PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL .

3y ago
56 Views
3 Downloads
8.00 MB
208 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Cannon Runnels
Transcription

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUIMODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW)DI KELAS X SMAN 1 PASIE RAJAACEH SELATANSkripsiDiajukan Oleh:NOVIA RAJUITAMahasiswa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProdi Pendidikan MatematikaNIM : 261324593PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM, BANDA ACEH1438 H / 2018 M

Dengan mengucapkan puji beserta syukur atas ke hadirat Allah SWT yangselalu melimpahkan rahmatNYA. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulisdapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan Hasil BelajarMatematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) diKelas X SMAN 1 Pasie Raja, Aceh Selatan.” serta salawat dan salam kepadajunjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya sekalian.Sebagai hamba Allah yang tidak banyak memiliki kelebihan, penulismenyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan mungkin selesai tanpabantuan dan melibatkan orang-orang ahli dalam bidangnya baik secara langsungmaupun tidak langsung. Untuk itu penulis sampaikan rasa terima kasih yangsebesar-besarnya kepada:1. tapengorbanaan yang tidak ternilai kepada penulis sehingga dapatmenyelesaikan skripsi ini.2. Bapak Drs. H. M. Yacoeb, M. Pd sebagai pembimbing pertama dan bapakBudi Azhari, M.Pd sebagai pembimbing kedua yang telah banyakmeluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikanskripsi ini.

3. Bapak Dekan, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, seluruhdosen, serta semua staf Program Studi Pendidikan Matematika yang telahbanyak memberi motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.4. Bapak kepala sekolah SMAN 1 Pasie Raja, Aceh Selatan dan seluruhdewan guru serta pihak yang telah ikut membantu suksesnya penelitianini.5. Semua teman-teman angkatan 2013 khususnya unit 2 yang telahmemberikan saran-saran serta bantuan moril yang sangat membantu dalampenulisan skripsi ini.Sesungguhnya penulis tidak sanggup membalas semua kebaikan dandorongan semangat yang telah bapak, ibu berikan. Semoga Allah SWT membalassemua kebaikan ini.Dengan segala kerendahan hati penulis telah menyelesaikan karya tulis ini,namun jika masih terdapat kelemahan, maka oleh karena itu penulis sangatmengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaanskripsi ini.Akhirnya atas bantuan dan bimbingan semua pihak, penulis hanya dapatmendoakan agar semua amal baik ini mendapat balasan dari allah SWT. Amin.Darussalam,Desember 2017Penulis,Novia Rajuita

DAFTAR ISILEMBARAN JUDUL . iPENGESAHAN PEMBIMBING . iiPENGESAHAN SIDANG . iiiABSTRAK . ivKATA PENGANTAR . vDAFTAR ISI . viiDAFTAR TABEL . ixDAFTAR LAMPIRAN . xSURAT PERYATAAN . xiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .B. Rumusan Masalah .C. Tujuan Penelitian.D. Manfaat Penelitian.E. Definisi Operasional .189910BAB II KAJIAN PUSTAKAA.B.C.D.E.F.G.Belajar dan Pembelajaran Matematika .Hasil Belajar .Model Pembelajaran kooperatif .Model Pembelajaran kooperatif Think-Talk-Write (TTW) .Model Pembelajaran Langsung .Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) .Hipotesis Penelitian .13161721262834BAB III METODE PENELITIANA.B.C.D.E.F.Rancangan Penelitian .Populasi dan Sampel Penelitian .Instrumen Penelitian .Teknik Pengumpulan Data .Validitas dan Reliabilitas Instrumen .Teknik Analisis data .353637383940

BAB IV HASIL PENELITIANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .B. Analisis Hasil Penelitian .C. Pembahasan Hasil Penelitian .475181BAB V PENUTUPA. Kesimpulan.B. saran .8586DAFTAR KEPUSTAKAAN .87LAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABELTABEL 1.1 Data Nilai Rapor Matematika Siswa Kelas X SMAN 1 Pasie RajaAceh Selatan Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017 . 5TABEL 2.1 Tahap-Tahap Model Pembelajaran Kooperatif . 19TABEL 3.1 Rancangan Penelitian . 35TABEL 4.1 Daftar Data Guru dan Pegawai SMAN 1 Pasie Raja, Aceh Selatan . 47TABEL 4.2 Daftar Keadaan Siswa SMAN 1 Pasie Raja, Aceh Selatan. 48TABEL 4.3 Jadwal Kegiatan Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas KontrolSMAN 1 Pasie Raja, Aceh Selatan . 49TABEL 4.4 Data Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen . 50TABEL 4.5 Data Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen. 51TABEL 4.6 Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen . 53TABEL 4.7 Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol . 54TABEL 4.8 Daftar Distribusi Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen . 56TABEL 4.9 Daftar Distribusi Nilai Tes Awal Kelas Kontrol . 57TABEL 4.10 Uji Normalitas Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen . 59TABEL 4.11 Uji Normalitas Nilai Tes Awal Kelas Kontrol . 61TABEL 4.12 Daftar Distribusi Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen. 67TABEL 4.13 Daftar Distribusi Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol . 69TABEL 4.14 Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen . 71TABEL 4.15 Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol . 72TABEL 4.16 Hasil Respon Siswa Terhadap Pembelajaran dengan MenggunakanModel Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) . 79

ABSTRAKNama: Novia RajuitaNIM: 261324593Fakultas/Prodi: Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan MatematikaJudul: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa MelaluiModel Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) di KelasX SMAN 1 Pasie Raja, Aceh SelatanJumlah Halaman: 213 HalamanPembimbing I: Dr. H. M. Yacoeb, M. PdPembimbing II: Budi Azhari, M. PdRendahnya hasil belajar matematika siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, baiksecara internal maupun secara eksternal. Penyebab yang memungkinkanrendahnya hasil belajar adalah kurangnya berbagai model pembelajaran yangdigunakan oleh guru. Akibatnya siswa pasif dan hasil belajarnya cenderungrendah. Oleh karena itu, salah satu model pembelajaran yang dapat membuatsiswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran matematika dikelas terutamapada materi SPLTV yaitu melalui model pembelajaran kooperatif Think, Talk,Write (TTW) yang merupakan model pembelajaran yang menekankan pentingnyabelajar efektif dan bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modelpembelajaran kooperatif Think, Talk, Write (TTW) dapat meningkatkan hasilbelajar matematika siswa di kelas X SMAN 1 Pasie Raja, Aceh Selatan dan untukmengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakanmodel pembelajaran kooperatif Think, Talk, Write (TTW) di kelas X SMAN 1Pasie Raja, Aceh Selatan. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian iniyaitu Quasi Experimental Design. Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu kelasX-4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-5 sebagai kelas kelas kontrol.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan angket respon siswaselama pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasilbelajar siswa efektif karena hasil ketuntasan siswa secara klasikal diperolehmelebihi dari kriteria yang telah ditetapkan yaitu 85%. Sedangkan pengolahandata dengan menggunakan uji-t menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasilbelajar matematika siswa yang dicapai dengan menggunakan model pembelajarankooperatif Think, Talk, Write (TTW) yaitu thitung ttabel, (1,67). Serta responsiswa terhadap model pembelajaran kooperatif Think, Talk, Write (TTW) sangat

positif dengan rata-rata 3,23. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajarankooperatif Think, Talk, Write (TTW)dapat meningkatkan hasil belajarmatematika siswa khususnya pada materi SPLTV (Sistem Persamaan Linear TigaVariabel).

BAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang MasalahPendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkankepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsungseumur hidup. Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting karenamenjadi kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat ditinggalkan. Hampir semuasikap, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang diperolehmelalui pendidikan. Peit A. Sahertian mengemukakan bahwa:“Pendidkan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untukmencapai tujuan yang lebih ditetapkan. Pendidikan bertujuan untukmeningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untukmeningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melaluipembelajaran di sekolah”.1Pada hakikatnya, tujuan pendidikan nasional tidak boleh merupakanlandasan konseptual filosofi pendidikan yang membebaskan dan mampumenyiapkan generasi masa depan untuk bertahan hidup dan berhasil menghadapitantangan-tantangan zamannya. Di dalam pasal 3 UU 20/2003 Sistem PendidikanNasional disebutkan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi1Piet A. Saherti, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan: Dalam RangkaPengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h.1

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikianpembangunan karakter bangsa merupakan bentuk tindak lanjut yang akandicapai.2Sejalan dengan itu para pendidik (guru) mempunyai andil besar untukmewujudkan pendidikan ke arah yang lebih baik. Peranan guru dalam prosespendidikan juga tidak kalah penting. Guru merupakan salah satu faktor yangmenentukan keberhasilan proses pendidikan, sebab mereka menduduki posisikunci dalam usaha pencapaian tujuan-tujuan pendidikan.3 Untuk itu diharapakanguru dapat mengarahkan proses pengajaran yang efektif dengan model pengajaranyang sesuai dengan mata pelajaran dan materi yang ingin diajarkan, terutama padamata pelajaran matematika.Matematika sebagai salah satu ilmu yang perlu dipelajari siswa sejak darisekolah dasar sampai perguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswabelajar matematika, antara lain sebagai (1) sarana berfikir jelas dan logis, (2)sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana ,(4)saranauntukmengembangkan kreativitas dan, (5) sarana untuk meningkatkan kesadaranmembangun budaya.4 Dengan belajar matematika, setiap murid akan dapat2Dharma Kesuma, Dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek di Sekolah,(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h.63Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h.1234Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: RinekaCipta, 1999), h.251

mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam berbagai aspek kehidupan seharihari.Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki kedudukanpenting dalam pengetahuan dasar yang menjadi pendukung bagi kemajuanteknologi dan juga merupakan ilmu pendukung terhadap ilmu lain, diantaranyailmu ekonomi tentang jual beli yang terjadi di pasar. Sejak zaman dahulu sampaisekarang kegiatan jual beli melibatkan ilmu matematika dengan terjadinya tawarmenawar suatu harga antara pembeli dan penjual. Setiap waktu kita selalubermain dengan bilangan, ukuran dan bentuk yang merupakan sifat-sifat dasardari berbagai wujud. Sehingga tidak berlebihan bila pemerintah senantiasamemusatkan perhatian besr terhadap kemajuan mutu pengajaran matematika.Hal ini menyebabkan matematika menjadi salah satu bidang studi yangharus dipelajari di setiap jenjang pendidikan dengan harapan mampu melatihpeserta didik untuk belajar berpikir secara praktis, kritis, realistis, kreatif dansistematis dalam mengalami setiap tindakan. Namun, matematika tidak terlepasdari perubahan-peruban kurikulum guru mencapai hasil pendidikan yang lebihmaju. Dengan kemampuan ini, siswa dapat dengan mudah memahami ide-ideyang berrguna bagi kepentingan teknologi dan perbaikan hidup manusia.5 Siswadiharapkan agar dapat meningkatkan kemandirian dalam belajar, khususnya dalamatematika. Tetapi pembelajaran matematika ini masih di pandang memberikantingkat kesulitan yang tinggi. Banyak siswa beranggapan bahwa matematikamerupakan mata pelajaran yang sulit, membosankan. Hal ini sesuai dengan yang5Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di DepanKelas, (Surabaya: Usaha Nasional, 1998), h. 54.

dikemukakan oleh Saragih, “tidak sedikit siswa memandang matematika sebagaisuatu mata pelajaran yang sangat membosankan, menyeramkan, bahkanmenakutkan”.6 Hal ini disebabkan karena siswa kurang dilibatkan di dalamkegiatan pembelajaran. Akibatnya, siswa tidak dapat belajar matematika secaraoptimal dan kurangnya perhatian siswa terhadap proses pembelajaran. Hal ini,siswa sangat butuh pemahaman yang lebih mudah dan mengerti caramenyelesaikannya. Disisi lain,matematika merupakan mata pelajaran yangterstruktur. Pelajaran matematika yaang bersifat abstrak sangat sulit dipahamisecara benar oleh siswa juga membuat siswa bosan dan acuh tak acuh dalammengikuti proses pembelajaran.Berdasarkan permasalahan tersebut, proses pembelajaran yang dilakukanbelum optimal. Optimalnya proses pembelajaran yang dicapai denganmenyesuaikan model pembelajaran dengan materi pelajaran yang diberikan.Dengan optimalnya proses pembelajaran matematika siswa di dalam kelas dapatmempengaruhi hasil belajar siswa. Namun kenyataan di lapangan menunjukkanbahwa hasil belajar matematika siswa masih rendah, sehingga diduga merupakanpenyebab terhambatnya kreativitas dan kemandirian siswa dan dapat menurunkanhasil belajar matematika siswa.Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 yang menyajikan hasil belajarsiswa pada mata pelajaran matematika yang dilihat dari nilai rapor siswa kelas XSMAN 1 Pasie Raja Aceh Selatan semester genap tahun ajaran 2016/2017 yangdiperoleh dari guru bidang studi matematika:6Sahat Saragih, Menumbuhkembangkan Berpikir Logis dan Sikap Positif TerhadapMatematika Melalui Pendekatan Matematika Realistik, (Bandung: PPS UPI), h. 3

Tabel 1.1 Data Nilai Rapor Matematika Siswa Kelas X SMAN 1 Pasie RajaAceh Selatan Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017NoBanyak SiswaNilai TertinggiNilai TerendahNilai Rata-rata1142855062.2Sumber : Nilai Siswa Kelas X SMAN 1 Pasie Raja Aceh SelatanData menunjukkan bahwa ternyata hasil belajar siswa masih belummemuaskan (optimal). Jika dilihat dari nilai rata-rata hasil rapor yangmenunjukkan hanya mencapai 62.2, sedangkan standar Kriteria KetuntasanMinimal (KKM) yaitu 75. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktorinternal dan faktor eksternal. Dilihat dari faktor internal, siswa masih belummemuaskan nilai ujian dimungkinkan oleh beberapa hal diantaranya guru,tetangga, lingkungan, media dan sebagainya. Disisi faktor eksternal yaitu modelpembelajaran, fasilitas belajar, kurikulum dan sarana prasarana sekolah yangkurang memadai.Mujino (dalam Widiarko Sigit) mengemukakan bahwa “dalam prosesbelajar mengajar ada 5 komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilansiswa, yaitu bahan ajar, suasana belajar, media atau alat peraga, sumber belajar,serta guru sebagai subjek pengajar.”7 Dilihat dari faktor metode pembelajaran,maka hal tersebut harus menjadi faktor perhatian guru dalam membelajarkanmatematika, guru dapat menyusun suatu metode pembelajaran dengan7Widiarko Sigit, Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika MelaluiModel Pembelajaran Berbalik (Reciprocal teaching), (Skripsi Universitas Muhammadiyah:Surakarta, 2008), h. 2

memanfaatkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan situasi dankondisi sekolah. Penerapan model pembelajaran yang lebih melibatkan siswadalam proses pembelajaran, sehingga siswa dengan mudah memahami konsepyang sedang di pelajarinya dan memiliki keleluasaan dalam mengembangkankemampuan berpikirnya. Salah satu model yang dapat diterapkan adalah Think,Talk, Write (TTW)Berdasarkan observasi awal penulis di SMAN 1 Pasie Raja Aceh Selatan,bahwa masih ada siswa yang memiliki hasil belajar dengan nilai rendah. Hal inididasarkan atas informasi dari guru berkaitan dengan hasil belajar tentangSPLTV. Data ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa yangtergolong tinggi hanya mencapai 30%, sedangkan 70% lagi belum mampumencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kemudian penulis melakukanwawancara dengan guru matematika mengenai apakah model pembelajaranThink, Talk, Write (TTW)sudah pernah diterapkan? Dan ternyata modelpembelajaran Think, Talk, Write (TTW) belum pernah diterapkan dalampembelajaran matematika, khususnya pada materi Sistem Persamaan Linear TigaVariabel (SPLTV). Karena siswa masih sulit untuk memahami materi SPLTVyang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.Model pembelajaran TTW adalah Model pembelajaran think talk writemerupakan salah satu model pengembangan pembelajaran kooperatif. Think talkwrite merupakan model pembelajaran yang menekankan pentingnya belajarefektif dan bermakna. Efektif berarti sesuai tujuan, sedangkan bermakna berartibelajar tidak cukup dengan hanya mendengar dan melihat tetapi harus dengan

melakukan aktivitas berpikir, berbicara, dan menulis (membaca, bertanya,menjawab, berkomentar, mengerjakan, mengkomunikasikan, presentasi, diskusi,notulensi). Alur kemajuan pembelajaran TTW dimulai dari keterlibatan siswadalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca,selanjutnya berbicara dan membagi ide dengan temannya sebelum menulis.8Suasana ini lebih efektif jika dilakukan dalam kelompok heterogen dengan3-5 siswa. Dalam kelompok ini siswa diminta membaca, membuat catatan kecil,menjelaskan, mendengarkan dan membagi

TABEL 1.1 Data Nilai Rapor Matematika Siswa Kelas X SMAN 1 Pasie Raja Aceh Selatan Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017 . 5 TABEL 2.1 Tahap-Tahap Model Pembelajaran Kooperatif. 19 TABEL 3.1 Rancangan Penelitian . 35 TABEL 4.1 Daftar Data Guru dan Pegawai SMAN 1 Pasie Raja, Aceh Selatan . 47 TABEL 4.2 Daftar Keadaan Siswa SMAN 1 Pasie Raja, Aceh Selatan. 48 TABEL 4.3 Jadwal .

Related Documents:

C. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dan Faktor Yang Mempe- . Kiat Pendidikan IPA di Indonesia, (J akarta : Derektorat Jendral Pendidikan . tersebut diulang secara terus-menerus sampai sebagian siswa mendapat giliran “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ciri-Ciri Khusus

c. Tujuan Pembelajaran Matematika 10 d. Perlunya Belajar Matematika 10 e. Kesulitan Belajar Matematika 11 f. Penyebab kesulitan Belajar Matematika 13 g. Upaya Dalam Mengatasi Penyebab Kesulitan Belajar Matematika 22 2. Tunarungu 25 a. Pengertian Tunarungu 25 b

Reflecting and Extending (CORE). Hal ini sesuai dengan penelitianYusuf (2014) yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran CORE dapat meningkatkan hasil belajar. siswa dan peningkatannya lebih besar dari peningkatan hasil belajar siswa pada kelas . control. Dengan kata lain, Model Pembelajarna CORE berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV . kurang aktif dan kurang antusias ketika mengikuti pembelajaran seni musik. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa maka peneliti menggunakan . 3.7 Instrumen Penelitian .

Hasil belajar merupakan keluaran dari suatu sistem pemrosesan masukan, A. J. Romiszowski dalam Dr. Mulyono Abdurahman (2009:38). Hasil belajar siswa mencakup beberapa aspek yang diantaranya adalah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang berkaitan dengan materi yang diberikan pada siswa. Hasil belajar siswa dapat diketahui melalui kegiatan .

A. Pelajaran IPA Materi Cuaca 1. Hasil Belajar IPA Tujuan dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah agar dapat memperoleh hasil belajar yang dianggap baik. Hasil belajar tentu dipengaruhi oleh proses belajar itu sendiri. Sebelum mengetahui apa itu hasil belajar, tentu tidak lepas dari pengetahuan mengenai belajar itu sendiri. a.

Matematika Dengan Menggunakan Group Investigation (GI) Distrik Pada Siswa Kelas 5 SD YPK Mokmer Distrik Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Semester 1 Tahun Ajaran 2015-2016”. Hal ini penting untuk meningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.

permainan berbantuan media monopoli islami untuk meningkatkan keaktifan dan hsil belajar pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dari segi proses maupun hasil. Dari hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I, prosentase keaktifan siswa sebesar 55,90% (cukup) siklus II meningkat menjadi sebesar 80,58% (Sangat baik).