BAB II LANDASAN TEORI A. Lingkungan Sekolah

3y ago
20 Views
2 Downloads
287.07 KB
29 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Madison Stoltz
Transcription

9BAB IILANDASAN TEORIA.Lingkungan Sekolah1. Pengertian Lingkungan SekolahLingkungan berasal dari kata lingkung yang berarti ”sekeliling,sekitar, selingkung, seluruh suatu lingkaran, daerah dan sebagainya”1Lingkungan sekolah, Menurut Imam Supardi menyatakan “lingkunganadalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang adadidalam ruang yang kita tempati” 2. Menurut pengertian lain “adalah mencakupsegala material dan stimulus didalam dan diluar individu baik yang bersifatfisiologis, psikologis, maupun sosio kultural”.3MenurutSyamsuYusufSekolahmerupakan lembagamenyatakansebagaiberikut:pendidikan formal yang secara sistematismelaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangkamembantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yangmenyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial.Lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan mati sertaseluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang mbantusiswamengembangkan potensinya.Jadi lingkungan adalah “segala sesuatu yang berada dialam sekitaryang memiliki makna atau pengaruh terhadap karakter atau sifat seseorangsecara langsung ataupun tidak langsung.4Menurut pendapat yang lain bahwa lingkungan sekolah adalah12Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya, Mitra pelajar, 2005), h.318Supardi, Imam, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya (Bandumg : PT Alumni, 2003),h. 23Ananda Fitria http/www.com. pengaruh lingkungan sekolah,peran guru dalam prosespembelajaran, di akses tanggal 10 Januari 2016, jam 11.00 WIB.4Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2001), h. 54

10kesatuan ruang dalam lingkup pendidikan formal yang memberi pengaruhpembentukan sikap dan pengembangan potensi siswa 5 .Dari beberapa pengertian di atas tentang lingkungan sekolahmeliputi benda hidup dalam bentuk manusia terdekat yang melingkupinyayaitu keluarga. Kelurga merupakan lingkungan pendidikan yang utama danpertama, karena manusia mendapatkan pendidikan yang pertama kalinyadari lingkungan keluarga sebelum mengenal lingkungan yang lainnya. Laindari pada itu bahwa manusia mendapatkan pendidikan keluarga dimulaisejak dalam kandungan dan masa balita (masa pra sekolah). Dasar-dasarpembentukan kepribadian juga meliputi segala material adalah mencakuplingkungan pekarangan sekolah yang harus ditata dan dibenah sertafasilitas-fasilitas yang bersifat kebendaan, seperti pagar sekolah yangpermanen yang memagari lingkungan sekolah supaya tetap aman sebagailingkungan pendidikan yang jauh dari berbagai macam gangguan yang bisamenimbulkan suasana ketidak tertiban sekolah, fasilitas tempat parkirsekolah yang membuat rasa aman dan nyaman mereka menyimpankendaraan,maupun pengembangan ruangan belajar yang representatifdengan penambahan ruang belajar dan memperindah ruang belajar danpenataan pekarangan sekolah dari kebersihan dan keindahan dan lainsebagainya.Juga meliputi lingkungan sosio kultural atau lingkungan masyarakatsekitar sekolah yang kedudukannya sangat penting sekali bagi duniapendidikan atau sekolah, karena satu sama lain saling berhubungan dansaling membutuhkan “secara umum hubungan sekolah dan masyarakatmemiliki tujuan yang hendak dicapai yakni peningkatan mutu pendidikan,sehingga pada gilirannya masyarakat akan merasakan dampak langsung darikemajuan sekolah tersebut.6 Demikian pula sebaliknya dari lingkungan yangkurangbagus,kurangmendukungakan berakibat/berpengaruh burukterhadap perkembangan siswa dan sekolah.5Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h. 54Tim dosen Administrasi Pendidikan UPI, Menejemen Pendidikan (Bandung, Alfabesa,2011) h.286

11Pengaruh ekonomi, sosial maupun budaya dan lain sebagainya yangmendorong semakin kuatnya rasa ketergantungan saling membutuhkankerja sama saling dukung mendukung satu sama lain untuk selanjutnya.Adapun tujuan yang lebih konkret hubungan antara sekolah dan masyarakatantara lain adalah :a. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas peserta didik.b. Berperan dalam memahami kebutuhan kebutuhan masyarakat yangsekaligus menjadi desahan yang dirasakan saat inic. Berguna dalam mengembangkan program-program sekolah ke arahyang lebih maju dan lebih membumi agar dapat dirasakan langsungoleh masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan.7Lingkungan dan sekolah satu sama lain saling mempengaruhi,lingkungan sekolah yang jelek terhadap sekolah dengan kata lain dapatdikatakan lingkungan yang tidak mendukung, baik lingkungan keluargayang harus senantiasa mendidik dan mengawasi purta putrinya agarmenjadi anak yang baik dan tidak nakal juga lingkungan yang bersifatmaterial misalkan sekolah yang pekarangan sekolah tidak berpagarpermanen dan tidak dijaga akan berpengaruh kepada kebebasan siswakeluar masuk pekarangan sekolah dan ini berakibat kepada ketidakdisiplinan sekolah atau tidak disiplin belajar, tidak adanya tempat parkirdisekolah akan menyebabkan siswa menitipkan motor dimana saja dimasyarakat lingkungan sekolah yang memudahkan siswa sewaktu-waktumembolos, demikian pula pengembangan fasilitas ruang belajar karenamerasa nyaman.Demikian pula adanya kerja sama yang baik antara antara sekolahdengan masyarakat lingkungan sekolah, sehingga saling memahami dansaling mendukung untuk kemajuan bersama yaitu kemajuan sekolah dankemajuan masyarakat lingkungan sekolah.7Shinta Clara hhtp://Clarasinta 92.warpress.com/.diunduh tgl 5 Januari 2016

122. Bentuk Lingkungan SekolahDari pengertian lingkungan sekolah sebagaimana tersebut diatas para ahlimengklasifikasikan bentuk-bentuk lingkungan sekolah sebagai berikut :a. Menurut Ki Hajar Dewantaro.Ki Hajar Dewantoro adalah merupakan Bapak Pendidikan sekolahataulingkungan pendidikan yang dikenal istilah Filsafat Pendidikan yaitu :1. Lingkungan keluarga.2. Lingkungan sekolah.3. Lingkungan Masyarakat8 .b. Menurut Umar Tirtaraharja.Umar Tirtaraharja sependapat dengan Ki Hajar Dewantara bahwalingkungan utama pendidikan Itu ada 3, yaitu :1. Lingkungan keluarga.2. Lingkungan sekolah.3. Lingkungan masyarakat.9c. Pendapat yang lain menyatakan bahwa macam-macam lingkunganpendidikan ada 3 macam,1. Lingkungan pendidikan keluarga.2. Lingkungan pendidikan sekolah.3. Lingkungan pendidikan masyarakat10 .Dari kesamaan pendapat diatas tentang bentuk-bentuk lingkungansekolah, berikut ini penulis jelaskan sebagai berikut :1.Lingkungan Keluarga.Lingkungan keluarga adalah tempat yang utama dan pertama seoranganak mendapatkan pendidikan sebelum mengenal pendidikan dari8Shinta Clara hhtp://Clarasinta 92.warpress.com/.diunduh tgl 3 Januari 2016Shinta Clara hhtp://Clarasinta 92.warpress.com/.diunduh tgl 3 Januari 201610Shinta Clara hhtp://Clarasinta 92.warpress.com/.diunduh tgl 3 Januari 20169

13yang lainnya, bahkan pendidikan lingkungan keluarga diambil darisejak dalam kandungan. Pendidikan dalam keluarga dapat dibagimenjadi dua yaitu :a. Pendidikan Pranatal ( Pendidikan dalam kandungan ).b. Pendidikan Postnatal ( Pendidikan setelah lahir ).Sedangkan dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikanmeliputi :a. Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengananaknya.b. Motivasi kewajiban moral orang tua terhadap anak.c. Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga. 11Samento berpendapat bahwa faktor keluarga sangat anak,hasilnyasangatdipengaruhi oleh faktor keluarga.Pengaruh faktor keluarga bisa berupa : cara orang tua mendidikanak, hubungan antar keluarga, suasana rumah tangga dan ekonomikeluarga.a)Cara orang tua mendidik anaknya.Bermacam-macam orang tua mendidik anaknya, ada yang positip danadayang negatif,misal orang tua mendidikanaknya dengankekerasan, atau tidak memperdulikan pendidikan kepribadian anaknya( masa bodoh ).b) Hubungan antar keluarga.Apakah hubungan antar anggota keluarga terbina dengan dengan rasakasih sayang atau acuh tak acuh satu sama lainnya.c)Suasana rumah tangga.Suasanarumahtanggayangamandamai,akrabtentu akanmenghasilkan pendidikan anak yang berbeda dengan rumah tanggayang penuh dengan keributan dan percekcokan satu sama lain.1112Shinta Clara hhtp://Clarasinta 92.warpress.com/.diunduh tgl 2 Januari 2016Shinta Clara hhtp://Clarasinta 92.warpress.com/.diunduh tgl 2 Januari 2016

14d) Ekonomi keluargaEkonomi keluarga begitu besar pengaruhnya terhadap pertumbuhanpendidikan kepribadian anak. Tidak sedikit anak yang tumbuh nakaldari akibat kondisi ekonomi keluarga yang morat-marit, mereka tidakbisa fokus belajar, akhirnya pikiran kosong dan mudah terpengaruhkepada yang negatif atau kenakalan.Begitu pentingnya pendidikan keluarga bagi tumbuh kembangnyakepribadian anak. Dari pendidikan keluarga yang baik akan menghasilkankepribadian yang baik dan akan menjadi siswa yang baik pula. Sebaliknyatidak sedikit dari cara keluarga mendidik yang tidak tepat akan menjadikananak tumbuh dengan kenakalan-kenakalan, tentu disekolah akan menjadisiswa yang bermasalah. Oleh karna itu kerja sama pihak sekolah, wali mengatasikenakalannya mutlak diperlukan.2.Lingkungan SekolahLingkungan sekolah adalah lingkungan dimana anak berada dalamlingkungan situasi belajar, dan lingkungan ini sangat berpengaruh terhadaptumbuh kembang kepribadian anak. Suasana lingkungan sekolah yang bagussangat mendukung tumbuh kembang kepribadian yang bagus bagi siswa dansuasana belajar yang nyaman yang membentuk kedisiplinan belajar dankedisiplinan sekolah.Menurut Nana Saodih Sukmadinata, lingkungan sekolah meliputi :a.Lingkungan fisik sekolah, meliputi suasana dan prasarana, prasaranadan prasarana belajar, sumber-sumber belajar dan sarana siswadengan teman-temannya, guru-gurunya dan staf sekolah yang aksanaan

15kegiatan belajar mengajar dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. 13Berkaitanmengemukakandenganbahwalingkungan dyangSuryakondusif,baiksosial maupun psikologis dapat menumbuhkan danmengembangkan motif untuk bekerja dengan baik dan produktif. Untuk ,misalkankebersihan ruanagan, tata letak, fasilitas dan sebagainya. Demikian pulalingkungan sosial psikologis. Seperti kehidupan antar pribadi, kehidupankelompok, kepemimpinan, pengawasan, promisi, bimibingan, kesempatanuntuk maju dan kekeluargaan.16Pembahasan lingkungan sekolah memang sangatlah luas, namun,pada dasarnya dapat diklasifikasi menjadi tiga kemlompok di atas (NanaSaodih Sukmadinata). Tentang lingkungan sekolah yang berupa saranadan prasarana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB VIItentang Standar Sarana dan Prasarana : Pasal 421. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi prabot,peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajarlainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lainnya yang diperlukanuntuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputilahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik,ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruangbengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya danjasa, tempat berolahraga, tempat rekreasi dan ruang/tempat lain yangdiperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur danberkelanjutan.1413Muhammad Surya, Psikologi Pendidikan, (Dirjen Dikdasmen: DirektoratKependidikan, 2004), h. 7814Peraturan pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasonal Pendidikan

16Lingkungan sosial yang menyakut hubungan antara siswa dengansiswa disuatu sekolah, hubungan siswa/siswi dengan guru, hubungan gurudengan guru, yangantargurulaintermasuk hubungan koordinasi antar guru sejenis idikan, hubungan kepala sekolah dengan guru dan lain sebagainya.Sedangkan lingkungan akademis adalah suasana yang terkait dengankegiatan belajar di sekolah, apakah kegiatan belajar megajar di sekolahberjalan dengan disiplin dan tertib atau sebaliknya, apakah kegiatan tersebutberjalan di sekolah atau tidak berjalan di sekolah.3.Lingkungan naanggotamasyarakat tinggal di lingkungan sekeliling sekolah di dekatnya. Bilalingkungan masyarakat yang baik akan memberikan pengaruh-pengaruh yangbaik, sebaliknya bila lingkungan masyarakatnya buruk, seperti lingkunganmasyarakat terminal atau lingkungan masyarakat pasar atau lingkunganmasyarakat pengangguran, anak nakal atau preman, tentu akan memberikanpengaruh-pengaruh yang negative terhadap sekolah dan para siswa siswinya.Yang dimaksud pengaruh positif dari lingkungan masyarakat adalahsegala sesuatu yang membawa baik terhadap pendidikan dan perkembangananak yaitu pengaruh-pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang baik danberguna bagi anak sendiri maupun baik dan berguna bagi bersama.Sedangkan yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat negative ini tidakterhitung banyaknya di dalam. Dan anehnya pengaruh yang negatif ini sangatmudah diterima anak didik.Sekolah dengan semua pengelola dan peserta didiknya merupakanbagian dari masyarakat sekitar yang tidak akan bisa mengisolasi diri satusama lain. Yang pasti terjadi kontak sosial satu sama lain dan salingmemberikan pengaruh satu sama lain. Oleh karena itu adanya kerjasama yangpositif mutlak harus dilakukan kedua belah pihak, sehingga satu sama lainmemberikan pengaruh yang positif. Sekolah member pengaruh positif kepadamasyarakat, sebaliknya masyarakat, memberikan pengaruh positif kepada

17sekolah dan para peserta didiknya. Adapun tujuan yang lebih konkrethubungan antara sekolah dan masyarakat antara lain :a.Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas peserta syarakatyangsekaligus menjadi desakan yang dirasakan saat ini.Berguna dalam mengembangkan program-program sekolah kearahyang lebih maju dan lebih membumi agar dapat diraskan langsung olehmasyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan.3. Peranan lingkungan sekolah dalam mengatasi kenakalan siswaBerdasarkan pengertian lingkungan dan macam-macam lingkungansekolah tersebut diatas peranan lingkungan sekolah dalam bentuk fisikfasilitas penunjang terciptanya keamanan dan ketertiban sekolah sertapengembangan fasilitas ruang belajar kebersihan dan keindahan kelas sertalingkungan sangat besar perannya dalam mengatasi kenakalan siswa. Darilingkungan pekarangan yang tertata dan tercukupi fasilitasnya para siswalebih betah disekolah, lebih betah belajar siswa lebih tertib dan disiplinbelajar, kenakalan-kenakalan siswa atau tertekan dan secara berangsungakan berkurang dan semakin hilang dan ini indikasi kenakalan yangteratasi, sebaliknya jika lingkungan pekarangan buruk, siswa bebas keluarmasuk pekarangan pekarangan sekolah demikian pula yang tidak adakepentingan dengan pendidikan juga bebas keluar masuk pekarangansekolah. Maka sekolah menjadi tidak tertib, disiplin belajar uhnyakenakalan-kenakalan siswa dengan banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran tatatertib dan peraturan sekolah. Demikian pula peran masyarakat lingkungansekolah sangat besar dalam mengatasi kenakalan siswa. Dalam hal ehinggamempunyaiketikaperanpentingdalamseorang individu bersosialisasidengan lingkungan sekitarnya, hal itu akan berpengaruh besar terhadapdirinya kelak dikemudian hari. Tingkah laku yang terkendali disebabkanoleh adanya kontrol dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-

18sanksi tersendiri buat pelanggar-pelanggarnya15 .Di dalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminannilai-nilai hidup tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan ansosialyangberpengaruh, yang tampaknya sangat penting adalah unsur lingkunganberbentuk manusia yang langsung dikenal atau dihadapi oleh seseorangsebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu. Dalam hal ini lingkungansosial terdekat yang terutama terdiri dari mereka yang berfungsi sebagaipendidik dan pembina. Makin jelas sikap dan sifat lingkungan terhadapnilai hidup tertentu dan moral makin kuat pula pengaruhnya untukmembentuk (atau meniadakan) tingkah laku yang sesuai16Lingkungan sekolah merupakan bagian dari pembentuk moral hdalammenciptakan generasi yang manusiawi juga sangat diharapkan. Terlebihdengan adanya pembinaan dan arahan dari pihak sekolah baik itu kepalasekolah, guru BK, guru agama maupun guru yang mencakup dalampengertian umum yang mereka semua dapat mengarahkan kepada pesertadidiknya agar mempunyai kepribadian yang luhur. Namun sebaliknya, jikalingkungan sekolah kurang bagus ditambah para pendidik dalam hal iniadalah guru maka akan melahirkan penyimpangan sosial yang serius.Dalam kalangan sekolah dinamakan dengan kenakalan siswa. Yakni ketikaseorang siswa dianggap nakal atau menyimpang tatkala telah melanggaraturan tata tertib sekolah dan nilai yang telah disepakati bersama dalamsuatu masyarakat atau komunitas tertentu. Siswa dapat saja melakukankenakalan baik pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsungataupun diluar kegiatan belajar mengajar yakni saat istirahat sekolah uan prosespembelajaran atau ketidak disiplinan belajar.15Tim dosen administrasi pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, h. 280Sunarto dan B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta,2008), h. 175-17616

19B.Disiplin Belajar1. Disiplina. Pengertian disiplinDisiplin merupakan istilah yang sudah memasyarakat diberbagaiinstansi pemerintah maupun swasta. Kita mengenal adanya disiplin kerja,disiplin lalu lintas, disiplin belajar dan macam istilah disiplin yang lain.Menurut Hoetomo, disiplin adalah latihan batin dan watak supaya mentaatitata tertib atau kepatuhan kepada aturan. Masalah disiplin yang dibahasdalam penelitian ini hanya difokuskan mengenai disiplin belajar. Disiplinyang dimaksuddalam hal ini adalah disiplin yang dilakukan olehparasiswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah maupun di rumah dandisiplinnya para pengelola sekolah, sejak dari kepala sekolah, wakil kepalasekolah, guru BP, wali kelas dan semua guru disiplin dalam proses belajar.mengajar, juga para pegawainya disiplin bekerja. Disiplin belajar tidakbisa dipisahkan dengan disiplin sekolah. Untuk lebih memahami tentangdisiplin belajar terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian disiplinmenurut beberapa ahli1.Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menyebutkan“makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan „latihanyang memperkuat‟, „koreksi dan sanksi‟, „kendali atau terciptanyaketertiban dan keteraturan‟, dan „sistem aturan tata laku”. Disiplindikaitkan dengan latihan yang memperkuat, terutama ditekankan padapikiran dan watak untuk menghasilkaan kendali diri, kebiasaan untukpatuh, dll. Disiplin dalam kaitannya dengan koreksi atau sanksiterutama diperlukan dalam suatu lembaga yang telah mempunyai tatatertib yang baik. Bagi yang melanggar tata tertib dapat dilakukan duamacam tindakan, yaitu berupa koreksi untuk memperbaiki kesalahandan berupa sanksi. Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturanberarti orang yang disiplin adalah yang mampu mengendalikan diriuntukmenciptakan ketertiban dan keteraturan. Sistem tata lakudimaksudkan bahwa setiap kelompok manusia, masyarakat, atau

20bangsa selalu terikat kepada berbagai peraturan yang enganmasyarakat, bangsa atau negara. Seorang siswa perlu memiliki sikapdisiplin dengan melakukan latihan yang memperkuat dirinya sendiriuntuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri. Sikapdisiplin yang timbul dari kesadarannya sendiri aka

menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya.

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis