BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi

3y ago
34 Views
2 Downloads
651.49 KB
22 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Evelyn Loftin
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Proyek KonstruksiSuatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatanyang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.Selain itu, suatu proyek konstruksi juga memiliki karakteristik yang tunggal danunik. Karakteristik proyek konstruksi menjadi sangat penting.Berikut beberapa definisi manajemen proyek antara lain:1. Manajemen proyek adalah semua perencanaan pelaksanaan pengendaliandan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyekuntuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya, dantepat mutu (Ervianto, 2005).2. Manajemen proyek adalah suatu perencanaan dan pengendalian proyekyang lebih ditekankan pada pola kepemimpinan, pembinaan kerjasama,serta mendasarkan pada faktor usaha pencapaian tujuan proyek(Soehendradjati, 1990)Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanyasatu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaiankegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyekmenjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Selain itu proyekkonstruksi 6 juga memiliki karakteristik yaitu bersifat unik, membutuhkansumber daya (resources) yaitu pekerja dan “sesuatu” (uang, mesin, metoda,material), serta membutuhkan organisasi (Ervianto, 2005)Proyek konstruksi adalah sebuah kegiatan yang unik dan kompleks danseluruh aktivitas di dalamnya memiliki satu tujuan yang harus dselesaikan tepatwaktu, tepat sesuai anggaran, dan sesuai spesifikasi (Soeharto, 2001).2.2Analisa Biaya Pembangunan JembatanRencana Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu rencana anggaran biayayang akan dikeluarkan pada suatu proyek dimana hal itu didasarkan padagambar kerja. Dalam aplikasinya di lapangan Rencana Anggaran Biayamerupakan alat untuk mengendalikan jumlah biaya penyelesaian pekerjaansecara berurutan sesuai dengan yang telah direncanakan.5

6Tujuan pembuatan RAB adalah :1.Agar biaya pembangunan yang dibutuhkan dapat diketahui sebelumnya2.Untuk mengantipasi kemungkinan terjadinya kemacetan dalam prosespembangunan.3.Untuk mencegah terjadinya pemborosan dalam penggunaan sumber daya.Dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) setidaknya secarasederhana dapat dipilah menjadi dua langkah, yakni tahap persiapan dan tahappenyusunan RAB itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalampenyusunan RAB ada dua faktor analisis biaya konstruksi (meliputi upah,tenaga kerja dan bahan) secara ringkas proses penyusunan anggaran biayajembatan dapat dilihat dibawah ini :Daftar Harga Satuan UpahDaftar Harga SatuanBahan dan PeralatanDaftar Harga Satuan Upah, Bahandan PeralatanDaftar Volume dan Harga SatuanPekerjaanDaftar Harga Satuan Upah, Bahandan PeralatanGambar.2.1. Tahap Penyusunan RABSumber: Arumningsih, 2006

7Estimasi biaya proyek atau RAB ini dilakukan per paket pekerjaan. Biayaini merupakan jumlah dari perkalian volume pekerjaan dengan analisis hargasatuan pekerjaan berdasarkan harga dasar setempat.Hasil penelitian dari Irwan Fachri Muannas dalam Analisis Manfaat –Biaya Pembangunan Jalan Akses dan Jembatan Mastrip – Jambangan sa.ac.id/index.php/rekayasa-teknik-sipil, menunjukkan bahwadiperoleh penghematan nilai biaya operasional kendaraan setelah ada jembatanpada tahun 2017-2037 sebesar Rp. 20.460.522.549,53 dan penghematan nilaiwaktu setelah ada jembatan pada tahun 2017-2037 sebesar Rp.12.170.855.338,58. Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan untuk pelaksanaanterdiri dari biaya konstruksi (RAB) sebesar Rp. 24.894.780.000,00; biayaoperasional dan pemeliharaan sebesar Rp. 2.168.064.351,28; serta biaya takterduga sebesar Rp. 2.489.478.000,00. Dan nilai Benefit Cost Ratio BCR adalah1,11 dengan suku bunga acuan 4,75%. Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa pembangunan jalan akses dan jembatan Mastrip-Jambangan layak untukdilaksanakan.Hasil penelitian dari Abu Bakar dalam Estimasi Biaya denganMenggunakan “Cost Significant Model” pada Pekerjaan Jembatan Rangka Bajadi Proyek Pembangunan Jalan Lintas Selatan Provinsi Jawa Timur pada tahun2014 yang dipublikasikan Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya , menunjukkanbahwa pengadaan bangunan atas dan pemasangan, pekerjaan tulangan,pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi dan pekerjaan beton berpengaruh secarasignifikan terhadap biaya pembangunan jembatan rangka baja, dimana 85,39 %biaya pembangunan jembatan, sedangkan sisanya 14,61% dipengaruhi olehsebab-sebab lain.Hasil penelitian dari David Makmur dalam Studi Kelayakan EkonomiRencana Pembangunan Jembatan Batu Tata Studi Kasus Kabupaten Lamandaupada tahun 2017 yang dipublikasikan Jurnal Teknik Sipil Universitas IslamSultan Agung Semarang, menunjukkan bahwa dengan dibangunnya jembatantersebut dapat menghemat Biaya Operasi Kendaraan, menghemat nilai waktudan meningkatkan rasa aman dan nyaman. Berdasarkan data tersebut analisisselanjutnya dilakukan dengan mengasumsikan faktor pertumbuhan lalu lintassebesar 3%, inflasi sebesar 7,9% serta suku bunga bank sebesar 12%/tahun.

8Adapun hasil yang didapat untuk suku bunga 12% pertahun adalah NPV Rp.262.855.601.258.760,00, BCR 6,47, sedang IRR 44,62%. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa rencana pembangunan Jembatan Batu Tatal tersebut layaksecara ekonomi.2.3Hubungan Aspek Perekonomian Masyarakat dengan PembangunanJembatanKonsep pembangunan dapat digambarkan salah satunya melalui modelpertumbuhan. Model pertumbuhan yang diungkapkan oleh Rostow merupakansuatu konsep yang memandang pembangunan dari sudut ekonomi dan sosial.Kenaikan pendapatan perkapita penduduk suatu Negara merupakan sebuahrealita dan perwujudan pembangunan”. Menurut Rostow yang dikutip olehBudiman beberapa tahapan proses pembangunan tersebut meliputi “masyarakattradisional, prakondasi lepas landas, tinggal landas, bergerak ke kedewasaan dankonsumsi massa tinggi” (Budiman,1995,h.26). Prediksi pembiayaan operasionalkendaraan pada jembatan diperhitungkan dari sisi penghematan operasionalkendaraan yang akan melalui jembatan tersebutPembangunan terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Pembangunan akanberpengaruh pada perubahan sosial. Dalam proses perubahan sosial masyarakatterdapat faktor pendorong dan penghambat. Berikut adalah beberapa faktorpendorong dalam perubahan sosial menurut Soekanto meliputi:1. Kontak dengan budaya lain.2. Sistem pendidikan yang maju.3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dengan keinginan untuk maju.4. Toleransi terhadap perubahan-perubahan yang menyimpang.5. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan.6. Penduduk yang heterogen.7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.8. Orientasi ke masa depan.9. Nilai bahwa manusia selalu berikhtiar untuk memperbaiki hidup (Soekanto,1987, h.20).Sedangkan faktor penghambat perubahan sosial, menurut Soekanto meliputi:1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar.2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.3. Sikap masyarakat yang tradisional.

94.5.6.7.8.9.Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat.Rasa takut akan terjadinya kegoyahanpada integrasi kebudayaan.Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing.Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.Adat atau kebiasaanNilai bahwa pada hakikatnya hidup ini tidak mungkin akan diperbaiki(Soekanto, 1987, h.20).Lebih lanjut lagi, kodoatie menjelaskan tentang dampak pembangunantransportasi jalan dengan perubahan ekonomi adalah sebagai berikut: “Secaraumum, tidak ada satu teoripun yang menyatakan tentang hubungan antarapembangunan transportasi jalan dengan perubahan ekonomi masyarakat. Akantetapi, keberadaan jalan dan fasilitas transportasi lainnya pada tingkat tertentuakan secara esensial meragsang dan memberi peluang pertumbuhan ekonomi”(Kodoataie, 2005, h.269).Hasil penelitian dari Aryo Yudhanto W dalam Analisis KelayakanEkonomi Pembagunan Jalan Tembus Lawang - Batu pada tahun 2015 yangdipublikasikan Jurnal Teknik Sipil, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,bahwa menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan perkiraan keuntungan(Benefit) dari Pembangunan Jalan Tembus Lawang Batu dapat diketahui bahwatotal keuntungan yang diperoleh hingga akhir proyek adalah sebesar Rp7.100,55 Milyar. Jumlah tersebut diperoleh dari penghematan Biaya OperasiKendaraan (BOK) sebesar Rp 3.004,11 Milyar, penghematan terhadap tundaansebesar Rp 2.967,97 Milyar dan penghematan terhadap kecelakaan sebesar Rp1.128,47 Milyar, sehingga dari segi keuntungan, rencana Pembangunan JalanTembus Lawang – Batu dinyatakan menguntungkan untuk dilaksanakan. Darihasil analisa kelayakan ekonomi, Pembangunan Jalan Tembus Lawang – Batuternyata sangat menunjang perekonomian penduduk yang menghuni kawasan.Dilihat dari sisi finansial yang ditinjau dari kriteria penilaian kelayakan denganmetode Benefit Cost Ratio (B/C-R) 7,07 1, Nett Present Value (NPV) Rp5.363,88 milyar 0, Internal Rate of Return (IRR) 23% 18%, maka dapatdiambil kesimpulan bahwa rencana Pembangunan Jalan Tembus Lawang – Batudinyatakan layak untuk dilaksanakan.Hasil penelitian dari Ananda Tri Dharma Yanti, Mochammad SalehSoeaidy, Heru Ribawanto dalam Dampak Kebijakan Pembangunan JembatanSuramadu terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah

10Jembatan Suramadu (Studi di Desa Sukolilo Barat Kecamatan LabangKabupaten Bangkalan) pada tahun 2012 yang dipublikasikan JurnalAdministrasi Publik, Universitas Brawijaya, Malang, menunjukkan bahwakebijakan pembangunan jembatan Suramadu merupakan sebuah upaya dalamrangka memenuhi kebutuhan yang kompleks. Dampak kebijakan pembangunanjembatan suramadu terhadap sosial ekonomi masyarakat yakni bersifatpositif dan negatif. Intervensi pemerintah dalamupayamenstimulasipeningkatan sosial maupun ekonomi di Madura pada khususnya yaknidengan membentuk Badan pengembangan wilayah jembatan Suramadu (BPWS)dengan strategi dan kebijakan mengacu pada kondisi, nilai-nilai danbudaya Madura sehingga tidak termajinalkan.Hasil penelitian dari Ruslan, Peribadi, dan Tanzil dalam PembangunanJembatan Bahteramas dan Dampak Bagi Masyarakat (Studi Kasus di KelurahanKandai Kecamatan Kendari Kota Kendari) pada tahun 2018 yang dipublikasikanJurnal Neo Societal; Vol. 3; No. 2; 2018, menunjukkan bahwa hasil penelitianini adalah pembangunan jembatan Bahteramas menyebabkan dampak positifdan dampak negatif. Dampak negatif dari pembangunan jembatan Bahteramasyakni hilangnya mata pencaharian masyarakat yang tinggal didekat lokasiproyek pembangunan jembatan karena lokasi pembangunan diarea pusatpertokoan dan pelabuhan Nusantara, Polusi udara yang terjadi di KelurahanKandai akibat dari proses pembangunan jembatan Bahteramas yang beradadidekat tempat tinggal masyarakat, konflik pembebasan lahan masyarakatmenolak penggusuran di Kota Lama menyusul rencana Pemerintah ProvinsiSulawesi Tenggara untuk membangun jembatan Bahteramas. Penolakan itudilakukan oleh warga yang mayoritas keturunan Tinghoa, untukmempertahankan sejarah berdirinya Kota Kendari, sedangkan dampakpositifnya adalah menambah lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yangtinggal didekat lokasi proyek pembangunan jembatan dan sebagai sumberpendapatan bagi penyedia jasa pelayanan mendapat berkah dari pembangunanjembatan.Hasil penelitian dari Hendra Mitcon Purba, Erlina, Robinson Tarigandalam Analisis Dampak Pembangunan Jembatan Lau Jahe Desa PergendangenKecamtan Tiga Binanga Kabupaten Karo Terhadap Pengembangan amhttp://repository.usu.ac.id/ Vol 18, No 1, Januari 2015, menunjukkan bahwa

11pembangunan jembatan lau jahe berdampak positif terhadap penurunanwaktu tempuh dan ongkos angkut masyarakat (meningkatkan marginpetani). Pembangunan jembatan Lau Jahe berdampak positif terhadappeningkatan pendapatan masyarakat di Desa Pergendangen KecamatanTigabinanga Kabupaten Karo. Pembangunan jembatan ini juga berdampak padapemanfaatan lahan “deleng bencirus”. Pembangunan Jembatan Lau Jahemenuju sentra produksi pertanian dapat meningkatkan pengembanganwilayah di Desa Pergendangen Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karountuk menunjang Kecamatan Tigabinaga sebagai salah satu KawasanStrategis Cepat Tumbuh Kabupaten Karo2.4Kajian Teoritis Analisa SWOTMenurut Rangkuti (2015) analisis SWOT adalah identifikasi berbagaifaktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa inididasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitukekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang danancaman. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness(W), Opportunities (O) dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapatmembantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktordidalam perusahaan (S dan W). Adapaun yang dimaksud dengan faktor dalamSWOT adalah sebagai berikut:1.2.3.Faktor kekuatan (strength) adalah kompetensi yang terdapat dalamorganisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh suatuorganisasi.Faktor kelemahan (weakness) adalah keterbatasan / kekurangan dalam halsumber keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagipenampilan kerja organisasi. Dalam praktek berbagai keterbatasan dankekurangan kemampuan bisa terlihat pada sarana dan prasarana yangdimiliki bahkan kemampuan manajerial yang rendah.Faktor peluang (opportunity) adalah berbagai situasi lingkungan yangmenguntungkan bagi suatu organisasi , yang dimaksud antara lainperubahan dalam kondisi persaingan dan perubahan dalam peraturan dan

12perundang-undangan yang membuka bagi kesempatan baru dalam setiapkegiatan.4. Faktor ancaman (threat) adalah merupakan kebalikan pengertian peluang,dengan demikian dapat dikatakan ancaman adalah faktor-faktor lingkunganyang tidak menguntungkan bagi suatu organisasi.Pada umumnya SWOT diklasifikasikan berdasarkan letak kuadran denganmelakukan pembobotan dan skoring terhadap komponen-komponen di setiapfaktor internal dan eksternal. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kuadranSWOT seperti pada gambar 2.2 berikut ini.Gambar 2.2. Kuadran SWOTSumber : (Rangkuti, 2008)1.2.Adapun penjelasan dari masing-masing kuadran adalah sebagai berikut:Kuadran I, posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat danberpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinyaorganisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkanuntuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraihkemajuan secara maksimal.Kuadran II, posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namunmenghadapi tantangan yang besar, rekomendasi strategi yang diberikanadalah diversifikasi strategi,artinya organisasi dalam kondisi mantap namunmenghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda

13organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanyabertumpu pada strategi sebelumya.Oleh karena itu, organisasi disarankanuntuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.3. Kuadran III, posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namunsangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah ubahstrategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategisebelumnya. Strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapatmenangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.4. Kuadran IV, posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah danmenghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalahstrategi bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihandilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk menggunakanstrategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakinterperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahidiri.Selanjutnya alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategisperusahaan atau organisasi adalah matrik SWOT. Matrik SWOT dapatmenggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternalyang dihadapi perusahaan dan dapat disesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Di dalam matrik SWOT ini dapatmenghasilkan kemungkinan alternatif strategi. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada Tabel 2.3.Tabel 2.3 Matrik SWOTAnalisa Ling.Strength (S)Weakness (W)Internal “tentukan faktor-faktor “tentukan faktor-faktorKekuatan internal”Kelemahan internal”Analisa Ling.Eksternal

14Oportunities (O)“tentukan faktor-faktorpeluang eksternal”Strategi (SO)Ciptakan strategi yangmenggunakan kekuatanuntuk memanfaatkanpeluangStrategi (WO)Ciptakan strategi yangmeminimalkankelemahan untukmemanfaatkan peluangThreath (T)“tentukan faktor-faktorancaman eksternal”Strategi (ST)Ciptakan strategi yangmenggunakan kekuatanuntuk mengatasiancamanStrategi (SO)Ciptakan strategi yangmeminimalkankelemahan untukmenghindari ancamanSumber : Rangkuti,(2015)Dalam matrik tersebut, kondisi internal digambarkan pada baris paling atasdi kolom kedua dan ketiga, sedangkan kondisi eksternal digambarkan padakolom pertama (paling kiri) baris kedua dan ketiga. Sedangkan hasil dari titikpertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada empatkotak yang diarsir yang sekaligus merupakan isu-isu strategi.Hasil penelitian dari Fitria Diah Hastuti, Ma’mun Sarma, Manuwoto,dalam Strategi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui InvestasiInfrastruktur Jalan dan Jembatan di Provinsi Banten yang dipublikasikan JurnalManajemen Pembangunan Daerah IPB, Volume 8 Nomor 1, Juni 2016,menunjukkan bahwa variabel jalan dan jembatan berpengaruh signifikan kepadapertumbuhan ekonomi. Strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomimelalui investasi infrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Banten adalahmelakukan sinergi stakeholder pemerintah, swasta dan masyarakat melaluiprogram Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang ditujukan padapembangunan jalan dan jembatan bagi industri yang terkait dengan tingkat

15kerusakan jalan, difungsikannya secara intensif Subbagian humas di Dinas BinaMarga dan Tata Ruang (BMTR) yang bertanggungjawab terhadap berbagaikegiatan investasi infrastruktur jalan dan jembatan yang melibatkan masyarakatdan rapat secara rutin untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan yangterjadi antar instansi.Hasil penelitian dari Fitra Delita, Elfayetti, Tumiar Sidauruk, dalamAnalisis SWOT untuk Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pemandian MualMata Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun yang dipublikasikanJurnal Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2012,menunjukkan bahwa data dikumpulkan melalui studi kepustakaan, observasiserta wawancara dengan stakeholder seperti Dinas Pariwisata, Bappeda, camat,kepala desa, tokoh masyarakat, masyarakat dan pengunjung. Data dianalisissecara deskriptif kemudian untuk menentukan strategi pengembangan objekwisata alam Pemandian Mual Mata dilakukan dengan analisis SWOT.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan strategi pengembanganobjek wisata alam Pemandian Mual Mata antara lain membangun saranaprasarana seperti akses jalan, alat angkut dan sarana akomodasi, membuatatraksi wisata dan promosi obyek wisata, mengembangkan produk wisata, sertamelibatkan masyarakat dalam pengelolaan wisata.Penelitian dari Asri Dwi Asmarani, dalam Tesisnya yang berjudul StrategiKebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Klaten: Pendekatan AnalisisSWOT dan AHP yang dipublikasikan Universitas Indonesia, 2010, berfokuspada pemilihan strategi terbaik bagi Kabupaten Klaten dalam melakukanpembangunan daerahnya, dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT danAHP. Penelitian ini menggunakan 2 instrumen kuisioner, yaitu kuisioner SWOTdan kuisioner AHP. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa sasaranpembangunan yang harus diprioritaskan adalah meningkatkan pertumbuhanekonomi, dengan cara memperkuat perekonomian mikro.Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai studi literatur olehpeneliti dirangkum dalam Tabel 2.4 di bawah ini.Tabel 2.4. Matriks Penelitian TerdahuluNo. Nama PenelitiJudul Penelitian1.Irwan Fachri Analisis Manfaat HasilHasil Penelitianpenelitian menunjukkan

16Muannas(2017)2.Abu(2014)–BiayaPembangunanJalan Akses danJembatanMastrip–JambanganBakar Estimasi B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA . penyusunan RAB ada dua faktor analisis biaya konstruksi (meliputi upah, tenaga kerja dan bahan) secara ringkas proses penyusunan anggaran biaya jembatan dapat dilihat dibawah ini : . ini merupakan jumlah dari perkalian volume pekerjaan dengan analisis harga

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat