ACEHolehRudi Asman1210432015Tugas Akhir ini Diajukan Kepada Dewan PengujiJurusan Etnomusikologi Fakultas Seni PertunjukanInstitut Seni Indonesia YogyakartaSebagai Salah Satu Syarat untuk Menempuh Gelar Sarjana S-1dalam Bidang Etnomusikologi2019UPT Perpustakaan ISI Yogyakartaii

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Motto“Kunci Ilmu adalah dengan bertanya”UPT Perpustakaan ISI Yogyakartav

KATA PENGANTARAllhamdulillahhi Rabbil Alamin. Segala puji bagi Allah Subhana Wa Ta’alayang telah melimpahkan rahmat dan kasih kepada penulis. Inna hu GhafururRahhim. Selawat dan salam kejunjungan nabi besar penutup para nabi. MuhammadSalalluhu Alaihi Wasallam, yang telah berjuang menegakkan agama Allah SWT dimuka bumi ini.Kepada pemerintahan Negara Republik Indonesia yang telah menyediakanfasilitas pendidikan bagi warga Indonesia. Litbang Yogyakarta yang telahmemberikan rekomendasi penelitian dapat berjalan lancar baik dengan pemerintahAceh. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala Aceh serta perpustakaan nasionalAceh yang telah memberikan fasilitas pelayanan yang baik.Kepada Ketua Jurusan Etnomusikologi Institut Seni Yogyakarta Drs.Supriyadi, M.Hum. dan sekretaris jurusan Etnomusikologi Dra. Ela Yulaeliah,M.Hum. telah menerima penulis mendapatkan pendidikan dan pengetahuanterhadap seni serta telah menyediakan fasilitas dan pelayanan terbaik selamapenulis melakukan studi pendidikan. Kepada dosen wali bapak Amir Razak, S.Sn.,M.Hum. yang telah mendampingi penulis selama perkuliahan. Kepada bapak Drs.Cerpi Irawan, M.Hum. Dr. I Wayan Senen, SST., M.Hum. Sunaryo, SST., M.Sn.Drs. Haryanto, M.Ed. Drs. Joko Tri Laksono, MA., MM , dan Drs. Sudarno, M.Sn.dan Warsana, S.Sn., M.Sn., atas bimbingannya selama perkuliahan sertamemberikan masukan serta memberikan pelayanan terbaik selama perkuliahan.UPT Perpustakaan ISI Yogyakartavi

Kepada Bapak Dr. I Nyoman Cau Arsana, S.Sn., M.Hum. dan Drs. KrismusPurba, M.Hum. penulis ucapkan terima kasih juga pada dosen pembimbing dalampenulisan skripsi, dalam perjalannya mungkin telah banyak terjadi hal-hal yangtidak menyenangkan dengan ini penulis mengucapkan “Jangan bosan-bosan samapenulis ya pak”.Kepada narasumber pelaku serune kalee, pengajar serune kalee,budayawan, dan orang yang telah melakukan pelaksanaan prosesi intat linto baro.Zulkfli abang sekaligus guru yang telah mengajarkan tentang serune kalee. KepadaNarasumber utama penulis yang telah menjadi guru sekaligus teman penulis B Joel“Kande” telah banyak memberikan informasi, semangat mendo’akan penulis sertamemberikan inspirasi banyak dalam penulisan skripsi penulis. Abang penulis Dedi“kalee” Afriadi yang telah banyak mendukung selama penulis di bangku kuliah danmenyumbangkan sepeda kepada penulis sehingga penulis menamatkan perkuliahanpenulis serta telah membagikan pengalaman serta kisah yang berkembang dimasyarakat yang belum dituliskan dan peneliti menggunakan informasi tersebutsebagai perbandingan dengan informasi yang telah didapatkan sebelumnya. BapakBadruzzaman Ismail merupakan budayawan sekaligus Ketua Majelis Adat Aceh.Telah memberikan waktu untuk berdiskusi dengan peneliti agar dapatmengumpulkan informasi masyarakat Aceh yang belum terdokumentasikan dalamkarya tulis. Adik Nana Noviana telah memberikan informasi yang didapatkanselama wawancara menjadi pengembangan dalam mendeskripsikan pelaksanaanupacara intat linto baro. Bapak Muhammad Rijal yang telah memberikan waktuserta menceritakan pengalaman mengelola sanggar serta menerbitkan pemainUPT Perpustakaan ISI Yogyakartavii

serune kalee. Terima kasih kepada bapak saya dan guru penulis Bapak Rijal yangsudah memberikan informasi banyak serta mendukung penulis selama perkuliahan.Teman- teman Angkatan 2012 terimakasih banyak telah banyakmemberikan semangat serta canda tawa selama perkuliahan. Tidak lupa jugakepada mahasiswa Etnomusikologi ISI Yogyakarta telah banyak juga memberikankepada penulis pengalaman dan pelajaran selama perkuliahan. Teman-temansanggar UKM Seni Putroe Phang Unsyiah Aceh telah membantu penulis selamapenelitian dan terima kasih buat adek Munzir atas peminjaman kameranya selamapenelitian di Aceh. Sanggar Rampoe Banda Aceh dan sanggar Rampoe cab Jakartayang selalu menyemangati penulis. Terima kasih juga kepada abang penulis AntonSetia Budi telah memberikan penulis informasi serta peluang untuk dapatmelanjutkan penelitian serune kalee. Buat B Fajar “Raket” Sidiq tidak penulislupakan atas apresiasinya telah banyak menceritakan perjalanannya selamaberkesenian. Reza Stanza dan Dayni Dwi Cahya yang telah membantu membuatkannotasi selama penulisan skripsiKepada Ayahanda penulis Drs. Syarifuddin (alm) yang telah memberikaninspirasi penulis untuk mengeyam pendidikan. Kepada ibunda tercinta “Cut MarliNetty” yang terus mendukung dan mendoakan anaknya untuk tetap bersemangatdan berjuang untuk penulis dapat menyelesaikan pendidikan di ISI Yogyakarta.Adik perempuan saya Lisa Mardianti beserta ponakan saya yang telah banyakmemberikan hiburan serta semangat selama perkuliahan. Serta juga, sanak familidari pihak ayah dan ibu penulis yang terus mendukung saya secara moril dan jugafinansial selama perkuliahan.UPT Perpustakaan ISI Yogyakartaviii

Kepada pembaca skripsi saya mohon maaf apabila masih banyakkekurangan dan ketidakkonsistenan dalam tulisan ini. Karya penulisan ini sayasumbangsihkan bagi dunia pendidikan agar bisa di diskusikan serta dikembangakanmenjadi keilmuan yang baik khususnya serune kalee Aceh, dan masih banyak lagiteman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam tulisan inipenulis mengucapkan sebesar-besarnya terima kasih atas doa’anya dandukungannya. WassalamUPT Perpustakaan ISI YogyakartaYogyakarta, 14 Januari 2019Penulisix

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iHALAMAN PENGAJUAN . iiHALAMAN PENGGESAHAN . iiiHALAMAN PERNYATAAN . ivMOTTO . vKATA PENGANTAR . viDAFTAR ISI . xDARTAR GAMBAR . xiiINTISARI . xiiiBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 4C. Tujuan dan Manfaat . 4D. Tinjauan Pustaka . 5E. Metodologi Penelitian . 111. Tehnik Pengumpulan Data . 12a. Observasi . 12b. Wawancara . 13c. Studi Pustaka . 14d. Dokumentasi . 142. Analisis Data . 153. Kerangka penulisan . 15BAB II UPACARA PERNIKAHAN MASYARAKAT ACEH . 17A. Asal-usul Penamaan Aceh. 17B. Sekilas Sejarah Kota Banda Aceh . 20C. Definisi Adat Meukawen . 231.Persiapan Penentuan Masa Perkawinan . 26a. Perkawinan Ideal dan Pembatasan Jodoh . 26b. Syarat Perkawinan . 27c. Syarat Memiliki Jodoh . 292. Adat Upacara Perkawinan . 29a. Jak Kemalon . 29b. Duek Pakat dan Jak Ba Ranub . 30c. Jak Meulake dan Jak Ba Tanda . 31D. Definisi Intat Linto Baro . 33E. Prosesi Pelaksanaan Intat Linto Baro . 351.Iring-Iringan Linto Baro . 352.Serah Terima Linto Baro . 443.Seumapa . 454.Tari Ranub Lampuan . 485.Peusijuek . 49UPT Perpustakaan ISI Yogyakartax

BAB III SERUNE KALEE : LAGU-LAGU DAN FUNGSINYA . 52A. Serune Kalee. . 521. Definisi Serune Kalee. 522. Asal-usul Serune Kalee . 543. Organologi Serune Kalee . 57a. Instrumen . 58b. Pembuatan Tradisional . 624. Instrumen Pendukung Penampilan . 64a. Rapa’i . 64b. Geundrang . 665. Tehnik Penjarian dan Pernafasan . 68a. Penjarian . 68b. Pernafasan . 706. Regenerasi Pemain Serune Kalee. 73B. Lagu-Lagu Serune Kalee dalam Intat Linto Baro . 751. Timbre . 752. Tema Lagu-lagu Prosesi Iring-iringan dalam Intat Linto Baro. 763. Interval . 774. Karakter Permainan . 785. Transkipsi dan Analisis musik Serune Kalee . 79C. Fungsi Serune Kalee dalam Pelaksanaan Intat Linto Baro . 911. Sarana Upacara Adat . 922. Sarana Hiburan . 943. Sarana Presentasi Estetis . 95BAB IV PENUTUP . 97A. Kesimpulan . 97B. Saran . 98KEPUSTAKAAN . 99NARA SUMBER . 101GLOSARIUM . 102UPT Perpustakaan ISI Yogyakartaxi

DAFTAR GAMBARGambar 1. Rombongan paling depan sebagai iring-iringan serune kalee .Gambar 2. Rombongan tokoh adat ureng inong .Gambar 3. Sirih atau ranub hias sebagai lambang ikatan saudara .Gambar 4. Rombongan pengapet linto baro .Gambar 5. Rombongan laki-laki membawa ideung.Gambar 6. Ideung yang dibawa oleh rombongan linto baro .Gambar 7. Penukaran batee ranub dari pihak linto baro ke pihak dara baro .Gambar 8. Seumapa . .Gambar 9. Tari Ranub Lampuan .Gambar 10. Prosesi peusijuek .Gambar 11. Perlengkapan puesijuek .Gambar 12. Lili dalam kondisi terpisah .Gambar 13. Lipai dalam kondisi terpisah .Gambar 14. Bruek dalam kondisi terpisah .Gambar 15. Serune kalee tampak utuh .Gambar 16. Rapa’i . .Gambar 17. Geundrang .Gambar 18. Tehnik penjarian .Gambar 19. Sikap gembung sesaat kemudian mengempiskan pipi .Gambar 20. Sikap gembung dari awal hingga akhir .UPT Perpustakaan ISI 373

INTISARISerune kalee merupakan instrumen tiup yang masih dimiliki masyarakatAceh. Keberadaan serune kalee hingga kini digunakan dalam pelaksanaan upacaraintat linto baro, pembukaan acara seremonial, penyambutan tamu, serta perayaanhari-hari besar Islam. Pelaksanaan intat linto baro menggunakan serune kaleesebagai bagian dari pelaksanaan tersebut sehingga musik yang dimainkan memilikifungsi di dalam masyarakat Aceh. Seni pertunjukan terbagi menjadi dua kelompok,yaitu kelompok seni fungsi primer dan kelompok seni sekunder. Pendekatansebagai payung utama adalah Etnomusikologi dibantu dengan cabang ilmuAntropologi, Sosiologi, dan Sejarah. Metodologi yang digunakan dalam penelitianini adalah kualitatif. Pelaksanaan intat linto baro mengunakan iring-iringan sebagaitanda rombongan keluarga serta masyarakat adat kampung dari linto baromenyambung tali silahturahmi serta pengesahan terhadap pemuda dan pemudidalam menjalankan hubungan kekeluargaan yang sah secara agama dan adat. Lagulagu yang digunakan adalah Pemulia Jamee serta Ranub Lampuan. Pelaksanaantersebut merupakan moment upacara yang sakral bagi masyarakat Aceh khususnya.Fungsi musik selama pelaksanaan intat linto baro merupakan sebagai saranaupacara adat, sarana hiburan, dan sarana presentasi estetis. Pelaksanaan intat lintobaro merupakan suatu pelaksanaan simbolik di dalam masyarakat yang sah secaraagama dan adat seseorang melakukan perjalanan keluarga serta lagu-lagu yangdimainkan telah dikenal oleh masyarakat Aceh.Kata kunci : serune kalee, intat linto baro.UPT Perpustakaan ISI Yogyakartaxiii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSerune kalee merupakan instrumen tiup yang dimainkan pada prosesi arakarakan, sunatan, pernikahan, serta penyambutan tamu besar. Penyajian serune kaleedalam suatu pertunjukan diiringi oleh instrumen tabuh (rapa’i dan geundrang)menjadi sebuah lagu iring-iringan.1 Lagu yang dimainkan biasanya dapat sebagaiiringan tari atau dimainkan secara ansambel. Selain dari itu, serune kalee jugamemiliki peran dalam suatu prosesi upacara khususnya dalam upacara intat lintobaro.2 Serune kalee merupakan permainan yang disisipkan saat tamu datang ataumengiringi kesuatu tempat khusus. Maka, serune kalee memiliki keberadaanpenting saat ini dalam merayakan prosesi upacara intat linto baro.Upacara intat linto baro merupakan salah satu tahapan dari rangkaian adatmeukawen dalam masyarakat Aceh yang masih terus dipertahankan olehmasyarakat dengan berbagai variasinya. Upacara intat linto baro merupakanpuncak upacara yang dinanti-nantikan karena upacara ini merupakan upacarapenyambutan linto baro (mempelai pria) yang diantar ke rumah orang tua darabaroe (mempelai wanita). Intat linto baro dipandang sebagai upacara untukmenunjukkan tanggung jawab keluarga-keluarga dalam meneguhkan ikatanperkawinan. Prosesi antar mengantar pengantin dilakukan oleh keluarga, kerabat,1Anton Setia Budi, ”Teknik Dasar Bermain Serune Kale” Skripsi untuk mencapai derajatSarjana S-1 pada Program Studi Pendidikan Sendratasik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 2001, 23.2Anton Setia Budi, 3.UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

2dan masyarakat kampung linto baro.3 Arbi menyatakan dalam buku Tata Rias danUpacara Adat Perkawinan Masyarakat Aceh bahwa intat linto baro adalah iringiringan keluarga pihak laki-laki mengantar pengantin laki-laki menuju rumahmempelai perempuan. Pengantin laki-laki mendatangi kediaman mempelai wanitayang didampingi keluarga, kemudian pengantin disandingkan sejenak dipelaminan. Pengantin dan keluarga pihak pria selanjutnya menikmati jamuanmakan di hadapan pelaminan, sementara tamu-tamu undangan dijamu terpisah,biasanya di luar rumah atau halaman.4 Pelaksanaan upacara intat linto baromerupakan hal terpenting dalam pelaksanaan hukum adat di Aceh, sehinggapelaksanaan tersebut melibatkan banyak orang agar menyaksikan suatu pasanganmemiliki hubungan yang sah di dalam masyarakat.Meumpleu (mempelai atau pengantin) arak-arakan disebut je’entatmempleu. Pengantin laki-laki menempatkan diri di tengah-tengah barisan diapitoleh arakan-arakan terdekat sambil memayungi pengantin. Prosesi arak-arakankemudian sekelompok pemain musik memainkan musik dengan lagu-lagu khusus.Musik akan dihentikan dan dilanjutkan dengan zikir dan like sepanjang arak-arakan(iring-iringan). 53Arbi seperti dikutip oleh Rina muslimah, “Proses Pembuatan Ranub Kreasi PadaMasyarakat Aceh Saat Intat Linto dan Tueng Dara Baroe di Tanjung Selamat Darussalam AcehBesar”, dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan MusikFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume 1, Nomor 1:84-92 Februari 2016https://media.neliti.com diunduh 10 Juni 2018.4Arbi seperti dikutip oleh Rina muslimah, “Proses Pembuatan Ranub Kreasi PadaMasyarakat Aceh Saat Intat Linto dan Tueng Dara Baroe di Tanjung Selama

ii SERUNE KALEE DALAM UPACARA INTAT LINTO BARO DI BANDA ACEH . oleh . Rudi Asman . 1210432015 . Tugas Akhir ini Diajukan Kepada Dewan Penguji . Jurusan Etnomusikologi Fakultas Seni Pertunjukan . Institut Seni Indonesia Yogyakarta . Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menempuh Gelar Sarjana S-1 . dalam Bidang Etnomusikologi . 2019. UPT Perpustakaan .

Related Documents:

Upacara tradisional bersih desa di Desa Landungsari dilaksanakan setiap satu tahun satu kali pada bulan Agustus di Dusun Rambaan, Dusun Bendungan, dan Dusun Klandungan Desa Landungsari Kabupaten Malang. Adapun prosesi dalam upacara bersih desa terdiri dari tiga tahapan, antara lain: (1) tah

pendidikan karakter melalui program ekstrakurikuler pramuka dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui kegiatan upacara, latihan rutin, permainan/ outbond dan perlombaan. Nilai-nilai karakter yang ada di dalam kegiatan upacara yaitu kedisiplinan, religius, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam

Kober Sebagai Sarana Upacara Agama Hindu Di Bali Kiriman: Drs. I Wayan Mudra, MSn., Dosen PS Kriya Seni ISI Denpasar Bendera sebagai panji atau tunggul bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia. Pada bab sebelumnya telah banyak dijelaskan, bahwa bendera atau tunggul telah menjadi salah satu identitas dalam kerajaan.

Panduan Pelaku Utama Upacara Resepsi Pernikahan Adat Jawa ini dapat terselesaikan. . Pemangku hajat memberikan sebuah keris kepada duta penjemput sebagai isyarat untuk menjemput mempelai pria di tempat transit 55 . kamardikan Panjenengan ingkang katembèn wawan pangandikan,

PANGGIH PENGANTIN MASYARAKAT YOGYAKARTA Oleh : Anisa Mutiara Dani Iswari 12209244008 ABSTRAK Penelitian ini berangkat dari permasalahan, mengapa kesenian ada di begalan prosesi upacara panggih pengantin masyarakat Yogyakarta.Demikian, penelitian ini bertujuan mendesk

perayaan atau upacara tradisional keagamaan yang bersifat inkulturasi. Upacara ini mereka sebut sebagai Perayaan Liturgi Ekaristi atau Misa yang diadakan rutin setiap hari Sabtu dan Minggu. Masyarakat yang beragama Katolik di wilayah ini, juga sangat taat mengikuti ibadat agamanya melalui perayaan atau upac

dalam tulisan Van Genep mengenai The Rites of Passage. Menurut Gluckman, Genep menginterpretasi ritus sebagai yang mencerminkan struktur dari relasi sosial dan perubahan dalam relasi tersebut.2 Singkatnya, Genep memahami ritus tidak hanya berlangsung sebagai prosesi upacara keagamaan, tetapi juga menyangkut prosesi hidup sebagai masyarakat .

find protein coding genes in E.coli DNA using E.coli genome DNA sequence from the EcoSeq6 database maintained by Kenn Rudd. This HMM includes states that model the codons and their frequencies in E.coli genes, as well as the patterns found in the intergenic region, including repetitive extragenic palindromic sequences and the Shine - Delgarno motif. To account for potential sequencing errors .