BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL A. Harga Pokok .

3y ago
74 Views
6 Downloads
390.88 KB
32 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Helen France
Transcription

BAB IIHARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUALA. Harga Pokok Produksi1. Pengertian harga pokok produksiHarga pokok adalah sejumlah nilai aktiva ebutdimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan,aktiva tersebut harus dikonversikan ke beban (expense).1Sedangkan harga pokok produksi adalah mewakili jumahbiaya barang yang diselesaikan pada periode omi untuk memperoleh aktiva, selain itu harga pokokjuga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan sumberekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi mengubah aktiva (berupa persediaan bahan baku) menjadiaktiva lain (persediaan produk jadi), maka pengorbanan bahanbaku tersebut, yang berupa biaya bahan baku, akanmembentuk harga pokok produksi.31Armanto Witjaksono, Akuntansi Biaya, Yogyakarta: Graha Ilmu,2013, h.162Hansen Don R & Maryane M. Mowen, Management Accounting,Edisi Tujuh, Jakarta : Salemba Empat, 2006, h. 503Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi 10, Yogyakarta : Aditya Media,2000, h.1020

21Dalam penghitungan harga pokok produksi, ada suatupengorbanan sumber ekonomi yang berupa biaya. Dalam artiluas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukurdalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinanakan terjadi untuk tujuan tertentu.4 Sedangkan dalam artisempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumberekonomi untuk memperoleh aktiva.5 Biaya juga dapatdiartikan sebagai kos barang atau jasa yang telah digunakanuntuk memperoleh pendapatan.6Setiap perusahaan yang melakukan penghitunganharga pokok produk mempunyai tujuan yang ingin dicapainya.Adapun tujuan dari penghitungan harga pokok produk adalah :a. Untuk memberikan bantuan guna mendekati harga yangdapat dicapai.b. Untuk menilai harga-harga yang dapat dicapai atauditawarkan dari pendirian ekonomi perusahaan itu sendiri.c. Untuk menilai penghematan dari proses produksi.d. Untuk menilai barang yang masih dikerjakan.e. Untuk penetapan yang terus-menerus dan analisis darihasil perusahaan.Dari tujuan dalam penghitungan harga pokok produktersebut dapat disimpulkan bahwa adanya suatu biaya4Ony Widilestariningtyas dkk. Akuntansi Biaya, Edisi 1.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h.105Ibid. h.126Baldric Siregar dkk, Akuntansi Manajemen, Jakarta: SalembaEmpat, 2013, h.36

22produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadiuntuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siapuntuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garisbesar biaya produksi ini dibagi menjadi biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik(factory overhead uti :8a. Bahan Baku Langsung, merupakan semua bahan yangmembentuk bagian integral dari barang jadi.b. Tenaga Kerja Langsung, merupakan tenaga kerja yangdikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadibarang jadi.c. Biaya Overhead Pabrik (BOP), merupakan biaya-biayaproduk selain biaya bahan baku langsung dan biayatenaga kerja langsung.2. Metode penentuan harga pokok produksiAda dua metode dalam menentukan harga pokokproduksi. Metode penentuan harga pokok produksi merupakancara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam hargapokok produksi. Dua metode tersebut adalah sebagai berikut:97Ony Widilestariningtyas dkk. Akuntansi., h.12Armanto, Akuntansi., h.169Ony Widilestariningtyas dkk. Akuntansi., h.158

23a. Full CostingFull costing merupakan metode penentuan hargapokok produksi yang memperhitungkan semua unsurbiaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yangterdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabelmaupun tetap.b. Variable CostingMerupakan metode penentuan harga pokokproduksi yang hanya memperhitungkan biaya produksiyang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi,yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerjalangsung, dan biaya overhead pabrik variabel.3. Perbedaan metode full costing dengan metode variablecostinga. Ditinjau dari Sudut Penentuan Harga Pokok Produksi1) Metode Full CostingFullcostingatauseringpuladisebutadsorption costing adalah metode penentuan hargapokok produksi yang membedakan seluruh biayaproduksi baik yang berperilaku tetap maupun variabelkepada produk.Metode ini menunda pembebanan biayaoverhead pabrik tetap sebagai biaya sampai saatproduk yang bersangkutan dijual. Jadi biaya overhead

24pabrik yang terjadi, baik yang berperilaku tetapmaupun variabel, masih dianggap sebagai aktiva(karena melekat pada persediaan) sebelum persediaantersebut dijual. Dengan demikian kos produksimenurut metode full costing terdiri dari unsur biayaproduksi berikut ini:Biaya bahan bakuxxxBiaya tenaga kerja langsungxxxBiaya overhead pabrik tetapxxxBiaya overhead pabrik variabelxxx Harga pokok produkxxx2) Metode Variable CostingDalammetodevariablecosting,biayaoverhead pabrik tetap diperlukan sebagai period costdan bukan sebagai elemen harga pokok produk,sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankansebagai biaya dalam periode terjadinya. Biayaoverhead pabrik tetap di dalam metode variablecosting tidak melekat pada persediaan produk yangbelum laku dijual, tetapi langsung dianggap sebagaibiaya dalam periode terjadinya. Dengan demikian kosproduksi menurut metode variable costing terdiri dariunsur biaya produksi berikut ini:Biaya bahan bakuxxxBiaya tenaga kerja langsungxxx

25Biaya overhead pabrik variabelxxx Harga pokok produkxxxb. Ditinjau dari Sudut Penyajian Laporan Laba RugiPerbedaan pokok antara metode full costingdengan metode variable costing adalah terletak padaklasifikasi pos-pos yang disajikan dalam laporan laba rugitersebut. Laporan laba rugi yang disusun dengan metodefull costingmenitikberatkan pada penyajian unsur-unsurbiaya menurut hubungan biaya dengan fungsi-fungsipokok yang ada dalam perusahaan. Sedangkan metodevariable costing lebih menitikberatkan pada penyajianbiaya sesuai dengan perilakunya dalam hubungannyadengan volume kegiatan.4. Manfaat informasi yang dihasilkan oleh metode fullcosting dan variable costinga. Dalam perencanaan laba jangka pendekUntuk kepentingan perencanaan laba jangka,manajemen memerlukan informasi biaya yang dipisahkanmenurut perilaku biaya dalam hubungannya denganvolume kegiatan. Dalam jangka pendek, biaya tetap tidakberubah dengan adanya perubahan volume imbangkan oleh manajemen dalam pengambilankeputusannya.

26Oleh karena itu, metode variable costing rmasi biaya variabel yang terpisah dari informasibiaya tetap dapat memenuhi kebutuhan manajemen untukperencanaan laba jangka pendek.b. Dalam pengendalian biayaVariable costing menyediakan informasi yanglebih baik untuk mengendalikan period cost dibandingkaninformasi yang dihasilkan dengan metode full perhitungkan dalam tarif biaya overhead pabrik dandibebankan sebagai unsur biaya produksi sehinggamanajemen kehilangan perhatian terhadap period cost(biaya overhead pabrik tetap) tertentu yang dapatdikendalikan.c. Dalam pengambilan at untuk pembuatan keputusan jangka pendek.Dalam pembuatan keputusan jangka pendek yangmenyangkut mengenai perubahan volume kegiatan,period cost tidak relevan karena tidak berubah denganadanya perubahan volume kegiatan. Variable costingkhususnya bermanfaat untuk penentuan harga jual jangkapendek.

27Kelemahan-kelemahan metode variable costingadalah sebagai berikut :101) Pemisahan biaya-biaya ke dalam biaya variabel dantetap sebenarnya sulit dilaksanakan, karena jarangsekali suatu biaya benar-benar variabel atau benarbenar tetap. Suatu biaya digolongkan sebagai suatubiaya variabel jika asumsi berikut ini dipenuhi :a) Bahwa harga barang atau jasa tidak berubah.Misalkan konsumsi solar untuk diesel listriktergantung pada kegiatan pabrik, maka biaya solaradalah biaya variabel dengan asumsi hargabelinya tidak berubah, karena apabila berubahharganya, maka biaya bahan bakar tersebut tidaklagiberubahsebandingdenganperubahankegiatan produksi.b) Bahwa metode dan prosedur produksi tidakberubah-ubah.c) Bahwa tingkat efisiensi tidak berfluktuasi.Sedangkan biaya tetap dapat dibagi menjadidua kelompok :a) Biaya tetap yang dalam jangka pendek 10gajiMulyadi, Akuntansi., h.407manajersertagajiproduksi,manajer

28b) Biaya tetap yang dalam jangka panjang konstan,misalnya biaya depresiasi dan sewa kantor yangdikontrakkan untuk jangka panjang.2) Metode variable costing dianggap tidak sesuai denganprinsip akuntansi yang lazim, sehingga laporankeuanga untuk kepentingan pajak dan masyarakatumum harus dibuat atas dasar metode full costing.3) Dalam metode variable costing, naik turunnya labadihubungkan dengan perubahan-perubahan dalampenjualan. Untuk perusahaan yang kegiatan usahanyabersifat musiman, variable costing akan menyajikankerugian yang berlebih-lebihan dalam periode-periodetertentu, sedangkan dalam periode lainnya akanmenyajikan laba yang tidak normal.4) Tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik tetapdalam persediaan dan harga pokok persediaan iaanlebihmodalkerjarendah,yangdilaporkan untuk tujuan-tujuan analisis keuangan.B. Harga Jual1. Pengertian harga jualKeputusan penetapan harga jual sangat penting,karena selain mempengaruhi laba yang ingin perusahaan. Penetapan harga tidak hanya sekedar perkiraan

29saja, tetapi harus dengan perhitungan yang cermat dan telitiyang harus diselesaikan dengan sasaran yang dituju olehperusahaan. Penetapan harga adalah pembentukan suatu hargaumum untuk suatu barang atau jasa oleh suatu kelompokpemasok yang bertindak secara bersama-sama, sebagaikebalikan atau pemasok yang menetapkan harganya sendirisecara bebas.Harga merupakan nilai pengganti suatu barang.Definisi harga menurut Basu adalah jumlah uang (ditambahbeberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan yanannya.11 Philip dan Armstrong mendefinisikan hargaadalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk ataujasa, atau sejumlah dari nilai yang ditukar konsumen atasmanfaat-manfaat, karena memiliki atau menggunakan produkatau jasa.12Harga juga dapat didefinisikan sebagai jumlah uangyang diterima oleh penjual dan hasil penjualan suatu produkbarang atau jasa, yaitu penjualan yang terjadi pada perusahaanatau tempat usaha (bisnis). Harga tersebut tidak selalumerupakan harga yang diinginkan oleh penjual produk barangatau jasa tersebut, tetapi merupakan harga yang benar-benar11Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern,Yogyakarta: Liberty, 2008, h.24112Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran,Jakarta: Erlangga, 2008, h.439

30terjadi sesuai dengan kesepakatan antara penjual danpembeli.13Harga merupakan pendapatan atau pemasukan bagipengusaha atau pedagang, maka ditinjau dari segi konsumen,harga merupakan suatu pengeluaran atau pengorbanan yangmesti dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produkyang diinginkan guna memenuhi kebutuhan dan keinginandari konsumen tersebut. Bagi pengusaha atau pedagang, price(harga) paling mudah atau cepat disesuaikan dengan keadaanpasar sedangkan product, place dan promotion memerlukanwaktu yang lebih lama dan panjang untuk disesuaikan dengankeadaan pasar, harga dapat memberikan penjelasan kepadakonsumen mengenai kualitas produk dan merek dari produktersebut.14Apabila harga suatu produk di pasaran adalah cukuptinggi, hal ini menandakan bahwa kualitas produk tersebutadalah cukup baik dan merek produk di benak konsumenadalah cukup bagus dan meyakinkan. Sebaliknya apabilaharga suatu produk di pasaran adalahrendah, maka inimenandakan bahwa kualitas produk tersebut adalah kurangbaik dan merek produk tersebut kurang bagus dan kurangmeyakinkan di benak konsumen. Jadi harga bisa menjadi tolakukur bagi konsumen mengenai kualitas dan merek dari suatu13http://www.bi.go.id/kamus, diakses pada tanggal 08 November201614H.M. Birusman , Harga., h.87

31produk, asumsi yang dipakai disini adalah bahwa suatu usahaatau badan usaha baik usaha dagang, usaha manufaktur, usahaagraris, usaha jasa dan usaha lainnya menetapkan hargaproduk dengan memasukkan dan mempertimbangkan unsurmodal yang dikeluarkan untuk produk rangkan tentang perilaku harga-harga atau jasa-jasa.Isidari teori harga pada intinya adalah harga suatu barang ataujasa yang pasarnya kompetitif tinggi rendahnya ditentukanoleh permintaan dan penawaran.16 Teori Nabi tentang hargadan pasar. Kekaguman ini dikarenakan, ucapan Nabi Saw itumengandung pengertian bahwa harga pasar itu sesuai denganhukum supply and demand(penawaran dan permintaan).Dalam pasar persaingan sempurna, harga terbentukdari kesepakatan produsen dan konsumen.Akan tetapi, padakenyataannya kondisi ini jarang terjadi. Salah satu pihak lain(umumnya produsen) dapat mendominasi pembentukan hargaatau pihak lain di luar produsen dan konsumen (misalnyapemerintah, pesaing, pemasok, distributor, asosiasi, dansebagainya) turut berperan dalam pembentukan hargatersebut.1715Ibid, hal.88Siti Muflikhatul Hidayat. Penentuan Harga Jual Beli DalamEkonomi Islam, Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011, h.5517Siti Nur Fatoni, Pengantar Ilmu Ekonomi (Dilengkapi DasarDasar Ekonomi Islam) Bandung: Pustaka Setia, 2014, h.6316

32Tetapi, seringkali harga pasar yang tercipta dianggaptidak sesuai dengan kebijakan dan keadaan perekonomiansecara keseluruhan. Dalam dunia nyata mekanisme pasarterkadang tidak dapat berjalan dengan baik karena adanyaberbagai faktor yang mendistorsinya.Untuk itu, pemerintahmemiliki peran yang besar dalam melakukan pengelolaanharga.Mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antarapermintaan dan penawaran yang akan menentukan tingkatharga tertentu.Mekanisme pasar adalah terjadinya interaksiantara permintaan dan penawaran yang akan menentukantingkat harga tertentu. Adanya interaksi tersebut akanmengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan odusen,pemerintah). Dengan kata lain, iperdagangan adalah satu syarat utama dari berjalannyamekanisme pasar.18Pasar yang bersaing sempurna dapat menghasilkanharga yang adil bagi penjual maupun pembeli.19Apabilamekanisme pasar terganggu, maka harga yang adil tidak akantercapai. Jika harga tidak adil membuatpelaku pasar enggan18Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami (Edisi Keempat),Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, h.1319Veithzal Rivai, ISLAMIC MARKETING (Membangun danMengembangkan Bisnis dengan Praktik Marketing Rasulullah SAW), Jakarta:PT Gramedia Pustaka, 2012, h.111

33bertransaksi, meskipun bertransaksi mereka akan menanggungkerugian.Sedangkan penetapan harga adalah harga yangditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yangditambah dengan jumlah tertentu. Agar dapat sukses dalammemasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harusmenetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan ukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkanketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi)menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).Menurut Adiwarman Karim bahwa penetapan hargadilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar, yaitu kekuatanpermintaan dan kekuatan penawaran. Dalam konsep Islam,pertemuan permintaan dengan penawaran tersebut haruslahterjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasaterpaksa untuk melakukan transaksi pada tingkat hargatertentu.20Penetapan harga menjadi sangat penting penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan.Kekeliruan dalam menetapkan harga maka akan berakibatfatal terhadap produk yang ditawarkan dan mengakibatkan202010, h.152Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: AMZAH,

dakpastian dari semua kekuatan yang tidak terprediksi,seperti biaya, kompetisi dan permintaan akan tersembunyi.Penetapan harga disini bukanlah seperti penetapanta’sir (penetapan harga oleh pihak pemerintah), namunpenetapan harga ini didasarkan atas kebijakan perusahaan itusendiri.2. Tujuan penetapan harga jualDi dalam menentukan harga jual, sebuah perusahaanpasti memiliki tujuan yang akan dicapainya yang akanberpengaruh terhadap perkembangan perusahaan tersebut.Tujuan penetapan harga pada dasarnya berawal dari tujuanperusahaan itu sendiri yang selalu berusaha menetapkan hargabarang dan jasa secepat mungkin. Secara mendasar terdapatempat tujuan utama dalam penetapan harga produk yang ingindicapai oleh setiap perusahaan antara lain mendapatkan itergetkan atau pengembalian pada penjualan bersih,mencegah atau mengurangi persaingan dan mempertahankanatau memperbaiki market share.2121hal.148Basu Swastha, Azas-azas marketing, Yogyakarta: Liberty, 2002,

35Penetapan harga merupakan suatu proses yangdinamis dan biasanya ditentukan setelah mempertimbangkanberbagai tujuan perusahaan. Ada enam tujuan yang dapatdiperoleh dari perusahaan melalui penetapan harga yaitusebagai berikut:22a. BertahanPerusahaan berusaha untuk bertahan sebagaisasaran utama mereka jika menghadapi kesulitan yangdiakibatkan kelebihan kapasitas persaingan yang sangatketat, atau perubahan selera konsumen. Agar pabrik tetapberjalan, dan persediaan terus berputar, mereka seringmengurangi harga. Keuntungan dianggap kurang pentingdaripada bertahan agar tetap hidup.b. Keuntungan sekarang yang maksimumBanyak perusahaan-perusahaan menetapkan a memperkirakan bahwa permintaan dan biayaberhubungan dengan harga alternatif dan memilih hargayang menghasilkan keuntungan sekarang, arus kas atautingkat pengembalian atas investasi yang maksimum.c. Pendapatan sekarang yang maksimumBeberapa perusahaan akan menetapkan amrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, h.172

36Memaksimumkanpendapatanhanyaperlumemperkirakan fungsi permintaan. Banyak awa keuntungan maksimum dan pertumbuhanpangsa pasar dalam jangka panjang.d. Pertumbuhan penjualan yang n unit penjualan. Mereka yakin bahwavolume penjualan yang lebih tinggi akan membawakepada biaya per unit yang lebih rendahdan enetapkan harga terendah, dengan asumsi bahwa pasaradalah sensitif terhadap harga. Hal ini disebut penetapanharga yang menembus pasar (market penetration pricing).e. Peluncuran pasar maksimumBanyak perusahaan yang suka menetapkan hargauntuk meluncurkan pasar. Perusahaan menetapkan hargayang sesuai untuk beberapa segmen pasar untuk memakaibahan baru. Setiap kali penjualan menurun, perusahaanmenurunkan harga untuk menyesuaikan dengan konsumenyang sensitif terhadap harga. Dengan cara ini, perusahaanmeluncurkan jumlah penerimaan maksimum dari berbagaisegmen pasar.

37f.Kepemimpinan mutu produkSebuah perusahaan mungkin ingin menjadipemimpin dalam hal mutu produk di pasar, denganmembuat produk yang bermutu tinggi dan menetapkanharga yang lebih tinggi dari pesaingnya. Mutu dan hargayang lebih tinggi akan mendapatkan tingkat pengembalianyang lebih tinggi dari rata-rata industrinya.Dengan adanya tujuan yang jelas dari sebuahperusahaan maka akan mempermudah perusahaan untukmencapai target, baik untuk jangka pendek maupun jangkapanjang. Karena pada dasarnya tidak ada satupun suatuperusahaan dalam menjalankan usahanya tanpa adanyatujuan-tujuan yang pasti.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga jualDalam menetuk

A. Harga Pokok Produksi 1. Pengertian harga pokok produksi Harga pokok adalah sejumlah nilai aktiva (asset), tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke beban (expense).1 Sedangkan harga pokok produksi adalah mewakili jumah biaya barang yang .

Related Documents:

Evaluasi penentuan harga pokok produksi mempunyai peranan penting bagi perusahaan untuk membantu dalam menentukan harga jual suatu produk, perusahaan terlebih dahulu harus menghitung harga pokok produksinya. Hal ini mengingat bahwa harga jual ditentukan dengan menjumlah harga pokok produksi

harga pokok produksi tahu Rp. 85.066.032 untuk 124.800 biji tahu sehingga harga pokok per biji tahu Rp. 681,62 dan harga jual Rp 1.050,00, (3) selisih harga pokok produksi antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp. 8,32 per biji tahu, sedangkan selisih harga jual antara

Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat informasi harga pokok produksi adalah untuk menentukan harga jual produk, pemantauan realisasi biaya produksi, perhitungan laba rugi periodik serta penentuan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca.

3. Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan setiap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan. B. Perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga pokok pesanan. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada: 1. Pengumpulan biaya produksi 2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan 3. Penggolongan biaya produksi 4.

Pertama adalah penentuan harga pokok produksi berdasarkan pesanan dan kedua adalah penentuaan harga pokok produksi berdasarkan proses. Salah satu fungsi akuntansi biaya yaitu untuk menentukan harga pokok suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak . analisis data sehingga akan membantu dalam perencanaan .

Harga pokok produksi per potong tahu 1.27,76 Sumber: Diolah dari data primer UD. Maju Jaya Sejahtera, 2017 3. Perbedaanhasil perhitungan harga pokok produksi dari kedua metode Hasil perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan lebih kecil dibandingkan menurut metode full costing, karena perusahaan tidak membebankan biayaoverheadpabrik

yang jatuh secara drastis. Oleh sebab itu, nilai dari harga pokok produksi cabai giling menjadi sangat menantang untuk ditetapkan. Saat ini, PT X masih belum memiliki harga pokok produksi yang pasti yang akan diterapkan untuk perusahaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harga pokok produksi produk cabai giling PT X

MIS 2010 IM-1 Chapter 1 Review Questions 1. Give an example of an information technology used in a grocery store. Answer Point of sale systems.