LOKAKARYA DAN PELATIHAN PEMBUATAN PREPARAT BIOLOGI BAGI .

3y ago
29 Views
2 Downloads
900.58 KB
24 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Kaiser
Transcription

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATLOKAKARYA DAN PELATIHANPEMBUATAN PREPARAT BIOLOGI BAGI GURUGURU SMA MGMP BANDUNG BARATOleh:Drs.H. Dadang Machmudin,MSi. , Kusnadi,SPd.,MSi., Dra. SoesyAsyiah,Msi.,Drs. Bambang S.,MSi.,NIP. 131694514JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS PENDIDIKAN IPA DAN ILMU PENGETAHUANALAMUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA20081

HALAMAN PENGESAHANLAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT1. Judul: Lokakarya Dan Pelatihan Pembuatan PreparatBiologi Bagi Guru-Guru SMA MGMPBandung Barat2. Ketua PelaksanaNIPPangkat/golonganFakultasJurusanBidang Keahlian::::::Drs.H. Dadang Machmudin,MSi.131694514Penata tk I/ 3 DFPMIPAPendidikan BiologiPendidikan Biologi3. Jumlah anggota pelaksana : 6 orang4. Jangka waktu kegiatan: 6 bulan5. Bentuk Kegiatan: Lokakarya6. Sifat kegiatan: Pelatihan7. Sumber dana: RKAT Prodi 2008MengetahuiDekan FPMIPA,Ketua Pelaksana,Dr. Sumar Hendayana,MSc.NIP. 130 608 529Drs.H.Dadang Machmudin,MSiNIP. 131694514Menyetujui,Ketua LPM UPIProf.Dr.H. Enceng Mulyana, MPd.NIP. 1303671282

RINGKASANLOKAKARYA DAN PELATIHAN PEMBUATAN PREPARATBIOLOGI BAGI GURU-GURU SMA MGMPBANDUNG BARATDalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, maka diperlukan berbagaiterobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, mediapembelajaran dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk meningkatkanprestasi belajar siswa maka guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebihinovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar mandirimaupun didalam pembelajaran di kelas. Agar pembelajaran lebih optimal maka diperlukanpula media pembelajaran harus efektif dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yangdiajarkan di dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran.Media merupakan alat bantu untuk memahami konsep atau materi pelajaran. Biologimerupakan salah satu bagian dari IPA (sains) yang memuat konsep-konsep ilmiah sertamengembangkan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sians dapat dilimiki siswamelalui pengamatan langsung terhadap objek yang melibatkan berbagai aktivitas siswa dikelas maupun di luar kelas.Dewasa ini, pelaskasanaan proses pembelajaran sains khususnya biologi denganpendekatan keterampilan proses serta penggunaan media pembelajaran masih belumoptimal. Masih sedikit guru yang mau mengembangkan keterampilan proses sains dalampembelajaran biologi. Begitu pula masih ada guru yang kurang kreatif dalam menggunakanmedia pembelajaran dengan berbagai alasan, seperti faktor ketersediaan alat dan bahanpraktikum, keterbatasan dana, waktu dan lain-lain.Untuk mencari alternatif solusi pemecahan masalah di atas, maka diadakanlokakaraya dan pelatihan pembuatan preparat biologi bagi guru-guru SMA. Dengan tujuanuntuk melatih guru-guru membuat preparat awetan biologi yang sangat penting dalammenunjang pelaksaaan praktikum biologi di sekolah.Khalayak sasaran dari pengabdian ini adalah guru-guru SMA biologi di wilayahKodya Bandung Barat serta sebagain dari Kabupaten Bandung Barat. Biaya pengabdiandiperoleh dari RKAT Prodi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UP tahun 2008. Kegiatanpengabdian telah dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2008 yang bertempat diLaboratorium Struktur hewan Jurursan Pendidikan Biologi FPMIPA UniversitasPendidikan Indonesia, dengan diikuti oleh 26 orang peserta guru biologi SMA.Dari hasil evaluasi diperoleh hasil dan manfaat dari kegiatan pengabdian inidiantaranya adalah meningkatkan keterampilan guru-guru SMA dalam pembuatan preparatsmear darah dan preparat awetan biologi sebagai media pembelajaran biologi. Kegiatanpengabdian ini berjalan dengan lancar, karena berbagai pendukung terutama partiipasipeserta yang cukup antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan lokakarya ini. Kegiatanlokakarya ini hendaknya dilakukan pada sasaran yang lebih luas dan materinya dapatdikembangkan pada pembuatan jenis preparat biologi yang beragam. Dengan demikiandiharapkan kelak dapat membantu guru-guru biologi dalam mengembangkan mediapembelajaran IPA sehingga mutu pembelajaran IPA dapat lebih meningkat.3

TIM PELAKSANA KEGIATAN PENGABDIAN1. Drs. H. Dadang Machmudin,MSiNIP.2. Dra. Soesy Asiah, MSi.NIP.3. Kusnadi,SPd.,MSi.NIP.4. Drs. Bambang Supriatno,MSi.NIP.5. Drs. Riandi,MSiNIP.6. Dr. Ari WidodoNIP.7. Diah Kusumawaty,MSiNIP.: Ketua pelaksana: 131694514:AnggotaPemateri:pembuatan preparat biologi: 131285821: AnggotaPemateri: Merancang Media pembelajaranIPA di sekolah: 132086623: Anggota: 131772451: Anggota: 131772450: Anggota: 131998644: Anggota: 1322970434

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi, karena atas rahmat dankarunianya, Kami dapat menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melaluikegiatan lokakaraya dan pelatihan pembuatan preparat biologi bagi guru-guru SMA denganlancar.Pangabdian kepada masayarakat ini merupakan perwujudan salah satu Tri DharmaPergururan tinggi yang dilaksanakan oleh civitas akademika Jurusan Pendidikan BiologiFPMIPA UPI. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2008 di Jurusanpendidikan Biologi. Materi lokakarya dipilih berdasarkan kebutuhan guru biologi disekolah, terutama dalam pembuatan media pembelajaran biologi khusunya dalam kegiatanpraktikum, yaitu dengan pelatihan pembuatan preparat biologi.Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Ketua Lembaga Pengabadian Pada Masyarakat UPI yang telah memberikankemudahan dalam pelaksanan pengabdian.2. Dekan FPMIPA UPI yang telah memberikan fasilitas dalam kegiatan pengabdian ini3. Ketua dan sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi yang telah memberikan dukungandan bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.4. Staf dosen dan staf TU Jurusan Pendidikan biologi yang telah membantu kelancaranpelaksanaan kegiatan pengabdian ini.5. Ketua MGMP dan seluruh guru Biologi di wilayah Bandung Barat dan KabupatenBandung Barat yang telah turut berpartisifasi aktif dalam pelaksanaan kegiatanpengabdian ini.Akhir kata semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat bermanfaat bagipeningkatan kualitas pendidikan IPA, khususnya peningkatan kualitas pembelajaran biologidi sekolah.Bandung, Desember 2008Ketua pelasakana5

DAFTAR ISIHalaman pengesahanRingkasan.iKata pengantar.iiDaftar isi.iiiBAB I PendahuluanA. Analisis masalah .1B. Identifiasi dan perumusan masalah.2BAB II Tinjauan PustakaA. Media pembelajaran IPA.3B. Preparat biologi.5BAB III Tujuan, Manfaat dan Kerangka Pemecahan MasalahA. Tujuan Kegiatan .6B. Manfaat Kegiatan .6C. Kerangka pemecahan masalah .6BAB IV Pelaskanaan KegiatanA. Realisasi Pemecahan masalah . 7B. Khalayak sasaran . 7C. Relevansi bagi guru . 8D. Hasil kegiatan . 8BAB V Kesimpulan dan saranA. Kesimpulan . 9B. Saran . 9DAFTAR PUSTAKA . 10LAMPIRAN-LAMPIRAN1. Daftra hadir peserta2. Materi pelatihan3. Jadwal kegiatan4. foto-foto kegiatan5. Kurukulum vitae ketua pelaksana6

BAB IPENDAHULUANA. Analisis MasalahUpaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya peningkatan mutupendidikan IPA masih terus diupayakan, karena sangat diyakini bahwa IPA merupakanilmu pengetahuan yang medasari perkembangan sains dan teknologi di abad ke-21 ini.Dalam berbagai diskusi pendidikan di Indonesia, salah satu sorotan adalah mutu pendidikanyang dinyatakan rendah bila dibandingkan dengan dengan mutu pendidikan negara lain.Salah satu indikator adalah mutu pendidikan IPA yang disinyalir telah tergolongmemprihatinkan yang ditandai dengan rendahnya nilai rata-rata IPA (Fisika,Kimia danBiologi) siswa di sekolah yang masih jauh lebih rendah dibandingakan dengan nilaipelajaran lainnya. Bahkan banyak diperbincangkan tentang nilai ujian akhir nasional(UAN) bidang studi IPA tersebut yang cenderung rendah dibandingkan dengan bidang studilainnya.Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan berbagaiterobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhansarana dan prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka gurudituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapatbelajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun didalam pembelajaran dikelas. Inovasi model-model pembelajaran sangat diperlukan dan sangat mendesak terutamadalam menghasilkan model pembelajaran baru yang dapat memberikan hasil belajar lebihbaik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan. Agarpembelajaran lebih optimal maka diperlukan pula berbagai media pembelajaran yang harusefektif dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan di dalam meningkatkanprestasi belajar siswa.Dalam hal peningkatan mutu pendidikan, guru juga ikut memegang peranan pentingdalam peningkatan kualitas siswa dalam belajar IPA dan guru harus benar-benarmemperhatikan, memikirkan dan sekaligus merencakan proses belajar mengajar yang7

inovatif kreatif serta berpusat pada siswa dengan mengembangkan pendekatan keterampilanproses sains. Siswa dituntut untuk langsung melakukan observasi, mengukur, an,membuatkesimpulandarisetiappengamatan dan sebagainya.Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaranIPA. Media merupakan alat bantu untuk memahami konsep atau materi pelajaran. Biologimerupakan salah satu bagian dari IPA (sains) yang menerapakan konsep-konsep ilmiahserta mengembangkan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sians dapat dilimikisiswa melalui pengamatan langsung terhdap objek yang melibatkan berbagai aktivitas siswadi kelas maupun di luar kelas.B. Identifikasi dan perumusan masalahDewasa ini, pelakasanaan proses pembelajaran sains khususnya biologi denganpendekatan keterampilan proses serta penggunaan media pembelajaran masih belumoptimal. Masih sedikit guru yang mau mengembangkan keterampilan proses sains dalampembelajaran biologi, begitu pula masih ada guru yang kurang kreatif dalam menggunakanmedia pembelajaran dengan berbagai alasan, seperti faktor ketersediaan alat dan bahanpraktikum, keterbatasan dana, waktu dan lain-lain.Untuk mencari alternatifsolusi pemecahan masalah di atas, maka diadakanlokakarya dan pelatihan pembuatan preparat awetan biologi bagi guru-guru SMA. Dengantujuan untuk melatih dan membekali keterampilan bagi guru-guru dalam membuat preparatawetan biologi yang sangat penting sebagai media pembelajaran khususnya dalam kegiatnpraktikum di sekolah.8

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Media pembelajaran IPAMedia sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk untukpeningkatan kualitas pendidikan IPA. Media pendidikan dapat dipergunakan untukmembangun pemahaman dan penguasaan objek pendidikan. Beberapa media pendidikanyang sering dipergunakan dalam pembelajaran IPA diantaranya media cetak, elektronik,model dan peta konsep. Media cetak banyak dipergunakan untuk pembelajaran dalammenjelaskan materi pelajaran yang kompleks sebagai pendukung buku ajar. Pembelajarandengan menggunakan media cetak akan lebih efektif jika bahan ajar sudah dipersiapkandengan baik yang dapat memberikan kemudahan dalam menjelaskan konsep yangdiinginkan kepada siswa. Media elektronik seperti video banyak dipergunakan di dalampembelajaran IPA. Penggunaan video sangat baik dipergunakan untuk membantupembelajaran, terutama untuk memberikan penekanan pada materi pelajaran yang sangatpenting untuk diketahui oleh siswa.Media pembelajaran memegang peranan penting dalam proses pembelajaran IPA,untuk mengembangkan keterampilan proses sains siswa, seperti siswa dapat langsungmelakukan observasi, mengukur, menggelompokkan, menafsirkan, memprediksi danmembuat kesimpulan. Melalui pengamatan langsung pada objek maka akan menjadikanbelajar IPA lebih bermakna.Media pembelajaran memiliki banyak pengertian. Beberapa pengertian mediapembelajaran diantaranya sebagai berikut: Media berasal dari bahasa latin : Medium” secara harfiah berarti perantara ataupengantar (Arsyad,2002). Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkanpesan/informasi (Association of Education and Communication Technology/AECT)9

Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswauntuk belajar (Briggs, 1970). Media adalah bentuk-bentuk komunikasi tercetak maupun audiovisual sertaperalatannya. (National Education Association/NEA) Media dapat diarikan sebagai sumber belajar dan sebagai alat bantu.Media pembelajaran banyak jenis dan bentuknya. Berdasarkan jenisnya dapatdikelompokkan menjadi 9 jenis:1. media asli hidup, seperti tumbuhan,hewan asli yang hidup2. media asli mati, misalnya herbarium awetan, bioplastik, taksidermi3. media asli tak hidup, misalnya jenis batuan, papan tulis,papan tempel4. media asli tiruan, misalnya model torso tubuh manusia,model penampang daun,model DNA,model atom5. media grafis, misalnya charta, grafik,poster,diagram, foto6. media dengar (audio), misalnya radio,tape recorder, piringan hitam, kaset,CD7. media pandang dengar (audio visual), misalnya video, televisi,film,internet8. media proyeksi, ada dua jenis yaitu proyeksi iam,sperti slide, filmstripe,transparansidan proyeksi gerak, seperti film9. media cetak, misalnya buku cetak, koran,majalah,komikTujuan dari media pembelajaran IPA adalah agar dapat menyalurkan pesan,merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorongproses belajar. Adapun fungsi media dalam pembelajaran IPA diantranya sebagai berikut: menjadikan kegiatan pembelajaran lebih efektif meningkatkan motivasi dan gairah serta keingintahuan siswa dalam mempelajaribahan ajar memudahkan siswa dalam menyerap materi yang abstrak membuatkesan yang lebih pada siswa sehingga bahan ajar tersebut lebihmembekas dan tidak mudah dilupakan dapat memberikan pengalaman langsung, dapat melihat suatu proses yang sulitdiamati10

memberikan stimulus agas siswa memberikan respon terhadap pembelajaranB. Preparat awetan BiologiPreparat awetan biologi atau disebut dengan slide biologi, meruakan satu mediapembelajaran yang dapat langsung dilihat oleh siswa. Preparat awetan biologi ada yangberupa makroskopis seperti awetan tumbuhan, herbarium dan awetan hewan. Namun adapula preparat awetan biologi yang bersifat mikroskopis, seperti preparat jaringantummbuhan, smear darah, jaringan hewan, berbagai mikroorganisme (bakteri,jamur, algamikroskopis) dan sebagainya.Pembuatan awetan biologi yang mikroskopis membutuhkan langkah-langkahpembuatan yang procedural, sehingga dapat dihasilkan preparat yang berkualitas dan dapatdigunakan dalam tempo yang lebih lama (awet). Disamping itru dibutuhkan alat-alat khususseperti mikrotom yang diperlukan untuk menyayat objek setipis mungkin sehinggadiperoleh preparat yang lebih jela bila diamati di bawah mikroskop.Lankah-langkah pembuatan smear darah manusia, untuk pengamatan sel darahmerah dan sel darah putih adalah sebagai berikut:Darah diambil dari ujung jari 3, 4 atau 5 yang ditusuk dengan jarum franke ataujarum injeksi yang telah disterilkan dengan alkohol 70%, usapi ujung jaridengan alkohol terlebih dahulu agar terhindar dari infeksi.Ambil darah dengan pipet tetes atau teteskan langsung pada gelas objek padabagian sisi kanan.Tempelkan cover glass diatas tetes darah dengan kemiringan 450 kemudiantarik dengan arah menjauhi sisi kanan objek glass, sehingga tidak adagelembung udara.11

BAB IIITUJUAN, MANFAAT DAN KERANGKA PEMECAHAN MASALAHA. Tujuan KegaitanTujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, yang dilakasanakan melaluikegiatan lokakarya dan pelatihan pembuatan preparat awetan biologi adalah:1. memberi bekal pengetahuan pada guru-guru biologi SMA dalam merancang, memilihdan membuat media pembelajaran biologi di sekolah2. membekali peserta keterampilan dalam pembuatan preparat biologi3. melatih guru-guru biologi dalam membuat dan menggunakan preparat biologi di SMAB.Manfaat kegiatanKegiatan pengabdian ini memiliki beberapa manfaat baik langsung maupun tidaklangsung bagi guru-guru biologi SMA diantaranya dapat meningkatkan keterampilan dankreatifitas guru dalam merancang, membuat dan menggunakan media pembelajarankhususnya preparat awetan biologi.C. Kerangka Pemecahan masalahAlternatif pemecahan masalah dilakukan dengan mengadakan lokakarya danpelatihan pembuatan media pemeblajaran khususnya preparat awetan biologi, sehinggadiharapkan guru-guru biologi SMA memilki pengetahuan dan keterampilan dalammerancang, membuat dan menggunakan media pembelajaran biologi di sekolah. Pesertadilatih secara langsung membuat preparat awetan biologi, seperti smear darah denganpewarna Giemsa, disamping itu dilatih cara pembuatan preparat permanen jaringan hewandengan menggunakan mikrotom serta teknik pewarnaan.12

BAB IVPELAKSANAAN KEGIATANA. Realisasi Pemecahan masalahPersiapan Kegiatan pengabdian pada masyarakatSebelum kegiatan dilaksanakan maka dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut:1.Melakukan studi pustaka tentang berbagai media pembelajaran biologi yangmasih sulit dibuat guru serta cara penggunaannya.2.Melakukan persiapan alat dan bahan untuk pembuatan preparat biologi3.Melakukan uji coba peralatan, seperti mikrotom untuk penyayatan spesimen4.Menentukan waktu pelaksanaan dan lamanya kegiatan pengabdian bersamasama tim pelaksana5.Menentukan dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam kegitanpengabdian masyarakat.Pelaksanaan kegiatan pengabdianPelaksanaan kegiatan pengabdian berlangsung pada hari Kamis, 30 Oktober 2008 darijam 0.800 WIB s.d 16.00 WIB, dengan dihadiri 26 orang peserta, guru-guru biologiSMA MGMP di wilayah Kodya Bandung Barat dan sebagaian kecil Guru Biologi dariKabupaten Bandung Barat. Kegitan berupa penyampaian materi dan praktek langsungpembuatan preparat awetan biologi yaitu smear darah serta penyayatan spesiem jaringanhewan. Peserta dibagi dalam 5 kelompok terdiri dari 5 orang anggota. Setiap kelompokmelakukan praktek langsung setelah diberikan penjelasan oleh tim instruktur.B. Khalayak Sasaran13

Khalayak sasaran yang dipilih adalah guru-guru biologi SMA MGMP BandungBarat ditambah beberapa orang guru biologi dari kabupaten Bandung Barat. Tempat yangdipilih adalah laboratorium struktur hewan Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPAUniversitas Pendidikan Indonesia.C.Relevansi bagi GuruKegitan pengabdian ini memiliki relevansi dengan kebutuhan guru di lapangan.Berdasarakan hasil survey sebelum pelaksanaan, guru-guru biologi masih mengalamikesulitan dalam pembuatan preparat smear darah manusia, serta pembuatan preparatmikroslide terutama dalam

Pendidikan Indonesia, dengan diikuti oleh 26 orang peserta guru biologi SMA. Dari hasil evaluasi diperoleh hasil dan manfaat dari kegiatan pengabdian ini diantaranya adalah meningkatkan keterampilan guru-guru SMA dalam pembuatan preparat smear darah dan preparat awetan biologi sebagai media pembelajaran biologi. Kegiatan

Related Documents:

1. Memberikan Pelatihan Tonis A 2. Memberikan Pelatihan Gerak dan Lagu B 3. Memberikan Pelatihan Kaligrafi C 4. Memberikan Pelatihan Menyulam D 5. Memberikan Pelatihan Menbuat Kerajinan Kain Flanel E 6. Memberikan Pelatihan Membuat Paper Craft F 7. Memberikan Pelatihan Membuat Origami G 8. Memberikan Pelatihan Membuat Bunga dari Sedotan H .

Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Pangan 7. Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian 8. Pelatihan Budidaya padi dan Jagung 9. Pelatihan Budidaya Hortikultura (Sayur dan Buah-Buahan) 10. Pelatihan Budidaya Bawang Merah 11. Pelatihan Budidaya Hidroponik

A. Pelatihan Khitobah 1. Pengertian Pelatihan Khitobah Pelatihan khitobah berasal dari dua kata yaitu pelatihan dan khitobah. Pelatihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses, cara, perbuatan melatih, kegiatan atau pekerjaa

pelatihan dapat berjalan secara efektif dan optimal bila prinsip-prinsip pelatihan dikembangkan sesuai dengan pelatihan yang berkaitan sesuai dengan tujuan pelatihan yang diharapkan. William B. Werther dalam Skripsi Yusuf Husaeni (2013, hlm.31), menyatakan bahwa File Size: 379KB

Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi . Modul pelatihan

Dasar hukum untuk pembuatan Kurikulum Kursus dan Pelatihan bagi Pekarya Kesehatan adalah seperti di bawah ini, dan Kurikulum untuk Bahasa Inggris bagi Pekarya Kesehatan bersifat melengkapi Kurikulum Kursus dan Pelatihan bagi Pekarya Kesehatan: 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2.

SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 DAFTAR ISI SAMBUTAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v GAMBARAN STRUKTUR MATERI PELATIHAN vi BAGIAN I PENDAHULUAN 1 A. Tujuan Umum Pelatihan 2 B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan 2 C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai 3 D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan 3

3 Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.01. 4 Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.03. 5 Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.05. 6 Annual Book of ASTM Standards, Vol 03.01. 7 Annual Book of ASTM Standards, Vol 03.03. 8 Available from Manufacturers’ Standardization Society of the Valve and Fittings Industry, 1815 N. Fort Myer Drive, Arlington, VA 22209. 9 Available from American Society of .