PENDIDIKAN ILMIAH DAN PENDIDIKAN AKHLAK PADA PUPUH PERTAMA .

3y ago
43 Views
2 Downloads
470.24 KB
87 Pages
Last View : 21d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sabrina Baez
Transcription

PENDIDIKAN ILMIAH DAN PENDIDIKAN AKHLAKPADA PUPUH PERTAMA SERAT WEDHATAMAKARYA KANJENG GUSTI PANGERAN ADIPATIARYA MANGKUNEGARA IV DALAMPERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAMSKRIPSIDiajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan IslamIlmu Pendidikan IslamDisusun Oleh:Vina Afiatul Khusna3105120FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2010

ii

DEPARTEMEN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOFAKULTAS TARBIYAHAlamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 SemarangPERSETUJUAN PEMBIMBINGSemarang, 16 Maret 2010Lamp : 4 (Empat) EksemplarHal: Naskah SkripsiAn Sdri. Vina Afiatul KhusnaKepada Yth.Dekan FakultasTarbiyah IAIN Walisongodi SemarangAssalamu’alaikum Wr. WbSetelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka sayamenyatakan bahwa skripsi saudari:NamaNIMJurusanJudul Skripsi: Vina Afiatul Khusna: 3105120: Pendidikan Agama Islam: Pupuh Pertama Serat Wedhatama Karya Kanjeng GustiPangeran Adipati Arya Mangkunegara IV MenurutPerspektif Pendidikan IslamTelah melalui proses bimbingan, selanjutnya saya mohon agar skripsisaudari tersebut dapat dimunaqosahkan.Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.Pembimbing IPembimbing IIDrs. Soediyono, M.Pd.NIP. 150 170 728Drs. Abdul Wahib, M.Ag.NIP. 150 248 211iii

MOTTONgelmu iku kalakone kanthi laku, lekasane lawan kas, Tegese kas nyatosani,setya budya pangekese dur angkara.(Ilmu itu dijalankan dengan perbuatan, dimulai dengan kemauan, kemauan adalahpenguat, budi setia penghancur kemurkaan).11KGPAA Mangkunegara IV Surakarta Hadiningrat, Serat Wedhatama, terj.tn, (Semarang:Dahara Prize, 1994), hlm. 40-41.iv

PERSEMBAHANSkripsi ini penulis persembahkan kepada:Ayahanda H. Amir Fauzi dan Ibunda Hj. Ummu Najwa tercintayang dengan penuh kesabaran selalu berjuang, mendidik, mendoakan, memberikanyang terbaik dan selalu mencurahkan kasih sayang yang tak terhingga.Suamiku tercinta H. Amin Fikar, Lcterima kasih atas pengertian, kesabaran dan kasih sayangnyaBuah hati kita tersayang M Hirzihim Kafabihyang menjadikan semangat dan telah melengkapi warnadalam hidup ini.Adik-adikku:Nida Dusturia, Dafit M Fawwaz, Chaesara Fitri Nugraghini.Berbaktilah kepada abah dan mama. belajarlah memaknai hidup ini,perjuangan kalian masih panjang selalu semangat dan pantang menyerah.Sahabat-sabanatku:“Teletubies” Hijriyah, Ulis dan Fitriyang selalu kompak semoga persahabatan ini dapat terjalin selamanyaSantriwati PP Rouddlotut Thalibinkhususnya (De2 Musthink, Nenk Aan, Mbah Lisa, Miss Ipeh, Nok Li2s, Jeng Ika,Teh Uus, Nihlah, Sakinah dan Muji) semoga tetap kompak dan rukun. Yang rajinngaji dan jamaah ya.v

PERNYATAANDengan penuh kejujuran dan tanggung jawab peneliti menyatakan bahwa skripsi initidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian jugaskripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yangterdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.Semarang, 15 Maret 2010Deklarator,Vina Afiatul KhusnaNIM. 3105120vi

ABSTRAKVina Afiatul Khusna (Nim: 3105120). Pendidikan Ilmiah Dan Pendidikan AkhlakPada Pupuh Pertama Serat Wedhatama Karya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati AryaMangkunegara IV Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Skripsi. Semarang: FakultasTarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1). Ide/gagasan Kanjeng GustiPangeran Adipati Arya Mangkunegara IV dalam pupuh pertama Serat Wedhatama(2). Pendidikan ilmiah dan pendidikan akhlak pada pupuh pertama Serat WedhatamaKarya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV dalam perspektifpendidikan Islam.Penelitian ini menggunakan metode riset kepustakaan (Library Reseach)dengan teknis analisis deskriptif. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisisdengan menggunakan metode analisis isi (Content Analysis) dan pola berfikirinduktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) Pupuh pertama Serat Wedhatamakarya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV hanya memuat duanilai yaitu: nilai pendidikan ilmiah dan nilai pendidikan akhlak. Nilai pendidikanilmiah berisi tentang anjuran untuk menuntut ilmu, ketika tidak mengetahui suatuilmu tanyakan dan bergurulah kepada ahlinya, kepada orang-orang yang memberiteladan yang baik. Nilai pendidikan akhlak meliputi: pertama, pengendalian diri.Pupuh pertama lebih banyak menjelaskan ajaran untuk mengendalikan diri dari halhal yang negatif yaitu: mengendalikan diri dari nafsu, mengendalikan diri dari sifategois, mengendalikan diri dari banyak bicara yang tidak manfaat, dan mengendalikandiri dari sifat sombong. Kedua tawadlu’ (rendah hati), bahwa manusia harus berusahauntuk berbuat baik, menghormati orang lain, mengabdi sesuai dengan pribadinya.Ketiga sabar, manusia harus bisa sabar, ketika dikatakan bodoh dan dihina tidakmarah dan tersinggung. Itulah ilmu yang nyata, ilmu yang meresap dalam hati. Jadi,ketika menghadapi permasalahan akan selalu sabar dan lapang hati. Setting sosialpada masa Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV mengalamidekadensi moral yang terjadi di masyarakat sehingga mendorong Mangkunegara IVmenulis serat piwulang. b) Dalam perspektif pendidikan Islam, pendidikan ilmiahdan pendidikan akhlak pada pupuh pertama Serat Wedhatama mempunyai prosesyang sama dengan pendidikan Islam yang di dalamnya memuat ajaran tentangpendidikan mencari ilmu serta berguru pada ahlinya, dan pendidikan akhlak yangmengajarkan manusia untuk mengendalikan diri, tawadlu’ dan sabar. Namun, tidaksemua sesuai dengan pendidikan Islam karena dalam pupuh pertama SeratWedhatama banyak terdapat sinkretisme Islam-Jawa.Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukanbagi para pemerhati pendidikan, terutama bagi umat Islam dengan senantiasamengkaji karya-karya budaya lokal yang masih memuat nilai-nilai positif untukdapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.vii

KATA PENGANTARBismillahirrahmanirrahimPuji syukur penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, yang telahmelimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi berjudul “Pendidikan Ilmiah Dan Pendidikan Akhlak DalamPupuhPertama Serat Wedhatama Karya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati AryaMangkunegara IV Menurut Perspektif Pendidikan Islam”. Shalawat serta salamsemoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga,sahabat dan pengikutnya. Amien Skripsi ini berisi ajaran dalam pupuh pertama Serat Wedhatama yangditinjau menurut perspektif pendidikan Islam, Serat Wedhatama merupakan sastrawarisan budaya Jawa yang berbentuk puisi karya Mangkunegara IV silmengantarkanPrajaMangkunegaran memasuki zaman keemasan. Isi kandungan yang paling menonjoladalah tuntunan budi luhur dan pedoman tingkah laku yang utama. Keseluruhan iniSerat Wedhatama terdiri atas lima pupuh yaitu: pangkur, sinom, pucung, gambuh dankinanthi. Namun, objek penelitian yang peneliti teliti adalah pupuh pangkur yangmemberi nasihat dan menyampaikan ajaran bernada serius, menurut perspektifpendidikan Islam pupuh pertama Serat Wedhatama memuat dua nilai yaitu: nilaipendidikan ilmiah dan nilai pendidikan akhlak.Kemudian berkenaan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkanterimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu atasterselesaikannya skripsi ini, utamanya kepada yang terhormat:1. Prof. Dr. H. Abdul Jamil, M.A, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.2. Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo Semarang.3. Drs. H. Soediyono, M.Pd dan Drs. H. Abdul Wahib, M.Ag, selaku dosenpembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya untukmembimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.4. Drs. H. Marasudin Siregar, selaku dosen wali.viii

5. Bapak, Ibu, adik-adik, suamiku serta anakku tercinta yang senantiasamemberikan doa, motivasi baik moral maupun material terhadap studi penulis.6. Keluarga besar Pondok Pesantren Roudlotut Thalibin KH Zainal Asyikin Almdan ibu Nyai Hj. Muthohiroh, ibu Nyai Hj. Munirah, KH. Abdul Kholik besertasegenap keluarga yang senantiasa membimbing dan menmberikan doa.7. SantriwatiPondok Pesantren Roudlotut Thalibin yang selama ini hidupbersama dan mendukung penulis.8. sahabat-sahabat dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatuyang telah memberikan bantuan kepada penulis.Kepada semuanya, penulis mengucapkan terimakasih disertai doa semogabudi baiknya mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah SWT.Penulis menyadari, bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dariteknik penulisan maupun isi, sehubungan dengan itu, maka kritik dan saran yangmembangun senantiasa penulis harapkan.Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapasaja yang membaca terutama Civitas Akademika IAIN Walisongo Semarang.Amien Semarang, 15 Maret 2010PenulisVina Afiatul Khusna3105120ix

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iHALAMAN ABSTRAK . .iiHALAMAN NOTA PEMBIMBING .iiiHALAMAN DEKLARASI . ivHALAMAN PENGESAHAN . . vHALAMAN MOTTO . viHALAMAN PERSEMBAHAN .viiKATA PENGANTAR viiiDAFTAR ISI . xBAB I : PENDAHULUANA.LATAR BELAKANG MASALAH . 1B.PENEGASAN ISTILAH . 4C.RUMUSAN MASALAH . 7D.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN . 7E. KAJIAN PUSTAKA . 8F. METODE PENELITIAN . 9BAB II : NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DAN NILAI-NILAI DALAMKARYA SASTRA JAWA.A.NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM 111. Pengertian Pendidikan . 112. Pengertian Pendidikan Islam 123. Nilai Sebagai Isi Pendidikan Islam .13a. Pendidikan Keimanan .14b. Pendidikan Amaliah 16c. Pendidikan Ilmiah . 17d. Pendidikan Akhlak .18e. Pendidikan Sosial . 22x

4. Dasar Pendidikan Islam 23a. Al-Quran . 23b. As Sunnah . 24c. Ijtihad . 25B.NILAI-NILAI DALAM KARYA SASTRA JAWA 261. Nilai Religius 262. Nilai Estetis .273. Nilai Pendidikan 274. Nilai Historis .27BAB III : PUPUH PERTAMA SERAT WEDHATAMA KARYA KANJENGGUSTI PANGERAN ADIPATI ARYA MANGKUNEGARA IVA. BIOGRAFI DAN KARYA KANJENG GUSTI PANGERANADIPATI ARYA MANGKUNEGARA IV .301. Biografi Mangkunegara IV . 302. Karya-Karya Mangkunegara IV . 35B. PUPUH PERTAMA SERAT WEDHATAMA KARYA KANJENGGUSTIPANGERANADIPATIARYAMANGKUNEGARAIV 39BAB IV : PENDIDIKAN ILMIAH DAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAMPUPUH PERTAMA SERAT WEDHATAMA KARYA KANJENGGUSTI PANGERAN ADIPATI ARYA MANGKUNEGARA IVMENURUT PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAMA. Pendidikan Ilmiah 50B. Pendidikan Akhlak .531. Pengendalian Diri .53a. Pengendalian diri dari nafsu angkara .53b. Pengendalian diri dari sifat egois .58c. Pengendalian diri dari banyakbicarahalyang tidakbermanfaat .59d. Pengendalian diri dari sifat sombong .612. Rendah Hati 63xi

3. Sabar . 65BAB V: KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUPA. KESIMPULAN . . 71B. SARAN . 71C. PENUTUP 72DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPxii

BAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang MasalahAbad 21 diawali dengan suatu era yang disebut Era Globalisasi, bangsaIndonesia memasuki zaman di mana kontak antar bangsa dalam berbagai bidangsemakin gencar. Kontak tersebut menimbulkan berbagai efek, baik positifmaupun negatif. Kontak yang bersifat positif seperti adanya hubungan dagangantar negara yang saling menguntungkan, peningkatan produktivitas, efisiensikerja, serta manajemen yang lebih modern. Dibalik nilai positif yang ada,kontak tersebut juga menimbulkan efek negatif yang dapat merugikan bangsaIndonesia. Seperti, kontak budaya asing destruktif yang mempengaruhikebudayaan dan kepribadian anak-anak bangsa, sehingga menimbulkan adanyakebebasan pergaulan, tindak kekerasan yang semakin merajalela, serta gambargambar dan film porno yang berasal dari negara asing.2Transformasi budaya agaknya menjadi sesuatu yang sangat menakutkansekaligus memilukan, karena efek yang ditimbulkan dari pergeseran tersebutialah pergeseran nilai-nilai barat menuju nilai-nilai ketimuran. Perubahan itumerambah terhadap segmen yang ada di dalamnya yang berupa adat istiadat,sistem etika yang semakin jauh sehingga pada akhirnya masyarakat akankehilangan pribadi yang santun sebagai ciri khasnya.Dengan kata lain, masyarakat sekarang tidak lagi memahami nilai-nilailama yang termuat dalam berbagai karya sastra lama yang memiliki sejarahintelektual cukup lama di Indonesia ini. Padahal banyak nilai-nilai tradisional diJawa yang positif dan layak kita pegang, karena ilmu Jawa dan kebudayaanlokal itu penting, tanpa menguasai kebudayaan lokal kita tidak dapat menguasaipersoalan agama.32Anasom (ed.), Membangun Negara Bermoral Etika Bernegara dalam Naskah Klasik JawaIslam, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2004), hlm. 263.3Simuh, “Pendalaman Ilmu Harus Dilandasi Kebatinan”, http://www.SMUnet.com/main.php diundo 12/12/20091

Masalah moral agaknya menjadi masalah yang sangat mendasar, karenamerupakan perlambangan identitas suatu bangsa dan hal ini juga akanberhubungan dengan masa depan suatu bangsa. Oleh sebab itu, agama dianggapmempunyai peran yang sangat penting dalam rangka mengendalikan moralseseorang, akan tetapi harus diingat bahwa itu semua bukanlah bahasa bibirsemata. Namun harus dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata, baik dalamlingkungan pergaulan, keluarga, bangsa dan negara.Pendidikan sebagai usaha sadar dibutuhkan untuk menyiapkan akhlakmanusia demi menunjang peran manusia di masa mendatang baik sebagaimakhluk individu maupun sosial. Esensi pendidikan adalah proses transformasinilai dari pendidik kepada anak didiknya baik secara langsung maupun tidaklangsung, pendidikan jugamempunyai tanggung jawab besar dalammembangun, membina, dan mengembangkan kualitas yang dilakukanterstruktur, terprogram serta berkelanjutan.Pendidikan bukan hanya berarti pewarisan nilai-nilai budaya berupakecerdasan dan ketrampilan dari generasi tua kepada generasi muda, tetapi jugaberarti pengembangan potensi-potensi individu untuk kegunaan individu sendiridan selanjutnya untuk kebahagiaan masyarakat.4Pendidikan dan kebudayaan mempunyai pengaruh timbal balik. Bilakebudayaan berubah maka pendidikan juga berubah.5 Pengembangan kurikulumyang ada di sekolah itu pun tidak lepas dari budaya, kurikulum yangmenyesuaikan keadaan sosial budaya masyarakat setempat. Salah tugaspendidikan sebagai bagian dari kebudayaan mampu membentuk danmengembangkan generasi baru menjadi orang-orang dewasa yang berbudaya.6Allah menempatkan manusia kedudukan yang mulia dan diberi akal agarmenerima, mengembangkan dan membudayakan ilmu pengetahuan yang4Hasan Lagulung, Manusia dan Pendidikan, Suatu Analisis Psikologi dan Pendidikan,(Jakarta: PT. Al-Husna Zikro, 1995), hlm. 261.5Made Pidarta, Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia,(Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet. I, hlm. 161.6Ibid., hlm. 163.2

dimilikinya. Akibatnya tumbuhlah kebudayaan baik berbentuk sikap, tingkahlaku, cara hidup ataupun benda, dahan.Iamerupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung danmengungkapkankeindahan. 8SeniIslamiadalahseniyangdapatmenggambarkan wujud dengan bahasa yang indah dan sesuai dengan cetusanfitrah. Seni Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari pandanganIslam tentang alam, hidup dan manusia yang mengantar menuju pertemuansempurna antara kebenaran dan keindahan.9Proses interaksi antara Islam dan budaya Jawa berlangsung terusmenerus, kadang bersifat integrasi kadang melalui konflik. Tidak terelakkan bilapenyampain pesan-pesan di dalamnya menempuh jalan kultural yang sejuk dandamai. Keterkaitan Islam dengan karya sastra Jawa bersifat imperatif moral ataumewarnai. Islam mewarnai dan menjiwai karya sastra Jawa baru, sedangkanpuisi, tembang dipakai untuk sarana memberi nasihat atau petunjuk substansialyang merupakan petunjuk atau nasihat yang bersumber pada ajaran Islam.10Kearifan lokal pada dasarnya dapat dipandang sebagai landasan bagipembentukan jati diri bangsa secara nasional. Dengan selalu memperhitungkankearifan lokal melalui pendidikan niscaya manusia didik diharapkan tidakterperangkap dalam situasi keterasingan atau menjadi orang lain dari realitasdirinya. Menggali dan menanamkan kembali kearifan lokal secara inhernmelalui pendidikan sebagai upaya untuk membangun identitas bangsa dan filterdalam menyeleksi pengaruh budaya lain.11Alasan inilah yang kemudian penulis tertarik untuk meneliti bagaimanapandangan pendidikan Islam terhadap isi Serat Wedhatama yang merupakanwarisan budaya Jawa karya KGPAA Mangkunegara IV, beliau seorang raja7Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. III, hlm. 8.M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2004), Cet. XV, hlm. 385.9Ibid., hlm. 398.10Darori Amin, Islam dan Kebudayaan Jawa, (Yogyakarta: Gama Media, 2000), hlm.1468147.11Agus Maladi Irianto, “Mahasiswa dan Kearifan Lokal”, http//staff.undip.ac.id/sastradiundo 16/04/2009.3

sekaligus pujangga. Namun objek kajian yang akan diteliti hanya pada anuntukmenyampaikan ajaran atau cerita-cerita yang bernada serius dan berisi ajaranyang penting agar dapat dijadikan pedoman dalam berbuat dan bermasyarakat.B.Penegasan IstilahUntuk membatasi pembahasan serta menghindari adanya kesalahpahamandan kekeliruan dalam memahami maksud dari skripsi ini, maka terlebih dahuluakan penulis kemukakan beberapa istilah yang dipandang penting gunamembatasi pokok bahasan yang akan dikaji dalam skripsi nanti.1. Pendidikan Imliah.Secara etimologi pendidikan ilmiah berasal dari dua kata yaitu“pendidikan dan ilmiah”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,pendidikan berasal dari kata dasar “didik” yang berarti kegiatanmengajarkan suatu hal dengan target tertentu, maka pendidikan diartikansebagai proses mengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompokdalam rangka mendewasakan manusia melalui pengajaran, proses danperbuatan.12 Sedangkan ilmiah diartikan sebagai suatu hal yang berkaitandengan ilmu pengetahuan atau bersifat keilmuan.13 Jadi, pendidikan ilmiahadalah proses yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, dalam hal ini yangdibahas adalah tentang anjuran mencari ilmu dan berguru kepada ahlinya.2. Pendidikan Akhlak.Akhlak merupakan hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran perasaandan kebiasaan yang menyatu, membentuk satu kesatuan tindak akhlak yangdihayati dalam kenyataan hidup keseharian.14 Pendidikan akhlak tersimpuldalam prinsip berpegang pada kebaikan dan kebajikan serta menjauhikeburukan dan kemungkaran, berhubungan erat dengan upaya mewujudkan12Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 232.Ibid.,hlm.370.14Zakiyah Darajat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama, 1995),13hlm. 10.4

tujuan pendidikan Islam yaitu: ketaqwaan ketundukan dan beribadahkepada Allah.153. Pupuh.Pupuh adalah bagian. Keseluruhan isi Serat Wedhatama terdiri ataslima pupuh. Pupuh pertama terdiri atas 14 bait dalam ikatan tembangpangkur, pupuh kedua terdiri atas 18 bait dalam lagu sinom. Pupuh ketigaterdiri atas 15 bait dalam lagu pucung. Pupuh keempat terdiri atas 35 baitdalam ikatan tembang gambuh dan pupuh yang kelima terdiri atas 18 baitdalam ikatan lagu kinanthi.16Pupuh pertamalah yang akan peneliti teliti yaitu tembang pangkur yangterdiri atas 14 bait. Tembang pangkur b

Serat Wedhatama terdiri atas lima pupuh yaitu: pangkur, sinom, pucung, gambuh dan kinanthi. Namun, objek penelitian yang peneliti teliti adalah pupuh pangkur yang memberi nasihat dan menyampaikan ajaran bernada serius, menurut perspektif pendidikan Islam pupuh pertama Serat Wedhatama memuat dua nilai yaitu: nilai

Related Documents:

20 Zahrudin AR, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persda, 2004), hlm. 14. 27 Islam memandang bahwa akhlak sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan Islam menegaskan akhlak merupakan misinya yang paling utama. Rasulullah saw. b

Tabel 4.12 : Analisis Data Tentang Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Yang Berasal Dari SMP Tabel 4.13 : Rumus Product Moment Tabel 4.14 : Signifikansi Hubungan Antara Variable X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji) dengan Variable Y

Karya Tulis Ilmiah adalah Karya Ilmiah (Scientific Paper) dalam bentuk tulisan cetak atau non cetak (dengan memenuhi kaidah dan etika . ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pem

A. Pengertian Akhlak, Moral, Etika, dan Adab 1. Pengertian Akhlak Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, yakni jama' dari "khuluqun" yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab, dan tindakan. Kata akhlak juga berasal dari kata khalaqa atau .

dasar karya tulis ilmiah secara lebih mendalam. 1) Definisi Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah

an akhlak dan kemuliaan amalan. “Ketinggian akhlak itu tecermin dalam Hadits dari Aisyah, bahwa Akhlak Rasulullah adalah al-Qur-’an,” terangnya. “Allah-pun memuji akhlak beliau dengan firmanNya dalam surat al-Qalam ayat 4: wa innaka la’alaa khuluqin adhiim. dan sungguh k

Kata kunci: Pendidikan Akhlak Tasawuf dan Kitab Sullam Taufiq Akhlak yang ditunjukkan oleh para pelajar semakin lama semakin merosot. Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi pemerhati pendidikan di Indonesia. Demi terwujudnya pela

Tata Tulis Karya Ilmiah 2 Syarat dan Jenis Karya Ilmiah 3 Ejaan 4 Tata Kata 5 Tata Kalimat 6 Tata Kalimat 7 Review Pertemuan Minggu 1 s/d 6 8 Ujian Tengah Semester W Pokok Bahasan 9 Silogisme, Definisi dan Istilah 10 Pemaragrafan 11 Pemaragrafan 12 Wacana 13 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 14 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 15 Presentasi .