ANALISIS VEGETASI RPH SELOREJO DAN RPH WAGIR BKPH

3y ago
55 Views
2 Downloads
741.97 KB
14 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Duke Fulford
Transcription

1ANALISIS VEGETASI RPH SELOREJO DAN RPH WAGIRBKPH KEPANJEN KPH MALANGSKRIPSIOLEHALVIN HATMANENDRA201210320311051JURUSAN KEHUTANANFAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2016

2ANALISIS VEGETASI RPH SELOREJO DAN RPH WAGIRBKPH KEPANJEN KPH MALANGSKRIPSIDiajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) padaJurusan KehutananOlehAlvin Hatmanendra201210320311051JURUSAN KEHUTANANFAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2016

3HALAMAN PENGESAHANJudul: Analisis Vegetasi RPH Selorejo dan RPH Wagir BKPH KepanjenKPH MalangNama: Alvin HatmanendraNIM: 201210320311051Jurusan: KehutananSkripsi oleh Alvin Hatmanendra ini telah diperiksa dan disetujuiuntuk diujiMalang,Malang,Pembimbing IPembimbing IIDrs. Amir Syarifuddin, MPNIP.195804101990031001Zulharman, S.Hut., M.LingNIP.10511050615Mengetahui,Ketua Jurusan KehutananTatag Muttaqin, S.Hut., M.ScNIP. 105.0907.0473

4LEMBAR PENGESAHANNama: Alvin HatmanendraNIM: 201210320311051Jurusan: KehutananJudul: Analisis Vegetasi RPH Selorejo dan RPH Wagir BKPH KepanjenKPH MalangSkripsi oleh Alvin Hatmanendra ini telah dipertahankan di depan dewan penguji padatanggal 9 Mei 2016Dewan Penguji,Penguji IPenguji IIDr. Ir. Nugroho Tri Waskitho, MPNIP. 196412131990081001Ir. Joko Triwanto, MPNIP. 105.8909.0103Penguji IIIPenguji IVDrs. Amir Syarifuddin, MPNIP.195804101990031001Zulharman, S.Hut., ua Jurusan KehutananDr. Ir. Damat, MPNIP : 131885466Tatag Muttaqin,S.Hut., M.ScNIP.105.0907.0473

iPRA KATAPuji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalumemberi kesehatan pada penulis, shalawat serta salam penulis ucapkan kepadajunjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga dapat menyelesaikan TugasAkhir Skripsi dengan judul “Analisis Vegetasi RPH Selorejo dan RPH Wagir BKPHKepanjen KPH Malang” ini dengan lancar.Skripsi ini merupakan salah satu prasyarat untuk menyelesaikan pendidikantingkat sarjana strata satu (S-1) Kehutanan, pada Jurusan Kehutanan FakultasPertanian – Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat :1. Kepada Ibunda, Ayahanda, dan Kakak-kakakku serta semua keluargatercinta yang telah memberikan do’a dan dorongan baik moral maupunmateri.2. Bapak Dr. Ir. Damat, MP, selaku Dekan Fakultas Pertanian – PeternakanUniversitas Muhammadiyah Malang yang telah membuat FakultasPertanian – Peternakan lebih baik dari tahun ke tahun.3. Bapak Tatag Muttaqin, S.Hut., M.Sc, selaku Ketua Jurusan KehutananFakultas Pertanian – Peternakan Universitas Muhammadiyah Malangyang telah memberikan semangat dan motivasi dalam penulisan skripsiini.4. Bapak Drs. Amir Syarifuddin, MP selaku pembimbing pertama yangselalu membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.5. Bapak Zulharman S.Hut., M.Ling, selaku pembimbing kedua yang jugaselalu membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.6. Bapak Dr. Ir. Nugroho Tri Waskitho, MP, selaku penguji pertama yangtelah membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini agarlebih baik lagi

ii7. Bapak Ir. Joko Triwanto, MP, selaku penguji kedua yang juga telahmembimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini agar lebih baiklagi8. Bapak Asper/BKPH Kepanjen yang telah memberikan ijin kepada penulisuntuk melakukan penelitian9. Bapak Mantri RPH Selorejo dan RPH Wagir yang bersedia ikut ke lapanguntuk membantu dalam kelancaran kegiatan penelitian10. Bapak Ponidi, Bapak Hamim, dan Bapak Mandor RPH Selorejo yang lain,yang sangat membantu dalam kegiatan penelitian di lapang.11. Bapak Kasiono, dan Bapak Budi selaku Mandor RPH Wagir yang sangatmembantu dalam kegiatan penelitian di lapang12. Teman-teman Rimbawan angkatan 2012 yang telah membantu dalamkelancaran penelitian ini (khususnya Viky Vreza) yang telah menemanisemua kegiatan di lapang. Juga untuk teman-teman dari Trenggalek yangtelah memberikan dorongan do’a maupun motivasi. Dan yang terakhirterima kasih untuk kamu yang telah memberikan dorongan dan semangatwalaupun tidak secara langsung kepada penulis untuk menyelesaikanpenelitian ini.Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.Penulis menyadari bahwa skripsi ini ditulis masih jauh dari kesempurnaan. Olehkarena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikantulisan.Malang, April 2016Penulis

iiiDAFTAR ISIPRA KATA . .iDAFTAR ISI iiiDAFTAR TABEL . .vDAFTAR GAMBAR .viiBAB I PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang . .11.2 Rumusan Masalah. . .31.3 Tujuan Penelitian . . 41.4 Manfaat Penelitian. .4BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 52.1 Hutan. . 52.2 Analisis Vegetasi . 52.3 Kondisi Geografis Jawa Timur . .62.4 Kondisi Geografis Kabupaten Malang . 72.5 Kecamatan Dau Kabupaten Malang. . 82.6 Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. 9BAB III METODE PENELITIAN .113.1 Waktu dan Tempat Penelitian. .113.2 Alat . .113.3 Jenis Penelitian . .11

iv3.4 Pelaksanaan Penelitian. .113.4.1 Metode Pelaksanaan. . . .113.4.2 Rancangan Penelitian .133.4.3 Analisis Data . . .16BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .184.1 Hasil Pembahasan. . .184.1.1 Kawasan Petak 194 B 184.1.2 Kawasan Petak 194 A . . .224.1.3 Kawasan Petak 182 M . 254.1.4 Kawasan Petak 182 O . .284.2 Pembahasan . . .31BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .395.1 Kesimpulan . .395.2 Saran . 40DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

vDAFTAR TABELNo.TeksHalaman4.1 Vegetasi Tingkat Pohon Petak 194 B .184.2 Vegetasi Tingkat Tiang Petak 194 B . 194.3 Vegetasi Tingkat Pancang Petak 194 B . 204.4 Vegetasi Tingkat Semai Petak 194 B . 214.5 Vegetasi Rerumputan Petak 194 B .214.6 Vegetasi Tingkat Pohon Petak 194 A .224.7 Vegetasi Tingkat Tiang Petak 194 A . 234.8 Vegetasi Tingkat Pancang Petak 194 A . 234.9 Vegetasi Tingkat Semai Petak 194 A . 244.10 Vegetasi Rerumputan Petak 194 A . 254.11 Vegetasi Tingkat Pohon Petak 182 M .264.12 Vegetasi Tingkat Tiang Petak 182 M . . 264.13 Vegetasi Tingkat Pancang Petak 182 M . 274.14 Vegetasi Rerumputan Petak 182 M .274.15 Vegetasi Tingkat Pohon Petak 182 O . . 284.16 Vegetasi Tingkat Tiang Petak 182 O . .294.17 Vegetasi Tingkat Pancang Petak 182 O . .304.18 Vegetasi Tingkat Semai Petak 182 O . . 304.19 Vegetasi Rerumputan Petak 182 O . .31

viNoLampiranHalaman1.a Cara Perhitungan Anveg Tingkat Pohon Petak 194 A RPH Selorejo BKPHKepanjen KPH Malang . . .432.b Tabel Analisa Rekapitulasi Jenis Vegetasi Kategori Tingkat Pohon, Tiang,Pancang dan Semai . . .46

viiDAFTAR GAMBARNo.TeksHalaman1. Desain Metode Jalur . .16Lampiran2. Peta Jawa Timur . .773. Peta Malang Raya . .774. Peta Kecamatan Dau . . .785. Peta Kecamatan Wagir . .786. Petak 194 A RPH Selorejo .797. Petak 194 B RPH Selorejo . .798. Petak 182 M RPH Wagir . .809. Petak 182 O RPH Wagir . .8010. Pendamping Lapang 194 B . . . .8111. Pendamping Lapang 194 A . . .8112. Pendamping Lapang 182 M dan 182 O . .8213. Alat-alat Penelitian . .8214. Kawasan Petak 194 B . .8315. Kawasan Petak 194 A . . .8316. Kawasan Petak 182 M . . .8417. Kawasan Petak 182 O . . .8418. Pembuatan petak ukur . .8419. Mengukur tinggi pohon . .85

viii20. Mengukur diameter pohon .8521. Mengidentifikasi jenis tanaman .85

41DAFTAR PUSTAKAAnonymous. 2015. Jawa Timur. (Online) https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa Timur(Diakses tanggal 23 Maret 2016). 2014. Dau, Malang. (Online) https://id.wikipedia.org/wiki/Dau, Malang(Diakses tanggal 23 Maret 2016). 2014. Wagir, Malang. (Online) https://id.wikipedia.org/wiki/Wagir,Malang (Diakses tanggal 23 Maret 2016). 2010. Kota Malang. (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/ KotaMalang(Diakses tanggal 23 Maret 2016). 2010. Mahoni. (Online) https://id.wikipedia.org/wiki/ Mahoni.2010(Diakses tanggal 23 Maret 2016). 2006. Profil Jawa Timur. (Online) https://bpnjatim.wordpress.comprofil/Jawa-timur/ (Diakses tanggal 23 Maret 2016)Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta: KanisiusIndrajaya, Y dan Handayani, W. 2008. Potensi Hutan Pinus Merkusii Jungh. Et deVriese Sebagai Pengendali Tanah Longsor di Jawa Potency of Merkus Pine(Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese) Forest as Landslide Control ./02-PINUSMERKUSIIKudeng.pdf (diakses 17 Mei 2016)Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. JakartaIrwanto. 2007. Analisis Vegetasi Untuk Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung diPulau Mersegu.Tesis Tidak Diterbitkan.Yogyakarta:Sekolah PascasarjanaUniversitas Gadjah Mada ses 17 Mei 2016)Heddy, S. 2012. Metode Analisis Vegetasi dan Komunitas. RajaGrafindo Persada.Jakarta

42Kusmana, C.1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor: Penerbit Institut PertanianBogor.Miftahuddin, 2004. Analisis Vegetasi dan Karakteristik Akar Pohon di Hutan SekitarLereng Gunung Wilis Daerah Besuki Kabupaten Kediri. Bali. Skripsi.Malang: Jurusan Biologi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan inmalang.ac.id/1165/1/06520011 Skripsi.pdf(diakses 17 Mei 2016)Putuhuru, F., J. Riry, & A.J. Ngingi. 2011. Physical Land Condition of ArengaPalmin Tuhaha Village, Saparua Sub District, Central Maluku District. nal.unpatti.ac.id/ppr paperinfo lnk.php?id 38(diakses 17 Mei2016)Rohman, F., dan I Wayan S. 2001. Petunjuk Peraktikum EkologiTumbuhan. JICA.Malang. (Online) http//:imma-kwacy.blogspot.com(diakses 17 Mei 2016)Setiadi. 1984. “Ekologi Tropika”. /files/disk1/(diakses 17 Mei 2016)Suryabrata, S. 1991. Metodologi Penelitian. Cetakan IV. Jakarta: CV. RajawaliUtami, F.T. 2007. Pendugaan Erosi Pada Lahan Perhutani yang DigunakanKemitraan dengan Petani di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH)Kepanjen Malang. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan TeknikPertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.(Online) http://www.academia.edu/(diakses 17 Mei 2016)

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membuat Fakultas Pertanian – Peternakan lebih baik dari tahun ke tahun. 3. Bapak Tatag Muttaqin, S.Hut., M.Sc, selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian – Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi

Related Documents:

Pada penelitian ini, kajian tentang struktur komunitas dan keanekaragam tumbuhan dilakukan pada tiga tipe vegetasi utama, yaitu vegetasi kawah, hutan campuran dan padang rumput Tegal Panjang. Pada vegetasi kawah, pengamatan dilakukan di dua tapak yang memiliki sejarah ‘gangguan’ yang berbeda.

Louis Spinelli, RPh (A) 2018 Region Two Steve Zlotnick, PharmD 2019 Henry Gialanella, PharmD (A)2020 Region Three Adedolapo Gbogodo, PharmD2018 Carrie Corboy, PharmD (A) 2018 Region Four Tony Qi, PharmD 2020 Ruth Marietta, RPh, CCP (A) 2019 Region Five Mark Taylor, RPh 2018 Steve Chang, RPh (A) 2018

2.2 Analisis Masalah Setelah melakukan identifikasi data, selanjutnya akan dilakukan analisis data yang kemudian dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah menegnai redesain logo. Pada perancangan ini, data dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT dan analisis brainstorming. Metode analisis ini membantu untuk melihat .

kinerja keuangan ada beberapa analisis rasio keuangan yang digunakan yaitu: analisis likuiditas perusahaan, analisis struktur keuangan, analisis penilaian pasar, analisis kesehatan keuangan perusahaan, dan analisis dengan metode EVA. 1. Analisis Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan p

Kimia Analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia termasuk di dalamnya pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam sampel. Analisis kimia dapat berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif serta d

2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang analisis butir soal kepada TPK sekolah dan guru/MGMP sekolah, antara lain mencakup: a. Dasar dan acuan pelaksanaan analisis butir soal b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan analisis butir soal c. Manfaat analisis butir soal d. Hasil yang diharapkan dari analisis butir soal e.

ANÁLISIS TEXTUAL Y EXEGÉTICO DE LA PRIMERA VISIÓN (Ap 1,9-20) PRESENTACIÓN DE CRISTO A SU IGLESIA 158 I ANÁLISIS EXEGÉTICO 158 1. Texto griego y traducción 159 2. Análisis del versículo 9 161 3 Análisis del versículo 10 176 4. Análisis del versículo 11 182 5. Análisis del versículo 12 189 6. Análisis del versículo 13 196 7.

Leadership is a new requirement and is defined in its own section within the new ISO 14001:2015 standard. This means that top management throughout the organisation are expected to take a more hands on approach to the EMS. This will ensure companywide motivation and commitment towards goals, a continued focus on improvement, and the effectiveness of the EMS. Clause 6. ‘Planning’ - Risk and .