Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Akidah . - Uinsu

1y ago
11 Views
2 Downloads
3.80 MB
104 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAPHASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS VII MTsYAYASAN PENDIDIKAN PESANTREN RAHMATHAMPARAN PERAKSKRIPSIDiajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas danMemenuhi Syarat-syarat UntukMencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S1)Dalam Ilmu Tarbiyah dan KeguruanOleh:NUR’AINUNNIM. 31.13.1.021Jurusan Pendidikan Agama IslamFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERISUMATERA UTARAMEDAN2017

KATA PENGANTARPuji dan syukur bagi Allah SWT, berkat rahmat dan ridho-Nya serta limpahan rahmat,taufiq serta inayah-Nya yang senantiasa diberikan kepada hambanya. Tidak lupa pula penelitihadiahkan shalawat serta salam kepada nabi Muhammad SAW yang sama-sama kitaharapkan safa‟atnya di yaumil akhir kelak. Skripsi yang berjudul Pengaruh KebiasaanBelajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VII MTs YayasanPendidikan Pesantren Rahmat Hamparan Perak ini disusun guna memenuhi sebagianpersyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana (S.1) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.Dalam penyusunan dan penelitian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dandukungan semua pihak. Oleh karena itu, dengan selesainya skripsi ini peneliti inginmenyampaikan ucapan terima kasih kepada:1. Ibu Dr. Hj. Hafsah, MA selaku pembimbing I dan Bapak Dedi Masri, Lc, MA, Ph,Dselaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan sumbangsih tenaga dalammembimbing dan mengarahkan dalam menyusun skripsi ini.2. Semua Dosen Prodi PAI yang telah membekali peneliti dengan berbagai ilmupengetahuan dan pengalaman.3. Bapak Dedi Sukamto, S.Pd selaku kepala sekolah MTs Yayasan Pendidikan PesantrenRahmat dan Ibu Sumarni, S.Pd.I selaku Guru Akidah akhlak MTs yang memberikanwaktunya untuk dipergunakan peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan.4.Teman-teman mahasiswa PAI-6 dan eks PAI-1 yang telah membantu saya ketika sayamemerlukan bantuan.

5. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu yang secara tidaklangsung turut membantu penyusunan skripsi ini.Kepada mereka semua, peneliti ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“. Semogaamal baiknya diterima dan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Jauh dari pada itu penelitimenyadari bahwa dalam penelitian skripsi ini kurang mendekati kesempurnaan. Oleh karenaitu peneliti mengharapkan sumbangsih dari pembaca berupa kritik dan saran yangmembangun guna bisa tercapainya penyusunan karya lain di kemudian hari. Dan semogaskripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan pembaca. Aamiin.Medan,Juni 2017NUR‟AINUNNIM: 31131021

DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang Masalah . 1B. Identifikasi Masalah. 5C. Perumusan Masalah . 6D. Tujuan Penelitian . 6E. Manfaat Penelitian . 6BAB II LANDASAN TEORITIS. 8A. Kerangka Teori . 8B. Kerangka Fikir . 29C. Penelitian yang Relevan . 29D. Pengajuan Hipotesis . 30BAB III METODE PENELITIAN . 32A. Lokasi Penelitian . 32B. Populasi dan Sampel . 33C. Definisi Operasional . 33D. Instrumen Pengumpulan Data . 35E. Teknik Pengumpulan Data . 41F. Teknik Analisis Data. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN . 49A. Deskripsi Data . 49B. Uji Persyaratan Analisis . 59C. Hasil Analisis Data/Pengujian Hipotesis . 66D. Pembahasan Hasil Penelitian . 71E. Keterbatasan Penelitian . 73BAB V PENUTUP. 75A. Kesimpulan . 75B. Saran-Saran . 75DAFTAR PUSTAKA . 77LAMPIRAN. 79

DAFTAR TABELBAB III.321. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan yang Akan Dilakukan Saat Penelitian.322. Tabel 3.2 Gradiasi Nilai.353. Tabel 3.3 Kisi-Kisi dan Indikator Kebiasaan Belajar.364. Tabel 3.4 Silabus Akidah Akhlak Kelas VII MTs.37BAB IV.491. Tabel 4.1 Data Kebiasaan Belajar Siswa.492. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Angket Kebiasaan Belajar Siswa.523. Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa.554. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Hasil Belajar Siswa.575. Tabel 4.5 Uji Validitas Angket untuk Soal Nomor 1.606. Tabel 4.6 Uji Validitas Angket untuk Soal Nomor 2.617. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan varians Butir Angket.638. Tabel 4.8 Tingkat Nilai Reliabilitas.669. Tabel 4.11 Data Variabel X dan Y untuk Pengujian Hipotesis.6610. Tabel 4.12 Nilai Interpretasi Koefisien Korelasi.69

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSekolah merupakan salah satu lembaga yang sangat penting bagi manusia untukbelajar khususnya siswa. Walaupun sekolah bukan merupakan satu-satunyatempat belajar, akan tetapi di sekolahlah siswa dapat menuntut ilmu sebanyakbanyaknya dikarenakan waktu belajar yang dilakukan siswa di sekolah lebihbanyak dibandingkan dengan waktu belajar yang dilakukan siswa di rumahmaupun di lingkungan sekitar (masyarakat).Siswa yang belajar di sekolah terdiri dari beraneka ragam karakter dankepribadian. Oleh karena itu, maka kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswajuga berbeda antara satu dengan lainnya. Disinilah guru berperan sangat pentingdalam mengetahui bagaimana kebiasaan belajar yang diminati oleh siswa agarmereka dapat lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.Disini guru diharapkan memiliki 4 kompetensi sebagai pendidik yangdicantumkan dalam Uu No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen Bab IVPasal 10 yang menyatakan bahwa:Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensipedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensiprofesional yang diperoleh melalui pendidikan.11UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Biasanya kebiasaan belajar yang dilakukan siswa di sekolah dan di rumah tidakjauh berbeda. Karena kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa cenderungsama walaupun dilakukan di tempat yang berbeda. Ada siswa yang biasabelajar dengan mendengarkan penjelasan dari guru kemudian membuat catatankecil, sedangkan siswa yang lainnya terbiasa belajar terlebih dahulu materiyang belum dipelajari agar lebih mengerti tentang pelajaran tersebut, ada jugasiswa yang setiap hari setelah pulang sekolah mengulang pelajaran yang barudipelajarinya di sekolah dan ada juga siswa yang selalu bertanya kepada temanapabila ada pelajaran yang belum sepenuhnya dipahami dan belajar tidakdilakukan di saat hendak ujian saja, tetapi belajar dilakukan sebelum ujianberlangsung. Semua kebiasaan belajar yang dilakukan diatas dilakukan olehsiswa secara spontan dan kontinyu dan kebiasaan tersebut dilakukan untukmemperoleh hasil belajar yang bagus dan semaksimal mungkin.Menurut Aunurrahman, kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorangyang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciridalam aktivitas belajar yang dilakukannya.2 Pendapat lain dari Djaalimengemukakan bahwa kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atauteknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membacabuku, mengerjakan tugas dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.Kebiasaan belajar merupakan suatu cara atau metode yang dilakukan olehseseorang secara berulang-ulang dan pada akhirnya menjadi suatu ketepatandan bersifat otomatis.323Aunurrahman, 2011, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, hal. 185.Djaali, 2014, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 128.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kebiasaan belajar adalahcara belajar yang paling sering dilakukan oleh siswa yang terbentuk dariaktifitas belajar siswa baik secara sengaja maupun tidak. Kebiasaan belajarpada dasarnya tersususun dan terencana dengan baik yang akan menghasilkansuatu dorongan bagi diri siswa untuk berprestasi dan bertanggung jawab dengantugasnya. Apabila siswa memiliki kebiasan belajar yang kurang tepat, makahasil belajar yang akan diperolehnya tidak akan maksimal.Di lapangan, peneliti menemukan ketika pembelajaran sedang berlangsung adasiswa yang bercerita di bangku dengan temannya ketika guru sedangmenjelaskan pelajaran di depan kelas. Ada juga siswa yang tidak membuatcatatan ketika guru menjelaskan, mereka hanya mendengarkan saja. Ketikaguru bertanya apa saja yang telah dijelaskan oleh gurunya mereka hanyaterdiam dan terkadang mengatakan lupa. Mereka juga terkadang tidakmenyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya dengan alasan lupa dan gakbisa ngerjainya karena susah. Hal itu terjadi karena mereka tidak ingin bertanyakepada temannya yang lain yang sudah paham tentang tugas yang diberikan.Hasil belajar diperoleh setelah proses belajar mengajar selesai dilakukan. Hasilbelajar yang dinilai oleh guru ada 3 aspek, yakni afektif, kognitif danpsikomotorik. Biasanya guru sedemikian rupa membuat pertanyaan yangbertujuan untuk mengukur aspek afektif, kognitif dan psikomotorik darisiswanya. Hasil belajar tidak hanya dilihat dari nilai ulangan dan nilai semestersiswa, akan tetapi juga dapat dilihat dari keseharian siswa ketika belajar yangdapat diamati oleh guru.

Menurut Dimyati dan Mudjiono mengemukakan bahwa hasil belajarmerupakan suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasaipembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar ataukeberhasilan yang dicapai seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatanpembelajaran yang ditandai dengan bentuk angka, huruf atau simbol tertentuyang disepakati oleh pihak penyelenggara pendidikan.4Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalahsuatu bentuk informasi mengenai perkembangan dan keberhasilan siswa dalammenempuh pendidikan di sekolah.Di lapangan, peneliti menemukan bahwa hasil belajar siswa pada matapelajaran Akidah Akhlak di ulangan semester dan ujian semester ganjilsebagian siswa mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Menurut saya halini terjadi karena sebagian dari siswa tersebut memiliki kebiasaan belajar yangburuk.Dari teori dan kenyataan lapangan diatas, terdapat ketidaksesuaian dankesesuaian antara teori dan kondisi lapangan. Di objek kebiasaan belajar teorimenyatakan bahwa kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknikyang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku,mengerjakan tugas dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.Sedangkan kenyataan lapangan menunjukkan bahwa sebagian dari siswa tidakmau dapat mengerjakan tugas yang telah diberikan dan tidak mau menerimapelajaran dengan cara bercerita di bangku bersama temannya. Sedangkan padaobjek hasil belajar ada kesesuaian antara teori dengan hasil lapangan.4Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, hal, 3

Kesesuaiannya adalah teori menyatakan bahwa hasil belajar adalah suatu prosesuntuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran setelahmengikuti kegiatan proses belajar sedangkanhasil lapangan semua siswamemperoleh hasil belajar sesuai dengan hasil kinerja yang dilakukannnyaketika belajar, akan tetapi seharusnya seluruh siswa dapat memperoleh hasilbelajar yang memuaskan apabila ketika dalam proses pembelajaran mempunyaikebiasaan belajar yang baik.B. Identifikasi Masalah1. Siswa bercerita ketika guru menjelaskan.2. Siswa tidak membuat catatan ketika guru sedang menjelaskan.3. Siswa berpura-pura mendengarkan guru yang sedang menjelaskan akan tetapiketika ditanya siswa tersebut tidak bisa menjawab.4. Tidak menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru.5. Tidak ingin bertanya kepada teman ketika tidak paham tentangtugas yangdiberikan.6. Siswa mendapatkan nilai ulangan yang kurang memuaskan.7. Siswa mendapatkan nilai ujian semester yang kurang memuaskan.C. Perumusan Masalah1. Bagaimana kebiasaan belajar siswa di sekolah?2. Bagaimana hasil belajar akidah akhlak siswa di sekolah?3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasilbelajar akidah akhlak siswa?

D. Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan belajar siswa di sekolah.2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar akidah akhlak siswa di sekolah.3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajarsiswa dengan hasil belajar akidah akhlak siswa?E. Manfaat Penelitian1. Bagi SiswaHasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa yaitu untuk menambahpengetahuan tentang kebiasaan belajar secara efektif untuk meningkatkan hasilbelajar.2. Bagi GuruHasil penelitian ini diaharapkan dapat menambah informasi bagi guru dalammengembangkan upaya belajar dan pembentukan kebiasaan belajar yang baik.3. Bagi SekolahHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk meningkatkanmutu pendidikan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang memengaruhi hasilbelajar.

BAB IILANDASAN TEORITISA. Kerangka Teori1. Pengertian Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajara. Pengertian Belajar Menurut Beberapa AhliMenurut Slameto, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseoranguntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secarakeseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi denganlingkungannya.5 Sedangkan menurut Djamarah mengungkapkan bahwabelajar adalah kesatuan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperolehperubahan tingkah laku berupa kemampuan kognitif, afekif maupunpsikomotorik dimana perubahan tersebut terjadi karena hasil pengalamannyasendiri.6Pendapat lain yang dikemukakan oleh Ahmadi dan Supriyono menyatakanbahwa “belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Manusiamelakukan perubahan-perubahan yang menyebabkan tingkah lakunyaberkembang”.7 Menurut Syah, belajar adalah kegiatan yang berproses danmerupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiapjenjang dan jenis pendidikan.8 Sementara Hamalik menyatakan bahwa belajaradalah suatu proses yang berlangsung pada seseorang dalam memodifikasi5Slameto, 2013, Belajar dan faktor-Faktor yang Memengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,6Syaiful Bahri Djamarah, 2011, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, hal 13.Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2013, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, hal.hal. 2.7127.8hal. 63.Muhibbin Syah, 2013, Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

tingkah laku berdasarkan pengalaman.9 Dan menurut Rifa‟i dan Annimengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang memegangperanan penting dalam perubahan tingkah laku seseorang dimana belajar itumeliputi segala sesuatu yang difikirkan dan dikerjakan seseorang.10Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajaradalah suatu proses yang menghasilkan perubahan pada seseorang baik darisegi kognitif, afektif dan psikomotorik yang bersifat menetap. Perubahantersebut terjadi secara bertahap, dapat dilihat sekarang dan di masa yang akandatang.b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi BelajarFaktor-faktor yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitufaktor internal dan eksternal. Hal ini dapat diuraikan sebagaimanadikemukakan oleh Djaali sebagai berikut:11Faktor dari dalam diri yang meliputi kesehatan, intelegensi, minat danmotivasi serta cara belajar. (1) kesehatan, kesehatan dapat memengaruhibelajar seseorang. Apabila orang tersebut sakit, maka akan mengakibatkantidak adamotivasi dalam belajar. Hal ini juga berdampak pada psikologis,karena dalam tubuh yang kurang sehat maka akan mengalami gangguan pulapada pikiran. (2) intelegensi, faktor intelegensi dan bakat sangat besar sekalipengaruhnya terhadap kemajuan belajar. (3) minat dan motivasi, minat yangbesar terhadap sesuatu merupakan dasar untuk mencapai tujuan. Sedangkanmotivasi merupakan dorongan dari dalam maupun luar diri seseorang,umumnya motivasi itu timbul karena adanya keinginan yang besar untuk9Oemar Hamalik, 2011, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 36.Achmad Rifa‟i dan Catharina Tri Ani, 2011, Psikologi Pendidikan, Semarang: UnnesPress, hal. 82.11Djaali, 2014, Psikologi Pendidikan, hal. 99.10

mencapai sesuatu. (4) cara belajar, meliputi bagaimana bentuk catatan yangdipelajari dan pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar lainnya.Cara belajar yang baik dapat meningkatkan hasil belajar yang baik.Sedangkan faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, masyarakat danlingkungan sekitar. (1) keluarga, situasi keluarga sangat berpengaruh terhadapkeberhasilan anak. Pendidikan, status ekonomi, rumah kediaman, anorangtuaakanmemengaruhi pencapaian hasil belajar anak. (2) sekolah, gedung sekolah,kualitas guru, lingkungan sekolah, fasilitas sekolah dapat memengaruhikegiatan belajar siswa. (3) masyarakat, apabila di sekitar tempat tinggalkeadaan masyarakat terdiri atas orang-orang yang berpendidikan, terutamaanak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik hal ini akanmendorong anak lebih giat belajar. (4) lingkungan sekitar juga dapatmemengaruhi pencapaian tujuan belajar.Suryabrata mengklasifikasikan faktor-faktor yang memengaruhi belajarmenjadi dua macam, antara lain faktor eksternal dan internal. Faktor yangpertama yaitu berasal dari luar diri (eksternal) meliputi faktor non sosial dansosial. Faktor non sosial dimana faktor ini dapat dikatakan tidak terbilangjumlahnya, misalnya keadaan udara, suhu, udara, cuaca, waktu, tempat, alatalat yang dipakai untuk belajar. Sedangkan faktor sosial yaitu faktor yangdipengaruhi oleh manusia. Faktor yang kedua yaitu berasal dari dalam diri(internal) meliputi faktor fisiologis seperti keadaan jasmani yang segar akanlain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan fungsifisiologis, dan faktor psikologis seperti perhatian, pengamatan, tanggapan,

fantasi, ingatan, berfikir dan motif.12Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yangmemengaruhi belajar, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor inisangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Kedua faktor inimerupakan kombinasi yang sangat kompleks karena kedua faktor inilah siswadapat berhasil dalam proses pembelajaran.2. Pengertian Kebiasaan Belajar, Aspek Kebiasaan Belajar serta PembentukanKebiasaan Belajar yang Baika. Pengertian Kebiasaan BelajarMenurut Slameto, belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap,kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadikebiasaan.13 Menurut Aunurrahman, kebiasaan belajar adalah perilaku belajarseseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehinggamemberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya.14 Pendapat laindari Burghardt yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam bukunya PsikologiBelajar menyatakan bahwa:“ kebiasaan belajar itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan responsdengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Proses belajar yangdilakukan seseorang, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yangtidak diperlukan. Proses penyusutan atau pengurangan ini, muncul suatu polabertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis”15Terdapat beberapa ayat di dalam Al-Quran yang menjelaskan tetang kebiasaanbelajar, diantaranya:12131415Sumadi Suryabrata, 2014, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 233.Slameto, 2013, Belajar dan faktor-Faktor yang Memengaruhinya,hal. 82.Aunurrahman, 2011, Belajar dan Pembelajaran, hal. 185.Muhibbin Syah,2013, Pembelajaran di Sekolah Dasar, hal. 121.

1) Qs. At-Taubah (9) ayat 11 Artinya: “ Dan jika mereka bertobat, melaksanakan shalat dan menunaikanzakat, maka (berarti mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Kamimenjelaskan ayat-ayat ini bagi orang yang mengetahui.” (Qs. At-Taubah (9):11)2) Qs. Al-Baqarah (2) ayat 31 Artinya: “ Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya,kemudia Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman: “ Sebutkankepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar”.” (Qs. AlBaqarah (2): 31)Menurut Muhibbin Syah, kebiasaan belajar adalah proses pembentukankebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaanperbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan

kebutuhan ruang dan waktu.16Pendapat lain dari Djaali mengemukakan bahwa kebiasaan belajar dapatdiartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktumenerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas dan pengaturan waktuuntuk menyelesaikan kegiatan. Kebiasaan belajar merupakan suatu cara ataumetode yang dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang dan padaakhirnya menjadi suatu ketepatan dan bersifat otomatis.17Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajaradalah cara belajar yang paling sering dilakukan oleh siswa yang terbentukdari aktifitas belajar siswa baik secara sengaja maupun tidak. Kebiasaanbelajar pada dasarnya tersususun dan terencana dengan baik yang akanmenghasilkan suatu dorongan bagi diri siswa untuk berprestasi danbertanggung jawab dengan tugasnya. Apabila siswa memiliki kebiasan belajaryang kurang tepat, maka hasil belajar yang akan diperolehnya tidak akanmaksimal. Kebiasaan seseorang dalam belajar terbentuk dari kebiasaan belajarsiswa secara mandiri di rumah dan kebiasaan belajar di sekolahnya.b. Aspek Kebiasaan BelajarKebiasaan belajar yang baik seharusnya diaksanakan oleh seluruh siswa. Didalam kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa, terdapat beberapaaktivitas belajar di dalamnya. Menurut Paul B Diedrich yang dikutip olehNanang Hanafiah dan Cucu Suhana ada beberapa aktivitas belajar yangdilakukan oleh siswa, antara lain:1816Ibid, hal. 128.Djaali, 2014, Psikologi. hal. 128.18Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, 2010, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung:Refika Aditama, hal. 24.17

1). Kegiatan Visual (Visual Activities) yaitu membaca, melihat gambar-gambar,mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran dan mengamati orang lainbekerja atau bermain.2). Kegiatan Lisan (Oral Activities) yaitu mengemukakan sesuatu fakta atauprinsip, menghubungkan suatu kejadian , mengajukan pertanyaan, memberisaran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi dan interupsi.3). Kegiatan Mendengarkan (Listening Activities) yaitu mendengarkan penyajianbahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok atau mendengarkanradio.4). Kegiatan Menulis (Writing Activities) yaitu menulis cerita, menulis laporan,memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau rangkumandan mengerjakan tes serta mengisis angket.5). Kegiatan Menggambar (Drawing Activities) yaitu menggambar, membuatgrafik, diagram, peta dan pola.6). Kegiatan Motorik (Motor Activities) yaitu melakukan percobaan, memilihalat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakanpermainan serta menari dan berkebun.7). Kegiatan Mental (Mental Activities) yaitu merenungkan, or,melihathubungan-hubungan dan membuat keputusan.8). Kegaiatan Emosional (Emotional Activities) yaitu minat, membedakan, berani,tenang, merasa bosan dan gugup.

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah aktivitas belajar yang dilakukanoleh siswa diantaranya:191). Mendengarkan yaitu merupakan salah satu aktivitas belajar. Setiap orang yangbelajar di sekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Ketika seorang gurumenggunakan metode ceramah, maka setiap siswa diharuskan mendengarkanapa yang guru sampaikan. menjadi pendengar yang baik dituntut oleh mereka.2). Memandang adalah mengarahkan panglihatan ke suatu objek. aktivitasmemandang berhubungan erat dengan mata. karena dalam memandang itumatalah yang memegang peranan penting. Tapi perlu diingat bahwa tidaksemua aktivitas memandang berarti belajar. Aktivitas memandang dalam artibelajar disini adalah aktivitas memandang yang bertujuan sesuai dengankebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang positif. .3). Menulis atau Mencatat adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari aktivitasbelajar. setiap orang mempunyai cara tertentu dalam mencatat pelajaran. perludiketahui bahwa tidak setiap mencatat adalah belajar. Mencatat yang termasuksebagai aktivitas belajaryaitu apabila dalam mencatat itu orang menyadarikebutuhan dan tujuannya, serta menggunakan seperangkattertentu agar catatanitu nantinya berguna bagi pencapaian tujuan belajar.4). Membaca identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas danmengabaikannya berarti kebodohan. Cara dan teknik seseorang dalammembaca selalu menunjukkan perbedaan pada hal-hal tertentu. Setiap orangmembaca buku dengan berbagai cara agar dapat belajar.19Syaiful Bahri Djamarah, 2011, Psikologi Belajar, hal. 38-45.

5). Membaca Ikhtisar atau Ringkasan dan MenggarisbawahiBanyak orang yang merasa dalam terbantu dalam belajarnya karenamenggunakan ikhtisar-ikhtisar materi yang dibuatnya. Untuk keperluan belajaryang intensif bagaimanapun juga hanya membuat ikhtisar adalah belumcukup. Sementara membaca, pada hal-hal yang pentingperlu diberi garisbawah (underline). Hal ini snagat membantu dalam usaha menemukankembali materi itu di kemudian hari bila diperlukan.6). Mengingat adalah gejala psikologis. Untu mengetahui bahwa seseorangsedang mengingat sesuatu, dapat dilihat dari sikap dan perbuatannya.Perbuatan mengingat jelas sekali terlihat lketika seseorang sedang menghafalbahan pelajaran, berupa dalil, pengertian, rumus dan sebagainya.7). Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang memperolehpenemuan baru, setidak tidaknya orang menjadi tahu tentang hubungan antarasesuatu.8). Latihan atau Praktek (Learning by Doing) adalah konsep belajar yangmenghendaki adanya penyatuan usaha mendapat kesan-kesan dengan caraberbuat. Belajar sambil berbuat dalam hal ini termasuk latihan. latihantermasuk cara yang baik untuk memperkuat ingatan. Dengan demikianaktivitas latihan dapat mendukung belajar yang optimal.Selain itu, di dalam proses pembelajaran siswa juga diharapkan bisa belajardengan cara belajar SQ3R. Menurut Pujawan, langkah-langkah yangdigunakan dalam pelaksanaan cara belajar SQ3R yaitu:2020I Gede Nyoman Pujawan, 2005, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif denganMetode SQ3R dalam Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar matematika Siswa SMP, JurnalPendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3:343-358.

1). Survey adalah langkah pertama dalam cara belajar SQ3R, yaitu guru perlumembantu dan mendorong siswa untuk memerikasa atau meneliti secarasingkat seluruh struktur pokok kajian. Tujuannya adalah agar siswamengetahui panjangnya pokok kajian, judul bagian (heading), sub judulbagian (sub heading) istilah kata kunci dan sebagainya.D

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS VII MTs YAYASAN PENDIDIKAN PESANTREN RAHMAT HAMPARAN PERAK SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh: NUR'AINUN NIM. 31.13.1.021

Related Documents:

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang 69 halaman. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

Reflecting and Extending (CORE). Hal ini sesuai dengan penelitianYusuf (2014) yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran CORE dapat meningkatkan hasil belajar. siswa dan peningkatannya lebih besar dari peningkatan hasil belajar siswa pada kelas . control. Dengan kata lain, Model Pembelajarna CORE berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Daerah Binaan I Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. Kata Kunci: Belajar,Lingkungan sekolah, Motivasi belajar

didik. Motivasi belajar peserta didik memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan proses maupun hasil belajar peserta didik. Salah satu indikator kualitas pembelajaran adalah adanya minat belajar yang besar dan motivasi yang didapatkan baik dari diri sendiri maupun dari guru. Motivasi memiliki pengaruh

2018 . . . . . . . . . . ABSTRAK Judul : PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOGNITIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ASPEK AQIDAH DAN FIQIH SISWA SMP NEGERI 32 SEMARANG Penulis : Desy Sulistyaningsih NIM : 1403016099 Skripsi ini membahas pengaruh kedisiplinan belajar terha

RHAPNA MAULIDA, (2012 ): “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif tipe the Power of Two terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMPN 9 Tapung.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan berapa besar pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe the power of two terhadap hasil belajar matematika siswa.

belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (2) Mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (3) Mengetahui motivasi belajar dan metode pembelajaran ter-hadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal. METODE

Mary plans to take Colin to see the secret garden. Mary’s visits make Colin feel a lot better. Martha’s brother, Dickon, visits Colin one day with Mary and brings lots of tame animals with him. Colin is delighted. Mary and Dickon take Colin secretly into the garden. Colin realises it is his mother’s garden, and says he will come every day. Colin spends a lot of time in the garden with .