ANALISIS PENGARUH PENTANAHAN TERHADAP JUMLAH ISOLATOR .

3y ago
49 Views
3 Downloads
619.29 KB
16 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Halle Mcleod
Transcription

ANALISIS PENGARUH PENTANAHAN TERHADAP JUMLAH ISOLATORTRANSMISI SUTT JAJAR – PEDANDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada JurusanTeknik Elektro Fakultas TeknikOleh:KHOLIS ADI NUR ICHSAND 400 140 079PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2018

i

ii

PERNYATAANDengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yangpernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjangpengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oranglain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan sayapertanggungjawabkan sepenuhnya.iii

ANALISIS PENGARUH PENTANAHAN TERHADAP JUMLAH ISOLATORTRANSMISI SUTT JAJAR – PEDANAbstrakTegangan lebih akibat surja petir pada saluran transmisi listrik merupakan salah satupenyebab terjadinya gangguan yang dapat menimbulkan kegagalan proteksi dankerusakan pada jaringan listrik. Gangguan yang sering terjadi pada saluran transmisi 150kV adalah akibat surja petir langsung pada tower dan kawat tanah yang dapatmengakibatkan terjadinya back flashover. Tahanan kaki tower yang baik merupakancara untuk meredam arus surja petir, tahanan kaki tower ditetapkan kurang dari 10 ohm.Tahanan kaki tower yang baik bisa mengurangi jumlah isolator dalam satu rentenganisolator pada tower transmisi dan tetap aman dari surja petir, maka pentanahan suatutower transmisi harus baik. Metode dalam penelitian ini dengan pengumpulan datapentanahan yang diperoleh dari Basecamp Surakarta, tahanan jenis tanah dan isolatoryang digunakan dalam tower transmisi Jajar-Pedan. Tower transmisi Jajar-Pedan berdiripada jenis tanah rawa dan tanah ladang. Tahanan jenis tanah rawa sebesar 10 - 40 ohmmeter, tanah liat dan ladang sebesar 20 - 100 ohm meter. Berdasarkan hasil perhitunganyang dilakukan diperoleh tahanan pentanahan sebesar 2,88 ohm untuk jenis tanah rawadan 5,76 untuk jenis tanah ladang, Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tahananpentanahan tower memenuhi standart yang ada. Berdasarkan hasil perhitungan tahananpentanahan dan mengacu pada buku standart perusahaan listrik Negara (SPLN) 13 :1978jumlah isolator yang dibutuhkan dalam tower transmisi yang memiliki tahananpentanahan kurang dari 10 ohm yaitu sebanyak 7 satuan.Kata kunci : surja petir, pentanahan, isolator.AbstrakMore voltage due to lightning surge on the power transmission line is one of the causesof interference that may cause protection failure and damage to the power grid. Thefrequent disruption of the 150 kV transmission line is due to direct lightning on towerand ground wire which can lead to back flashover. Good tower foot resistance is a way toreduce lightning surge currents, tower foot resistance is set less than 10 ohm. Good towerfoot resistance can reduce the number of insulators in one insulator in the transmissiontower and stay safe from lightning surge, then earthing of a transmission tower should begood. . Methods in this study with collecting ground data obtained from BasecampSurakarta, soil type and insulator resistance tower stand on the type of swampland andfiel soil. Prisoners of swampland type of 10-40 ohm meters, obtained earthquakeresistance of 2,88 ohm for swamp and 5,76 for type of field soil. The result it can beconcluded that the prisoners of ground tower meet the existing standards. Baased on thecalculation of earth prisoners and referring to the state electricity company standad(SPLN) 13 : 1978 the number of insulator required in the transmission tower which has agrounding resistance of less than 10 ohm is 7 units.Keyword : lighting surge, ground, insulator1

1. PENDAHULUANListrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang ada di masyarakat saat ini. Setiap tahunkebutuhan listrik di masyarakat terus meningkat. Seiring dengan pertumbuhan masyarakat danpertumbuhan industri, energi listrik merupakan sesuatu yang vital dalam memenuhi kebutuhanenergi yang dibutuhkan di masyarakat dan industri dalam proses produksi suatu perusahaan. Seringterjadinya gangguan dalam pendistribusian listrik menyebabkan terputusnya pelayanan listrik kekonsumen. Ketersediaan listrik di konsumen tidak lepas dari sistem transmisi yang handal.Transmisi adalah penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber pembangkit kepada konsumenatau penyaluran tenaga listrik antar sistem. Transmisi tenaga listrik memiliki beberapa leveltegangan tertentu untuk mengurangi gangguan maupun kerugian yang dapat diderita oleh PT. PLN(Persero). Pada umumnya tegangan dari pembangkit dinaikkan untuk mengurangi rugi-rugi dayayang bisa terjadi pada transmisi tenaga listrik. Dalam sistem transmisi terdapat beberapaperlengkapan seperti tower, konduktor, isolator, serta struktur pendukung lainya.Isolator merupakan salah satu komponen yang paling vital dalam transmisi dan distribusitenaga listrik (Nezhad, 2007). Tidak hanya di sistem transmisi dan distribusi, isolator juga seringdijumpai pada pembangkit listrik. Isolator berfungsi untuk mengisolasi atau memisahkan bagianbertegangan listrik dengan bagian tidak bertegangan listrik/grounding, baik pada saat beroperasisecara normal dan saat terjadi gangguan dalam saluran transmisi. Adapun isolator yang baik danbanyak digunakan yaitu bahan porselin (keramik) dan kaca. Isolator yang baik mampu menahandaya listrik hingga 60 kV/cm. Faktor yang mempengaruhi kekuatan dielektrik isolator adalah airhujan, resistivitas air dan panjang rentengan isolator (IEEE, 2007).Pentanahan atau grounding adalah sebuah elektroda yang ditanam ke bumi yang berfungsiuntuk meneruskan arus listrik ke tanah saat terjadi gangguan. Sistem grounding di dalam komponenlistrik terdiri dari elektroda yang ditanam ke tanah dan ditempatkan pada pondasi objek (vuckovic,2012). Pentanahan sendiri dimaksudkan untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik maupunmanusia yang berlokasi di sekitar gangguan dengan cara mengalirkan arus gangguan ke tanah(Sofyan, 2013), serta untuk menghindari terjadinya back flash over saat grounding sistem terkenasambaran petir. Beberapa cara sistem pentanahan yang digunakan adalah dengan pembumianelektroda (konduktor) di dalam tanah secara vertikal (rod), horizontal (sejajar dengan permukaantanah) dalam bentuk kisi-kisi (grid), dan kombinasi dari keduanya sehingga diperoleh konfigurasipentanahan yang efektif (Darmana, 2015). Syarat sistem pentanahan yang baik menurut PT. PLN(Persero) menyatakan tahanan tanah tidak boleh dari 10 ohm karena kesensitifan peralatan yangdigunakan oleh PLN.2

Pada saluran transmisi pentanahan merupakan salah satu sistem keamanan peralatan listrikyang sangat penting saat terjadi gangguan surja petir maupun hubung singkat. Pada saat pentanahanjelek maka saat terjadi gangguan surja petir ataupun hubung singkat dapat merusak peralatan listrik(isolator) dikarenakan gangguan yang terjadi tidak bisa dibumikan. Jadi saat arus gangguan tidakbisa dikebumikan maka arus tersebut akan kembali ke atas tower (back flash over) dengan arus 2 kalilipat arus gangguan yang bisa merusak peralatan listrik (isolator).Tower berfungsi sebagai penyangga kabel transmisi antar gardu induk. Selain itu tower jugaberfungsi untuk mencegah adanya gangguan pada saat pentransmisian daya listrik. Sebuah towerdiperlukan isolator dan pentanahan yang baik dan berfungsi untuk mengamankan saluran transmisiantar gardu induk. Tower dipisahkan oleh sebuah isolator yang berbahan porselin/keramik yangberjumlah 12 buah.2. METODEMetode dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data pentanahan di sekitar towertransmisi, tahanan jenis tanah dan isolator yang digunakan dalam tower transmisi Jajar-Pedan.Penelitian ini dilakukan pada saat kerja praktek di Gardu Induk 150 kV Jajar, guna mendapatkandata yang dibutuhkan untuk mengerjakan penelitian. Data yang diperlukan untuk penelitian iniadalah data pentanahan tower Jajar-Pedan, tahanan jenis tanah, dan data konduktor pentanahan yangdigunakan. Setelah semua data yang diperlukan terkumpul semua kemudian dihitung nilai tahananpentanahan tower serta dianalisis, dari hasil perhitungan tersebut dapat menentukan jumlah isolatoryang digunakan.MulaiStudy literature dan JurnalPengumpulan data diGardu Induk JajarA3

AMenghitung tahananPentanahan towerJika 10 ohmTidakYaPenarikankesimpulanSelesaiGambar 1 Flowchat metodologi penelitian3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Pentanahan Kaki Tower Saluran Transmisi 150 kVDalam melindungi saluran transmisi terhadap gangguan surja petir digunakan kawat pentanahan danperalatan pentanahan kaki tower serta untuk mengurangi tahanan kaki tower. Tahanan pentanahankaki tower yang berilai kurang dari 10 ohm, PT. PLN menerapkan sistem pentanahan seperti padagambar 2.Gambar 2 Kontruksi pengetanahan tower transmisi (tampak atas)4

Menara transmisi dipasang di atas lahan PLN seluas 100 meter persegi berbentuk bujur sangkar.Instalasi pentanahan yang digunakan dalam tower transmisi Jajar-Pedan yaitu dengan memasangpelat horisontal dengan sisi 8x8 m. Kaki tower A dan C dihubungkan menggunakan plat horisontalyang ditanam 60-100 cm ke dalam tanah untuk menjamin tahanan pentanahan yang rendah makadipasang driven grounding berbentuk batang (rod).Gambar 3 Kontruksi pengetanahan elektroda batang (rod)Seiring waktu berjalan tahanan kaki menara transmisi mengalami penurunan nilai yang disebabkanoleh beberapa faktor seperti : perubahan struktur tanah, perubahan kelembaban tanah dan perubahantingkat kandungan air. Kondisi seperti ini akan semakin buruk saat terjadi musim kemarau panjangdimana kelembaban dan kandungan air di sekitar tower sangat sedikit yang mengakibatkanresistivitas tanah tinggi lebih dari 10 ohm. Untuk itu pengelola dan pemelihara sistem transmisimelakukan pengecekkan secara rutin untuk menjaga transmisi listrik diwilayah kerjanya dalamkeadaan baik.3.2 Pengukuran Tahanan Pentanahan Kaki TowerPT. PLN (Persero) dalam melakukan pengukuran tahanan pentanahan kaki tower menggunakan alatEarth Tester. Pengukuran tahanan pentanahan kaki tower dilakukan secara rutin untuk mengetahuikondisi fisik serta sistem pentanahannya.Gambar 4 Earth Tester5

154zeroBatt checkcoffpE32Gambar 5 Bagian-bagian Earth TesterKeterangan bagian alat ukur :1) Indikator hasil uji2) Skala pemilihan ukuran3) Reset4) Terminal5) Tombol pengujian (Test)zeroBatt checkoffcpEelektrodabatang5-10 m5-10 mGambar 6 Ilustrasi pengukuran tahanan pentanahan dengan Earth TesterCara melakukan pengukuran tahanan pentanahan dilakukan sebagai berikut :1) Mengecek alat ukur sebelum digunakan dalam melakukan pengukuran seperti teganganbaterai, tampilan display alat ukur.2) Memasang semua kabel pada terminal alat ukur.3) Melepas baut kawat penghantar pengetanahan pada kaki tower dan elektroda pentanahannyaserta membersihkan karat yang menempel.4) Terminal dengan kabel hijau dihubungkan pada bagian yang akan diukur, probe kabel kuningditancapkan pada tanah dengan jarak 5-10 meter dengan probe kabel merah.5) Tombol (No 5) ditekan, jarum akan bergerak kemudian jarum diatur pada posisi nol. Tomboldilepaskan maka jarum akan bergerak menunjukkan besar nilai tahanan pentanahan yangdiukur.6

Untuk keperluan analisis dalam penelitian ini hanya mengambil data pentanahan kaki tower sepertipada tabel 1 Analisis hasil pengukuran tahanan pentanahan tower SUTT 150 kV transmisi JajarPedan terbagi menjadi 3 yaitu :1) Tahanan kaki tower (tanpa pentanahan)Pengukuran tahanan pentanahan pada kaki tower ( kawat pentanahan dilepas dari kaki tower).2) Tahanan pentanahan (tower tidak terhubung)Pengukuran tahanan pentanahan pada kawat pentanahan yang dilepas dari kaki tower.3) Tahanan pararelPengukuran tahanan pentanahan dimana kawat pentanahan belum dilepas dari kaki tower (kaki towerdan pentanahan masih terhubung).Tabel 1 Pentanahan tower Jajar-PedanNo.TowerAKaki TiangBCDAΩ 13141516171819202122232425262728293031323312DAΩ ertinggiΩ(ohm)0,50,5Ω 75136,5171,134,33,70,83,93,9

Kaki TiangNo.TowerABCPentanahanDAΩ 404142434445CDAΩ (ohm)3,91,181,18BPararel8,33,431,91BCΩ 66,355,51,35Sumber : Laporan realisasi pekerjaan 6 bulanan PT PLN (Persero) UPT SurakartaDari tabel data pentanahan Jajar-Pedan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam setiap towertransmisi dipasang 2 titik pentanahan pada kedua kaki tower dan dipasang secara bersilangan (kakitower A dan C atau B dan D). Pengukuran pentanahan tidak dapat dilakukan saat kaki tower dankawat pentanahan di las menjadi satu, sehingga hanya dapat melakukan pengukuran secara pararelsaja. Dari hasil pengukuran terdapat beberapa tower yang memiliki nilai tahanan pentanahan yangtinggi, sehingga perlu dilakukan perbaikan pentanahan pada tower tersebut. Parameter yangditekankan dalam penelitian ini adalah tahanan pentanahan tower karena parameter ini sangatmenentukan perlindungan saluran transmisi pada titik terdekat tower. Tahanan pentanahan akanmenjamin saluran transmisi yang memadai untuk meredam arus sambaran petir dan arus gangguansupaya tidak terjadi back flash over yang dapat merusak isolator dan mengganggu sistem8

pentransmisian listrik. Tahanan pentanahan sangat menentukan kualitas sistem pentanahan kakitower. Dengan pentanahan kaki tower yang baik arus sambaran petir dan arus gangguan akanlangsung menuju ke tanah.3.3 Faktor penyebab tingginya Tahanan Kaki Tower3.3.1. Perubahan Resistivitas TanahResistivitas tanah sangat tergantung pada karakteristik, kandungan tanah dan kelembaban tanah.Tower transmisi yang mempunyai nilai tahanan kaki tower yang tinggi berada pada daerah denganstruktur jenis tanah berpasir, berbatu, dan cenderung tanah padas. Berdasarkan data PUIL 2000 padatabel 2 bahwa jenis tanah berpasir, berbatu, dan cenderung padas mempunyai resistivitas yang tinggi.Keadaan tanah yang demikian diakibatkan kerusakan yang terjadi di permukaan tanah, berkurangnyatumbuh-tumbuhan yang dapat mengikat air mengakibatkan kondisi tanah tandus dan berkurangkelembabannya.Tabel 2 Tahanan jenis tanah ( (rho))No.Jenis TanahTahanan Jenis tanah (ohm meter)1Tanah rawa10 s/d 402Tanah liat dan ladang20 s/d 1003Pasir basah50 s/d 2004Kerikil basah5Pasir dan kerikil kering6Tanah berbatu7Air laut dan tawar200 s/d 3.000 10.0002.000 s/d 3.00010 s/d 100Sumber : PUIL 20003.3.2. KorosiKomponen sistem pentanahan dipasang di permukaan tanah dan di bawah tanah, keduanyamengalami karakteristik lingkungan yang berbeda. Bagian yang di permukaan tanah terpapar asap,partikel debu industri serta partikel yang terlarut dalam air hujan yang akan mengakibatkan korosipada komponen pentanahan. Bagian di bawah tanah, kondisi tanah basah yang mengandung bahanbahan kimia yang terkontaminasi di dalam tanah juga dapat mengakibatkan korosi pada komponenpentanahan yang dibenamkan pada tanah.3.4 Perhitungan Tahanan Pentanahan TowerDalam melakukan instalasi elektroda batang, terlebih dahulu harus menentukan desain dari elektrodabatang. Perhitungan nilai tahanan elektroda batang sesuai dengan standart yang ditetapkan yaitu9

harus dibawah 10 ohm. Adapun besar nilai perhitungan tahanan pentanahan tower transmisi JajarPedan sebagai berikut :Panjang elektroda (l) 3 meterDiameter elektroda (d) 3/4 inch 1,905 cm 0,01905 meterTahanan jenis tanah ( ) 10 ohm meter (untuk jenis tanah rawa)RG [ ln()-1](1)Dengan :RG Tahanan pentanahan (ohm) rho Tahanan jenis tanah (ohm meter)l length Panjang elektroda (meter)d Diameter elektroda (meter)RG [ ln()-1] [ ln()-1] 0,53 ohm[ ln(629,92)-1] 0,53 ohm[6,44-1] 0,53 ohm x 5,44 2,88 ohmPanjang elektroda (l) 3 meterDiameter elektroda (d) 3/4 inch 1,905 cm 0,01905 meterTahanan jenis tanah ( ) 20 ohm meter (untuk jenis tanah ladang)RG [ ln()-1] [ ln()-1] 1,06 ohm[ ln(629,92)-1] 1,06 ohm[6,44-1] 1,06 ohm x 5,44 5,76 ohmHasil perhitungan tahanan pentanahan yaitu sebesar 2,88 ohm untuk jenis tanah rawa serta 5,76 ohmuntuk jenis tanah ladang, jadi hasil perhitungan nilai tahanan pentanahan elektroda batang telahmemenuhi standart yang berlaku yaitu dibawah 10 ohm. Hasil perhitungan tersebut dapatmenentukan jumlah isolator yang perlu digunakan, dapat dilihat pada tabel 3.Tabel 3 Jumlah isolator dan jarak minimum antara penghantar ke tiangTahanan kaki tower (ohm)Jumlah isolatorjarak inch (mm)10027155”(3937 mm)5018105”(2667 mm)201059”(1498,6 mm)10743”(1092,2 mm)Sumber : Buku SPLN 13 : 197810

Berdasarkan hasil tahanan pentanahan dan mengacu tabel pada buku standart perusahaan umumlistrik negara (SPLN) 13 : 1978 jumlah isolator yang dibutuhkan dalam tower transmisi sebanyak 7satuan.4. PENUTUP4.1 KESIMPULANBerdasarkan hasil dari penelitian tentang pengaruh pentanahan dengan jumlah isolator pada transmisiJajar-Pedan dapat disimpulkan :1) Tahanan pentanahan pada tower transmisi Jajar-Pedan memiliki nilai terendah 0,5 dan nilaitertinggi 23,4 ohm.2) Jumlah isolator yang dipasang pada tower transmisi yang mempunyai nilai tahananpentanahan kurang dari 10 ohm yaitu sebanyak 7 satuan.3) Hasil perhitungan tahanan pentanan yaitu sebesar 2,88 ohm untuk tanah rawa serta 5,76 ohmuntuk jenis tanah ladang, jadi hasil perhitungan nilai tahanan pentanahan electroda batangsudah memenuhi standart yang berlaku yaitu di bawah 10 ohm.4.2 SARAN1) Dalam menentukan jumlah isolator sebaiknya sesuai standar operasi perusahaan yang telahditetapkan dalam buku standart umum perusahaan listrik negara (SPLN) 13 : 1978.2) Selalu mengutamakan keselamatan kerja selain mengoptimalkan pemeliharaan dari segikualitas dan kuantitas.PERSANTUNANPenulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkanrahmat dan hidayah-Nya, tak lupa sholawat serta salam kepada nabi MUHAMMAD SAW sehinggalaporan penelitian ini dapat terselesaikan dangan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepadapihak-pihak yang ikut membantu dalam terselesainya laporan tugas akhir ini yaitu :1) Kedua orang tua Bapak dan Ibu yang selalu memberikan dukungan do’a, nasehat, semangat,serta motivasi.2) Bapak Agus Supardi, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing tugas akhir jurusan TeknikElektro Universitas Muhammadiyah Surakarta.3) Bapak Umar, S.T., M.T. selaku ketua jurusan Teknik Elektro Universitas MuhammadiyahSurakarta.4) Diyah Suci Rahayu yang selalu memberi dukungan, doa, dan semangat dalam pengerjaanlaporan tugas akhir ini.11

5) Teman- teman Teknik Elektro 2014 yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalampengerjaan laporan tugas akhir ini.DAFTAR PUSTAKADarmana, Ija., Yudha, Dea Ofika., & Erliwati. (2015). Implementasi Sistem Pentanahan Grid PadaTower Transmisi 150 kV (Aplikasi Pada Tower SUTT 150 kV Tower 33). ISSN 1979-9292.V9. i2 (185-194). Jurnal Ipteks Terapan. Staf pengajar jurusan Teknik Elektro UniversitasBung Hatta Padang.K. Kannus & K. Lahti. (2007). Laboratory Investigations of the Electrical Performance of Icecovered Insulator and a Metal Oxide Surge Arrester. ISSN 1070-9879. Vol. 14 issue 6. IEEE.PT. PLN (PERSERO). (1978). Buku Kriteria Dasar Bagi Perencanaan Saluran Udata TeganganTinggi 66 kV dan 150 kV. J

Untuk keperluan analisis dalam penelitian ini hanya mengambil data pentanahan kaki tower seperti pada tabel 1 Analisis hasil pengukuran tahanan pentanahan tower SUTT 150 kV transmisi Jajar-Pedan terbagi menjadi 3 yaitu : 1) Tahanan kaki tower (tanpa pentanahan) Pengukuran tahanan pentanahan pada kaki tower ( kawat pentanahan dilepas dari kaki .

Related Documents:

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB, IPM, Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten/Kota Jawa Tengah". Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan progam Sarjana (S1) Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Tabel 4.9 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,4 42 Tabel 4.10 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,5 43 Tabel 4.11 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,6 45 Tabel 4.12 Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode DES Parameter α 0,7 46 Tabel 4.13 Peramalan Jumlah Penduduk

penduduk. Pada tahun 2000, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas diperkirakan meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari jumlah penduduk. Pada tahun 2005, jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 18,3 juta (8,5%). Pada tahun 2005-2010 jumlah lanjut usia akan sama dengan jumlah angka balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (9%) dari jumlah penduduk.

jumlah penduduk di Jawa Timur mengalami peningkatan, jumlah penduduk pada tahun 2017 sebesar 39.292.972 ribu jiwa. Jumlah angkatan kerja yang ada di Jawa Timur juga mengalami kenaikan pada tahun 2017. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2017 sebesar 20.937.716 ribu jiwa. Hal tersebut

Gresik” untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir guna mencapai . Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keadilan. 103 8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kibijakan. . Pengaruh Faktor Hukum terhadap Kompensasi, (4) Pengaruh Serikat Pekerja terhadap Kompensasi, (5) Pengaruh Kompensasi terhadap

4. Apakah berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stress kerja Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja dan stress kerja karyawan. 2. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menganalisis pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja karyawan. 4.

D. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Resto X 112 E. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Resto X 114 F. Pengaruh Citra Merek, Suasana Toko, Variasi Produk, Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Resto . Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier Berganda 100 Tabel 4.13 Hasil .

As with all Adonis Index programs the specific exercise selection will optimize your shoulder to waist measurements to get you closer to your ideal Adonis Index ratio numbers as fast as possible. IXP 12 Week Program. Cycle 1 – Weeks 1-3: Intermittent Super Sets. Week 1: 3 Workouts. Week 2: 4 Workouts . Week 3: 5 Workouts. Intermittent super sets are a workout style that incorporates both .