PENGARUH PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP . - Web UPI Official

1y ago
10 Views
1 Downloads
854.44 KB
16 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Azalea Piercy
Transcription

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 1PENGARUH PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBINGTERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIKDALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI(Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas XI IPS 4SMA Labschool UPI Bandung)Oleh :D. Syaeful Haq, E. Ningrum*, A. Yani*Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, UniversitasPendidikan Indonesiadedehaqsyaeful@gmail.com , eponningrum@upi.edu , ahmadyani@upi.eduABSTRAKPada pembelajaran geografi siswa dituntut untuk dapat berpikir kreatif mengatasi masalahkehidupan sekitarnya, dan juga melatih peserta didik untuk lebih peka dan cepat tanggapterhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan kondisi lingkungannya. Tujuanpenelitian adalah mengetahui pengaruh penerapan model inkuiri terbimbing terhadapkemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran geografi. Metode yang digunakanadalah quasi eksperimen dengan pola Posttest-Only Control Design. Subjek penelitian adalahXI IPS 4 (ekspeimen) XI IPS (kontrol). Intrumen penelitian yang digunakan tes dan tugas.Teknik analisis data menggunakan statistik yaitu uji normalitas, homogenitas, dan uji T denganbantuan program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukan bahwa model inkuiriberpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif dengan skor 70. Uji hipotesis nilaiprobabilitas 0,000 nilai Ξ± (0,05) Ho ditolak dan Ha diterima. Perbedaaan berpikir kreatifadalah kriteria kreatif (kelas eksperimen) dan cukup kretif ( kelas kontrol). Dengan demikianpenerapan model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran geografi berpengaruh terhadapkemampuan berpikir kreatif.Kata Kunci : Model Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikir Kreatif, PembelajaranABSTRACTOn learning of geography, students are required to be able to think creatively overcom issuessurrounding it, and also train the learners to be more sensitive and fast response to the problemsassociated with the condition of their environment. The purpose of this research is to know theinfluence of the application on inqury model of social interactions towards creative thinkingability of students in learning of geography. The method used is a quasi experiment with patternPosttest-Only Control Design. The subject of research are the XI 4 social class (exsperiment)and XI 2 social class (control). The research instruments used are tests and assignments.Technique of data analysis using statistical are the test of normality, its homogenety, and Ttest with the support of the program SPSS, 16 version. Research result show that the model ofinqury effect on the ability of the creative thinking with a score of 70. Hypothesis test is asvalue probability value 0,000 Ξ± (0,05) Ho acceptad and Ha rejected. Creative thingking is thedistinction criteria creative (experimental class) and creative enough (grade control). Thus, theapplication of inquiry model in social interactions in learning geography has an effect oncreative thinking ability.Keywords : Guided Inquiry Model, Creative Thinking Skill, ologi/B035

2 Syaeful Haq, dkk.Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif kmembimbing peserta didik dalam prosespembelajaran.Prosespembelajaran menjadi tugas pokok. Akansekedartetapi, guru dalam proses pembelajaran dimenyampaikan materi pembelajaran darikelas terkadang dijadikan sebagai pusatguru ke peserta didik, tetapi dalam prosespembelajaran. Proses pembelajaran sepertipembelajaranseperti itu menyebabkan peserta ujugaterdapatkegiatanmembimbing, melatih keterampilan dandiarahkanmemotivasi peserta didik agar memilikikemampuan berpikir konvergen. MenurutkemampuaninovatifYamin (2008, hlm. 1) proses ,membentukmemingkatan keberanian dan kemandirianmanusiapesertadalamkemampuan berpikir, dan belum diarahkanmengungkapkan pendapat. Sebagai seoranguntuk membentuk manusia yang kreatif danguru dalam proses pembelajaran di sekolahinovatif. Salah satu kemampuan pesertadituntut untuk dapat membimbing pesertadidik yang kurang dikembangkan adalahdidik dalam mewujudkan tujuan-tujuan darikemampuan berpikir kreatif.didikkhususnyaproses pembelajaran. Salah satu dari kiGuilford dalam Munandar (2009,adalahhlm. 167) berpendapat bahwa berpikirkemampuan-kemampuandivergen juga disebut berpikir kreatif,peserta didik.karena dalam berpikir kreatif memberikanUntuk meningkatkan kemampuan-macam-macam kemungkinan jawaban dankemampuan yang ada pada diri pesertakesesuaian. Kemampuan berpikir secaradidikpembelajarandivergen yang jarang dikembangkan. Gurudibutuhkan strategi, model dan metodedalam pelaksanaan pembelajaran terkadangpembelajaran. Oleh karena itu, seoranghanya mengarahkan peserta didik padagurukemampuan berpikir ndanmemanfaatkan berbagai sumber dan mediapembelajaransehinggaprosespembelajaran akan berjalan secara efektif(Sumarmi, 2012, hlm. /B035Untukmengembangkankemampuanbepikir dalam proses pembelajaran dapatditerapkan pada mata pelajaran yang adadisekolah. Salah satu mata pelajaran yangdapat diterapkan untuk mengembangkanberpikir kreatif adalah pelajaran geografi.

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 3Pelajaran geografi dapat mengembangkanyang dapat digunakan adalah model inkuiri.kemampuan peserta didik. Pokok-pokokPada model pembelajaran ini peserta didikbahasan geografi yang bersifat teoritis yangdidorong untuk lebih mandiri dalam belajardigali dari konsep-konsep geografi harusdan tidak menggantungkan proses belajardapat memberikan pengetahuan praktissepenuhnya oleh guru. Melalui model inibagi peserta didik dalam mengarungikemampuan berpikir divergen (berpikirkehidupan (Sumaatmadja, 1997).kreatif) dapat dikembangkan, sebab pesertaPadapelajaran geografi peserta didik akandidikmempelajari berbagai gejala alam dankemampuan berpikirnya.kehidupan muka bumi serta interaksimanusia dengan lingkungannya.akanlebihmengeksporasiPiaget (dalam Mulyasa, 2009, hlm.108) mengemukakan bahwa:Akan tetapi, pelajaran geografi padamenarik untuk dipelajari di persekolahan,Model inkuri merupakan modelpembelajaran yang mempersiapkanpeserta didik pada situasi untukmelakukan eksperimen sendiri secaraluas agar melihat apa yang terjadi,inginmelakukansesuatu,mengajukan pertanyaan-pertanyaan,dan mencari jawabannya sendiri,serta menghubungkan penemuanyang lain, membandingkan apa yangditemukannyadenganyangditemukan peserta didik lain.Proses pembelajaran yang menggunakanyaitu (a) pelajaran hanya menghafal tempat,model inkuiri, memberikan kesempatansungai, dan gunung, atau jumlah faktapeserta didik untuk menemukan sesuatulainnya;seringkaliyang baru. Di dalam pembelajaran modeldikaitkan ilmu yang hanya pembutan peta;inkuiri terdapat penemuan yang nusiaberikut1)pertamaproses pembelajaran di sekolah terkadangmasih dianggap kurang bekesan dan tidakmenarik bagi peserta didik. Sebab pesertadidik menganggap pelajaran geogarafihanya sebagai pelajaran yang menjelaskantentang teori –teori. Menurut Maryani(2007,hlm.397)faktor-faktoryangmenyebabkan ilmu geografi dianggap anandisiswasebagaidapatpermukaan bumi; (d) kurang aplikatifmenemukan sesuatu yang berarti khususdalam memecahkan masalah.bagi pembelajar 2) siswa merasa adaUntuk mengarahkan dan mengasahkemampuandalambelum diketahui melalui diskusi, dan 3)atausiswa mensintes informasi yang diperolehmetode yang dapat mendukung prosesuntuk menginterprestasikan sesuatu yangpembelajaran,berpikirkreatifsesuatu tambahan dari sebelumnya yangdibutuhkanmodeltersebut. salah satu model /antologi/B035

4 Syaeful Haq, dkk.Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif khusus (Arifin., dkk, dalam Ketut Nekaasosiasi, berpikir kausalitas, berpikirdkk., 2015).konsentrasi, berpikir konvergen, berpikirUntuk penelitian ini, model inkuiridivergen dan berpikir silogisme.yang digunakan adalah model inkuiriMenurut Gulo (2008, hlm. 93)terbimbing. Inkuiri terbimbing (guidedstrategi inkuiri menuntut kemampuaninquiry) adalah inkuiri yang mengacuintelektualpada tindakan utama guru mengajukandengan proses cara berpikir konvergenpermasalahan, peserta didik menentukandanproseskreatif diseut juga sebagai berpikirPembelajaran yang menggunakan tdimaksudkanditerapkan sebab: 1) menginginkan siswamenunjukkanmenjadiliterasidalam meluaskan pemahaman. Pengertiansains/teknologi dan dapat memecahkanatau analisis (Sudarma, 2013, hlm. 103).masalah,Maka dapat disimpulkan bahwa erpartisipasi secara aktif pada jenjanginkuiriyang sesuai dalam aktivitas sains denganpembelajaranbantuanmengembangkan kemampuan berpikirdanbimbinganguru,2)pembelajaran ini sangat penting atif peserta didik.siswa yang masih muda (siswa kelasKemampuan berpikir kreatif ataurendah), karena mereka membutauhkanberpikir secara divergen seperti na dalam Ketut Neka., dkk, 2015).Modelinkuirimerupakankemapuan yang jarang sekali untukdalamditeliti. Padahal berpikir divergen sebagaiberpikirsalah satu bagian utama dari kreativitas.peserta didik. Kemampuan berpikir yangMenurut Gulo (2002, hlm. 89) berpikirdapatprosesdivergen bertitik tolak dari satu peristiwapembelajaran yang menggunakan modelmenuju keberbagai kemungkinan. ,kemampuandikembangkan(Gulo,pada2008,hlm.87-89)hal tersebut Munandar (1992,mengungkapkan cara berpikir pesertahlm. 48) berpikir divergen adalah berpikirdidikberdasarkan data atau informasi yangyaitusebagaiberikut:berpikirurutan, berpikir bertentangan, ologi/B035tersediauntukmenemukanbanyak

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 5alternatifjawabanterhadapsuatudi SMA tersebut sebanyak empat kelas.masalah, di mana penekannya adalah padaPenetuankuantitas, ketepatgunaan dan kergamandidasarkan pada karakteristik yang baikjawaban.secara akademik dan non erpikirdalam menghadapi segala permasalahan.KemampuandilakukandenganUntuk secara akademik yautu berdasarkannilai UAS sedangkan untuk non akademikkreatifmelihat jumlah peserta didik yang samaseseorang juga dapat dilihat dari empatdalam satu kelas, guru mata pelajaranindikator. Munandar (2009, hlm. 82)yang sama serta kedua kelas tersebutmengemukakan bahwa indikator berpikirbelumkreatif(fluency),terbimbing dalam pembelajaran geografi.elaborasiTabel 1. Nilai Akademik Kelas XI IPSSMA Labshool UPI sampelkelancaran(flexibilty),(elaboration) dan originalitas (origianlty).Dari keemapt indikator tersebut lan yang berbeda-inkuiriNilai UASKelas XIbeda dengan tujuan untuk mengasahXI IPS 12762,2XI IPS 22861,3XI IPS 32866,25pembelajaran. hal tersebut dibuktikanXI IPS 42861,25dengan penelitian Vincent, et.al (2002)β€œDivergent Thinking,Sumber: Data Guru mata pelajarangeografi SMA Labschool UPI BandungIntelegence, and Expertise: A Test ofAdapun penelitian ini merupakankemampuan berpikir kreatif. Berpikirkreatif atau berpikir divergen merupakankemampuan berpikir yang sangat pentinguntukdikembangkanyang itanyangberjenispenelitainbahwa divergent thinking memberikankuantitatif. Metode yang digunakan dalamefek dorongan yang unik pada pemecahanpenelitianmasalahdapateksperimen. Metode quasi eksperimendikontribusi oleh kecerdasan ataupunyaitu penelitian yang menguji secarakeahlian. (dalam Widowati, 2007).langsungMETODEterhadap variabel lain dan mengujiyangkreatif,tidakPenelitian ini dilaksanakan di SMALabshool UPI Bandung. esuatuquasivariabelsebab(Sukmadinata, 2012, hlm. 207).akibatPolaadalah seluruh peserta didik kelas XI /B035

6 Syaeful Haq, dkk.Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif desain penelitian yang digunakan adalahselanjutnya berdasarkan selisih (range)posttest-only control design.persentase maksmal (ideal) dan minimalTabel 2. Desain Eksperimen Posttest-dengan jumlah kelas sebanyak 5, makaOnly Control lompokkan seperti pada Tabel 3.𝑂2Sebagai berikut.Sumber: Sugiyono (2009, hlm. 112)Pada penelitian kelas eksperimenTabel 3. Kriteria Penilaian Hasil TesBerpikir Kreatifdiberi treatment dengan model inkuiriPersentaseKriteriaterbimbing dan kelas kontrol denganJawabanPenilaianmenggunakan81 – 100Sangat Kreatif61 – 80KreatifIndikator tersebut yaitu keterampilan41 – 60Cukup Kreatifberpikir lancar (fluency), keterampilan21 -40Kurang Kreatif00 – 20Tidak Kreatifmodelkonvensional.Adapun kemampuan berpikir kreatif yangakanditelitiadaempatvariabelindikator.berpikir luwes (flexibility), keterampilanmerinci (elaboration), dan keterampilanberpikir orisinil (originality).Data yang didapat kemudian dihitungSumber: Irma Idrisah (2014, hlm. 40)Dalampenelitianinipengujiandan dengan memberi skor. Setelah seluruhhipotesis pada kelas eksperimen dan kelasbutir soal jawaban peserta didik diberikontrolskor, maka langkah selanjutnya adalahparametrik yaitu uji Independent Samples Tmenghitung persentase skor jawaban daritest (uji sampel independen). Kriteria padaitem atau butir soal dengan menggunakanuji Independent Samples T-test melaluirumus sebagai berikut:program SPSS versi 16 yaitu:menggunakanujistatistika. Jika nilai probabilitas (sig.2-tailed)π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π½π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘›Jawaban π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ πΌπ‘‘π‘’π‘Žπ‘™ 100 %Setelah menghitungpersentase skor0,000 Ξ± (0,05) maka Ha diterimajawaban dari tiap butir soal, selanjutnyadan Ho ditolak.menghitung persentase skor jawabanb. Jika nilai probabilitas (sig.2-tailed)berdasarkan indikator masing-masing soal0,000 Ξ± (0,05) maka Ha ditolaktes berpikir kreatif. Masing- masing skordan Ho diterima.ideal dalam persentase diberi bobot 100dan skor minimal diberi bobot 0, i/B035

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 7HASIL DAN PEMBAHASANTabel 4. Hasil Tugas Kelas EksperimenUntuk selanjutnya akan dipaparkanNo StatistikKelashasil dan pembahasan kemampuan berpikirkreatif dikelas eksperimen dan kelaskontrol.Kemampuan Berpikir Kreatif Jumlah Sampel282Jumlah Skor19143Nilai Terkecil604Nilai Terbesar805Rata-rata68berpikir kreatif di kelas eksperimen dilihatSumber: Hasil Penelitian (2016)dari tes dan tugas yang diberikan oleh guruTabel 5. Hasil Posttest KelasEksperimenke peserta didik.Berdasarkanperhitungandapatdiperoleh bahwa jumlah yang diperolehNO StatistikKelasEksperimenadalah 1914. Skor rata-rat dari jumlahtersebut adalah 68. Nilai terbesar 80 dan1Jumlah Sampel28nilai terkecil 60. Dengan demikian, skor2Jumlah Skor1989tugas yang diperoleh di kelas eksperimen3Nilai Terbesar88adalah 68. Hasil tugas tersebut dapat dilihat4Nilai Terkecil52pada Tabel 4 sebagai tSumber: Hasil Penelitian (2016)diliaht bahwa hasil tes akhir (posttest) diHasil posttest tersebut juga mencarikelas eksperimen yang menggunakanskormodel inkuiri terbimbing dalam kegiatanberdasarkan pada indikator – a-ratakreatifhasildariskorpengelompokan masing-masing indikatorberjumlah 1989. Adapun nilai terbesar 88berpikirdan nilai terkecil 52. Jika dirata- ratakandengab kriteria berpikir kreatif. Hasildari jumlah skor tersebut, maka diperolehtersebut dapat dilihat pada Tabel 6.nilai rata-rata adalah 71,03.Sebagai berikut.kreatifdandiverifikasikanDari tabel tersebut dapat dilihatbahwa indikator fluency (kelancaran)denan skor 67 dan kriterianya adalahkreatif. Indikator flexibility /antologi/B035

8 Syaeful Haq, dkk.Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dengan skor 68 dan kriterianya adalahorisinal berdasarkan salah satu indiaktornyakreatif. Indikator elaboration (elaborasi)yang diukur adalah menghasilkan gagasandengan skor 75 dan kriterianya adalahyang unik dan kreatif. Skor tertinggikreatif, dan selanjutnya indikator yangselanjutnyaterakhirelaboration dan flexibility, kedua ity76dantersebutkriterianya adalah emampuan menghasilkan gagasan secarabervariasi dan memperinci detail-detail dariTabel 6. Hasil rata-rata PosttestIndikator Berpikir Kreatif KelasEkseperimensuatu objek yang merupakan salah satuindikator dari berpikir elaboration danflexibility dikriteriakan kreatif di kelasTotal Rata- Kriteriaeksperimentersebut.UntukskorSoal Skor rataselanjutnya yaitu skor berpikir fluency%dikriteria kreatif, maka kemampuanNo IndikatorNo1467665suatu masalah dikriteria kreatif. Sebaran86817268kemampuan berpikir kreatif per indikator diKreatifkelas eksperimen dapat dilihat pada564Elaboration 28775Gambar eatifmenghasilkan ide atau gagasan mengenaiDiagram sebaran skorberpikir kreatif76KreatifSumber: Hasil Penelitian (2016)Secara lebih spesifik, kemampuanberpikir kreatif peserta didik tersebut yang8075706560Soal Posttest2FluencySeries1tertuang dalam skor dan dikelompokkanberdasarkan indikator-indikator berpikirkreatif.Skor tertinggi terdapat pada indikatororiginality yaitu berpikir orisinal denganskor 76 dan dikriteria kreatif. ginality67687576Indikator Berpikir KreatifGambar 1. Diagram Sebaran SkorIndikator Berpikir Kreatif KelasEksperimenSumber: Hasil Penelitian (2016)Untuk melihat kemampuan berpikirkreatifsecarakeseluruhandikelas

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 9eksperimen, maka skor yang diperoleh dariterbesar 60 dan nilai terkecil 50. Dengantugas dan posttest tersebut dijumlahkan.demikian skor tugas di kelas kontrol adalahProses penjumlahan kedua skor tersebut53.diambil dari rata-rata tugas dan posttestBerdasarkan tabel 8 dapat dilihatyang dilakukan. Adapun hasil skor yangbahwa hasil tes akhir (posttest) di kelasdidapatkan dari tugas dan posttest adalahkontrol70. Denagn skor tersebut maka kemampuanpembelajaran konvensional dalam kegiatanberpikir kreatif di kelas eksperimen denganpembelajarannya dengan jumlah sampelkriteria kreatif.peserta didik 28 orang. Hasil skor tesKemampuan Berpikir Kreatif KelaskemampuanKontrolkeseluruhan pada kelas kontrol adalahPada penelitian ini, kelas kreatifskorseceratersebut,menggunakan model konvensional dalamselanjutnya diperoleh skor terbesar 67 dankegiatan pembelajaran. Adapun untukskor terkecil 36. Adapun untuk skor rata-melihat kemampuan berpikir kreatif dirata di kelas kontrol adalah 53,67.kelas kontrol pun sama halnya dengan kelaseksperimen yaitu berdasarkan skor tugasdan posttest. Untuk skor tugas di kelasTabel 8. Hasil Posttest Kelas KontrolNOStatistikkontrol dapat dilihat pada Tabel 7 sebagaiberikut.Jumlah Sampel282Jumlah Skor1503Eksperimen3Nilai Terbesar674Nilai Terkecil365Rata-rata53,67Kelas1Jumlah Sampel282Jumlah Skor14953Nilai Terbesar604Nilai Terkecil505Rata-rata53Sumber: Hasil Penelitian (2016)SamaBerdasarkan tabel diatas men, kelas kontrol juga dicari skorSumber: Hasil Penelitian (2016)hasilKontrol1Tabel 7. Hasil Tugas Kelas KontrolNo StatistikKelaskontrolmemperoleh jumlah 1495. Jika skortersebut dirata-ratakan dalah 53. Nilaikemampuanberpikirkreatiftiapindikatornya. Setiap hasil skor indikatorberpikir kreatif tersebut juga dicari kriteriakriterianya. Adapun hasil dari antologi/B035

10 Syaeful Haq, dkk.Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif rata-rata pengelompokan masing-masingSumber : Hasil Penelitian (2016)indikator berpikir kreatif dan diverifikasiDiagram Sebaran SkorBerpikir Kreatifdengan kriteria berpikir kreatif dapat dilihatdalam Tabel 9.skor kemampuan berpikir kreatif perindikatornya. Adapun hasilnya adalahindikator fluency (kelancaran) dengan skorSkor PosttestDari data tabel 9 dapat dilihat inality495657535349Series1Indikator Berpikir Kreatif49, indikator flexibility (kelenturan) denganskor 56, indikator elaboration (elaborasi)dengan skor 57 dan indikator originality(originalitas) dengan skor 53. Dari semuaindikatortersebutjikadiverifikasikanGambar 2. Diagram Sebaran SkorIndikator Berpikir Kreatif KelasKontrolSumber: Hasil Penelitian (2016)dengan kriteria yang sudah ditentukansebelumnya, semua indikator berpikirkreatif di kelas kontrol adalah kriteriaUntuk melihat sebaran skor indikatorcukup kreatif.Tabel 9. Hasil rata-rata PosttestIndikator Berpikir Kreatif KelasKontrolNIndikatorNoo1234Tot.Soal 8521545572643547549531053Rata-Kriteriadibuatlah diagram yang menyajikan skordan kriteria berpikir kreatif kelas kontrol.Sebarankemampuanberpikirkreatiftersebut dapat dilihat pada Gambar 2.rata %49berpikir kreatif di kelas kontrol, makaCukupKreatifPada diagram diatas, skor tertinggikemampuan berpikir kreatif pada kelaskontrol terdapat pada indikator elaboration56CukupKreatif57CukupKreatifdengan skor 57. Skor tertinggi selanjutnyayaitu flexibility skor 56, originality skor 53,dan fluency skor 49. Akan tetapi, dilihatdari skor yang diperoleh kemampuanberpikir kreatif perindikator berada padakriteria cukup kreatif. Jika dilihat dari skor53CukupKreatiftertinggi pada kelas kontrol indikatorelaboration,sehinggakemampuanmenghasilkan gagasan secara ntologi/B035

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 11dan berbeda cukup tinggi skornya. Skorterbimbingterendah terdapat pada fluency yaitumenyelesaikankemampuan menghasilkan banyak ide atausehingga peserta didik dalam kegiatangagasan mengenai suatu ermasalahan,hanyasebataspeserta didik sangat rendah di kelas kontrol.mendenagrkan akan tetapi juga terlibatUntuk melihat kemampuan berpikirlangsung dalam kegiatan kelompoknya.kreati di kelas kontrol secara keseluruhan,Hal tersebut sejalan dengan pendapatmaka skor yang didapatkan dari tugas danSuyanti (dalam Idrisah, 2014) model inkuiriposttest dijumlahkan dan dirata-ratakan.menekankan kepada aktivitas siswa secaraHasiltersebutmaksima untuk mencari dan menemukanmerupakan skor total kemampuan berpikirartinya siswa bertindak sebagai subjekkreatif di kelas kontrol. Adapun hasil skorbelajar.tersebut adalah 53, skor tersebut tetapberkelompok peserta didik juga dituntutberada pada kriteria cukup kreatif.untuk mengembangkan ari semua data yang diperolehsendiri dalam belajar. Ketut Neka., dkkdarikedua kelas tersebut, maka selanjutnya(2015) juga menyatakan bahwa modeldata tersebut diolah dengan cara ujipembelajaran ini menekankan aktifitasnormalitas, homogenitas, dan uji hipotesis.siswa secara maksimal untuk mencari danUntuk uji hipotesis yang dilakukan hasilnyamenemukan dengan bimbingan gurumenunjukkan bahwa nilai probabilitasKemampuan berpikir kreatif pesertakemampuan berpikir kreatif peserta didikdidikpada kelas eksperimen dan kelas kontrolpembelajaran yang menggunakan aktivitasadalah 0,000 nilai Ξ± (0,05), sehingga Hoberkelompokditolak dan Ha diterima, dari hasil hipotesisMenurutartinya terdapat perbedaan kemampuanberkelompok akan membiasakan siswaberpikir kreatif peserta didik pada kelasagar mampu berkomunikasi dengan baikeksperimen yang menggunakan modelsesama anggota kelompok lainnya baikinkuiri terbimbing, kelas kontrol yangsecara tulisan dan lisan, maupun berpikirmenggunakan model konvensional dalamkreatif sehingga dapat menentukan ide-idepembelajarannya.baru yang dapat mengidentifikasi strategiModel inkuiri terbimbing yamodel(2008)dalaminkuiri.kegiatandalam pemecahan suatu masalah yangdalamdihadapinya. Model inkuir yang digunakanpelaksanaannya menekankan pada aktivitasdalam penelitian ini dirancang ex.php/main/antologi/B035

12 Syaeful Haq, dkk.Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif tingkat tinggi. Kemampuan berpikir ingkatkreatif yang dihasilkan dari posttest dantinggi salah satunya adalah kemampuantugasberpikir kreatif.kemampuan berpikir kreatif di kelasKemampuan berpikir kreatif ini jugaditanamkan dalam tahapan-tahapan modelyang dilakukan, nilai rata-rataeksperimen lebih tinggi dibandingkandengan kelas kontrol.inkuiri terbimbing, diantarannya dimulaiSkor tersebut jika dikategorikandari tahapan mengajukan pertanyaan ataudalam kriteria berpikir kreatif adalah beradapermasalahan,hipotesis,dikriteria kreatif. Jika melihat skor yangmengumpulkan data, analisis data dandiperoleh kelas eksperimen, model inkuirimembuat kesimpulan. Hal ini seperti yangterbimbing yang digunakan dalam kegiatandijelaskan oleh Idrisah (2014) bahwapembelajarankemampuan berpikir kreatif ditanamkansignifkan. Hal tersebut sama halnya sepertipada tahapan model inkuiri pad tahapyang dikemukan oleh Idrisah (2014) bahwamengajukan pertanyaan atau permasalahanpenggunaan model inkuiri terbimbingdan merumuskan hipotesis keterampilandalam kegiatan pembelajaran berpengaruhberpikiryangsecara signifikan terhadap kemampuandataberpikir (flexibility),Model yang digunakan di kelasanalisis data keterampilan berpikir merincieksperimen cukup berpengaruh terhadap(elaboration), dan membuat kesimpulankemampuan berpikir kreatif pada indikatorketerampilan berpikir orisinal (originality).originality. Hal tersebut seperti yangKeempatdikemukan oleh Roestiyah (2008) rbimbingmemilikimerupakankeunggulan mendorong peserta didik untukindikator-indikator kemampuan berpikirberpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.kreatif.Peserta didik melalui berpikir dan bekerjaBerdasarkanhasilberdasarkan inisiatif sendiri akan dapatpengolahan data yang telah dilakukan,menghasilkan tanggapan dan gagasan yangadanya pengaruh model inkuiri terbimbingberbedadalam pembelajaran geografi terhadappenelitian dari Matthew dan Kennethkemampuan berpikir kreatif peserta didik(2013) bahwa metode inkuiri terbimbingpadaitumemberikan kesempatan kepada siswaberdasarkan data kemampuan berpikiruntuk dapat melakukan investigasi .Sesuaidengan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 13proses pembelajaran (seperti berpikir kritiscukupdan kreatif) melalui interaksi denganKekurangan dalam pelaksanaan ini jugasumber belajar dan teman sekelas (dalammuncul dari kondisi peserta didik. PesertaPuji Rahayu, 2014).didik kurang mempersiapkan diri ngdatamodelhasilmemakanyanglama.mental untuk mengikuti ajaran geografi berpengaruh secarapembelajaran dengan menggunakan modelsignifikan terhadap kemampuan berpikirinkuiri terbimbing tersebut.kreatif peserta didik. Walaupun skor yangHal tersebut sesuai pernyataan yangdidapatkan pada tes kemampuan berpikirdikemukakan oleh Hanafiah dan Suhanakreatif kurang maksimal tetapi ipembelajarandalammemilikikekurangan salah satunya adalah kesiapandan kematangan mental peserta didik dalamditerapkan di setiap tahapan-tahapan modelmengikuti pembelajaran, peserta didikinkuiri terbimbing. Hal tersebut dilakukanharus berani dan berkeinginan berpikirkreatif per indikator peserta ukkemampuandapatberpikirkreatif peserta didik. Maka gunakan model inkuiri terbimbing dikelas eksperimen terdapat kekurangan. Jikakekuranganpelaksanaanpembelajaranyang menggunakan model inkuiri ini dapatdiatasi.Padapelaksanaandiperhatikan dari kekurangan tersebut akanmodelberhubungan dengan kemampuan berpikireksperimen terdapat juga keunggulan.kreatif peserta didik kurang begitu terasah.Keunggulan tersebut adalah peserta didikAdapun kekurangan dalam pelaksanaanpada kegiatan pembelajaran kuiriguru kurang begitu menguasai tahapan-terbimbing akan terjadi interaksi antartahapan yang digunakan dalam modelanggota kelompok. Interaksi yang waktuakan membuat peserta didik akan selaluk

Untuk penelitian ini, model inkuiri yang digunakan adalah model inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah inkuiri yang mengacu pada tindakan utama guru mengajukan permasalahan, peserta didik menentukan proses dan penyelesaian masalah. (Zulfiani, 2009, hlm. 121-122). Pembelajaran yang menggunakan model inkuiri terbimbing .

Related Documents:

Inkuiri terbimbing adalah suatu pendekatan dimana siswa diarahkan untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang dilakukan sehingga siswa seolah-olah mendapatkan sendiri pengetahuan tersebut (Asy'ari, 2006: 51). Penerapan model pembelajaran ini Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa

model inkuiri yang penetapan masalahnya ditentukan sendiri oleh . INKUIRI BEBAS MODIFIKASI Metode Pembelajaran Inkuiri Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk . penerapan metode Inkuiri di tempat kerja Anda, dilihat dari: 1. Karakteristik siswa 2 .

hasil belajar dengan berpikir kreatif siswa setelah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan nilai korelasi sebesar 0,455 termasuk dalam kategori cukup dengan taraf signifikansi 0,033 0,05; (4) pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan berpikir kreatif siswa pada .

dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 7 Kota Jambi pada aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Kata Kunci: Model Inkuiri Terbimbing, Jamur, Hasil Belajar. Jambi, 2017 Mengetahui dan Menyetujui Pembimbing I Pembimbing II

pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Berdasarkan hasil pra penelitian bahwa kemampuan literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik masih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik

Penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan . Menurut Suharini dkk pembelajaran dengan model inkuiri yang . 7Metaputri, N. K., Margunayasa, I. G., & Garminah, N. N, "Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Minat Belajar terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Siswa Kelas IV SD". MIMBAR PGSD .

Nurhikma, 2020, Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika, Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguaran dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Bagaimana konsep penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran fisika, (2)

N. Suttle 2010. Mineral Nutrition of Livestock, 4th Edition (N. Suttle) 1 1 The Requirement for Minerals Early Discoveries All animal and plant tissues contain widely vary-ing amounts and proportions of mineral ele-ments, which largely remain as oxides, carbonates, phosphates and sulfates in the ash after ignition of organic matter. In the .