KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN - UKSW

3y ago
25 Views
2 Downloads
798.54 KB
14 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kian Swinton
Transcription

Bab IKARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKANDalam dunia pendidikan, terdapat banyak jenis penelitianyang dapat dipilih (dilakukan) oleh seorang peneliti. Selain berupapenelitian deskriptif, seorang peneliti dalam bidang pendidikan jugadapat melakukan penelitian inferensial, yang harus menguji suatuhipotesis dengan menggunakan teknik analisis statistik. Di pihaklain, jenis penelitian yang cukup berkembang dalam duniapendidikan pada sekitar dasa warsa ini adalah berjenis penelitiantindakan. Penelitian tindakan inilah yang dirasa memenuhikebutuhan penyelenggaraan pendidikan karena pihak sekolah(dalam hal ini) dapat merasakan manfaatnya secara langsung yakniadanya perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran di sekolahmaupun tersedianya beragam model pembelajaran yang sudahteruji sebagai hasil tindakan.Sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti tentuharus memahami tentang jenis dan ruang lingkup penelitianbeserta langkah-langkahnya karena setiap penelitian selalumemiliki langkah atau metode yang mencirikan jenis penelitiantersebut. Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai hakikat penelitiandan karakteristik penelitian tindakan. Hal ini untuk memfokuskanpeneliti agar dapat berfleksi diri, “apakah langkah-langkahpenelitian sudah mencerminkan ciri-ciri sesuai jenispenelitiannya?”1

A. Hakekat PenelitianDalam dunia pendidikan di perguruan tinggi, setiap civitasakademika harus memahami tentang penelitian dan mampumelaksanakannya pada setiap periode waktu tertentu, terutamabagi dosen. Setiap tahun, dosen harus melakukan kegiatanpenelitian sebagai wujud penerapan salah satu dari Tri DharmaPerguruan Tinggi. Begitu pula bagi mahasiswa, selain perlumemahami tentang penelitian melalui matakuliah metodologipenelitian, mahasiswa juga diharapkan mampu menerapkannyasebagai tugas akhir dan mempublikasikan hasil penelitiannya dalambentuk tulisan artikel ilmiah.Penelitian merupakan langkah-langkah yang sistematis danobjektif dalam upaya untuk menjawab suatu masalah denganmengumpulkan dan menganalisis data melalui metode yang tepatsesuai peruntukkannya. Melalui rumusan masalah tersebut makapeneliti dapat menentukan (merumuskan) tujuan penelitiannyadan selanjutnya menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuanpenelitian tersebut. Peneliti mengumpulkan data penelitian denganmenggunakan beragam instrumen sesuai dengan data yang akandikumpulkan dan dianalisis.Menurut Furchan (2007), penelitian dapat dirumuskansebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatumasalah. Ini adalah cara untuk memperoleh informasi yangberguna dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini senada denganpendapat Azwar (dalam Soesilo, 2010) yang menyatakan bahwapenelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalamrangka pemecahan suatu permasalahan.2

Pada hakekatnya fungsi penelitian adalah mencari jawabanterhadap suatu permasalahan beserta penjelasannya. Selain itu,diharapkan fungsi penelitian juga memberikan alternatifsumbangan pemecahan masalah dari permasalahan yangdirumuskan oleh peneliti. Hasil penelitian tidak harus sebagai suatupemecahan (solusi) langsung bagi permasalahan yang dihadapi,karena penelitian merupakan bagian dari usaha-usaha pemecahanmasalah yang lebih besar. Jawaban dari masalah yang diteliti bukanhanya untuk mendapatkan kejelasan tentang apa dan bagaimanatentang sesuatu (deskripsi mengenai suatu hal), tetapi juga dapatuntuk menguji kebenaran suatu hipotesis, atau bahkan untukmemperbaiki kondisi subjek yang diteliti.Penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan itu dapatbersifat abstrak dan umum sebagaimana halnya dalam penelitiandasar (basic research) dan dapat pula sangat konkret dan spesifikseperti biasanya ditemui pada penelitian terapan (appliedresearch). Dengan demikian, pemahaman masalah yangdimaksudkan di sini bukan hanya bersifat problem solving tetapidapat merupakan suatu perwujudan kesenjangan (gap) antaraharapan atau teori dan kondisi nyata yang ada.Dalam upaya menjawab permasalahan tersebut, kegiatanpenelitian selalu dirancang dan dilakukan peneliti secara sistematis.Makna sistematis di sini adalah peneliti melakukan penelitiannyatahap demi tahap sesuai urutan rancangan penelitiannya. Setiapjenis penelitian memiliki rancangan yang berbeda-beda; termasukdalam penelitian tindakan, tindakan peneliti selalu mengikutirancangan penelitiannya dengan seksama.3

Selain itu, hakikat penelitian yang lainnya adalah adanyaobjektivitas. Setiap penelitian harus bersifat objektif, artinya datayang dianalisa dan disimpulkan berdasarkan temuan fakta-fakta,bukan asumsi, bukan pesanan, dan bukan pula fiktif. Jika penelitimelakukan perubahan data sehingga tidak lagi sesuai fakta-faktatemuan penelitian maka laporan (hasil) penelitian tersebut bukanmerupakan karya ilmiah tetapi merupakan suatu karangan belaka.B. Penelitian Tindakan: Suatu KebutuhanPada umumnya penelitian tindakan banyak dilakukan olehpengajar (guru maupun dosen) di sekolah dalam rangkamemperbaiki kondisi pembelajaran sehingga sikap, dan perilakusiswa mendukung pada pencapaian prestasi yang optimal.Penelitian tindakan biasanya dilakukan saat terdapat masalahkonkret terkait dengan perlunya perbaikan sikap dan perilaku siswadalam pembelajaran, serta perlunya perbaikan layananpembelajaran agar lebih efektif. Dengan demikian, jika guruterbiasa melakukan penelitian tindakan maka terjadilahpeningkatan profesionalitasnya. Hal ini terkait dengan adanyapelaksanaan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang dilakukan,dan berkaitan juga dengan perbaikan-perbaikan pada sikap danperilaku belajar siswanya.Selama beberapa tahun ini, penelitian tindakan kelasmaupun penelitian tindakan dalam BK (bimbingan dan konseling)merupakan kegiatan yang wajib dilaporkan (sebagai persyaratan)terkait dengan upaya kenaikan golongan dan pangkat jabatanfungsional guru. Oleh karena itu, penelitian tindakan merupakansuatu kebutuhan dalam mengatasi berbagai persoalan4

pembelajaran dan pengatasan masalah sikap serta perilaku siswadalam dunia pendidikan.Selain berupa penelitian tindakan, jenis penelitian yang jugasering digunakan untuk kebutuhan pendidikan adalah penelitianeksperimen. Dalam perguruan tinggi khususnya yang terkaitdengan dunia pendidikan, sering kali civitas akademikanya(terutama dosen) berupaya menguji suatu gagasan, model atautemuan yang lain melalui penelitian eksperimen. Pada umumnyagagasan atau temuan model tersebut disusun guna menjawabadanya persoalan-persoalan konkret yang ada di lapangan yakni disekolah. Melalui penelitian eksperimen tersebut maka gagasanmaupun temuan model dapat diuji efektivitasnya dalam menjawab(menghadapi) persoalan konkret di sekolah. Misalnya mengujiefektivitas temuan suatu temuan model pembelajaran terkaitpeningkatan hasil belajar siswa.Perlu dipahami bahwa penelitian eksperimen merupakanbagian dari kelompok penelitian tindakan karena dalam penelitianeksperimen selalu ada treatment (perlakuan) yang dikenakan padadiri subjek penelitian. Treatment tersebut berupa implementasidari suatu model maupun gagasan yang diketemukan oleh peneliti.Perkembangan saat ini, ternyata kegiatan penelitian bukanhanya didominasi oleh dunia perguruan tinggi, tetapi hampir setiaplembaga, khususnya dunia industri, membutuhkan hasil-hasilpenelitian terkait dengan evaluasi hasil produknya danperkembangannya. Setiap perusahaan (produsen) misalnya industrimobil, perlu melakukan penelitian yang bersifat inovasi supayasetiap periodiknya menghasilkan produk terbarunya. Adanyaproduk-produk baru tersebut maka diharapkan konsumenberkeinginan untuk membelinya. Perusahaan atau industri5

makanan juga selalu mengeluarkan produk kreasi makananterbarunya melalui hasil-hasil penelitiannya. Beragam perusahaantersebut perlu menyisihkan biayanya untuk menciptakan produkinovatifnya melalui penelitian pengembangan.Pelaksanaan penelitian pengembangan pada umumnyabertujuan untuk mengembangkan suatu temuan yang bercirikaninovatif. Berdasarkan adanya analisis kebutuhan dan kajian teoritisyang ada, peneliti berupaya merancang dan mengembangkansesuatu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Jenis penelitian pengembangan saat ini bukan hanyadidominasi oleh masyarakat industri, tetapi dunia pendidikan punjuga berupaya melakukannya. Dunia pendidikan jugamembutuhkan perbaharuan mengenai metode dan modelpembelajaran untuk menyeimbangkan kemajuan teknologi daninformasi yang saat ini sudah berkembang dengan cepat. Pesatnyaperkembangan teknologi dan informasi saat ini sangat mendukungpada perlunya perubahan paradigma pengajaran. Pembelajaranyang bersifat konvensional perlu mengalami ‘evolusi’ mengikutiperkembangan kondisi teknologi yang ada. Berdasar berbagaikebutuhan-kebutuhan tersebut maka civitas akademika, khususnyapada pendidikan tinggi, dirasa perlu menemukan dan bahkanmengembangkan penelitian yang bersifat inovatif melaluipenelitian pengembangan, sebagai bagian dari penelitian tindakan.C. Kekhasan Penelitian TindakanSeperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dalam kegiatanpenelitian selalu memiliki karakteristik kerja ilmiah sesuai jenispenelitian masing-masing. Karateristik atau ciri-ciri ilmiah kegiatan6

penelitian hendaknya menjadi perhatian bagi setiap peneliti.Karakteristik kerja ilmiah harus dipahami peneliti karena berfungsisebagai ciri pelaksanaan penelitiannya. Bagi penulis, ciri-ciri ataukarakteristik penelitian ini bukan hanya menggambarkan prosedurpenelitian tersebut tetapi juga sebagai landasan kualitas isi suatupenelitian.Di antara beragam penelitian yang ada saat ini, penelitiantindakan merupakan salah satu kelompok penelitian yang banyakdilakukan, khususnya dalam dunia pendidikan. Penelitian tindakanmemiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dengan jenispenelitian lainnya (misalnya penelitian inferensial) yang harusdipahami oleh si peneliti sehingga langkah-langkah penelitiannyasesuai dengan prosedur sebagai penelitian tindakan. Di bawah inidijelaskan beberapa ciri-ciri atau karakteristik penelitian tindakan.1. Masalah Penelitian Bersifat Konkret yang Dialami olehSubjekPelaksanaan penelitian tindakan pada umumnya diawalioleh adanya temuan masalah konkret pada diri subjek yaknisatu maslah yang benar-benar dialami oleh subjekpenelitian. Masalah tersebut dapat terwujud dalam sikap,pandangan, kebiasaan, kebutuhan maupun prestasi yangdialami oleh diri subjek penelitian. Masalah tersebut harusdibuktikan dengan data hasil temuan peneliti dalam prapenelitiannya. Misalnya rendahnya motivasi belajarmahasiswa karena rendahnya tuntutan tugas padaperkuliahan, tingginya tingkat agresivitas siswa, tingginyakecemasan diri siswa dalam menghadapi ujian. Data prapenelitian tersebut perlu disajikan dalam bentuk tabel yangdiuraikan pada bagian latar belakang masalah penelitian.7

2. Bertujuan untuk Memperbaiki Suatu KondisiBerkaitan temuan masalah penelitian, dalam penelitiantindakan tidak terhenti hanya untuk mengetahui ataumendeskripsikan suatu hal atau fenomena tertentu.Bahkan, penelitian tindakan bukan pula hanya untukmenguji suatu hipotesis belaka. Tujuan penelitian tindakanselalu menekankan pada adanya perbaikan suatu kondisi,baik memperbaiki sikap, pandangan, kebiasaan, maupunprestasi yang dialami oleh diri subjek penelitian. Bahkan,dalam penelitian tindakan dapat bertujuan untukmenemukan maupun mengembangkan sesuatu untukmemenuhi kebutuhan subjek penelitian. Dalam penelitiantindakan (kecuali penelitian eksperimen), tujuan penelitiantersebut harus tercapai sesuai dengan indikator yang sudahdirumuskan oleh si peneliti. Jika dikaitkan (sesuai) contohmasalah yang diuraikan pada poin 1 di atas maka contohrumusan tujuannya sbb:a.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkanmotivasi belajar mahasiswa melalui pemberian tugasterstrukturb. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasiagresivitas siswa melalui pembelajaran dengan modelbermain peranc.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasikecemasan diri siswa dalam menghadapi ujian melaluilayanan BK.8

3. Subjek yang Diteliti Memiliki Ciri TertentuDalam penelitian tindakan selalu menggunakan subjekpenelitian yang dipilih dengan ciri-ciri tertentu. Dalam istilahsampel, biasanya subjek dipilih secara purposive yaknidipilih berdasar adanya ciri dan tujuan tertentu. Pemilihansubjek secara pusposive berlandaskan bahwa individudalam suatu populasi tidak memiliki kesempatan yangsama dipilih sebagai subjek penelitian, tetapi dipilihberdasar ciri-ciri dan tujuan tertentu yang sudahdirumuskan (ditentukan) oleh peneliti.Berdasar contoh rumusan tujuan pada poin 2 di atas, makasubjek penelitian adalah:a.Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang rendahb.Siswa yang memiliki agresivitas tinggic.Siswa yang memiliki tingkat kecemasan tinggi dalammenghadapi ujian4. Data yang Diolah Bersifat KekinianBerbeda dengan jenis penelitian inferensial, dalampenelitian tindakan selalu menggunakan data yang bersifatkekinian yang harus dikumpulkan setelah subjek dikenaisuatu treatment atau perlakuan tertentu. Sebaliknya, dalampenelitian inferensial, data penelitian pada umumnyabersifat ex post facto yakni data yang berkembang danakumulasi dari kondisi masa lalu diri subjek yangdikumpulkan pada saat kini, tanpa ada treatment. Datatersebut dapat dikumpulkan melalui observasi maupunmelalui pengisian suatu instrumen misalnya berupa skalasikap.9

Jika menggunakan contoh sesuai poin 1 hingga poin 3 diatas, maka data yang dikumpulkan berupa:a. Motivasi belajar mahasiswatreatment (tindakan)b. ndapattreatmentc. Tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian setelahmendapat treatment (tindakan).Berbagai data tersebut disebut kekinian karena datadikumpulkan setelah subjek mendapat treatment(tindakan).5. Hasil Penelitian Tindakan Bukan untuk DigeneralisasiHasil penelitian tindakan tidak dapat digeneralisasi artinyabahwa hasil penelitian tersebut bukan untukmenggambarkan (terjadi) pada diri semua individu dalamsuatu populasi. Hasil penelitian tindakan hanya berlakupada diri subjek penelitian yang sudah dipilih karena subjekpenelitian tidak dipilih secara random sampling tetapipenelitian tindakan hanya berlangsung pada subjek yangdipilih secara purposive. Treatment (tindakan) hanyadikenakan pada individu-individu yang dipilih sebagai subjekpenelitian saja. Oleh karena itu, hasil penelitian tindakantidak dapat digunakan untuk digeneralisasi bagi individuyang lain tetapi hanya berlaku pada subjek yang diteliti saja.6. Ada Rancangan Tindakan yang Harus DiimplementasikanSetiap penelitian selalu disertai suatu rancangan yakniberupa tahap-tahap dalam melakukan penelitian; begitu10

pula dalam penelitian tindakan. Rancangan dalampenelitian tindakan berupa tahap-tahap atau proseduruntuk melakukan tindakan penelitian. Sebelum melakukantindakan, dalam penelitian tindakan selalu disusun terlebihdahulu rancangan tindakan. Rancangan tindakan yangdisusun terkait dengan pengatasan masalah atau perbaikansuatu kondisi subjek yang berlandaskan teori yang relevandengan variabel yang digunakan. Setelah rancangantindakan disusun lengkap, selanjutnya peneliti melakukantreatment (tindakan) sesuai rancangan penelitiannya.7. Penelitian Tindakan Dilaksanakan secara Terkendali.Terkendali dalam kegiatan penelitian diartikan bahwadalam batas-batas tertentu peneliti harus dapatmenentukan fenomena-fenomena yang akan diamatinya,dan memisahkannya dari fenomena lain yang mengganggu(tidak perlu). Pemahaman pengendalian dalam kegiatanpenelitian terutama terkait dalam hal a) data (data utamaapa saja yang perlu dikumpulkan), dan pengendalianterhadap b) subjek, yakni siapa saja yang menjadi sumberutama informasi, atau yang menjadi responden atau subjekyang diteliti.a. Pengendalian terhadap DataPengendalian terhadap data terkait erat dengan langkahawal penelitian yakni menentukan variabel penelitiannyadan mendefinisikan secara operasional. Setiap variabelpenelitian harus memiliki pemahaman yang jelas, olehkarena itu harus didefinisikan secara operasional. Melaluidefinisi operasional tersebut, peneliti merumuskan kisi-kisi11

instrumennya terlebih dahulu, dan dilanjutkan dalampenyusunan (pengembangan) instrumennya.Tidak jarang hasil suatu penelitian terlalu ‘nggedabyah’ (kesana kemari atau tidak terfokus) akibat tanpa adanyapengendalian data yang dikumpulakan dan dianalisis oleh sipeneliti. Akibat tanpa ada pengendalian data tersebut makabanyak data yang seharusnya tidak perlu dinalisis justrumenjadi bagian laporan penelitian. Sebaliknya, data yangpenting justru tidak dianalisis dan bahkan tidakdicantumkan.b. Pengendalian terhadap Diri SubjekDalam penelitian inferensial, penentuan subjek suatupenelitian pada umumnya dilakukan secara sampling (acak)sehingga pemilihan tersebut diharapkan bersifatrepresentatif (mewakili ciri-ciri individu dari suatu populasi).Namun, dalam penelitian yang tergolong penelitiantindakan, pengendalian terutama terhadap variabel dansubjek yakni melalui pengkondisian situasi dan penentuandiri subjek harus menjadi perhatian bagi peneliti. Olehkarena itu, dalam penelitian tindakan maupun eksperimen,peneliti memilih subjek penelitiannya sesuai dengankarakteristik khusus yang sudah ditentukan. Pemilihansubjek penelitian seperti ini biasanya disebut purposivesampling. Subjek penelitian ditentukan oleh peneliti denganmemiliki ciri-ciri khusus, misalnya siswa yang memilikiprestasi rendah, memiliki motivasi rendah, memiliki tingkatpro-sosial rendah atau ciri-ciri lain yang perlu diperbaiki olehsi peneliti.12

Jika pemilihan subjek penelitiannya tidak tepat atau asalsaja maka berakibat pada kesalahan informasi yangdikumpulkan. Sebagai penelitian yang perlu menunjukkanadanya suatu tindakan maka aspek terkendali terhadapvariabel-variabel dalam eksperimen menjadi semakinpenting. Hal ini terkait dengan adanya hubungan sebabakibat antara suatu gejala dengan gejala lain yangdiharapkan oleh si peneliti sebagai langkah pencapaiantujuan (yang diharapkan).Dalam penelitian tindakan (termasuk penelitianeksperimen), peneliti perlu merancang dan melakukansuatu tindakan sehingga diharapkan dapat memunculkansuatu perubahan kondisi pada diri subjek. Sebaliknya, dalameksperimen si peneliti perlu mengendalikan suatu kondisi(biasanya disebut variabel) lain yang tidak diharapkan, agartidak muncul dan tidak berpengaruh terhadap hasileksperimennya. Oleh karena itu, dalam eksperimen sipeneliti perlu mengamati dan melakukan tindakan secarahati-hati, agar pencapaian tujuan penelitian – berupapengatasan permasalahan yang konkrit – di atas memangbenar-benar merupakan keberhasilan dari implementasirancangan yang disusunnya.Tugas 1.1. Jelaskan secara ringkas, apa fungsi dari suatu penelitian?2. Apa makna sistematis sebagai ciri dari suatu penelitian?3. Jelaskan makna pengendalian terhadap subjek, danpengendalian terhadap data?13

4. Carilah judul penelitian yang menekankan adanyapengendalian terhadap subjek, dan menampakkanpengendalian terhadap data!5. Menurut anda, bagaimana caranya agar suatu penelitianmemiliki objektivitas yang tinggi?14

Karakteristik kerja ilmiah harus dipahami peneliti karena berfungsi sebagai ciri pelaksanaan penelitiannya. Bagi penulis, ciri-ciri atau karakteristik penelitian ini bukan hanya menggambarkan prosedur penelitian tersebut tetapi juga sebagai landasan kualitas isi suatu penelitian. Di antara beragam penelitian yang ada saat ini, penelitian

Related Documents:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh . Penelitian ini dilaksakan pada semester II atau genap tahun pelajaran 2016/2017 yaitu pada pertengahan bulan mei. Waktu penelitian mengacu pada

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suhardjono (2012, hlm. 60-61) pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki be

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari beberapa tahap, yaitu: Perencanaan, Tindakan dan Observasi, dan Refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas 3 DAFTAR ISI PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL iv BAB I PENELITIAN TINDAKAN KELAS 5 A. Pengertian PTK 5 B. Manfaat PTK 7 C. Ciri-Ciri PTK 8 D. Prinsip-prinsip PTK 10 E. Karakteristik PTK 12 F. Jenis-jenis PTK 15 G. Model PTK 16 BAB II TAHAPAN DAN PELAKSANAAN PTK 20 A. Perencana

ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA Ahmad Fauzi, M.Pd PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISWA Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti tabiat watak, pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap (Pius Partanto, Dahlan, 1994) Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan .

Courses Taught: Financial Accounting and Management BOOK PUBLICATIONS Using Financial Statements: Analyzing, Forecasting, and Decision-Making, 2nd Edition, Business Expert Press, forthcoming 2018 (available in both hardcopy and digital formats). Financial Accounting, 17th Edition, (with Professors Williams & Carcello), McGraw-Hill/Irwin, 2017,