TUGAS AKHIR Halaman Judul ANALISIS BIAYA PELAKSANAAN BETON PRACETAK .

1y ago
10 Views
2 Downloads
1.78 MB
102 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Arnav Humphrey
Transcription

TUGAS AKHIRHalaman JudulANALISIS BIAYA PELAKSANAAN BETONPRACETAK PADA PEKERJAAN KOLOM DANBALOK(COST ANALYSIS OF PRECAST CONCRETE WORKON COLOUMN AND BEAM)Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Untuk MemenuhiPersyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu (S1) Teknik SipilAHMAD HARITS ABDURRAHIM12.511.013PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA2018

ANALISIS BIAYA PELAKSANAAN BETONPRACETAK PADA PEKERJAAN KOLOM DANBALOK(COST ANALYSIS OF PRECAST CONCRETE WORKON COLOUMN AND BEAM)Disusun olehAhmad Harits Abdurrahim12511013Telah diterima sebagai salah satu persyaratanuntuk memperoleh derajat sarjana teknik sipilDiuji pada tanggalOleh Dewan PengujiHalaman PengesahanPembimbingPenguiji IPenguji IIAlbani Musyafa’,S.T., M.T., Ph.,D. Dr.,Ir., Tuti Sumarningsih, M.T. Fitri Nugraheni,S.T., M.T.Ph.DNIK: 955110102NIK: 875110101NIK: 005110101MengesahkanKetua Program Studi Teknik SipilDr.,Ir., Sri Amini Yuni Astuti, M.T.NIK: 885110101ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASISaya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir yangsaya susun sebagai syarat untuk penyelesaian program Sarjana di Program StudiTeknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesiamerupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalampenulisan laporan Tugas Akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain telahdituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etikapenulisan karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atausebagian laporan Tugas Akhir ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanyaplagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasukpencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.Yogyakarta, 19 Maret 2018Yang membuat pernyataan,Ahmad Harits Abdurrahim(12511013)iii

KATA PENGANTARAssalamu’alaikum Warrahmatullahi WabarakatuhAlhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanallahu wa Ta‟ala yangtelah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikanTugas Akhir yang berjudul “Analisis Biaya Pelaksanaan Beton Pracetak PadaKolom dan Balok”. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kitaNabi Muhammad Shallalahu „alaihi wassalam, dan para sahabatnya yang telahmemperjuangkan Islam sehingga kita dapat mengetahui agama yang Haq.Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat akademik dalammenyelesaikan studi tingkat strata satu (S1), pada Program Studi Teknik Sipil,Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.Banyak hambatan yang dihadapi dalam pengerjaan tugas akhir ini, namunberkat dukungan secara material maupun spiritual dari berbagai pihak sehinggatugas akhir ini dapat terselesaikan. Berkaitan dengan itu, saya ingin mengucapkanterima kasih sebesar-besarnya kepada:1. Ibu Sri Amini Yuni Astuti, Dr., Ir., M.T., selaku ketua program studi TeknikSipil Universitas Islam Indonesia dan ibu Atika Ulfah Jamal, S.T., M.Eng.,M.T. selaku dosen pembibing akademik yang telah membantu saya selamakuliah.2. Bapak Albani Musyafa‟, S.T., M.T., Ph.D., selaku dosen pembimbing TugasAkhir, terima kasih atas bimbingan, saran, nasehat, dan dukungannya yangdiberikan kepada saya dalam penyusunan tugas akhir ini dan selama sayamenjalani masa kuliah.3. Ibu Tuti Sumarningsih, Dr.,Ir.,M.T. dan Ibu Fitri Nugraheni, S.T., M.T.,Ph.D.selaku dosen penguji tugas akhir, terima kasih atas bimbingan, saran, masukan,dan nasihat yang telah diberikan kepada saya dalam penyusunan tugas akhir inidan selama saya menajalani masa kuliah.iv

DAFTAR ISIHalaman JuduliHalaman PengesahaniiPERNYATAAN BEBAS PLAGIASIiiiKATA PENGANTARivDAFTAR ISIvDAFTAR TABELviiDAFTAR GAMBARviiiDAFTAR LAMPIRANixABSTRAKxABSTRACTxiBAB I PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah41.3 Tujuan Penelitian41.4 Manfaat Penelitian41.5 Batasan Penelitian4BAB II TINJAUAN PUSTAKA62.1 Penelitian Sebelumnya62.2 Kesimpulan Dari Penelitian Sebelumnya72.3 Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan7BAB III LANDASAN TEORI113.1 Pendahuluan113.2 Struktur Kolom dan Balok113.2.1 Kolom113.2.2 Jenis-jenis Kolom123.2.3 Pelaksanaan Kolom Pracetak123.2.4 Balok153.2.5 Jenis-jenis Balok15v

3.2.6 Pelaksanaan Balok Pracetak3.3 Perbedaan Sistem Beton Konvensional Dan Beton Precast15163.3.1 Beton Konvensional163.3.2 Beton Pracetak (Precast)173.4 Perencanaan Pelaksanaan Pekerjaan Kolom dan Balok Beton Pracetak 193.4.1 Sistem Pelaksanaan Beton Pracetak3.5 Analisis Anggaran Biaya Proyek Konstruksi19243.5.1 Biaya Langsung (Direct Cost)253.5.2 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Beton Pracetak263.5.3 Koefisien Bahan, Alat dan Tenaga Kerja27BAB IV METODOLOGI PENELITIAN294.1 Tinjauan Umum294.2 Objek Dan Subjek Penelitian294.3 Metode Pengambilan Data294.4 Teknik Pengolahan Data304.5 Diagram Alir Penelitian Tugas Akhir (Flow Chart)33BAB V DATA, ANALISA, DAN PEMBAHASAN355.1 Data Penelitian355.2 Analisis Data425.2.1 Analisis Harga Satuan Pekerjaan425.2.2 Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan (HSP)505.2.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB)505.3 Pembahasan585.3.1 Perbedaan Formulasi HSP Sendiri Dengan SNI 7832:2012585.3.2 Hasil Perhitungan dan Selisih HSP Penelitian595.3.3 Hubungan Antara Waktu Pekerjaan Terhadap Biaya59BAB VI SIMPULAN DAN SARAN606.1 Kesimpulan606.2 Saran60DAFTAR PUSTAKA62LAMPIRAN64vi

DAFTAR TABELTabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu8Tabel 3.2 Perbedaan Sistem Pelaksanaan Antara Sistem Konvensional (CorDitempat) Dengan Sistem Pracetak.19Tabel 3.2 Analisa Harga Satuan Pekerjaan27Tabel 5.1 AHSP Erection 1 Buah Kolom Pracetak43Tabel 5.2 AHSP Erection 1 Buah Balok Pracetak443Tabel 5.3 Biaya Bahan 1 M Grouting Tidak Campuran45Tabel 5.4 Upah Melakukan 1 Titik Grouting Pada Joint Pracetak45Tabel 5.5 AHSP 1 Titik Joint Kolom46Tabel 5.6 Biaya Bahan 1 M3 Grouting Campuran46Tabel 5.7 AHSP Pemasangan 1 Titik Bekisting Joint Pracetak47Tabel 5.8 Upah Tenaga 1 Titik Grouting Pada Joint Pracetak48Tabel 5.9 Upah Tenaga 1 Titik Joint Dengan Sling48Tabel 5.10 AHSP 1 Titik Joint Balok Pracetak49Tabel 5.11 Validasi Harga Satuan Pekerjaan50Tabel 5.12 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Struktur MetodePracetak51Tabel 5.13 RAB Pekerjaan Struktur Lantai 352Tabel 5.14 Perbedaan Formulasi Penelitian Dengan SNI 7832:201258vii

DAFTAR GAMBARGambar 3.1 Langsir Kolom Pracetak14Gambar 3.2 Pemasangan Kolom Pracetak14Gambar 3.3 Pemasangan Balok Pracetak16Gambar 3.4 Pengankatan Balok Pracetak20Gambar 3.5 Contoh sambungan/joint pada kolom dan balok21Gambar 3.6 Pemasangan Tiang Pancang21Gambar 3.7 Pemasangan Sloof dan Pile Cap Dengan Stek Kolom22Gambar 3.8 Pemasangan Kolom Pracetak22Gambar 3.9 Pemasangan Balok Pracetak23Gambar 3.10 Bagan Analisis Biaya Beton Pracetak24Gambar 3.11 Formulasi Perhitungan Ereksi 1 Buah Beton Pracetak28Gambar 4.1 Diagram Alir Penelitian Tugas Akhir33Gambar 5.1 Tampak Depan Struktur Bangunan35Gambar 5.2 Tampak Samping Struktur Bangunan36Gambar 5.3 Denah Kolom Lantai 1-337Gambar 5.4 Denah Balok Lantai 1-238Gambar 5.5 Denah Balok Lantai 339Gambar 5.6 Detail Kolom40Gambar 5.7 Detail Balok40viii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Denah Pondasi Sumuran65Lampiran 2 Denah Pile Cap dan Tie Beam66Lampiran 3 RAB Pondasi67Lampiran 4 RAB Lantai 169Lampiran 5 RAB Lantai 274Lampiran 6 RAB Lantai Atap79Lampiran 7 Harga Pembelian Kolom dan Balok Pracetak dari Pabrik80Lampiran 8 Harga Sewa Alat Berat81Lampiran 9 SNI 7832:2012 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan BetonPracetak Untuk Konstruksi Bangunan GedungLampiran 10 HSP SNI 7832:2012 Pada Proyek Rusunawa Jongke, Slemanix8286

ABSTRAKProyek konstruksi saat ini sedang mengalami peningkatan yang sangat pesatkhususnya di kota-kota besar, ketersediaan lahan yang semakin menipis dan kebutuhanmasyarakat akan tempat tinggal semakin tinggi maka perlu dibangun rumah vertikal atauyang biasa dikenal dengan rumah susun atau apartemen. Pada proyek konstruksi terdapat2 metode pelaksanaan pekerjaan yaitu dengan metode konvensional dan pracetak,dikarenakan kebutuhan yang tinggi dan membutuhkan waktu cepat maka diperlukanmetode yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, yaitu dengan menggunakanmetode pracetak. Pada pelaksanaan metode pracetak harus memikirkan perhitungan biayaagar didapatkan hasil yang semaksimal mungkin.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa biaya pelaksanaan kolom danbalok pracetak dengan menggunakan perhitungan modifikasi SNI 7832:2012 tentang tatacara perhitungan harga satuan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung, metodeperhitungan biaya ini dengan menggunakan desain bangunan gedung rusun sendiri yangmengacu pada rusunawa Jongke Sleman. Desain bangunan yang dibuat ialah 3 lantaidengan ukuran kolom dan balok typikal, setelah itu dilakukan perhitungan denganmenggunakan modifikasi perhitungan biaya SNI 7832:2012. Maka didapatkan hargasatuan pada pekerjaan kolom pracetak sebesar Rp. 429.488,00 per titik dan pemasanganbalok pracetak sebesar Rp. 400.791,00 per titik. Setelah melakukan pemasangan makadilakukan grouting atau joint pada kolom dan balok pracetak, untuk melakukan 1 titikjoint kolom pracetak dibutuhkan biaya sebesar Rp. 152.952,00 sedangkan 1 titik jointbalok pracetak dibutuhkan biaya sebesar Rp. 855.010,00. Dari analisa harga satuan yangdidapatkan maka jumlah total biaya struktur bangunan rusun 3 lantai yaitu sebesar Rp.7.377.987.031,00.Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pekerjaan konstruksi dengan metodepracetak masih tergolong mahal dalam hal biaya, dikarenakan menggunakan mutu betonyang tinggi serta dibutuhkan sewa alat seperti crane untuk dapat mengangkat 1 buat betonpracetak untuk dipasangkan pada struktur bangunan. Namun seperti yang kita ketahuibahwa pelaksanaan proyek konstruksi dengan menggunakan metode pracetak ialah untukdapat menyelesaikan proyek dengan cepat.Kata kunci : Beton Pracetak, Harga Satuan, RABx

ABSTRACTThe construction project is currently experiencing a very rapid increase, especiallyin big cities, the availability of land that is getting depleted and the need for housing willbe higher, so the solution is to build vertical houses as we known as flats or apartments.In the construction project there are 2 methods of carrying out the work, namely theconventional and precast methods, because of the high need and fast time for clear the jobso we should get the properly method, that is precast method. In the implementation ofthe precast method you must think about calculating the costs, so that you get themaximum possible results.This research was conducted to find out how much the cost of the implementationof the coloumn and beam precast using the calculation of SNI 7832:2012 about procedurefor calculating the unit price of precast concrete for construction of buildings. Thismethod of calculating cost uses the design of the building itself which refers to the JongkeSleman flat, the building design made is 3 floors with typical coloumn and beam sizes,after that the calculation is using the procedure for calculating the cost from SNI7832:2012. Then the unit price is obtained in the precast coloumn installation is Rp.429.488,00 per point and installation of precast beams is Rp. 400.791,00 per point. Afterthe installation, grouting or joint is carried out on the coloumn and beam precast, to do asingle joint precast coloumn is required a fee of Rp. 152.952,00 while 1 point of precastbeam joints costs Rp. 855.010,00. From the analysis of the unit price obtained, the totalcost of the structure of the 3-story flat building is Rp. 7.377.987.031,00.In this study it can be conculeded that construction work with precast methods isstill relatively expensive in terms of cost, because it uses high quality concrete and itrequires the rental of tools such as cranes to be able to lift 1 for precast concrete to beattached to the building structure. But as we know that the implementation of aconstruction project using the precast method is to be able to complete the projectquickly.Keywords : Precast Concrete, Unit price, Budget Planxi

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangProyek konstruksi adalah pekerjaan mendirikan suatu bangunan dalamwaktu tertentu dengan menggunakan sumber daya proyek yang terbatas. Untukmendapatkan hasil yang baik maka harus terjalin kerja sama yang baik antarapihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut, dalam hal ini adalah konsultan,kontraktor, dan pengawas. Konsultan memegang peranan penting dalam suatuproyek konstruksi. Sebelum suatu proyek konstruksi dilaksanakan, kontraktorharus membuat perencanaan yang baik agar proses konstruksi dapat berjalansesuai dengan apa yang diharapkan (Kushono, 2006).Beberapa bentuk perencanaan proyek adalah Rencana Anggaran Biaya(RAB) dan penjadwalan atau Time Schedule (TS). Rencana Anggaran Biaya suatubangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untukbahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaanbangunan atau proyek. Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunanyang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya padabangunan yang sama akan berbeda-beda dimasing-masing daerah, disebabkankarena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja (Kushono, 2006).Permasalahan pemukiman yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesiasemakin kompleks. Tingginya tingkat kelahiran dan migrasi penduduk yangterbentur pada kenyataan bahwa lahan di perkotaan semakin terbatas dan nilailahan yang semakin meningkat serta mayoritas penduduk dari tingkat kota,industri, dan perguruan tinggi. Permasalahan pemukiman penduduk terjadiumumnya di kota-kota besar tidak terkecuali Yogyakarta. Persoalan ini perludicermati lebih jauh sehingga perlu memikirkan pemukiman yang layak danberkelanjutan. Dari sinilah mulai timbul alternatif solusi tersebut dengan istilahpembangunan rumah vertikal atau yang sering dikenal sebagai rumah susun.Rumah susun merupakan bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatulingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara1

2fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuanyang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutama untukhunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanahbersama, dengan sistem pengelolaan yang menganut konsep kebersamaan(Reyhan, 2017).Dengan adanya rumah susun diharapkan warga mempunyai tempat tinggalyang lebih layak sekaligus sebagai upaya penertiban kota dan peremajaan daerahkumuh. Pemerintah sendiri telah mengambil kebijakan untuk mengatasi inidengan menerbitkan peraturan nomor 17 tahun 2007 tentang RPJMD yangberencanamewujudkanpembangunanprasarana dan sarana berkualitasdisebutkan bahwa pembangunan infrastruktur adalah bagian integral daripembangunan kota merupakan salah satu penggerak pertumbuhan ekonomidaerah. Salah satu aspek krusial dalam hal ini adalah sarana dan prasaranapemukiman yang ada diwilayah padat penduduk, termasuk kampung-kampung.Setiap proyek memiliki keunikan tersendiri baik dari segi manajemenmaupun dari teknologi yang digunakan, keunikan proyek pada kegiatan yangsama bukan saja berbeda dari jenis kegiatannya, tetapi metode pelaksanaan padamasing-masing proyek bisa berbeda sesuai dengan kondisi sosial masyarakat sertaalam. Teknologi konstruksi pada sebuah proyek menyangkut tentang material danbahan konstruksi yang digunakan. Setiap material konstruksi memilikikarakteristik bahan dan metode pelaksanaan yang berbeda. Pada proyekkonstruksi gedung aula dan gedung bertingkat, jenis teknologi bahan konstruksiyang digunakan akan berpengaruh kemampuan layan gedung tersebut dan jugaberpengaruh terhadap anggaran biaya dan waktu pelaksanaan proyek. Sebagaicontoh konstruksi konvensional adalah suatu sistem pembangunan yang seluruhkomponen bangunannya dicor di lapangan atau di tempat proyek (cast in situ).Sedangkan untuk produksi pracetak dapat dilakukan di site ataupun di pabrik. Jikadi lapangan diperlukan lahan percetakan atau casting area tetapi jika dilakukan dipabrik tidak memerlukan lahan tetapi membutuhkan transportasi pengangkutan.Untuk konstruksi pracetak pelaksanaan lebih cepat dibandingkan konstruksi

3konvesional karena proses produksi dapat dilakukan bersamaan denganpelaksanaan struktur (Ervianto, 2006).Dalam konstruksi dikenal ada dua metode pekerjaan beton yang dipakaiyaitu metode konvensional dan metode pracetak (precast). Dengan adanya duametode pengerjaan struktur beton, maka akan memberikan alternatif bagi parapengusaha jasa konstruksi untuk menentukan mana metode yang tepat dan dapatditerapkan dalam suatu proyek agar memberikan hasil yang maksimal terutamadari segi biaya maupun waktu. Untuk dapat menentukan pilihan yang tepat,banyak hal yang harus dipertimbangkan secara cermat dan teliti dalam pemilihanmetode pekerjaan, apakah akan menggunakan metode pengerjaan struktur betonsecara konvensional atau secara pracetak. Dalam hal ini perlu juga diperhatikanbiaya dan waktu yang diinginkan pemilik proyek, sehingga dipilih metode yangtepat sesuai dengan yang diinginkan oleh pemilik proyek (Ervianto, 2006).Dalam beberapa tahun terakhir, di Indonesia pembangunan struktur yangmenggunakan beton pracetak (pre-cast) berkembang sangat pesat sepertipembangunan rumah tinggal, gedung bertingkat untuk rumah susun, perkantoran,apartemen dan lain-lain. Beton pracetak sangat populer di Indonesia karena lebihmenguntungkan secara ekonomi, seperti kualitas produk yang lebih baik danterjamin, lebih awet serta ramah lingkungan. Hal ini karena pengawasan yanglebih ketat dalam proses fabrikasi. Didalam pelaksanaan fisiknya pemasanganbeton pracetak lebih cepat waktu penyelesainnya dibandingkan dengan betonkonvensional. kelebihan lain beton pracetak adalah material beton relatif murahharganya, mudah dalam pengerjaan, dan tahan lama. Karena pembuatan betonpracetak dilakukan secara fabrikasi maka kekuatan dan mutu beton terjamin (lebihterkontrol). Dengan pelaksanaan pembangunan yang lebih cepat, maka pemakaianbeton pracetak akan menghemat biaya konstruksi bila diproduksi massal(Antonius, 2014).

41.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akandibahas adalah sebagai berikut ini.Berapakah biaya pelaksanaan pekerjaan struktur kolom dan balok betonpracetak pada bangunan gedung bertingkat, dengan menggunakan formulasiperhitungan biaya modofikasi dari SNI 7832:2012 berdasarkan pekerjaan dilapangan?1.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalahsebagai berikut.Mengetahui berapa jumlah biaya pada pekerjaan kolom dan balok betonpracetak pada bangunan gedung bertingkat dengan formulasi perhitungan biayamodifikasi SNI 7832:2012 berdasarkan pekerjaan di lapangan.1.4 Manfaat PenelitianDalam penyusunan tugas akhir ini manfaat yang dapat diambil yaitu sebagaiberikut.1. Sebagai bahan refrensi bagi penelitian berikutnya dan merupakan wahanauntuk memperluas pengetahuan khususnya mengenai teknologi konstruksi,cara menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan beton pracetakdengan baik.2. Menjadi acuan untuk pekerjaan-pekerjaan yang serupa pada proyek konstruksiyang akan datang.1.5 Batasan PenelitianAgar sasaran penelitian dapat tercapai dengan baik, maka saya membuatbatasan-batasan penelitian sebagai berikut.1. Objek penelitian gedung rusun.2. Mendesain gedung rusun sendiri, dengan mengacu pada desain gedungrusunawa Jongke Sleman.

53.Desain hanya pada gambar denah struktur yang meliputi denah kolom danbalok. Serta dimensi kolom dan balok.4.Pada penelitian ini yang dibahas adalah langkah-langkah pada pekerjaankolom dan balok beton pracetak dan biaya pengerjaan kolom dan balokmetode pracetak.5.Tidak menganalisis waktu pelaksanaan proyek konstruksi.6.Penelitian dikhususkan pada pekerjaan struktur beton yaitu kolom dan balok,dengan metode pracetak.7.Perhitungan harga satuan pekerjaan menggunakan formulasi SNI 7832:2012yang telah dimodofikasi berdasarkan pekerjaan di lapangan.8.Menggunakan angka koefisien/indeks pada SNI 7832:2012.9.Harga barang, bahan, alat, dan upah pekerja sesuai harga daerah Yogyakarta.10. Kolom dan balok yang dipakai typikal.11. Data-data lain dapat diasumsikan.12. Rencana biaya yang dihitung hanya biaya langsung (direct cost).13. Sumber daya diasumsikan tidak terbatas.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Penelitian SebelumnyaSebagai bahan pertimbangan dan refresnsi untuk penelitian tugas akhirtentang analisa biaya pelaksanaan beton pracetak, maka akan dijelaskan hasilpenelitian sejenis yang sudah dilakukan. Hasil penelitian sebelumnya yangberhubungan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut :1. Purwaningsih dkk, (2014) melakukan penelitian yang berjudul “PerbandinganBiaya Dan Waktu Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Dengan BetonKonvensional Dan Fly Slab”. Pada proyek pembangunan gedung politeknikmadiun, penelitian ini dilakukan dengan membandingkan plat lantai betonbertulang konvensional dengan beton fly slab. Tujuan penelitian ini adalahmenganalisa besarnya biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikanpekerjaan konstruksi gedung bertingkat, khsususnya plat lantai dengan betonfly slab yang dibandingkan dengan beton bertulang konvensional. Laludilakukan analisis biaya dan pengolahan jadwal proyek, didapatkan anggaranbiaya dengan menggunakan beton bertulang konvensional sebesar Rp.4.654.372.00,00 serta 150 hari pekerjaan. Sedangkan anggaran biaya denganmenggunakan beton fly slab sebesar Rp. 4.637.732.000,00 dengan 135 haripekerjaan. Selisih biaya dan waktu dari perbandingan beton konvensional danfly slab sebesar Rp. 16.740.000,00 dan 15 hari pekerjaan.2. Yulistianingsih (2017) melakukan penelitian dengan judul “PerbandinganPelaksanaan Dinding Precast Dengan Dinding Konvensional Ditinjau Dari SegiWaktu & Biaya”. Studi kasus pada penelitian ini adalah Gedung Apartemen diJakarta Selatan, precast concrete adalah suatu metode percetakan komponensecara mekanisme dalam pabrik atau workshop dengan memberi waktupengerasan dan mendapatkan kekuatan sebelum dipasangan. Macam-macamdinding yang dikerjakan dengan sistem konvensional, diantaranya adalahpasangan bata merah dan seslanjutnya berkembang menjadi bata ringan.Penelitian bertujuan untuk membandingkan berapa biaya serta waktu pada6

7pekerjaan dinding konvensional dan dinding precast digedung bertingkat. Padapenelitian ini didapatkan total pekerjaan dinding precast Rp. 1.296.923.543,00sedangkan pekerjaan dinding konvensional Rp. 919.349.207,00 dengan selisihRp. 377.574.336,00, pada pekerjaan dinding precast didapatkan lamapengerjaan selama 145 hari sedangkan pada pekerjaan dinding konvensionaldidapatkan lama pengerjaan 280 hari sehingga didapatkan selisih waktu yangcukup signifikan yaitu 135 hari.3. Frederika dkk, (2014) melakukan penelitian yang berjudul “PerbandinganBiaya Dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Balok Struktur Beton Gedung AntaraMetode Konvensional Dengan Precast”. Pada studi kasus gedung Grand WhizHotel, Gatot Subroto Barat.Penelitian dilakukan dengan tujuan memberikan alternatif bagi para pengusahajasa konstruksi untuk menentukan mana metode yang tepat dan dapatditerapkan dalam suato proyek agar memberikan hasil yang maksimal terutamadari segi biaya maupun waktu. Dari penelitian ini didapatkan hasil total biayapelaksanaan balok konvensional Rp. 1.548.333.294,00 dengan waktupelaksanaan 120 hari kalender, sedangkan total biaya dari pelaksanaan balokprecast Rp. 1.865.302.147,00 dengan waktu pelaksanaan 100 hari kalender.Maka selisih yang didapatkan dengan biaya sebesar Rp. 316.968.852,00 dan 20hari kalender pekerjaan.2.2 Kesimpulan Dari Penelitian SebelumnyaBerdasarkan dari hasil penelitian-penelitian diatas, maka dapat disimpulkanbahwa, hampir semua perhitungan biaya pelaksanaan beton pracetak lebih mahalnamun dari segi waktu lebih cepat dalam pelaksanaannya. Penggunaan keduametode perlu dioptimalkan sebagai upaya mengefisiensikan sumber daya yangada.2.3 Perbedaan Penelitian Yang DilakukanDari tinjauan pustaka diatas, maka diperoleh rincian yang dapat dilihat padatabel 2.1.

8Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian TerdahuluNoPenulisJudulTujuan danHasil PenelitianMetodePenelitianini didapatkandilakukan dengan anggaranmembandingkanbiayadenganplat lantai beton menggunakan gan beton fly sebesarslab.Tujuan 4.654.372.00,00penelitianini sertaPerbandingan Biaya adalahDan Waktu Pada menganalisa1Purwaningsihdkk, rnyaPekerjaandan waktu yang denganbiaya anggaranbiayaKonstruksi Dengan dibutuhkan untuk menggunakan betonBeton Konvensional menyelesaikanfly slab sebesar Rp.Dan Fly antaibetonplat dari135danhariperbandingandengan beton konvensionalflyslab dan fly slab sebesaryangRp.16.740.000,00dibandingkan.dan 15 hari.

9Lanjutan Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian TerdahuluPenelitianPada penelitian inibertujuanuntuk biaya precastRp.serta waktu pada dindingkonvensional dan t 919.349.207,00digedungdengan selisih anMacam-macampadapekerjaanDindingPrecast dindingyang dindingDenganDinding dikerjakandidapatkanKonvensionaldengansistem pengerjaanDitinjau Dari Segi konvensional,Waktu & Biayadiantaranyaprecastlamaselama145 hari sedangkanpadapekerjaanadalah pasangan dindingbata merah dan jaan 280 harimenjadilamabata sehingga didapatkanringan.selisih waktu yangcukupsignifikanyaitu 135 hari.PenelitianDari penelitian iniPerbandingan Biaya dilakukan dengan didapatkan3Frederika dkk, Dan(2014)Waktu aksanaanPekerjaan Balokalternatif bagikonvensionalRp.1.548.333.294,00

10Lanjutan Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahuluparapengusaha denganjasakonstruksi lender,totalmetode biayadariyang tepat dan onalDengan Precastdapat diterapkan precastdalamwaktupelaksanaan100yang hari kalender. MakamaksimalsegiRp.agar denganmemberikanterutamabaloksuato 1.865.302.147,00proyekhasil120selisihyangdari didapatkan denganbiaya biaya sebesar Rp.maupun waktu.316.968.852,00 dan20haripekerjaan.kalender

BAB IIILANDASAN TEORI3.1 PendahuluanProyek adalah suatu kegiatan sementara yang memiliki tujuan dan sasaranyang jelas, berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dan alokasi sumberdayatertentu. Ciri pokok proyek ialah sebagai berikut :1. Memiliki tujuan dan sasaran berupa produk akhir.2. Proyek memiliki sifat sementara, yaitu jelas titik awal mulai dan selesai.3. Biaya, waktu dan mutu dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut telah ditentukan.4. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsungmenyebabkan proyek memiliki sifat nonrepetitif, atau tidak berulang.Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang salingberkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasanwaktu, biaya dan mutu tertentu. Proyek konstruksi memerlukan resources(sumber daya) yaitu man (manusia), material (bahan bangunan), machine(peralatan), method (metode pelaksanaan), money (uang), information (informasi),time (waktu), (Dipohusodo, 1995).3.2 Struktur Kolom dan Balok3.2.1 KolomKolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikulbeban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegangperanan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolommerupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yangbersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen strukturbangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan11

12bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.3.2.2 Jenis-jenis KolomDalam buku struktur beton bertulang Dipohusodo (1994) menyimpulkanada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu berikut ini.1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolombeton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang padajarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulanganini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokohpada tempatnya.2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertamahanya saja sebagai pengikan tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiralyang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsidari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerapdeformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinyakehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan teganganterwujud.3. Struktur kolom komposit merupakan komponen struktur tekan yang diperkuatpada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpadiberi batang tulangan pokok memanjang.3.2.3 Pelaksanaan Kolom PracetakProses pelaksanaan beton pracetak memerlukan kesiapan dari berbagaipihak agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak terjadiketerlambatan proyek serta bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan. Tahapandalam pelaksanaan yaitu sebagai berukut.1. ProduksiTahap produksi dilakukan pada pihak produsen atau pabrikator tkepadapabrikatorprofesional maka hambatan teknis dapat dikurangi selama tidak adanyaperubahan dimensi dan spesifikasi yang sudah di pesan. Hal penting dalam

13faktor produksi yaitu penentuan prioritas, komponen mana yang lebih duludiproduksi harus sesuai rencana kerja, lalu diperlukan koordinasi terhadapsemua pihak agar pelaksanaan dilapangan dapat berjalan dengan baik.2. TransportasiTahap tra

3.3 Perbedaan Sistem Beton Konvensional Dan Beton Precast 16 3.3.1 Beton Konvensional 16 3.3.2 Beton Pracetak (Precast) 17 3.4 Perencanaan Pelaksanaan Pekerjaan Kolom dan Balok Beton Pracetak19 3.4.1 Sistem Pelaksanaan Beton Pracetak 19 3.5 Analisis Anggaran Biaya Proyek Konstruksi 24 3.5.1 Biaya Langsung (Direct Cost) 25

Related Documents:

Tugas Akhir dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji 1.3. Bentuk Tugas Akhir Bentuk tugas akhir bisa berupa penelitian atau perancangan, yang terdiri atas proposal tugas akhir dan laporan tugas akhir. 1.3.1. Tugas Akhir yang berupa penelitian Tugas akhir yang berupa penelitian harus mengandung

2. Tujuan e-Tugas Akhir 4 3. Persyaratan Mengikuti e-Tugas Akhir 5 4. Bentuk e-Tugas Akhir 5 5. Penelitian Tindakan Kelas 6 6. E-Portofolio 12 7. Strategi Pleaksanaan Penelitian Tindakan Kelas untuk e-Tugas Akhir 13 8. Penyusunan e-Portofolio sebagai Laporan Penelitian Bab 3 Pengelolaan e-Tugas Akhir 19 1. Mekanisme Pelaksanaan Tugas Akhir 19 2.

6.10 Berita acara hasil seminar skripsi/laporan tugas akhir 7. Mekanisme/Alur Prosedur 7.1 Tugas Akhir terdiri dari dua tahap, yaitu 7.1.1 Proyek 1 (seminar proposal tugas akhir) 7.1.2 Proyek 2 (seminar tugas akhir dan laporan tugas akhir) 7.1.3 Ujian Tugas Akhir 7.2 Syarat-syarat Tugas Akhir

8. Sistematika Isi Naskah Tugas Akhir Sistimatika penulisan naskah tugas akhir prarancangan pabrik terdiri tiga bagian pokok, yaitu Bagian Pendahuluan, Bagian Isi, dan Bagian Akhir. a. Bagian Pendahuluan terdiri dari: 1. Lembar judul tugas akhir prarancangan pabrik Lembar judul memuat judul TA, lambang universitas, nama dan nomor induk mahasiswa,

Pedoman Penulisan Tugas Akhir I (Penelitian) Teknik Kimia 2017 5 BAB III FORMAT LAPORAN PENELITIAN/TUGAS AKHIR I Panduan Penulisan laporan penelitian ini dibagi dalam tiga bagian : (a) awal; (b) isi; dan (c) akhir. 3.1 BAGIAN AWAL Bagian awal laporan penelitian terdiri atas: a. Halaman Sampul b. Halaman Judul c. Halaman Pernyataan Orisinalitas d.

a) Penyelesaian Tugas Akhir oleh mahasiswa Teknik Komputer secara garis besar dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yakni: a. Pengajuan Judul b. Ujian seminar proposal Tugas Akhir c. Sidang meja hijau b) Pelaksanaan Tugas Akhir mahasiswa dilakukan dalam kurun waktu 1 (satu) semester terhitung sejak pengajuan judul Tugas Akhir.

1.3 Mempermudah proses pengendalian mutu tugas akhir mahasiswa program sarjana oleh Departemen. 2. RUANG LINGKUP Ruang lingkup prosedur operasional baku penyelesaian tugas akhir ini mencakup persyaratan menempuh tugas akhir, penentuan dosen pembimbing tugas akhir, penyusunan proposal, pelaksanaan, dan monitoring tugas akhir

ketentuan umum penyusunan Laporan Tugas Akhir, struktur isi Laporan Tugas Akhir, tata tulis Laporan Tugas Akhir dan prosedur ujian. Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi STIE Putra Bangsa yang akan menyusun Laporan Tugas Akhir dan dosen pembimbingnya.