Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap .

1y ago
6 Views
2 Downloads
525.40 KB
21 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ophelia Arruda
Transcription

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASANPASIEN RAWAT INAP KELAS IIIDI RSUD A. W. SJAHRANIESAMARINDA1)Anis Agustina 1), Supriadi 2), Arsyawina 2)Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Keperawatan, Poltekkes Kaltim2)Dosen Jurusan Keperawatan, Poltekkes KaltimAbstrakLatar belakang: Perilaku caring perawat merupakan inti atau fokus dalam keperawatansebagai bentuk praktik keperawatan profesional dan perilaku caring merupakan salah satuindikator kepuasan klien. Berdasarkan laporan hasil survey IKM (Indeks KepuasanMasyarakat) semester II tahun 2017 di Rumah Sakit A.W. Sjahranie Samarinda diruang rawatinap kelas III didapatkan pelayanan rawat inap pada ruang cempaka dan Bougenvilmenunjukkan bahwa masyarakat merasa cukup puas terhadap pelayanannya, namun nilaiIKM mengalami penurunan dari semester sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien rawat inap kelas IIIdi RSUD A. W. Sjahranie Samarinda.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 385yang tersebar di 7 unit pelayanan. Sampel sebanyak 79 orang dengan purposive sampling.Perilaku caring perawat merupakan variabel bebas sedangkan kepuasan pasien rawat inapkelas III adalah variabel terikat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Caring BehaviorInventory (CBI) dan kuisioner Patient Satisfaction Questionnaire (PSQ). Kemudian datadianalisis menggunakan uji Chi SquareHasil Penelitian: Sebagian besar perawat berperilaku caring (53.2%) dan sebagaian besarpasien puas (51,9%). Berdasarkan uji Chi Square, didapatkan nilai p value 0,001. Hasil pvalue 0,05 (Sig. 95%) maka Ho ditolak sehingga Ha diterima, sehingga ada hubunganantara perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien rawat inap kelas III di Rumah SakitA.W. Sjahranie samarindaKesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengankepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD A. W. Sjahranie Samarinda. Dari hasil analisisdidapatkan juga nilai OR sebesar 7,609 yang artinya perawat yang berperilaku caring akanmenimbulkan kepuasan pasien 7,609 kali lebih besar dibandingkan dengan perawat yangberperilaku kurang caring. RSUD A.W. Sjahranie Samarinda diharapkan dapat terusmeningkatkan pelayanan keperawatan yang optimal dan professional dengan menerapkanperilaku caring perawat sebagai landasannya dalam melakukan setiap tindakan praktikkeperawatan. Seiring terus berjalannya perawat berperilaku caring kepada pasien, tingkatkepuasan pasien akan semakin baik dan positif. Sehingga nantinya tercipta mutu pelayananyang terstandar dan terjamin pelayanannya.Kata Kunci: Caring Perawat, Kepuasan Pasien .

RELATIONSHIP NURSES CARING BEHAVIOR AND SATISFACTION OF CLASSIII INPATIENTS IN A.W. SJAHRANIE HOSPITAL SAMARINDA1Anis Agustina 1), Supriadi 2), Arsyawina 2)Applied Nursing Student, Health Polytechnics East Borneo2Nursing Studies, Health Polytechnics East BorneoAbstractBackground: Nurse caring behavior is the focus in nursing as a form of professional nursingpractice and caring behavior is one indicator of client satisfaction. Based on the survey resultsof the IKM (Community Satisfaction Index) in semester II of 2017 at the A.W Hospital.Sjahranie Samarinda in the class III inpatient room found inpatient services in the Cempakaand Bougenvil rooms showed that the community felt quite satisfied with the service, but theIKM value decreased from the previous semester. This study aims to analyze the relationshipbetween nurses' caring behavior and satisfaction of class III inpatients at AW SjahranieGeneral Hospital Samarinda.Methods: Type of quantitative research with cross-sectional design. The population is 385spread in 7 service units. The sample was 79 people with purposive sampling. The nurse'sbehavior is independent variable while the satisfaction of class III inpatients is the dependentvariable. Data collection uses the Caring Behavior Inventory (CBI) questionnaire and thePatient Satisfaction Questionnaire (PSQ) questionnaire. Then the data were analyzed usingChi Square testResults: Most nurses behave caring (53.2%) and most patients are satisfied (51,9%). ChiSquare test results obtained p value 0.001. Results of p value 0.05 (Sig. 95%) then Ho isrejected so that Ha is accepted, so there is a relationship between behavior of caring nurseswith satisfaction of class III inpatients in AW Sjahranie General Hospital Samarinda.Conclusion: There was a significant relationship between behavior of caring nurses withsatisfaction of class III inpatients in AW Sjahranie General Hospital Samarinda. The results ofthe analysis also obtained an OR value of 7,609, which means nurses who behave caring willlead to patient satisfaction 7,609 times greater than nurses who behave less caring. AWSjahranie Hospital in Samarinda is expected to continue to improve optimal nursing servicesand professionals by applying nurse behavior as a basis for carrying out every action innursing practice. As the nurses continues to behave caring to patients, the level of patientsatisfaction will be better and positive. So that later standardized service quality will becreated and services guaranteed.Keywords: Nurse Caring, Patient Satisfaction.

2011)PENDAHULUANyaitudaripelayananmedis,Rumah sakit adalah suatu tempatinformasi, makanan, fasilitas akomodasi,dimana masyarakat menjalani pengobatanlingkungan, pelayanan keperawatan, danmaupun pemeriksaan yang didalamnyajadwal visit kepasien. Dengan tingginyabanyak sekali terdapat pelayanan danKepuasan yang didapatkan oleh pasienpasienmaka akan semakin bagus citra rumahmempunyaisuatuhakuntukmendapatkan layanan yang bermutu sesuaidenganstandarprofesidansakit tersebut.standaroperasional prosedur (Depkes, 2009).Pelayanan yang bermutu merupakanKepuasanklientingkatperasaan perolehnyasetelahhal penting yang harus dimiliki oleh setiapkesehatanrumah sakit agar menjadi rumah sakitpasien membandingkan dengan apa yanganjuran bagi banyak orang. Semakindiharapkannya (Pohan, 2007). Menurutberkembangnya jaman dan teknologi saatKepmenkesini, banyak rumah sakit swasta yangkepuasan pasien rawat inap yaitu 90 %berdiriakan(Depkes, 2007). Oleh karena itu suatusemakin ketat. Setiap orang pasti akankualitas pelayanan akan menentukan besarlebih memilih kualitas rumah sakit yangtingginya kepuasan 008standarbaik dalam pelayanannya, dimana halBerdasarkan penelitian sebelumnyatersebut akan sangat berpengaruh untukdi RSUD A.W Sjahrani Samarinda olehkelangsungan hidupnya walaupun ia harus(Ishaq Yaqub, 2013) didapatkan bahwamengeluarkan uang lebih, Oleh karena ituKualitas Pelayanan Pasien Jasa Rawat InaprumahterusKelas III dapat dikatakan sudah terlaksanakualitasdengan baik, namun masih saja yanannya (Depkes, 2007).kendala dalam pelaksanaannya. Hal iniMutu suatu pelayanan kesehatandibuktikan dengan masih adanya kesalahanditentukan oleh berbagai aspek, salah satudalam memahami prosedur yang kurangdiantaranya yaitu tingkat kepuasan pasiendipahami oleh pasien, keluarga pasien awatandariyaitumutuapakahDan berdasarkan laporan hasil surveypelayanan keperawatan yang diberikanIKMmemuaskan pasien atau tidak (Nursalam,semester II tahun 2017 di RSUD A.W2011).Sjahranie Samarinda diruang rawat inapAdapun aspek-aspekkepuasanmenurut (Gadalean, Chepte, & Constantin,(IndeksKepuasanMasyarakat)kelas III didapatkan pelayanan rawat inap

pada ruang Cempaka dan Bougenvilsifatmenunjukkan bahwa masyarakat merasaditunjukkancukup puas terhadap pelayanannya namunmencerminkannilai IKM mengalami penurunan dariseorang perawat. Jika dilakukan dengansemester sebelumnya dengan kategori Baikbenar maka akan berpengaruh terhadap(B). (Sjahranie, 2017).kepuasan pasien (Watson, dandapatCaringdari2002)Perawat selalu berada bersamaperluklien selama 24 jam dan dalam waktu itumendapat perhatian yaitu perilaku caringperawat banyak memberikan care griverperawat yang merupakan inti atau fokuskepada pasien, sehingga perawat adalahdalam keperawatan sebagai bentuk praktikwajahkeperawatanpelayanannya akan selalu onalyangdanperilakudarirumahsakitdimanadancaring merupakan salah satu indikatordiamati oleh klien untuk menentukankepuasan klien (Wiyana, 2008).kepuasan pasien dari yang didapat amundankemajuan teknologi yangsemakinmeningkatnyadigunakandalam menentukan diagnosis secara cepatmemenuhi kebutuhan pasien yang padadanakhirnya dapat memberikan kepuasan padaperawat melihat hubungan klien sebagaipasien. Perilaku Caring terhadap pasiensesuatu yang kurang penting sehingga rasamerupakan esensi keperawatan yang dapatcare perawat kepada pasien menyebabkanterhadapBerdasarkan hasil wawancara padakepuasan pasien dalam menerima layanantanggal 18 Januari 2019 dijumpai adanyakeperawatan (Perry & Potter, 2009).pasien yang menyatakan kurang puasCaring merupakan sikap peduli,dengan pelayanan yang dilakukan perawathormat dan menghargai orang lain. Dalamdi ruang rawat inap kelas III RSUD A.WTheorySjahranie Samarinda. Didapatkan 2 orangOfHumanCare,Watsonmengungkapkan bahwa Caring diperlukanpasienantara pemberi dan peneriman asuhandiwawancarai secara acak menyatakankeperawatan untukkurangmeningkatkan dandaripuas5orangpasiendengan pelayananyangyangmelindungi pasien, yang nantinya akanditerimanya dengan alasan perawat kurangmempengaruhi kemampuan pasien untukmemperhatikan pasien dan apabilasembuh. Terdapat 10 faktor caratif atau

memerlukan bantuan harus kenursestation terlebih dahulu.Metode Pengambilan DataBerdasarkan penelitian di RSUDMetode pengumpulan data dilakukanA.W.Sjahranie Samarinda oleh (Ishaqdengan menyebarkan kuesioner caringYaqub, 2013) kualitas pelayanan pasienperawat dengan menggunakan kuesionerrawat inap kelas III masih terdapat kendalaCaring Behavior Inventory (CBI) dandalam pelaksanaannya dan berdasarkankuisionersurvey IKM 2017 di RSUD A.W Sjahraniemenggunakandiruang rawat inap kelas III terdapatSatisfaction Questionnaire (PSQ).beberapaAnalisis umpulkanberdasarkan hasil wawancara ditemukandianalisis secara univariat, dan chisquareuntukhubunganantarapelayanan keperawatan sehingga penelitimengetahuitertarik melakukan penelitian ini untukperilaku caring perawat dengan kepuasanmengidentifikasi apakah ada hubunganpasien rawat inap kelas III di Rumah Sakitperilaku Caring perawat dengan kepuasanA.W. Sjahranie samarindaadanyapasien.HASIL PENELITIANBAHAN DAN METODE PENELITIANLokasi PenelitianPenelitian ini telah dilakukan diruangrawat inap kelas III Rumah Sakit AbdulWahab Sjahranie Samarinda pada Februari2019.Analisa UnivariatKarakteristik Respondena. Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan,Pekerjaan, dan Jaminan KesehatanTabel 1.Karakteristik Responden Berdasarkan JenisKelamin, Usia, Pendidikan, Pekerjaan, danJaminan Kesehatan Pasien Rawat Inap Kelas IIIRSUD A. W. Sjahranie Samarinda Tahun 2019Rancangan PenelitianJenis penelitian kuantitatif denganstudi analitik dan desain cross sectional.Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalahseluruh pasien rawat inap kelas III RSUDA.W.Sjahranie Samarinda berjumlah 385orang dengan sampel sebanyak 79 orangmenggunakan teknik purposive sampling.KlasifikasiKarakteristikRespondenJenis KelaminLaki – LakiPerempuanTotalUsia17 – 25 Th26 – 35 Th36 – 45 Th 08713517910,18,916,564,6100

hatanUmum3Jamkesmas1Bpjs687KIS79TotalSumber : Analisa Data Primer, 26,629,11,3100berdasarkan3,81,386,18,9100 45atas,tahunberjumlah 51 orang (64,6%), hampirsebagian berpendidikan SD sebanyak 34orang (43%), hampir sebagian respondenbekerja Swasta sebanyak 33 orang atb. Distribusi Responden BerdasarkanPerilaku Caring Perawat DisetiapRuang Rawat Inap Kelas III RSUDA.W.Sjahranie Samarinda Tahun 2019karakteristikberumuratas,orang (53,2%).laki-laki berjumlah 43 orang (54,4%),besardisebagian besar adalah Caring sebanyak 42Tabel 3Distribusi Responden Berdasarkan PerilakuCaring Perawat Disetiap Ruang Rawat InapKelas III RSUD A.W.Sjahranie SamarindaTahun 2019RuangDistribusiFre Preperilaku caring kue senperawatnsitase(n) (%)FlamboyanCaringKurang CaringTotalCaringKurang ngKurang CaringTotal651154,545,5100DahliaCaringKurang CaringTotal651154,545,5100AngsokaCaringKurang CaringTotal661250,050,0100SeruniCaringKurang CaringTotal651154,545,5100BougenvileCaringKurang CaringTotal741163,636,4100responden sebagian besar berjenis kelaminsebagian2menunjukkan bahwa distribusi k 68 orang (86,1%).Distribusi Variabela. Distribusi Responden BerdasarkanPerilaku Caring Perawat Rawat InapKelas III RSUD A.W.SjahranieSamarindaTabel 2Distribusi Responden Berdasarkan PerilakuCaring Perawat RSUD A.W.SjahranieSamarinda Tahun 2019DistribusiFrekuensi PersentasePerilaku Caring(n)(%)Caring4253,2Kurang Caring3746,8Total79100Sumber : Analisa Data Primer, 2019Berdasarkantabel3diatas,menunjukkan bahwa distribusi respondenberdasarkanperilakucaringperawatdisetiap ruang rawat inap kelas III RSUDA.W.Sjahranie Samarinda yaitu: RuangFlamboyan sebagian besar adalah caring

sebanyak 7 orang (58,3%). SedangkanAsterPuasKurang PuasTotal741163,636,4100DahliaPuasKurang PuasTotal651154,545,5100AngsokaPuasKurang PuasTotal661250,050,0100SeruniPuasKurang PuasTotal741163,636,4100BougenvilePuasKurang PuasTotal651154,545,5100diatas,Ruang Mawar, Aster, Dahlia dan Serunisebagian besar adalah caring sebanyak 6orang(54,5%).RuangAngsokasetengahnya adalah caring sebanyak 6orang (50,0%). Dan ruang Bougenvilesebagian besar adalah caring sebanyak 7orang (63,6%).c. Distribusi Responden BerdasarkanKepuasan Pasien Rawat Inap Kelas IIIRSUD A.W.Sjahranie SamarindaSumber : Analisa Data Primer, 2019Tabel 4Distribusi Responden Berdasarkan KepuasanPasien Rawat Inap Kelas III RSUD A.W.SjahranieSamarinda Tahun 2019DistribusiFrekuensi PersentaseKepuasan Pasien(n)(%)Puas4151,9Kurang Puas3848,179100TotalSumber : Analisa Data Primer, n bahwa distribusi lasIIIdisetiapRSUDA.W.Sjahranie Samarinda yaitu: RuangFlamboyan sebagian besar adalah puasatas,sebanyak 7 orang (58,3%). Sedangkanmenunjukkan bahwa distribusi respondenruang Mawar, Dahlia dan Bougenvileberdasarkan kepuasan pasien sebagiansebagian besar adalah puas sebanyak 6besar adalah puas sebanyak 41 orangorang (54,5%). Ruang Aster dan Seruni(51,9%).sebagian besar adalah puas sebanyak 7d. Distribusi Responden BerdasarkanPerilaku Caring Perawat DisetiapRuang Rawat Inap Kelas III RSUDA.W.Sjahranie Samarinda Tahun 2019orangTabel 5Distribusi Responden Berdasarkan KepuasanPasien Disetiap Ruang Rawat Inap Kelas IIIRSUD A.W.Sjahranie Samarinda Tahun sKurang PuasTotalPuasKurang 10054,545,5100(63,6%).DanruangAngsokasetengahnya adalah puas sebanyak 6 orang(50,0%).e. Distribusi Responden Berdasarkanbeberapa faktor yang mempengaruhikepuasan pasien ruang rawat inapKelas III RSUD A.W.SjahranieSamarindaTabel 6Distribusi Responden Berdasarkan BeberapaFaktor Yang Mempengaruhi Kepuasan PasienRawat Inap Kelas III RSUD A.W.SjahranieSamarinda Tahun 2019Distribusi kepuasanpasienTangiblePuasFrekuesi(n) 79Presentase(%)4151,9

Kurang Puas38ReliabilityPuas44Kurang Puas35Responsivennes40PuasKurang Puas39AssurancePuas55Kurang Puas24Empati55Puas24Kurang PuasCitra Merek47Puas32Kurang PuasSumber : Analisa Data Primer, 2019Berdasarkantabel6sebagian besar responden sebanyak 4148,1orang (51,9%)55,744,3masuk kategori puas.Sementara itu, untuk faktor reliability50,649,4sebagian besar puas terhadap pelayanan69,630,4Pada faktor responsiveness sebagian besar69,630,4sebanyak 40 orang (50,6%). Pada variabelrumah sakit sebanyak 44 orang (55,7%).puas terhadap pelayanan rumah sakitassurance dan empathy sebagian besar59,540,5puas sebanyak 55 orang (69,6%). Dan banyak47besarorang(59,5%)menunjukkan bahwa pada faktor tangibleAnalisa Bivariata. Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas IIIdi RSUD A.W.Sjahranie SamarindaTabel 7Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUDA.W.Sjahranie Tahun 2019Kepuasan PasienPuas 26,242100,0KurangCaring1027,027Sumber : Analisa Data Primer, 201973,037100,0PValueCaring,001OR(95% CI)7,609(2,800-20,679)(27,0%). Dan perawat yang berperilakuBerdasarkan tabel 7 diatas dapatcaring namun memberikan ketidakpuasandiketahui bahwa perawat yang berperilakudidapatkan hasilnya rendah yaitu sebanyakcaring11 responden (26,2%), sedangkan (73,8%),yangberperilakukurangcaringsedangkan perawat yang kurang caringmemberikan ketidakpuasan yang tinggidiperoleh hasil kepuasan pasien lebihyaitu sebanyak 27 responden (73,0%).rendah yaitu sebanyak 10 respondenHasil analisis menggunakan uji chi square

diperoleh nilai p value 0,001 yang artinyasecarastatistikUmurhubungan antaraBerdasarkan hasil penelitian yangperilaku caring perawat dengan kepuasandilakukan menunjukkan bahwa sebagianpasien rawat inap kelas III di RSUD A. W.besar responden berumur 45 tahun. HasilSjahranie Samarinda. Dari hasil analisispenelitian ini didukung dalam penelitiandidapatkan juga nilai OR sebesar 7,609yang dilakukan oleh (Hutabarat & Monica,yang artinya perawat yang atanpasien 7,609 kali lebih besar dibandingkanterbanyak ada pada umur yang lebih tuadengan perawat yang berperilaku kurang(lansia). Asumsi peneliticaring.seiring pertambahan usia, usia sel dalamhal ini karenatubuh tentu akan mengalami penuaanPEMBAHASANsehingga mengalami penurunan fungsiAnalisaorgan dan akan berefek pada kesehatanUnivariatKarakteristik Respondentubuh seseorang,a.tubuh/imunitas akan menurun. Oleh sebabJenis KelaminBerdasarkan hasil penelitian yangdilakukan menunjukkan bahwa sebagianbesar responden berjenis kelamin laki-laki.itu, mereka yang berusia lanjut punmenjadi lebih mudah terserang penyakit.c.Hasil penelitian ini didukung denganpenelitian (Dewi Ningsih, 2014) bahwasebagian besar responden yang dirawatdirumah sakit ialah laki-laki sebanyak 22responden (64,7) dan juga didukung olehpenelitian (Abdul, 2013) bahwa sebagianbesar responden yang dirawat dirumahsakit ialah laki-laki sebanyak (57,8%).Asumsi peneliti laki-laki memiliki tingkatresiko yang lebih tinggi untuk sakit daripada perempuan. Hal tersebut dikarenakanlaki-laki berevolusi untuk memiliki sitemkekebalan tubuh lebih lemah dan rendahkarenakecenderungansenang mengambil risiko.perilakuyangdimana daya tahanPendidikanBerdasarkan hasil penelitian yangdilakukan menunjukkan bahwa sebagianbesar responden berpendidikan terakhirSD. Hasil penelitian ini didukung olehpenelitian (Niken,2013) yang dirawatrespondenberpendidikan rendah sebanyak 15)sebagianbesarresponden yang dirawat dirumah sakitialah yang berpendidikan rendah sebanyak(53,1%). Dan hasil penelitian ini jugadidukung oleh (Julinty, 2013) bahwa

terdapat hubungan positif antara statuskesehatan dengan tingkat pendidikan.Dan Menurut Gary Lee Cloud (2003)pasien dengan pendidikan rendah memilikikepuasan lebih tinggi dari pada pasiendengan pendidikan tinggi dan Semakintinggi pendidikan akan semakin tinggikeinginanuntukmemanfaatkanpengetahuan dan keterampilan, juga akanmemiliki kecenderungan untuk melakukantuntutan, juga harapan yang lebih tinggiJaminan KesehatanBerdasarkan hasil penelitian yangdilakukan menunjukkan bahwa sebagianbesar responden menggunakan jaminanBPJS. Hasil penelitian ini didukung olehBadan Penyelenggara Jamninan SosialyangmengungkapkanPekerjaanBerdasarkan hasil penelitian yanghasilpesertaprogram Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) per 1 Maret 2019 yaitu sejumlah218.132.478.Jumlahinimengalamipeningkatan dari sebelumnya.peneliti(Yulianti, 2013).d.e.BPJSadalahsuatuAsumsiprogrampemerintah yang bertanggung jawab untukmenyelenggarakanjaminankesehatandilakukan menunjukkan bahwa sebagiannasional bagi seluruh rakyat Indonesia.besar pekerjaan responden ialah swasta.Program BPJS ini memiliki manfaat danHasilolehkelebihan yang dapat dirasakan oleh rakyatpenelitian yang dilakukan oleh (TitikIndonesia, diantara berobat menjadi lebihJuwariyah,mendapatkanmudah karena sistem gotong royongbahwa responden yang dirawat dirumahmelalui iuran perbulan sesuai kelas yangsakit pekerjaannya sebagian besar yaitudipilih.penelitian2014)inididukungyangswasta sebanyak 22 orang (44%).Asumsi peneliti Karyawan swastaadalah seseorang yang bekerja disuatuperusahaan/badan usaha milik swasta ataubukan milik pemerintah. Beberapa alasanpekerjaan ini banyak diminati karenagajinyabisalebihbesar,pegawaidimudahkan dalam memngembangkan diri,jaminan pensiun juga disediakan bagi ayangmemerlukan pendidikan tinggi.tidakDistribusi Variabela. Perilaku Caring Perawat di RuangRawat Inap Kelas III RSUDA.W.Sjahranie SamarindaHasil penelitian menunjukkan bahwadiruang rawat inap kelas III RSUD A.WSjahranieSamarindasebagianbesarperawat berperilaku caring. Hasil inisesuai dengan penelitian yang dilakukanoleh Ilkafah dan Harniah (2017) yangmenunjukkan bahwa hampir seluruhnyaperawat berperilaku caring baik kepadapasiennya sebanyak 33 orang (82,5%) dan

juga penelitian oleh Eka Putri UmayahMawar, Aster, Dahlia, Angsoka, Seruni(2017) juga menunjukkan bahwa mayoritasdancaring perawat yang baik dalam klasifikasiperawat berperilaku caring yang berbeda-tinggi yaitu sebanyak 44 orang (77,2%).beda, asumsi peneliti hal tersebut erperilakuBougenvilmemilikipersentaseterjadi karena beberapa faktor yang telahdijelaskan diatas.caring lebih tinggi dari pada perawat yangDan dari 42 pertanyaan di kuisionerberperilaku kurang caring, namun masihperilaku caring perawat kepada pasien,adanilai terendah berada pada gberperilakukuisionernomor29yaituperawatkurang caring. Asumsi peneliti jumlah inimeyakinkanrelatif banyak, hal ini menandakan bahwaMenyampaikanbelum seluruh perawat diruang rawat inapkepada pasien dan menyatakan kehadirankelas III RSUD A.W Sjahranie Samarindaselanjutnya kepada pasien merupakan halberperilaku caring kepada pasiennya. Perlupenting yang harus dilakukan oleh perawatditekankan pula factor-faktor yang dapatkepada pasien sebagai bentuk caringmempengaruhi perilaku caring perawatkepada pasien. Dengan hal tersebut makasalahpasien akan merasa aman dan ndakanselanjutnya(Gibson, John & James, 2000) yaitu factorkondisinyaselaluindividu. Adapun factor individu yangdiperhatikanolehdapatcaringkepuasan pasien terhadap pelayanan rumahperawat diantaranya yaitu: Umur, Jenissakit akan semakin tinggi. Oleh karena ituKelamin, Pendidikan dan Masa Kerja.perawat di setiap ruangan yang ada ri beberapa faktor diatas bisaRumah Sakit harus lebih menekankanjadi hal tersebut berpengaruh terhadapkembali Caring perawat yang merupakanperilaku caring seorang perawat, baikinti/jantungdalam hal perawat berperilaku caringkeperawatan. Persentase caring perawatataupun kurang caring . Oleh kerena ituharus tinggi untuk menunjukkan bahwarumah sakitharuspelayanan dirumah sakit dilakukan aruhterhadap caring seorang perawat kepadapasiennya. Dari 7 ruang rawat inap kelasIII di RSUD A.W Sjahranie Samarindayang diantaranya yaitu Ruang Flamboyan,dalamasuhanpraktikoptimal dan professional.b.Kepuasan Pasien Rawat asanpasienrawat inap kelas III RSUD A.W Sjahranie

Samarinda sebagian besar adalah puas.Dari beberapa faktor diatas bisa jadiHasil ini sesuai dengan penelitian yanghaldilakukan oleh Ilkafah dan Harniah (2017)kepuasan pasien, baik puas maupun kurangyanghampirpuas. Oleh kerena itu rumah sakit harusseluruhnya pasien puas sebanyak 30 orangterus meningkatkan pelayanan yang ada(75,0%) dan juga penelitian oleh Eka Putridirumah sakit terutama perawat yang adaUmayah (2017) juga menunjukkan bahwadisetiap ruangan sehingga kepuasan pasienmayoritas kepuasa pasien dalam klasifikasidapat semakin tinggi.menunjukkanbahwatinggi yaitu sebanyak 50 orang erhadapDan dari 26 pertanyaan di asikan kepuasan pasien rawatkeperawatan, nilai terendah berada padainap kelas III puas lebih tinggi dari padapertanyaankepuasan pasein yang kurang puas, namunperawat memberi penjelasan kepada pasienmasihyangtentang penyakitnya. Rumah sakit harusmempresentasikan kurang puas dan dari 7lebih meningkatkan peran perawat dalamruang rawat inap kelas III RSUD A.Wmelakukan pendidikan kesehatan kepadaSjahranie Samarinda memiliki persentasepasiennya atau sebagai educator, sepertikepuasan yang berbeda-beda namun ntasikan kurang puas.kuisionernomor2yaituinformasiagarpenyakit pasien tidak kambuh lagi. HalAsumsi peneliti jumlah ini relatiftersebut sangat berguna dan bermanfaatbanyak, hal ini menandakan bahwa belumbagi pasien dan dapat meningkatkan angkasemua pasien rawat inap kelas III RSUDkepuasan pasien.A.W Sjahranie Samarinda puas terhadapc.pelayanan yang diberikan dirumah sakitRSUD A.W Sjahranie Samarinda. Perluditekankan pula factor-faktor yang dapatmempengaruhi kepuasan pasien diantaramenurut (Gonzales, 1976 dalam Lizarmi,2000) tingkat kepuasan pasien dipengaruhioleh factor konsumen yaitu umur, jeniskelamin,pendidikan,jaminan kesehatan.pekerjaandanFaktor-faktor Yang MempengaruhiKepuasanMenurut Parasurahman, Zeithalin& Berry (1999) terdapat beberapa dimensikepuasan pasien yang dapat diukur yangberpengaruh terhadap kepuasan pasiendiantaranya yaitu Tangible, reliability,responsiveness, assurance, empaty danmenurut Moison, Wlater dan White (dalamHaryanti,2000) faktor yang dapat

ibleBerdasarkanatapun terlalu banyak penunggu danhasilpenelitiandidapatkan sebagian besar responden puaspada faktor tangible. Hasil ini sesuaidengan penelitian yang dilakukan olehUmi Kalsum (2016) yang menunjukkanpengunjung pasien yang dapat membuatlingkungan kurang bersih dan kurangnyaman ataupun terdapat kendala dalamperbaikan fasilitas rumah sakit yang rusak.hasil kepuasan Tangible yaitu sebagianReliabilityBerdasarkanbesar puas sebesar 72,8 %. Dan jugadidapatkan sebagian besar responden puasdidukung oleh penelitian Ilkafah danpada faktor Reliability. Hasil ini sesuaiHarniahhasildengan penelitian yang dilakukan olehhampirUmi Kalsum (2016) yang eluruhnya puas sebesar 77,5 %.Meskipunmempresentasikanhasilpenelitianhasil kepuasan Reliability yaitu sebagianpersentaseyangbesar puas sebesar 58 %. Dan jugakepuasanfaktordidukung oleh penelitian Ilkafah danTangible puas lebih tinggi dari padaHarniahkepuasan faktor Tangible kurang puas,kepuasan Reliability yaitu sebagian besarnamun masih ada hampir sebagian yangpuas sebesar 70 njukkanhasilpersentaseyangkepuasanfaktorkurang puas. Dan dari faktor Tangible ini,mempresentasikan7 ruang rawat inap kelas III di RSUD A.WReliability puas lebih tinggi dari padaSjahranie Samarinda memilki persentasekepuasan faktor Reliability kurang puas,puas yang berbeda-beda. Terdapat ruangannamun masih ada hampir sebagian faktorReliabilityterhadap faktor ini dan ada juga ruangankurang puas. Dan dari faktor Reliabilityyang sebagian besar puas terhadap faktorini, 7 ruang rawat inap kelas III di RSUDini.A.WAsumsi peneliti hal ini tidak semua ruang rawat inap kelas IIITerdapatruanganRSUD A.W Sjahranie Samarinda bersih,seluruhnya puas terhadap faktor ini danrapi dan nyaman dan sebagian respondenada juga ruangan yang sebagian besar puasmengeluh mengenai fasilitas AC yangterhadap faktor ini.tidak berfungsi. Bisa saja hal ini terjadiyangberbeda-beda.yangrespondennya

nya seluruhnya puas terhadappetugasfaktor ini dan ada juga ruangan yangpelayanan kesehatan diruang rawat inapsebagian besar puas terhadap faktor ini.kelas III RSUD A.W Sjahranie SamarindaAsumsi peneliti hal ini dikarenakanmelakukan pelayanan, pemeriksaan dantidak semua petugas pelayanan kesehatanpengobatan dengan baik. Bisa saja hal inidiruang rawat inap kelas III RSUD A.Wterjadi dikarenakan terlalu banyak pasienSjahranie Samarinda cepat dan tanggapyang dirawat sehingga petugas pelayananpadakesehatan tidak bisa maksimal dalammemberikan informasi yang jelas sertamelakukan pelayanan, pemeriksaan danmudah dimengerti. Bias jadi hal ini onal dengan jumlah pasien, sertahasilpenel

kepuasan pasien rawat inap kelas III di RSUD A. W. Sjahranie Samarinda. Dari hasil analisis didapatkan juga nilai OR sebesar 7,609 yang artinya perawat yang berperilaku caring akan menimbulkan kepuasan pasien 7,609 kali lebih besar dibandingkan dengan perawat yang berperilaku kurang caring. RSUD A.W. Sjahranie Samarinda diharapkan dapat terus

Related Documents:

tingkat kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan shift kerja perawat dengan kepatuhan perawat melakukan Standart Operasional Prosedure (SOP) pasien risiko jatuh di bangsal dewasa RSUD Wates. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah Analitik Korelatif dengan

Anak Dengan Hambatan Perilaku Emosi dan Sosial 1 BAB 1 KONSEP PERILAKU SOSIAL DAN EMOSI A. Konsep Perilaku 1) Pegertian Perilaku Istilah Perilaku merupakan sinonim dari respon, atau reaksi,aktivitas, aksi, kinerja. Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku adalah segala sesuatu yang dikatakan maupun yang dilakukan oleh manusia.

STIKES Santa Elisabeth Medan iii LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : INTEN SURYANI S NIM : 032014031 Program Studi : Ners Judul Skripsi : Hubungan Beban Kerja dengan Perilaku Caring Perawat di Ruangan Internis Rumah Sakit Santa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Advent Bandung. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat. Subjek penelitian adalah

pada Program Studi Magister Manajemen Ilmu Keperawatan. 8. Kepada Ayahanda Drs. Suddin Syamsi (alm) dan Bunda Hj. St. Aminah Tawang, terima kasih atas cinta kasih dan pengorbanan yang . Analisis hubungan peran perawat perkesmas dengan mutu 72 pelayanan . Peran dan Fungsi perawat Perkesmas . 28 Gambar 2.4. .

Analisis statistik menggunakan uji kendall’s tau dengan tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil: Sebanyak 50% perawat menyatakan lingkungan kerja mereka cukup kondusif dan 46,7% kualitas perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan sudah cukup sesuai dengan Evalu

50% dengan tingkat kepatuhan tergolong patuh 88,1%. Namun masih ada perawat yang kurang patuh 11,9%. Hasil Analisis Bivariat Uji Spearman Rank nilai sig.(2-tailed) 0,01 (p-value 0,05) dengan nilai r 0,500. Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan da

The Icecast Anatomy pressure casting system allows the clinician to produce a reliable, repeatable and well-fitting TSB socket. DESIGN Icecast Anatomy is a single chamber pressure casting system, which provides pressure to shape the soft tissue. The single chamber pressure system is designed to provide optimal pressure distribution. The chamber is reinforced with matrix, for durability and to .