KORELASI ANTARA PENERAPAN METODE TRACHTENBERG - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

1y ago
7 Views
2 Downloads
1.91 MB
25 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Milena Petrie
Transcription

KORELASI ANTARA PENERAPAN METODE TRACHTENBERGDENGAN HASIL BELAJAR SISWAPADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULATDALAM BIDANG STUDI MATEMATIKASKRIPSISYAEFUL MA’RIFNIM. 07450794JURUSAN MATEMATIKA-FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SYEKH NURJATI CIREBON2012 M / 1433 H

KORELASI ANTARA PENERAPAN METODE TRACHTENBERGDENGAN HASIL BELAJAR SISWAPADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULATDALAM BIDANG STUDI MATEMATIKASKRIPSISebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)Pada Jurusan Tadris Matematika Fakultas TarbiyahSYAEFUL MA’RIFNIM. 07450794KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SYEKH NURJATI CIREBON2012 M / 1433 H

IKHTISARSYAEFUL MA’RIF: “KORELASI ANTARA PENERAPAN METODETRACHTENBERG DENGAN HASIL BELAJARSISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGANBULAT DALAM BIDANG STUDI MATEMATIKA”Belajar dalam prosesnya lebih ditekankan pada keaktifan siswasedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Pelajaran khususnya pelajaranmatematika di sekolah masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dankurang disenangi oleh siswa. Diketahui pula bahwa kondisi pembelajaranmatematika di sekolah saat ini sebagian besar masih bersifat konvensional yangmasih belum berpusat pada siswa. Akibatnya siswa kurang terlatih dalammembangun atau menyelesaikan suatu permasalahan/persoalan yang disajikan danmenemukan suatu konsep dalam memecahkan penyelesaian matematika.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui respon siswaterhadap pembelajaran dengan menggunakan Metode Trachtenberg dan untukmengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan bilangan bulat perkalian.Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besarkorelasi/hubungan pembelajaran dengan menggunakan Metode Trachtenbergterhadap hasil belajar siswa kelas VII pada pokok bahasan bilangan bulatperkalian di MTs Nurul Huda Timbang Kabupaten Kuningan.Pembelajaran dengan menggunakan Metode Trachtenberg merupakanpembelajaran yang didasarkan cukup pada pemahaman penjumlahan danpengurangan serta perkalian dasar, yakni tidak membutuhkan konsep-konsep yangterlalu banyak memakan waktu. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soalsoal sangat diperlukan dalam pembelajaran karena siswa didorong untuk mencaridan menemukan pengetahuan baru yang melibatkan keaktifan siswa dalampembelajaran dan guru sebagai fasilitator.Penelitian ini mengambil populasi kelas VII MTs Nurul Huda TimbangKabupaten Kuningan tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 3 kelas. Sedangkanyang menjadi sampel adalah kelas VII A yang diambil secara cluster randomsampling. Pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui responsiswa dan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.Hasil penelitian dengan penggunaan SPSS Versi 15.00 didapat nilai ujihipotesis menunjukkan bahwa Signifikaasni nilai t hitung adalah 0,00. Dapatsimpulkan bahwa nilai signifikasni lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwahipotesi Ho ditolak dan hipotesis Ha diterima, ini menunjukkan bahwa terdapatkorelasi yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan MetodeTrachtenberg terhadap hasil belajar siswa.

KATA PENGANTAR السالم عليكن ورحمة اهلل وبركاته والصال ة والسالم على هي جاء بديي . علوه البياى , خلق اإلًساى , الحودهلل الذىعلن القزآى . اإلسالم بشيزا وًذيزا وداعيا إلى ربه وسزاجا هٌيزا Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikanpetunjuk, kemudahan–kemudahan dan jalan keluar dari segala kesulitan sehinggapenyusunan skripsi ini dapat terselesaikan sebagai mana mestinya. Shalawat dansalam semoga senantiasa tercurahkan pada junjungan Nabi besar MuhammadSAW beserta para sahabatnya yang setia sampai akhir zaman.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan skripsi inibanyak mendapatkan bimbingan dan bantuan, baik moral maupun material dariberbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasihJazakumullah Ahsanul Jaza kepada :1.Bapak Prof. DR. H. Maksum Mukhtar, MA. selaku Rektor IAIN SyekhNurjati Cirebon.2.Bapak Dr. Saefuddin Zuhri, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAINSyekh Nurjati Cirebon.3.Bapak Toheri, S.Si, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tadris PendidikanMatematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon.4.Bapak Hadi Kumanto, M.Si. selaku pembimbing I.5.Ibu Hj. Indah Nursuprianah, M.Si. selaku pembimbing II.i

6.Bapak Drs. Muhdi HS, selaku Kepala MTs Nurul Huda Timbang dan guruguru serta siswa-siswa yang telah membantu penulis dalam mengadakanpenelitian.7.Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tentunya masihbanyak terdapat kekeliruan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun teknikpenulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yangbersifat membangun.Akhirnya, penulis mempersembahkan skripsi ini kepada masyarakatakademik mudah-mudahan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. والسالم عليكن ورحمة اهلل وبركاته Cirebon, Desember 2011Penulisii

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR .iDAFTAR ISI .iiiDAFTAR TABEL .vDAFTAR LAMPIRAN .viiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang.1B. Perumusan Masalah .5C. Tujuan Penelitian .7D. Manfaat Penelitian .7E. Kerangka Pemikiran .8F. Hipotesis Penelitian .12BAB II LANDASAN TEORIA. Metode Pembelajaran .14B. Konsep Metode Trachtenberg .16C. Menentukan Hasil Perkalian dengan Menggunakan MetodeTrachtenberg .21D. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .24BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Waktu dan Tempat Penelitian .32B. Populasi dan Sampel .33C. Desain dan Metode Penelitian .34iii

D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data .35E. Instrumen Penelitian .37F. Analisis Data .43BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Data1. Data Variabel X (Pembelajaran Menggunakan MetodeTrachtenberg) .502. Data Variabel Y(Hasil Belajar Siswa) .71B. Analisis Data1. Uji Normalitas .732. Uji Homogenitas .753. Uji Korelasi .754. Uji Koefisien Determinasi atau Koefisien Penentu .765. Uji Hipotesis .77C. Pembahasan .77BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan .80B. Saran .81DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANiv

DAFTAR TABELTabel 3.1 Jadwal Penelitian.32Tabel 3.2 Daftar Nilai Koefisien Korelasi .46Tabel 4.1 Skor Angket Penggunaan Metode Trachtenberg .51Tabel 4.2 Descriptive Statistics Respon Siswa .52Tabel 4.3 Deskripsi Data Angket Nomor 1 .53Tabel 4.4 Deskripsi Data Angket Nomor 4 .54Tabel 4.5 Deskripsi Data Angket Nomor 8 .55Tabel 4.6 Deskripsi Data Angket Nomor 6 .56Tabel 4.7 Deskripsi Data Angket Nomor 2 .57Tabel 4.8 Deskripsi Data Angket Nomor 3 .58Tabel 4.9 Deskripsi Data Angket Nomor 17 .59Tabel 4.10 Deskripsi Data Angket Nomor 13 .60Tabel 4.11 Deskripsi Data Angket Nomor 14 .61Tabel 4.12 Deskripsi Data Angket Nomor 18 .61Tabel 4.13 Deskripsi Data Angket Nomor 5 .62Tabel 4.14 Deskripsi Data Angket Nomor 16 .63Tabel 4.15 Deskripsi Data Angket Nomor 7 .64Tabel 4.16 Deskripsi Data Angket Nomor 12 .65Tabel 4.17 Deskripsi Data Angket Nomor 11 .66Tabel 4.18 Deskripsi Data Angket Nomor 19 .67Tabel 4.19 Deskripsi Data Angket Nomor 9 .68v

Tabel 4.20 Deskripsi Data Angket Nomor 10 .69Tabel 4.21 Deskripsi Data Angket Nomor 15 .70Tabel 4.22 Deskripsi Data Angket Nomor 20 .71Tabel 4.23 Descriptive Statistics Postes .72Tabel 4.24 Prosentase Postes .73Tabel 4.25 Case Processing Summary Hasil Belajar dan MetodeTrachtenberg .74Tabel 4.26 Tests of Normality .74Tabel 4.27 Normal Q-Q Plots Hasil Belajar .74Tabel 4.28 Normal Q-Q Plots Metode Trachtenberg .75Tabel 4.29 Test of Homogeneity of Variances .75Tabel 4.30 Correlations .76Tabel 4.32 Correlations Hipotesis .77vi

DAFTAR LAMPIRANLampiran ADaftar Nama Siswa Kelas Uji Coba VIII B .83Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes Uji Coba .84Soal-Soal Tes Instrumen Uji Coba .85Lampiran BData Mentah Hasil tes Uji Coba .89Tabel bab 3 .101Lampiran CSilabus .106Lampiran DRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .108Lampiran EKisi-kisi dan Soal Postes Metode Trachtenberg .116Lampiran FKisi-kisi dan Soal Angket .120Lampiran GData Mentah Angket dan Postes Eksperimen .128Lampiran GTabel Nilai Uji-t .vii130

1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPengerjaan operasi dasar (aritmatika) dalam matematika akan selalumenggunakan tanda-tanda pemisah atau notasi dari kelas satu sampai kesekolah lanjutan. Oleh karena itu anak didik harus memahami himpunan yangmeliputi bilangan dan lambang bilangan. Matematika yang merupakan matapelajaran di sekolah sampai saat ini masih di anggap sebagai mata pelajaranyang rumit, sulit dan umumnya sangat ditakuti oleh siswa. Sedangkanmatematika merupakan ilmu yang sangat diperlukan dalam kehidupanmanusia sesuai dengan pendapat E.T. Russefendi (1989:527), atematikadapatmeningkatkan kemampuan berpikir logis, tepat dan pemahaman ruang”.Dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu bentuk pengajarandimana siswa dapat bertukar informasi, pendapat dan unsur-unsurpengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertianbersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topikyang sedang dibahas (R. Ibrahim, Nana Syaodih, 1996 : 106). Kenyataanyamasih banyak dijumpai dilapangan dimana dalam pengajaran matematikalebih cenderung menggunakan metode ceramah. Dengan demikian siswahanya dijejali konsep yang monoton dan bukan belajar dari konsep mengenaipembelajaran yang menyenangkan.1

2Guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan yang berhadapanlangsung dengan siswa, memegang peranan penting dalam keberhasilanbelajar mengajar. Seni mengajar seorang guru, pemilihan metode,penggunaan pendekatan dan pemilihan sarana pembelajaran yang tepat akanmampu menentukan ketercapaian sasaran tujuan pembelajaran. Begitubanyak metode maupun pendekatan yang dapat dipilih guru dalam prosespembelajaran di kelas. Seperti halnya metode yang dipakai padapembelajaran pokok bahasan bilangan, khususnya bilangan bulat contohnyaadalah metode garis bilangan, metode jarimatika, metode batang napier,metode trachtenberg dan masih banyak metode lainnya yang bisa membantudalam pembelajaran ini.Sebuah metode tidak dapat digunakan untuk semua materi pengajaran,melainkan hanya cocok pada materi-materi tertentu saja. Untuk itulah dituntutkepekaan dan kearifan seorang guru sebagai sumber manager kelas sertapenelitian yang terus menerus dalam menentukan pilihan maupun pendekatanyang tepat. Salah satu metode mengajar yang digunakan oleh seorang gurupada pokok bahasanbilangan bulat subperkaliandalam rangkamenumbuhkan dan memberi motivasi kepada siswa agar belajar dengan aktif,kreatif, bergembira dan menyenangkan adalah Metode Trachtenberg.Salah satu materi yang dipelajari pada pendidikan sekolah dasarmaupun sekolah menengah pertama adalah bilangan. Diantaranya bilanganasli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan riil dan bilangan pecahan. Olehkarena hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitianeksperimen tentang Metode Trachtenberg yang diterapkan pada materi pokok

3bahasan bilangan bulat sub perkalian dengan harapan metode tersebut siswalebih aktif belajar dan merasa tertantang untuk meningkatkan belajar yangbaik maupun inisiatif dan berani bertanggung jawab.Kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar matematika salah satupenyebabnya adalah perasaan yang kurang menyenangkan dan kurangkomunikatif dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu pengambilanmetode trachtenberg pada pembelajaran bilangan bulat ini diharapkan bisamembantu mempermudah dalam pembelajaran. karena pada hakikatnyaproses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara siswa dan guru,siswa sebagai komunikan dan guru sebagai komunikator.Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa dan guru di MTsNurul Huda Timbang Kabupaten Kuningan, diketahui bahwa mata pelajaranmatematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan kurangdisenangi siswa. Diketahui juga bahwa kondisi pembelajaran matematika disekolah saat ini sebagian besar masih bersifat konvensional yang masihmonoton menggunakan cara-cara biasa. Akibatnya siswa kurang terlatihdalam menyajikan atau menjawab suatu permasalahan yang diberikan saianmatematika. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya perbaikan prosespembelajaran matematika. Selain itu masih banyak masalah-masalah dalamproses pembelajaran matematika khususnya pada materi operasi bilanganbulat.Dalam mengerjakan suatu soal pada pelajaran matematika yangdisajikan untuk sejumlah siswa adakalanya tidak dapat dipecahkan oleh

4siswa. Hal ini dikarenakan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan yangmereka miliki untuk memecahkan masalah tersebut masing-masing tidaksama. Dalam hal ini, pendidik perlu memfasilitasi siswa untuk sampai padatujuan yang dimaksud. Saat memfasilitasi, pendidik harus memediasi dengancermat dan bertanya untuk memfasilitasi konsep kunci atau prinsip maupunteori. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara penulis dengan beberapaorang guru di MTs Nurul Huda Desa Timbang Kecamatan CigandamekarKabupaten Kuningan yang mengatakan bahwa siswa belum terbiasa denganmetode-metode atau cara-cara cepat dalam menjawab soal-soal matematikayang disajikan, sehingga dalam pelaksanaannya masih harus memerlukanbantuan guru sebagai fasilitator.Matematika yang dipelajari selalu dimulai dengan dasar berhitungmeliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat dan akar.Menurut Saptaroni dalam tulisannya yang berjudul Sebetulnya “MatematikaItu Mudah” mengatakan matematika mempunyai jenjang dan aturanpemahaman yang jelas. Misalnya siswa kelas VIII SMP akan mengalamikesulitan mempelajari matematika pelajaran kelas IX SMP, jika materipelajaran dikelas VIII SMP tidak dikuasai dengan baik. Sebagai contohmateri pelajaran perkalian dan pembagian pada kelas VII SMP tidak dapatdimengerti dengan baik bila siswa-siswa belum memahami materipenjumlahan dan pengurangan yang sudah diajarkan dikelas/sekolahsebelumnya, karena perkalian itu adalah penjumlahan yang berulang.Sehingga penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta dasardasar perhitungan yang lain harus dipelajari siswa dengan baik.

5Berdasarkan hasil wawancara pada guru dan murid MTs Nurul HudaTimbang sehingga penulis merasa tertarik untuk meneliti skripsi yangberjudul “Korelasi Antara Penerapan Metode Trachtenberg dengan HasilBelajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat DalamBidang Studi Matematika”.B. Perumusan MasalahDalam perumusan masalah, penulis membagi dalam tiga bagian yaitu :1.Identifikasi Masalaha.Wilayah penelitianWilayah kajian dalam penelitian ini adalah metode pembelajaranyaitu tentang Penggunaan Metode Trachtenberg yang dapatmembantu siswa dalam memahami materi berhitung pada pokokbahasan operasi bilangan bulat perkalian.b. Pendekatan PenelitianPendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan empirikyaitu dengan mengkaji data lapangan sebagai sumber pemecahanmasalah.c.Jenis MasalahJenis masalah dalam penelitian ini adalah korelasional yaitu untukmengetahui seberapa besar Korelasi Antara Metode Trachtenbergterhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Nurul HudaTimbang kabupaten Kuningan.

62.Pembatasan Masalah.Untuk lebih memperjelas arah permasalahan yang diteliti, makapenulis membatasi masalah sebagai berikut :a.Penelitian dilakukan di kelas VII MTs Nurul Huda Timbangkecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan.b.Materi yang diberikan adalah pada pokok bahasan bilangan bulat subbab perkalian.c.Variabel bebas (Dependent) sebagai variabel X yaitu Respon Siswaterhadap penggunaan Metode Trachtenberg pada pokok bahasanbilangan bulat perkalian.d.Variabel terikat (Independent) sebagai variabel Y yaitu hasil belajar(Achievement) matematika siswa pada pokok bahasan bilangan bulat.3.Pertanyaan penelitianUntuk mempermudah dan terfokusnya permasalahan maka daimbilpertanyaan penelitian sebagai berikut:1. gunakan Metode Trachtenberg kelas VII MTs Nurul Huda DesaTimbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan?2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasanbilangan bulat perkalian di MTs Nurul Huda Desa TimbangKecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan?3. Apakah terdapat korelasi antara Metode Trachtenberg terhadap hasilbelajar matematika siswa pada pokok bahasan bilangan bulat

7perkalian dalam bidang studi matematika siswa di MTs Nurul HudaDesa Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan?C. Tujuan PenelitianSesuai dengan perumusan masalah maka penelitian ini bertujuan:1. Trachtenberg pada pokok bahasan bilangan bulat di kelas VII MTs NurulHuda Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan.2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasanbilangan bulat di MTs Nurul Huda Desa Timbang KecamatanCigandamekar Kabupaten Kuningan.3. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara Metode Trachtenbergterhadap hasil belajar matematika siswa di MTs Nurul Huda DesaTimbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan.D. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semuapihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung demi meningkatkankualitas pendidikan pada umumnya dan sebagai salah satu alternatifpembelajaran matematika pada khususnya. Adapun manfaat dari penelitianini adalah sebagai berikut :1. Bagi siswaDapat meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soalperkalian sehingga hasil belajarnya dapat meningkat

82. Bagi guruSebagai bahan informasi tentang penggunaan Metode Trachtenberg dalammempermudah penyelesaian soal-soal perkalian serta untuk memperluaspengetahuan dan wawasan mengenai metode pembelajaran yangdigunakan dalam pembelajaran matematika.3. Bagi sekolahMenjadi bahan masukan positif dalam rangka perbaikan kualitaspembelajaran matematika serta memberikan kesempatan seluas-luanyakepada guru untuk menggunakan metode pembelajaran matematika yangdianggap efektif untuk disajikan sesuai dengan bentuk materi yangdisampaikan sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.E. Kerangka PemikiranMatematika merupakan pengetahuan terpenting untuk sains danteknologi yang sangat perlu bagi pembangunan di bidang pendidikan. Dalampendidikan, matematika merupakan pengetahuan dasar yang diperlukan olehsiswa untuk menunjang keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikanke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan matematika diperlukan oleh semuaorang dalam kehidupan sehari-hari.Oleh karena pentingnya matematika, maka sangat diharapkan siswasekolah menengah untuk menguasai pelajaran matematika karena pada masaini siswa belajar untuk lebih dewasa. Mata pelajaran matematika perludiberikan kepada semua siswa mulai dari siswa sekolah dasar, untuk

9membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritisdan kreatif serta kemampuan bekerja ukmenyelesaikan atau mengerjakan soal perkalian tanpa menggunakan daftarperkalian yang dihafal dan dikuasai adalah dengan menggunakan MetodeTrachtenberg. Metode ini ditemukan oleh seorang ahli dalam matematikayaitu Jackow yang kemudian diberi nama dengan namanya sendiri.Metode cepat matematika dasar Trachtenberg atau dikenal denganMetode Trachtenberg, salah satu penggunaannya untuk menyelesaikan soalperkalian. Dalam penggunaannya siswa hanya perlu menghafal, mengetahuidan memahami kaidah-kaidah yang telah diciptakan dan tidak perlumenggunakan daftar perkalian dasar (Cutller dkk,1995:7).Daftar perkalian dasar masih diperlukan dan tidak pernah dikatakanbahwa penggunaan daftar tidak boleh digunakan dalam penyelesaian soalsoal perkalian. Siswa-siswa mengenal baik daftar perkalian dan bahkansangat baik dalam menggunakannya. Akan tetapi denganMetodeTrachtenberg, hasil penyelesaian soal-soal perkalian dasar dapat diperolehtanpa menggunakan daftar perkalian dasar dan waktu yang dibutuhkan punlebih cepat dibandingkan dengan penyelesaian soal-soal perkalian yangbergantung pada penguasaan daftar perkalian dasar. Ini sesuai denganpendapat Cutller (1995:7) mengatakan perhitungan matematika denganmengunakan Metode Trachtenberg dapat diselesaikan dalam waktu 30%lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan metode konvensioanl.

10Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang sengaja diciptakanyang merupakan perpaduan antara guru dan siswa dalam interaksi edukatifdengan memanfaatkan materi sebagai mediumnya. Siswa adalah sebagaisubjek dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena inti dari prosespengajaran adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai tujuanpengajaran. Hal ini akan terjadi apabila anak didik berusaha secara maksimaldan aktif dalam proses pengajaran.Belajar merupakan suatu aktivitas mental psikis yang berlangsungdalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahandalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Sehinggapenyampaian materi pelajaran akan lebih efektif jika siswa tidak hanyamendengar, tetapi juga dapat memecahkan suatu permasalahan pelajaran yangbisa diatasi dengan cepat. Dalam Metode Trachtenberg dimana siswa bisameyelesaikan soal-soal tentang operasi hitung bilangan bulat denganmenggunakan cara-cara atau penyampaian yang berbeda dengan biasanya.Salah satu metode yang dipergunakan oleh seorang guru untuk dapatmembangkitkan gairah siswa dalam belajar dan mampu memecahkanpersoalan dengan cepat adalah Metode Trachtenberg.Tujuan belajar di kelas adalah tercapainya hasil belajar yang baik. Hasilbelajar adalah perubahan tingkah laku siswa yang dapat diamati dengan sifatsifat dan tanda-tanda tingkah laku yang dipelajari dalam bentuk perubahanketerampilan, konsep-konsep dan dalam bentuk sikap (Catharina Tri Anna,2004 : 4-5).

11Guru dan siswa sama-sama bertanggung jawab dalam pencapaian aspekkemampuan yang tertuang dalam proses belajar. Sehingga dalam kegiatanbelajar mengajar guru hendaknya merencanakan dan menentukan tujuanbelajar serta aspek-aspek apa saja yang diharapkan dalam pencapaian hasilbelajar. Tujuan ini dirumuskan dalam pembelajaran umum atau khusus yangakan membantu guru dalam mengarahkan kegiatan belajar mengajar menujutujuan belajar yang berupa hasil belajar yang dicapai.Suatu masalah atau soal-soal yang disajikan untuk sejumlah siswaseringkali tidak dapat dipecahkan oleh siswa. Hal ini dikarenakanpengetahuan, pemahaman dan kemampuan yang mereka miliki untukmemecahkan masalah atau soal-soal tersebut masing-masing tidak sama.Dalam hal ini, pendidik perlu memfasilitasi siswa untuk sampai pada tujuanbelajar yang dimaksud. Saat memfasilitasi, pendidik harus memediasi denganpenuh teliti dan bertanya untuk memfasilitasi konsep kunci atau prinsipmaupun teori.Dari kerangka diatas, maka dapat disimpulkan ke dalam kerangkaberfikir yang menunjukan dua variabel yaitu penerapan Metode Trachtenberg(variabel x) dan hasil belajar matematika siswa (variabel y) dan dapat digambarkan dalam skema berikut :XYKeterangan :X : penerapan Metode TrachtenbergY : hasil belajar matematika siswa pada operasi bilangan bulat

12: garis yang menggambarkan hubungan perlakuan terhadap subjekyang dijadikan sampel.F. Hipotesis PenelitianHipotesis adalah dugaan sementara tentang hasil dari suatu penelitian(Turmudi dan Sri Harini, 2008 : 20). Sedangkan hipotesis menurut Sugiyono(2007:224) adalah “Sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalahpenelitian”. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar (salah), karenanyaperlu diadakan penelitian sebelum hipotesis diterima atau ditolak.Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat dirumuskan hipotesisnyabahwa, “Jika Penggunaan Metode Trachtenberg diterapkan dengan baik,maka hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan bilangan bulat subbab perkalian dapat meningkat”. Hipotesis ini kemudian dirumuskan dalambentuk hipotesa kerja sebagai berikut :Ha : Terdapat korelasi yang signifikan antara penggunaan MetodeTrachtenberg pada pokok bahasan bilangan bulat.Dalam statistika kita mengenal dua macam hipótesis, yaitu hipótesis nol(Ho) dan hipótesis alternatif (Ha). Hipótesis nol (Ho) merupakan suatupegangan sementara, sehingga memungkinkan kita untuk memutuskanapakah sesuatu yang akan kita uji masih menspesifikasikan menerima Hoatau tidak. Hipótesis alternatif (Ha) di lain pihak merupakan alternatif dariHo, yaitu keputusan apa yang harus kita tentukan bila apa yang kita uji tidak

13sebagaimana yang kita spesifikasikan oleh Ho. (Turmudi dan Sri Harini,2008:247).Tujuan pengujian hipótesis adalah memilih salah satu dari dua hipótesistersebut. Pengujian hipótesis berdasarkan sifat saling asing (mutuallyexclusive), artinya jika satu hipótesis ditolak maka hipótesis lainnya diterima.(Turmudi dan Sri Harini, 2008:247).Kriteria penolakan atau penerimaan hipótesis adalah Ho diterima jikathitung t (1-1 2α) pada taraf nyata α 0,001 dan tolak Ho dan terima Ha jikathitung t (1-1 2α). Jika hasil perhitungan statistik korelasi menunjukan bahwarxy rtabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya jika rxy rtabel maka Hoditerima dan Ha ditolak.

DAFTAR PUSTAKAAhmadi, Abu. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.Ali, Muhammad. 2002. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : SinarBaru Alge Sindo.Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka Cipta.Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Grafindo Persada.Catarina Tri Anni, 2004. Psikologi Belajar., Semarang : UPT MKK UNNES.Ipin, Arifin. 2008. SKRIPSI : Pembelajaran Multimedia Berbasis MakromediaFlash MX 2004 Menggunakan Aplokasi Software Misi Bio Pada Sub BabPokok Bahasan Sistem Saraf Di Kelas XI IPA SMAN Jatiwangi.Cirebon :IAIN Cirebon.Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Ja

IKHTISAR SYAEFUL MA'RIF: "KORELASI ANTARA PENERAPAN METODE TRACHTENBERG DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT DALAM BIDANG STUDI MATEMATIKA" Belajar dalam prosesnya lebih ditekankan pada keaktifan siswa

Related Documents:

Asumsi yang harus dipenuhi pada Analisis Faktor Oleh karena prinsip utama Analisis Faktor adalah korelasi, maka asumsi-asumsi terkait dengan korelasi: 1. Besar KORELASI atau korelasi antar independen variabel harus cukup kuat, di atas 0,5. 2. Besar Korelasi Parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap tetap variabel yang lain, justru .

korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan narasi . program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah jurusan pendidikan madrasah fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan institut agama islam negeri purwokerto 2016 . ii. iii. iv. v korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan narasi .

KORELASI ANTARA BIMBINGAN PRANIKAH DI KUA . Fakultas/Prodi : Syari’ah dan Hukum/Studi Hukum Keluarga Judul : Korelasi Antara Bimbingan Pranikah di KUA dengan Perceraian di Kabupaten Nagan Raya . kurangnya pendidikan dan pemahaman agama bagi masyarakat yang telah menikah. Kemudian, bimbingan pranikah yang telah dilakukan oleh KUA

KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PENDIDIKAN . NPM: 1611010571 Jurusan: Pendidikan Agama Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1441 H / 2020 M . KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP . sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Semoga Allah yang Maha .

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

7. Metode Exstended Quadratic Interior Point (EQIP) Sama dengan metode Karmakar, metode EQIP merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier. Metode EQIP adalah metode deterministik yang merupakan pengembangan metode Karmakar. Metode EQIP dikembangakan oleh James A. Momoh. Metode EQIP bisa digunakan untuk

0,287 0,266, (2) terdapat korelasi yang signifikan antara pemahaman ilmu Tajwid terhadap hasil belajar Al-Qur’an hadits siswa dengan hasil sig. sebesar 0,000 0,05 dan r hitung 0,528 0,266, (3) terdapat korelasi antara variabel kemampuan membaca Al-Qur’an dan pemahaman ilmu

a group level, or would be more usefully reported at business segment level. In some instances it may be more appropriate to report separately KPIs for each business segment if the process of aggregation renders the output meaningless. For example it is clearly more informative to report a retail business segment separately rather than combining it with a personal fi nancial services segment .