PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI .

3y ago
772 Views
161 Downloads
339.91 KB
13 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Karl Gosselin
Transcription

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASIKOMUNIKASI TERHADAP EKSISTENSI BUDAYA LOKALEFFECT OF THE DEVELOPMENT OF COMMUNICATIONINFORMATION TECHNOLOGY ON LOCAL CULTURAL EXISTENCERobby Darwis NasutionDosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Muhammadiyah Ponorogodarwisnasution69@gmail.com(Diterima: 5-2-2017; Direvisi: 29-5-2017; Disetujui terbit: 28-6-2017)AbstrakPerkembangan teknologi dan informasi membawa dampak masuknya budaya Barat dan menciptakaperubahan pola perilaku masyarakat yang condong ke westernisasi. Globalisasi yang diikuti denganperkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat juga menjadi pemicu utamaakulturasi budaya Barat terhadap budaya Pribumi. Cyberspace telah memasuki masa Second Media Agedimana jumlah pertumbuhan pengguna internet di dunia semakin meningkat tajam begitu juga di Indonesia.Di Indonesia jumlah pengguna smartphone mencapai 41,3 juta pengguna yang ini berarti jumlah penggunainternet juga tinggi. Efek yang ditimbulkan dari perkembangan akses informasi dan komunikasi adalahterjadinya globalisasi budaya dimana telah menghilangkan batas serta legitimasi melalui sebuah ideologikemajuan. Hilangnya legitimasi batas ini pada akhirnya akan menjadi ancaman utama bagi budaya lokalterhadap gempuran budaya Barat, sehingga pilihan yang mungin terjadi adalah menjadi Homogenitas Globalatau malah tumbuh Kedewasaan budaya lokal. Resistensi terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai denganbudaya lokal kita maka secara langsung akan ditolak atau dilakukan filtering oleh budaya lokal kita. Kunciutama dari keberhasilan dari filterisasi ini adalah seberapa kuat budaya, norma ataupun adat lokal yang kitamiliki dan seberapa kuat budaya tersebut menancap sebagai ideologi kita di kehidupan sehari-hari. Jikabudaya, norma atau adat kita tidak menancap kuat sebagai ideologi yang kita pegang teguh setiap hari makasangat mungkin hilangnya budaya lokal kita dan berubah menjadi Homogenitas Global, dan begitupun jikabudaya kita menancap kuat sebagai ideologi yang kita pegang teguh setiap hari maka westernisasi tidak akanbisa merusak budaya lokal kita sehingga yang terjadi adalah kedewasaan budaya lokal kita.Kata Kunci : globalisasi, perkembangan teknologi, budaya lokal, westernisasiAbstractThe development of technology and information brings the impact of the entry of Western culture andcreate changes in patterns of behavior of people who tend to westernization. Globalization which is followedby the rapid development of information and communication technology is also a major trigger of Westerncultural acculturation to Indigenous cultures. Cyberspace has entered the era of Second Media Age wherethe number of growth of internet users in the world is increasing sharply as well as in Indonesia. InIndonesia the number of smartphone users reached 41.3 million users which means the number of internetusers is also high. The effect of the development of information and communication access is the occurrenceof cultural globalization which has eliminated boundaries and legitimacy through an ideology of progress.The loss of legitimacy of this boundary will ultimately be a major threat to the local culture against theonslaught of Western culture, so the most likely option is to become a Global Homogeneity or even growlocal cultural Maturity. Resistance to values that are not in accordance with our local culture will be directlyrejected or filtered by our local culture. The key to the success of this filtering is how strongly our localculture, norms or customs are and how strong they are as our ideologies in everyday life. If our culture,norms or customs do not stick strongly as the ideologies we hold on a daily basis it is very likely the loss ofour local culture and transform into Global Homogeneity, and if our culture is firmly established as anideology we hold on a daily basis then westernisation will not Can damage our local culture so that whathappens is our local cultural maturity.Keywords: globalization, technology development, local culture, westernization30

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Eksistensi Budaya LokalRobby Darwis NasutionLATAR BELAKANGModernisasimunculdenganditandai dengan mulai merebaknya sistemglobalisasi dimana setiap negara atauindividu mulai saling bekerjasama danpeniadaan sekat atau batas antar negara.Hampir sebagian besar masyarakatIndonesia menyambut baik akan adanyaperkembangan teknologi di era globalisasiini meskipun tidak sedikit yang kesulitanakan perkembangan teknologi yang serbacanggih saat ini. Sambutan baik terhadapperkembangan era globalisasi ini terbuktidengan perilaku masyarakat yang sangatsuka menggunakan peralatan yangberteknologi tinggi. (Harara 2016)Perkembangandibidangtelekomunikasi dan teknologi mendudukiperingkat pertama dalam rangka ikutmembawa perubahan pada keadaan sosialmasyarakat di dunia. Perkembanganteknologi telekomunikasi yang semakinmaju ini maka bisa diartikan sebagaisemakin hilangnya jarak yang memisahkanantara individu satu dengan individu yanglain, sehingga transfer teknologi dantransfer ilmu pengetahuan akan semakincepat terjadi. Fenomena tempat belanjaonline (ollshop) ataupun ojek online telahmerubah paradigma kita terhadap pasaratau ojek tradisional dimana martphonedengansegudang fitur dan aplikasinya telahmerubahsisempembelianataubertransaksi secara manual menjadi fullelektronik dengan iming-iming kemudahandan kecepatan maka banyak orang mulaiberalih dari sistem jual beli tradisionalmenjadi sistem online.Perkembangan teknologi informasidan komunikasi akan memberikankemudahan akses informasi bagi setiapindividudiseluruhduniasehinggaketiadaan batas akses informasi ini bisamengakibatkan meresapnya kultur budayaasing kedalam negeri ini. Kalau kitamelihat kasus yang terjadi di indonesia,banyak anak muda kita yang selalumenirukan budaya asing seperti budaya“harajuku” yaitu budaya berpenampilanorang jepang atau budaya minumminuman keras yang merupakan kebiasaanatau budaya orang barat. Selain itu budayaberpakaian minim yang jauh dari adat ataunorma ketimuran juga sudah menjadipemandangan yang lumrah kita lihatdisepanjang jalan baik di wilayah kotabesar ataupun pelosok Desa.Setiap masyarakat manusia selamahidupnya pasti mengalami perubahan baikperubahan cepat ataupun perubahanlambat, perubahan terbatas maupunperubahan luas. Perubahan-perubahanmasyarakat dapat mengenai nilai-nilaisosial, norma-norma sosial, pola-polaperilaku organisasi, susunan lembagakemasyarakatan,kekuasaandanwewenang, interaksi sosial dan lainsebagainya. Perubahan itu terjadi sebagaiakibat karena masyarakat mengalamiproses perubahan dalam bermasyarakat.(Soekanto 2001, 259) Faktor yangmelandasi adanya perubahan sosial salahsatunya adalah penemuan baru yang dapatdi bedakan dalam pengertian discovery daninvention. Discovery adalah penemuanunsur kebudayaan baru baik berupa alat,ataupun yang berupa gagasan yangdiciptakanolehseorangindividu.Discovery baru menjadi invention kalaumasyarakat sudah mengakui, menerimaserta menerapkan penemuan baru itu.Seperti halnya aplikasi media sosial yangtelah diterapkan dan di aplikasikan olehmasyarakat. hal ini merupakan keterkaitanmodernisasi dan globalisasi dalam proses31

Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No. 1, Juni 2017: 30-42perubahan sosial dalam masyarakat.(Harara 2016) Berlandaskan latar belakangdiatas maka sangat menarik sekali jikamelihat lebih jauh bagaimana pengaruhperkembanganteknologiinformasikomunikasi terhadap eksistensi budayalokal.PEMBAHASANTeori Globalisasi dan ModernisasiEra globalisasi dan modernisasimerupakan suatu hal yang tidak dapatdihindari oleh negara-negara di duniadalam berbagai aspek kehidupan. ional. Kondisi ini tentu akanmenyulitkan negara tersebut dalammenjalin hubungan dengan negara lain.Masuknya dua hal tersebut telahmemberikan dampak positif dan negatifterhadapnegaraIndonesiasendiritentunya. (Hasanah 2015) Dampak positifyang diberikan oleh modernisasi danglobalisasi adalah transfer teknologi darinegara maju kepada negara Indonesiasehinga berdampak pada kemajuanpembangunan di negara Indonesia.Sedangkan dampak negatif yang terjadikarena adanya modernisasi dan globalisasiadalah mudahnya masyarakat mengaksesbudaya-budaya yang berasal dari luarnegeri dan tanpa filter yang kuat daribangsa ini sehingga budaya yang berasaldari luar sangat mudah masuk danmeracuni generasi bangsa ini.Budaya global juga pada akhirnyameng-universalkanmasalah-masalahmakna dan identitas, nilai dan keyakinan,tetapi juga melegitimasi identitas-identitasdan sistem-sistem makna yang khas danbersifat khusus. Semua nilai dan keyakinan32menurut kaum fundamentalis padaakhirnya akan diproklamasikan sebagaikebenaran yang universalistik, sebagaikandidat-kandidatuntukglobalisasidengan sedikit atau banyak resonansinya dikalangan masyarakat global. (Alexander,et al. 2012, 551)Disampingperkembanganglobalisasi yang semakin pesat tentu akandiiringi dengan modernisasi sehinggakeduanya akan berjalan beriringan.Modernisasi menurut Hutington sering kali‘dilawan’ dengan istilah tradisional,dengan kata lain modernisasi berartiperubahan dari masyarakat tradisional kewujud masyarakat yang modern. Jadi,modernisasi merupakan suatu posesperubahan ketika masyarakat yang sedangmemperbaharuidirinyaberusahamendapatkan ciri-ciri atau karakteristikyang dimiliki masyarakat modern.(Martono 2012, 81)Proses modernisasi mencangkupproses yang sangat luas dan sifatnya sangatrelatif, bergantung pada dimensi ruang danwaktu misalkan, dalam dimensi waktu,media sosial facebook pada tahun 2010sangat trend dan masyarakat menilaibahwa Facebook adalah media sosial yangsangat modern tetapi pada saat sekarangtahun 2014 situs Facebook sudahketinggalan zaman karena bermunculanaplikasi path, instagram ,whatsapp, dll.Dimensi waktu sangat relatif sifatnya, apayang di yakini sekarang adalah modern,mungkin beberapa saat kedepan apa yangkita anggap modern di saat ini bisa di nilaitradisional.Dimensiruangpadamasyarakat modern sangat tergantung padamasyarakat yang melakukan modernisasimisalnya, di Indonesia menggunakaninternetsebagaialatkomunikasimerupakan sesuatu yang mewah danmodern, tetapi bagi masyarakat Amerika

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Eksistensi Budaya LokalRobby Darwis NasutionSerikat hal tersebut sudah biasa dan di nilaitradisional. Modernisasi mencakup suatutransformasi sosial kehidupan bersamayang tradisional atau pra-modern, dalamarti teknologi dan organisasi sosial kearahpola-pola ekonomis dan politis yangmenjadi ciri negara-negara barat yangstabil. Perwujudan aspek modernisasiadalah aspek-aspek kehidupan modernseperti mekanisasi, media masa danteknologi. (Harara 2016)Modernisasi sering kali dianggapsangatmengedepankanrasionalitassehingga tidak aneh lagi jika anak mudasekarang sangat rasional daripada orangyang lahir di kisaran tahun 1980-an.Mengacu pada pemikiran Comte, dimanaselanjutnya menurut comte manusia sangatmengedepankan akal sehat pada masa eraglobalisasi,pikiranmanusiamenyingkirkan hal-hal yang dianggapnyasebagai mitos ataupun kepercayaan yangsifatnya abstrak, tahayul dan mistisataupun yang semuanya bersifat susahuntuk di pikirkan melalui akal sehat. Olehsebab itu masyarakat modern lebihmempercayai hal-hal yang sifatnya nyatadan dapat di terima oleh panca inderamereka. (Harara 2016)Menurut Kumar, perubahan sosialdisebabkan modernitas memiliki dua individualismemenurut John Naisbitt dan PratciaAburdene adalah yang memegang peransentral dalam masyarakat adalah individudan bukan lagi komunitas, suku,kelompok, atau bangsa. Sedangkangrasionalitas adalah tindakan setiap individuakan selalu berdasarkan perhitungan yangjelas dan pasti. (Sztompka 2007, 85-86)Cyberspace dalam Second Media AgeSalah satu implikasi palingmenonjol dari re-tribalization darikonsekuensi-konsekuensi second mediaage adalah cara bagaimana untukmemungkinkan perubahan kembali keranah publik. Jon Katz bernubuat tentangmunculnya ‘digital nation’ (bangsa digital)dimana budaya online akan menawarkansarana-sarana bagi individu untuk punyasuara asli dalam keputusan-keputusan yangmempengaruhikehidupanmereka.(Holmes 2012, 151-152) Sejak 50 tahunterakhir menurut Ken Dempsey (1998)setidaknyaadaduakarakteristikpembentukan komunitas global. Keduakarakteristik tersebut antara lain: (Holmes2012, 369)1. Memiliki ikatan sosial yang samasehingga menghasilkan tingkatanyang lebih tinggi dari solidaritassosial (karakteristik struktural).2. Pengalaman berupa menjadi milikbersama.Berdasarkan survei yang dilakukanoleh Yahoo dan Mindshare pada tahun2013, di Indonesia terdapat 41,3 jutapengguna smartphone dimana penggunasmartphone relatif meningkat pada semuakalangan usia, mulai dari golongan usia10-14 tahun, hingga golongan usia 50tahun ke atas. Hasil survei pada empatgenerasi, yakni baby boomers (kelahiran1945 hingga 1964), generasi X (kelahiran1965 hingga 1978), generasi Y (kelahirantahun 1977 hingga 1994), dan generasi Z(kelahiran setelah tahun 1994) yangdilakukan menunjukkan golongan usia 20hingga 29 tahun, yaitu generasi Y, terjadipeningkatan yang cukup tinggi dibandinggenerasi yang lain. (Angela dan Effendi2015, 81)Sejak munculnya Teori Generasi(Generation Theory), kita diperkenalkan33

Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No. 1, Juni 2017: 30-42istilah generasi X, Y, dan Z apalagi segalasesuatu terutama yang berhubungandengan pekerjaan sering dikaitkan denganciri-ciri dari generasi-generasi tersebut.Hal itu diungkapkan tiada lain untukmencari jalan tengah agar antar generasitersebut dapat saling memahami danmengerti. Selain itu, kita juga menjadi tahubahwagenerasimanakahyangmendominasi di abad ini. (4muda 2015)Klasifikasi generasi ini selain untukmemahami dan mengerti satu sama lain,juga bertujuan untuk menjelaskan polaserta perilaku generasi yang selanjutnyaakan diklasifikasikan berdasarkan usia atautahun kelahiran.Menurut survei yang dilakukanoleh Asosiasi Penyelenggara JaringanInternet Indonesia (APJII) mengungkapbahwa lebih dari setengah pendudukIndonesia kini telah terhubung ke internet.Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itumenemukan bahwa 132,7 juta orangIndonesia telah terhubung ke internet.Adapun total penduduk Indonesia sendirisebanyak 256,2 juta orang. Hal inimengindikasikan kenaikan 51,8 persendibandingkan jumlah pengguna internetpada 2014 lalu. Survei yang dilakukanAPJII pada 2014 hanya ada 88 jutapengguna internet. (Widiartanto 2016)Tabel 1 Presentase Pengguna Internet BerdasarkanUsia Tahun 2014Sumber : (kominfo 2014)34Tabel 2 Presentase Pengguna Internet BerdasarkanUsia Tahun 2014UsiaPresentase18-25 tahun49.00%26-35 tahun33.80%36-45 tahun14.60%46-55 tahun2.40%56-65 tahun0.20%Sumber : (kominfo 2014)Pemerataan akses internet diIndonesia yang mencapai 132,7 juta orangmerupakan akses masuk utama bagikebudayaan-kebudayaan asing untuk bisamasuk keadalam masyarakat Indonesia.Selain itu jika kita lihat dari data olehAsosiasi Penyelenggara Jaringan InternetIndonesia (APJII) diatas maka bisa terlihatpengguna terbesar dari jumlah totaltersebut adalah masyarakat dengan usiadiantara 18-25 tahun yang masuk dalamusia muda.MenurutWolton,dengandimulainya era internet maka kita telahmemasuki era “kesunyian interaktif”dimana individu-individu terbebas darisegala aturan dan paksaan, ujian kesunyianini menjadi terasa riil disaat menghadapibanyaknya kesulitan dalam menjalinkontak dengan sesama. (Wolton 2007,148) Teknologi yang semakin maju telahmenghilangkan batas waktu dan ruangsehingga ketika seseorang yang biasanyamemperoleh pembelajaran melaui face toface bisa bersosialisasi secara normal, halini tidak bisa dilakukan mereka melaluiperangkat elektronik. Manusia padadasarnyaadalahmakhluksosial.Kebutuhan sosialisasi semacam ini hanyabisa dipuaskan melalui interaksi secaramanusiawi. Seberapapun majunya tingkatperkembangan teknologi yang telahdicapai, tidak semua aktifitas manusia didunia nyata dipindahkan dalam bentukelektronik di internet. (Sutanta 2005, 546)

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Eksistensi Budaya LokalRobby Darwis NasutionDampak yang paling terasa dariadanya globalisasi adalah terjadinyarevolusi komunikasi dan penyebaranteknologi informasi sehingga pasar uangbergerah dalam 24 jam tergantung dariketersediaan jaringan satelit ataupunkomputer. (Giddens 2002, 35-36) Dampaklain yang ditimbulkan oleh globalisasiadalah berubahan individu sehinggamenjadi masalah mendasar yang harusdihadapi oleh semua pihak. Individu baruyang muncul akibat dari globalisasi adalahindividu yang memiliki hubungan eratdengan media serta telekomunikasi hinggayang terjadi adalah bangkitnya generasi“aku” dan membentuk “masyarakat aku”.Dampak yang ditimbulkan dari munculnyagenerasi “aku” dan “masyarakat aku”adalah hancurnya nilai-nilai umum dankepedulian terhadap publik. Individu baruyang terbentuk akibat globalisasi menurutUlrich Beck, diasosiasikan denganmundurnya tradisi dan adat kebiasaan darikehidupan kita. (Giddens 2002, 40-41)Globalisasi BudayaIde tantang kebudayaan munculsejak abad kedelapan belas dan terusberlanjut sampai abad kesembilan belassebagai bagian dari perubahan yang tengahterjadi pada pada struktur dan kualitaskehidupan sosial. Perubahan yangmempengaruhi kebudayaan adalah efekdari industrialisasi dan teknologi takterbendung,menghilangkan batas, serta dilegitimasimelalui sebuah ideologi kemajuan(ideology of progress). (Jenks 2013, 2)Teoritisi dan pemikir globalisasibudayaakanmendorongsalingkesepahaman antar masyarakat denganlatar belakang ras dan etnik yang berbedasecara luas pada tingkat global. Salah satuujung proses ini adalah munculnya sebuahbudaya global yang benar-benar baru dansecara potensial bisa mengubur nilai-nilaidan praktik-praktik budaya tradisionalyang bersifat spesifik. Dalam hal ini,matinya tradisi dan penyebaran budayaglobal dibawah bimbingan barat akanmendrong penerimaan secara umum nilainilai seperti individualisame, kebebasandan demokrasi. (Hiariej 2012, 170)Banyak riset tentang globalisasibudaya yang salah satunya adalah milik B.Malinowski dan A.R. Radcliffe Browndimana dalam riset lapangan tersebutmemiliki kesimpulan bawa terdapatbenturan kulturan yang mana sangatmenonjol ketika budaya barat masukkedalam kultur pribumi atau di wilayahjajahan mereka. (Sztompka 2007, 108)Fenomena masyarakat modern memilikireaksi serupa ketika tumbuh kulturWesternisasi (Amerikanisasi) dimanadalam pemikiran awam dan pemikiranideologis terdapat keluhan bahwa berbagaisistem kultur dunia telah terjadikemerosotan karena proses sialisasi dijadikan produk kulturansehingga menimbulkan kepuasan barupadamasyrakatdenganbudayaWesternisasi. (Sztompka 2007, 108-109)Hennerz melukiskan empat kemungkinanyang akan terjadi dari penyatuan kulturdimasa yang akan datang yaitu: (Sztompka2007, 110-111)1. Homogenitas global yaitu kulturbarat akan mendominasi duniasehingga seluruh dunia akanmenjadi jiplakan gaya hidup, polakonsumsi, nilai dan norma, sertakeyakinan masyarakat Barat.2. Kejenuhan.Secaraberlahanmasyarakat pinggiran menyerappola kultur barat dan akan semakin35

Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 21 No. 1, Juni 2017: 30-42menjenuhkan bagi mereka. Jika initerjadi secara terus menerus makapenghayatan akan kultur lokal akanberlahanmenghilangdanterbentuklah homogenitas dimensihistoris.3. Kerusakan kultur pribumi dankerusakan kultur barat yangditerima. Bentrokan yang terjadiantara kultur pribumi dengan kulturbarat semakin merusak kultur baratitu sendiri.4. Kedewasaan. Penerimaan kulturbarat melalui dialog dan pertukaranyang lebih seimbang ketimbangpenerimaan sepihak tetapi wargapribumi menerima melakukanseleksi atas kultur Barat yang akanditerima. Kedewasaan ini berartikultur global berperan meran

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Eksistensi Budaya Lokal Robby Darwis Nasution 33 Serikat hal tersebut sudah biasa dan di nilai tradisional. Modernisasi mencakup suatu transformasi sosial kehidupan bersama yang tradisional atau pra-modern, dalam arti teknologi dan organisasi sosial kearah

Related Documents:

D. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan / 37 E. Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan / 42 F. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran / 46 G. Kemampuan Mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi / 48

komunikasi. dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan informasi memberi dampak baik dampak positif maupun dampak negtif ini sesuai dengan penelitian yng dilakukan oleh (setyoningsih, 2015). Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga sangat membantu pada dunia pendidikan, terutama memudahkan dalam pencarian data .

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

2.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi 2.5.1 Pengertian Pemanfaatan Teknologi Informasi Menurut Ellyana dkk (2009) Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup adanya (a) pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik, dan (b) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat

Perkembangan dan Kolaborasi Teknologi Digital dalam Kehidupan Manusia 3 memunculkan kegiatan social networking di kalangan masyarakat. 2.1. Perkembangan Teknologi Komputer Salah satu perkembangan teknologi yang paling signifikan berasal dari teknologi komputer. Pe

Akademi Esensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pimpinan Pemerintahan 4 SAMBUTAN Abad 21 ditandai dengan bertumbuhnya saling ketergantungan antara orang-orang di dunia global. Sebuah dunia dimana peluang terbuka bagi jutaan orang melalui teknologi-teknologi baru, perluasan akses ke informasi dan pengetahuan esensial yang dapat mengembangkan

Modul e-learning Universitas Budi luhur Pengantar Ilmu komunikasi 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR Dr. Nawiroh Vera, M.Si. POKOK BAHASAN 1. Definisi-definisi komunikasi, 2. Karakteristik komunikasi, 3. Prinsip-prinsip Komunikasi, 4. Elemen-elemen komunikasi, 5. Fungsi komunikasi DEKRIPSI SINGKAT Mengapa manusia perlu berkomunikasi?

Director of Army Safety Background A rmy motorcycle mishaps are on the rise. Motorcycle mishaps resulted in 155 Soldier fatalities from FY02 through FY06. Collected accident data revealed that over half of motorcycle fatalities were the result of single vehicle accidents that involved riders exercising poor risk decisions and judgment. Males between the ages of 18 and 25 years are historically .