LAPORAN DAMPAK ASEAN ECONOMIC COMMUNITY TERHADAP SEKTOR .

3y ago
22 Views
2 Downloads
1.64 MB
109 Pages
Last View : 27d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Baylee Stein
Transcription

LAPORANDAMPAK ASEAN ECONOMIC COMMUNITYTERHADAP SEKTOR INDUSTRI DAN JASA,SERTA TENAGA KERJA DI INDONESIANOMOR LAP- 10/KF.4/2014JAKARTA, 30 DESEMBER 2014

KATA PENGANTARDengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada akhirnya kami dapatmenyelesaikan Laporan Tim Dampak ASEAN Economic Community Terhadap SektorIndustri dan Jasa, Serta Tenaga Kerja di Indonesia. Di era globalisasi saat ini, peningkatanjaringan perdagangan internasional menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Dalam cetakbiru tersebut juga ditetapkan bahwa ada 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan. Tujuhdiantaranya adalah sektor barang, yaitu industri agro, perikanan, industri berbasis karet,industri tekstil dan produk tekstil, industri kayu dan produk kayu, peralatan elektronik, danotomotif. Sementara sisanya adalah lima sektor jasa, yakni transportasi udara, pelayanankesehatan, pariwisata, logistik, serta industri teknologi informasi atau e-ASEAN. Denganterintegrasinya sektor-sektor tersebut tentunya akan membawa implikasi terutamaterhadap pergerakan barang dan jasa antar negara ASEAN yang semakin bebas. Disamping itu, integrasi tersebut juga diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan faktorfaktor produksi, khususnya tenaga kerja antar sesama negara anggota.Kegiatan Tim Kajian Dampak ASEAN Economic Community Terhadap SektorIndustri dan Jasa, Serta Tenaga Kerja di Indonesia ini dibiayai dengan DIPA BadanKebijakan Fiskal tahun anggaran 2014. Tim mengucapkan terima kasih antara lain kepadaKepala Badan Kebijakan Fiskal, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, dan seluruhpihak yang telah membantu terlaksananya seluruh kegiatan tim ini.Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat beberapa kekurangan ataupunkelemahan, baik dalam hal teknik penulisan laporan maupun isi atau materi. Namundengan kritik, saran, dan informasi dari Anda, kegiatan ini dapat menjadi lebih baik. TimKajian Dampak ASEAN Economic Community Terhadap Sektor Industri dan Jasa, SertaTenaga Kerja di Indonesia mengucapkan terima kasih atas kritik, saran, dan informasi yangmembangun guna perbaikan dalam penyelesaian laporan ini.Ketua TimMuhammad Afdi NizarNIP 196910151994031001i

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR . iDAFTAR ISI . iiDAFTAR TABEL . ivDAFTAR GAMBAR .v1.BAB I PENDAHULUAN.11.1.Latar Belakang .11.2.Tujuan Penelitian .21.3.Metodologi Penelitian .21.3.1. Metode Analisis .21.3.2. Data dan Sumber Data .31.3.3. Output Penelitian .32.BAB II TINJAUAN LITERATUR .42.1.Integrasi Ekonomi .42.2.ASEAN Economic Community (AEC) .52.1.1. Latar Belakang .52.1.2. Karakteristik AEC .52.2.Studi Empiris .62.2.1. Dampak Integrasi terhadap industri manufaktur .62.2.2. Dampak Integrasi terhadap tenaga kerja .63.BAB III MENUJU MEA 2015 .83.1.ASEAN di Mata Dunia .83.1.1. Populasi dan Ketenagakerjaan .83.1.2. PDB dan Pertumbuhan Ekonomi .113.1.3. Perdagangan .133.2.Indonesia di mata ASEAN.203.2.1. Populasi dan Ketenagakerjaan .203.2.2. PDB dan Pertumbuhan Ekonomi .243.2.3. Perdagangan .264.BAB IV ANALISIS DAMPAK MEA .31ii

4.1.Daya Saing dan Peluang Produk Manufaktur Indonesia .314.1.1. Produk Berbasis Agro .314.1.2. Produk dari Karet .354.1.3. Produk Perikanan .364.1.4. Produk dari Kayu .374.1.5. Tekstil dan Produk Tekstil. .384.1.6. Produk Elektronik .414.1.7. Produk otomotif .414.2.Posisi Indonesia Dalam Daya Saing Global .424.2.1. Global Competitiveness Index .444.2.2. Logistics Performance Index (LPI) .494.2.3. Easing Doing Busines Index .504.3.Daya Saing Ketenagakerjaan .514.3.1. Kondisi Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia Saat Ini .514.3.2. Strategi Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia .534.3.3. Tantangan Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia .575.BAB V PELUANG DAN TANTANGAN .596.BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .636.1.Kesimpulan .636.2.Rekomendasi.64DAFTAR PUSTAKA .65LAMPIRAN .1iii

DAFTAR TABELTabel 3.1. Populasi ASEAN dan Dunia (ribu) . 9Tabel 3.2. Perdagangan Asean Ke Dunia Tahun 1995-2013 (Milyar USD) . 14Tabel 3.3. 10 Komoditas Ekspor ASEAN ke Dunia Terbesar Berdasarkan SITC 3 Dijit(ribuan USD) . 16Tabel 3.4. 10 Komoditas Ekspor Asean ke Dunia dengan Nilai Net Ekspor Terbesar (ribuUSD) . 17Tabel 3.5. 10 Komoditas Impor ASEAN dari Dunia Terbesar Berdasarkan SITC 3 Dijit(ribu USD) . 17Tabel 3.6. 10 Komoditas Ekspor Asean ke Dunia dengan Nilai Net Impor Terbesar (ribuUSD) . 18Tabel 3.7. Matrik Perdagangan Negara di Asia Tenggara Tahun 2011 – 2013 (ribuan DollarAS) . 19Tabel 3.8. Perdagangan Indonesia Ke Asean Tahun 1995-2013 (Milyar USD) . 26Tabel 3.9. 10 Komoditas Ekspor Indonesia ke Asean Terbesar Berdasarkan SITC 3 Digit(ribu USD) . 28Tabel 3.10. 10 Komoditas Ekspor Indonesia ke ASEAN dengan Nilai Net Ekspor Terbesar(ribu USD) . 29Tabel 3.11. 10 Komoditas Impor Indonesia dari Asean Terbesar Berdasarkan SITC 3 Digit(ribu USD) . 29Tabel 3.12. 10 Komoditas Ekspor Indonesia ke ASEAN dengan Nilai Net Impor Terbesar(ribu USD) . 30Tabel 4.1. Daya Saing Produk Berbasis Agro . 35Tabel 4.2. Daya Saing Produk Karet . 36Tabel 4.3. Daya Saing Produk Perikanan . 37Tabel 4.4. Daya Saing Produk Dari Kayu . 38Tabel 4.5. Daya Saing Tekstil dan Produk Tekstil . 40Tabel 4.6. Daya Saing Produk Elektronik . 41Tabel 4.7. Daya Saing Produk Otomotif . 42Tabel 4.8. Rekap Produk-produk Unggulan dan Produk yang Membutuhkan Intervensi 42Tabel 4.9. Skor Daya Saing Indonesia Tahun 2012-2014 . 47Tabel 4.10. Skor Daya Saing Indonesia Tahun 2012-2014 . 48Tabel 4.11. LPI Negara-negara ASEAN Tahun 2012 dan 2014 . 49Tabel 4.12. Easing Doing Business Index Negara-negara ASEAN Tahun 2014 . 50Tabel 4.13. Sebaran BLK di Seluruh Indonesia . 55iv

DAFTAR GAMBARGambar 3.1. Jumlah Populasi ASEAN dan Dunia . 8Gambar 3.2. Jumlah Angkatan Kerja ASEAN dan Dunia (ribu) . 9Gambar 3.3. Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja di ASEAN dan Dunia (ribu) . 10Gambar 3.4. Jumlah Pengangguran di ASEAN dan Dunia (ribu) . 11Gambar 3.5. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan ASEAN – 5 Tahun 2001-2013 . 12Gambar 3.6. Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata tahun 2004-2013 . 13Gambar 3.7. Pertumbuhan Ekonomi beberapa Negara ASEAN 2001-2013 . 13Gambar 3.8. Perkembangan Ekspor-Impor ASEAN ke Dunia . 15Gambar 3.9. Pertumbuhan Ekspor-Impor ASEAN ke Dunia . 15Gambar 3.10. Perkembangan Pertumbuhan dan Share Ekspor-Impor ASEAN ke Dunia15Gambar 3.11. Jumlah Populasi Indonesia dan ASEAN . 21Gambar 3.12. Jumlah Angkatan Kerja Indonesia dan ASEAN . 22Gambar 3.13. Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja di Indonesia dan ASEAN . 23Gambar 3.14. Jumlah Pengangguran di Indonesia dan ASEAN . 24Gambar 3.15. Ekspor-Impor Indonesia ke ASEAN . 27Gambar 3.16. Pertumbuhan Ekspor-Impor Indonesia ke ASEAN . 27Gambar 3.17. Peran Ekspor – Impor Indonesia terhadap ASEAN . 27Gambar 4.1. Komponen Global Competitiveness Index . 45Gambar 4.2. Peringkat daya saing Negara-Negara ASEAN . 46Gambar 4.3. Skor dan Peringkat daya saing Negara ASEAN 2006 – 2014 . 46Gambar 4.4. Skor Daya Saing Indonesia Tahun 2012-2014 . 47Gambar 4.5. Komposisi Tenaga Kerja Menurut Pendidikan per Agustus 2014 . 52v

1. BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar BelakangKerjasama ekonomi antar negara-negara anggota ASEAN telah dimulai sejakdisahkannya Deklarasi Bangkok tahun 1967. Tujuan kerjasama ini adalah untukmempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya. Dalamdinamika perkembangannya, kerjasama ekonomi ASEAN diarahkan pada pembentukanKomunitas Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) yangpelaksanaannya berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kerjasama di bidangpolitik-keamanan dan sosial budaya.Setelah krisis ekonomi yang melanda khususnya kawasan Asia Tenggara, paraKepala Negara ASEAN pada KTT ASEAN ke-9 di Bali, Indonesia tahun 2003,menyepakati pembentukan komunitas ASEAN (ASEAN Community) dalam bidangKeamanan Politik (ASEAN Political-Security Community), Ekonomi (ASEAN EconomicCommunity), dan Sosial Budaya (ASEAN Socio-CultureCommunity), yang kemudiandikenal dengan Bali Concord II. Untuk pembentukan ASEAN Economic Community padatahun 2015, ASEAN telah menyepakati akan diarahkan pada integrasi ekonomi kawasanyang implementasinya mengacu pada cetak biru (blueprint) AEC. AEC Blueprint inimemuat empat pilar utama yaitu: (1) ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksiyang didukung dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidikdan aliran modal yang lebih bebas; (2) ASEAN sebagai kawasan dengan daya saingekonomi tinggi, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak ataskekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce; (3)ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemenpengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negaranegara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam); dan (4) ASEAN sebagaikawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan elemenpendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkanperan serta dalam jejaring produksi global (ASEAN, 2007a dan ASEAN, 2013).Dalam cetak biru tersebut juga ditetapkan bahwa ada 12 sektor prioritas yang akandiintegrasikan. Tujuh diantaranya adalah sektor barang, yaitu industri agro, perikanan,industri berbasis karet, industri tekstil dan produk tekstil, industri kayu dan produk kayu,peralatan elektronik, dan otomotif. Sementara sisanya adalah lima sektor jasa, yaknitransportasi udara, pelayanan kesehatan, pariwisata, logistik, serta industri teknologiinformasi atau e-ASEAN. Dengan terintegrasinya sektor-sektor tersebut tentunya akanmembawa implikasi terutama terhadap pergerakan barang dan jasa antar negara ASEANyang semakin bebas. Di samping itu, integrasi tersebut juga diperkirakan akanmempengaruhi pergerakan faktor-faktor produksi, khususnya tenaga kerja antar sesamanegara anggota.1

Dalam kondisi demikian, masalah daya saing masing-masing negara menjadi salahsatu besaran penting yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu perlu dilakukan kajianmengenai dampak MEA terhadap daya saing Indonesia secara umum dan daya saing sektorindustri manufaktur secara khusus. Selain itu, juga perlu dikaji tentang masalahketenagakerjaan, terutama pada sektor industri manufaktur. Yang tidak kalah pentingnyauntuk dikaji adalah terkait dengan kendala-kendala dan tantangan serta prospek ke depan.1.2.1.2.3.4.Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk:Melakukan analisis dan pemetaan terhadap daya saing Indonesia dibandingkandengan negara-negara anggota ASEAN lainnya.Melakukan analisis dan pemetaan tentang kinerja sektor industri manufakturIndonesia, khususnya sektor-sektor yang diintegrasikan dan dibandingkan dengankinerja di negara-negara anggota ASEANMelakukan analisis terkait dengan tenaga kerja pada sektor industri manufakturIndonesia.Melakukan analisis dan pemetaan tentang kendala dan tantangan yang dihadapiserta prospek ke depan1.3. Metodologi Penelitian1.3.1. Metode AnalisisUntuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian ini digunakan duapendekatan, yaitu: (i) metode analisisi kualitatif-deskriprif dan (ii) metode analisiskuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan mengunakan indek keunggulankomparatif (revealed comparative advantage, RCA), yaitu suatu indeks yangmenunjukkan daya saing ekspor komoditi dengan produk-produk sejenis dari negara laindi pasar global (Balassa, 1965 dan 1977; Muendler, 2007). Daya saing tersebut secaraumum dinilai dengan benchmark 1. Suatu produk dikatakan memiliki daya saing dankeunggulan komparatif apabila memiliki nilai RCA 1 dan sebaliknya apabila memilikiRCA 1. Indeks RCA tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:𝑋𝑖𝑗𝑋𝑅𝐶𝐴𝑗 𝑤𝑗 𝑋𝑖𝑋𝑤dimana:𝑅𝐶𝐴𝑗 indeks daya saing komoditi j di pasar global;𝑋𝑖𝑗 ekspor komoditi j oleh negara i;𝑋𝑤𝑗 total ekspor komoditi j di dunia;𝑋𝑖 total ekspor negara i; dan𝑋𝑤 total ekspor dunia.2

1.3.2. Data dan Sumber DataData yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtut waktu (timeseries), yaitu : (i) data PDB Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya; (ii)data ekspor dan impor Indonesia, ASEAN dan Dunia; dan (iii) data ketenagakerjaanIndonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Data tersebut bersumber dari (i)Badan Pusat Statistik, khusus untuk Indonesia; (ii) Sekretariat ASEAN; (iii) UN Nations;dan (iv) World Bank. Disamping itu, pengumpulan data dan informasi juga dilakukanmelalui focus group discussion (FGD) dengan melibatkan stakeholders, antara lain BadanKebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Kementerian KoordinatorPerekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Tenaga Kerja, Badan KoordinasiPenanaman Modal (BKPM), dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dansejumlah asosiasi antara lain Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia(Gaikindo), Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia (Gappindo), Asosiasi PegusahaIndonesia (Apindo), Asosiasi Konstruksi Indonesia, dan Ikatan Nasional KonsultanIndonesia (Inkindo).1.3.3. Output PenelitianPenelitian ini diharapkan akan menghasilkan:1.2.3.4.Analisis dan pemetaan terhadap daya saing Indonesia dibandingkan dengan negaranegara anggota ASEAN lainnya.Analisis dan pemetaan tentang kinerja sektor industri manufaktur Indonesia,khususnya sektor-sektor yang diintegrasikan dan dibandingkan dengan kinerja di

dan (iv) World Bank. Disamping itu, pengumpulan data dan informasi juga dilakukan melalui focus group discussion (FGD) dengan melibatkan stakeholders, antara lain Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Tenaga Kerja, Badan Koordinasi

Related Documents:

Key structural policy challenges . APO Asian Productivity Organization ASAPCP ASEAN Strategic Action Plan for Consumer Protection ASCC ASEAN Socio-Cultural Community ASEAN Association of Southeast Asian Nations ASEAN 3 ASEAN-10 countries plus China, Japan and South Korea ASEAN 6 ASEAN 3 countries plus Australia, India and New Zealand ASEAN-5 Indonesia, Malaysia, the Philippines, Thailand and .

ASEAN 1 y RECEP, al menos hasta ahora, aparezcan como iniciativas limitadas a AP ASEAN (10): hacia la ASEAN Economic Community (Mercado Único) en 2015 ASEAN 1: la ASEAN, separadamente, con las 6 principales economías de AP(Aus, China, India, Japón, NZ y Rep. Corea) ASEAN 3: un área de libre comercio que reúna a ASEAN (10), China, Japón y Corea,

6 List of Abbreviations ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 List of Abbreviations AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome AMS ASEAN Member States ASEAN Association of Southeast Asian Nations ASEAN-6 Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand ASEANstats Statistics Division of the ASEAN Secretariat CLMV Cambodia, Lao PDR, Myanmar, and .

Russia Summit in Sochi the ASEAN-Russia Eminent Persons Group, which included representatives of all ten ASEAN member states and Russia, issued its report titled "ASEAN and Russia: a Future-Oriented Multidimensional Strategic Partnership". Its main recommendation was about upgrading ASEAN-Russia relations to the level of strategic partnership

ASEAN Member States, this IMTS Yearbook contains comprehensive statistics on ASEAN trade in goods through a ten-year data series (1993 to 2013) highlighting . Jakarta, March 2015. TABLE OF CONTENTS Methodological Notes and Sources 1 1 Trends in ASEAN Trade 3 1A Trend in ASEAN Trade 4 1B Trend in Extra-ASEAN Trade 9

Cooperation in November 2002 to establish the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Since then, trade and economic ties between ASEAN and China have been growing rapidly. 2003 Signing of Joint Declaration of the Heads of State/Government of the ASEAN Nations and China on Strategic Partnership for Peace and Prosperity at the 7th ASEAN-China Summit

standar laporan keuangan 4.20 Membuat laporan keuangan 3.20.1 Menjelaskan standard laporan keuangan 3.20.2 Menganalisis standard laporan keuangan usaha produk barang/ jasa 4.20.1 Menyusun laporan keuangan Penyususnan laporan keuangan - Mengamati untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyusunan laporan keuangan usaha

Indispensable economic partners The economies of Japan and ASEAN countries are becoming increasingly interdependent. With the growing cross-border movement of people, goods, money, information, etc., ASEAN has become the second largest trade partner of Japan, after China, as of 2013 and Japan is the second largest non-ASEAN investor for ASEAN .