Skripsi Upayagurudalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui .

1y ago
16 Views
2 Downloads
6.31 MB
132 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Matteo Vollmer
Transcription

SKRIPSIUPAYAGURUDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUANKOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI PAUDCERIA BANJAR REJO LAMPUNG TIMUROleh:EVA SUSANTINPM. 1501030012Disusun Oleh:Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruanINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO1441 H/2020 M

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUANKOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN BALOKDI PAUD CERIA BANJAR REJOLAMPUNG TIMURDiajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat UntukMenyelesaikan Penulisan SkripsiOleh:EVA SUSANTINPM. 1501030012Pembimbing I : H. Basri, M.AgPembimbing II : Dian Eka Priyantoro, M.PdJurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) Metro1441 H/2020 Mii

iii

iv

v

ABSTRAKUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIFANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI PAUD CERIA BANJAR REJOLAMPUNG TIMUROlehEva SusantiNPM 1501030012Bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain anakdapat memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya.Bermain balok merupakan salah satu alat bermain konstruksi yang bermanfaatuntuk anak.Balok terdiri dari berbagai bentuk, segitiga, segiempat, lingkaran,dengan berbagai warna yang menarik.Berdasarkan hasil prasurvey menunjukkanbahwa terdapat banyak anak di PAUD Ceria Banjar Rejo Lampung Timur yangperkembangan kognitifnya belum berkembang sangat baik.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anakmelalui bermain balok di PAUD Ceria Banjar Rejo Lmpung Timur. Metodepenelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian inidilakukan dengan menggunakan dua siklus dan pada setiap siklusnyadilaksanakan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah 16 anak PAUDCeria Banjar Rejo Lampung Timur, yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 7 anakperempuan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dandokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secarakualitatif. Peningkatankemampuan kognitif dikatakan berhasil apabila 11 dari 16 jumlah anak mampumencapai kriteria perkembangan Berkembang Sangat Baik (BSB) denganpresentase 69%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bermain balok dapat meningkatkankemampuan kognitif anak. Sebelum dilakukan tindakan belum ada anak yangberkembang sangat baik. Setelah adanya tindakan pada siklus I, kemampuankognitif anak meningkat sebanyak 4 anak dengan presentase 25%, dan pada silusII meningkat hingga 11 anak dengan presentase 69% kriteria berkembang sangatbaik (BSB). Dalam kegiatan bermain balok, guru mengenalkan macam-macambentuk balok dan memberikan contoh mengelompokkan balok berdasarkanbentuk, mengurutkan balok berdasarkan ukuran atau warna, mengelompokkanbalok yang berpasangan. selanjutnya anak dapat mencoba mempraktikkannya,dengan teman-temanya.vi

vii

MOTTO. .Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu danorang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.(Q.S. Al-Mujadilah : 11).11Q.S. Al-Mujadilah : 11viii

PERSEMBAHANAlhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segalarahmat dan karunianya yang selalu memberikan kepada penulis dalam melaksakansegala upaya menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa IAIN Metro. Adapunsegala ucapan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalammenyelesaikan tugas akhir, maka hasil studi ini penulis persembahkan kepada:1. Bapak Suwarno dan Ibu Rusmiati yang telah senantiasa dengan tulusiklas memberi do’a dan selalu memberikan kasih sayang dalam meraihkeberhasilanku juga pengorbanan yang tiada ternilai demi studiku.2. Kakakku, Dewi Asihdan adikku wawan dan linda yang telahmendukung, memotivasi dan mendoakan keberhasilanku.3. Sahabat-sahabatku yang tak bisa kusebut satu persatu yang selalumemberi semangat.4. Almamater tercinta Institut Agama Islam Negri (IAIN) Metro.ix

x

DAFTAR ISISAMPUL .JUDUL .NOTA DINAS .PERSETUJUAN .PENGESAHAN .ABSTRAK .ORISINILITAS PENELITIAN .MOTTO .PERSEMBAHAN .KATA PENGANTAR .DAFTAR ISI .DAFTAR TABEL.DAFTAR GAMBAR .DAFTAR LAMPIRAN .iiiiiiivvviviiviiiixxxixiiixivxvBAB I PENDAHULUAN .A. Latar Belakang Masalah .B. Identifikasi Masalah .C. Batasan Masalah.D. Rumusan Masalah .E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .F. PenelitianRelevan.1167778BAB II LANDASAN TEORI .A. Upaya Guru .1. Pengertian Upaya Guru .2. Jenis-jenis Upaya Guru .3. Urgensi Upaya Guru Dalam Pembelajaran .B. Kemampuan Kognitif .1. Pengertian Kemampuan Kognitif Anak .2. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Anak .3. Ciri-ciri Perkembangan Kognitif Anak .C. Bermain Balok.1. Pengertian Bermain Balok .2. Urgensi Bermain Balok Bagi Anak Usia Dini .3. Langkah-Langkah Bermain Balok .10101010111212141517171819BAB III METODE PENELITIAN .A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel .B. Lokasi Penelitian .C. Subjek dan Objek Penelitian .D. Rencana Tindakan .E. Teknik Pengumpulan Data .202021212125xi

F. Instrumen Penelitian. 27G. Teknik Analisis Data . 29BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .A. Hasil Penelitian.1. Deskripsi Lokasi Penelitian .2. Deskripsi Data Hasil Penelitian.B. Pembahasan .3232323560BAB V PENUTUP . 63A. Simpulan . 63B. Saran . 64DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPxii

DAFTAR TABELTabel1. Data Awal Nilai kognitif pada anak PAUD Ceria .42. Indikator Pencapaian Perkembangan Kognitif. 143. Kriteria Pemberian Capaian Perkembangan . 284. Lembar Instrumen Penelitian . 295. Sarana dan Prasarana PAUD Ceria . 346. Data Guru PAUD Ceria . 347. Kemampuan Kognitif anak Prasiklus. 368. Hasil Pengamatan Kemampuan Kognitif Melalui Bermain BalokPada Siklus I (Pertemuan Pertama) . 449. Hasil Pengamatan Kemampuan Kognitif Melalui Bermain BalokPada Siklus I (Pertemuan Kedua) . 4510. Kemampuan Kognitif Anak Siklus I . 4611. Hasil Pengamatan Kemampuan Kognitif Melalui Bermain BalokPada Siklus II (Pertemuan Pertama) . 5612. Hasil Pengamatan Kemampuan Kognitif Melalui Bermain BalokPada Siklus II (Pertemuan Kedua) . 5713. Kemampuan Kognitif Anak Siklus II . 5814. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak MelaluiBermain Balok Prasiklus, Siklus I dan Siklus II . 61xiii

DAFTAR GAMBARGambar1. Tahap dalam siklus penelitian tindakan kelas . 222. Struktur Organisasi PAUD Ceria . 353. Denah Bangunan PAUD Ceria. 354. Perbandingan Hasil Kemampuan Kognitif Pada Prasiklus,Siklus I Dan Siklus II . 61xiv

DAFTAR LAMPIRANLampiran1. Surat Bimbingan Skripsi2. Izin Pra Survey3. Balasan Pra Survey4. Outline5. APD (Alat Pengumpulan Data)6. Surat Tugas7. Izin Research8. Surat Keterangan Penelitian9. Surat Keterangan Bebas Jurusan PIAUD10. Surat Keterangan Bebas Pustaka11. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi12. Lembar Observasi13. Rencana Pembelajaran Harian (RPPH)14. Foto Dokumentasixv

1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan anak usia dini merupakan jenjang pendidikan sebelumjenjang pendidikan dasar sebagai sutu upaya pembinaan yang ditunjukan bagianak sejak lahir sampaisampai usia enam tahun. Dilakukan melaluipemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan danperkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalammemasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini memberikanuntuk menstimulasi, membimbing, mengasah dan pemberian kegiatan yangakan menghasilkan kemampuan, serta keterampilan anak. Pendidikan anak.usia dini merupakan pendidikan yang diberikan kepada anak yang baru lahirsampai dengan berumur enam tahun. Sesuai dengan keunikan danpertumbuhan anak usia dini maka penyelenggaraan pendidikan anak usia dinidisesuaikan dengan tahapan-tahapan perkembangan yang dilalui oleh anakusia dini tersebut.2Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dantindakan yang dilakukan oleh pendidikan dan orang tua dalam prosesperawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan auradan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yangmemberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahamipengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara2Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), 14-15.

2mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulangulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Pendidikan anakusia dini bertujuan untuk mengembangkan semua aspek perkembangan yangdimiliki anak untuk memunculkan potensi yang optimal. Aspek-aspekperkembangan tersebut adalah aspek nilai agama moral, aspek sosialemosional, aspek bahasa, aspek kognitif, aspek fisik motorik dan seni.Upaya guru adalah usaha, ihtiar seorang pendidik dalam mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memfasilitasi, menilai danmengevaluasi peserta didik untuk memperoleh tujuan pendidikan.Peranan guru terhadap anak usia dini amat penting, guru adalah orangtuakedua bagi anak dan ia harus selalu dekat dengan mereka, dengan kinerja yangbaik akan menjadi perhatian bagi anak sehingga mampu memotivasi agarberbuwat lebih baik lagi dan mempengaruhi perkembangan jiwanya.Demikian pula akhlak guru mempunyai pengaruh yang besar pada anak.Seorang guru hendakanya berpegang teguh pada ajaran agama serta berakhlakmulia, berbudi luhur, serta pengasih dan penyayang terhadap anak didiknya. 3Pada hakikatnya manusia dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidakberdaya, namun ia memiliki potensi bawaan yang bersifat laten yang dapatdikembangkan. Dalam perkembanganya ia dipengaruhi oleh pembawaan danlingkungan sekitarnya. Sejak dilahirkan ia telah membawa fitrah beragama,fitrah ini baru berfungsi setelah melalui proses pendidikan. Dalam Alquransurah Ar-Rum ayat 30, Allah berfirman:3M. Ihsan Dacholfany dan Uswatun Hasanah, Pendidikan Anak Usia Dini Menurut KonsepIslam (Jakarta: Amzah, 2018), 5.

3 Artinya: ”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapikebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Q.S. Ar-Rum : 30)4Kognitif merupakan suatu proses berpikir yaitu kemampuan anak untukmenghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atauperistiwa. Proses kognitif tersebut berhubungan dengan tingkat kecerdasan(inteligensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutamaditunjukkan pada ide-ide dan belajar.5Aspek kemampuan anak khususnya kemampuan kognitif sangat pentinguntuk melatih proses berpikir. Melalui pengembangan kognitif, kemampuanberpikir anak dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatusituasi untuk memecahkan suatu masalah. Tujuan pengembangan kognitifadalah mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolahperolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahanmasalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika -milah,mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikirteliti.4QS. Ar-Rum:30Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,2011), 47.5

4Bermain merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anakanak dan sudah melekat dalam diri setiap masing-masing anak.Melaluikegiatan bermain anak dapat belajar berbagai keterampilan denganmenyenangkan, tanpa ada rasa terpaksa atau merasa dipaksa untuk belajar.Bermain juga merupakan langkah awal bagi anak-anak untuk mulai daribelajar informal menjadi li2019,Perkembangan kognitif anak di PAUD Ceria Banjar Rejo usia 3-4 tahunmasihkurang berkembang. Terdapat beberapa anak yang kurang aktifmengikuti kegiatan bermain untuk berkreasi memunculkan ide, pada saat anakbermain didalam kelas. Anak masih kurang percaya diriuntuk mengikutikegiatan bermain yang diberikan guru. Kemampuan kognitif anak belumberkembang optimal karena pada saat ditanya guru anak menjawab tidak tau.Kegiatan bermain anak kurang bervariasi dan Metode yang digunakan kurangmenarik.Berikut ini data awal hasil prasurvey perkembangan kognitif anak di PAUDCeria Banjar Rejo yaitu sebagai berikut:No1.2.3.4.5.6.7.Tabel 1Data Awal Nilai Kognitif pada Anak PAUD CeriaHasil PenilaianNama SiswaBBMBBSHArkan Lehwandy Arkananta Lehwandi Ahmad Fuad Baraqih Azka Ramdan Suratno Afnan Ayyasy sadan Alya Chantika Anindya Isnain -BSB-

5NoNama Siswa8.9.10.11.12.13.14.15.16.Mustika Alya Nida’ul KarimahHamani Azzam AbqariM. Agung SugihartonoMilla AdeliaNurul Rista AqraeniFairuzAhmad KurniawanAyesa AlmahiraAchmad IqbalBB Hasil PenilaianMBBSH -BSB-Keterangan indikator pencapaian:1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi, bentuk atau warna atauukuran.2. Mengklasifikasikan benda kedalam kelompok yang sama atau kelompokyang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan dua variasi.3. Mengenal pola (misal, AB-AB dan ABC-ABC) dan mengulanginya.4. Mengurutkan benda berdasarkan lima seriasi ukuran atau warna.Keterangan dalam Penilaian Perkembangan Kognitif Anak:BB: Artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus denganbimbingan atau dicontohkan oleh guru.MB : Artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harusdiingatkan atau dibantu oleh guru.BSH : Artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapatmelakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkanatau dicontohkan oleh guru.BSB : Artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapatmelakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannyayang belum mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.6Berdasarkantabel di atas menunjukkan bahwa masih terdapat banyakanak di PAUD Ceria Banjar Rejo yang perkembangan kognitifnya belum6Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dinidan Pendidikan Masyarakat, Pedoman Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini, (Jakarta:Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2015), 5.

6berkembang dengan baik. Terlihat pada pencapaian indikator, dari jumlah16anak dapat peneliti simpulkan bahwa anak yang belum berkembang ada 10anak, yang mulai berkembang ada 6 anak.Beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan kognitifanak salah satunya adalah bermain balok. Dunia anak usia dini yaitu belajarsambil bermain yang dapat melibatkan indera anak. Bermain dapat mendoronganak untukberpikir menunjukan kreativitas dan merasakan tantangan untukmenemukan ide-ide baru. Bermain juga dapat memberikan kesempatan padaanak agar anak dapat berkreasi sesuai keinginan.Pada saat anak-anak bermainbalok anak dapat belajar berbagai bentuk geometri, dapat mengenali bentuk,anak juga dapat belajar konsentrasi. Pada saat bermain balok anak dapatmengekspresikan pikiran dan anak dapat berkhayal membuat suatu karyadengan cara alami dan original. Anak akan mendapatkanpengalaman yangbaru dan permasalahan baru sehingga anak dapat berfikir untuk mengatasimasalah yang dihadapinya saat itu.Atas dasar uraian diatas, maka penelititertarik ingin mengangkat yaGurudalamMeningkatkan Kemampuan Kognitif Anak melalui BermainBalokdi PAUD Ceria Banjar Rejo Lampung Timur” .B. Identifikasi Masalah

7Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasi masalahpenelitian ini yaitu:1. Terdapat beberapa anak yang kurang aktif mengikuti kegiatan bermainuntuk berkreasi memunculkan ide, pada saat anak bermain di dalam kelas.2. Anak masih kurang percaya diriuntuk mengikuti kegiatan bermain yangdiberikan guru.3. Kemampuan kognitif anak belum berkembang optimal karena pada saatditanya guru anak menjawab tidak tau.4. Kegiatan bermain anak kurang bervariasi dan Metode yang digunakankurang menarik.C. Batasan MasalahBerdasarkanidentifikasi masalah yang telah peneliti paparkan, makapenelitian ini dibatasi padaupaya guru dan kemampuan kognitif anak diPAUD Ceria Banjar Rejo Lampung Timur.D. Rumusan MasalahBerdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusanmasalah penelitian yaitu apakah bermain balok dapat meningkatkankemampuan kognitif anak di PAUD Ceria Banjar Rejo Lampung Timur?E. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan Penelitian

8Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untukmeningkatkan kemampuan kognitif anak melalui bermain balok di PAUDCeria Banjar Rejo Lampung Timur.2. Manfaat penelitiana. Manfaat TeoritisSebagai pendorong untuk pelaksanaan pendidikan sehinggamenjadi pengetahuan bagi guru dan sebagai pengetahuan untukmeningkatkan kemampuan kognitif anak.b. Manfaat Praktis1) Bagi AnakMembantu anak untuk menemukan dan memahami Mengembangkan kemampuan berfikir logis dan kritis dalammemecahkan masalah yang dihadapi.2) Bagi GuruDapat membangkitkan kreatifitas guru dalam ajaran.Memudahkan guru untuk melatih kesabaran dan keterampilandalam mengerjakan pengembangan kognitif.F. PenelitianRelevan

9Sebelum mengangkat judul tentang upaya guru dalam meningkatkankemampuan kognitif anak melalui bermain balok,penulis terlebih dahulumelakukan tinjauan atau telaah pustaka pada beberapa penelitian terlebihdahulu. Ada beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini. Penelitianyang membahas tentang,meningkatkan kemampuan kognitif anak melaluibermain balok diantaranya adalah:Penelitian tindakan kelas (PTK) yang pertama dilakukan oleh Novianiyang berjudul “Permainan Balok dalam Mengembangkan Kreativitas Anak diTaman Kanak-Kanak WI Pertiwi Suka Rame Bandar Lampung”,hasilpenelitian menunjukkan bahwa melalui bermain balok dapat mengembangkankreativitas anak.Persamaan penelitian terdahulu dengan yang saya teliti adalah terletakpada menggunakan permainan balok. Perbedaannya yaitu penelitian yangsebelumnya untuk mengembangkan kreativitas anak yaitu jenis penelitiandeskriptif kualitatif. Sedangkan penelitian ini ingin meningkatkan kognitifanak untuk berfikir menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. 7Penelitian tindakan kelas (PTK) yang kedua dilakukan olehPurwantiyang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dalam MengenalAngka Melalui Permainan Balok”hasil penelitian ini menunjukan bahwa7Noviani, “Permainan Balok dalam Mengembangkan Kreativitas Anak di Taman KanakKanak WI Pertiwi Suka Rame Bandar Lampung”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,Universita Islam Negeri Raden Intan Lampung Tahun 2017, 56.

10melalui permainan balokdapat meningkatkan kemampuan kognitif anakdalam mengenal angka.8Persamaan penelitian terdahulu dengan yang saya teliti adalah terletakpada menggunakan permainan balok perbedaannya yaitu penelitian yangsebelumnya untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal angkasedangkan penelitian ini ingin meningkatkan kognitif yang mencakupkeaktifan anak untuk berfikir.8Purwanti, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif dalam Mengenal Angka melaluiPermainan Balok, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas MuhamadiyahSurakarta Tahun 2012, 12.

11BAB IILANDASAN TEORIA. Upaya Guru1. Pengertian Upaya GuruDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya adalah usaha atausyarat untuk menyampaikan suatu maksud atau upaya juga diartikansebagai usaha untuk melakukan suatu hal atau kegiatan yang bertujuan.9Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama enilai,danmengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalurpendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.10Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa upaya jar,menilaidanmengevaluasi peserta didik untuk memperoleh tujuan pendidikan.2. Jenis-Jenis Upaya GuruAnak usia dini belajar melalui indera dan permainan, makakreativitas juga dikembangkan melalui kedua hal itu. Harus diupayakanindra anak menangkap banyak hal bervariasi, baik bentuk, warna, jenisdan ragamnya. Upayakan permainan yang disuguhkan selalu baru dan9Widya Iswanji, “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MIMA’RUF NU Banjar Anyar Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas”, Sekripsi, 2016, 6.10Kunandar, Guru Profesional Impementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)dan Sukses Dalam Sertivikasi Guru, (Jakarta:PT RajGrafindo Persada, 2011), 54.

12bukan itu-itu saja. Beberapa upaya guru dalam menubuhkan kreativitasanak usia dini:1.2.3.4.5.6.Mengembangkan tema lebih jauh, lebih luas, lebih dalam danlebih variatif, tidak menyerah sebatas digariskan kurikulum.Menggunakan ide-ide untuk meramu sesuatu yang menarikuntuk disajikan kepada anak. Harusmenyusun dan menyajikankreativitas yang baik dan disukai anak. Sajikan pembelajaranyang selalu berbeda, baik metode pembelajaran, sumber ataumedia belajar yang digunakan.Menyuguhkan pembelajaran yang selalu baru atau diperbarui,terutama menyankut sumber belajar, media yang digunakan danjenis permainan.Jangan tuntaskan tugas kegiatan dalam pembelajaran, tetapisisakan 1/3 bagian kesempatan bagi anak untuk berpikir,berbuat mandiri sesuai kreasinya.Minat anak terhadap sesuatu adalah awal tumbuhnyakreativitas, minat adalah kendaraan anak untuk memacukreativitas.Kreativitas dapat muncul melalui berbagai kegiatan yangdisukai anak.11Berdasarkan beberapa upaya guru di atas dapat dipahami bahwamunculnya kreativitas anak sangat tergantung dari upaya guru membuwatanak kreatif. Mengembangkan kreativitas anak usia dini bearti jugamengasah anak agar anak mampu berpikir. Kreativitas merupakan uaaspekpengembangan.3. Urgensi Upaya Guru Dalam PembelajaranUpaya yang amat penting dalam pendidikan anak adalah pada masakanak-kanak yang sekitar usia dua sampai lima tahun. Beberapa alasandikemukakan oleh para pakar adalah:11Masnipal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, (Jakarta: PT Gramedia,2013), 239.

131. Masa ini merupakan dasar bagi perkembangan potensiintelektual, emosional, sosial dan moral religious.2. Sosialisasi sangat bermakna pada masa ini3. Berbagai pengaruh lingkungan sangat mudah mempengaruhianak pada masa ini. Walaupun membicarakan masa kanakkanak bukan berarti perkembangan lain diabaikan. Hal iniditerangkan pada bagian khusus perkembangan anak. Jauhsebelum adanya upaya-upaya ilmiah terhadap pemahamanperkembangan anak, sudah ada keyakinan-keyakinan tradisional(tradisional beliefs) tentang anak yang dianut oleh orang tua danguru-guru.12Beberapa alasan yang dikemukakan para pakar di atas upaya yangamat penting untuk perkembangan yaitu dimulai dari masa anak-anak.Masa anak-anak merupakan masa perkembangan potensi intelektual ,emosional , sosial dan moral religius. Upaya guru dalam pembelajaranyaitu tersedianya media atau sumber belajar. Tersedianyamedia atausumber belajar akan memfasilitasi anak dalam mengembangkan berbagaiaspek.B. Kemampuan Kognitif1. Pengertian Kemampuan Kognitif AnakBeberapa ahli yang berkecimpung dalam bidang pendidikanmendefinisikan intelektual atau kognitif dengan berbagai pendapat.Gardner mengemukakan bahwa kognitif merupakan inteligensi sebagaikemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk menciptakan karyayang dihargai dalam suatu kebudayaan atau lebih. Pada dasarnyapengembangan kognitif agar anak mampu melakukan eksplorasi terhadapdunia sekitar melalui panca indera, sehingga dengan pengetahuan yang12Sofyan, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), 29.

14didapatkan tersebut anak akan dapat melangsungkan hidupnya danmenjadi manusia yang utuh sesuai dengan kodratnya sebagai mahluktuhan yang harus memberdayakan apa yang ada di dunia ini untukkepentingan dirinya dan orang lain.13Kognitif merupakan suatu proses berfikir yaitu kemampuan yangdimiliki individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkansuatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkatkecerdasan (inteligensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minatterutama sekali ditunjukkan kepada ide-ide dan belajar.14Menurut Wienman kognitif merupakan fungsi mental yang meliputipersepsi, pikiran, simbol, penalaran dan pemecahan masalah.Fungsikognitif dapat dilihat dari kemampuan anak dalam menggunakanmatematika dan nbahwakemampuan kognitif merupakan kecerdasan atau potensi yang dimilikioleh seorang anak untuk berfikir dan menemukan ide-ide baru untukmemecahkan suatu masalah.Ada beberapa indikator pencapaian yang harus dicapai dalamperkembangan kognitif bagi anak usia dini sebagai berikut:13Ahmad Susanto,Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2011), 47.Ibid.,h. 4715Mulyono Abdurrahman,Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), 131.14

15Tabel 2Indikator Pencapaian Perkembangan KognitifLingkupSub IndikatorIdikatorPerkembanganA. Berfikir1. Mengklasifikasikan1. MengelompokkanLogisatau kelompok yangbalok berdasarkansejenis atauwarna yang sama.kelompok yang2. Mencocokkan balokberpasangan dengan3. Mengenal bentukdua variasi.2. Mengenal polageometri.4. Mengurutkan balok(misal, AB-AB danberdasrkan bentukABC-ABC) danyang sama.mengulanginya.3. Mengurutkan bendaberdasarkan fungsi,5. Menyusun balok6. Memasukkan baloksesuai tempatnyabentuk atau warnaatau ukuran.4. Mengklasifikasikanbenda kedalamkelompok yangsama bendaberdasarkan limaseriasi

pertumbuhan anak usia dini maka penyelenggaraan pendidikan anak usia dini disesuaikan dengan tahapan-tahapan perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini tersebut.2 Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidikan dan orang tua dalam proses

Related Documents:

komunikasi maupun kemampuan mengembangkan kognitif. Perkembangan kognitif ini berhubungan dengan berhitung atau konsep berhitung. Kemampuan ini dikembangkan dalam kemampuan menghitung benda, menghimpun benda, mengurutkan angka, mengenal penambahan dan mengenal lambang bilangan.

Kemampuan matematis terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan representasi matematis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan matematis siswa dalam memahami materi eksponen dan logaritma.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI KEGIATAN SENAM OTAK DI RA RAHMAH ELYUNUSIAH II MEDAN T.A 2017/2018 SKRIPSI . dalam membantu perkembangan anak usia dini, dan di sini guru juga kurang memperhatikan anak dalam perkembangannya, guru terlalu fokus dalam materi yang .

A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini 1. Pengertian Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif sering diidentikkan dengan perkembangan kecerdasan. Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi perkembangan intelegensi pada anak. Pada anak usia dini, pengetahuan masih bersifat subjektif, dan akan berkembang menjadi objektif apabila sudah .

Kemampuan kerja adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Dimana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik (Robbins, 2006:52). Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang

Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam memahami materi tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu : 1. Translasi (kemampuan mengubah simbol dari satu bentuk ke bentuk lain) 2. Interpretasi (kemampuan menjelaskan materi) 3. E

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 184. 18 5. Indikator Kemampuan Menghafal Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak)13. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang proses berpi

Asset Management has now spread to many utility organizations and large and small companies are adopting similar programs. 3 The changing role of Maintenance Management in Asset Management: To illustrate how maintenance managers can contribute to an Asset Management improvement program, the table below lists some common issues facing management in the first column, and thoughts on how these .