Buya Hamka: Keteladanan Multitalenta Tanah Melayu Nusantara

1y ago
17 Views
2 Downloads
573.88 KB
17 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Alexia Money
Transcription

View metadata, citation and similar papers at core.ac.ukbrought to you byCOREprovided by Jurnal Online Universitas JambiTitian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianP-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229BUYA HAMKA: KETELADANAN MULTITALENTA TANAH MELAYUNUSANTARAMahdi Bahar dan Hartati M.Program Studi Seni, Drama, Tari, dan Musik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambibahar.mahdi@yahoo.comNaskah diterima: 9 April 2019; direvisi: 5 Juni 2019; disetujui: 20 Juni 2019AbstrakBuya HAMKA adalah tokoh Multi Talenta Nusantara banyak meninggalkan karya tulis, selainsebagai ulama, sastrawan, pendakwah, dan politikus. Sepanjang hayatnya senantiasamemperjuangkan ideologi berbasis ajaran tauhid. Suka dan duka, segudang pengalaman, pahitdan manis dijalani Buya HAMKA. Penghargaan demi pengahragaan diperolehnya, baiknasional maupun internasional. “Kebesaran” Buya HAMKA yang ditunjukkan melalui karya danaktivitas semasa hidup, diteroka di tanah alam perjuangan mengisi kemerdekaan. Sekalipunperjuangan beresiko masuk penjara, namun akhirnya pemerintah Republik Indonesiamenganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Buya HAMKA. Ketokohan Buya HAMKAmerupakah anugerah yang patut ditauladani oleh para generasi di persada Nusantara.Kata kunci: Hamka, karya, perjuangan,tauhid.AbstractBuya HAMKA is a multi-Talent Nusantara figure who left many writings, besides being scholars,writers, preachers and politicians. Throughout his life, he always fought for an ideology basedon the teachings of Tawheed. Love and sorrow, a lot of experience, bitter and sweet lived byBuya HAMKA. He won awards for sports, both nationally and internationally. The "greatness" ofthe Buya HAMKA, which was demonstrated through work and activities during life, was exploredin the natural lands of the struggle for independence. Even though the struggle risks enteringprison, eventually the Republic of Indonesia government conferred the title of National Hero toBuya HAMKA. The character of Buya HAMKA is a gift that deserves to be followed bygenerations in the archipelago.Keywords: Hamka, work, struggle, monotheism.Si Bujang Jauah1,PENDAHULUAN“Harimau mati meninggalkanbelang;Gajah mati meninggalkan gading;Manusia mati meninggalkan jasa; .Besar harimau pada belangnya;Besar gajah pada gadingnya;Kebesaran manusia tampak padakaryanya ”“gelar”kesayangan sewaktu remaja diberikanHajiRasul,AmrullahSyehAbdulKarimayah tercinta, tidak lagi dialam fana ini. Si Bujang Jauah telahmeninggalkan kita, sekarang berada dialam kubur menuju Rabb-nya, yaituTuhan yang bergantung kepada-Nyasegala sesuatu(Allahu samad).1Sip://hajibuyahamka.blogspot.com/2009/07/ ; diunduh pkl. 4:50, tgl. 20-1-20151Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

P-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianBujang Jauah yang pada masa remajasuka berkelana ini, atas izin Allah SWT,Buya Sang Pahlawan Tauhidsampai akhir hayatnya telah menjadiSang“besar” dan memang besar , denganKepahlawanan itu telah “siang bak harioleh manusia, ialah Allah ‘azawajalla.dan terang bak bulan”Itulah beliau bernama Haji Abdul Malikyangdisingkatbanyak disusun di bawah penerangancahaya “lampu minyak tanah” dalamdan kesayangan oleh ummat kepadaberbagai bidang ilmu pengetahuan danbeliau, yaitu “Buya HAMKA”.juga seni, serta muatan dan kedalamanAtas kebesaran dan perjuanganditunjukkanBuyaisinya yangHAMKAmasa.melalui buah pikir dan tindakan kemampuan itu diiringi oleh laku danperbuatan, serta keteguhan yang beliaualhamdulillahtunjukan sebagai pemimpin dan pelakudi berbagai ranah komunitas keahlian,113, Th. 2011, pemerintah RepublikmenganugerahkansejalangelarsebagaiPahlawan Nasional kepada utan dengan itu amat tepatummat menuju “jalan yang lurus”insyakepiawaianpersada Nusantara.perjuangan Buya untuk mencerdaskanmustakim)denganmenyejukkanOh . Buya HAMKA, jasa dan(shiratalintelektualbentuk karya tulis semata. Akan tetapiberdasarkan Keputusan Presiden No.Indonesiapahlawanpada buah pikir yang direkam dalamMelayu Nusantara yang dilahirkan dibumiSangBuya HAMKA itu tidak hanya berhentiIndonesiaberdasarkan pemikiran ke-Islaman yangbeliautetap bernilai sepanjang“menuju jalan yang lurus” bernamakarya beliau untuk memajukan ummat,bangsadalam bentukbuah pikir dan goresan kalamnya yangHAMKA, diberi sebutan penghormatanyangakrabtelah menunjukkan kepahlawanannya.oleh zat yang tidak perlu dipikirkanAmrullahyangdengan panggilan Buya HAMKA ini“Multi Talenta” yang dianugerahkanKarimpahlawandan pantaslah terutama ketokohan sertaAllahkebesaran HAMKA di bidang ilmu ke-senantiasa akan kami kenang danIslaman (‘ulama) dan pendakwah yanglanjutkan.disukai ummat ini, mengantarkan beliaukepada derajat yang dihormati secara2Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni m2. . Sungguh luar biasa ., jiwasebutanBuyaP-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229danini,jihadBuyamengungkapdansekaligus menempatkan HAMKA padamengurai kebesaran serta kebenaranposisiAllah, SWT., yang tertuang dalam AlpenghormatanreligiusyangQur’an itu, dilakukan di penjara.lazim dijadikan sebagai tolok ukur danacuan dalam kehidupan sosial-budaya,Mengutip apa yang disampaikankhususnya dalam kebudayaan MelayuProf. Dr. James Rush, guru besarMinangkabau dan kebudayaan Melayusejarah pada Universitas Yale Amerikapada umumnya di bumi n terakhir Kitab Tafsir Al Azharsebagai ‘ulama atau intelektual IslamJuzu’ III seperti demikian. “Studi danyang tidak saja hanya besar melalui dantulisan Hamka tentang kepercayaan ntetapiyangmendalam,kebesaran itu beliau “abadikan” melaluitercerminkeluasankeberhasilannya menyusun Tafsir caralengkap.Dandramatisuntukdalammasyarakatseorang ahli tafsir Al-Quran denganIndonesia yang sedang berkembang iamelahirkan Kitab Tafsir Al Azharmerupakansebagai karya gemilang yang terdiri atasmengharap agar masyarakat Indonesia30 juzu’ , yang dimulai menyusunnyamenjadi masyarakat Islam, masyarakatoleh Buya HAMKA menjelang tahunyang aman, damai dan modern di1960 pada masa alat penerang listrikBawahmasih langka di negeri ini; apalagikarena itu, kebesaran dan kepahlawanankomputer,internet,Tauhid Buya HAMKA yang enyangga.Ka’bah”.3IaOlehada.dari usaha besar beliau sebagaimanaBahkan, karya utama dan terbesarterekam dalam karya Tafsir Al Qur’anbeliau itu diselesaikan secara lengkaptersebut, amat patut ditauladani danoleh pengarang dalam tahanan (penjara)dibumikan dalam dunia arno, karena dituduh melakukanHamka, Tafsir Al Azhar – Juzu’ 3,(Jakarta: PT. Pustaka Panjimas, 1983), h.sampul akhir.3Ibid.2kegiatan subversi terhadap pemerintahtanpapernahdibuktikansecara3Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

P-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianSebagaipahlawan“Tauhid”,manusia dapat bekerja di atas bumi,memakan buah-buahannya, menikmatikebaikan dan keindahannya, danmemakmurkan bumi dan dirinya. Inilahpenegasan-dunia: menerima duniakarena dunia tidak berdosa dan baik,diciptakan oleh Tuhan dan diatur olehNya untuk dimanfaatkan manusia.”5dapat diyakini apa yang ingin ditujuolehBuyatujuannyaHAMKA.Terutamaadalah mewujudkan apayang dijelaskan oleh Ismai’l Raji AlFaruqi dan Lois Lamya Al-Faruqi. Duaorang sarjana, pemikir, dan pemimpinIntelektualitas Buya HAMKAyang tak kenal lelah mendakwahkantidak hanya tercatat di bidang studi ke-Islam sepanjang hayat mereka, terutamaIslamandi Amerika Serikat. Mereka meninggal“Mengagungkan Ketauhidan”, namunamat tragis, dibunuh dengan amatbeliaukeji, ditikam dan disayat berkali-kali. Diberjuang lewat untaian kata-kata sastra.antara tikaman itu mengenai hpujanggadiekspresikanbakkeduanya oleh orang yag tidak dikenal .susunan anak tangga menuju puncakMerekahayatuntuk mengantarkan pembaca padamengumandangkan dan berbicara dipencapaian idealisme berbasis ajaranbumi “Paman Sam” itu tentang TauhidTauhid yang beliau teropongkan padasebagai prinsip pertama aksiologi dalamkehidupan sosial saat itu. Keindahankehidupan Islam, seperti demikian.susunan kata dialur“Tauhid menegaskan bahwa Tuhantelah menciptakan umat manusia agarmanusia dapat membuktikan diribernilaisecaramoralmelaluiperbuatannya. Sebagai Hakim agungdan akhir, Dia memperingatkan bahwasemua perbuatan manusia akandiperhitungkan; bahwa perbuatan baikmereka akan diberi pahala, danperbuatan buruk mereka akan nmenempatkan manusia di muka bumiagar manusia mendiaminya. Agarmelaluiberbagainamuntetapsepanjangdan dialirkankelokanmampuhayatan,membawapembaca pada pemaknaan (meaning ofmeaning) yang beliau selubungkan dibalik yang kasat mata itu. Kesenjanganantara yang ideal dan yang faktual,sebagaimana kondisi kontemporer yangbeliau lihat, menjadi kegundahan ayabeliautuangkan secara kreatif menjadi karyaIsmai’l Raji Al-Faruqi dan Lois LamyaAl-Faruqi, Atlas Budaya Islam: MenjelajahKhazanah Peradaban Gemilang, Cetakan ke-IV,Terj. Ilyas Hasan dari judul The Cultural Atlas ofIslam, (Bandung: Mizan, 2003). H. 5.4sastra yang mengangumkan. Seperti5Ibid, h. 1194Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

P-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tiandiketahui karya sastra beliau yangberbagai ketimpangan yang terjadi tidakterkenal adalah “Tenggelamnya Kapalsebagaimana yang dikehendaki ajaranVan der Wijck (1) dan Di BawahTauhid, menjadi inspirasi bagi BuyaLindungan Ka’bah (2)”.6HAMKA untuk dilahirkan kedalamSinopsis (1):“Novel ini bercerita tentangkisah cinta dua insan, tapi dipisahkanoleh tradisi adat. Ada dua adat yang adadalam novel ini yaitu BudayaMinangkabau (Padang) dan BudayaBugis (Makassar). Sang penulis BuyaHamka beranggapan bahwa beberapatradisi adat tersebut tidak sesuai dengandasar-dasar Islam ataupun akal budiyang sehat” 7Sinopsis (2):karya sastra. Melalui karya sastra itulah,“Orang Tua” kita ini berjuang bakpahlawanCukup banyak karya sastra yang beliaulahirkan sebagai saluran kejuangan dankepahlawanan Buya HAMKA yangtakkan pernah padam memperjuangkanumat untuk senantiasa berada pada jalanyang benar.Lihat saja puisi heroik yangbeliau toreskan tanggal 13 November1957 setelah mendengar buatanmanusia.HAMKA dengan tegas garmenjalankansyari’at Islam bagi pemeluknya dalamNegara Kesatuan Republik Indonesia.lingkungan tempat beliau dilahirkan,Melayupena,diarahkan menuju “jalan yang lurus”.beliau, amat tampak betapa budayatanahsenjataberkeinginan agar semua orang dapat“Seorang pemuda bernama Hamid,sejak berumur empat tahun telahditinggal mati ayahnya. Ayah Hamidmula-mula ialah seorang yang kaya.Karena itu banyak sanak saudara dansahabatnya.Tetapisetelahperniagaannya jatuh dan menjadimelarat, tak ada lagi sanak saudara dansahabatnya yang datang. Karena sudahtak terpandang lagi oleh orang-orangsekitarnya itu, maka pindahlah ayahHamid beserta ibunya ke kota Padang,yang akhirnya dibuatnya sebuah rumahkecil. Di tempat itulah ayah Hamidmeninggal”.8Dari beberapa karya sastrayaitudenganSemangat ke-Tauhidan HAMKA yangMinangkabaudemikiandengan adatnya yang belum sempurnaterabadikandalampuisibeliau berikut:dilaksanakan bersendikan syarak, danKEPADA SAUDARAKU M.NATSIR6http://id.wikipedia.org/wiki;diunduh: pkl. 9:18, tgl. 20-1-2015.7http://indosastra.com/sinopsis;diunduh: pkl. 10:18, tgl. 23-1-2015.8http://www.pustakasekolah.com/sinopsis; diunduh: pkl. 10:38, tgl. 23-1-2015.Meskipun bersilang keris di leherBerkilat pedang di hadapan matamuNamun yang benar kau sebut jugabenarCita Muhammad biarlah lahir5Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

P-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianPancangkan Pandji-pandji KalimahTauhid,Walau karihal kafirun Berjuta kawan sefaham bersiap masukKedalam ”daftarmu” *9Betapa terang benderangnyaBongkar apinya sampai bertemuHidangkan di atas persada nusaJibril berdiri sebelah kananmuMikail berdiri sebelah kiriLindungan Ilahi memberimu tenagaSuka dan duka kita hadapiSuaramu wahai Natsir, suara kaum-muKemana lagi, Natsir kemana kita lagiIni berjuta kawan sepahamHidup dan mati bersama-samaUntuk menuntut Ridha IlahiDan aku pun masukkanDalam daftarmu !(dikutip dari buku “Mengenang 100tahun HAMKA”)Selanjutnya M. Natsir membalaskepahlawanan Tauhid yang disuarakanBuya HAMKA melalui untaikan katakata sastrawi yang bernilai abadi dibumi ini, memantaskan beliau sebagaiseorang pujangga yang pahlawan. Dayaimajinasiyangtinggi,kemampuanpemilihan kata yang tajam dan luardengan sajak pula pada Buya HAMKA,biasa, bermuatan makna yang sangatberjudul DAFTAR, demikian.dalam,DAFTARSaudaraku Hamka,Lama, suaramu tak kudengar lagiLama Kadang-kadang,Di tengah-tengah si pongah mortir danmitralyur,Dentuman bom dan meriam sahutmenyahut,Kudengar, tingkatan irama sajakmu itu,Yang pernah kau hadiahkan kepadaku,Entahlah, tak kunjung namamu bertemudi dalam ”Daftar”.Tiba-tiba,Di tengah-tengah gemuruh ancamandan gertakan,Rayuan umbuk dan umbai silihberganti,Melantang menyambar api kalimah hakdari mulutmu,Yang biasa bersenandung itu,Seakan tak terhiraukan olehmu bahayamengancam.Aku tersentak,Darahku berdebar,Air mataku menyenak,Girang, diliputi syukurPancangkan !Pancangkan olehmu, wahai Bilal !menggelorakansemangatkejuangan nan heroik, menyusun alurpikiran dalam goresan dan garisan karyasastra, merupakan kemampuan yangmenyatudenganHAMKA.kehidupanBuyaDemikian Buya HAMKA,apa yang dilihat dan dirasakan senjangantara yang ideal dengan yang faktualdalamkontekske-Tauhidanyangqaffah, sebagaimana beliau ungkapkandalam puisi “KEPADA MKAmemperjuangkan tujuan hidup beliau,sebagaimanadigoreskandiakhirkarangannya berjudul “Ajahku” padabulan April tahun 1943: duh: pkl. 2:55, tgl. 23-1-2015.6Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

P-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianmenjadi anggota Dewan Konstituante;mana, namun kebenaran hendaklah10ditegakan”.selain dari itu Buya HAMKA juga aktifHAMKA Dalam Kariersebagaiwartawan,majalahsebagai ‘ulama dan pujangga, masihpenelitibanyak lagi kepakaran dan pengalamansejarahwan; dan budayawan12. “Hamkayang beliau punyai dan geluti sebagaimemang sudah hampir tidak berartikarier. Sebagai seorang ahli tasauf,“golongan” agama. Juga tidak hanyaBuyadikukuhkanseorang “kiai”. Barangkali memangsebagai Guru Besar Ilmu Tasauf diinilah ulama pertama yang dipunyaiPerguruan Tinggi Agama Islam NegeriIndonesia, yang sangat paham “hidup di(PTAIN) Yogyakarta tahun 195811;luar masjid”.13telahsebagai pendakwah dan ‘ulama, beliaupemimpinberbagaiTidak saja sosok Buya aran Buya HAMKA tidakDoktorsaja di “Masjid” akan tetapi juga besarHonoris Causa dari Univ. al-Azhar,dan dihormati di “Luar Masjid”. SangKairo;beliau“Multi Talenta” anak Melayu Nusantaramendapat gelar Doktor Honoris Causayang dilahirkan di Ranah Minangkabaudari Univ. Kebangsaan Malaysia danini banyak meninggalkan jejak yanggelarterlalu mahal untuk rawan,dariUniv.Prof.Moestopo, Jakarta;sebagai pimpinankarenadanorganisasi,Buyadilakukan penggalian nilai-nilai postifHAMKA pernah memimpin organisasidari jejak dan langkah Buya HAMKAMuhammadiyah,untukaktifdalamrektor kandalamTinggi Islam Jakarta dan Univ. Prof.berbagaiMustopo Jakarta, Ketua Umum Majlispendidikan, sehingga tumbuh HAMKA-UlamapelakuHAMKA yang baru untuk membangunpolitik, Buya HAMKA aktif denganummat, bangsa dan negara, yang dapatPartai Masyumi dan pada pemilihandipertanggungjawabkan kebenaran lakuumumdan perbuatannya di pengadilan a, Ajahku – Cetakan Ketiga,(Djakarta: Djajamurni, 1963). H. 302.11Hamka, Tasauf: Perkembangan danPemurniannya, (Jakarta: Pustaka Panjimas,1984). H. Pengantar Penerbit.10kemungkinanke12duniaLihat, al. Hamka, Islam dan AdatMinangkabau, (Jakarta: PT. Pustaka Panjimas,1984). h: pkl. 2:55, tgl. 23-1-2015.7Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianP-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229SWT. Seratusan lebih buku yang beliaudalam banyak bidang ilmu yang lahirpusakakan untuk kita dan berbagaidari Buya HAMKA senantiasa agaimanadiperoleh dari lembaga terhormat, baikkesenjangan hak dalam kehidupan yangnasionalinternasionalseharusnya tidak memunculkan masalahmerupakan gambaran prestasi multimendasar disebabkan oleh perbedaankarier.dijadikanlatar budaya antara seseorang (Hayati)pemicu dan pacu, sehingga hadir dalamberlatar budaya Minangkabau dengandiri sebagai “tunjuk ajar” yang patutseseorang (Zainuddin) berlatar budayaditauladani dalam membangun hnyaorang Minangkabau seperti terlukisPemikiran HAMKA Dalam Tinjauandalam karya “Tenggelamnya Kapal Van“Tulis Baca”der Wijck”.KepiawaianBuyaHAMKA,HAMKADalam pandangan Buyakesenjanganhubungandalam tulis baca, yang lahir daripersaudaraan disebabkan oleh sistemberbagai latar situasi dan kondisi sosial,kekerabatanbudaya, serta politik di sepanjangterjadi pada diri Zainuddin, merupakanhayatnya,telah melahirkan seratusankultur yang tidak sesuai dengan dasar-lebih karya tulis dalam sejumlah ranah,dasar Islam, ataupun akal budi yangantara lain:sehat.budaya,agama, sastra, politik,yang tidak seharusnyaBagaimanapundan sejarah. Karya-karya inikuatnyaazasterabadikan sampai saat ini, “tidakkansosial-budayalapuk karena hujan,tidakkan lekangmengungkung kehidupan yang diwarisikarena panas”. Goresan tinta di kertassecara turun temurun dalam bingkai“buram” berjalan perlahan tapi pastibudaya Minangkabau, namun ketidaksepanjang hayatnya, telah menorehkanpantasanpemikiran yang brillian, cerdas, tajam,berasaskan ajaran tauhid ataupun akaldan kontemplatifbudi yang sehat , tetap disuarakannyayang ameskipun dalam situasi dan kondisimendasarpendukung adat Minangkabau yang(filosofis) dan hasil kajian yang cerdasamat kental pada masa itu di kalangandariSangHAMKA.MahaGuru ,Pemikiran8Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

P-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianninik-mamak dan orang Minangkabautulis baca ini dapat dilihat sebagai salahpada umumnya. Begitu pula pemikiransatu ciri penunjuk kemajuan peradabankritis dan heroik yang dilancarkan(civilization) yang mencerdaskan dimenyuarakan kebenaran ajaran tauhidplanet bumi. Sebagai perbandinganuntuk mewujudkan bangsa dan negaradapat dilihat dari salah satu dasaryang ideal menurut HAMKA yangbangunan awal Eropa modern padaterabadikan dalam puisi “DAFTAR”kurunditulis M. Natsir untuk dirinya sepertidikemukakan Eugene F. Rice, Jr.ternukil di atas; meskipun “Di tengah-(1970)15, yaitu penemuan (invention)tengahdan“alat pencetakan” (printing) oleh tigagertakan, Rayuan umbuk dan umbainama yang menonjol pada waktu itu,silih berganti, Melantang menyambarialah Johann Gutenbergh (1395-1468),api kalimah hak dari mulutmu, YangJohann Fust (1400-1465), dan Peterbiasa bersenandung itu, Seakan takSchöffer (1425-1502) di Mainzterhiraukanbahayabaratdaya Jérman. Namun demikian,olehmu,kemajuan bidang teknologi kepenulisangemuruhancamanolehmumengancam .Pancangkanwaktu1460-1559,penemuanpandji Kalimah Tauhid, Walau karihalsendiri,kafirun ”.dangabungan dari dua penemuan bangsainspiratif bernilai dasar tersebut, niscayaCina sebelumnya, yaitu kotak pencetakakan abadi melaui tulis baca. Amat(block printing16) dan kertas, pada awalmulyalah ajaran Islam pertama kaliabad ke-8. Selanjutnya, pencetakanditurunkan kepada Nabi Muhammad,kertas di Eropa diawali di Spanyol padaSAW tentang perintah membaca (iqra’),abad ke-12 oleh orang-orang (migran)“Bacalah dengan (menyebut) namaArab, yang menerima sendiri teknologimenciptakan”14.pencetakan kertas dari Cina. KemudianDemikian tulis baca sebagai azas yangsecara perlahan, dua abad setelah ertasdidataran Eropa, yaitu Italy (1270),membangun hidup dan peradaban.Apaakantidaklah–wahai Bilal !, Pancangkan Pandji-PemikiranEropasepertiBuya15Eugene F. Rice, Jr., The Foundationsof Modern Europe, i460-1559, (New York: W.W.Norton & Company, 1970), pp. 1-23.16Kotak pencetak tersebut terbuat darikayu.HAMKA terutama dalam bentuk karya14Al-Qur’an, S, 96:19Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianP-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Perancis (1340), Jerman (1390), danuntuk pengembangan ilmu pengatahuanSwis (1411). Berdasarkan penemuanyang lain. Amat benarlah, bahwa tulisalat tulis berupa “mesin” pencetak danbaca adalah kunci peradaban manusiakertas tersebut, maka terjadi perubahanyang mencerdaskan, disebabkan tulissejarah, yaitu pencepatan kemajuanbaca tidak saja sebagai sarana atauinformasiyangmedia penyampaian ilmu dan ataulambatpengetahuan, akan tetapi tulisan sebagai(oralsuatu entitas dapat erakbentukamattradisilisanilmu dan atau pengetahuan dari suatutradition) ke bentuk tradisi tulis baca.zaman ke zaman berikutnya. OlehDampak kemajuan tulis bacamenggunakanteknologikarena itu, pada satu sisi, karya tulispencetakantersebut, menjelang tahun 1500 ialah,jugapercetakan-percetakan di dataran Eropadokumen(Barat) telah menerbitkan enam jutatertentu, yang sewaktu-waktu dapatbuku dalam bentuk kurang lebih limadijadikan rujukan untuk membangunpuluh ribu edisi. Melalui buku-bukuperilaku. Di antara kebesaran Buyatersebut,atauHAMKA tergambar dari seratusan lebihpesat,karya tulis dalam bentuk buku ahuanbeliau karang sepanjang hayatnya.seniman,pengacara, kantor-kantor pemerintahan,Apa bila ditelusuri lebih jauhdokter, dan guru yang tinggal dan hidupberdasarkan pandagan l(founderofumumnya, amat memerlukan buku-phenomenology, 1931), ian pula tiga pilar utamahakikatnya yang menentukan perilakuyang membangun peradaban (saintifik)manusia (behavioral aspects); manusiaEropa modern, yaitu matematik, logika,tidakdan eksperimen, yang juga merupakanpengetahuannya. Manusia hanya rbuatberdasarkandenganataudiluarsesuaibangsa lain sebelumnya, menjadi amat(kehendak)pengetahuannya.cepat tersebar informasinya, sehinggaKenyataan empirik atas peran tulis bacamenjadi inspirasi bagi banyak orangyang seperti demikian, terutama di10Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .

P-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tiandaratan Eropa pada pertengahan abadtidakke-15 sampai pada pertengahan abadmengajarkan, bahwa tulis baca sebagaike-16, dapat dijadikan bukti kebenaransalahajaran Islam yang menempatkan ehidupankehidupandicirikanolehdengankemampuan tulis baca, adalah sesuatuYangyang hakiki dalam keberlangsungandanhidup manusia yang diabadikan sebagaiTuhanmulah Yang Maha Pemurah; (4)bagian dari ajaran Islam. Dalam hal ini,YangdenganIslam menjadikan tulis baca sebagaiperantaraan kalam [tulis baca]; (5). Diamedia pengajaran untuk menyampaikanmengajar kepada manusia apa yangpengetahuan dari suatu manusia kepadatidak diketahuinya.17manusia yang hTuhanmu(3).mengajarBacalah,(manusia)Ayat ini padaBerdasarkan ajaran tulis bacadasarnya dapat dilihat, betapa Allah,Maha Pencipta telahyang suci dan mutlak benarnya tersebut,mempersiapkan Islam sebagai agamadapat ditelusuri secara struktural, adayang sempurna. Terlihat dari sifattigafuturistiknyaperintahdalamnya, yaitu ajaran (pengetahuan),“membaca” (tulis baca) yang tidak bisatulisan, dan baca. Ketiga faktor ini,dipungkiriterlahir dalam satu kesatuan bentukSWT Yangberupaeksistensinyamerupakansistemtonggak bangunan kehidupan kandungdiMasing-masingbagian bergerak secara sistemik untukini,sebagaimana terjadi dalam kemajuanmencapaiperadaban Eropa sekira lima ratustersampaikansembilan belas tahun yang lalu dan padagembira atau kabar pertakut kepadaakhirnya mendunia tersebut, sekaligusmanusia. Selanjutnya dapat dijelaskan,dapat dijadikan pembenaran dari apayaitu: pertama, ajaran ditempatkanyang diajarkan oleh Islam. Tulis bacasebagai isi (contents) dan merupakandengan tegas dinyatakan oleh Islamsubstansi (gist of meaning) dari sesuatumerupakan media pembelajaran untukyang dimaksud; ia terkategori padamewujudkan kecerdasan manusia darisalah satu bentuk pengetahuan, tahui,17Al-Qur’an, S. 96: 1,3,4,5.11Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .yaitusehingga

P-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianesensinya bersifat immaterial. Kedua,ditetapkanadalah tulisan, yaitu fenomena material,demikian, digunakan sebagai mediaia berupa “words or other symbols suchinformasi untuk manusia. Pada masaas hieroglyphics written down as aawal Islam, informasi dan komunikasimeans of communication”18. Ketiga,ke-Islaman ditujukan atau berlangsungialah baca, yaitu bentuk perilaku berupaterutama bagi mereka kaum Nabikemampuan membaca apa yang ditulisMuhammad, SAW sendiri, sebagaimana(“qalam”). Tiga aspek ini menjadidinyatakan Allah, SWT “Kami tidakfondasi yang abadi secara empirikmengutus seorang rasulpun, melainkan(touchable)dengan bahasa kaumnya, supaya iadalamkehidupandanAllah,memberiSWTkeberlangsungan Islam sebagai salahdapatsatu lembaga kehidupan manusia, yangterang kepada mereka”19.sepertipenjelasandenganAjaran-ajaran yang disampaikanterwujud kedalam bentuk buku (kitab)bernama al-Qur’an(‘bacaan”) sejalanmelaluidengan Sunnah Rasul berupa hadis.diabadikan ke dalam bentuk rsebutdikodifikasikandalamlahiriah dari bentuk sistem tulis bacabentuk kitab. Ia merupakan dokumensepertidemikian,sebagaiIslam dan bahkan satu-satunya karyawadukpengetahuanbersifat(seni) tulisberperanyangbacaIslamyang taknormatif dalam bentuk ajaran. Ajarantertandingi oleh manusia, sebabnyaitu “tersurat“ dalam tulisan Arab yangialah; “Tidaklah mungkin al-Qur’an inidisusun dalam bentuk kitab, bernamadibuat oleh selain Allah, SWT”20.Al-Qur’an. Dalam hal ini, Islam (Allah,BerdasarkanSWT) telah memilih dan menetapkandemikian, sesungguhnya pada satu sisi,aksara Arab sebagai media tulis. Pilihaneksistensi Al-Qur’an sebagai karya tulistersebut sejalan dengan keberadaanbaca,Nabisebagaimanusia untuk membangun kehidupanmanusia yang hidup berbahasa dantulis baca, sehingga ia jadi bagian dariberkebangsaanArab.Tulisandanperadaban dan sekaligus sebagai nyataandijadikan19Microsoft Encarta 2006. 19932005 Microsoft Corporation. All rights reserved.Al-Qur’an, S, 14: 4.Al-Qur’an, S, 10: 37.2012Mahdi Bahar: Buya Hamka; Sang Multi Talenta Tanah Melayu Nusantara .modelsepertibagi

P-ISSN: 2615 – 3440E-ISSN: 2597 – 7229Titian: Jurnal Ilmu HumanioraVol. 03, No. 01, Juni tianukurkemajuankecerdasanberbagai karya tulisnya. Di antaranyasertadapat dilihat betapa pandangan danperadaban manusia atau bangsa.Tigafaktorutamakritik Buya HAMKA yang mendasaryangmembangun sistem tulis baca danterhadapterwujud dalam bentuk kitab bernamadialamiAl-Qur’an sebagaimana dibicarakan diMakasar dan ayah berdarah Minang.atas, yaitu terdiri atas ajaran atau isiZainuddin tidak dipandang sebagai(contents), tulisan, serta baca tersebut,orang Minang oleh keluarga bangun kemampuan tulis baca.Minang, seperti dilukiskan dalam karyaPertama, aspek ajaran adalah isi yang“Tenggelamnya Kapal Van der berupaPandangan dan pemikiran kritis udayabenarnya. Dalam konteks ini dapat(adat)merupakandilihat, yaitu terkandung adanya suatupengatahuan yang bernas sebagai isikebenaran,kejujuran,keadilan,dari tulisan, dan akan tersurat dalamketegasan,menyejukan,kejelasan,keabadian sepanjang masa.mencerdask

Buya HAMKA is a multi-Talent Nusantara figure who left many writings, besides being scholars, writers, preachers and politicians. Throughout his life, he always fought for an ideology based on the teachings of Tawheed. Love and sorrow, a lot of experience, bitter and sweet lived by Buya HAMKA. He won awards for sports, both nationally and .

Related Documents:

Karya-karya Buya Hamka Sebagai seseorang yang ahli dalam bidang agama, sejarah, budaya, sastra dan politik, buya Hamka banyak menuangkan pengetahuannya tersebut ke dalam karya-karya tulis. Beliau adalah seorang "kutu buku" dan mulai menulis sejak tahun 1925, saat usianya 25 tahun. Diantara judul buku karya Hamka, antara lain :

dan kitab tafsir al-Azhar karya Buya Hamka. Penelitian ini menggunakan pendekatan Double Movement Fazlur Rahman dengan memahami konteks mikro dan makro pada tafsir al-Azhar dan saat al-Qur'an diturunkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, konsep umat yang ideal bagi Hamka adalah mereka yang berdakwah dengan narasi perdamaian.

bahan organik, struktur tanah dan permeabilitas tanah. Erodibilias menunjukkan nilai kepekaan suatu jenis tanah terhadap daya penghancuran dan penghanyutan air hujan yang mempengaruhi kepekaan tanah yaitu: sifat fisik tanah dan pengelolaan tanah. (Wischmeier, Johnson dan Cross, 1971 dalam Taryono, 1996) mengemukakan bahwa

BAHAN AJAR PONDASI Daftar Isi: BAB 1. Pendahuluan BAB 2. Penyelidikan Tanah dan Daya Dukung Tanah 2.1. Penyelidikan Tanah di Lapangan 2.2. Penyelidikan Tanah di Laboratorium 2.3 Perhitungan Daya Dukung Tanah 2.4. Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Daya Dukung Tanah BAB 3. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

ataupun tanah ulayat yang dimiliki oleh masyarakat. Hak ulayat merupakan hak masyarakat hukum adat atas segala sumber daya agrarian (terutama tanah) yang ada dalam wilayahnya. Hak ulayat atas tanah merupakan suatu hak atas tanah tersendiri, unik dan berbeda dengan hak-hak atas tanah jenis lainnya dan karena itu pula tanah ulayat tidak termasuk .

Menurut pemikiran Buya Hamka, riba secara substansial adalah salah satu kejahatan jahiliyah yang sangat hina.12 Sejak dahulu, Allah SWT telah mengharamkan riba. Keharamannya adalah abadi dan tidak boleh diubah sampai hari kiamat. Bahkan hukum ini telah ditegaskan dalam syari'at Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, sampai pada masa Nabi Muhammad .

KONSEP ZUHUD BUYA HAMKA DAN RELEVANSINYA TERHADAP FUNGSI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas -tugas d an Memenuhi Syarat -syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu BKPI O leh Nama : Yesi Putri Lestari NPM : 1511080323 Jurusan : Bimbingan Konseling Pendidikan Islam .

GeneArt Strings DNA Fragments 8 Gene assembly 9 Mammalian expression systems 10 Selecting a mammalian expression system 10 . the five protein classes. The selected genes were individually optimized using the GeneOptimizer algorithm [2]. For comparison, the corresponding wild type genes were subcloned using native sequences available from the NCBI database. Each gene was then .