Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Bahan Berbahaya .

1y ago
10 Views
2 Downloads
1.12 MB
89 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Macey Ridenour
Transcription

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEBERADAAN BAHAN BERBAHAYA BISPHENOL A (BPA)YANG TERKANDUNG DALAM KONTAINER PLASTIKMAKANAN DAN MINUMANDGD. DHARMA SANTHII NYOMAN GEDE SUYASAI WAYAN JANAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS UDAYANADENPASAR20161

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Ida SangHyang Widhi Wasa karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapatmenyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul ―FAKTOR-FAKTOR YANGBERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAHAN BERBAHAYABISPHENOL A (BPA) YANG TERKANDUNG DALAM KONTAINERPLASTIK MAKANAN DAN MINUMAN‖.Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yangdiberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikanProgram S1 di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukankepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof.Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes atas kesempatan yang diberikan kepadapenulis untuk mengikuti pendidikan program S1. Tidak lupa pula penulis ucapkanterima kasih kepada Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas KedokteranUniversitas Udayana yang dijabat oleh Dr.dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra,Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadimahasiswa Program S1 pada Program Studi Pendidikan Dokter FakultasKedokteran Universitas Udayana.Terimakasih pula penulis sampaikan kepada keluarga yang selalumemberikan dukungan baik moral dan materiil, serta motivasi kepada penulisdalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih kepada semua pihak yang telahmembantu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulissebutkan satu per satu.Semoga Tuhan yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalumelimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaandan penyelesaian skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga. Akhir kata, semogaskripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi masyarakatumum dalam rangka memperluas wawasan yang kita miliki.Denpasar, 27 November 2016Penulis2

ABSTRAKPenggunaan plastik sebagai kemasan pangan merupakan hal yang melekatdengan kehidupan masyarakat. Bahan utama pembuatan plastik polikarbonatadalah senyawa bisphenol A (BPA). BPA dapat masuk ke dalam tubuh manusiaterutama karena kemampuannya bermigrasi ke dalam bahan makanan yangdikemas. BPA berpotensi mengakibatkan ketidaknormalan perkembanganendometrium yang dapat menyebabkan infertilitas serta meningkatkan risikoterkena kanker payudara. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubunganpengetahuan, siap dan tindakan dengan keberadaan kontainer plastikJenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, besarsampel dari populasi ibu rumah tangga di kabupaten Badung sebanyak 360 iburumah tangga. Pengambilan sampel dengan metode sampling wilayah. Teknikpengumpulan data primer mengenai karakteristik, pengetahuan, sikap dantindakan menggunakan kuesioner oleh petugas. Analisis data menggunakanstatistik multivarianHasil penelitian diperoleh pengetahuan tidak baik sebanyak 307 responden(85,28%), sikap baik sebesar 358 responden (99,44%), tindakan tidak baiksebanyak 258 responden (71,67%) dan keberadaan kontainer plastik di rumahtangga sebesar 328 (91,11%)Ada hubungan pengetahuan dan tindakan dengan keberadaan kontainerplastik dengan P – 0,000, variable sikap tidak ada hubungan dengan keberadaankontainer plastik dengan nilai P 1,000. Variabel yang dominan berhubungandengan keberadaan kontainer plastik adalah tindakan dengan nilai expB 5,975.Diharapkan ibu rumah tangga menggunakan kontainer plastik sebagaiwadah makanan dan minuman sesuai dengan kode peruntukannyaKata kunci: Bisphenol A, Plastik, Makanan dan Minuman3

ABSTRACTThe use of plastics as food packaging are inherent to the life of thecommunity. The main ingredient is the manufacture of polycarbonate plasticscompound bisphenol A (BPA). BPA may get into the human body is mainlybecause of its ability to migrate into foodstuffs were packed. BPA has thepotential to lead to abnormal development of the endometrium which can causeinfertility and increase the risk of developing breast cancer. The aim of research todetermine the relationship of knowledge, ready and action by the presence ofplastic containersAn observational study with design cross setctional, a large sample ofthe population housewife in Badung with 360 housewives. Sampling methods ofsampling area. The technique of collecting primary data on the characteristics,knowledge, attitude and practice using a questionnaire by the officer. Analysis ofdata using statistical multivarianceThe results were obtained knowledge is not good as much as 307respondents (85.28%), good attitude of 358 respondents (99.44%), the action isnot good as much as 258 respondents (71.67%) and the presence in the householdplastic containers of 328 ( 91.11%)No relation between knowledge and action by the presence of a plasticcontainer with a P - 0.000, variable attitudes are not related to the presence of aplastic container with a value of P 1.000. The dominant variable related to thepresence of plastic containers is an action expB value 5.975.Expected housewives use plastic containers as food and beveragecontainers in accordance with the code designationKeywords: Bisphenol A, Plastics, Food and Beverages4

DAFTAR ISI .i ii.iii iv .v .vi .viii ix .1 1 .3 .3 .4HALAMAN SAMPULHALAMAN PENGESAHANABSTRAKABSTRACTKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Perumusan MasalahC. TujuanD. ManfaatBAB II TINJAUAN PUSTAKA.5 .5 9 12 .15 16 .19 20 23 23B. Variabel Penelitian .23C. Definisi Operasional .24 .26 .26 .26A. Jenis dan Sifat Fisik Kimia PlastikB. Plastik Sebagai Kemasan PanganC. Pemilihan Plastik Untuk Kontainer Makanan dan MinumanD. Migrasi Additive PlastikE. Dampak dan Bahaya Plastik Terhadap KesehatanF. Aktivitas Estrogenik Bisphenol-AG. Bisphenol A dan Fungsi Reproduksi dan PerkembanganBAB III KERANGKA KONSEP PENELITIANA. Kerangka KonsepBAB IV METODELOGI PENELITIANA. Desain PenelitianB. Populasi dan Sampel5

.27 27 .27 .28 28 .30 .32 37 41 .41 .41 42C. Instrumen PenelitianD. Prosedur penelitianE. Analisis dataBAB V HASIL DAN PEMBAHASANA. Karakteristik RespondenB. Deskripsi VariabelC. Analisis DataD. PembahasanBAB VI SIMPULAN DAN SARANA. SimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN6

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam dunia modern sekarang, penggunaan kemasan pangan merupakan halyang melekat dengan kehidupan masyarakat. Kemasan pangan berfungsi untukmelindungi pangan dari kerusakan fisik, kerusakan kimia, dan kerusakan biologiksehingga masa simpan (shelf life) pangan menjadi lebih panjang (BPOM RI,2009). Salah satu kemasan pangan yang sering digunakan masyarakat adalahplastik. Jenis plastik yang umum digunakan adalah plastik polikarbonat(polycarbonate/PC). Bahan utama pada pembuatan plastik polikarbonat adalahsenyawa 2,2-bis (4-hidroksifenil) propan atau yang dikenal dengan namabisphenol-A (BPA).BPA banyak ditemukan di botol susu bayi sehingga membuat botol susumenjadi tahan lama dan tampak mengkilat, sebagai campuran plastik untukmembuat gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kalengkemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Plastik jenis jugadigunakan untuk pembuatan lensa kacamata, CD, DVD, komputer, perlengkapanolah raga, perlengkapan medis, dental sealants (plastik tipis yang digunakanuntuk menutupi permukaan gigi, terutama gigi geraham untuk mencegahkerusakan gigi), serta pelapis beberapa produk kertas termal, termasuk kertasuntuk struk ATM dan mesin penghitung uang (Anonim, 2016 ; BPOM RI, 2015).Pada akhir tahun 1990-an muncul berbagai pertanyaan berkaitan dengantingkat keamanan dan efek samping dari BPA dimana diketahui bahwa BPAbermigrasi dari kemasan plastik kedalam tubuh hewan uji, dimana menimbulkankeabnormalan dalam chromosom hewan uji. Migrasi monomer terjadi, karenadipengaruhi suhu makanan atau penyimpanan dan proses pengolahannya.Semakin tinggi suhu makanan yang dikemas plastik, semakin banyak pulamonomer yang dapat bermigrasi ke makanan. Peneliti dari University ofCincinnati menemukan, eksposur terhadap air mendidih menyebabkan botol7

plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali lebih cepat dari air dinginatau air bertemperatur normal. Faktor lain yang berpengaruh adalah luaspermukaan yang berkontak, kecepatan migrasi, jenis bahan plastik, serta tingkatlamanya makanan tersebut disimpan. Karena, semakin lama kontak antaramakanan dan kemasan plastik, jumlah monomer yang bermigrasi makin tinggijumlahnya (Erliza, 1987; Syarief, 2014; Anonim, 2016).Berdasarkan hasil penelitian Sun tahun 2000 dari Departement ofChemistry, Faculty of Science, National University of Singapore pada karyailmiahnya Migration of Bisphenol A in Baby Milk Bottles mengatakan zat kimiabisphenol (BPA) di temukan dalam plastik yang termasuk kelompok bahan kimiayang dikenal sebagai endokrin pengganggu, yang dapat menghalangi aktivitashormon natural dalam tubuh, terutama estrogen. Beberapa penelitian lainmenunjukkan bahwa BPA, baik dalam bentuk aktif maupun inaktif mampumenembus plasenta. Pada fetus, perubahan BPA inaktif menjadi aktif inidimungkinkan karena organ hati dan jantungnya dapat menghasilkan enzim yangmampu mengubah senyawa konjugat BPA-glucuronic acid menjadi BPAestrogenik yang toksik. Hal tersebut menunjukkan bahwa fetus mempunyaikemungkinan tertinggi terpapar BPA melalui plasenta. Di dalam rahim, paparanestrogen pada waktu yang tidak tepat dalam kadar yang melebihi atau kurang darinormal dapat menyebabkan efek merugikan terhadap perkembangan berbagaiorgan dan sistem, termasuk sistem reproduksi (pada perempuan dan laki-laki),perkembangan otak, kelenjar susu, dan sistem imun. Jika rute paparannya melaluipangan yang tertelan, maka bayi mempunyai kemungkinan untuk terpapar BPAlebih besar daripada kelompok umur lainnya. Menurut U.S. Food and DrugAdministration (U.S. FDA), bayi merupakan populasi yang sensitif terhadap BPAkarena sistem saraf dan sistem endokrinnya sedang dalam tahap kmendetoksifikasidanmengeliminasi senyawa kimia, misalnya BPA. Sedangkan pada orang laki – lakidewasa ditemukan ada korelasi antara BPA dengan penurunan produksi sperma,penambahan berat prostat, dan kanker testis pada laki-laki. Sementara pada8

infertilitassertameningkatkan risiko terkena kanker payudara (BPOM RI, 2015; Candy, 2008).Dalam menjaga dan memelihara kesehatan terutama keluarga, ibu memilikiketerkaitan yang erat. Sebagai pengelola rumah tangga, ibu selalu dilibatkansecara langsung dengan pemilahan bahan kemasan pangan yang dipergunakan.Plastik dipilih karenatidak mudah pecah, ringan, desain yang menarik danketersediaan produk dengan kisaran harga yang bervariasi (Rahma, 2009).Berdasarkan uraian-uraian permasalahan tersebut di atas, maka peneliti tertarikuntuk mengevaluasi pengetahuan dengan perilaku dan tindakan ibu rumah tanggadi Kabupaten Badung terhadap bahaya Bisphenol A yang terkandung dalamdalam kontainer makanan dan minuman terhadap kesehatan‖.B. Perumusan MasalahBerdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka yang menjadipermasalahan dalam penelitian iniadalah ―Faktor-faktor apakahyangberhubungan dengan keberadaan bahan berbahaya Bisphenol A yang Terkandungdalam Kontainer Plastik Makanan dan Minuman di Kabupaten Badung?‖.C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumUntuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keberadaan bahanberbahaya Bisphenol A yang Terkandung dalam Kontainer Plastik Makanan danMinuman.2. Tujuan KhususAdapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan keberadaan bahanberbahaya Bisphenol A yang Terkandung dalam Kontainer Plastik Makanandan Minuman.9

b. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan keberadaan bahan berbahayaBisphenol A yang Terkandung dalam Kontainer Plastik Makanan danMinuman.c. Untuk mengetahui hubungan Tindakan dengan keberadaan bahan berbahayaBisphenol A yang Terkandung dalam Kontainer Plastik Makanan danMinuman.d. Untuk mengetahui faktor yang dominan berhubungan dengan keberadaanbahan berbahaya Bisphenol A yang Terkandung dalam Kontainer PlastikMakanan dan MinumanD. Manfaat Penelitian1. Sebagai bahan masukan bagi ibu rumah tangga terhadap pemilihanpenggunaan kontainer makanan dan minuman plastik yang mengandungBisphenol A .2. Memberikan informasi tambahan kepada masyarakat termasuk ibu rumahtangga mengenai dampak Bisphenol A terhadap kesehatan.10

BAB IITINJAUAN PUSTAKAPlastik adalah bahan pengemas yang mudah didapat dan sangat fleksibelpenggunaannya. Selain untuk mengemas langsung bahan makanan, seringkalidigunakan sebagai pelapis kertas. Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kitatemui di hampir setiap barang. Mulai dari wadah makanan, pengemasan, botolminum, kantong plastik, alat makan (sendok, garpu, piring, mangkok, gelas).Masing-masing jenis plastik mempunyai tingkat bahaya yang berbeda tergantungdari bahan kimia penyusunnya, jenis makanan yang dibungkus (asam, berlemak),lama kontak dan suhu makanan saat disimpan (Rahma, W, 2009).A. Jenis dan Sifat Fisik Kimia Plastik1. PET — Polyethylene TerephthalateBiasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daurulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethyleneterephthalate) di bawah segitigaDalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester. Biasa dipakaiuntuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol airmineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Tidak untuk airhangat apalagi panas. Untuk jenis ini, disarankan hanya untuk satu kalipenggunaan dan tidak untuk mewadahi pangan dengan suhu 600C, hal ini akanmengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh danmengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan SbO3(antimoni trioksida), yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan denganpengolahan ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalamtubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandungsenyawa tersebut. Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akanmengalami : iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa inimeningkatkanmasalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak11

mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hinggausia 12 bulan.2. HDPE — High Density Polyethylenea.Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daurulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high densitypolyethylene) di bawah segitiga.b.Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, galon airminum, dan lain-lain.c.HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakankarena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastikberbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.d.HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras hingga semifleksibel,buram dan lebih tahan terhadap bahan kimia dan kelembapan, melunakpada suhu 750C.3. V — Polyvinyl ChlorideTertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 ditengahnya, serta tulisan V — V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenisplastik yang paling sulit didaur ulang.a. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botolbotol, sulit di daur ulangb. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemasdengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanantersebut karena DEHA lumer pada suhu 150C.c. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastikini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.d. Plastik jenis ini sebaiknya tidak untuk mewadahi pangan yang mengandunglemak/minyak, alkohol dan dalam kondisi panas.e. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidakmengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena ataubahan alami (daun pisang misalnya).12

4. LDPE — Low Density PolyethyleneTertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE(low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dariminyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botolbotol yang lembek.a.Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, fleksibel, kedap air tetapitembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Melunak padasuhu 700C.b.Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuktempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makananyang dikemas dengan bahan ini.5. PP — Polypropylenea.Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP PP(polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutamauntuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempatmenyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untukbayi.b.Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan,keras tetapi fleksibel. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan dayatembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, minyak,stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Melunak pada suhu1500C.c.Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untukmenyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.6. PS — Polystyrenea.Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS PS(polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorangapoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.b.Terdapat dua macam PS, yaitu yang kaku dan lunak/berbentuk foam.13

c.PS yang kaku biasanya jernih seperti kaca, kaku, getas, mudah terpengaruhlemak dan pelarut (seperti alkohol), mudah dibentuk, melunak pada suhu950C. Contoh : wadah plastik bening berbentuk kotak untuk wadahmakanan.d.PS yang lunak berbentuk seperti busa, biasanya berwarna putih, lunak,mudah terpengaruh lemak dan pelarut lain (seperti alkohol). Bahan inidapat melepaskan styrene jika kontak dengan pangan. Contohnya yangsudah sangat terkenal styrofoam. Biasanya digunakan sebagai wadahmakanan atau minuman sekali pakai, karton wadah telur, dll.e.Kemasan styrofoam sebaiknya tidak digunakan dalam microwave.f.Kemasan styrofoam yang rusak/berubah bentuk sebaiknya tidak digunakanuntuk mewadahi makanan berlemak/berminyak terutama dalam keadaanpanas.g.Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahanstyrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.h.Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asapkendaraan dan bahan konstruksi gedung.i.Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak,mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalahreproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan inisulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan prosesyang sangat panjang dan lama.j.Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak terterakode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenalidengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketikadibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, danmeninggalkan jelaga.14

7. OTHERa.Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisanOTHER Other (SAN/styrene acrylonitrile, ABS - acrylonitrile butadienestyrene, PC - polycarbonate, Nylon)b.Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minumolahraga, alat-alat rumah tangga, peralatan makan bayi dan plastikkemasan.c.PC - Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anakbatita (sippy cup).d.Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalammakanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon,kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubahfungsi imunitas.e.Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupunminuman karena Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman ataumakanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan. Untuk mensterilkanbotol susu, sebaiknya direndam saja dalam air mendidih dan tidakdirebus atau dipanaskan dengan microwave. Botol yang sudah retaksebaiknya tidak digunakan lagi.f.SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dansuhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.g.Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alatmakan, penyaring kopi.h.SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untukdigunakan (Iman, 2005).B. Plastik Sebagai Kemasan PanganKemasan plastik saat ini mendominasi industri makanan di Indonesia,menggeser penggunaan kemasan logam dan gelas. Hal ini disebabkan karenakelebihan dari kemasan plastik yaitu ringan, fleksibel, multiguna, kuat, tidakbereaksi, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal), dapat diberi warna15

dan harganya yang murah. Kelemahan dari plastik karena adanya zat monomerdan molekul kecil dari plastik yang mungkin bermigrasi ke dalam bahan panganyang dikemas.Bahan pembuat plastik dari minyak dan gas sebagai sumber alami, dalamperkembangannya digantikan oleh bahan-bahan sintetis sehingga dapat diperolehsifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kapolimerisasi, laminasi, danekstruksi (Syarief, 1989).Komponen utama plastik sebelum membentuk polimer adalah monomer,yakni rantai yang paling pendek. Polimer merupakan gabungan dari beberapamonomer yang akan membentuk rantai yang sangat panjang. Bila rantai tersebutdikelompokkan bersama-sama dalam suatu pola acak, menyerupai tumpukanjerami maka disebut amorp, jika teratur hampir sejajar disebut kristalin dengansifat yang lebih keras dan tegar (Syarief, 1989).Menurut Eden dalam Davidson (1970), klasifikasi plastik menurut strukturkimianya terbagi atas dua macam yaitu :1.Linear, bila monomer membentuk rantai polimer yang lurus (linear) makaakan terbentuk plastik thermoplastik yang mempunyai sifat meleleh padasuhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan sifatnya dapat balik(reversible) kepada sifatnya yakni kembali mengeras bila didinginkan.2.Jaringan tiga dimensi, bila monomer berbentuk tiga dimensi akibatpolimerisasi berantai, akan terbentuk plastik thermosetting dengan sifattidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversible). Bila sekali pengerasantelah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali.Proses polimerisasi yang menghasilkan polimer berantai lurus mempunyaitingkat polimerisasi yang rendah dan kerangka dasar yang mengikat antar atomkarbon dan ikatan antar rantai lebih besar daripada rantai hidrogen. Bahan yangdihasilkan dengan tingkat polimerisasi rendah bersifat kaku dan keras (Flinn danTrojan, 1975).Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebabkanpolimerisasi dengan menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusun16

sambung-menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Kemasan plastikmemiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi ringan, inert, tidak karatandan bersifat termoplastis (heat seal) serta dapat diberi warna. Kelemahan bahanini adalah adanya zat-zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalamplastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas.(Winarno, 1994).Plastik berisi beberapa aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifatsifat fisiko kimia plastik itu sendiri. Bahan aditif yang sengaja ditambahkan itudisebut komponen non plastik, diantaranya berfungsi sebagai pewarna,antioksidan, penyerap cahaya ultraviolet, penstabil panas, penurun viskositas,penyerap asam, pengurai peroksida, pelumas, peliat, dan lain-lain (Crompton,1979). Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebutpolimerisasi dengan menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusunsambung-menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Dalam plastik jugaterkandung beberapa aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat fisikokimia plastik itu sendiri. Bahan aditif yang ditambahkan tersebut disebutkomponen nonplastik yang berupa senyawa anorganik atau organik yang memilikiberat molekul rendah. Bahan aditif dapat berfungsi sebagai pewarna, antioksidan,penyerap sinar UV, anti lekat dan masih banyak lagi (Winarno, 1994).Menurut Erliza dan Sutedja (1987) plastik dapat dikelompokkan atas duatipe, yaitu thermoplastik dan termoset. Thermoplastik adalah plastik yang dapatdilunakkan berulangkali dengan menggunakan panas, antara lain polietilen,polipropilen, polistiren dan polivinilklorida. Sedangkan termoset adalah plastikyang tidak dapat dilunakkan oleh pemanasan, antara lain phenol formaldehid danurea formaldehid.Syarief, (1989) membagi plastik menjadi dua berdasarkan sifat-sifatnyaterhadap perubahan suhu, yaitu: a) termoplastik: meleleh pada suhu tertentu,melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel)kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan, b) termoset: tidakdapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Plastik jenis termoset tidak begitu17

menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya jugavolumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifattermoplastik (Moavenzadeh dan Taylor, 1995). Pada kemasan plastik, perubahanfisiko kimia pada wadah dan makanannya sebenarnya tidak mungkin dapatdihindari. Industri pangan hanya mampu menekan laju perubahan itu hinggatingkat minimum sehingga masih memenuhi syarat konsumen. Banyak ragamkemasan plastik untuk makanan dan minuman, beberapa contoh misalnya:polietilen, polipropilen, polistiren, poliamida, polisulfon, poliester, poliuretan,polikarbonat, polivinilklorida, polifenilinoksida, polivinilasetat, poliakrilonitrildan melamin formaldehid. Plastik diatas dapat digunakan dalam bentuk lapistunggal, ganda maupun komposit, dengan demikian kombinasi dari berbagairagam plastik dapat menghasilkan ratusan jenis kemasan (Crompton, 1979).Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas mempunyai keunggulan dibandingbahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplatisdan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, CO2. Sifatpermeabilitas plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik mampuberperan memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan (Winarno, 1987). Ryalldan Lipton (1972) menambahkan bahwa plastik juga merupakan jenis kemasanyang dapat menarik selera konsumen.C. Pemilihan Plastik Untuk Kontainer Makanan dan MinumanTidak mudah untuk menentukan jenis plastik yang baik untuk wadah ataukemasan makanan. Di pasaran diperkirakan banyak dijumpai bahan kemasan yangsebetulnya tidak cocok dengan jenis makanan dan minuman yang dikemas. Setiapjenis makanan memiliki sifat yang perlu dilindungi, yang harus dapatditanggulangioleh jenis plastik tertentu. Kesalahan material kemasan dapatmengakibatkan kerusakan bahan makanan dan minuman yang dikemas (Buckle,1987).Selain dengan melihat pengkodean yang telah ditetapkan, aman-tidaknyawadah plastik (food grade dan non-food grade) bisa diketahui dari simbol atau18

pertanda khusus yang tertera di wadah plastik tersebut, diantaranya (Anonim,2010):1.Simbol Food GradeBergambar gelas dan garpu, artinya wadah tersebut aman digunakan untukmakanan dan minuman.2.Simbol Non-Food GradeGambar garpu dan gelas dicoret, artinya wadah tersebut tidak didesain untukmakanan karena kandungan zat kimia di dalamnya bisa membahayakankesehatan.3.Simbol Microwave SaveGambar garis bergelombang, artinya wadah aman untuk digunakan sebagaipenghangat makanan di dalam microwave karena tahan suhu yang tinggi.4.Simbol Non-MicrowaveGambar garis bergelombang dicoret, artinya wadah tidak boleh digunakanuntuk menghangatkan makanan di dalam microwave karena tidak tahansuhu yang tinggi atau panas.5.Simbol Oven SaveGambar oven (dua garis horizontal), artinya aman digunakan sebagaipenghangat makanan di dalam oven. Meski terbuat dari plastik, wadah initahan terhadap suhu tinggi.6.Simbol Non-OvenGambar dua garis horizontal dicoret, artinya wadah tidak tahan suhu tinggi.7.Simbol Grill SaveGambar pemanggang atau grill (tiga segitiga terbalik), artinya wadah amandigunakan untuk suhu tinggi.8.Simbol Non-Grill SaveGambar pemanggang dicoret, artinya wadah tidak boleh digunakan untukmemanggang.9.Simbol Freezer Save19

Gambar bunga salju, artinya wadah aman digunakan untuk menyimpanmakanan atau minuman dengan suhu rendah atau beku.10.Simbol Non-Freezer SaveGambar bunga salju dicoret, artinya wadah tidak boleh untuk disimpandalam lemari pendingin.11.Simbol Cut SaveGambar pisau, artinya wadah aman digunakan sebagai alas saat memotongbahan-bahan makanan.12.Simbol Non-Cut SaveGambar pisau dicoret, artinya tidak untuk wadah memotong.13.Simbol Dishwasher SaveGambar gelas terbalik, artinya wadah aman untuk dicuci dalam mesinpencuci.14.Simbol Non-Dishwasher SaveGambar gelas dicoret, artinya gelas harus dicuci manual.Adapun Cara Mengenal jenis Plastik pada Kemasan adalah :1.Periksa nomor kode daur ulang, biasanya diletakkan pada bagian bawahbotol, dalam tutup, atau dicetak pada label untuk kemasan fle

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul ―FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAHAN BERBAHAYA BISPHENOL A (BPA) YANG TERKANDUNG DALAM KONTAINER PLASTIK MAKANAN DAN MINUMAN‖. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.

Related Documents:

lintas diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pengendara, faktor kendaraan, faktor lingkungan dan faktor jalanan yaitu sarana dan prasarana.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Safety Riding Remaja di SMAN 7 Kota Bengkulu.

penurunan pada tahun 2019. Hal yang mendasari ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-19 di Kota Makassar.

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI KLINIK UTAMA VIDYAN MEDIKA . Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan status imunisasi dasar lengkap pada bayi selama masa pandemi COVID-19 yaitu umur ibu, pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, .

SKRIPSI . Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) . dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pengetahuan merupakan faktor yang dominan dalam membentuk suatu . penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan WUS dalam memilih jenis kontrasepsi di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK JAMBI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Skripsi Oleh : Marsis Mayanti 1903021419 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYRIAH . Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanan IMD seperti faktor

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN 6 RUAS TOL DALAM KOTA JAKARTA SEKSI 1A SKRIPSI ZEFANYA GERALDINE RUTHIN 1710713108 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA . Low Back Pain (LBP) dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor individu, lingkungan, dan juga .

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN PADA PELAKU USAHA RPH UNGGAS RAWA KEPITING TAHUN 2019 SKRIPSI DIAN KOMALASARI 1510713027 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAKARTA . Tindakan tidak aman disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor manajemen, desain peralatan, lingkungan fisik, pekerjaan, lingkungan .

Skripsi yang berjudul "Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2016" adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Tia Arsittasari NIM : P07124213036 Tanggal : 05 Juli 2017 Yang menyatakan, ( Tia Arsittasari )