BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Direktori File UPI

3y ago
38 Views
2 Downloads
231.99 KB
40 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aliana Wahl
Transcription

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangDalam rangka penyelenggaraan pendidikan inklusif, guru di sekolahreguler perlu dibekaliberbagai pengetahuan tentang anak berkebutuhankhusus. Diantaranya mengetahui siapa dan bagaimana anak berkebutuhankhusus serta karakteristiknya. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan gurumampu melakukan identifikasi, peserta didikdi sekolah, maupun dimasyarakat sekitar sekolah.Identifikasi anak berkebutuhan khusus diperlukan agar keberadaanmereka dapat diketahui sedini mungkin. Selanjutnya, program pelayanan yangsesuai dengan kebutuhan mereka dapat diberikan. Pelayanan tersebut dapatberupa penanganan medis, terapi, dan pelayanan pendidikan dengan tujuanmengembangkan potensi mereka.Dalam rangka mengidentifikasi [menemukan] anak berkebutuhan khusus,diperlukan pengetahuan tentang berbagai jenis dan tingkat kelainan anak,diantaranya adalah kelainan fisik, mental, intelektual, sosial dan emosi. Selainjenis kelainan tersebut terdapat anak yang memiliki potensi kecerdasan danbakat istimewa atau sering disebut sebagai anak yang memiliki kecerdasandan bakat luar biasa. Masing- masing memiliki ciri dan tanda-tanda khususatau karakteristik yang dapat digunakan oleh guru untuk mengidentifikasianak dengan kebutuhan pendidikan khusus.Buku ini disusun untukmembantu guru dalam rangka pelaksanaanidentifikasi anak berkebutuhan khusus. Alat ini berupa daftar pernyataanyang berisi gejala-gejala yang nampak pada anak untuk setiap jenis kelainan.Dengan mengamati anak yang mengalami gejala tersebut, guru dapatmenentukan anak yang membutuhkan layanan khusus.Alat ini sifatnya masih sederhana, sebatas melihat gejala yang nampak.Sedangkan untuk mendiagnosis yangsecara menyeluruh dan mendalam,dibutuhkan tenaga profesional yang berwenang, seperti dokter anak, psikolog,orthopedagog, psikiater, dan sebagainya. Jika pada sekolah tidak tersedia1

tenaga profesional dimaksud maka dengan alat identifikasi ini, guru, orang tuadan orang terdekat lainnya dapat melakukan identifikasi, asal dilaksanakandengan cermat dan hati-hati. Selanjutnya hasil identifikasi tersebut dapatdijadikan acuan memberikan layanan Pendidikan Khusus secara inklusif.B. Tujuan Penulisan BukuSetelah selesai membaca buku identifikasi anakberkebuthan khusus ini,diharapkan pembaca terutama guru, kepala sekolah, dan pembina pendidikandi lapangan mampu mengidentifikasi apakah seorang anak tergolong anakberkebutuhan khusus atau bukan, dan mampu merencanakan tindaklanjutnyaC. Ruang usdankarakteristiknya, teknik identifikasi, alat, dan pelaksanaa identifikasianakberkebutuhan khusus.2

BAB IIANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN KARAKTERISTIKNYAA. Pengertian Anak Berkebutuhan KhususKonsep anak berkebutuhan khususmemiliki arti yang lebih luasdibandingkan dengan pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khususadalah anak yang dalampendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik,berbeda dengan anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus inimengalamihambatan dalam belajar dan perkembangan. Oleh sebab itumereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhanbelajar masing-masing anak.Secara umum rentangan anak berkebutuhan khusus meliputi duakategori yaitu: anak yang memiliki kebutuhan khusus yang bersifat permanen,yaitu akibat dari kelainan tertentu, dan anak berkebutuhan khusus yangbersifat temporer, yaitu mereka yang mengalami hambatan belajar danperkembangan yang disebabkan kondisi dan situasi lingkungan. Misalnya,anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri akibat kerusuhandan bencana alam, atau tidak bisa membaca karena kekeliruan gurumengajar, anak yang mengalami kedwibahasaan (perbedaan bahasa di rumahdan di sekolah), anak yang mengalami hambatan belajar dan perkembangankarena isolasi budaya dan karena kemiskinan dsb. Anak berkebutuhankhusus temporer, apabila tidak mendapatkan intervensi yang tepat dan sesuaidengan hambatan belajarnya bisa menjadi permanen.Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang bersifat permanenmaupun yang temporer, memiliki perkembangan hambatan belajar dankebutuhan belajar yang berbeda-beda. Hambatan belajar yang dialami olehsetiap anak, disebabkan oleh tiga hal, yaitu: (1) faktor lingkungan (2) faktordalam diri anak sendiri, dan (3) kombinasi antara faktor lingkungan dan faktordalam diri anak.Sesuai kebutuhan lapangan maka pada buku ini hanyadibahas secara singkatpada kelompok anak berkebutuhan khusus yangsifatnya permanen.3

B. Klasifikasi Anak Berkebutuhan KhususAnak berkebutuhan khususdikelompokkanmenjadi anak berkebutuhankhusus temporer dan permanen. Anak berkebutuhan khusus permanenmeliputi:a. Anak dengan gangguan penglihatan (Tunanetra),1). Anak Kurang Awas (low vision)2). Anak tunanetra total (totally blind).b. Anak dengan gangguan pendengaran dan bicara (Tunarungu/Wicara),1). Anak kurang dengar (hard of hearing)2). Anak tuli (deaf)c. Anak dengan kelainan Kecerdasan1)Anak dengan gangguan kecerdasan (intelektual) di bawah rata-rata(tunagrahita)a). Anak tunagrahita ringan ( IQ IQ 50 – 70).b). Anak tunagrahita sedang (IQ 25 – 49).c). Anak tunagrahita berat (IQ 25 – ke bawah).2) Anak dengan kemampuan intelegensi di atas rata-rataa). Giffted dan Genius, yaitu anak yang memiliki kecerdasan di atas rataratab). Talented, yaitu anak yang memiliki keberbakatan khususd. Anak dengan gangguan anggota gerak (Tunadaksa).1). Anak layuh anggota gerak tubuh (polio)2). Anak dengan gangguan fungsi syaraf otak (cerebral palcy)e. Anak dengan gangguan perilaku dan emosi (Tunalaras)1). Anak dengan gangguan prilaku Anak dengan gangguan perilaku taraf ringan Anak dengan gangguan perilaku taraf sedang Anak dengan gangguan perilaku taraf berat2). Anak dengan gangguan emosi Anak dengan gangguan emosi taraf ringan Anak dengan gangguan emosi taraf sedang Anak dengan gangguan emosi taraf berat4

g. Anak gangguan belajar spesifikh. Anak lamban belajar (slow learner)i. Anak Autisy. Anak ADHDC. Karakteristik dan Kebutuhan Pembelajaran ABK1. Anak dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra)Anak denganmengalamigangguan penglihatan (Tunanetra) adalah anak idupannya.Layanan khusus dalam pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membacamenulis dan berhitung diperlukan huruf Braille bagi yang tunanetra total,dan bagi yang masih memiliki sisa penglihatan diperlukan kaca pembesaratau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar ataudiperbesar. Di samping itu diperlukan latihan orientasi dan mobilitas.Untuk mengenali mereka, kita dapat melihat ciri-ciri sebagai berikut:a. Kurang melihat (kabur), tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 m.b. Kesulitan mengambil benda kecil didekatnya.c. Tidak dapat menulis mengikuti garis lurus.d. Sering meraba-raba dan tersandung waktu berjalan,e. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik kering.f. Tidak mampu melihat.g. Peradangan hebat pada kedua bola mata,h. Mata bergoyang pokkanberdasarkan:a. Berdasarkan ukuran ketajaman penglihatan, anak tunanetradapatdibagi menjadi:1)Mampu melihat dengan ketajaman penglihatan (acuity) 20/70artinya anak tunanetra melihat dari jarak 20feet (6 meter)5

sedangkan orang normal dari jarak 70 feet (21 meter). Merekadigolongkan ke dalam low vision (keterbatasan penglihatan)2)Mampu membaca huruf paling besar di Snellen Chart rikantunanetra total. Ini berarti anak tunanetra melihat huruf E darijarak 6 meter, sedangkan anak normal dari jarak 60 meter.b. Anak dengan keterbatasan penglihatan (low vision)Karakteristik anak yang memiliki keterbatasan penglihatan (low vision):1) Mengenal bentuk atau objek dari berbagai jarak.2) Menghitung jari dari berbagai jarak.3) Tidak mengenal tangan yang digerakan.c. Kelompok yang mengalami keterbatasan penglihatan berat [tunanetratotal:1) Mempunyai persepsi cahaya [light perception)2) Tidak memiliki persepsi cahaya [ no light perception ]d. Dalam perspektif pendidikan, tunanetra dikelompokan menjadi:1) Mereka yang mampu membaca huruf cetak standar.2) Mampu membaca huruf cetak standar, tetapi dengan bantuankaca pembesar.3) Mampu membaca huruf cetak dalam ukuran besar [ukuranhuruf no. 18.].4) Mampu membaca huruf cetak secara kombinasi, cetakanreguler, dan cetakan besar.5) Menggunakan huruf Braille tetapi masih bisa melihat cahaya.Keterbatasan anak tunanetra:a. Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru.b. Keterbatasan dalam berinteraksi dalam lingkungan.c. Keterbatasan dalam mobilitas.6

Kebutuhan pembelajaran anak tunanetraKarena keterbatasan anak tunanetra seperti tersebut di atas makapembelajaran bagi mereka mengacu pada prinsif- prinsif sebagai beikut:a. Kebutuhan akan pengalaman konkrit.b. Kebutuhan akan pengalaman yang terintegrasi.c. Kebutuhan dalam berbuat dan bekerja dalam belajarMedia belajar anak tunanetra dikelompokan menjadi dua yaitu:a. Kelompok tunanetra total dengan media baca tulis huruf Braille.b. Kelompok low vision dengan media baca tulis biasayangdiperbesar [misalnya hurup diperbesar dan menggunakan alatpembesar].2. Anak dengan Gangguan Pendengaran (Tunarungu)Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian dayapendengarannya sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secaraverbal. Walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar,mereka masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus.2.1. Ciri-ciri anak tunarungu adalah sebagai berikut:a. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar.b. Banyak perhatian terhadap getaran.c. Terlambat dalam perkembangan bahasad. Tidak ada reaksi terhadap bunyi atau suara,e. Terlambat perkembangan bahasa,f. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi,g. Kurang atau tidak tanggap dalam diajak bicara,h. Ucapan kata tidak jelas, kualitas suara aneh/monoton,2.2 Kebutuhan pembelajaran anak tunarungu, secara umum tidakberbeda dengan anak pada umumnya. Tetapi mereka memerlukanperhatian dalam kegiatan pembelajaran antara lain:a. nginya7

b. Anak hendaknya didudukkan paling depan, sehingga memilikipeluang untuk mudah membaca bibir guru.c. Perhatikan postur anak yang sering memiringkan kepala untukmendengarkan.d. Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru, bicaralahdengan anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkankepala guru sejajar dengan kepala anak.e. Guru bicara dengan volume biasa tetapi dengan gerakanbibirnya yang harus jelas.3. Anak dengan Gangguan Intelektual (Tunagrahita)Tunarahita (retardasi mental) adalah anak yang secara nyatamengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mentalintelektual di bawah rata-rata,menyelesaikansehingga mengalami kesulitan kam khusus.Ketunagrahitaan mengacu pada intelektual umum yang secarasignifikan berada di bawah rata-rata. Para tunagrahita mengalamihambatan dalam tingkah laku dan penyesuaian diri. Semua ituberlangsung atau terjadi pada masa perkembangannya.Seseorang dikatakan tunagrahita apabila memiliki tiga indikator, yaitu:(1) Keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum atau di bawah if,dan(3)Hambatan perilaku sosial/adaptif terjadi pada usia perkembangan yaitusampai dengan usia 18 tahun.Tingkat kecerdasan seseorang diukur melalui tes inteligensi yanghasilnya disebut dengan IQ (intelligence quotient). Tingkat kecerdasanbiasa dikelompokkan ke dalam tingkatan sebagai berikut:a. Tunagrahita ringan memiliki IQ 70-55b. Tunagrahita sedang memiliki IQ 55-40c. Tunagrahita berat memiliki IQ 40-25d. Tunagrahita berat sekali memiliki IQ 258

Contoh perbedaan kemampuan belajar dan penyelesaian tugas anaktunagrahita berdasarkan ekuivalensi usia kalender (CA) dengan UsiaMental (MA) sebagai berikut:Nama Umur(CA)IQSi A10 th100Umurkecerdasan(MA)10 tahunSi B10 th70-557-5,5 tahunSi C10 th55-405,5-4 tahunSi D10 th40-254 th -2,5tahunSi E10 th25 ke2,5 tahunke bawahKemampuan mempelajari danmelakukan tugasIa dapat mempelajari materipembelajaran/tugas anak usia5,5 tahun sampai dengan 7tahunIa dapat mempelajari materipembelajaran/tugas anak usia4 tahun sampai dengan 5,5tahunIa dapat mempelajari materipembelajaran/tugas anat usia 4tahun sampai 2,5 tahunIa dapat mempelajari materipembelajaran/tugas anak usia2,5 tahun ke bawahIa tidak kesulitan mempelajarikemampuan tugas-tugasseumurnya karena CA-nya,sama dengan MA-nya (normal)3.1 Ciri-ciri fisik dan penampilan anak tungrahita:1) Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar,2) Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia,3) Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan4) Kordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali)3.2. Kebutuhan Pembelajaran Anak Tunagrahita:1) Perbedaan tunagrahita dengan anak normal dalam proses belajaradalah terletak pada hambatan dan masalah atau karakteristikbelajarnya.2) Perbedaan karakteristik belajar anak tunagrahita dengan anaksebayanya, anak tunagrahita mengalami masalah dalam hal yaitu:a. Tingkat kemahirannya dalam memecahkan masalah9

b. Melakukan generalisasi dan mentransfer sesuatu yang baruc. Minat dan perhatian terhadap penyelesaian tugas.4. Anak dengan Gangguan Gerak Anggota Tubuh (Tunadaksa)Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yangmenetap pada anggota gerak [tulang, sendi, otot]. Mereka mengalamigangguan gerak karena kelayuan otot, atau gangguan fungsi syaraf otak(disebut Cerebral Palsy/CP].Pengertian anak Tunadaksa bisa dilihat dari segi fungsi fisiknya dan darisegi anatominya.Dari segi fungsi fisik, tunadaksa diartikan sebagai seseorang yangfisik dan kesehatanya terganggu sehingga mengalami kelainan di dalamberinteraksi dengan lingkungan lamdanlayanankelumpuhandibagiUntuk annya. Kelumpuhan sebelah badan disebut hemiparalise,kelumpuhan kedua anggota gerak bawah disebut paraparalise.4.1 Ciri-ciri anak tunadaksa dapat di lukiskan sebagai berikut:a. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam,b. mpurna/lebih kecil dari biasa,c. Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidakterkendali, bergetar)d. Terdapat cacat pada anggota gerak,e. Anggota gerak layu, kaku, lemah/lumpuh,4.2 Kebutuhan Pembelajaran Anak TunadaksaGuru sebelum memberikan pelayanan dan pembelajaran bagianak tundaksa harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:10

a. Segi kesehatan anakApakah ia memililki kelainan khusus seperti kencing manis ataupernah dioperasi, kalau digerakkan sakit sendinya, dan masalahlain seperti harus meminum obat dan sebagainyab. Kemampuan gerak dan mobilitasApakah anak ke sekolah menggunakan transportasi khusus, alatbantu gerak, dan sebagainya. Hal ini berhubungan denganlingkungan yang harus dipersiapkan.c. Kemampuan komunikasiApakah ada kelainan dalam berkomunikasi, dan alat komunikasiyang akan digunakan (lisan, tulisan, isyarat) dan sebagainya.d. Kemampuan dalam merawat diriApakah anak dapat melakukan perawatan diri dalam aktivitassehari-hari atau tidak. Misalnya; dalam berpakaian, makan,mandi dll.e. PosisiBagaimana posisi anak tersebut pada waktu menggunakan alatbantu, duduk pada saat menerima pelajaran, waktu istirahat, dikamar kecil (toilet), saat makan dan sebagainya. Sehinga physicaltherapis sangat diperlukan.5. Anak dengan gangguan Perilaku dan Emosi (Tunalaras)Anak dengan gangguan perilaku (Tunalaras) adalah anakyangberperilaku menyimpang baik pada taraf sedang, berat dan sangat rganggunyaperkembangan emosi dan sosial atau keduanya, sehingga engembangkanpotensinya memerlukan pelayanan dan pendidikan secara khusus.Di dalam dunia PLB dikenal dengan nama anak tunalaras (behavioraldisorder). Kelainan tingkah laku ditetapkan bila mengandung unsur:a. Tingkah laku anak menyimpang dari standar yang diterima umum.b. Derajat penyimpangan tingkah laku dari standar umum sudah ekstrim.11

c. Lamanya waktu pola tingkah laku itu dilakukan.5.1. Tunalaras (anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku)memiliki ciri-ciri:1) Cenderung membangkang2) Mudah terangsang emosinya/emosional/mudah marah3) Sering melakukan tindakan agresif, merusak, mengganggu4) Sering bertindak melanggar norma sosial/norma susila/hukum5) Cenderung prestasi belajar dan motivasi rendah sering bolosjarang masuk sekolah5.2. Kebutuhan pembelajaran anak Tunalaras.Kebutuhan pembelajaran bagi anak tunalaras yang harus diperhatikanguru antara lain adalah:a. gkan) bagi setiap anak.b. Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan hambatan danmasalah yang dihadapi oleh setiap anak.c. Adanya kegiatan yang bersifat kompensatoris sesuai denganbakat dan minat anak.d. Perlu adanya pengembangan akhlak atau mental melaluikegiatan sehari-hari, dan contoh dari lingkungan.6. Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (gifted dan talented)Anak yang memiliki potensi kecerdasan istimewa (gifted) dan anakyang memiliki bakat istimewa (talented) adalah anak yang memilikipotensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawabterhadap tugas (task commitment) di atas anak-anak seusianya ,diperlukanpelayanan pendidikan khusus. Anak cerdas dan berbakat istimewadisebut sebagai ”gifted & talented children”.12

6.1. Anak cerdas istimewa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:1) Membaca pada usia lebih muda, lebih cepat, dan memilikiperbendaharaan kata yang luas2) Memiliki rasa ingin tahu yang kuat, minat yang cukup tinggi3) Mempunyai inisiatif, kreatif dan original dalam menunjukkangagasan4) Mampu memberikan jawaban-jawaban atau alasan yang logis,sistimatis dan kritis5) Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan6) utama terhadap tugas atau bidang yang diminati,7) Senang mencoba hal-hal baru,8) Mempunyai daya abstraksi,konseptualisasi, dan sintesisyangtinggi, Mempunyai daya imajinasi dan ingatan yang kuat,9) Senang terhadap kegiaan intelektual dan pemecahan-pemecahanmasalah,10) Cepat menangkap hubungan sebab akibat,11) Tidak cepat puas atas prestasi yang dicapainya12) Lebih senang bergaul dengan anak yang lebih tua usianya.13) Dapat menguasai dengan cepat materi pelajaranAnak talented adalah anak yang memiliki kemampuan yang tinggidalam bidang tertentu, misalnya hanya dalam bidang matematik, ilmupengetahuan alam, bahasa, kepemimpinan, kemampuan psikomotor,penampilan seni.6.2 Kebutuhan pembelajaran anak cerdas istimewa dan bakat istimewaa. Program pengayaan horisontal, yaitu:1) mengembangkan kemampuan eksplorasi.2) rluas hal-hal yang ada di luar kurikulum biasa13

3) excekutif intensive dalam arti memberikan kesempatan untukmengikuti program intensif bidang tertentu yang diminati secaratuntas dan mendalam dalam waktu tertentub. Program pengayaan vertikal, yaitu:1) Acceleration, percepatan/maju berkelanjutan dalam mengikutiprogram yang sesuai dengan kemampuannya, dan jangandibatasi oleh jumlah waktu, atau tingkatan kelas.2) Independent study, memberikan seluas-luasnya kepada anakuntuk belajar dan menjelajahi sendiri bidang yang diminati.3) Mentorship, memadukan antara yang diminati anak gifted dantallented dengan para ahli yang ada di masyarakat.7. Anak Lamban Belajar ( Slow Learner)Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensiintelektual sedikit di bawah anak normal, tetapi tidak termasuk anaktunagrahita (biasanya memiliki IQ sekitar80-85). Dalam beberapa halanak ini mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, apilebihbaikdibanding dengan yang tunagrahita. Mereka membutuhkan waktu belajarlebih lama dibanding dengan sebayanya.Sehingga mereka memerlukanlayanan pendidikan khusus.7.1 Ciri-ciri yang dapat di

Identifikasi anak berkebutuhan khusus diperlukan agar keberadaan . Anak lamban belajar (slow learner) i. Anak Autis y. Anak ADHD C. Karakteristik dan Kebutuhan Pembelajaran ABK 1. Anak dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra) . Hambatan perilaku sosial/adaptif terjadi pada usia perkembangan yaitu

Related Documents:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Latar belakang yang menjadikan terwujudnya Implementasi Konsep International Style pada Hotel Bintang Empat di Kawasan Sudirman Bandung, dibagi dalam dua perihal. Perihal pertama yaitu, latar belakang lokasi dan latar belakang perencanaan proyek. Perihal – perihal tersebut akan dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka konseptual , serta hipotesis penelitian.

Bab I, merupakan pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II, merupakan gambaran umum kepercayaan masyarakat Jepang terhadap legenda atau mitos tentang hantu.

Bab 1 Pendahuluan Page 1-1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km2 yang memiliki keanekaragaman sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar.

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .