BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keragaman Kopi Dunia 4.1.1. Kopi Dunia

1y ago
24 Views
2 Downloads
760.79 KB
39 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Anton Mixon
Transcription

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1.Keragaman Kopi Dunia4.1.1.Kopi DuniaKopi adalah minuman nomor dua terbanyak di konsumsimanusia setelah nomor satu terbanyak dikonsumsi adalah air. Darisegi produksi, kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yangdiproduksi oleh banyak negara besar di dunia termasuk Indonesia.Brazil merupakan negara utama pemasok kopi terbesar di dunia,dengan jumlah produksi sekitar 3.300.000 ton, diikuti oleh Vietnamdan Kolombia dengan jumlah produksi sebesar 1.530.000 dan840.000 (ICO,2018).Berdasarkan data FAO selama 30 tahun terakhir,dari tahun1985-2015 terdapat empat negara dengan tingkat produksi atempat.dibawah Brazil, Kolombia, dan Vietnam. Brazil menjadinegara pemasok kopi terbanyak di dunia, total produksi kopisebanyak 61.797.251 ton, dengan rata rata produksi per tahunyasebesar 2.059.908 ton. Berikutnya Kolombia, jumlah produksi kopisebesar 21.626.090 dengan rata-rata produksi pertahun 720.869 ton.Vietnam merupakan negara dengan produksi kopi terbanyak didunia, total produksi sejumlah 19.755.676 ton dan rata-rata produksipertahun sebesar 658.522 ton. Indonesia menjadi negara ke empat

sebagai negara dengan produksi kopi terbanyak di dunia, sebesar16.828.636 ton dalam 30 tahun terakhir dan rata rata 560.954 tonkopi dihasilkan oleh petani lokal Indonesia. Data tersebut tersajipada gambar iaBrazil; 61797251VietnamIndonesiaKolombia;21626090Gambar 4.1. Produksi Kopi Dunia (ton)Dari gambar 4.1. menunjukan jumlah produksi kopi dunia didominasi oleh brazil dalam kurun waktu 30 tahun (1985-2015).Brazil dengan jumlah produksi sebesar 61.797.251 ton membuatBrazil menjadi negara dengan produksi terbesar di dunia. Setelah itunomor dua ditempati oleh Kolombia dengan jumlah produksisebesar21.626.090 ton, berikutnya negara vietnam pada urutan ketiga dengan jumlah produksi 19.735.776 ton. Dan Indonesia padaposisi ke empat dengan jumlah produksi sebesar 16827636 ton.

4.1.2.Perkembangan Volume Ekspor Kopi DuniaBedasarkan data FAO, perkembangan ekspor kopi pada 30tahun (1985-2015) menunjukan kecenderungan peningkatanpertumbuhan. Pada awal 1985 jumlah ekspor mencapai 264.205 ton,dan terus meningkat sampai tahun 2011 mencapai puncak eksporkopi dunia hingga mencapai angka 1.789.225 ton. Hingga tahunberikutnya, angka ekspor kopi dunia semakin merosot, ditunjukanpada tahun 2015 sebesar 1.161.557 ietnamIndonesia5000000Gambar 4.2. Ekspor Kopi DuniaDari gambar 4.2. menunjukan jumlah ekspor kopi dunia didominasi oleh brazil dalam kurun waktu 30 tahun (1985-2015).Brazil dengan jumlah ekspor yang sangat besar dan cenderungmeningkat tiap tahunya. Dari awal tahun 1985 jumlah eskpor kopiBrazil sebesar 1.033.611 ton dan terus meningkat hingga tingkattertinggi eskpor Brazil terjadi pada tahun 2015 sebesar 2.005.034ton. pada urutan kedua yaitu negara Vietnam dengan nilai eksporawal tahun 1985 sebesar 9.200 ton, dan semakin meningkat pada

tahun berikutnya, pada tahun 2015 jumlah ekspor kopi Vietnammenyentuh angka 1.228.832 ton. Berbeda dengan Kolombiadimana jumlah ekspor kopi cenderung menurun tiap tahunya, padatahun 1985 jumlah ekspor mencapai 585.285 ton, dan pada akhir2015 Kolombia mengekspor kopi sebesar 713.060 ton. Indonesiapada peringkat ke 4 pada tahun 1985 mengeskpor kopi sejumlah282.671 ton, dan cenderung fluktuatif naik dan turun, pada tahun2015 indonesia melakukan ekspor kopi sebesar 499.651 ton.Indonesia dengan berbagaimacam kopi khas nya, menjadikanpemasaran atau marketing di sektor kopi melakukan eskpor kebeberapa negara tujuan. Jerman, Amerika, dan Malaysia adalahnegara tujuan ekspor kopi Indonesia setiap tahunya higga kini.Dengan kopi luak, kopi toraja dan kopi lampung menjadiprimadona varietas kopi asal indonesia dengan tingkat permintaanyang tinggi di dunia.4.1.3.Perkembangan Volume Impor Kopi IndonesiaBedasarkan data FAO, indonesia merupakan produsen nomor empatterbesar di dunia. Dengan jumlah produksi 1.6827.636 ton, membuatIndonesia melakukan tidak melakukan impor terlalu besar. Dalam kurunwaktu 30 tahun (1985-2015) indonesia melakukan ekspor sebesar 2201320142015TON80000Tahun

Gambar 4.3. Impor Kopi IndonesiaDari gambar 4.3. dapat dilihat Indonesia melakukan impor kopi secarafluktuatif. Indonesia melakukan impor pertamakali pada tahun 1986sebesar 1 ton dan semakin meningkat setiap tahunya, terakhir pada tahun2015 Indoensia melakukan eskpor kopi sebesar 27.440 ton, dan angkaimpor kopi tertinggi di indonesia terjadi pada tahun 2012 sebesar 113.009ton.4.2.Analisis Keunggulan Komparatif (Revealed Comparative Advantage)Analisis daya saing kopi Indonesia di pasar internasional menggunakanRCA Revealed Comparative Advantage. Metode ini didasarkan pada suatukonsep perdagangan antar wilayah menunjukan keunggulan komparatifyang imiliki oleh wilayah tersebut. Dalam penelitian ini variabel yangdiukur adalah ekspor kopi Indonesia terhadap total ekspor Indonesia yangkemudian dibandingkan dengan panga nilai produk dalam perdagangandunia. RCA dapat diartikan bahwa jika pangsa ekspor komoditi kopi darisuatu negara lebih besar dibandingkan pangsa pasar ekspor komoditididalam total ekspor komoditi dunia, diharapkan negara tersebut memilikikeunggulan komparatif dala produksi dan ekspor komoditi kopi.Bila nilai perhitungan RCA untuk komoditas kopi lebih dari satu, makaIndonesia sebagai produsen kopi mempunyai komparatif dan memiliki daya

saing kuat dalam perdagangan internasional. Dan jika sebaliknya, nilai RCAkopi Indonesia memiliki nilai dibawah satu, maka kopi Indonesia tidakmempunyai keunggulan komparatif dan tidak memiliki daya saing yangkuat.Tabel 4.1. Total Perhitungan RCA (Revealed Comparative Advantage)Kopi Indonesia 1985-2015Tahun1985-2015Total nilai RCA6385.559Sumber : FAOSTAT (data diolah)Pada lampiran 5. nilai RCA tertinggi terjadi pada tahun 1985 dengannilai RCA sebesar 4282,894. Semenjak tahun 1987 daya saing kopiIndonesia semakin melemah hingga 20 tahun berikutnya, terhitung daritahun 1988 hingga tahun 2015 nilai RCA kopi Indonesia lemah dan tidakada yang menunjukan nilai RCA 1. Walaupun telah terjadi peningkatanyang signifikan, tetapi hanya tahun 1985, 1986, dan 1987 indonesiamenunjukan nilai RCA 1. Pelemahan tersebut dipengaruhi oleh semakinmeningkatnya jumlah kebutuhan eskpor nasional diimbangi juga dengankebutuhan ekspor dunia. Dalam kurun waktu 30 tahun, daya saing kopiIndonesia berada pada posisi terendah di tahun 2011 pada nilai RCA sebesar0,016709.

Jiika dilihat rata-rata dari tahun 1985-2015 daya saing kopi Indonesia,memiliki rata-rata nilai RCA 1, hal tersebut menunjukan bahwa komoditaskopi Indonesia tidak memiliki keunggulan komparatif yang tinggi di pasarglobal dan tidak memiliki daya saing yang kuat di pasar internasional,walaupun nilai RCA kopi Indonesia fluktuatif namun nilai tersebut memilikitrand semakin menurun hingga tahun 2015.4.3.Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AmerikaDalam perdagangan internasional, setiap negara yang termasukdidalamnya wajib menyesuaikan sistem moneter atau alat pembayaran,dalam transaksi perdagangan digunkan kurs valuta asing. Kurs suatu matauang adalah harga mata uang dalam negeri terhadap uang luar negeri.Nilai tukar yang digunakan adalah nilai tukar mata uang Indonesia (Rp)terhadap mata uang Amerika (US ) sebab mata uang Amerika merupakanmata uang internasional. Nilai tukar rupiah di dalam negeri dipengaruhi olehbanyak hal, termasuk faktor pereknomian dalam negeri 120122013201420151000 US perekonomian luar negeri.TAHUNGambar 4.4. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika

Pada gambar 4.4. menunjukan pergerakan mata uang Indonesia (Rp)terhadap Mata uang Amerika (US ) semakin melemah dalam kurun waktu30 tahun. Pada tahun 1985 nilai tukar rupiah tarhadap dollar Amerikasebesar Rp 1.110 terhadap US dan terus melemah. Hingga tahun 1998terjadi krisis yang juga berdampak terhadap perekonomian Indonesiamembuat Dollar semakin melambung sebesar Rp 10.013 terhadap US .Hingga tahun 2015 US mencapai nominal Rp 13.389 terhadap US . Tidakstabilnya nilai tukar uangdalam waktu yang panjang mempengaruhiprodusen dan konsumen dalam bertransaksi di pasar internasional sehingganilai tukar menjadi tolak ukur dalam dunia perdagangan internasional.4.4.Analisis Keunggulan Kompetitif Kopi Indonesia4.4.1.Analisis Komponen Porter’s Diamond SystemDalam penelitian ini menggunakan teori berlian Porter(Porter’s Diamond Theory) untuk menganalisis faktor eksternaldan internal pada sebuah industri atau negara. Teori Porterdigunakan untuk menjelaskan keunggulan komparatif dalampermasalahan perdagangan komoditi lokal di pasar internasional.Selain itu teori ini menggunakan bebrapa faktor yang menunjang,yaitu faktor sumberdaya, faktor kondisi permintaan, faktor industriterkait dan pendukung, faktor kondisi struktur, faktor persaingandan faktor strategi perusahaan. Dalam faktor tersebut dipengaurhipula oleh kebijakan pemerintah dalam mengambil keputusan dibidang industri dalam negeri maupun industri luar negeri.1. Kondisi Faktor ( Sumber Daya)

Sumber daya atau kondisi faktor memiliki pengaruh terhadapindustri kopi dalam negeri, terutama dalam hal sektor perkebunan.Selain kondisi faktor, ada beberapa faktor yang turut berpengaruhterhadap produksi dan sekaligus mempengaruhi dayasaing sebuahnegara. Adapun faktor sumber daya meliputi sumberdaya alam,sumberdayamanusia, sumberdayailmu pengetahuan danteknologi, sumberdaya modal, dan sumberdaya infrasturktur. Peransetiap komponen saling berkaitan dan saling berpengaruh satudengan yang lain terhadap perkembangan dan nilai saingkomoditas kopi di pasar internasional baik dalam industri ataunegara. Semakin tinggi kualitas input sebuah produk, maka akanbesar pengaruhnya untuk menambah daya saing sebuah industri dipasar internasional.a) Sumberdaya AlamKeunggulan berada di garis kthulistiwa menyebabkan diseluruh kawasan Indonesia disinari cahaya matahari penuh. Haltersebut membuat Indonesia kaya akan sumberdaya hayati. Daridata yang diperoleh dari FAOSTAT selama 30 tahun (19852015) menunjukan adanya peningkatan jumlah luasan lahanperkebunan, khususnya perkebunan kopi yang ada di Indonesia,seperti terlihat pada gambar 4.6.Dari luasan tersebut yang semakin meningkat dibandingkantahun 1985, membuat produksi berbanding lurus dengan jumlahluasan lahan yang meningkat. Tidak heran membuat Indonesia

menjadi negara dengan jumlah produksi kopi terbesar 20082009201020112012201320142015HEKTAR AREempat di dunina, setelah Kolombia.TAHUNGambar 4.5. Luasan Lahan Produksi Kopi IndonesiaDari gambar 4.6. dapat dilihat bahwa luasan arealperkebunan kopi di Indonesia semakin tahun semakinmeningkat, pada awal 1985 luasan lahan seluas 613.000 hektarare, dan terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada tahun2000 sebesar 1.260.687 hektar are. Dan hingga tahun 2015terjadi fluktuasi dan menyentuh angka 1.230.001 hektar are.Adapun kopi yang dibudidayakan di Indonesia lebih banyakrobusta dibandingkan arabika dan beberapa kopi lokal. Untukkopi lokal ada beberapa jenis kopi lokal seperti kopi toraja yangberasal dari Toraja, provinsi Sulawesi Selatan. Dari pulau Jawaada kopi pegunungan ijen, yaitu kopi gayo, yang berasal dariBondowoso provinsi Jawa Timur. Dari Sumatra ada dariprovinsi Banda Aceh yaitu kopi gayo, dan kopi kintamaniadalah kopi dari provinsi Bali dan kopi termahal di dunina

adalah kopi luwak yang diperoleh dari hasil fermentasi binatangluwak. Dengan demikian diharapkan kopi produksi Indonesiamemiliki dayasaing dan kualitas yang baik agar dapat bersaingdengan negara eksportir lainya. Sehingga jumlah yang diproduksi semakin bertambah dan memperluas pangsa pasar dibeberapa negara lainya.b) Sumberdaya ManusiaManusia juga termasuk faktor yang penting dalamkepentingan dalam usaha pengembangan dan peningkatan dayasaing. Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja merupakan halyang vital dalam keberlangsungan perushaan tersebut. Dalampenyerapan tenaga kerja jumlah, kulaitas dan ketersediaanberperan penting dalam perusahaan.Negara eksportir sebgai negara tujuan komoditas jugaberperan dalam keberlangsungan produk tersebut. Konsumennegara eksportir merupakan konsumen yang berada di luarnegara produsen. Banyak para pakar perkopian meberikanpelatihan dan tak jarang para tenaga ahli tersebut menjadipelaku usaha dan menjadi tega ahli dalam sebuah perushaanPenyerapan tenaga kerja yang ahli dalam bidang perkopiansudah cukup memadai di Indonesia di beberapa sektor, baiksektor perkebunan maupun sub sektor pengolahan dalamperusahaan.c) Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dalam penelitian Suwarto (2012) ada beberapa jenis varietasyang unggul di Indonesia dari replikasi jenis arabika dengankode AB 3, S 795, USDA 762, Kartika 1 dan Kartika 2. Untukrobusta menggunakan kode BP 42, BP 234, BP 288 dll. Dalamperkembangannya, pengolahan biji kopi dibagi menjadi duaproses, yaitu proses pengolahan secara basah (wet process) danproses secara kering yaitu (dry process). Dari kedua prosestersebut, terjadi perbedaan pada proses pengupasan biji, dimanapada wet process menggunakan air sementara pada dry processtidak. Selain pengupasan biji kopi, wet process menggunakanalat kupas yang disebut pulper sedangkan dry process tidak.Adapun lembaga lembaga yang menangani permasalahankopi baik permasalahan kopi dunia ataupun permasalahan kopidalam negeri, untuk lembaga kopi dunia ada ICO (InternationalCoffe Organization) dan untuk permasalahan kopi di Indonesiaada lembaga AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia). Adapunlembaga selain AEKI yang menangani permasalahan kopi diIndonesia adalah lembaga atau instansi pemerintahan sertakelembagaan usaha, untuk instansi pemerintahan ada DirektoratJendral Perkebunan (Ditjenbun), Direktorat Jendral Pengolahandan Pemasaran Hasil Pertanian (Ditjen P2HP), dan LembagaPenelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI). Dalam halpengetahuan terkait kopi, adapun lembaga lembaga pendidikandalam ataupun luar negeri dan berbagai media online yang

memberikan informasi tentang perkembangan teknologi dalamindustri perkebunan kopi ataupun dalam hal budidaya. Dalamsebuah industri, data yang akurat diperlukan untuk menunjangdan memberikan informasi yang baik dan benar. BPS (BadanPusat Statistik) sebagai lembaga yang terpercara di Indonesiadalam hal kebenaran dan keakuratan sebuah data, serta mengolahdata mentah menjadi data siap olah yang banyak oleh diperlukanmasyarakat luas.d) Sumber Daya ModalDalam sebuah usaha tani,sumber daya modal sangatpenting dalam keberlangsungan produksi. Untuk skala kecil,perkebunan kopi di Indonesia masih menggunakan modalpribadi, dan masih secara umum menggunakan dana koperasikelompok tani. Dari segi investor, para penanam modal masihenggan untuk menanamkan modal mereka pada industriperkopian mengalami kendala pada kebijakan pemerintahdalam hal perburuhan atau tenaga kerja, perpajakan dll yangmenyebabkan investor masih berfikir kembali. Adanyahubungan diplomatik antar negara akan membuat investortertarik untuk menanamkan modal dan membuat pemerintahakanmembuatkebijakankebijakan baruyang dapatmempermudah permodalan di Indonesia sehingga akanmeningkatkan daya saing di pasar internasional.e) Sumberdaya Infrastruktur

Dalam hal infrasturktur, para petani Indonesia masih belummendapatkan sarana yang ter-updatedalam proses pengolahanmaupun proses pemanenan. Hal tersebut membuat para petanitidak maksimal dalam pengolahan kopi, petani lebih memilihmenjual kopi dalam bentuk biji / green bean karena petanisecara umum dalam industri skala menengah kebawah yang didominasi oleh industri mikro tidak memiliki peralatan yangmodern, sehingga petani hanya menjual komoditi kopi dalambentuk mentah. Dalam rantai perdagangan, para petani menjualkepada pedagang kecil, kemudian menjual kembali kepedagangbesar atau tengkulak, setelah itu tengkulak menjual kepadaeksportir kopi.Selain alat penunjang produksi ataupun penunjang panen,jalan merupakan hal yang penting dalamhal distribusi.Kelancaran transportasi dalam mengirim produk dari daerahdaerah, menuntut infrastruktur berupa jalan yang memadai danlayak untuk memudahkan para produsen memasarkan produkmereka. Sumberdaya infrastruktur mencakup sarana sertaprasarana dalam menunjang para pelaku pengusaha kopi. Saranadan prasarana yang bagus akan menunjang dan sekaligusmeningkatkan daya saing kopi di Indonesia. Dalam penelitianAnneke Rau (2014) mengatakan bahwa infrastruktur di Kab.Ciamis kurang bagus, terutama jalan menuju perkebunan kopi.Belun menggunakan jalan aspal, sehingga jalan berbatu dan

mudah becek bila turun hujan. Untuk jalan menuju pasar,kondisi jalan bagus dengan jalan aspal yang mudah ditempuhdengan mobil atau sepeda motor.Selain jalan di pelosok daerah, telekomunikasi merupakansarana dan prasarana yang wajib dipenuhi oleh pemerintah didalam era modernisasi ini. Informasi yang menyangkutkeberlangsungan sebuah industri, menyangkut informasi hargayang dapat diperoleh dari berbagai media, baik dari media radio,media televisi, hingga media internet yang selalu menyajikandata terbaru di Indonesia hingga di dunia. Selain media,interaksi petani dengan para pedagang di pasar merupakaninformasi akurat yang diperoleh petani tentang keadaan danharga jual kopi terkini yang berada di masyarakat.2. Kondisi PermintaanDalam pasar, sebuah permintaan adalah hal yang mutlak.Semakin tinggi permintaan akan sebuah barang, maka produktersebut memiliki daya yang saing dan memiliki potensi yangbagus untuk kedepanya. Permintaan dibagi menjadi dua,permintaan domestik dan permintaan ekspor. Bila salah satu ataukeduanya memiliki jumlah permintaan yang besar, maka parapelaku industri wajib meningkatkan mutu dan kualitas produktersebut, misalnya dengan melakukan inovasi sesuai denganpermintaan yang diharapkan.Kondisi permintaan kopi daripermintaan domestik dan luar negeri juga merupakan salah satu

aspek yang sangat menentukan daya saing kopi Indonesia di pasarinternasional.a) Kondisi Permintaan DomestikPerdagangan kopi Indonesia lebih banyak dilakukanuntuk tujuan ekspor dibandingkanuntuk konsumsidomestik. mengenai konsumsi kopi Indonesia dapatdiperkirakan bahwa kebutuhan kopi semakin lama semakinmeningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pendudukbegitu juga dengan konsumsi kopi perkapita pertahun,maka dapat disimpulkan bahwa permintaan arenakan di Indonesia, kopi telah mampu dikembangkanmenjadi produk olahan berbahan baku kopi seperti kopiinstant, ekstrak, esens dan konsentrat kopi. Selain itu diIndonesia, ternyatatelah banyak industri minumanskalakecil, menengah ataupun besar yang juga membuatminuman berbahan dasar kopi dan juga restaurant yangmenyediakan minuman berbahan dasar kopi.

r 4.6. Komsumsi Kopi di IndonesiaPada gambar 4.6. menunjukan bahwa konsumsi kopi diIndonesia cenderung fluktuatif. Angkamenujukanpeningkatan jumah konsumsi pada awal periode namunadanya penurunan jumlah konsusmsi pada akhir periode2017 disebabkan semaik maraknya jenis minuman yangmasuk di Indonesia sehingga peminat konsumsi kopimemiliki pilihan lain selain mengkonsumsi kopi semakinberagam. Selain itu brand kopi yang masuk di Indonesia,membuat kebutuhan akan kopi dari negara lain meningkat.Sehingga persaingan kopi dalam negeri semakin kompetitifkarena semakin hari, pemerintah melakukan kebijakanimpor kopi Vietnam maupun Amerika untuk memenuhipermintaan dalam negeri.

b) Kondisi Permintaan Luar NegeriPermintaan ekspor kopi menentukan daya saing kopiIndonesia, selain permintaan kopi domestik. Negara tujuankonsumen kopi asal Indonesia yaitu Amerika, Jerman danJepang. Ekspor kopi sebagaian besar masih didominasidalam bentuk biji kopi segar atau mentah, sedangkan untukproduk olahan Indonesia misalnya dalam bentuk bubukmasih sangat kecil.3. Industri Terkait dan PendukungFaktor lain yang sangat menentukan keunggulan kopi nasionaladalah keberadaan industri terkait dan pendukung daya saingkomoditas kopi di pasar internasional yang bersifat kompetitif.Industri yang terkait dan industri pendukung produksi kopi yaitupengadaan bibit unggul dan sarana prasarana produksi sertapengolahan.Untuk pengadaan bibit unggul, Pusat Penelitian Kopidan Kakao Indonesia telah mampu menghasilkan klon/varietasunggul tanaman kopi. Hasil dari kegiatan pemuliaan tanaman kopidiantaranya memperbaiki sifat unggul tanaman kopidari beberapaaspek antara lain produksi, ketahanan terhadap hama dan penyakit,kualitas hasil, serta ketahanan terhadap lingkungan yang kurangsesuai untuk tanaman kopi. Produsen benih kopi adalah sumberbenih kopi yang telah melalui proses pemurnian dan ditetapkansecara resmi oleh pemerintah melalui surat keputusan MenteriPertanian/Direktur Jenderal Perkebunan. Perusahaan perkebunan

maupun lembaga penelitian yang memiliki kebun sumber benihkopi yaitu Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember, Jawa Timur,PTPN XII Surabaya, PT Kalibendo, Banyuwangi, Disbun ProvinsiBali dan Disbun Provinsi Sumatra Utara. Namun pada perkebunankopi di kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis, para petanimendapatkan benih kopi dari Sumatera, karena melihat hasil kopiyang baik disana maka awalnya petani yang melakukan budidayakopi di Sumatera, juga melakukan budidaya kopi di Jawamenngunakan benih kopi Sumatera tersebut.Walaupun Indonesia merupakan salah satu Negara eksportirkopi terbesar didunia namun masih mengandalkan ekspor kopidalam bentuk biji. Menurut Rahardjo, (2012) ekspor produk kopiolahan kopi Indonesia (bentuk kopi bubuk) masih sangat kecil,kurang dari 1% dibandingkan dengan ekspor biji kopi yangmencapai 99,8%(468.749 ton ditahun 2008). Oleh karena itudengan adanya ketersediaan kopi dalam bentuk biji yang sangatbesar, Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah produk kopinasional dengan melakukan diversifikasi produk yang dapatdikembangkan pada skala usaha kecil dan menengah (UKM) sertaskala besar, sehingga nantinya mampu meningkatkan daya saingkopi Indonesia di pasar dunia.Sedangkan menurut AEKI (2013),industri pendukung seperti industry pengolahan sudah sangatberagam dimulai dari unit usaha berskala home industri dukyang

dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopidalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar di luar negeri. Haltersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negerimerupakan pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yangmasih memberikan prospek dan peluang sekaligus menunjukkanadanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi dibidang industrikopi.4. Persaingan, Struktur dan StrategiAdanya persaingan yang sangat ketat di antara negara-negaraprodusen kopi membuat suatu negara menciptakan strategi dalammeningkatkan dayasaing produknya.Selain Brazil, Vietnam,Indonesia, dan Kolombia, negara penghasil kopi lainnya yaituEthiopia, Costarica, Thailand, Guatemala dan India. Strategi yangdikembangkan adalah pendekatan sektor berupa diversifikasiproduk kopi olahan ekspor dan meningkatnya riset kopi olahanuntuk menghasilkan formula kopi yang diminati masyarakatinternasional, serta strategi melalui pendekatan teknologi berupapenguasaan teknologi roasting yang menghasilkanroasted coffeemutu tinggi dan mendorong tumbuhnya modifikasi teknologipengolahan kopi. Produksi kopi di Indonesia kurun waktu 19962014 (lampiran 6) semakin meningkat. Peningkatan produksitersebut akan mempengaruhi jumlah pasokan kopi dalam negeridimana pasokan kopi juga akan mengalami peningkatan. Jikapasokan kopi nasional mampu memenuhi permintaan kopi dunia

yang cenderung meningkat, maka pangsa pasar kopi Indonesia ampuan daya saing komoditas kopi Indonesia di pasarInternasional.Strategi yang mampu harus dilakukan untuk menguasai pasaradalah dengan cara melakukan diferensiasi produk. Diferensiasiproduk mampu meningkatkan nilai ekspor kopi karena telahmengalami proses peningkatan nilai tambah produk. Seberapa jauhpara pesaing dalam sebuah industri dapat melakukan diferensiasiantara satu sama lainnya juga merupakan salah satu unsur pentingdalam struktur industri.Saat ini pasar ekspor kopi olahan makinterbuka, terutama ke negara-negara yang sedang berkembangseperti Malaysia, Jepang, Taiwan dan Saudi Arabia. nindustripengolahan kopi masih terkendala oleh image bahwa negaraprodusen belum mampu menghasilkan produk olahan sesuaidengan permintaan pasar, disamping ketatnya persaingan pasarproduk olahan.Dalam konteks pengembangan industri, industri bijikopi dan kopi olahan Indonesia mempunyai potensi untukdikembangkan.Industri biji kopi dan kopi olahan juga mempunyaikemampuan untuk meningkatkan pendapatan tenaga kerja disemua industri.Dalam rangka penumbuhan ekspor kopi Indonesia,maka pengembangan komposisi produk, distribusi pasar, dan dayasaing harus diperhatikan.Strategi penetrasi dan pengembangan

pasar ekspor merupakan pilihan strategi yang dapat dilakukan.Padasaat bersamaan, peningkatan efisiensi produksi dan pemasaranekspor tetap perlu dilakukan.Potensi pengembangan yang dimilikiindustri kopi biji dan kopi olahan Indonesia perlu banganpasarinternasional.Berbagai produk kopi olahan yang telah dapatdiproduksi di Indonesia perlu diekspor untuk memperbaikikelemahan ekspor Indonesia pada komposisi produk. Paraeksportir kopi nasional perlu memperoleh informasi mengenaipasar yang potensial dan efektif, salah satu cara yaitu mengadakanpameran-pameran dagang baik didalam maupun luar negeri,sebagai salah satu cara melakukan strategi promosi.5. Peranan PemerintahPeranan pemerintah sangat penting bagi perdagangan kopiIndonesia di pasar internasional.Namun terkadang peran yangdilakukan pemerintah bisa menjadi peluang ataupun bisa menjadihambatan.Peran serta pemerintah sebagai fasilitator, regulator danmotivator pengawasan perkonomian untuk memajukan komoditaskopi nasional sangat diharapkan.Persaingan global yang kpengembangan ekonomi domestic.Peran pemerintah saat ini sudahcukup baik. Menurut P2HP (Pengolahan Dan Pemasaran HasilPertanian) (2014) dalam upaya meningkatkan produktivitas dan

mutu tanaman kopi, pemerintah telah melakukan kebijakandiantaranya :1) Kebijakan Peningkatan Produktivitas dan Mutu TanamanKopiPenerapannya ditempuh antara lain melalui peremajaankopi rakyat dengan klon unggulan, konversi kopi robustadengan arabika pada areal yang sesuai, perluasan areal kopiarabika di daerah Indonesia timur, pilot proyek kopispeciality dan organik, membangun usaha penangkaranbenih, dan integrasi tanaman kopi dengan ternak.2) Peningkatan ekspor dan nilai tambah kopi.Kebijakan ini dimaksudkan agar ekspor kopi Indonesiatidak lagi berupa bahan mentah (green bean), tapi dalambentuk hasil olahan dengan mutu yang dikehendakikonsumen, sehingga akan diperoleh nilai tambah di dalamnegeri.3) Dukungan Penyediaan Pembiayaan.Kebijakan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi sumberpembiayaan yang sesuai untuk pengembangan kopi, baikyang berasal dari lembaga perbankan maupun non bank.4) Pemberdayaan PetaniPenumbuhan dan penguatan kelembagaan usaha tani.Untuk mendukung kebijakan ini telah dilakukan pelatihandanpendampinganbagipetaniagarpetanidapat

memanfaatkanpeluangbisnisdanmengembangkankemitraan usaha.6. Peranan PeluangPeluang komoditi kopi Indonesia agar dapat bersaing di pasardunia masih sangat terbuka dan cukup besar. Terutama untukmenghadapi Asean Economic Community (AEC), MenteriPertanian Dr. Ir. Suswono, MMA mengatakan bahwa denganadanya AEC ini, akan terbuka peluang pasar yang semakin besar,yaitu adanya pasar dengan populasi mendekati 600 juta jiwa.Dalam segi kekuatan ekonomi, maka akan menjadi kekuatanekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina,Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia. Komoditasutama yang diarahkan memiliki nilai tambah dan daya saing dibidang pertanian terbagi menjadi empat kelompok pangan utama,Kelompok pertama yaitu beras, jagung, kedelai, gula dan dagingsapi. Kelompok yang kedua adalah komoditi andalan ekspor yaitukakao, kopi, sawit, rempah dan teh.Kelompok yang ketiga yaitukomoditi atau produk potensi ekspor dan pasar domestikdiantaranya buah tropika, sayuran, biofarmaka, tanaman hiastropika, bahan olahan karet, mete, kelapa dan atsiri. Dan terakhirkelompok komoditi substitusi impor yaitu susu, aneka tepung,daging ayam dan telur.13Salah satu indicator masih adanyapeluang bagi komoditas kopi Indonesia adalah gan

meningkatnya kebutuhan manusia.Indonesia memiliki pasar yangpotensial bagi ekspor kopi yaituAmerika Serikat, Jerman, Jepang,Korea, Thailand, Hongkong.Indonesia juga telah menjadi negaraprodusen kopi terbesar didunia dan pemasok kopi yang sudahmemiliki berbagai macam keunggulan yang dapat memanfaatkanpeluang tersebut. Keunggulan tersebut adalah dari segi varietasunggul, potensi produksi dan areal pengembangan yang didukungkondisi geografis dan iklim yang sesuai dan apabila dikeloladengan baik maka tentunya Indonesia akan mampu memasokkebutuhan kopi dunia yang semakin meningkat. Peluang pasar bagikomoditas kopi ini sangat besar, baik dipasar lokal dengan semakinbanyaknya industri minuman dan restoran yang membuatminuman berbahan dasar kopi, maupun di pasar internasionaldengan totalimpor duniayang semakin besar dengankece

negara tujuan ekspor kopi Indonesia setiap tahunya higga kini. Dengan kopi luak, kopi toraja dan kopi lampung menjadi primadona varietas kopi asal indonesia dengan tingkat permintaan yang tinggi di dunia. 4.1.3. Perkembangan Volume Impor Kopi Indonesia Bedasarkan data FAO, indonesia merupakan produsen nomor empat terbesar di dunia. Dengan .

Related Documents:

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dalam penelitian kualitatif agak sulit untuk dibedakan dan dipisahkan, karena sifat dari informasi yang diperoleh, maka bagian hasil dan bagian pembahasan disatukan. Ada tiga pembahasan dalam penelitian ini yaitu bagaimana terjadinya limpahan pengetahuan pada klaster industri animasi di Cimahi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data hasil penelitian diambil setelah penulis melakukan penelitian. Penulis melakukan penelitian pada siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 22 Bandung. Hal ini dijadikan pedoman pada pembahasan bab ini. Agar penelitian berjalan dengan baik dan sesuai prosedur, penulis telah .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian studi lapangan yang dimulai dari statistik deskriptif yang berhubungan dengan data penelitian (meliputi gambaran umum responden, variabel penelitian, uji kualitas data, uji normalitas, dan asumsi klasik); hasil pengujian hipotesis dan .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian . 4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan . 1. Hasil Identifikasi Permasalahan Pelatihan . Studi pendahuluan dalam penelitian. dan . pengembangan ini, seperti telah dipaparkan pada Bab III, dilakukan dengan teknik wawancara dan studi dokumen. Studi dokumen laporan bulanan data

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan serta menerangkan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I. Hasil dari penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam secara langsung kepada informan sebagai bentuk pencarian dan dokumentasi langsung di lapangan.

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah 66 orang. Oleh karena populasinya sudah diketahui, maka dengan menggunakan rumus Slovin berikut adalah jumlah sampel yang diambil : n 66 1 .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil pengembangan yang dilakukan oleh peneliti ini adalah menghasilkan media pembelajaran berbasis game edukasi pada materi peluang matematika. Berdasarkan prosedur yang telah dipaparkan maka hasil validasi desain diperoleh pada beberapa validator yaitu meliputi validator ahli media dan .

Pembahasan Soal Ujian Profesi Aktuaris Persatuan Aktuaris Indonesia A20-Probabilitas dan Statistika Periode 2014-2019 Penyusun: Wawan Hafid Syaifudin, M.Si, MAct.Sc. 2019. DAFTAR ISI BAB 1 Pembahasan A20 Nopember 2014 2 BAB 2 Pembahasan A20 Maret 2015 33 BAB 3 Pembahasan A20 Juni 2015 60