Skripsi Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Produk .

1y ago
16 Views
2 Downloads
2.84 MB
155 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Carlos Cepeda
Transcription

SKRIPSIANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSIPRODUK CABAI GILING PT XNEZELA ARDIANI PUTRI09111440000035DOSEN PEMBIMBINGNUGROHO PRIYO NEGORO, ST., SE., MTDOSEN KO-PEMBIMBINGTITAH LAKSAMANA, S.Kom., MBADEPARTEMEN MANAJEMEN BISNISFAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN TEKNOLOGIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2018i

SKRIPSIANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSIPRODUK CABAI GILING PT XNEZELA ARDIANI PUTRINRP. 09111440000035DOSEN PEMBIMBINGNUGROHO PRIYO NEGORO, ST., SE., MTDOSEN KO-PEMBIMBINGTITAH LAKSAMANA, S.Kom., MBADEPARTEMEN MANAJEMEN BISNISFAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN TEKNOLOGIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2018

(halaman ini sengaja dikosongkan)

UNDERGRADUATE THESISTHE ANALYSIS OF COST OF GOODS SOLD OF CHILE MILLED IN PT XNEZELA ARDIANI PUTRINRP. 09111440000035SUPERVISOR :NUGROHO PRIYO NEGORO, ST., SE., MTCO-SUPERVISOR :TITAH LAKSAMANA, S.Kom., MBADEPARTEMENT OF BUSINESS MANAGEMENTFACULITY OF BUSINESS AND TECHNOLOGY MANAGEMENTINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2018

(halaman ini sengaja dikosongkan)

LEMBAR PENGESAHANi

Seluruh tulisan yang tercantum pada Skripsi ini merupakan hasil karya penulissendiri, dimana isi dan konten sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.Penulis bersedia menanggung segala tuntutan dan konsekuensi jika di kemudianhari terdapat pihak yang merasa dirugikan, baik secara pribadi maupun hukum.Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi Skripsi ini tanpa mencantumkan ataumenyebutkan sumbernya. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagianatau seluruh isi Skripsi dalam bentuk apa pun tanpa izin penulis.ii

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI PRODUK CABAIGILING PT XABSTRAKPenetapan harga pokok produksi merupakan salah satu keputusan yang sangatpenting dalam suatu perusahaan karena nilai dari harga pokok produksi akanmempengaruhi strategi penetapan harga jual suatu produk. Dalam penetapan hargapokok produksi, perusahaan harus mampu melihat faktor internal dan eksternal yangakan mempengaruhi nilai harga pokok produksi tersebut, sehingga perusahaan tidaksalah dalam menetapkan harga jual produk yang berakibat dilakukannya repricingstrategy. PT X merupakan produsen lokal baru yang memproduksi produk olahan cabaigiling yang telah disterilkan (Chili Paste) dan memiliki peran sebagai intermediariesantara petani cabai merah dan industri saus cabai penghasil saus cabai yang kini marakdigunakan oleh masyarakat luas. Konsumsi cabai merah segar sebagai bahan bakuutama PT X menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi dimana harga bahan bakucabai merah segar seringkali mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh kapasitas cabaisegar yang overproduction pada saat musim panen dan memicu terjadinya harga cabaiyang jatuh secara drastis. Oleh sebab itu, nilai dari harga pokok produksi cabai gilingmenjadi sangat menantang untuk ditetapkan. Saat ini, PT X masih belum memilikiharga pokok produksi yang pasti yang akan diterapkan untuk perusahaannya. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis harga pokok produksi produk cabai giling PT Xdengan mempertimbangkan sisi internal dan eksternal. Sisi internal yangdipertimbangkan ialah tingkat imbal hasil perusahaan, sedangkan sisi eksternal yangdipertimbangkan ialah nilai Willingness to Pay (WTP) industri saus cabai. InternalRate of Return (IRR) digunakan untuk mengukur tingkat imbal hasil, sedangkanpendekatan Contingent Valuation Method (CVM) digunakan untuk menganalisiswillingness to pay (WTP). Kedua faktor tersebut dikombinasikan untuk mendapatkannilai harga pokok produksi dengan pendekatan Full Costing. Analisis sensitivitasdilakukan untuk menguji beberapan skenario perubahan harga cabai segar untukmendapatkan harga pokok produksi maksimum yang dapat ditetapkan oleh PT X. Hasildari penelitian ini didapatlan bahwa harga pokok produksi maksimum yang dapatditetapkan perusahaan sebesar Rp 19.899 per kilogram. Harga tersebut telahmempertimbangkan nilai IRR minimum sebesar 26% dan WTP maksimum sebesar Rp30.000 per kilogram.Kata Kunci: Cabai Giling, Harga Pokok Produksi, Tingkat Imbal Hasil,Willingness to Pay (WTP)iii

(halaman ini sengaja dikosongkan)iv

THE ANALYSIS OF COST OF GOODS SOLD OF CHILE MILLED IN PT XABSTRACTDeciding optimum cost of goods sold is one of the most important thing in thecompany because it will affect the pricing strategy that would be applied by thecompany. In deciding cost of goods sold, company ought to take a condisederation oninternal and external factors which might affect the value of that cost of goods sold,the most proper value of cost of goods sold will dissociate the potential of repricingstrategy of the company. PT X is a pioneer of new producers of sterilized chili milled(chili paste) that act as an intermediaries of chili farmers and chili sauce industriesthat produces chili sauce which are now widely been used by the community. Theamount of fresh chili as a major raw material of sterilized chili milled turns to bring aproblem where fresh chili faces price fluctuations caused by the over productioncapacity of fresh chili in the harvest season. In consequence, determining cost of goodssold of sterilized chile milled is quite challenging to be decided in PT X. Recently, PTX still has not a definite cost of goods sold that could be applicable in the company.This research aim to analyze the cost of goods sold of sterilized chile milled byconsidering the internal and external factors. Internal factors that will be consideredis the rate of return of the company and external factors that will be condidered is theWillingness to Pay (WTP) of chili sauce industries. Rate of return will be usedmeasured by the Internal Rate of Return (IRR), while Contingenget Valuation Method(CVM) will be used to analyze the Willingness to Pay (WTP). Both approaches will becombine to obtain the value of cost of production with Full Costing method. Sensitivityanalysis will be done to give several scenarios of fresh chili prices to get the optimumcost of production that could be applied in PT X. This research shows that the highestacceptable price of cost of goods sold that could be applied by the company is Rp19.899 per kilogram that has been considered the minimum value of IRR which is 26%and maximum value of WTP which is Rp 30.000 per kilogram.Keywords: Chili Milled, Cost of Goods Sold, Rate of Return, Willingness to Pay(WTP)v

(halaman ini sengaja dikosongkan)vi

KATA PENGANTARPuji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atasrahmat dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yangberjudul “Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Produk Cabai Giling PT X”dengan baik.Laporan skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikanstudi Strata-1 dan memperoleh gelar Sarjana Manajemen, Institut Teknologi SepuluhNopember Surabaya. Laporan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan daribanyak pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasihkepada pihak-pihak yang telah membantu penulis selama menyelesaikan tugas akhirini, yaitu:1. Bapak Imam Baihaqi, ST., M.Sc., Ph.D selaku ketua Departemen ManajemenBisnis ITS.2. Bapak Nugroho Priyo Negoro, ST., SE., MT selaku Sekretaris JurusanManajemen Bisnis ITS serta selaku dosen pembimbing penulis yang telahmembimbing dan mmebantu penulis dalam mengerjakan penelitian.3. Bapak Titah Laksamana, S.Kom., MBA selaku dosen ko-pembimbing yangtelah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis sehinggapengerjaan penelitian ini dapat berjalan dengan baik.4. Bapak Ir Arman Hakim Nasution, M.Eng selaku dosen wali penulis yang telahmendampingi dan membimbing penulis selama masa perkuliahan diManajemen Bisnis ITS.5. Bapak dan Ibu Dosen tim pengajar, staff, serta seluruh karyawan DepartemenManajemen Bisnis ITS yang telah banyak memberikan pembelajaran danberbagai pengalaman berharga kepada penulis selama menjadi mahasiswa.6. Mama, Papa, Mas Auli dan Derry yang selalu memberikan semagat dankekuatan kepada penulis. Terima kasih yang tak terhingga atas segala doa yangdipanjatkan kedua orang tua penulis, juga atas dukungan mental dan materiyang telah diberikan.vii

7. Mas Aziz Troosnabawa selaku teman dekat yang selalu siap membantu,mendukung dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan penulisan ini.8. Sahabat seperjuangan LUVS, Meriem Octaviana, Monica Hesiane, NisrinaArieza, Winastiti Hastaningtami, Ivana Esti Yulianti di kampus yang selalumenemani dan memberikan semangat serta keceriaan selama kurang lebih 3,5tahun berkuliah di Departemen Manajemen Bisnis ITS. Terutama teruntukMeriem yang telah setia menemani penulis dalam proses pengumpulan data dipabrik PT X di Kediri.9. Sahabat main H-E-B-O-H, Aya Tiara, Dhea Amalia, Bagus Wibisono, CevinIan dan Irsyad Hibatullah yang selalu menemani penulis dan memberikanbanyak cerita dari awal menjadi mahasiswa hingga dapat menyelesaikanpenelitian ini.10. Sahabat penulis sejak SMP dan SMA, Sharfina Ghaisani, Tasya Oesricha,Riasyuli Respatio dan Madina Nailufar yang selalu ada dan senantiasamenemani penulis selama kurang lebih sembilan tahun ini. Terima kasih atassemua doa, motivasi, semangat dan bantuan yang telah diberikan11. Teman-teman G-Qusent selaku teman angkatan Manajemen Bisnis 2014 yangselalu memberikan canda tawa dan membantu penulis setiap penulis mengalamikesulitan.12. Keluarga Mahasiswa Manajemen Bisnis ITS dan BMSA atas doa dan dukunganyang diberikan.13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas segala bantuannyakepada penulis dalam pengerjaan skripsi.Surabaya, April 2018Penulisviii

DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHAN . iABSTRAK . iiiABSTRACT . vKATA PENGANTAR . viiDAFTAR ISI . ixDAFTAR TABEL . xiiiDAFTAR GAMBAR . xvBAB I . 11.1Latar Belakang . 11.2Rumusan Masalah . 71.3Tujuan Penelitian . 71.4Manfaat Penelitian . 71.5Ruang Lingkup Penelitian . 81.5.1Batasan . 81.5.2Asumsi . 81.6Sistematika Penelitian . 9BAB II . 112.1Cabai . 112.1.1Cabai giling . 132.1.2Saus Cabai . 152.2Penetapan Harga Jual . 172.2.12.4Strategi Penetapan Harga Jual . 17Harga Pokok Produksi . 192.4.1Konsep Harga Pokok Produksi . 192.4.2Metode Penentuan Harga Pokok Produksi. 222.4.3Perbedaan Metode Penentuan Harga Pokok Produksi . 232.5Willingness to Pay (WTP) . 262.5.1Konsep Willingness to Pay (WTP) . 262.5.2Hubungan Willingness to Pay (WTP) dan Teori Supply – Demand . 27ix

2.5.32.6Metode Pengukuran Willingness to Pay (WTP) .28Biaya Modal (Cost of Capital).302.6.1Cost of Equity .312.6.2Cost of Debt .312.6.3Weighted Average Cost of Capital (WACC).322.6.4Minimum Attractive Rate of Return (MARR) .322.7Pembentukan Harga Pokok Produksi Cabai Giling .332.8Analisis Sensitivitas .352.9Penelitian Terdahulu .36BAB III .393.1Tahap Identifikasi dan Perumusan Masalah .393.1.1Identifikasi Permasalahan .393.1.2Tahap Studi Lapangan dan Studi Literatur .393.2Tahap Penentuan Tingkat Imbal Hasil .403.3.1Penentuan Tingkat Inflasi .403.3.2Proyeksi Biaya Produksi dan Non Produksi .413.3.3Penyusunan Harga Pokok Produksi .413.4Tahap Penyusunan Willingness to Pay (WTP) .423.4.1Analisis Nilai WTP Industri Saus Cabai .433.5 Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi dengan Tingkat Imbal Hasil danWillingness to Pay (WTP) .443.6Analisis Sensitivitas .443.7Tahap Analisis dan Pembahasan Skenario Sensitivitas .453.8Simpulan dan Saran .45BAB IV .474.1Pengumpulan Data .474.2Gambaran Umum Perusahaan .474.3Investasi Awal PT X dan Sumber Pendanaan.534.4Data Awal .534.4.1Tingkat Inflasi .544.4.2Weighted Average Cost of Capital (WACC).55x

4.4.34.5Minimum Alternatif Rate of Return (MARR) . 58Kebutuhan Biaya Produksi Cabai Giling . 584.5.1Biaya Bahan Baku . 594.5.2Biaya Tenaga Kerja Langsung . 614.5.3Biaya Overhead Pabrik . 624.6Kebutuhan Biaya Non-Produksi Cabai Giling . 654.7Industri Saus Cabai . 664.7.1Industri Saus Cabai 1 . 674.7.2Industri Saus Cabai 2 . 684.7.3Industri Saus Cabai 3 . 694.7.4Industri Saus Cabai 4 . 704.7.5Industri Saus Cabai 5 . 714.7.6Industri Saus Cabai 6 . 724.7.7Industri Saus Cabai 7 . 734.8Wilingness to Pay (WTP) Industri Saus Cabai . 744.9Pengolahan Data . 754.10 Proyeksi Biaya Bahan Baku . 764.10.1Proyeksi Harga Cabai Merah . 764.10.2 Proyeksi Bahan Baku Utama (BBU) dan Bahan Baku Pendukung(BBP) 784.11 Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Langsung . 784.12 Proyeksi Biaya Overhead Pabrik . 794.12.1Proyeksi Biaya Sewa Gedung Biaya . 794.12.2Proyeksi Biaya Utilitas . 794.12.3Proyeksi Biaya Steam . 794.12.4 Proyeksi Biaya Ongkos Kirim . 804.12.5Proyeksi Biaya Packaging . 804.12.6 Proyeksi Biaya Depresiasi Produksi . 814.13 Proyeksi Biaya Non-Produksi . 814.14 Proyeksi Harga Pokok Produksi Cabai Giling . 814.15 Proyeksi Laporan Laba Rugi . 83xi

4.16 Proyeksi Piutang Usaha .844.17 Proyeksi Hutang Usaha .844.18 Proyeksi Perubahan Modal Kerja .854.19 Proyeksi Laporan Arus Kas .86BAB V .895.1Analisis Willingness to Pay (WTP) Cabai Giling .895.2Analisis Harga Pokok Produksi Cabai Giling.905.3Analisis Kelayakan Invetasi dengan Basis Harga Cabai Random Number .925.4Analisis Sensitivitas .945.4.1Analisis Sensitivitas Kombinasi Harga Pokok Produksi dan Willingnessto Pay (WTP) .965.5Implikasi Manajerial .99BAB VI .1035.1Kesimpulan .1035.2Saran .103DAFTAR PUSTAKA .105LAMPIRAN .111xii

DAFTAR TABELTabel 2. 1 Standar Mutu Cabai Merah . 12Tabel 2. 2 Komposisi Cabai Giling dan Saus Cabai . 15Tabel 2. 3 Perbedaan Revealed Preference Method dan Stated Preference Method . 28Tabel 2. 4 Perbedaan Revealed Preference Method dan Stated Preference Method . 29Tabel 2. 5 Atribut perbedaan antara metode CVM dan DCE . 30Tabel 2. 6 Perbandingan penelitian terhadulu dengan penelitian yang dilakukan . 36Tabel 2. 7 Perbandingan penelitian terhadulu dengan penelitian yang dilakukan . 37Tabel 3. 1 Daftar Kebutuhan Data untuk Penyusunan Harga Pokok Produksi . 42Tabel 3. 2 Daftar Kebutuhan Data untuk Penyusunan Willingness to Pay (WTP). 42Tabel 3. 3 Tahap Analisis WTP Industri Saus Cabai . 44Tabel 4. 1 Kapasitas Produksi per Bulan Cabai Giling PT X (dalam Kilogram) . 51Tabel 4. 2 Investasi Awal PT X . 53Tabel 4. 3 Umur Ekonomis Aset Tetap . 53Tabel 4. 4 Data Historis Indeks Harga Konsumen (IHK) Tahun 2014-2016 . 54Tabel 4. 5 Proyeksi Inflasi Tahun 2018-2020 . 55Tabel 4. 6 Beta Perusahaan Pembanding . 55Tabel 4. 7 Perhitungan WACC dengan Asumsi 1 PT X . 56Tabel 4. 8 WACC Asumsi 2 PT X . 57Tabel 4. 9 Horizon Waktu dan Tingkat Inflasi Proyeksi Biaya . 58Tabel 4. 10 Rata-rata Harga Pasar Cabai Merah Segar di Jawa Timur. 59Tabel 4. 11 Biaya Bahan Baku Utama dan Pendukung . 61Tabel 4. 12 Biaya Tenaga Kerja Langsung . 62Tabel 4. 13 Biaya Utilitas Penggunaan Listrik . 63Tabel 4. 14 Biaya Packaging, Steam dan Ongkos Kirim . 64Tabel 4. 15 Biaya Depresiasi Aset Tetap . 64Tabel 4. 16 Biaya Non-Produksi Cabai Giling . 65Tabel 4. 17 Hasil Kesediaan Menggantikan Bahan Baku Cabai Merah ke CabaiGiling Industri Saus Cabai . 66xiii

Tabel 4. 18 Hasil Perhitungan Generalized Logistic Cabai Merah .77Tabel 4. 19 Proyeksi Random Number Cabai Giling PT X Tahun 2018 - 2020 .77Tabel 4. 20 Proyeksi Bahan Baku Utama Tahun 2018 - 2020 .78Tabel 4. 21 Proyeksi Bahan Baku Pendukung Tahun 2018 – 2020 .78Tabel 4. 22 Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2018 – 2020 .78Tabel 4. 23 Proyeksi Biaya Sewa Gedung Tahun 2018 – 2020 .79Tabel 4. 24 Proyeksi Biaya Utilitas Tahun 2018 – 2020 .79Tabel 4. 25 Proyeksi Biaya Steam Tahun 2018 - 2020 .80Tabel 4. 26 Proyeksi Biaya Ongkos Kirim Tahun 2018 – 2020 .80Tabel 4. 27 Proyeksi Biaya Packaging Tahun 2018 – 2020 .80Tabel 4. 28 Proyeksi Biaya Depresiasi Produksi Tahun 2018 - 2020 .81Tabel 4. 29 Proyeksi Biaya Non Produksi Tahun 2018 - 2020 .81Tabel 4. 30 Perhitungan Harga Pokok Produksi Cabai Giling .82Tabel 4. 31 Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 2018 – 2020 .83Tabel 4. 32 Proyeksi Piutang Usaha Tahun 2018 - 2020 .84Tabel 4. 33 Proyeksi Hutang Usaha Tahun 2018 - 2020 .85Tabel 4. 34 Proyeksi Perubahan Modal Kerja .85Tabel 4. 35 Proyeksi Laporan Arus Kas Tahun 2018 – 2020.87Tabel 4. 36 Analisa Penggunaan Bahan Baku Cabai Segar Saat Ini dan KesediaanMembayar ISC .74Tabel 5. 1 Proyeksi Harga Pokok Produksi Kuartal Pertama Tahun 2018 .91Tabel 5. 2 Proyeksi FCF Produk Cabai Giling PT X Tahun 2018 – 2019 .93Tabel 5. 3 Penetapan Initial Price Cabai Merah Segar Tahun 2018 – 2020 .94Tabel 5. 4 Harga Pokok Produksi Maksimum Cabai Giling PT X .97xiv

DAFTAR GAMBARGambar 1. 1 Grafik Harga Cabai Merah di Jawa Timur tahun 2014-2017. 2Gambar 2. 1 Kondisi Existing Alur Distribusi Saus Cabai . 13Gambar 2. 2 Alur Distribusi dengan PT X sebagai Intermediaries Cabai Merah . 14Gambar 2. 3 Proses Produksi Cabai giling. 15Gambar 2. 4 Proses Produksi Saus Cabai . 16Gambar 2. 5 Perhitungan HPP berdasarkan metode Full Costing . 22Gambar 2. 6 Perhitungan HPP berdasasrkan metode Variable Costing . 23Gambar 2. 7 Perbedaan Elemen Biaya Full Costing dan Variable Costing . 24Gambar 2. 8 Laporan Laba Rugi dengan metode Full Costing. 25Gambar 2. 9 Laporan Laba Rugi dengan metode Variable Costing . 25Gambar 2. 10 Surplus Konsumen . 27Gambar 2. 11 Metode Willingness to Pay (WTP) . 29Gambar 2. 12 Struktur Pasar PT X . 33Gambar 3. 1 Diagram Alur Penelitian. 46Gambar 4. 1 Peta Lokasi Pabrik PT X di Pulau Jawa . 49Gambar 4. 2 Harga Rata-Rata Cabai Merah Bulanan di Jawa Timur Tahun 2017 . 50Gambar 4. 3 Grafik Pola Harga Cabai Merah Segar Tahun 2014 - 2017 . 60Gambar 4. 4 Partisipasi Industri Saus Cabai . 66Gambar 4. 5 Distribusi Generalized Logistic untuk Cabai Merah Segar . 76Gambar 5. 1 Nilai Willingness to Pay (WTP) Industri Saus Cabai . 89Gambar 5. 2 Proyeksi Marjin Keuntungan Cabai Giling dengan harga RandomNumber Tahun 2018 – 2020 . 90Gambar 5. 3 Hubungan antara Tingkat Harga Cabai, NPV dan IRR Cabai Giling . 96xv

(halaman ini sengaja dikosongkan)xvi

BAB IPENDAHULUANPada bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang mendasari dilakukannyapenelitian ini. Hal-hal tersebut antara lain latar belakang, perumusan masalah, tujuanpenelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian.1.1Latar BelakangCabai merupakan salah satu bumbu dan rempah khas Indonesia yang selaluhadir di setiap masakan-masakan Indonesia yang menjadi salah satu penyedapmakanan yang selalu dicari masyarakat Indonesia (Agromedia, 2007). Kondisikebutuhan cabai nasional dalam satu tahun di kota-kota besar berkisar sekitar 800.000ton per tahun, sedangkan pada hari-hari besar keagamaan kebutuhan cabai biasanyameningkat sekitar 10 20% (Saptana & Ar-Rozi, 2012). Cabai merupakan salah satukomponen penyusun Indeks Harga Konsumen (IHK). Menurut Kadiman (2005), IHKmerupakan indeks harga yang paling umum digunakan sebagai indikator inflasi.Tekanan inflasi IHK yang cukup tinggi bersumber dari tekanan inflasi volatile foods.Berdasarkan data komoditas kelompok volatile foods, lima komoditas utamapenyumbang inflasi tertinggi dalam lima tahun terakhir adalah beras, bawang merah,cabai, daging sapi, dan bawang putih (Bank Indonesia, 2015).Pada tahun 2010 cabai merah merupakan tiga besar komoditas penyebab inflasi,menjelang akhir tahun 2010 dan awal tahun 2011 harga cabai merah mengalamipeningkatan 86.59 persen dari harga sebelumnya (Anwaruddin et al, 2015; BPS 2010).Inflasi tertinggi pada 5 tahun terakhir terjadi pada bulan Mei 2015 tepatnya menjelangbulan Ramadhan mencapai 0,5 persen yang disebabkan oleh kenaikan harga cabaimerah sebesar 22.2 persen yang memberi sumbangan 0,10 persen terhadap total inflasi,hal ini memberikan memberikan pengaruh yang cukup besar pada perekonomianIndonesia. Sepanjang tahun 2016, cabai merah masih tercatat sebagai penyumbanginflasi terbesar dengan andil inflasi 0,35 pe

yang jatuh secara drastis. Oleh sebab itu, nilai dari harga pokok produksi cabai giling menjadi sangat menantang untuk ditetapkan. Saat ini, PT X masih belum memiliki harga pokok produksi yang pasti yang akan diterapkan untuk perusahaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harga pokok produksi produk cabai giling PT X

Related Documents:

A. Harga Pokok Produksi 1. Pengertian harga pokok produksi Harga pokok adalah sejumlah nilai aktiva (asset), tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke beban (expense).1 Sedangkan harga pokok produksi adalah mewakili jumah biaya barang yang .

harga pokok produksi tahu Rp. 85.066.032 untuk 124.800 biji tahu sehingga harga pokok per biji tahu Rp. 681,62 dan harga jual Rp 1.050,00, (3) selisih harga pokok produksi antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp. 8,32 per biji tahu, sedangkan selisih harga jual antara

Pertama adalah penentuan harga pokok produksi berdasarkan pesanan dan kedua adalah penentuaan harga pokok produksi berdasarkan proses. Salah satu fungsi akuntansi biaya yaitu untuk menentukan harga pokok suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak . analisis data sehingga akan membantu dalam perencanaan .

Rp30.488 (250gram), dan Rp60.798 (500gram). Jadi, penetapan harga jual harus dilakukan secara tepat karena harga jual yang terlalu tinggi akan menjadikan produk kurang bersaing, sedangkan harga jual yang terlalu rendah akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Full Costing, Cost Plus Pricing, Harga Jual

Evaluasi penentuan harga pokok produksi mempunyai peranan penting bagi perusahaan untuk membantu dalam menentukan harga jual suatu produk, perusahaan terlebih dahulu harus menghitung harga pokok produksinya. Hal ini mengingat bahwa harga jual ditentukan dengan menjumlah harga pokok produksi

3. Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan setiap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan. B. Perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga pokok pesanan. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada: 1. Pengumpulan biaya produksi 2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan 3. Penggolongan biaya produksi 4.

"ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PROPERTI PADA PT. MENTENG MANDIRI SEJAHTERA GRESIK". Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan . Metode Penentuan Harga Pokok Produksi. 26 2.1.6.3. Tujuan dan Manfaat Penentuan Harga Pokok Produksi .

This is a preview of "AWWA M49-2012". Click here to purchase the full version from the ANSI store. Click here to purchase the full version from the ANSI store. This page intentionally blank.