PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA . - Unhas

1y ago
16 Views
2 Downloads
1.40 MB
89 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Callan Shouse
Transcription

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAN DAMPAKNYATERHADAP KINERJA KEPALA RUANGANDI RSUD LA TEMMAMALAKABUPATEN SOPPENGTHE IMPLEMENTATION OF MANAGEMENT FUNCTIONAND ITS IMPACT ON THE PERFORMANCE OF ROOMSUPERVISORS AT LA TEMMAMALA LOCAL PUBLICHOSPITAL, SOPPENG REGENCYHASNIARPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2017

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAN DAMPAKNYATERHADAP KINERJA KEPALA RUANGANDI RSUD LA TEMMAMALAKABUPATEN SOPPENGTesisSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar MagisterProgram StudiKesehatan MasyarakatDisusun dan diajukan olehHASNIARkepadaPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2017

TESISPENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAN DAMPAKNYATERHADAP KINERJA KEPALA RUANGANDIRSUD LATEMMAMALAKABUPATEN SOPPENGDisusun dan diajukan olehHASNIARNomor Pokok P1806213010telah dipe(ahankan di depan Panitia Ujian Tesispada tanggal11Agustus 2017dan dinyatakan telah memenuhi syaratMenyetujuiKomisi Penasihat,f\,4KetuaKetua Program StudiKesehatan Masyarakat,Rlni R.hmawat. S.Kep,. Ns,. lUN. Ph.DAnggotatas Kesehatan Masyarakatnuddin,'lh{.,- M.ScDr. Ridrran M. Thaha.Prot. Dr. dro. Andi Zulkifli. M'Kes

PERNYATAAN KEASLIAN TESISYang bertanda tangan dibawah ini:Nama:HasniarNomor Mahasiswa:P1806213010Program Studi:Ilmu Kesehatan MasyarakatKonsentrasi:Manajemen Administrasi Rumah SakitDengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yangberjudul:PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAN DAMPAKNYATERHADAP KINERJA KEPALA RUANGANDI RSUD LA TEMMAMALAKABUPATEN SOPPENGAdalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukanmerupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabiladikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian ataukeseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksiatas perbuatan tersebut.Makassar,Agustus 2017Yang menyatakanHASNIARv

kum Warahmatullaahi WawarakaatuhAlhamdulillahi Rabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan ataslimpahan berkah, rahmat, dan karuniaNYA sehingga penulis dapatmenyelesaikan tesis ini. Salam dan shalawat semoga senantiasa Allah SWTcurahkan kepada Rasulullah SAW sebagai wujud rasa syukur atas segalasuri tauladan yang sampai saat ini selalu menjadi landasan penulis dalammenjalani kehidupan, termasuk dalam penulisan tesis ini.Tesis “Penerapan Fungsi Manajemen dan Dampaknya TerhadapKinerja Kepala Ruangan di RSUD La Temmamala Kabupaten Soppeng”ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister syarakatUniversitas Hasanuddin Makassar. Penulis berharap tesis ini dapat menjadisumber referensi untuk penulisan serupa maupun pengembangannya untukmenambah khasanah pengetahuan, khususnya Manajemen Rumah Sakit.Berbagai hambatan dan kendala yang dihadapi penulis, namunsemuanya tidak menyurutkan semangat penulis untuk menyelesaikannya.Bahkan, hambatan dan kendala tersebut menjadikan penulis lebih menggalirasa keingintahuan terhadap aspek yang sedang penulis kaji. AlhamdulillahiRabbil’alamin, ilmu baru dan pengalaman baru penulis dapatkan.vi

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan syukur yang sebesarbesarnya kepada Allah SWT. Pertama-tama penulis mengucapkan terimakasih yang sangat mendalam dan penghargaan yang sebesar-besarnyakepada Dr. Fridawaty Rivai, SKM., M.Kes., selaku Ketua Komisi Penasihat,dan Ibu Rini Rachmawaty, S.Kep., Ns., MN., Ph.D., selaku Anggota KomisiPenasihat, yang telah rela meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sertamengarahkan penulis dalam penyusunan hingga selesainya penelitian ini.Rasa hormat dan terima kasih yang sebesarnya penulis sampaikan pulakepada Dr. dr. Noer Bahry Noor, M.Sc., Dr. dr. A. Indahwaty Sidin, MHSM.,dan Prof. Sangkala, M.A., selaku penguji. Selain itu penulis menyampaikanucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah terlibatdalam penulisan tesis ini, kepada yang terhormat:1.Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., Rektor UniversitasHasanuddin yang telah memberi kesempatan penulis untuk menimbailmu disalah satu universitas terkemuka di negeri ini.2.Prof. Dr. Muhammad Ali, S.E., M.S., Kepala Sekolah PascasarjanaUniversitas Hasanuddin Makassar.3.Prof. Dr. drg. Andi Zulkifli Abdullah, M.Kes., Dekan Fakultas IlmuKesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.4.Dr. Ridwan M. Thaha, M.Sc., Ketua Program Studi KesehatanMasyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.vii

5.DR. Syahrir A. Pasinringi, MS., Ketua Departemen Manajemen RumahSakit Universitas Hasanuddin Makassar.6.dr. Nurhadi Muda, M.Kes., Direktur RSUD La Temmamala tahun 2015.Terima kasih telah dizinkan melakukan penelitian sewaktu masihmenjabat sebagai direktur.7.Bapak/Ibu Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin danpegawai, terutama kepada Departemen Magister Manajemen RumahSakit Program Studi Kesehatan Masyarakat.8.Kepala-kepala ruangan perawatan yang telah bersedia menjadipartisipan dan meluangkan waktu ditengah aktifitas yang padat, untukmembantu penulis memperoleh sumber data yang akurat.9.Sahabat-sahabatku MARS 2013 yang telah bersama-sama melewatisuka duka penuh kebersamaan selama ini.Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya sertarasa sayang yang sangat besar penulis haturkan kepada kedua orang tua(Idrus Base dan Hasnawati), suami (Sakruddin, S.Sos), anakku ,Helnasiata,ST.,Muhammad Yusuf), yang selalu memberi spirit dan mendampingi penulis.Sesungguhnya kalian adalah sumber semangat terbesar penulis, dan inisemua penulis persembahkan untuk kalian.viii

Akhirnya, penulis persembahkan tesis ini sebagai wujud dedikasipenulis terhadap kemajuan ilmu manajemen Rumah Sakit saat ini dandimasa-masa mendatang. Tak ada kebaikan tanpa keburukan, tak adakebenaran tanpa kesalahan, semuanya diciptakan seiring sejalan, salingmelengkapi. Tentunya tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Karenanya,segala masukan, kritik, dan saran yang sifatnya membangun senantiasapenulis terima demi kesempurnaan penulisan berikutnya.Makassar,PenelitiixAgustus 2017

ABSTRAKHASNIAR. Penenpan Fungsi Manajemen dan Dampaknya terhadapKinerja Kepala Ruangan di RSUD La Tammamala, Kabupaten ppeng(dibimbing oleh Fridawaty Rivai dan Rini Rachmawaty).Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis penerapan fungsimanajemen kepala ruangan dan (2) menganalisis dan mengidentifikasidampak penelttpan fungsi manajemen terhadap kinerja kepala ruangan.Penelitian dilaksanakan di RSUD La Tammamala, lGbupatenSoppeng, dengan melibatkan sembilan partisipan. Metode penellitian yangdigunakan adalah penelitian kualitatif dengan level analisis eksplanatif danpendekatian fenomenologi.Data diperoleh melalui wawancara danobservasi.Hasil analisis memperlihatkan tiga tema, yaitu (1) pengetahuankepala ruangan tentang fungsi manajemen masih terbatas pada hal-halyang biasa dilakukan di ruangan perawatan masing-masing dan belummengetahui pembagian fungsi manajemen secara umum; (2) mengenaipenerapan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan, hanya satupartisipan yang telah menggunakan metode tirn/MPKP di ruangannya,sedangkan yang lain masih penunjukkan penanggung jawab srffi. Seluruhpetugas di ruangan partisipan mengomunikasikan perkembangan pasiensaat shffi dan saat observasi di rekam medis pasien; pencatatan belummenggunakan sistem pelaporan terintegrasi. Pencatatan asuhankeperawatan (askep) dan asuhan kebidanan (askeb) hanya sekali olehpetugas pagi. Pendelegasian tertulis dilakukan saat bercuti; bila iln hanyapelaporan lisan. Rdlirg sfrif dilakukan dalam waktu yang berbedasebagai bentuk evaluasi kepada petugas; (3) pelaksanaan fungsimanajemen berdampak di ruangan perawatan karena pengetahuankepala ruangan sangat terbatas sehingga kegiatan yang dilakukan diruangan masih sebatas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan sebelumnya;pelaksanaannya menjadi tidak terjadwal dan dilaksanakan hanyasesempat partisipan melaksanakan tugas kepala ruangan.Kata kunci: fungsi manajemen, kepala ruangan, kinerjatxxoto.\\tas .,,4',Mkltlr\'.:'r?t-;, '/,/ . g/

ABSTRACTHASNIAR. The lmplementation of Management Function and lts lmpact on thePeiormance of Room Supervlsors at La Temmamala Local Public Hospital,Soppeng Regency (Supervised by Fridawaty Rivai and Rini Rachmawaty)This study aims to ('1) analyse the implementation of managementfunction of room supervisors, and (2) analyse and identify the impact of theimplementation of management function on the performance of the roomsupervisors.The research was conducted at La Temmamala Local Public Hospital inSoppeng regency with nine participants. lt used the qualitative research methodwith explanative analysis and phenomenology approach.The analyis of interview and observation results generates three themes.The first is the knowledge of room supervisors about management function. Theparticipants' knowledge was still limited to things usually conducted in eachtreatment room. Knowledge about the classification of management function ingeneral is still very limited. The second is the implementation of managementfunction of the room supervisors. Only one participant has used the teammethod (MPKP) in the room. The other still assign people in charge of eachshift. All staff members in the participants' room communicate about patients'development at the change of shift and observation through the patients'medical record. However, the record does not use an integrated reportingsystem yet. The record of nursing care and midwifery care is done onlyoccasionaly by the person in charge of morning shifts. Written delegation isdone only when a staff member is on leave. A staff member asking forpermission not to work for a short time (not leave) will give an oral report only.Rolling shift is done in different times as an evaluation on staff members. Thethird is the impact of the implementation of the management function intreatment rooms. Due to limited knowledge of the room supervisors, activities inthe rooms are still run based on the previous practices. The implementation iswithout schedule, and only when the participants have time to do the job as theroom supervisors.Keywords: management function, room supervisors, performanceEf,XOaOtA st(

DAFTAR ISIHalamanSAMPUL .iJUDUL .iiLEMBAR PENGAJUAN .iiiLEMBAR PENGESAHAN .ivPERNYATAAN KEASLIAN TESIS .vPRAKATA .viABSTRAK .xABSTRACT xiDAFTAR ISI xiiDAFTAR TABEL .xviDAFTAR GAMBAR .xviiDAFTAR SINGKATAN . xviiiDAFTAR ISTILAH .xxDAFTAR LAMPIRAN . xxvBAB I.PENDAHULUANA. Latar Belakang .1B. Kajian Masalah .4C. Rumusan Masalah .10xii

D. Tujuan Penelitian 11E. Manfaat Penelitian .12BAB II. TINJAUAN PUSTAKAA. Teori Manajemen .141. Definisi Manajemen 142. Teori Manajemen 153. Perkembangan Generasi Manajemen .174. Teori Manajemen George Robert Terry .215. Kepala Ruangan Keperawatan .32B. Teori Kinerja 381. Definisi Kinerja 382. Faktor-Faktor Kinerja .39C. Gambaran Umum Rumah Sakit .431. Visi Rumah Sakit .452. Misi Rumah Sakit 453. Struktur Organisasi Rumah Sakit .464. Kegiatan Pelayanan Medik 47D. Matriks Jurnal Penelitian .49xiii

BAB III. METODE PENELITIANA. Pendekatan dan Level Analisis 65B. Lokasi Penelitian 69C. Fokus Penelitian .70D. Jenis Data .76E. Tehnik Pengumpulan Data .78F. Tehnik Penentuan Informan Kunci .82G. Tehnik Analisis Data .84H. Alur Penelitian 86I.Etika Penelitian 87BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Observasi Penelitian .911. Karakteristik Partisipan .91B. Hasil dan Pembahasan Penelitian .961. Hasil Penelitian 962. Pembahasan Penelitian . 1273. Keterbatasan Penelitian . 156BAB V.KESIMPULANA. Kesimpulan Penelitian . 157B. Implikasi Penelitian . . 159xiv

DAFTAR PUSTAKA . 163LAMPIRAN . 169xv

DAFTAR TABELNomor TabelHalaman2.1.Perkembangan Generasi Manajemen (Kotler, 1992) .203.1.Waktu Penelitian .704.1.Rekapitulasi Karakteristik Partisipan .924.2.Tema Penelitian . .97xvi

DAFTAR GAMBARNomor GambarHalaman1.1.Kajian Masalah 2.1.System Pemberian Asuhan Keperawatan “Team Nursing”(Marquis & Huston, 2013) . .2.2.3.1.1037Struktur dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah LaTemmamala Kabupaten Soppeng Tahun 2015 46Alur Penelitian 86xvii

DAFTAR SINGKATANAskep: Asuhan KeperawatanAskeb: Asuhan KebidananALOS: Average Length Of StayBOR: Bed Occupancy RateICU: Intensive Care UnitIptek: Ilmu Pengetahuan dan TehnologiKARS: Komite Akreditasi Rumah SakitMAKP: Model Asuhan Keperawatan ProfesionalMPKP: Model Praktek Keperawatan ProfesionalNCSBN: The National Council of State Boards of NursingP1, P2, dst.: Partisipan 1, Partisipan 2, dst.RSJD: Rumah Sakit Jiwa DaerahRSUD: Rumah Sakit Umum DaerahSAK: Standar Asuhan KeperawatanSOAP: Data Subjektif, Data Objektif, Assesment, danPlanningSPM: Standar Pelayanan MinimalSPO: Standar Prosedur OperasionalTupoksi: Tugas dan FungsiTOI: Turn Over Intervalxviii

WERE: Work, Employees, Relationship, EnvironmentVIP: Very Important Personxix

DAFTAR ISTILAHAActuating: Pelaksanaan yang baik bukanlah suatu bentukkediktatoran. Manajer mempunyai pengaruh yangbesar untuk mempengaruhi sikap anggotakelompok. Sifat, kepercayaan, dan sikap darimanajer terhadap anggota kelompok akan dinilaioleh bawahannya dan akan rahan kepada mereka.Akreditasi Paripurna: Akreditasi tingkat lengkap yang menilai 16kegiatan pelayanan di rumah sakit, yaitu:Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medis,Pelayanan Keperawatan, Pelayanan GawatDarurat, Rekam Medik, Farmasi, Radiologi,Kamar Operasi, Pengendalian Infeksi, PelayananResiko Tinggi, Laboratorium serta KeselamatanKerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana(K-3), Pelayanan Intensif, Pelayanan TranfusiDarah, Pelayanan Rehabilitasi Medik, danPelayanan Gizi.Analisis Eksplanatif: Penelitian bertujuan untuk menguji suatu teoriatau hipotesis guna memperkuat atau bahkanmenolak teori atau hipotesis hasil penelitian yangsudah ada. Penelitian eksploratori bersifatmendasar dan bertujuan untuk memperolehketerangan, informasi, data mengenai hal-halyang belum diketahui. Karena bersifat mendasar,penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration).Penelitian eksploratori dilakukan apabila penelitibelum memperoleh data awal sehingga belummempunyai gambaran sama sekali mengenai halyang akan diteliti.Average Length Of Stay : Rata-rata lama seorang pasien dirawatxx

BBed Occupancy Rate: Prosentase pemakaian tempat tidur pada satusatuan waktu tertentuCControlling: Pengendalian, merupakan tahap akhir dalamfungsi manajemen yaitu mengendalikan segalatindak tanduk dari pergerakkan organisasitersebut. Serta memastikan apa organisasi sudahmelakukan sesuai perencaan yang telahdilakukan sebelumnya.DDischarge planning: Discharge planning (perencanaan pulang) adalahserangkaian keputusan dan uhankeperawatan yang kontinu dan terkoordinasiketika pasien dipulangkan dari lembagapelayanan kesehatan.HHospital safety: Dalam dunia industri lebih dikenal dengansingkatan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja,dan Lingkungan), adalah suatu pendekatanilmiah dan praktis dalam mengatasi potensibahaya dan risiko kesehatan dan keselamatanyang mungkin terjadi. Dengan kata lain hakekatdari keselamatan dan kesehatan kerja adalahtidak berbeda dengan pengertian bagaimana kitamengendalikan risiko (risk management) agartidak terjadi hal yang tidak diinginkan.Human Instrument: Dalam penelitian kualitatif memiliki arti bahwapeneliti sendiri yang bertindak selaku pilan mengambil data sangat diperlukanoleh peneliti.xxi

IIndepth interview: Wawancara adalah merupakan pertemuan antaradua orang untuk bertukar informasi dan idemelaluitanyajawabsehinggadapatdikonstruksikan makna dalam suatu topiktertentu. Wawancara juga merupakan alatmengecek ulang atau pembuktian terhadapinformasi atau keterangan yang diperolehsebelumnya dan juga merupakan teknikkomunikasi langsung antara peneliti danresponden.Inpatient care: Rawat inap merupakan pertolongan kepadapenderita yang memerlukan asuhan keperawatanterus-menerus (continuous nursing care) hinggasembuh.KKuratif: Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatukegiatandan/atauserangkaiankegiatanpengobatan yang ditujukan untuk penyembuhanpenyakit, pengurangan penderitaan an kecacatan agar kualitas penderitadapat terjaga seoptimal mungkin.Knowledge management : Manajemenpengetahuan(knowledgemanagement) ialah suatu rangkaian kegiatanyang digunakan oleh organisasi atau askan, dan mendistribusikan pengetahuanuntuk digunakan kembali, diketahui, dandipelajari di dalam organisasi.LLiberalisasi: Proses (usaha) untuk menerapkan paham liberaldalam kehidupan (tata negara dan ekonomi);peliberalan.xxii

NNurse Station: Area fasilitas perawatan kesehatan, dimanaperawat dan staf kesehatan lainnya yang tidakberhubunganlangsungdenganpasienmelakukan sebagian tugas mereka. Stasiun inimemiliki counter yang bisa didekati olehpengunjung dan pasien yang ingin mendapatperhatian dari para perawat. Hal-hal di nursestation adalah bahan yang aksesnya terbataspada petugas layanan kesehatan, seperti filepasien, obat-obatan, dan beberapa jenisperalatan.OOrganizing: Pengorganisasian, merupakan kegiatan dasardari manajemen yang dilaksanakan masukmanusia,sehinggapekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.PPlanning: Perencanaan, merupakan suatu pendekatanyang terorganisir untuk menghadapi problemaproblema dimasa yang akan datang.Performance:Pre conference: Komunikasi ketua tim dan perawat pelaksanasetelah selesai operan untuk rencana kegiatanpada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua timatau penanggung jawab tim. Jika yang dinaspada tim tersebut hanya satu orang, maka preconference ditiadakan. Isi pre conference adalahrencana tiap perawat (rencana harian), dantambahan rencana dari ketua tim danpenanggungjawab tim.Post conference: Komunikasi ketua tim dan perawat pelaksanatentang hasil kegiatan sepanjang shift dansebelum operan kepada shift berikut. Isi postKinerja adalah hasil kerja yang bersifat konkret, dapatdiamati, dan dapat diukur.xxiii

conference adalah hasil askep tiap perawatandan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Postconference dipimpin oleh ketua tim ataupenanggung jawab tim.TTurn Over Interval: Rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempatidari telah diisi ke saat terisi berikutnyaxxiv

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi PartisipanLampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi PartisipanLampiran 3. Pedoman WawancaraLampiran 4. Pedoman ObservasiLampiran 5. Curriculum Vitaexxv

1BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangMeningkatnya tuntutan masyarakat akan sarana kesehatan terutama diRumah Sakit, secara berkesinambungan membuat Rumah Sakit harusmelakukan upaya peningkatan mutu pemberian pelayanan kesehatan. ansecaraberkesinambungan adalah mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012). Setiap upaya untukmeningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit harus juga disertai upayauntuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. (Mulyono et al, 2013)Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanankesehatan mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuanpembangunan bidang kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan perawatsebagai tenaga professional bertanggungjawab untuk memberikan pelayanankeperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secaramandiri maupun bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain. Pelayanankeperawatan yang bermutu merupakan tujuan yang ingin dicapai olehperawat.

2Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari masyarakatakan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang danmengalami perubahan. Keperawatan dapat dilihat dari berbagai aspek,antara lain keperawatan sebagai bentuk asuhan profesional kepadamasyarakat, keperawatan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek),serta keperawatan sebagai kelompok masyarakat ilmuwan dan kelompokmasyarakat professional. Dengan terjadinya perubahan atau pergeseran dariberbagai faktor yang mempengaruhi keperawatan, akan berdampak ganIptekkeperawatan, maupun perubahan dalam masyarakat keperawatan, baiksebagai masyarakat ilmuwan maupun sebagai masyarakat profesional(Nursalam, 2015).Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009, menyatakanbahwa setiap peningkatan mutu pelayanan kesehatan harus disertai denganpeningkatan mutu pelayanan keperawatan. Terjadinya pergeseran medikalyangmenitikberatkan pelayanan pada diagnosis penyakit dan pengobatan (kuratif)ke paradigma sehat yang lebih holistik yang melihat penyakit dan gejalasebagai informasi dan bukan sebagai fokus pelayanan. Undang-undangtersebut sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38tentang Keperawatan tahun 2014, yang menyatakan bahwa pelayanankeperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

3bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan lompok,ataumasyarakat, baik sehat maupun sakit. Salah satu upaya yang sangat pentingdalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan adalah meningkatkansumber daya manusia dan manajemen keperawatan (Marquis and Huston,2010).Rumah Sakit merupakan sarana penyedia layanan kesehatan untukmasyarakat. Rumah Sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanankesehatan perorangan secara paripurna memiliki peran yang sangat strategisuntuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (UndangUndang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009). Rumah Sakit dituntutuntuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yangditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.Manajemen keperawatan merupakan suatu proses menyelesaikanpekerjaan melalui anggota staf perawat dibawah tanggung jawabnyasehingga dapat memberikan asuhan keperawatan profesional kepada pasiendan keluarganya. Tugas manajer keperawatan adalah melakukan canaan,sehinggadapatmemberikan asuhan keperawatan yang paling efektif bagi pasien dankeluarganya. (Huber, 1996). 60% pelayanan di Rumah Sakit merupakanpelayanan keperawatan (Gillies, 1998).

4Kinerja adalah penampilan hasil karya individu baik kuantitas maupunkualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilanindividu maupun kerja kelompok. Penampilan hasil karya tidak terbataskepada individu yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapijuga kepada keseluruhan jajaran indivudu di dalam organisasi (Ilyas, 2001).Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting, yaitu: tujuan,ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasimerupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberiarah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yangdiharapkan organisasi terhadap setiap individu. Walaupun demikian,penentuan tujuan saja tidaklah cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran, apakahseseorang telah mencapai kinerja yang diharapkan. Untuk kuantitatif dankualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan memegang perananpenting (Cahyawati et al, 2013).B.Kajian MasalahRSUD La Temmamala yang dulunya adalah RSUD Ajjappangemerupakan Rumah Sakit kelas C milik pemerintah daerah KabupatenSoppeng yang telah terakreditasi 5 pelayanan dasar terakreditasi penuh, dansedang mengusahakan terakreditasi paripurna. Saat ini Pemerintah DaerahKabupaten Soppeng telah memindahkan sedikit demi sedikit Rumah Sakit ke

5lokasi yang baru. RSUD La Temmamala sebagai satu-satunya Rumah Sakitdi Kabupaten Soppeng memiliki pelayanan rawat jalan, rawat darurat, rawatinap, kamar bersalin, kamar operasi, radiologi, rehabilitasi medik, gizi,pelayanan darah, laboratorium, dan farmasi. Menjawab kebutuhan RSUD LaTemmamala ke depan sebagai satu-satunya Rumah Sakit di KabupatenSoppeng dan pencapaian akreditasi paripurna, diperlukan program danpenajaman skala prioritas berdasarkan tuntutan masyarakat akan pelayananyang berkualitas.Berdasarkan hasil wawancara terhadap kepala ruangan dan perawatpelaksana di RSUD La Temmamala Kabupaten Soppeng, didapatkan masihrendahnya penghargaan terhadap perawat. Perawat pelaksana belumdilibatkan dalam perencanaan ruangan, pembagian tugas yang tidak meratadan hanya sebagian terdapat uraian kegiatan melaksanakan tugas bagiperawat pelaksana. Marquis and Huston (2010), menyatakan bahwa dalamfungsi perencanaan kepala ruangan harus dapat melibatkan individu dalamorganisasi untuk merencanakan kegiatan seperti penentuan tujuan umum,tujuan khusus, prosedur, dan peraturan.Peran kepala ruangan dalam pengorganisasian meliputi membentukstruktur untuk melaksanakan rencana, pengelompokan aktivitas, danmenentukan jenis pemberian asuhan keperawatan yang paling tepat.Pengambilan data awal pada September 2015, di RSUD La Temmamalaterdapat beberapa ruangan belum mempunyai struktur organisasi ruangan,

6perawat bekerja apa adanya, ketidakhadiran perawat pelaksana sering kaliterjadi, pembagian tugas masih berupa instruksi yang bersifat sementara,dan belum adanya bimbingan kepala ruangan terhadap perawat pelaksana.Kepala ruangan berperan penting dalam mencapai tujuan pelayanankeperawatan melalui fungsi-fungsi manajemen keperawatan (Swansburg,2000). Penelitian yang dilakukan Kusumaningrum et al (2013), tentangefektifitas fungsi manajerial kepala ruangan terhadap kinerja perawatpelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat inap anmempersepsikan baik pelaksanaan fungsi-fungsi manajerial kepala ruangan,sebanyak 56,1% dinilai kurang baik terhadap kinerja perawat pelaksanadalam menjalankan asuhan keperawatan, dan kepala ruangan yangmemberikan fungsi manajemen mempunyai peluang 3,44 kali untukmeningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhankeperawatan dengan baik.Peran kepala ruangan dalam pengendalian meliputi penilaian kinerja,pengawasan mutu, pengawasan hukum dan etika, dan pengawasanhubungan profesional. Di RSUD La Temmamala belum pernah diadakanpelatihan manajemen kepala ruangan, pengawasan yang dilakukan olehkepala bidang pelayanan masih bersifat temporer jika ada masalah,beberapa Standar Prosedur Operasional (SPO) belum dilaksanakan, dandalam pemberian asuhan keperawatan dan kebidanan belum menggunakan

7Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan standar asuhan kebidanan. Sjariefet al (2013), menemukan variabel yang paling berhubungan secarabermakna dengan kepatuhan perawat dalam menjalankan SPO profesipelayanan keperawatan adalah fungsi pengawasan kepala ruangan. Persepsiperawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruang kategori baik,mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan perawat dalam menjalankan SPOprofesi pelayanan keperawatan 5 kali lebih besar lebih patuh, dibandingpersepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruanganyang kurang baik. Untuk meningkatkan produktititas kerja, efektifitas kerja,keberhasilan, dan motivasi perawat pelaksana sangat dipengaruhi olehpelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan.Manajemen merupakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan,dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upaya terbaiknyamelalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa ahlimengemukakan teori manajemen beserta penerapannya. Aman et al (2012),melakukan penelitian di Perguruan Tinggi Administrasi di Pakistan denganmenerapkan prinsip-prinsip manajemen Henry Fayol, didapatkan hasil bahwaprinsip-prinsip manajemen Henry Fayol dapat memberikan kontribusi yangsignifikan dalam peningkatan pengelolaan yang efektif dan efisien diuniversitas. Hanya saja tidak dilakukan uji perbandingan apakah penerapanprinsip-prinsip manajemen Henry Fayol telah memberikan ide untuk bekerjadengan cara yang tepat pada organisasi antara yang berorientasi profit dan

8non profit. Pada tahun 2013, Poudyal, melakukan peneliitian dua sekolahswasta di Nepal dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen Fayol.Studi ini menunjukkan bahwa ketika manajemen dan kepemilikan tidakdipisahkan, maka terdapat konsentrasi kekuasaan.Konsentrasi kekuasaandalam kelompok individu atau pemilik menimbulkan sejumlah masalahmanajemen terkait seperti ketimpangan distribusi wewenang dan tanggungjawab, ambiguitas peran, motivasi negatif, dan konflik kepentingan. Jadidapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan prinsip-prinsip manajemen HenryFayol kurang cocok diterapkan dalam organisasi swasta.Seorang ahli manajemen pada masa transisional yaitu Chester Barnardmengemukakan teori otoritasnya. Galdino and Júnior (2011), melakukanpenelitian tentang pemahaman proyek nature.

Hasil analisis memperlihatkan tiga tema, yaitu (1) pengetahuan kepala ruangan tentang fungsi manajemen masih terbatas pada hal-hal yang biasa dilakukan di ruangan perawatan masing-masing dan belum mengetahui pembagian fungsi manajemen secara umum; (2) mengenai penerapan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan, hanya satu

Related Documents:

diatas telah mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai "Analisis Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja TU SMP Negeri 3 Sunguuminasa" B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah penelitian ini yaitu Apakah penerapan fungsi-fungsi manajemen dapat meningkatkan kinerja pegawai TU SMP Negeri 3 Sungguminasa.

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung Dewan Komisaris. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung Direksi. 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. 4. Penanganan Benturan Kepentingan. 5. Penerapan fungsi Kepatuhan. 6. Penerapan fungsi audit intern. 7. Penerapan fungsi audit ekstern. 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern. 9.

F. Penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat Penerapan persamaan dan fungsi kuadrat adalah pemakaian aturan persamaan dan fungsi kuadrat dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari Terdapat tiga langkah dalam menyelesaikan soal cerita dengan persamaan dan fungsi kuadrat, yautu : 1. Menetapkan variabel-variabel dari soal cerita 2.

Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.

Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah 1.2 Kompetensi Dasar Menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar dan tri-gonometri 1.3 Indikator 1.Menjelaskan pengertian limit fungsi melalui perhitungan nilai-nilai fungsi

Fungsi kuadrat tersebut merupakan fungsi kuadrat dalam peubah x. Grafik fungsi kuadrat ditulis dengan notasi y f(x) ax 2 bx c, dan grafik fungsi kuadrat dise but parabola. Langkah -langkah menggambar sketsa grafik fungsi kuadrat yang sederhana: Langkah 1: Tentukan beberapa anggota fungsi f, yaitu koordinat titik -titik yang

Menjelaskan dan menentukan fungsi ( terutama fungs linear, Fungsi kuadrat dan Fungsi Rasional) secra formal yang meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil dan ekspresi simbolik serta sketsa grafiknya X Aljabar Fungsi, fungsi Kuadrat dan fungsi rasional dan grafiknya L2 Menyelesaikan masalah kontekstual laba maksimum yang berkaitan dengan .

2 Adventure Tourism in Scotland – what do we mean? Introduction 2.1 This chapter details the definition of Adventure Tourism (AT) used by the study team for this commission and any assumptions which were made throughout the research. Definition of Adventure Tourism 2.2 The definition of the AT sector used for this study is the now commonly held sector definition developed in the Adventure .