Penanaman Nilai-nilai Religius Pada Peserta Didik Di Smpit Insan Mulia .

1y ago
40 Views
2 Downloads
2.25 MB
60 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Brenna Zink
Transcription

PENANAMAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA PESERTA DIDIK DI SMPITINSAN MULIA BOARDING SCHOOL PRINGSEWUTESISDiajukan Kepada Program PascasarjanaUniversitas Islam Negeri Raden Intan LampungGuna Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan TesisOleh:SITI UMI KULSUMNPM: 1886108057PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPASCASARJANA UIN RADEN INTAN LAMPUNG1442H/2020M

PENANAMAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA PESERTA DIDIK DI SMPITINSAN MULIA BOARDING SCHOOL PRINGSEWUABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh peneliti yang merasa tertarik pada suasanareligius di SMPIT Insan Mulia Boarding School Pringsewu. Hal tersebut dibuktikandengan perilaku peserta didik yang sangat menjaga etika pergaulan antar lawan jenis,berbusana islami, bersikap sopan dan santun pada guru, aktivitas kegiatan sholatberjamaah serta kegiatan keagamaan lainnya. SMPIT Insan Mulia Boarding SchoolPringsewu menerapkan program penanaman nilai-nilai religius pada peserta didikdengan mengadopsi nilai-nilai pesantren. Sekolah meyakini pendidikan pesantrendapat membentuk karakter peserta didik yang religius. Oleh karena itu, penelitian inibertujuan untuk mengetahui yaitu 1) Implementasi penanaman nilai-nilai religiuspeserta didik di SMPIT Insan Mulia Boarding School Pringsewu. 2) Dampakpenanaman nilai-nilai religius peserta didik di SMPIT Insan Mulia Boarding SchoolPringsewu.Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan bersifat kualitatif. SMPITInsan Mulia Boarding School Pringsewu sebagai sumber data untuk penelitian studyyang dilakukan. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara,observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah pendekatandeskriptif kualitatif, metode analisis data yang digunakan dengan tiga langkah analisisdata kualitatif, yaitu: reduction data, display data, dan verifikasi data. Uji keabsahandata dengan menggunakan triangulasi.Penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai religius pada pesertadidik di SMPIT Insan Mulia Boarding School Pringsewu yaitu melalui programprogram kegiatan keagamaan di sekolah. Hasil implementasi penanaman nilai-nilaireligius pada peserta didik dengan mengunakan metode pembiasaan, keteladanan,pengawasan, nasihat dan metode hukuman. Nilai-nilai religius yang ditanamkanmeliputi nilai keimanan, kejujuran, kedisiplinan, saling menghormati, tanggungjawab, dan kasih sayang. Penelitian ini juga ditemukan faktor penghambat dalampenanaman nilai-nilai religius, seperti: berkurangnya semangat peserta didik,kesulitan guru dalam pemantauan dan pengawasan peserta didik, kuranganyaketeladanan orang tua. Sedangkan faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilaireligius, seperti: Program kegiatan harian sekolah, peraturan atau tata tertib yangdibuat sekolah. Peran aktif guru serta orang tua dalam penanaman nilai-nilai religiusberdampak pada terbiasanya peserta didik melaksanakan Ibadah dan kegiatankeagamaan lainnya. Implementasi penanaman nilai-nilai religius pada peserta didikmelalui metode yang digunakan dan program-program kegiatan keagamaan disekolah yang mengadopsi nilai-nilai pesantren berdampak pada terbetuknya karakterpeserta didik yang religius.Kata Kunci: Penanaman, Nilai Religius, Nilai Pesantrenii

1INCULCATING RELIGIOUS VALUES IN STUDENTS AT SMPIT INSANMULIA BOARDING SCHOOL PRINGSEWUABSTRACTThis research was motivated by researchers who were interested in thereligious atmosphere at SMPIT Insan Mulia Boarding School Pringsewu. This isevidenced by the behavior of students who strictly maintain the ethics of intercoursebetween the opposite sex, dress in Islamic clothing, be polite and polite to teachers,activities of congregational prayer activities and other religious activities. SMPITInsan Mulia Boarding School Pringsewu implements a program of inculcatingreligious values in students by adopting Islamic boarding school values. The schoolbelieves that pesantren education can shape the character of religious students.Therefore, this study aims to determine, namely 1) Implementation of inculcating thereligious values of students at SMPIT Insan Mulia Boarding School Pringsewu. 2)The impact of inculcating students' religious values at SMPIT Insan Mulia BoardingSchool Pringsewu.This research is included in qualitative field research. SMPIT Insan MuliaBoarding School Pringsewu as a source of data for the research studies conducted.Methods of data collection using interviews, observation, and documentation. Thedata analysis used was a qualitative descriptive approach, the data analysis methodused was three steps of qualitative data analysis, namely: data reduction, data display,and data verification. Test the validity of the data using triangulation.Research shows that the inculcation of religious values in students at SMPITInsan Mulia Boarding School Pringsewu is through religious activity programs inschools. The results of the implementation of inculcating religious values in studentsby using the method of habituation, exemplary, supervision, advice and methods ofpunishment. The religious values that are implanted include the values of faith,honesty, discipline, mutual respect, responsibility, and compassion. This study alsofound inhibiting factors in the cultivation of religious values, such as: reducedenthusiasm of students, difficulty teachers in monitoring and supervising students,lack of parental exemplary. While the supporting factors in the cultivation of religiousvalues, such as: the school's daily activity program, regulations or rules made by theschool. The active role of teachers and parents in instilling religious values has animpact on the habit of students carrying out worship and other religious activities.The implementation of inculcating religious values in students through the methodsused and religious activity programs in schools that adopt the values of the pesantrenhas an impact on the formation of the character of students religiosity.Keywords: Planting, Religious Value, Islamic Boarding School Value

viiMOTTO Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman dan berilmu di antaramubeberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.(Q.S Al-Mujadilah: 11)

viiiPERNYATAAN ORISINALITAS/KEASLIANYang bertanda tangan dibawah ini:Nama: SITI UMI KULSUMNPM: 1886108057Program Studi: Ilmu Pendidikan Agama IslamMenyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul ImplementasiPenanaman Nilai-nilai Religius pada Peserta Didik di SMPIT Insan Mulia BoardingSchool Pringsewu adalah benar karya asli saya, kecuali yang disebutkan sumbernya.Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.Demikian surat penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.Bandar Lampung,Yang MenyatakanSiti Umi KulsumMaret 2021

ixKATA PENGANTAR بسم هلال الرحمن الرحيم Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikannikmat, Ilmu pengetahuan, kemudahan dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan tesis ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada NabiMuhammad SAW. yang kita harapkan syafa‟atnya nanti dihari akhir.Dalam proses penyelesaian tesis ini, penulis mendapat bantuan dari berbagaipihak baik berupa bantuan materil maupun dukungan moril. Pada kesempatan ini,penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantudalam penyelesaian tesis ini. Dengan segala kerendahan hati penulis ucapanterimakasih kepada:1. Bapak Prof. Dr. H. Idham Khalid, M. Ag, selaku Direktur Pascasarjana UINRaden Intan Lampung.2. Bapak Dr. H. M. Akmansyah, M. A., selaku Ketua Prodi PAI Pascasarjana UINRaden Intan Lampung dan selaku Pembimbing II yang telah memberikanbimbingan dan arahan kepada penulis dengan ikhlas dan sabar hingga akhirpenyusunan tesis ini.3. Bapak Dr. H. Jamal Fakhri, M. Ag selaku Pembimbing I yang telah memberikanbimbingan dan arahan kepada penulis dengan ikhlas dan sabar hingga akhirpenyusunan tesis ini.4. Ibu Dr. Sovia Mas Ayu, M. A., selaku Sekretaris Prodi PAI Pascasarjana UINRaden Intan Lampung.5. Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung khususnya kepadaBapak dan Ibu Dosen Pendidikan Agama Islam yang telah mendidik sertamemberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.6. Himpunan Mahasiswa Pascasarjana PAI Angkatan 2018 dan Almamaterkutercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, tempat menempuh studi

xdan menimba ilmu pengetahuan, semoga menjadi Perguruan Tinggi yang lebihbaik kedepannya.7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah berjasamembantu baik secara moril maupun materil dalam penyelesaian tesis.Penulis berharap kepada Allah SWT semoga apa yang telah mereka berikandengan segala kemudahan dan keikhlasannya akan menjadikan pahala dan amal yangbarokah serta mendapat kemudahan dari Allah SWT. Amin.Tesis dengan judul “Implementasi Penanaman Nilai-nilai Religius pada PesertaDidik di SMPIT Insan Mulia Boarding School Pringsewu”. Penulis menyadari masihbanyak kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalamanyang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saranyang sifatnya membangun dari semua pembaca. Akhirnya penulis memohon Taufikdan Hidayah kepada Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.AamiinBandar Lampung,Penulis,SITI UMI KULSUMNPM.18861080572020

viiDAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL . iABSTRAK . iiHALAMAN PERSETUJUAN. iiiMOTTO . ivLEMBAR PERNYATAAN . vKATA PENGANTAR . viDAFTAR ISI . viiDAFTAR TABEL. viiiDAFTAR LAMPIRAN . ixDAFTAR GAMBAR . xBAB I PENDAHULUAN . 1A.B.C.D.Latar Belakang Masalah .Fokus dan Subfokus Penelitian .Rumusan Masalah .Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .1889BAB II KAJIAN TEORITIK . 11A. Penanaman Nilai-Nilai Religius . 111. Penanaman Nilai .2. Pengertian Religius .3. Nilai-nilai Religius .4. Dimensi-demensi Religius .5. Ciri-ciri Pribadi Religius .6. Metode Penanaman Nilai-nilai Religius .7. Tujuan Penanaman Nilai Religius .8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religius .B. Penelitian Terdahulu .111416212325384040BAB III METODE PENELITIAN . 43A.B.C.D.Metode Penelitian .Tempat dan Waktu Penelitian .Data dan Sumber Data .Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data .43454650

viiiE. Teknik Analisis Data . 53F. Pemeriksaan Keabsaan Data . 55BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 58A. Gambaran Umum Tentang Latar Penelitian . 58B. Temuan Penelitian . 761. Implementasi Penanaman Nilai-nilai Religius . 76a. Nilai-nilai Religius yang ditanamakan . 76b. Metode Penanaman Nilai-nilai Religius . 92c. Faktor penghambat dan pendukung Penanaman Nilai-nilaiReligius . 1022. Dampak Penanaman Nilai-nilai Religius . 104a. Terbiasa melaksanakan Ibadah . 105b. Peduli sosial . 106c. Sopan, satun dan ramah. 107d. Toleransi,. 107e. Jujur, semangat dalam belajar . 108f. Toleransi. 109C. Hasil Analisis Penelitian . 110A. Analisis Implementasi Penanaman Nilai-nilai Religius. 110a. Analisis Metode Penanaman Nilai-nilai Religius . 116b. Analisis Nilai-nilai Religius yang ditanamakan . 119c. Analisis Faktor penghambat dan pendukung ImplementasiPenanaman Nilai-nilai Religius. 123B. Analisis Dampak Penanaman Nilai-nilai Religius . 125BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . 127A. Kesimpulan . 127B. Rekomendasi . 129C. Penutup . 130DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANRIWAYAT HIDUP PENULIS

viiiDAFTAR TABELTabel 1 Keadaan Siswa . 68Tabel 2 Keadaan Pendidik . 70Tabel 3 Nama-Nama Pendidik . 71Tabel 4 Keadaan sarana dan prasarana . 74Tabel 5 Kegiatan harian peserta didik . 79viii

ixDAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Pedoman ObservasiLampiran 2 Pedoman WawancaraLampiran 3 Hasil ObservasiLampiran 4 Hasil WawancaraLampiran 5 Surat Izin PenelitianLampiran 6 Surat Keterangan PenelitianLampiran 7 Riwayat Hidupix

xDAFTAR GAMBARGamar 1 Foto SMPIT IMBOSGamar 2 Foto Kegiata Halaqoh/KajianGamar 3 Foto Membaca dan menghafal Al-Qur’anGamar 4 Foto Papan Kata MotivasiGamar 5 Foto Proses Wawancarax

1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPembentuk karakter atau akhlak dalam kemajuan tekhnologi modernmerupakan suatu hal yang sangat penting, mengingat kemerosotan akhlak yangsering terjadi di akhir-akhir ini. Kemajuan tekhnologi yang semakin pesatmenimbulkan berbagai dampak positif tetapi disisi lain juga menimbulkandampak yang negatif bagi kemajuan peradaban. Kemerosotan akhlak tidak hanyaterjadi pada orang dewasa saja, akan tetapi kemerosotan akhlak tersebut jugaterjadi pada anak-anak sampai tingkat remaja.Banyaknya keluhan dari orang tua, ahli pendidikan, serta orang-orangyang berkecimpung dalam dunia pendidikan agama dan sosial, terkait dengankemerosotan akhlak yang dilakukan peserta didik. Pembahasan akhlak jugamenjadi pembahasan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, karena suatupembelajaran dikatakan berhasil jika terdapat perubahan yang positif setelahmelakukan kegiatan belajar. Perubahan tersebut bukan hanya pada aspekpengetahuannya (kognitif) saja, melainkan aspek moral atau akhlak (afektif)sebagai bentuk tindakan dari proses belajar.1Pendidikan merupakan proses dalam membentuk manusia untuk memilikitaraf kemanusiaanya (humanisasi). Pendidikan bertujuan tidak sekedar proses alihbudaya atau alih ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) tetapi juga sekaligussebagai proses alih nilai (transfer of value).2 Artinya bahwa pendidikan, disamping proses pertalian dan transmisi, juga berkenaan dengan prosesperkembangan dan pembentukan kepribadian atau karakter masyarakat Indonesia.Dalam rangka internalisasi nilai-nilai budi pekerti kepada peserta didik, makaperlu adanya optimalisasi pendidikan. Perlu disadari bahwa fungsi pendidikannasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta1Armai arif, pengantar ilmu dan metodologi pendidikan islam, (Jakarta:Ciputat Pers,2002). hal. 32Wibowo Agus, Pendidikan karakter berbasis sastra, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2013) hal. 2

2peradaban suatu bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakulkarimah, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.3Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang bernilai, karena yang palingpenting di dunia ini adalah nilai moral (akhlak) manusia. Secara garis besar nilaidibagi dalam dua kelompok yaitu nilai nurani (values of being) dan nilai-nilaimemberi (values of giving). Nilai-nilai nurani adalah nilai yang ada dalam dirimanusia yang kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara kitamemperlakukan orang lain, seperti nilai kejujuran, keberanian, cintai damai,keandalan diri, potensi diri, disiplin, tahu batas, kemurnian dan kesesuaian.Sedangkan nilai-nilai memberi adalah nilai yang perlu dipraktekan atau diberikankepada orang lain yang kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan. Nilainilai tersebut adalah setia, dapat dipercaya, hormat, cinta, kasih sayang, peka,tidak egois, baik hati, ramah, adil dan murah hati.4Nilai-nilai tersebut di atas sangat bermakna dan dapat dipraktekkan ketikanilai-nilai itu dihidupkan melalui pendidikan nilai. Oleh karena itu pendidikannilai bukanlah kurikulum tersendiri tetapi mencakup seluruh proses pendidikan,disebabkan pendidikan nilai adalah ruh pendidikan itu sendiri. Jadi dimanapundiajarkan tentang pendidikan maka nilai akan muncul dengan sendirinya.Pendidikan nilai agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupanmanusia. Agama menjadi pedoman bagi umat manusia sebagai upayamewujudkan kehidupan yang bermakna. Pentingnya peranan agama bagikehidupan umat manusia harus disadari secara utuh bahwa internalisasi nilai-nilaiagama dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadikan setiap pribadi menujusebuah keniscayaan, hal ini dapat ditempuh melalui pendidikan baik pendidikandi lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.3Redakasi Sinar Grafika, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, UU RI No. 20,(Jakarta: Sinar Grafika, 2003), hal. 54Zeim Al-Mubarak, Membumikan pendidikan nilai, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 7

3Namun, penanaman nilai dalam pendidikan sangat bervariasi tergantungpada lembaga pendidikan yang merancang nilai apa saja yang ingin ditanamkan.Dikarenakan sebuah pendidikan memiliki visi dan misi sendiri yang ingin dicapaidalam diri manusia maupun lembaga pendidikan. Melalui pendidikan diharapkandapat menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa,dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan,khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat.Saat ini, dunia pendidikan dihadapi dengan arus globalisasi danperkembangan tekhnologi yang signifikan dampaknya dapat dirasakan. Beberapakenakalan remaja yang sering timbul di sekolah antara lain: membolos (karenamalas sekolah, takut dengan tugas sekolah yang belum mereka kerjakan, takutdengan guru, takut dengan teman, ingin melihat gambar atau film porno),merokok, minum-minuman keras, narkoba, perkelahian atau tawuran antar teman,memalak/menarget teman, mengoleksi bermain playstation atau internet, inginmencoba apa yang baru mereka ketahui seperti gambar/film porno yang akhirnyamereka ingin mempraktekkannya, pelecehan seksual, pencurian, dan sebagainya. 5Berdasarkan beberapa peristiwa yang terjadi dewasa ini sepertinya masihbanyak dan semakin banyak anak di dunia yang juga menjadi korban kekerasan,masalah-masalah sosial, yang semakin meningkat dan kurangnya sikap salingmenghargai antar manusia dan terhadap lingkungan sekitar. Para orang tua danpengajar di banyak negara meminta bantuan untuk mengubah kondisi yangmemprihatinkan ini. Serta akhirnya banyak dari mereka percaya bahwa bagiandari solusinya adalah dengan menghidupkan pendidikan nilai.Bertumpu pada realita bahwa pendidikan karakter menjadi solusi dalammembentuk manusia yang religius, tangguh, kompetitif dan berakhlak mulia,maka perlu adanya pengaplikasian pendidikan karakter dalam sebuah lembagapendidikan. Menjadi sebuah keharusan bagi lembaga pendidikan dalammelaksanakan pendidikan karakter untuk membentuk etika dan moral yang baik.5Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah, (Malang: UIN-Maliki Press,2009), hal.6

4Tak terkecuali, semua lembaga pendidikan di Indonesia beramai-ramai berusahauntuk menanamkan nilai-nilai pembentuk karakter kepada semua peserta didik.Penanaman nilai-nilai dalam membentuk karakter merupakan salah satucara dalam membentuk karakter yang religius. Proses ini memang telah banyaktersebar, akan tetapi perlu pengkajian lebih lanjut terhadap lembaga pendidikanyang terkait untuk melihat bagaimana keberlangsungan penanaman nilai-nilaitersebut.Penanaman nilai- nilai religius merupakan hal penting yang harusdilakukan untuk menanggulangi dan mengatasi berbagai hal diatas. Sikap religiusdapat dipahami sebagai suatu tindakan yang didasari oleh dasar kepercayaanterhadap nilai-nilai kebenaran yang diyakininya. Kesadaran ini muncul dariproduk pemikiran secara teratur, mendalam dan penuh penghayatan.6 MenurutSusilaningsih dalam Amin Abdullah, religiusitas atau rasa agama merupakankristal nilai agama (religious conscience) dalam diri yang terdalam dari seseorangyang merupakan produk dari internalisasi nilai-nilai agama yang dirancang olehlingkungannya.7Sikap religius merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorangyang mendorong sisi orang untuk bertingkah laku yang berkaitan dengan agama.Religius terbentuk karena konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagaikomponen perasaan terhadap komponen sebagai perilaku beragama.8Manusia yang beriman dan berakhlak mulia diharapkan mampu landuniaini.Tujuan dari penanaman nilai-nilai relgius yaitu untuk meningkatkan keyakinan,pemahaman penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam,sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada AllahSWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bemasyarakat, berbangsa6Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam : Upaya Pembentukan Pemikiran danKepribadian Muslim, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011), hal.97Amin Abdullah,dkk., Metodologi Penelitian Agama Pendekatan Multidisipliner,(Yogyakarta : Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga, 2006), hal.888Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta : Kalam Mulia, 2007), hal.97-98

5dan bernegara, serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebihtinggi.9Sebagaimana diisyaratkan Allah dalam firmannya Q.S Al-Baqarah ayat 30 :َٰٓٗۖۡ ض ۡ َخلِي َفة ۡ َقالُ َٰٓو ْا ۡأَ َتج َع ُل ۡفِي َها ۡ َمن ۡيُفسِ ُد ۡفِي َها ۡ ِ ۡفِي ۡٱۡلَر ٞ ۡجا ِعل َ ك ۡلِل َملَئِ َك ِة ۡإِ ِّني َ ۡر ُّب َ َوإِذۡ ۡ َقا َل َ كۡ َقا َلۡإِ ِّن َٰٓيۡأَعلَ ُمۡ َم ۡ ۡ٣٣ۡ ُون َۡ اَۡلۡ َتعلَم َ ٗۖ َ ك َۡو ُن َق ِّدسُ ۡل َ ُۡب َحم ِد ِ َو َيسفِكُۡٱل ِّد َمآَٰ َۡءۡ َو َنحنُ ۡ ُن َس ِّبح Artinya :Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat :"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumiitu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkandarah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau danmensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahuiapa yang tidak kamu ketahui."10Penanaman nilai religius mencakup pengenalan, pemahaman, daninternalisasai nilai-nilai keagamaan, serta aplikasi nilai-nilai tersebut dalamkehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Penanaman nilai religiustersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang di milikimanusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagaimakhluk Tuhan.11Pada dasarnya setiap sekolah mempunyai peran yang cukup penting dalampembinaan pengetahuan dan pengalaman beragama anak. Ketepatan ma)akansangatmempengaruhi religiusitas anak di masa mendatang. Ketepatan dalam memilihmedia, materi, metode, penilaian dan evaluasi akan mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap keberhasilan pendidikan agama. Metode keteladanan danpembiasaan sangat berpengaruh terhadap kejiwaan siswa. Jika nilai-nilai religiussudah tertanam dalam diri siswa dan dipupuk dengan baik maka dengansendirinya akan tumbuh menjadi jiwa agama. Jiwa agama merupakan kekuatan9Achmad Patoni, Metodelogi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT.Bina Ilmu, 2004),hal. 3310Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur‟andan Terjemahnya, (Bandung: Sygma Examedia Arkanleema, 2009), hal. 611Rahim, Husni, Arah baru pendidikan Islam di Indonesia , (Jakarta : Logos WacanaIlmu, 1999), hal. 89

6batin, daya dan kesanggupan jasad manusia yang bersarang pada akal, kemauandan perasaan. Dengan demikian, hal ini akan mendorong peserta didik untukberperilaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan agama (taat padaagama).Bertumpu pada realita yang terjadi bahwa dibutuhkan metode yangmampu mengatasi dan mengintegrasikan kecerdasan spiritual, intelektual danemosianal para peserta didik. Lembaga pendidikan perlu membuat programprogram yang dapat mengatasi dan menghadapi arus globalisasi yang semakinsignifikan perkembangnnya. Dengan demikian, SMPIT Insan Mulia BoardingSchool Pringsewu memiliki program bagi para peserta didiknya, bertujuan untukmembentuk insan yang berkarakter, bernilai religius dan berintelektual ilmu sainsmaupun agama. Program yang dibuat oleh SMPIT Insan Mulia Boarding SchoolPringsewu ialah program yang menganjurkan kepada seluruh peserta didik untuktinggal diasrama supaya mendapatkan pelajaran agama lebih baik dan dapatmenanamkan nilai-nilai religius kepada peserta didik. SMPIT Insan MuliaBoarding School Pringsewu telah menerapkan sekolah berasrama (BoardingSchool) yang mengadopsi pendidikan pesantren. Karena sekolah sadar, denganeksistensi pesantren yang dapat mendukung misi pendidikan nasional untukmencerdasakan bangsa, sesuai dengan lampiran Undang-undang Nomer 20 tahun2003 tentang System Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomer 19Tahun 2005 tentang Standar Proses, dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.Dengan demikian, pendidikan pesantren yang dibingkai dengan sekolahberasrama (Boarding School) dapat diterapkan di lembaga-lembaga pendidikanumum, tidak hanya diterapkan disekolah swasta yang berbasis pondok pesantrenmaupun sekolah yang dibawah naungan pondok pesantren atau yayasan, tetapibisa digunakan disemua sekolah-sekolah umum yang tidak memiliki basispesantren, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.Dalam penanaman nilai-nilai religius di SMPIT Insan Mulia BoardingSchool Pringsewu ini sebagian besar mengadopsi dari pendidikan pesantren.Tujuannya agar siswa mampu memiliki nilai karakter yang kuat sesuai dengan visi

7dan misi SMPIT Insan Mulia Boarding School Pringsewu. SMPIT Insan MuliaBoarding School Pringsewu mengadopsi pendidikan pesantren ini, bukan untukmerubah sekolah menjadi pesantren, tetapi sekolah hanya mengadopsi pendidikanpesantren yang diyakininya dapat menanamakn nilai-nilai religius dan membentukkarakter yang berintelektual dan religius.SMPIT Insan Mulia Boarding School Pringsewu merupakan sekolahpertama yang memprogramkan penanaman nilai-nilai religius dengan mendirikanboarding school yang diadopsi dari pendidikan pesantren di wilayah Pringsewu.Melalui beberapa metode penanaman nilai-nilai religius seperti metodepembiasaan pada aktiv

religius, seperti: Program kegiatan harian sekolah, peraturan atau tata tertib yang dibuat sekolah. Peran aktif guru serta orang tua dalam penanaman nilai-nilai religius berdampak pada terbiasanya peserta didik melaksanakan Ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Implementasi penanaman nilai-nilai religius pada peserta didik

Related Documents:

PENANAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER TANGGUNG JAWAB Paningkat Siburian Abstrak Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk ber-Ketuhanan.

Dalam kegiatannya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu menjalankan sebagian fungsi penanaman modal yaitu memberikan persetujuan atau perizinan untuk melakukan penanaman modal. Namun fungsi penanaman modal yang lain masih dilaksanakan oleh Kantor Penanaman Modal, karena Badan Pelayanan Perizinan Terpadu belum menjadi satu dengan instansi penanaman .

PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SD NEGERI . DIMAS ADITYA NUGROHO NIM:201410430311114. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG . Analisis Penanaman Karakter Kedisiplinan Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SDN .

Program : S.1 Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: . pembentukan karakter religius tidak terlepas melalui penanaman kedisiplinan. Dengan kata lain, pembinaan kedisiplinan dilakukan . yang tidak memiliki orang tua melalui kegiatan-kegiatan yang telah diterapkan oleh pihak panti asuhan. Seperti kegiatan keagamaan dan

MTs Madrasah Tsanawiyah N Nilai Keluaran Nilai-nilai yang diperhatikan oleh para stakeholders Nilai Masukan Nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai, dalam rangka mencapai keunggulan Nilai Proses Nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi yang diinginkan

diperoleh dalam penanaman kedisiplinan tersebut. Akan manfaat yang terkandung dalam penanaman kedisiplinan, hendaknya sertiap guru sadar akan pentingnya kedisiplinan tersebut. Penanaman kedisiplinan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti halnya dengan latihan-latihan, hukuman dan reward/ hadiah serta pembiasaan. Dengan cara-cara tersebut

pendidikan karakter melalui program ekstrakurikuler pramuka dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui kegiatan upacara, latihan rutin, permainan/ outbond dan perlombaan. Nilai-nilai karakter yang ada di dalam kegiatan upacara yaitu kedisiplinan, religius, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam

12 Menjelaskan mengenai Dana Pensiun 1. Menjelaskan mengenai pengertian dan tujan penyelenggaraan dana pensiun 2. Menjelaskan mengenai manfaat dana pensiun 3. Mengidentifikasi jenis dana pensiun dan program pensiun Dana Pensiun Kuliah tatap muka Presentasi Diskusi A (Bab 17) B (Bab 19) 13 Menjelaskan mengenai Asuransi 1. Menjelaskan mengenai .