Pengaruh Pendidikan Dan Latihan, Motivasi Kerja Dan Masa .

3y ago
60 Views
2 Downloads
235.76 KB
9 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Matteo Vollmer
Transcription

Volume 1 No. 1 Juni 2018Pengaruh Pendidikan dan Latihan, Motivasi Kerja dan Masa KerjaTerhadap Profesionalisme Guru SMKN di WonosoboSidik Wardoyo1, Ki Supriyoko21SMKN di Wonosobo, 2Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta1mirza05@yahoo.com, 2kisupriyoko@yahoo.co.idAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalamanpelatihan dan pendidikan program, motivasi kerja dan masa kerja terhadapprofesionalisme guru SMK negeri di Kabupaten Wonosobo tahun 2015. Pengaruhditemukan secara simultan atau parsial setiap variabel. Ada tiga variabel bebasdan satu variabel yang dibundel. Ini adalah penelitian korelatif yaitu untukmencari hubungan antara variabel yang ditampilkan dan angka koefisien korelasi.Data yang diambil dari populasi adalah guru SMK negeri di Kabupaten WonosoboProvinsi Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data adalah instrumen angket. Teknikanalisis menggunakan analisis regresi berganda dengan tiga prediktor. Ujihipotesis secara simultan menggunakan uji simultan dengan Uji F atau UjiANOVA dilanjutkan dengan uji hipotesis secara individual dengan uji parsialdengan uji F. Data diuji dengan menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas,uji multikolinearitas dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan: (1) Ada pengaruh positif dan signifikansi pelatihan danpengalaman program pendidikan, motivasi kerja dan masa kerja secara simultanterhadap profesionalisme guru SMK negeri di Kabupaten Wonosobo sehinggafaktor pohon memiliki pengaruh yang kuat. menuju profesionalisme guru. (2) Adapengaruh positif dan signifikansi pelatihan dan pengalaman program pendidikansecara parsial terhadap profesionalisme guru SMK negeri di Kabupaten Wonosobo(3) Ada pengaruh positif dan signifikansi motivasi kerja terhadap komitmen kerjaguru SMK negeri di Wonosobo. kabupaten. (4) Ada pengaruh positif dansignifikansi masa kerja secara parsial terhadap profesionalisme guru guru SMKnegeri di Kabupaten Wonosobo.Kata Kunci: pengaruh pengalaman program pendidikan dan pelatihan, motivasikerja dan masa kerja terhadap profesionalisme guru.Abstract: The research is intended to know the influence of training and educationprogram experience, working motivation and working period toward theprofessionalism of state vocational high school teachers in Wonosobo regency in2015. The influence found simultaneously or partially each variable. There arethree free variables and one bundled variable. This is correlative research namelyto look for the relationship between the shown variable and correlation coefficientnumber. The data taken from population is state vocational school teachers inWonosobo Regency Central Java Province. The collecting data technique wasquestionnaire instrument. The analysis technique used doubled regression analysiswith three predictors. The hypothesis test was simultaneously used simultant test byF-Test or ANOVA Test continued by hypothesis test individually by partial test byMedia Manajemen Pendidikan 2018107

Volume 1 No. 1 Juni 2018F test. The data is tested by using prerequisite test namely normality test,multycolinearity test with significance level 5%. Based on the research result, itcan be concluded (1) There was positive influence and significance training andeducation program experience, working motivation and working periodsimultaneously toward the professionalism of state vocational school teachers inWonosobo regency so that the tree factors had strong influence toward teacherprofessionalism. (2) There was positive influence and significance training andeducation program experience partially toward the professionalism of statevocational school teachers in Wonosobo regency (3) There was positive influenceand significance of working motivation toward the working commitment of statevocational high school teachers in Wonosobo regency. (4) There were positive andsignificance of working period partially toward teacher professionalism of Statevocational high school teachers in Wonosobo regency.Keywords: the influence of education and training program experience, workingmotivation and working period toward teacher professionalism.PendahuluanProfesionalitas guru memang menjadi salah satu syarat utama mewujudkan pendidikanbermutu. Oleh karena itu, pemerintah telah mengupayakan langkah-langkah strategis untukmeningkatkan profesionalitas guru-guru di Tanah Air. Kedudukan guru sebagai tenagaprofesional berfungsi untuk meningkatkan martabat guru serta perannya sebagai agenpembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sejalan dengan fungsi tersebut,kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikannasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Guru sebagai penentu keberhasilan pendidikan di Indonesia. Komitmen Gurudipengaruhi antara lain latar belakang, sikap kepribadian dan harapan-harapan. Pendidikanmengajarkan tentang kompetensi keahlian dan sekaligus budi pekerti dan berkarakter bangsaIndonesia.Guru yang merupakan ujung tombak pendidikan harus menjalankan pekerjaannyasecara profesional. Pekerjaan profesional adalah pekerjaan pada bidang keahlian tertentu denganmemenuhi standar mutu tertentu.Pendidikan dan Latihan (diklat) guru sebagai salah satu sarana peningkatankeprofesionalan pekerjaan.Motivasi berkaitan dengan usaha untuk mencapai tujuan apa pun, kita akanmemfokuskan menjadi tujuan-tujuan organisasional untuk mencerminkan minat kita terhadapperilaku yang berhubungan denganMasa kerja sebagai pengalaman guru dengan bertambahnya usia dan pengalamannyamaka makin kompeten di bidangnya. Pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru yangpaling baik”. Walaupun pada para guru senior sering dijumpai sudah dengan pendapatnya sulitmenerima perubahan yang ada pada proses pendidikan motode baru.Profesional guru akan menjadi sandaran keberhasilan pendidikan dipengaruhi olehbanyak hal. Jika profesionalisme guru rendah maka hasil pendidikan juga akan rendah.Peningkatan profesional guru akan meningkat antara lain dengan ditingkatkannya pengetahuandan ketrampilan yang didapatkan melalui pendikan dan latihan. Dengan skill / ketrampilan yangtinggi akan memudahkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sehingga tidak menjadibeban berat dalam dirinyaIdentifikasi Masalah dalam penelitian ini antara lain: (1) Pengalaman pendidikan danlatihan yang beragam mempengaruhi cara kerja guru. (2) Motivasi kerja yang sangat beragamsehingga berpengaruh pada profesionalisme guru dalam menjalankan tugas. (3) Masa kerja yangMedia Manajemen Pendidikan 2018108

Volume 1 No. 1 Juni 2018beragam mempengaruhi cara kerja guru. (4) Kompetensi yang masih beragam yang dimilikiguru dalam pembelajaran sehingga mempengaruhi profesionalisme guru. Dari identifikasimasalah tersebut, maka Penulis hanya akan meneliti pada “Pengaruh Pengalaman Pendidikandan Latihan, Motivasi kerja dan Masa Kerja Terhadap Profesionalisme Guru Sekolah MenengahKejuruan Negeri di Wonosobo”.Untuk mengetahui hasil penelitian ini maka perlu di rumuskan permaslahan yang akantimbul: (1) Bagaimanakah pengaruh pengalaman diklat, motivasi kerja dan masa kerja terhadapprofesionalisme guru? (2) Bagaimanakah pengaruh pengalaman diklat terhadap profesionalismeguru? (3) Bagaimakah pengaruh motivasi kerja terhadap profesionalisme guru? (4)Bagaimanakah pengaruh masa kerja terhadap profesionalisme guru?Tujuan penelitian ini adalah dirumuskan sebagai berikut: (1) Untuk menganalisis adaatau tidaknya pengaruh pengalaman diklat, motivasi dan masa kerja terhadap profesionalismeguru. (2) Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh pengalaman diklat terhadapprofesionalisme guru. (3) Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh motivasi terhadapprofesionalisme guru. (4) Untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh masa kerja terhadapprofesionalisme guru.Profesionalisme guru adalah guru yang memiliki kompetensi profesional. Kompetensiprofesional yang dimaksud dalam hal ini merupakan kemampuan guru dalam pengusaan materipelajaran secara luas dan mendalam. Yang dimaksud dengan pengusaan materi secara luas danmendalam dalam hal ini termasuk pengusaan kemampuan akademik lainnya yang berperansebagai pendukung profesionalisme guru. Kemampuan akademik tersebut antara lain, memilikikemampuan dalam menguasai ilmu, jenjang dan jenis pendidikan yang sesuai.Pendidikan dan latihan adalah suatu rangkaian yang sistematik dan terorganisasi darikegiatan-kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, danpemahaman dan/atau motivasi yang berhubungan dengan kerja seorang individu.Pendidikan dan latihan bertujuan peningkatan keterlaksanaan pekerjaan secara apindividu.Motivasimerupakan suatu keadaan ataukondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakanseseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapatmencapai tujuannya.Masa kerja adalah pengalaman/waktu yang telah dilakukan dalam melaksanakan profesikeguruan seseorang dengan menjalankan tugas sesuai bidangnya. Penempatan dan penugasanpegawai adalah kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimiliki yaitu The Right Man OnThe Right Place dimana harus memperhatikan bidang keahliannya (Suharsimi Arikunto,2012:173).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhiprofesionalisme guru dan analisa untuk peningkatan kinerja guru pada masa yang datang makadirumuskan sebagai berikut: (1) Untuk menganalisis adakah pengaruh pengalaman diklat,motivasi dan masa kerja terhadap profesionalisme guru. (2) Untuk menganalisis adakahpengaruh pengalaman diklat terhadap profesionalisme guru.(3)Untuk menganalisis adakahpengaruh motivasi terhadap profesionalisme guru. (4) Untuk menganalisis adakah pengaruhmasa kerja terhadap profesionalisme guru.Kegunaan hasil penelitian adalah (1) secara teoritis pengaruh pengalaman diklat,Motivasi kerja, masa kerja secara bersama-sama atau secara parsial terhadap profesionalismeguru di sekolah. (2) Secara Praktis adalah (a) Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan danpengalaman peneliti dalam menganalisis/menilai/mengevaluasi pengaruh pengalaman diklat,morivasi kerja, masa kerja secara bersama-sama atau secara persial terhadap profesionalismeguru SMK Negeri se Kabupaten Wonosobo. (b) Bagi Guru SMK negeri se KabupatenWonosobo menjadi pengetahuan dan sarana evaluasi bahwa pengalaman diklat, motivasi kerja,masa kerja secara bersama-sama atau secara parsial telah menjadikan guru lebih professionalMedia Manajemen Pendidikan 2018109

Volume 1 No. 1 Juni 2018dalam menjalankan tuga. (c) Bagi Kepala SMK dapat menjadikan pertimbangan dalammengambil kebijakan bahwa untuk meningkatkan profesionalisme guru perlu pengalamandiklat, motivasi kerja, masa kerja secara bersama-sama atau secara parsial. (d) Dinas Pendidikandan Instansi terkait sebagai sumber pertimbangan dalam membuat kebijakan dalampengembangan lembaga-lembaga diklat sebagai lembaga formal untuk meningkatkanprofessional guruMetode PenelitianJenis penelitian merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuanuntuk melihat hubungan fungsional antara variabel-variabel penelitian yakni meliputi variabeldependen dan independen dengan pendekatan kuantitatif. Waktu dan tempat penelitianPenelitian dilakukan di Wonosobo pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri pada bulanSeptember - November 2015.Target/Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini dengan metode Proportional RandomSampling pada guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tahun 2015. Sekolah MenengahKejuruan Negeri sejumlah 7 dengan jumlah guru sejumlah 346 orang. Dari data NomogramHarry King ditarik garis dari 346 melewati 5 prosen didapatkan mendekati titik 40 diambil 39taraf kepercaraan 95 % faktor pengalinya 1,195. Anggota Populasi berjumlah 346 orang gurudiambil dengan tingkat kesalahan 5 % atau tingkat kepercayaan 95 % maka jumlah sampeladalah 0,39 x 346 x 1,195 161,2533 orang, diambil 161 orang guru.Besarnya anggota sampel persekolah secara porposional diambil denganmemperhatikan jumlah guru tia p sekolah. Rumusan yang digunakan adalah:𝑛𝑛X 𝑥𝑥 𝑛𝑛𝑛𝑛 ��𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛Di mana:X Besarnya sampelΣn total Besarnya Populasins total Besarnya sampel keseluruhann besarnya sampel tiap sekolahProsedurUntuk memperoleh data yang akurat maka peneliti menggunakan angket yang diberikankepada responden untuk di isi. Adapaun angket yang diisi oleh responden adalah Angketpengalaman pendidikan dan latihan, motivasi kerja dan masa kerja berupa pernyataanpernyataan mengenai keikutsertaan dan pengaruhnya terhadap profesionalisme guru. Bentukpengukuran menggunakan skala likert dengan rentang 1 s.d. 5, dengan alternatif jawaban 5:Selalu, 4: Sering, 3: Kadang-kadang, 2: Jarang, dan 1:Tidak pernah. Untuk Angket masa kerjaberupa pertanyaan lamanya menjadi guru dalam tahun dan bulan.Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua tahap yaitu ujipersyaratan data dan uji hipotesis penelitian.Uji persyaratan data adalah data hasil penelitian sebelum dianalisis menggunakanmetode statistik maka harus dilakukan uji persyarat analisis. Uji prasyarat yang dilakukan yaituuji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas, uji multikolonearitas, uji heterokedastisitas dan ujioutokorelasi.Uji Normalitas adalah untuk mengetahui data diambil dari populasi yang berdistribusinormal atau tidak. Rumus statistik inferensial dalam menguji hipotesa berdasarkan data yangmemenuhi sebaran normal. Dengan demikian data berdistribusi normal merupakan persyaratanyang harus terpenuhi. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dariKolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilks pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan menggunakanMedia Manajemen Pendidikan 2018110

Volume 1 No. 1 Juni 2018Program SPSS v.16.0. Uji hipotesis nol (Ho) yang menyatakan diterima bahwa sampel berasaldari populasi yang berdistribusi normal jika P 0,05 dan Ho ditolak jika P 0,05 yang berartipopulasi berdistribusi tidak normal.Uji linearitas dilakukan untuk mencari persamaan garis regresi variabel bebas Xterhadap variabel terikat Y, berdasar garis regresi yang terbentuk. Uji keberartian koefisien garisregresi serta linearitasnya. Apabila dari hasil uji linearitas didapatkan distribusi datanya linearmaka analisis regeresi (anreg) menggunakan anreg linear. Jika distribusi datanya tidak linearmaka analisis regresinya menggunakan analisis regresi non lenear. Analisis data untuk ujilinearitas menggunakan program SPSS v.16.0. Uji hipotesis nol (Ho) yang menyatakan Modelregresi linear jika P 0,05 dan Ho ditolak jika P 0,05 yang berarti model regresi linear.Uji multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung koefisien ganda danmembandingkannya dengan koefisien korelasi antar variabel bebas, diambil kasus regresi X 1 ,X 2 , X 3 , terhadap Y. Uji multikolinearitas dilakukan dengan uji regresi, berpatokan nilai VIF(Variance Inflation Factor) dan koefisien korelasi antar variabel bebas.Kriteria yang digunakan adalah (1) Jika nilai VIF di sekitar angka 1 atau memiliki toleransimendekati 1, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas. (2) Jika koefisienkorelasi antar variabel bebas kurang dari 0,5, maka tidak terdapat masalah kolinearitas.Uji hipotesis adalah untuk mengolah data hasil penelitian yang berupa angka, sehinggadapat menjawab rumusan masalah yang diajukan secara logis dan sistematis. Uji hipotesis yangdilakukan meliputi analisis diskriptif data penelitian, analisis korelasi dan pengujian hipotesis.(a) Hipoteisis diskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuatperbandingan atau hubungan. (Sugiyono 2012:86). Data yang ditampilkan antara lain mean,median, modus, nilai maksimal, nilai minimal, standar deviasi dan nilai total. (b) Hipotesiskorelasi adalah digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antar variabel baikhubungan yang bersifat simetris, kausal dan reciprocal. Analisis regresi digunakan untukmemprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independendimanipulasi/diubah-ubah atau naik-turun. (Sugiyono, 2012:260)Untuk menguji hipotesis pertama digunakan analisis regresi ganda dengan 3 variabelindependen dengan persamaan (Sugiyono, 2012:275):Y a b 1 X 1 b 2 X 2 b 3 X 3Di mana:Y Profesionalisme guruX1 Pengalaman DiklatX2 Motivasi KerjaX3 Masa KerjaUji hipotesisPengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang dirumuskandapat teruji benar atau tidaknya. Adapun analisis yanga yangdigunakan adalah analisis regresimenggunakan Uji Simultan dan Uji ParsialUji simultan dengan F tes digunakan untuk menguji pengaruh variabel independensecara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikanpengalaman diklat, Motivasi kerja dan masa kerja terhadap Profesionalisme guru. Kreteriaadalah p-value (sig) 0,000 0,05 artinya signifikan, Apabila F hitung F table artinyasignifikan, signifikan disini artinya Hk diterima dan Ho ditolak dan apa bila F hitung F tableartinya tidak signifikan, tidak signifikan artinya Hk ditolak dan Ho diterima.Uji Parsial dengan T-test tersebut untuk mengetahui besarnya pengaruh variabelindependen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat padatabel Coefficients. Nilai dari uji T-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig) masingmasing variabel independen dari level of significant, atau t-hitung (pada kolom t) dari ttabel.Media Manajemen Pendidikan 2018111

Volume 1 No. 1 Juni 2018Hasil Penelitian Dan PembahasanBerdasarkan uji Simultan berdasarkan hasil analisis regresi uji simultan dengan F-tesdiperoleh hasil sebagai berikut: Output perhitungan statistik tersebut menunjukkan p-value (Sig)0,000 0,05 artinya signifikan, sedangkan F hitung 60,450 F tabel (8,544) artinya signifikan.Signifikan di sini berarti Hk diterima dan Ho ditolak. Maksudnya kondisi pengalaman diklat,motivasi kerja, dan masa kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap profesionalismeguru.Hasil uji Parsial dengan T-test tersebut untuk mengetahui besarnya pengaruh variabelindependen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat padatabel Coefficients. Nilai dari uji T-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig) masingmasing variabel independen lebih kecil dari level of significant, atau t-hitung (pada kolom t)lebih besar dari t-tabel. t-tabel 1,975, t hitung (penglaman diklat) 10,790; t hitung (motivasikerja) 4,269; t hitung (masa kerja) 2,002. Karena masing-masing t hitung dari variable lebihbesar dari t table, maka masing-masing variable bebas mempunyai pengaruh secara sendirisendiri terhadap bariabel terikat.Berdasarkan nilai B constant, B pengalaman diklat guru, B motivasi kerja, dan B masa kerjadapat dibuat persamaan regresi:Y 0,394 0,849 X 1 0,275 X 2 0,456 X 3Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:a. Konstanta sebesar 0,394; artinya jika pengalaman diklat (X 1 ), motivasi kerja (X 2 ) danmasa kerja (X 3 ) nilanya 0, maka (Y) nilainya 0,394.b. Koefisien regresi variabel pengalaman diklat (X1) sebesar 0,849; artinya jika variabelbebas lainnya tetap dan pengalaman diklat mengalami kenaikan 1 % makaprofesionalisme guru (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,849. Maka terjadihubungan positif antara pengalaman diklat dan profesionalisme guru, semakin naikpengalaman diklat maka semakin naik profesionalisme guru.c. Koefisien regresi variabel motivasi kerja (X2) sebesar 0,275; artinya jika variabel bebaslainnya tetap dan motivasi kerja mengalami kenaikan 1 % maka profesionalisme guru(Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,275. Maka terjadi hubungan positif antaramotivasi kerja dan profesionalisme guru, semakin naik motivasi kerja maka semakinnaik profesionalisme guru.d. Koefisien regresi variabel masa kerja (X3) sebesar 0,456; artinya jika variabel bebaslainnya tetap dan masa kerja mengalami kenaikan 1 % maka profesionalisme guru (Y)akan mengalami kenaikan sebesar 0,456. Maka terjadi hubungan p

dan Latihan, Motivasi kerja dan Masa Kerja Terhadap Profesionalisme Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Wonosobo”. Untuk mengetahui hasil penelitian ini maka perlu di rumuskan permaslahan yang akan timbul: (1) Bagaimanakah. pengaruh pengalaman diklat, motivasi kerja dan masa kerja terhadap profesionalisme guru (2) ?

Related Documents:

4 SKOP LATIHAN 4.1 Ya Tidak 4.2 Keutamaan bidang latihan yang ingin ditempatkan (Nyatakan sekurang-kurangnya 2 bidang latihan) 4.3 Nyatakan objektif latihan 4.4 Nyatakan secara ringkas methodologi latihan (jika berkaitan) 4.5 Nyatakan samada objektif dan skop

didik. Motivasi belajar peserta didik memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan proses maupun hasil belajar peserta didik. Salah satu indikator kualitas pembelajaran adalah adanya minat belajar yang besar dan motivasi yang didapatkan baik dari diri sendiri maupun dari guru. Motivasi memiliki pengaruh

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang 69 halaman. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON XII UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2008 . Analisis Butir Soal Secara Kualitatif Analisis Butir Soal Secara Kuantitatif Tingkat Kesukaran (TK) . E. Latihan Soal BAB III KEGIATAN BELAJAR 2 A. Kompetensi Dan Indikator. B. Uraian Materi C. Latihan D. Latihan Soal.

antara lain: motivasi kerja, kemampuan kerja, dan disiplin kerja. Dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan, motivasi kerja, kemampuan kerja dan disiplin kerja memiliki peran penting. Widodo (2015: 187) mengemukakan bahwa motivasi adalah kekuatan yang ada

Pemberian motivasi kerja kepada karyawan dapat dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan sebagai dasar dalam melakukan kerja dan komunikasi persuasif, sehingga karyawan memiliki motivasi yang tinggi dan merasa puas terhadap pekerjaan yang dilakukan. Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi pekerjaannya sesuai standar atau

Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Daerah Binaan I Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. Kata Kunci: Belajar,Lingkungan sekolah, Motivasi belajar

Initial Counseling . If you are accidentally placed on guard, weekend duty, or special duties that contradict your team orders, it is incumbent upon you to let your chain of command know IMMEDIATELY so that they can find a replacement in time. If you do not inform them within 48 hours of the duty, it is your responsibility to find a replacement. ***A change from past years: Leadership .