BINTANG DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN (Studi Tafsir Tematik .

3y ago
80 Views
4 Downloads
1.24 MB
82 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abram Andresen
Transcription

1BINTANG DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN(Studi Tafsir Tematik)SKRIPSIOleh:Wahid Nur AfifNIM. 210415017Pembimbing:Ahmad Faruk, M.Fil.INIP. 197511142003121001JURUSAN ILMU AL-QUR AN DAN TAFSIRFAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) PONOROGO2019

2ABSTRAKWahid Nur Afif : Bintang dalam perspektif Al-Quran (Studi Tafsir Tematik).Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab danDakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Ponorogo, pembimbing AhmadFaruk M.Fil.IKata Kunci :Bintang, an-Najm, al-Kawa kib, al-Buru jPenelitian ini dilatar-belakangi oleh fakta bahwa bintang memiliki peranpenting bagi kehidupan manusia. Bintang merupakan salah satu bendalangit yangmemiliki dan memancarkan cahaya, umumnya terlihat pada malam hari.Misalnya bintang sebagai penghias langit, sebagai penunjuk arah. Karena begituurgennya bahkan Allah mengunakan bintang sebagai alat sumpah. Bintangmerupakan ciptaan Allah yang menyimpan banyak hikmah dibalik keberadaanNya.Adapun di dalam Al-Quran kata bintang di sebut dengan 5 term, yaitu alNajm, al-Buru j, al-Kau kab, Al-T}oriq Dan al-Khunna s. Hal tersebut memilikiklasifikasi dan perbedaannya masing-masing.Tentu Istilah-istilah tersebut tidaklahir begitu saja, namun mengandung makna tersendiri dari Allah. Untuk ituPenulis merumuskan masalah penelitian ini dan bertujuan hendak mengetahui:(1)posisi-posisi bintang yang disebut dalam Al-Qur‟an, dan (2) korelasi maknabintang dalam Al-Qur‟an dengan kehidupan manusia.Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Adapun dalam menyusun skripsi inipenulis menggunakan metode tafsir tematik (Maudhu’i) sebagai intrumenpenelitian. untuk dalam pengumpulan data penulis menggunakan penelitiankepustakaan (library research), yaitu menelaah berbagai buku-buku yang terkaitdengan pembahasan yang akan dikaji.Dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) posisi-posisi bintangyang disebut dalam Al-Qur‟an yaitu tentang kehancuran alam semesta, kemudiangambaran keadaan bintang pada peristiwa akhir zaman, bintang juga dipakaisebagai alat sumpah, penghias langit, alat pelempar setan yang hendak mencariinformasi dari langit. Bintang juga dijelaskan sebagai penunjuk arah. Bintangjuga disebut sebagai makhluk ciptaan Allah yang tunduk dan patuh kepada-Nya.Dan bintang sebagai bahan perumpamaan. Dari banyaknya kedudukan bintangyang terdapat dalam Al-Qur’an maka bintang mempunyai peranan penting dalamkehidupan manusia. Fungsinya dapat dikaitkan sebagai pemeliharaan alam jugabisa dikatakan bintang merupakan ciptaan Allah yang menyimpan beragamhikmah. dan poin (2) korelasi makna bintang dalam Al-Qur‟an dengan kehidupanmanusia tergambarkan sebagai kebesaran Allah swt. Bintang juga sebagaiPenanda Waktu dan Bilangan Tahun. Selain itu bintang merupakan salah satuciptaan Allah yang bisa menjadi media untuk mengenal Allah secara rasional,seperti kisah Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam Al-Qur’an, selain itu bintangmerupakan ayat-ayat yang menggugah nalar, agar manusia mampu menarikpelajaran serta mendorong untuk mentadaburi alam dan memahami bahwa adayang menciptakan dan mengaturseluruh yang ada di alam ini yaitu Allah swt.

3

4

5

6

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahAl-Qur‟an merupakan wahyu yang diturunkan Allah kepada manusiasebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan diduniaini. Al-Quran juga merupakan mukjizat bersifat abadi, berbeda denganmukjizat rasul-rasul sebelumnya. Al-Quran merupakan mukjizat ilmiah yangmengajak untuk membahas dan meneliti ayat-ayat dalam rangka menemukanhakikat ilmiah yang ditetapkan oleh ilmu kontemporer.Kemudian tujuan dari mengkaji mukjizat ilmiah al-Quran yaitu untukmemperdalam makna yang terkandung di dalamnya. Kandungan isi al-Qur‟anmencakup berbagai aspek kehidupan diantaranya ayat-ayat tentang hukum,kisah-kisah orang terdahulu, kabar gembira, tentang peringatan-peringatan,termasuk fenomena yang ada dialam semesta ini dan lain sebagainya.Diantara pembahasan fenomena alam semesta ialah mengenai bintang. Padapembahasan ini bintang menjadi salah satu contoh menarik untukmenggambarkan hubungan harmonis antara al-Quran dan ilmu pengetahuanmodern atau sains. Sains juga berperan membantu memahami al-Quran.Pengamatan manusia tentang alam ini yaitu untuk membuktikantanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT melalui ayat-ayat-Nya,1

2serta agar meiningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan seorang hambakepada Allah dengan mengamati tanda-tanda penciptaan-Nya.1Secara umum bintang adalah benda langit yang terdiri atas gasmenyala, seperti matahari. Nebula atau gumpalan awan terdiri dari debu dangas.Bagian tebal dari nebula memadat dan itulah yang kemudian menjadibintang.2 Adapun Dalam ilmu astronomi defenisi bintang adalah semua bendamassif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang danpernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Olehsebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidakmemancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. 3 Sedangkandidalam al-Quran istilah-istilah bintang berbeda-beda yaitu sebagai berikut :Kata An-Najm disebutkan dalam al-Qur‟an sebanyak 12 kali. Yaitudalam surat berikut : at-T{ariq [86] 2-3, al-Rahma n [55] 5-7, an-Nahl [16] 1517, al-Mursala t [77] 8-10, at-Takwi r [81] 2-3, as-Saffat [37] 87-90, al-T{ur[52] 49, an-Najm [53] 1-2, an-Nahl [16] 12, al-Hajj [22] 18, al-Waqi’ah [56]75-76, al-‘An’a m [6] 97. Bintang (Najm) digunakan dalam praktik-praktikkeagamaan, dalam navigasi, dan bercocok tanam. Al-Qur‟an menyebutbintang tunggal sebagai An-Najm. Kemudian dijelaskan dalam Tafsi r fi Z{ilalil Qur’a n karya Sayyid Qutub bahwa orang-orang berpedoman padabintang-bintang sebagai penunjuk arah dalam dunia indrawi mereka, lalu1Muhammad Nur Ichwan, Tafsir Ilmi: Memahami Al-Quran Melalui PendekatanSains Modern (Yogyakarta: Menara Kudus, 2004) 188.2M. Quraish Shihab, Dia di Mana-Mana: Tangan Tuhan Dibalik Setiap Fenomena(Tangerang: Lentera Hati, 2015) 24.3Bintang, Wikipedia.org, http://id.wikipedia.org/wiki/Bintang. Diakses pada tanggal24 Oktober 2018

3tidak menghubungkan antara manfaat bintang dengan PenciptaNya, makamereka menjadi orang yang tidak mengambil petunjuk dan hidayah yangpaling besar dari Sang Pencipta Yang Maha Agung.4Kedua, kata al-Kawa kib adalah bentuk jamak (plural) dari Kaw kab,yang berarti bintang atau planet. Dengan demikian al-Kawa kib artinyabintang-bintang atau planet-planet. Kata ini disebut dalam al-Qur‟ansebanyak 5 kali, baik dalam bentuk tunggal maupun jamak yaitu dalam suratan-Nu r [24]:35, al-‘An’a m [7] 76, Yu suf [12] 4, al-Infit}ar [82] 2, as-S}affat[37] 6. Makna Kaukab disini penjelasannya agak luas, tidak hanya bintangyang menjadi sorotan melainkan planet-planet lain pun juga bisa masukdalam kategori Kaw kab. Contoh konkrit pemaknaan Kaw kab serta fungsinyaterdapat dalam al-Qur‟an sebagai berikut: Terjemahannya :“Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat), denganhiasan bintang-bintang.Dan (kami) telah menjaganya dari setiap setan yangdurhaka.Mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraan)Para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusirmereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal. Kecuali (setan) yangmencuri (pembicaraan) Maka ia dikejar oleh bintang yang menyala”.54Sayyid Qutub, terj. As‟ad Yasin dkk. Tafsi r Fi Z}ilalil Qur’a n, Di Bawah NaunganAl-Qur’a n, VolIX (Jakarta: Gema Insani, 2010) 170.5Al-Qur’an, as-S{affat [37] : 6-10

4 Terjemahannya:“Dan sungguh, telah kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang,dan kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan,dan kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala”.6Ketiga, yaitu istilah Burj yang disebutkan dalam al-Qur‟an sebanyakempat kali. Yakni tercantum dalam surat an-Nisa ’ [4] 77, Al-Hijr [15] 16, al-Furqa n [25] 61, al-Buru j [85]. Kata al-Buru j adalah bentuk jamak dari kataal-Burj yang bermakna bangunan tinggi dan nampak secara lahir yangdibangun pada keempat sudut benteng. Fungsinya untuk mengokohkanbangunan sehingga mampu menghadapi musuh pada benteng-benteng (Burj)tersebut dan membuat mereka kabur. Asli makna kata ini adalah nampak dankelihatan. Hal ini dapat disaksikan kalimat al-Taba rru j bi al-Zi}na t yangberarti menampakkan keindahan. Disamping itu juga digunakan denganmakna modernnya yang berarti menara-menara (Burj) pencakar langit yangmenjulang tinggi di seluruh dunia dengan keindahan khusus yangdimilikinya. Ulama memahami kata al-Buru j disini dalam arti gugusanbintang yakni letak bintang yang tampak dilangit dalam bentuk yang beragamdan terbagi atas dua belas macam yang masing-masing disebut rasi. Bumi dan6Al-Qur’an, al-Mulk [67] : 5

5benda benda langit lain akan melewati gugusan bintang itu setiap kaliberputar mengelilingi matahari.7Bintang merupakan salah satu bukti kekuasaan dan kebesaran Allahyang patut diambil pelajaran oleh manusia, bintang merupakan sarana untukmengenal Allah secara rasional, serta berfungsi untuk menggugah nalar.Salah satu anugerah Allah kepada para hambaNya ialah dengan diciptakankeindahan yang memukau setiap mata yang melihatnya. Salah satu keindahanyang Allah ciptakan di bumi ini ialah adanya bintang sebagai penawarkegelapan malam dan menggantinya dengan keindahan. Jika malam sedangcerah maka kita akan melihat gugusan-gugusan bintang di langit yang sangatmempesona. Terjemahannya:“Dan sungguh, Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit danmenjadikannya terasa indah itu bagi orang memandang (nya)”.8Orang-orang kafir menuntut bukti yang bersifat suprasional dan tidaksesuai dengan potensi mereka sebagai manusia. Sungguh aneh sikap merekaitu, padahal sekian banyak bukti yang terhampar dan mereka lihat sehari-hariyang dapat mereka gunakan untuk mencapai kakikat kebenaran yangdisampaikan oleh Nabi Muhammad saw melalui kitab suci al-Qur‟an.Ayat ini menyatakan dan sesungguhnya kami telah menciptakan dilangit gugusan bintang-bintang yang jika mereka sadari, tidak perlu lagi7Quraish Shihab, Tafsi r al-Mis}hbah{: Pesan Kesan Dan Keserasian Al-Qur‟an, vol.XV (Jakarta: lentera hati, 2002) 154.8Al-Qur’an, al-H{ijr [15]: 16

6mereka menuntut aneka bukti dan kami telah menghiasi langit itu, bagi parapemandang. Sehingga langit yang hiasannya itu dapat memuaskan nalar danrasa manusia untuk percaya kepada keesaan Allah swt. Di samping itu, kamijuga menjaganya dari setiap setan yang terkutuk, kecuali setan yang mencuricuri pendengaran, yakni percakapan para malaikat, lalu ia dikejar olehsemburan api yang terang.Istilah bintang yang digunakan pada ayat ini adalah Buru j IbnuAsyur memahaminya sebagai bintang-bintang yang tampak berbentuk titiktitik dan bila dibuatkan garis dengan mengikuti titik-titik itu terlihat sepertibinatang atau alat-alat tertentu. Dari sini mereka menamainya dengan namabinatang-binatang atau alat-alat sebagaimana yang terlihat itu. Gugusanbintang berada pada jalur peredaran matahari.9Istilah bintang selanjutnya digunakan sebagai Sumpah Allah dengankata al-Khunnas yang terdapat di dalam al-Qur‟an. Terjemahannya:“Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang.Yang beredar danterbenam”.10Bintang-bintang juga merupakan salah satu makhluk ciptaan AllahSWT dengan beragam tujuan, semua itu tak lain untuk memenuhi kebutuhanmanusia sebagai sebaik-baik makhluk Allah dimuka bumi ini, agar manusiasemakin bersyukur atas segala nikmat-Nya serta menggunakan fasilitasShihab, Tafsi r al-Mis{hbah{: (Jakarta: lentera hati, 2002) 431-432.Al-Qur‟an, at-Takwi r [81] : 15-16910

7tersebut sebagai sarana beribadah kepada Allah. Al-Qur‟an menjelaskanmengenai kehancuran alam semesta, yaitu gambaran keadaan bintang padaperistiwa akhir zaman, bintang juga dipakai sebagai alat sumpah, penghiaslangit, alat pelempar setan yang ingin mencuri berita-berita dari langit,bintang sebagai sarana mimpi, ini sehubungan mimpi nabi Yu su f yangmelihat matahari, bulan, dan bintang bersujud kepadanya. Bintang jugadijelaskan sebagai penunjuk arah. Fungsi ini merupakan fungsi yang palingdirasakan manfaatnya pada masyarakat Arab jahiliyah tatkala mereka inginbepergian mereka menjadikan bintang sebagai pedoman arah. Bintang jugadisebutkan sebagai makhluk Ciptaan Allah yang tunduk dan patuh akanperintah-Nya, dan bintang sebagai bahan perumpamaan. Dari banyaknyakedudukan bintang yang terdapat dalam al-Qur‟an bisa disimpulkan bahwabintang memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia. Baik fungsinyadikaitkan sebagai pemeliharaan alam, atau bintang juga merupakan ciptaanAllah yang menyimpan banyak hikmah dibalik keberadaan-Nya.Ternyata bintang dalam al-Qur‟an mengunakan istilah-istilah yangberbeda-beda. Misalnya an-Najm, al-Kaw akib, al-Buru j, at-T{horiq dan al-Khunna s. Istilah-istilah tersebut tidak lahir begitu saja, tentu mengandungmakna tersendiri dari Allah. Maka dari itu penulis ingin mengkaji lebih dalamtentang istilah-istilah bintang dalam al-Quran, posisi-posisi bintang dalam alQuran, dan korelasi bintang dengan kehidupan manusia. Dari fakta-fakta yangada kemudian menggugah penulis untuk mengangkat judul yaitu “BINTANGDALAM PERSPEKTIF AL-QUR‟AN”.

8B. Rumusan MasalahDengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulismengambil rumusan masalah sebagai berikut:1. Bagaimana posisi-posisi bintang yang disebut dalam al-Qur‟an ?2. Bagaimana korelasi makna bintang dalam al-Qur‟an dengan kehidupanmanusia?C. Tujuan PenelitianDengan memperhatikan rumusan masalah sebelumnya, maka tujuanpenelitian ini adalah:1. Menjelaskan posisi-posisi bintang yang disebut di dalam al-Qur‟an.2. Menjelaskan korelasi makna bintang dalam al-Qur‟an dengan kehidupanmanusia.D. Manfaat Penelitian1. Secara teoritisManfaat penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan danreferensi tentang pentingnya manfaat bintang untuk kehidupan manusia.2. Secara praktisManfaat penelitian ini secara praktis adalah dapat memberipencerahan sekaligus pemahaman baru tentang bintang yang lebih baikserta sebagai wawasan ilmu pengetahuan yang berguna ketika penelitisudah berperan aktif dalam masyarakat.

9E. Telaah PustakaSebelum melakukan penelitian terhadap ayat-ayat bintang dalam alQuran, penulis terlebih dahulu melakukan peninjauan lebih lanjut terhadappenelitian sebelumnya untuk mengetahui posisi penulis dalam penelitian ini.Terdapat beberapa kajian tentang bintang yang ditemukan, antara lain:Pertama, Muhammad Ma‟rufin Sudibyo dalam bukunya‚ EnsiklopediaFenomena Alam Dalam Al-Qur‟an: Menguak rahasia ayat-ayat kauniyah.Buku ini membahas berbagai macam fenomena alam termasuk bintang.Dalam buku ini penjelasan mengenai bintang terdapat dalam beberapa bab.Fokus pembahasannya ialah tentang kehidupan bintang, contoh-contohbintang, serta penjelasan mengenai rasi-rasi bintang.Kedua, Muhammad Sadik Sabry dalam bukunya‚ Menyelami RahasiaLangit Melalui Termal-Sama’ dalam al-Qur‟an. Dalam buku ini pembahasanmengenai bintang meliputi term-term yang dipakai al-Qur‟an dalampenyebutan bintang, surah-surah dalam al-Qur‟an yang membahas tentangbintang, serta maksud-maksud dari pengungkapan bintang dalam al-Qur‟an.Ketiga, Agus Mulyono dan Ahmad Abtokhi dalam buku fisika dan alQur‟an. Secara penjelasan mengenai bintang hanya fokus pada bintang Sirius,dan hanya dibahas secara garis besarnya saja.Keempat, M. Quraish Shihab dalam karyanya‚ Ensiklopedia Al-Qur‟an.secara umum berisi tentang term-term bintang dan diberi pengertian dasarmengenai hal tersebut, bermula dari akar katanya, term berapa kali disebutdalam al-Qur‟an, perubahan bentuk kata, serta penjelasan singkat terkait term

10yang dibahas. Dalam ensiklopedia ini kata bintang yang dijelaskan hanya al-Najm, dan al-Buru j.Kelima, Skripsi Widya lestari dengan judul bintang dalam al-Qur‟an(KajianTafsi r Maudu’i), UIN Alauddin Makassar 2018. Skripsi ini membahashakekat bintang dalam al-Qur‟an secara umum. (lebih fokus kepada tafsirIndonesia).Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka dan mendapatkan beberapabuku/karya yang relevan dengan pembahasan yang penulis angkat, maka bisadiambil kesimpulan bahwa penelitian ini memiliki perbedaan dengan karyakarya sebelumnya, yaitu berfokus pada tafsir Ibnu Katsir, al-Misbah dan tafsirmaroghi. Selain itu menjelaskan tentang korelasi bintang dengan kehidupanmanusia. Sedangkan kajian sebelumnya lebih merujuk ke tafsir indonesia,serta tidak dijelaskan korelasi bintang terhadap kehidupan manusia, Sehinggahasilnya pun kurang komprehensif.F. Metode PenelitianMetode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam menemukanpemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang ditetapkan. Sedangkanpenelitian usaha memahami fakta secara rasional empiris ditempuh melaluiprosedur kegiatan tertentu sesuai dengan cara yang ditentukan peneliti.Metode penelitian dapat diartikan sebagai usaha seseorang yang dilakukansecara sistematis mengikuti aturan-aturan dalam menjawab permasalahanyang hendak diteliti. Untuk memperoleh kesimpulan dan analisis yang tepatserta mencapai hasil yang diharapkan, maka metode yang digunakan dalam

11penelitian ini adalah library research (penelitian pustaka) yaitu memperolehdata dengan penulis mengadakan penelitian pustaka.Kemudian dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi ini, makapenulis menggunakan metode sebagai berikut :1. Jenis PenelitianDalam pengumpulan data penulis menggunakan jenis penelitiankepustakaan (library research), yaitu serangkaian erat kaitanya denganstudi pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitianyaitu dengan mengumpulkan teori-teori dalam kitab-kitab, pendapat paraahli dan karangan ilmiah lainnya termasuk yang ada relevansinya denganpembahasan karya ini.Penelitian bersifat kualitatif yaitu penelitian yang bermaksuduntuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjekpenelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holisticdengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata atau bahasa pada suatukonteks khusus yang dialamiah dengan memanfaatkan berbagai metodealamiah.2. Metode pendekatanAdapun metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian iniyaitu metode pendekatan penafsiran al-Quran dari segi tafsir tematik ataumaudhu‟i maksudnya adalah membahas ayat-ayat al-Quran sesuaidengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat-ayat yangberkaitan, dihimpun kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari

12berbagai aspek yang berkaitan dengannya, seperti asbab an-nuzul, kosakata dan sebagainya. Semua itu dijelaskan dengan rinci dan konkrit,kemudian didukung juga oleh dalil-dalil atau fakta-fakta yang dapatdipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik argumentasi itu berasal darial-Quran, hadist maupun pemikiran rasional.113. DataAdapun data yang dibutuhkan antara lain:a. Ayat-ayat al-Qur’an tentang bintangb. Penafsiran ayat-ayat bintang menurut para mufassir.c. Manfaat bintang untuk kehidupan manusia.4. Sumber DataAdapun sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:a. Primer: Berupa al-Qur’an dan kitab tafsir, antara lain: Tafsir Alazhar, Tafsir Al-Misbah, tafsir Fi dzilalatil qur’an dan lain-lain.b. Sekunder: Buku-buku penunjang maupun karya ilmiah (skripsi,jurnal, thesis, maupun artikel) terdahulu yang membahas tentangbintang dan buku yang membahas metode penelitian khususnyapenelitian tafsir tematik.5. Teknik Pengolahan DataUntuk menemukan pengertian yang diinginkan penulis mengolahdata yang ada sebagai berikut:112005) 72.Nasiruddin baidan, Metodologi Penafsiran Al-Quran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

perintah-Nya, dan bintang sebagai bahan perumpamaan. Dari banyaknya kedudukan bintang yang terdapat dalam al-Qur‟an bisa disimpulkan bahwa bintang memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia. Baik fungsinya dikaitkan sebagai pemeliharaan alam, atau bintang juga merupakan ciptaan Allah yang menyimpan banyak hikmah dibalik keberadaan-Nya.

Related Documents:

Hotel Bintang 5 9 1.870 Hotel Bintang 4 32 3.651 Hotel Bintang 3 42 3.507 Hotel Bintang 2 25 1.500 Hotel Bintang 1 10 382 Non Bintang 218 6.041 Sumber : BPS Kota Bandung 2016 Dapat dilihat dari tabel 3.2 jumlah hotel berbintang yang paling banyak yaitu hotel bintang 3 sebanyak 42 buah dan jumlah kamar sebanyak 3.507 unit dan disusul

Berarti true noon terlambat dari mean noon sehingga nilai EoT negatif.10 3. Siderial Time (Waktu Bintang) Waktu yang didasarkan pada peredaran harian bintang-bintang. Sekali peredaran bintang di langit memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4.099 detik menurut Waktu Matahari Menengah (Solar Mean Time). Jam 00.00.00

BAB 3 Mengenal Bumi Kompetensi Dasar . sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian . galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang .

XII.3.1 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang . energi yang diterima pengamat dari bintang, tapi tetap merujuk pada penilaian terang bintang dari Hipparchus 2 1 1 2 2,5 log f f m TPOA, Kunjaya 2014. Contohsoal Sebuah bintang yang magnitudonya 1,8 diketahui fluksnya 10-8 watt/m2. Berapakah fluks bintang yang magnitudonya

cahaya terbesar bagi bumi dapat menghasilkan energinya sendiri hal ini dijelaskan dalam al-Qur‟an bahwa matahari dideskripsikan sebagai siraj dan dhiya’ yang berarti sinar matahari bersumber dari dirinya sendiri, sebagai pusat tata surya matahari tidaklah statis melainkan juga bergerak hal ini dalam al-Qur‟an dijelaskan dalam QS

Table of Contents The Holy Qur’an in Arabic 5 English Translations of the Qur’an 7 Qur’an Translations in Other Languages 11 Urdu Qur’an Translations and Tafseer 12 Commentaries, Tafsir of the Qur’an 13 Introductions to the Qur’an, Its Style, Themes, and Its Scientifi

“And We have indeed made the Qur’an easy to understand and remember, but is there any that . Memorisation of Qur’aan is easy and easily-accomplished 12 Huffaadh al-Qur’aan are the people of Qur’aan 13 None take delight in the Night prayer except the people of Qur’aan 13

Artificial Intelligence softwares are improving the speed and efficiency of the media production process and the ability to organize visual assets. Many gaming platforms are also adopting new technologies to bring more interactive gaming experience. Sports show maximum affinity towards using Artificial Intelligence for game preparation and real-time analysis of the on-field action. Banking and .