Peran Orang Tua Dalam Penanaman Kedisiplinan Shalat Anak Di Sd Negeri 2 .

1y ago
3 Views
1 Downloads
1.50 MB
92 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rafael Ruffin
Transcription

PERAN ORANG TUA DALAM PENANAMAN KEDISIPLINANSHALAT ANAK DI SD NEGERI 2 PETUNANG MUSIRAWAS SUMATERA SELATANTESISDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Magister Pendidikan (M.Pd)Ilmu Pendidikan Agama IslamOleh :RUBAMANIM. 1911540013PROGRAM PASCASARJANAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) BENGKULU2021i

ii

iii

iv

v

MOTTO Artinya: Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakanyang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlahterhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasukhal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(QS Lukman, ayat 17)vi

PERSEMBAHAN Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasihdan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada orang terkasih, hingga selesainyaprogram Magister Pendidikan Agama Islam ini. Semoga Allah Swt. senantiasamembalasnya dengan limpahan pahala dan surga disisi-Nya. Aamiin.Maka kupersembahkan karya ini dengan penuh ketulusan kepada orangorang tercinta yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan doa selama inikepada penulis diantaranya yang tersayang:1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah banyak memberikan pengorbanan, dukunganmoril dan materil, doa setulus hati serta keridhoan yang tiada tara kepadapenulis sehingga Allah Swt. Memberikan kemudahan demi kemudahan dalamproses menyelesaikan studi Magister Pendidikan Agama Islam ini dengangilang-gemilang. Semoga ini menjadi salah satu kebanggan untuk kalian wahaiBapak dan Ibu terkasih.2. Sang suami, terimakasih banyak atas dukungannya selama ini. Semoga sayamampu membalas semua dukungan yang selama ini diberikan dengan tulusikhlas. Saya berharap ketiga keponakanku memiliki ambisi yang sama dalammenempuh pendidikan dan menggapai cita-cita.3. Keluarga besar, terimakasih atas semua doa dan motivasinya. Saya berharapsemua keponakanku bisa mengikuti jejak pak leknya.4. Masih banyak lagi yang belum bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga AllahSwt. Membalas dengan kebaikan yang berlimpah atas segala dukungan, doa dankeridhoan yang diberikan kepada penulis salam ini. Aamiin.vii

ABSTRAKPERAN ORANG TUA DALAM PENANAMAN KEDISIPLINAN SHALATANAK DI SDN 2 PETUNANG MUSI RAWASSUMATERA SELATANRubamaNIM. 1911540013Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran orangtua dalammenanamkan disiplin pada anak di SDN 2 Petunang Musi Rawas SumataeraSelatan. penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar peranorangtua dalam menanamkan disiplin anak sekolah dasar usia umur 8 - 11 tahun.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orangdan prilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber datautama yaitu hasil wawancara pada orang tua dan anak yang sudah disiplin salat,hasil pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalamPenanaman Kedisiplinan Shalat Anak di SDN 2 Petunang Musi Rawas SumateraSelatan., dapat disimpulkan bahwa tanpa peran orangtau pendidikan tentangkedisiplian mengerjakan shalat tidak bisa terwujud, sehingga dengan kesabaran danberbagai macam metode yang diterapkan dapat memberikan pemahaman sebagaiawal dari kesadaran anak di desa Petunang, sehingga dapat melakukan shalatdengan disiplin tanpa paksaan, meskipunusia mereka 8 sampai 11 tahun seusiakelas III – kelas V Sekolah dasar, dengan tidak menunggu umur dewasa dulu, sebabsudah tertanam dalam hatinya pembelajaran yang harus dimulai dari sekarang lebihbaik daripada menunggu. Orangtua meskipun secara terus menerus berulang dalammendidik anaknya tersebut tidak merasa lelah dan putus asa oleh sebab itulahmenjadikan sikap anak memperhatikan dapat mengikuti kemauan dari orangtuanya,apalagi hal itu berhibungan dengan ibadah wajib.Kata Kunci: Peran Orang Tua, Penanaman Kedisiplinan Shalatviii

ABSTRACTTHE ROLE OF PARENTS IN PLANTING DISCIPLINE PRAYER FORCHILDREN AT SDN 2 PETUNANG MUSI RAWASSOUTH SUMATRARubamaNIM. 1911540013The problem in this study is how the role of parents in instilling discipline inchildren at SDN 2 Petunang Musi Rawas Sumataera Selatan. This study aims toprovide information about the role of parents in instilling discipline in elementaryschool children aged 8-11 years. This type of research is qualitative research, whichis a research procedure that produces descriptive data in the form of written orspoken words from people and observable behavior. In this study, the main datasource is the results of interviews with parents and children who are disciplined inprayer, and observations. The results showed that the role of parents in discipliningchildren's prayer at SDN 2 Petunang Musi Rawas, South Sumatra. The beginningof children's awareness in Petunang village, so that they can pray with disciplinewithout coercion, even though they are 8 to 11 years old at the age of class III grade V Elementary school, without waiting for adulthood first, because it isembedded in their heart that learning must start now better than waiting. Parents,even though they are continuously repeated in educating their children, do not feeltired and discouraged, because that is why the attitude of the child to pay attentioncan follow the wishes of the parents, especially if it is related to obligatory worship.Keywords: Parents' Role, Prayer Discipline Cultivationix

نبذة مختصرة دور الوالدين في صالة االنضباط لألطفال في سومطرة الجنوبية روباما نيم 9199451191 . تكمن المشكلة في هذه الدراسة في كيفية دور الوالدين في غرس االنضباط لدى األطفال في . تهدف هذه الدراسة إلى توفير معلومات حول دور الوالدين في غرس االنضباط لدى أطفال المدارس االبتدائية الذين تتراوح أعمارهم بين 99-8 سنة . هذا النوع من البحث هو بحث نوعي ، وهو إجراء بحث ينتج بيانات وصفية في شكل كلمات مكتوبة أو منطوقة من الناس وسلوك يمكن مالحظته . مصدر البيانات الرئيسي في هذه الدراسة هو نتائج المقابالت مع أولياء األمور واألطفال المنضبطين في الصالة ، والمالحظات . أظهرت النتائج أن دور الوالدين في تأديب صالة األطفال . بداية توعية األطفال في قرية ، حتى يتمكنوا من الصالة مع تأديب دون إكراه ، على الرغم من أن أعمارهم من 8 إلى 99 سنة في سن الصف الثالث - الصف الخامس االبتدائي ، دون انتظار سن الرشد أوالً ، ألنه جزء ال يتجزأ من قلوبهم أن التعلم يجب أن يبدأ اآلن أفضل من االنتظار . وال يشعر الوالدان بالتعب واإلحباط ، مع تكرارهما باستمرار في تربية أبنائهما ، لذلك فإن موقف الطفل من االهتمام يمكن أن يتبع رغبات الوالدين ، خاصة إذا كان ذلك يتعلق بالعبادة الواجبة . الكلمات المفتاحية : دور الوالدين ، تربية انضباط الصالة x

KATA PENGANTARSyukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telahmemberikan kekuasaan fisik dan mental sehingga penulis dapat menyelesaikanpenulisan tesis ini yang berjudul “Peran Orang Tuadalam PenanamanKedisiplinan Shalat Anak di SDN 2 Petunang Musi Rawas Sumatera Selatan”.Shalawat dan salam penulis sampaikan pada junjungan kita nabi besar MuhammadSaw yang tlah mengobarkan obor-obor kemenangan dan mengibarkan panji-panjikemenangan disegala penjuru bumi ini.Dengan segala ketekunan, kemauan dan bantuan dari berbagai pihak makapenulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya dan penuis juga dapatmengatasi segala permasalahan, kesulitan, hambatan dan rintangan yang terjadipada diri penulis.Penulis juga menyadari bahwa tesis ini mimiliki banyak kekurangan, baikdari segi bahasa, maupun metodologinya. Untuk itu, segala kritik, saran danperbaikan dari semua pihak akan penulis terima dengan lapang dada dan senanghati yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dimasa yang akandatang.Kepada semua pihak yang telah bersedia membantu demi kelancaranpenyusunan tesis ini, penulis hanya dapat menyampaikan ungkapan terimakasih,terkhusus penulis ucapkan kepada:1. Bapak Dr. Zulkarnain Dali, M.Pd selaku Plt. Rektor IAIN Bengkulu, yang telahmemberikan izin, dorongan, dan bantuan kepada penulis selama mengikutiperkuliahan hingga penulisan tesis ini selesai.2. Bapak Prof. Dr. H. Rohimin, M.Ag selaku Plt. Direktur Program PascasarjanaIAIN Bengkulu.3. Bapak Dr. H. Zulkarnain S, M.Ag, sekalu Pembimbing I telah banyakmemberikan nasihat dan dorongan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.xi

4. Bapak Dr. A. Suradi, M.Ag selaku Pembimbing II sekaligus Plt. Ketua ProdiPAI, yang telah banyak memberikan nasehat, motivasi dan dukungan sertamasukan kepada penulis dari awal hingga akhir sehingga karya ilmiah iniberhasil diselesaikan dengan baik.5. Kepala Sekolah SDN 2 Petunang Musi Rawas yang telah memberikankesempatan, waktu, serta masukan sehingga penulis dapat melaksanakanpenelitian dengan penuh semangat dan penuh kelancaran.6. Guru-guru dan Staf Tata Usaha yang telah memberikan bantuan dalam rangkamenysusun penelitian ini.7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam katapengantar ini.Harapan dan doa penulis semoga amal dan jasa baik semua pihak yang telahmembantu penulis diterima Allah Swt dan dicatat sebagai amalan baik sertadiberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya semoga tesis ini dapat bermanfaatbagi penulis khususnya maupun para pembaca umumnya. Amiin.Bengkulu, April 2021Penulis,RubamaNIM. 1911540013xii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .PENGESAHAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS .PERSETUJUAN PEMBIMBING .HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .SURAT KETERANGAN PLAGIASI .MOTTO .PERSEMBAHAN .ABSTRAK .ABSTRACT .KATA PENGANTAR .DAFTAR ISI .DAFTAR TABEL .iiiiiiivvviviiviiiixxixiiixviBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang .1B. Identifikasi Masalah .4C. Batasan Masalah .4D. Rumusan Masalah .4E. Tujuan Penelitian.5F. Manfaat Penelitian.6BAB II LANDASAN TEORIA.Peran Orang Tua .81. Pengertian Peran .82. Pengertian Orangtua .83. Macam-macam Peran Orang Tua .104. Metode Orang Tua dalam Membina Anak .11B. Anak .141. Pengertian Anak .142. Karakteristik Anak .153. Perkembangan Anak .16xiii

C.Disiplin .181. Pengertian disiplin .182. Penanaman atau Penegakan Kedisiplinan .193. Aspek-Aspek Disiplin .214. Tujuan disiplin .22D. Fungsi kedisiplinan di sekolah .23E. Usaha Orangtua dalam Meningkatkan Kedisiplinan Anak241. Keteladanan diri .242. Kebersamaan Orang Tua dengan Anak-anakdalam Merealisasikan Nilai .243. Memberi tugas dan tanggung jawab .254. Kemampuan Orang Tua untuk Menghayati Dunia Anak255. Konsekuensi Logis .26F. Shalat .271. Pengertian Shalat .272. Syarat dan Rukun .283. Shalat dan Pendidikan .294. Teknik atau Cara Mendidik Shalat pada Anak .335. Mendidik Anak agar Menghadiri Shalat Berjamaah .37G. Penelitian Terdahulu .37BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian .41B. Tempat Penelitian .42C. Sumber Data .42D. Responden Penelitian .44E. Tehnik Pengumpulan Data .44F. Tehnik Analisis Data .46BAB IV PEMBAHASANA. Gambaran Umum Desa .xiv49

B. Pembahasan.52C. Analisa Data .69BAB V PENUTUPA. Kesmpulan .73B. Saran-saran .73DAFTAR PUSTAKALAMPIRANxv

DAFTAR TABELTabel I Data kepemimpinan yang pernah menjabat dan memimpinDesa Petunang sampai sekarang .49Tabel II Data Sarana Desa Petunang Berdasarkan PrasaranaKesehatan .51Tabel 3 Data Penduduk Desa Petunang BerdasarkanSumber Daya Manusia .52Tabel 4 Data Penduduk Desa Petunang BerdasarkanTingkat Pendidikan xvi52

1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan berasal dari kata didik, dengan diberi awalan “pe” danakhiran “an”, yang berarti “proses pengubahan sikap dalam usahamendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.” Istilahpendidikan adalah terjemahan dari bahasa Yunani paedagogie yang berarti“pendidikan” dan paedagogia yang berarti “pergaulan dengan anak-anak”.Sementara itu, orang yang tugasnya membimbing atau mendidik dalampertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri disebut paedagogos. Istilahpaedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing,memimpin) .1Jadi pendidikan adalah usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh orangdewasa dalam membimbing atau memimpin anak ke arah kedewasaan. 2Anakmerupakan anugerah yang dititipkan oleh Allah Swt. kepada orang tua. Makadari itu, hendaklah setiap orang tua bertanggung jawab atas titipan Allah Swt.itu. Sebagai wujud tanggung jawab tersebut adalah dengan mengisi kalbu anakyang masih suci, yang masih bebas ukiran nafsu yang menjerumuskan, dengankebaikan demi kebaikan yang dapat membuat derajat kemanusiaan merekalebih mulia. Sebaliknya, bila kebersihan kalbu yang mereka miliki diukirdengan berbagai keburukan, sebagai akibat pengabaian orang tua terhadap1Syafaat, Aat dkk. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan Remaja(Juvenile Delinquency.( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada., 2008), h.11-122Amier Daien Indrakusuma, Pengantar Imu Pendidikan, (Malang: IKIF, 2000), h. 231

2pendidikan anak, maka anak bisa tumbuh menjadi manusia yang hidup dalamtuntunan hawa nafsu.3 Jadi, anak sesungguhnya anugerah Ilahi yang wajib kitasyukuri dan kita jaga. Olehkarena itu, masa ini harus dimaksimalkan untukmenanamkan segala macam nilai kebajikan yang bisa membersihkan jiwauntuk mendidik anak agar mereka tumbuh menjadi manusia yang memilikikepribadian yang kuat, tidak mudah diombang-ambingkan keadaan, berimandengan penuh ketulusan kepada Allah Swt. dan rasul-Nya, serta teguh dan tegardalam menghadapi segala macam persoalan kehidupan.Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anakmereka. Dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengandemikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.Pendidikan itu terwujud adanya hubungan timbal balik antara orang tua dananak. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan amatberpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir,ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu, ia meniru perangaiibunya, dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itumenjalankan tugasnya dengan baik. Ibu merupakan orang yang mula-muladikenal anak, yang mula-mula menjadi temannya dan yang mula-muladipercayainya.4 Jadi, orang tua merupakan madrasah utama bagi seorang anak.Oleh karena itu, hendaklah setiap orang tua memberikan pendidikan yangterbaik untuk anak-anak mereka. Peran orang tua berpengaruh besar dalam34Ahmad, Psikologi Keluarag, (Jakarta, 2015,) h. 12(Daradjat dkk, Psikologi Perkmbangan Anak, (Jakarta: Bumi Akasara, 2011. h. 35

3kehidupan sang anak, terutama dalam hal mendidik. Orang tua perlumenanamkan pendidikan agama sejak anak usia dini. Agar anak tumbuhmenjadi anak yang shaleh dan shalehah, serta taat dalam beribabadah kepadaAllah. Dalam menanamkan pendidikan keagamaan, sejak kecil anak sudahmulai diperkenalkan dengan nilai-nilai keagamaan. Yang harus ditanamkanterlebih dahulu oleh orang tua salah satunya adalah tentang ibadah yang wajibdikerjakan dalam keseharian yaitu shalat lima waktu. Salat secara bahasaadalah doa, sedangkan secara agama adalah ibadah yang terdiri dari beberapaucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan takbir.5Rangkaian ibadah seperti shalat, merupakan realisasi dari keimanan. Mengenaidalil kewajiban melaksanakan shalat, Allah Swt. berfirman dalam (Q.S. AnNisa:103). Artinya: “Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang telahditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman,” (Abdurrahman dkk,2006:55).6 Allah Swt juga berfirman dalam (Q.S. Al-Ankabut:45 Artinya:“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-kitab (alQur‟an) dandirikanlah salat. Sesungguhnya, shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan mungkar. Serta, sesungguhnya, mengingat Allah (shalat)adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah,mengetahui apa yang kamu kerjakan.7Terutama pada usia anak jenjang sekolah Dasar yang merupakan faseperalihan anak sebelumremaja adalah fase yang diperlukannya pondasiAdburahman dkk. . Kupas Tuntas Shalat. TK: (Jakarta “ PT Gelora Aksara 2006, h. 55Kemenag RI, Al-qur;an dan Terjemahannya, Jakarta, 2006, h. 907Kemenag RI, Al-qur;an dan , h. 9056

4keagamaan yang kuat dari orang tua maupun guru disekolah. Pada fase ini anakmasih menginjak masa pertumbuhan dan perkembanga dan pelaksanaan shalatpada diri anak harus sudah tertanam dengan baik, mengingat shalat memilikikedudukan yang sangat penting bila dibandingkan dengan ibadah-ibadah lain.8Di SDN 2 Petunang Musi Rawas adalah salah satu sekolah Dasar yangmenerapkan pentingnya shalat khusunya pada waktu dhuhur. Pada waktudhuhur tiba guru-guru yang mengatur siswa untuk shalat, meski tidak sedikitsiswa yang bersembunyi di toilet, kantin mencoba untuk tidak shalat. Banyakcara yang dilakukan oleh guru untuk mengatur siswa agar melaksanakan shalatdari teguran hingga hukuman sebagai peringatan untuk menertipkan siswauntuk shalat dhuhur. Lantas bagaimana upaya orang tua dalam pendisiplin salatlainnya khususnya dalam bidang salat fardhu selesai sekolah. Berdasarkan latarbelakang tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut denganjudul “Peran Orang Tua dalam Penanaman Kedisiplinan Shalat Anak di diSDN 2 Petunang Musi Rawas Sumataera Selatan.”B. Identifikasi masalahBerdasarkan hasil latar belakang di atas dapat di identifikasi masalahyang ada, yaitu:1. Kurangnya kesadaran orangtua dalam melaksanakan shalat.2. Kurangnya ketegasan guru kepada peserta didik untuk melaksanakan shalatShalih Al-Ghanim As-Sadlaan. Bimbingan Lengkap Shalat Berjama’ah (Solo : At-Tibyan,2003), h. 118

53. Belum adanya pemahaman dari anak akan pentingnya melaksanakan shalat.4. Belum adanya kesadaran orang tua dalam menanamkan pendidikan agamasejak anak usia dini.C. Rumusan MasalahBertitik tolak dari latar belakang yang sudah diuraikan diatas, makatimbul permasalahan, yaitu bagaimana peran orangtua dalam menanamkandisiplin pada anak di SDN 2 Petunang Musi Rawas Sumataera Selatan ?D. Batasan MasalahAgar permasalahannya tidak terlalu meluas sehingga penulis perlumembatasinya, yaitu siswa kelas III sampai kelas V SDN 2, umur 8 – 11 tahundi desa Petunang Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumataera SelatanE. Tujuan PenelitianBerdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan diatasmaka,penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:1. Tujuan UmumSecara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasiseputar peran orangtua dalam menanamkan disiplin anak sekolah dasarusiaumur 8 - 11 tahun. Penelitian ini diharapkan dapat menambahwawasan bagi orangtua, guru, dan mahasiswa seputar peran orangtua dalammenanamkan disiplin anak usia 8-1 tahun2. Tujuan Khusus

6Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikankedisiplinan yang diterapkan oleh orangtua kepada anak, dan menyadarkankepada orang tua untuk memahami pentingnya pengetahuan tentangpendidikan keorangtuaan (parenting).E. Manfaat PenelitianBerdasarkan dari hasil penelitian mengenai peran orang tua dalammenanamkan disiplin anak di SDN 2 Petunang Musi Rawas Sumataera Selatan,diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut :1. Manfaat Teoritisa. Sebagai bahan acuan untuk mengkaji dan menganalisis peran orang tuamenanamkan disiplin anak.b. Untuk menambah masukan dan wawasanpada pengembangan keilmuan khususnya mengenai pembentukkandisiplin pada anak usia 8-11 tahun.2. Manfaat Praktisa. Manfaat bagi peniliti dapat memperluas pengetahuan tentang pentingnyaperan orang tua dalam menanamkan disiplin anak, serta bermanfaat bagipeneliti sendiri karena akan menjadi orang tua bagi anak-anak.b. Sebagai masukkan bagi keluarga dan masyarakat dalam cara mendidik,membina, mengarahkan, membimbing dan memimpin anak supaya anakmengenal aturan-aturan, batasan-batasan dalam berprilaku yaitu manaperbuatan yang boleh dilakukan dan yang mana tidak boleh nyimpangdarinorma-norma

7BAB IILANDASAN TEORIA. Peran Orang Tua1. Pengertian PeranDalam kamus lengkap Bahasa Indonesia peran diartikan sebagai“pemain, lakon yang dimainkan. Sedangkan peranan adalah bagian yangdimainkan seorang pemain, tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalamsuatu peristiwa.9Jadi, peranan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseoranguntuk membantu orang lain dalam mencapai suatu tujuan. Contohnya orangtua membiasakan bangun di pagi hari kepada anaknya.2. Pengertian OrangtuaOrang tua adalah “ayah ibu kandung, (orang tua) orang yangdianggap tua (cerdik, pandai, ahli, dsb), orang-orang yang dihormati(disegani) di kampung, tertua.10 Menurut Ahmad D Marimba, orang tuaadalah manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannyaa bertanggungjawab tentang pendidiikan si anak.11999Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,Jakarta, 2007, ed.3 cet.4, h. 854.10Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar h. 8211A hmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, PT. Al Ma’rifat, Banding,1989, h. 254.

8Dengan demikian yang dimaksud orang tua adalah ayah dan ibuyang mempunyai tanggung jawab terhadap anak-anaknya, baik dalammelaksanakan pendidikan maupun dalam memenuhi kebutuhan materiyang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga melindungianaknya selama masih kanak-kanak dan mengantarkan mereka menujukearah kedewasaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perananorang tua adalah tindakan yang dilakukan oleh ayah dan ibu untukmembantu anak-anaknya dalam mencapai suatu tujuan menuju kearahkedewasaan. Peran lingkungan keluarga terutama orang tua sangat besarpengaruhnya terhadap proses pembentukkan kepribadiaan anak tersebut,karena orang tua merupakan panutan dan cerminan bagi anaknya yangpertama kali dikenal, dilihat, dan ditiru anak sebelum anak mengenallingkungan sekitarnya. Peran orang tua terhadap anak di dalam keluargaadalah sebagai motivator, fasilitator, dan mediator.12Dari penjelasan di atas, memiliki arti bahwa sebagai motivator,orang tua harus senantiasa memberikan motivasi atau dorongan terhadapanaknya untuk berbuat baik dan meninggalkan yang buruk ataumeninggalkan larangan Allah SWT. Peran orang tua sebagai fasilitator,memberikan fasilitas, sandang, pangan dan papan. Peran orang tua sebagaimediator, menjadi lingkungan pertama yang meletakkan dasar-dasarpendidikan pada anak. Adapun definisi lain menurut Zain dalam Ramayulisyang mengemukakan bahwa: “Peran orang tua antaralain sebagai12Abdul Zani, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan , (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.102

9penanggung jawab, secara kodrati maka bapak ibu di dalam rumah tanggakeluarga adalah sebagai penanggung jawab tertinggi, merekalah yangmenjadi tumpuan segala harapan, tempat meminta segala kebutuhan bagisemua anak-anaknya”13Penjelasan diatas menjelaskan bahwa peran orang tua sangatberpengaruh sekali terrhadap perkembangan anak. Peran orang tua dapatmemfasilitasi anak untuk dapat menyerap dan melaksanakan nilai-nilaikebaikan. Yakni peran yang dilaksanakan secara efektif dapatberpengaruhterhadap sikap, perilaku, serta kepribadian anak. Berdasarkandari beberapa pemaparan mengenai pengertian peran orang tua di atas dapatdisimpulkan bahwa peranan orang tua adalah tindakan yang dilakukan olehayah dan ibu untuk membantu anak-anaknya dalam mencapai suatu tujuanmenuju kearah kedewasaan. Serta peran orang tua adalah sebagaipenanggung jawab terbesar dalam mendidik, mengasuh, dan membimbinganak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang akan mengantarkananak agar siap dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya sebatasmenyediakan pendidikan yang layak bagi anak, akan tetapi turut sertadalam mendidik serta membentuk kepribadian anaknya. Apabila semuaperanan tersebut dapat dijalankan dengan baik oleh orang tua, maka akanterbentuk perilaku yang baik dan ideal pada anak.3. Macam-macam Peran Orang Tua13h.5Ramayulis, dkk, Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga (Jakarta: Kalam Mulia,2001),

10a. Orang tua harus berperan sebagai motivator. Peran ini dilakukan denganmemberikan dorongan dan dukungan bagi berbagai hal yang menjadiminat seorang anak. Apabila anak melakukan kesalahan tidak disalahkanatau disusutkan tetapi diberikan bimbingan dengan kalimat-kalimat yangmembangkitkan semangat.b. Orang tua dianggap sebagai fasilitator Yaitu menyediakan lingkungandan sarana belajar anak untuk mengembangkan potensinya. Semakindipenuhinya fasilitas yang dibutuhkan anak, akan semakin berkembangpotensi-potensi yang dimiliki seorang anak.14Berdasarkan uraian di atas, secara khusus peran yang muncul yaitu:menjaga dan memastikan anak untuk menerapkan hidup bersih dan sehat,mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah, melakukan kegiatanbersama selama di rumah, menciptakan lingkungan yang nyaman untukanak, menjalin komunikasi yang intens dengan anak, bermain bersama anak.4. Metode Orang Tua dalam Membina AnakMendidik anak dan mengajarkan anak bukanlah hal yang mudahbagi orang tua. Mendidik dan mengajar anak sama kedudukannya dengankebutuhan pokok dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim.Mendidik dan mengajar anak merupakan tugas yang harus dan mestidilakukan oleh setiap orang tua. Adapun metode yang digunakan orang tuadalam membina anak yaitu:14Ayu Agus Rianti & Tim re! Media Service, Wujudkan Cita-cita Anak, (Jakarta : ElexMedia Komputindo, 2015), hal. 46

11a. KeteladananMembina melalui keteladanan adalah membina dengan caramemeberikan contoh-contoh konkrit kepada anak. Keteladan merupakanmetode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalammempersipakan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosialanak.15Orang tua khususnya ibu perlu memberikan contoh dan teladanyang dapat diterima dalam mengembangkan kepribadian dan membentuksikap anak. Seorang anak yang sering mendengar perintah-perintah diiringisuara keras dan bentakanbentakan, tidak bisa diharapkan untuk bicaralemah lembut, karena itu untuk menanamkan kelembutan dan sikap ramahpada anak maka orang tua harus bersikap lembut dan ramah pada anak.Demikian halnya dalam pembinaan salat wajib, seorang anakmembutuhkan contoh teladan dari orang tuanya sejak kecil, dengan adanyateladan tersebut anak akan mengerjakan salat secara disiplin jika melihatorang tuanya juga melaksanakan salat secara disiplin b. Pembiasaan Salahsatu cara mendidik anak adalah melalui pembiasaan. Islam mengetahuibahwa bila seseorang sudah mengerjakan sesuatu dengan cara yang teratur,maka jadilah hal tersebut sebagai kebiasaan. Kecenderungan dan nalurianak-anak dalam pengajaran dan pembiasaan adalah sangat besardibanding usia lainnya, karena itu hendaklah para orang tua memusatkan15Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Terj. Tarbiyatul Aulad Fii Islamoleh Jamaluddin Miri LC, h. 2.

12perhatian pada penga

program Magister Pendidikan Agama Islam ini. Semoga Allah Swt. senantiasa membalasnya dengan limpahan pahala dan surga disisi-Nya. Aamiin. Maka kupersembahkan karya ini dengan penuh ketulusan kepada orang-orang tercinta yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan doa selama ini kepada penulis diantaranya yang tersayang: 1.

Related Documents:

motivasi belajar anak yaitu orang tua sebagai panutan, orang tua sebagai fasilitator anak, dan orang tua sebagai motivator anak, adapun bentuk motivator yang dapat diberikan oleh orang tua kepada anak adalah perhatian, hadiah, penghargaan, pujian, dan hukuman

pengaruh orang tua ii. Kegemaran membaca dan peran sebagai orang tua iii. Kendala membaca bagi kelompok orang tua berdasarkan usia iv. Popularitas dan Efektivitas kegiatan bagi kelompok orang tua 3. Kegiatan Buibu Baca Buku Book Club a. Popularitas kegiatan menurut anggota kelompok b. Dampak pada anggota kelompok 4. Penutup a. Kesimpulan b .

2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat peran orang tua dalam pendidikan moral anak usia dini di PAUD Kelurahan Sidomoyo Kecamatan Godean? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui peranan orang tua dalam pendidikan moral anak usia dini di PAUD

Lampiran - 5 KISI-KISI Indikator persepsi anak terhadap pola asuh orang tua adalah sebagai berikut: 1. Parental Control (PC) Indikatornya: Orang tua membatasi kegiatan anak ( 1, 4, 13, 34). 1 Orang tua membatasi waktu bermain saya di luar rumah. 4 Orang tua melarang saya membaca buku cerita, kalau sudah waktunya mengerjakan PR.

Dalam kegiatannya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu menjalankan sebagian fungsi penanaman modal yaitu memberikan persetujuan atau perizinan untuk melakukan penanaman modal. Namun fungsi penanaman modal yang lain masih dilaksanakan oleh Kantor Penanaman Modal, karena Badan Pelayanan Perizinan Terpadu belum menjadi satu dengan instansi penanaman .

pemberian motivasi haruslah baik agar tiadak terjadi kegagalan dalam berkomunikasi dengan anak itu sendiri, yang ditakutkan ketika anak salah mengartikan maksud orang tua maka anak akan merasa terpojokan oleh keinginan orang tua. Dengan

religius, seperti: Program kegiatan harian sekolah, peraturan atau tata tertib yang dibuat sekolah. Peran aktif guru serta orang tua dalam penanaman nilai-nilai religius berdampak pada terbiasanya peserta didik melaksanakan Ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Implementasi penanaman nilai-nilai religius pada peserta didik

Judul Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang Cetakan Pertama: Desember 2016 CATATAN: Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan partisipasi pendidikan anak, baik di satuan pendidikan maupun di rumah. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak