BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pendidikan .

2y ago
42 Views
2 Downloads
877.46 KB
17 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jewel Payne
Transcription

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori1. Pendidikan Jasmania. Pengertian Pendidikan JasmaniPendidikan jasmani merupakan aktivitas jasmani yang dilakukan disekolah yang bertujuan untuk kebugaran jasmani yang dirumuskan dalamaspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. (Samsudin 2008) menyatakanbahwa penjas merupakan proses pembelajaran melalui aktifitas jasmaniyang bertujuan untuk menjadikan tubuh sehat dan bugar sertameningkatkan keterampilan motorik dan menumbuhkan sikap sportif dankecerdasan emosi.b. Tujuan Pendidikan JasmaniMenurut Annarino, Cowell, dan Hazelton dalam (Sukintaka 2004)adapun tujuan pendidikan jasmani dikelompokan dalam empat ranahpendidikan,namun dalam proses pembelajarannya, guru penjashendaknya mampu menghubungkan dengan tujuan pendidikan dalamempat aspek kepribadian manusia, yang meliputi: jasmani, psikis, makhluksosial, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. (Utama 2011) menyatakanbahwa tujuan penjas sama dengan tujuan pendidikan pada umumnya, halini dikarenakan penjas merupakan bentuk integral dari pendidikan padaumumnya melalui aktivitas jasmani.(Samsudin 2008) menyatakan bahwa ada beberapa tujuanpendidikan jasmani, diantaranya yaitu:

1.) Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilaidalam pendidikan jasmani2.) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikapsosial, dan toleransi dalam konteks keajemukan budaya, etnis, dan agama3.) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugaspembelajaran pendidikan jasmani4.) Mengambangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani5.) Mngembangkan keterampilan gerak dan keterampilam teknik sertastrategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam,aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (outdoreducation)6.) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upayapengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani dan pola hidup sehatmelalui berbagai aktivitas jasmani.7.) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiridan orang lain.8.) Mengetahui dan memahami konsep aktifitas jasmani sebagai informasiuntuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.9.) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifatkreatif.c. Bidang-Bidang dalam Pendidikan JasmaniBidang-bidang dalam pendidikan jasmani digunakan sebagai acuanuntuk mengatur dan bahan perencanaan agar guru penjas orkes mampu

melaksanakan tugasnya. Menurut (Sukintaka 2004) pendidikan jasmanidibagi menjadi beberapa bidang. Adapun klasifikasinya antara lain: 1.Pendidikan; 2. Belajar motorik; 3. Sejarah perkembangan pendidikanjasmani dan olahraga; 4. Kesehatan dan kebugaran; 5. Penelitian; 6.Rekreasi dan pendidikan.d. Materi Pendidikan JasmaniMateri pendidikan jasmani merupakan pengetahuan, keterampilandan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar. Materi pendidikan jasmani disusun sesuai dengankurikulum kebugaran jasmani dan olahraga.Untuk itu, hendaknyapenentuan materi benar-benar diperhatikan dan disesuaikan agar standarkompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dapat tercapai.(Samsudin 2008) mengemukakan terdapat tujuh materi penjas disekolah dasar, diantaranya yaitu:1.) Keterampilan dasar permainan dan olahraga , meliputi: permainan,olahraga tradisional, atletik, keterampilan gerak, permainan bola besar,permainan bola kecil, dan aktivitas lain.2.) Aktivitas pengembangan, meliputi: bentuk postur tubuh, mekanismesikap tubuh, dan komponen kebugaran jasmani.3.) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, senam lantai,ketangkasan alat dan tanpa alat.4.) Aktivitas ritmik, meliputi: aerobic, senam pagi, skj.5.) Akuatik (aktivitas air), meliputi: keselamatan di air, permainan di air,renang, keterampilan bergerak.

6.) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik, pengenalan lingkungan,menjelajah, dan aktivitas lain.7.) Kesehatan, meliputi: budaya hidup sehat, merawat lingkungan,perawatan tubuh, dan aktivitas lain.e. Karakteristik Pendidikan Jasmani yang dikembangkan1.) Standar Kompetensi :6. Mempraktikan berbagai variasi gerak dasar dalam permainan danolahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai yangterkandung di dalamnya.2.) Kompetensi Dasar :6.3 Mempraktikan variasi teknik dasar atletik yang dimodifikasi, sertanilai semangat, sportivitas, kerjasama, percaya diri, dan kejujuran3.) Indikator:a) Psikomotor(1) Mempraktikkan gerak dasar lempar lembing dengan teknikyang benarb) Kognitif(1) Menjelaskan teknik yang benar dalam melakukan gerak dasarlempar lembing

c) Afektif(1) Menjalankan tugas gerak dengan kerjasama (kesesuaiantindakanmelakukan kerjasama dengan temandalamlemparlembing)(2) Melaksanakan latihan dengan sportifitas (melakukan kegiatanlempar lembing dengan sportif).(3) Menjalankanlatihan dengan percaya diri dankejujuran(menjaga kejujuran,tidak curang terhadap teman danmengakusalah apabila melakukan pelanggaran)5. Materi:Gerak dasar lempar lembing2. Gerak Dasara. Pengertian Gerak DasarGerak dasar merupakan kegiatan atau proses yang dilakukan dalammetode pembelajaran penjas orkes secara dasar dan dilakukan sebagaipengalaman awal. Gerak dasar manusia yaitu berjalan, berlari, melompat,dan melempar. (Choirudin 2012) menyatakan bahwa gerak dasarmerupakan suatu proses pembuktian pada cabang olahraga atau kata lainmerupakan suatu keadaan yang efektif dan rasional untuk menghasilkanpembelajaran yang optimal dalam latihan dan praktek.b. Macam-macam Gerak DasarTerdapat beberapa macam gerak dasar, menurut (Suharjan 2010)gerak dasar dalam penjas dibagi menjadi tiga macam, yaitu gerak

lokomotor, gerak non-lokomotor, dan gerak manipulatif. Berikutpenjelasan dari beberapa gerakan tesebut ialah:1.) Gerak LokomotorGerak Lokomotor merupakan gerak yang dapat berpindahtempat dari tempat satu ke tempat yang lain. Adapun contohnya antaralain:a.) Berjalan : Merupakan Proses gerakan memindahkan kaki secarabergantian, dengan salah satu kaki selalu bertumpu pada lantaisehingga dapat memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnyab.) Berlari : Merupakan proses gerakan berjalan atau melangkahkankaki di udara yang dilakukan dengan cepat dimana kedua kakiseperti melayang di udarac.) Hop (Jangkit) : Merupakan suatu bentuk gerakan melompat denganmenggunakan satu kaki, kemudian mendarat dengan kaki yangsamad.) Melompat/ meloncat : Merupakan gerakan memindahkan seluruhanggota badan dari satu tempat ke tempat lain denganmenggunakan satu atau dua kakie.) Skiping (Skip) : Merupakan gabungan dari gerakan melangkah danjangkit atau juga disebut dengan gerakan melompat yangdilakukan secara berulang-ulangf.) Sliding : Gerakan melompat ke samping dengan menggunakan satukaki sementara posisi kedua kaki terbuka dengan lebar

g.) Gallop (Berderap) : Gerakan melompat ke depan denganmenggunakan satu kaki sementara posisi kedua kaki terbukadengan lebarh.) Leaping : Merupakan gerakan split di udara dengan satu langkahyang dipanjangkan untuk mencapai jarak yang cukup jauh.2.) Gerak Non LokomotorGerak non lokomotor merupakan gerakan yang tidak berpindahtempat. Adapun beberapa contoh gerakan non-lokomotor yaitu:a.) Goyangan : Merupakan gerakan menggoyangkan salah satu bagiantubuh atau semua anggota tubuhb.) Ayunan : Merupakan gerakan mengayun-ayunkan anggota tubuhc.)Mengkerut/menekuk dan meregang/meluruskan : Merupakan prosesmelipat anggota tubuh atau membuka atau meregangkang anggotatubuhd.) Putaran : Merupakan gerakan berputar yang bertumpu pada satuporos.3.) Gerak ManipulatifMerupakan perpaduan atau gabungan antara gerak lokomotordan gerak nonlokomotor. Adapun beberapa contohnya yaitu sebagaiberikut:a.) Melempar: Merupakan proses menjauhkan atau melontarkan suatuobjek dengan menggunakan satu atau dua tanganb.)Menangkap: Merupakan proses menghentikan objek denganmenggunakan satu atau dua tangan

3. Olahraga Atletika. Pengertian AtletikOlahraga atletik merupakan gerak dasar dari keseluruhan jenisolahraga, karena di dalamnya mencakup berbagai macam aktivitas jasmaniyang alami, karena mencakup gerakan dasar yang biasa kita lakukandalam kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, berlari, melempar danmelompat. (Wijayanti 2014) Menyatakan, atletik merupakan induk dariseluruh jenis olahraga karena merupakan jenis latihan fisik secaramenyeluruh dan lengkap, serta mampu memberikan kepuasan kepadamanusia berdasarkan aturan yang sudah ada. Sedangkan menurut (Huda2011) olahraga atletik merupakan jenis olahraga yang penting karena didalamnya mengandung nilai-nilai pendidikan, dan hal tersebut memegangperanan penting dalam peningkatan prestasi cabang olahraga lain.b. Nomor-nomor atletikBahagia, dkk dalam (Idris 2016) mengemukakan olahraga atletikdibagi menjadi beberapa nomor-nomor atletik, diantaranya yaitu:1.) Nomor jalanMerupakan proses memindahkan salah satu kaki, dengan kakiselalu bertumpu di lantai, sehingga dapat berpindah tempat dari satutempat ke tempat yang lain. Nomor jalan dibagi menjadi:a.) Jalan jarak 5kmb.) Jalan jarak 10kmc.) Jalan jarak 20kmd.) Jalan jarak 50km

2.) Nomor lariMerupakan proses gerakan berjalan yang dilakukan secara cepat.Nomor lari dibagi menjadi:a.) Lari jarak pendek (sprint)b.) Lari jarak jauh (long distance)c.) Lari marathond.) Lari khusus (lari gawang & lari halang rintang)e.) Lari estafet3.) Nomor lompatMerupakan proses memindahkan seluruh anggota tubuh denganmenggunakan satu kaki atau dua kaki. Nomor lompat dibagi menjadi:a.) Lompat jauhb.) Lompat jangkitc.) Lompat tinggid.) Lompat tinggi galah4.) Nomor lemparMerupakan proses melontarkan benda dengan menggunakan satuatau dua tangan. Adapun nomor lempar terdiri dari:a.) Lempar cakramb.) Lempar martilc.) Tolak pelurud.) Lempar lembing

4. Lempar Lembinga. Pengertian Lempar LembingLempar lembing merupakan salah satu jenis olahraga nomorlempar pada nomor atletik. Lempar lembing juga dapat dikatakan suatujenis olahraga dengan teknik melempar sejauh mungkin. Olahraga lemparlembing dilakukan dengan melemparkan lembing untuk mencapai jarakmaksimum. Menurut (Lumintuarso 2015) unsur-unsur pokok dalamlempar lembing antara lain awalan, lemparan sikap badan sewaktumelempar, dan sikap badan setelah melempar.b. Teknik-teknik Dasar Lempar LembingDalam kegiatan lempar lembing, tentunya diperlukan teknik yangbenar. Untuk itu, atlet lempar lembing memerlukan skill agarmendapatkan lemparan yang baik. Teknik dasar lempar lembingdiantaranya yaitu memegang lembing, membawa lembing, dan melemparlembing. (Lumintuarso 2015) mengemukakan lima tahap teknik dasarlempar lembing. Adapun diantaranya yaitu: 1. Memegang lembing; 2.Membawa lembing; 3. Berlari awalan; 4. Gerak melempar; dan 5. Geraklanjutan.5. Media Roketa. Pengertian Media RoketMedia merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikanpesan atau informasi kepada orang lain sehingga membuat pembelajaranlebih bermakna. (Haryono 2015) Menyatakan media merupakan alat atauperantara yang digunakan antara sumber pesan dan penerima pesan, atau

dapat dikatakan sebagai alat yang dapat merangsang siswa dalam prosespembelajaran. Sedangkan menurut (Uno 2008) Media berasal dari bahasalatin yang berarti antara,maksud dari pernyataannya yaitu mediamerupakan alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasidari suatu sumber kepada penerima sumber. Sedangkan roket sendirimerupakan alat transportasi luar angkasa.Media roket merupakan alat yang dibuat menyerupai lembing danberbentuk roket. Alat ini dibuat sebagai sarana media pembelajaran untukmateri gerak dasar lempar lembing dalam pembelajaran penjas orkes disekolah dasar.b. Manfaat Media RoketMedia roket memiliki beberapa manfaat, adapun beberapa manfaatmedia Roket adalah sebagai berikut:1.) Memperoleh pengalaman baru terhadap penggunaan media bagipeserta didik2.) Memperoleh gambaran yang jelas tentang media lembing yang tidaktersedia, karena fungsinya sama dengan fungsi aslinya.3.) Menanamkan konsep dasar yang benar karena menggunakan mediayang konkret dan realistis4.) Menumbuhkan interaksi secara langsung antara pendidik denganpeserta didik5.) Menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar6.) Menumbuhkan motivasi dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadapmateri pembelajaran

7.) Memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.c. Desain Media RoketMedia roket di desain dan dirancang menyerupai media lemparlembing. Adapun desain media roket yaitu sebagai berikut:1.) Alat dan bahanAlata.) Guntingb.) Cutterc.) Lem kuning/ lem busad.) PenggarisBahana.) Busa Hatib.) Kertas Kartonc.) Speakerd.) Sticker2.) Cara Pembuatan Media Roketa.) Siapkan alat dan bahan pembuatan media roketb.) Buat desain pola media roket pada kertas kartoon yang sudahdisiapkanc.) Potong desain menggunakan gunting atau cutterd.) Tempelkan pola pada busa hatie.) Gunting busa hati sesuai pola roket pada kartonf. ) Lem busa hati sesuai bentuk pola yang telah ditentukan.

g.) Masukkan speaker yang telah diberi rekaman suara cara penggunaandan aba-aba melempar roket ke dalam media roketh.) Lubangi bagian permukaan sisi tengah roket dengan menggunakancutter tepat pada tombol on dan off pada speakeri.) Lapisi roket menggunakan sticker agar berwarna menarik3.) Gambar rancangan mediaGambar 2.1 Rancangan Media RoketB. Kajian Penelitian yang RelevanPenulis menelaah hasil penelitian terhadap penelitian terdahulu yangberkaitan dengan judul yang diangkat, dengan beberapa persamaan danperbedaan. Sehingga dengan hasil penelitian yang terdahulu, penelitimendapatkan rujukan, pembanding, dan referensi sebagai pendukungpenelitian. Adapun hasil penelitian terdahulu dijabarkan sebagai berikut:1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Sari 2013) denganjudul penelitian: “Pengembangan Media Kayu Jati Berekor dalam

Pembelajaran Lempar Lembing pada Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1Sale Kecamatan Sale Kabupaten Rembang Tahun 2012/2013” dengan hasilbahwa model pengembangan media kayu jati berekor diinterpretasikan baikdalam pengganti media lembing dalam materi lempar lembing pada siswaSMP Negeri 1 Sale kabupaten Rembang.Hal tersebut dapat dikuatkan dan dibuktikan dengan hasil pengumpulan datayang dilakukan berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk, saranuntuk perbaikan produk, serta hasil pengisian kuesioner oleh siswa, yangdiperoleh dari evaluasi satu ahli penjas dan ahli pembelajaran, uji cobakelompok kecil sebanyak 12 siswa, dan uji lapangan sebanyak 30 siswa.Berdasarkan hasil uji coba oleh peneliti diperoleh data evaluasi ahli penjasdan ahli pembelajaran yaitu, ahli penjas dengan persentase 93% (sangatbaik), ahli pembelajaran dengan persentase 96% (sangat baik), uji cobakelompok kecil dengan persentase 77% (baik), dan uji lapangan denganpersentase 85% (sangat baik). Dengan begitu, penggunaan media kayu jatiberekor dapat dikatakan memenuhi kriteria yang sangat baik sehingga dapatdigunakan sebagai sarana dalam pembelajaran penjas di SMP Negeri 1 Salekabupaten Rembang.Terdapat persamaan mengenai penelitian penulis dengan penelitian yangsudah dilakukan terdahulu, yaitu sama-sama melakukan pengembanganmedia pembelajara sebagai media pengganti lembing pada materipembelajaran lempar lembing.Namun yang menbedakannya yaitu, penulis lebih menekankan penggunaanpengembangan media yang cocok digunakan untuk sekolah dasar,

khususnya siswa kelas V Sekolah Dasar, sedangkan peneliti terdahulumengembangkan media untuk Sekolah Menengah Pertama pada siswa kelasVIII SMP.2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Rizky, dkk 2013)dengan judul penelitian “Pengambangan Pembelajaran Lempar LembingMenggunakan Media Roket pada Siswa Kelas IX SMP Pemalang TahunPelajaran 2012/2013” dengan hasil bahwa pengembangan media roketdikatakan valid, layak, dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran diSMP N 2 Pemalang, dengan persentase kelayakan uji ahli penjas 92%(sangat baik), ahli pembelajaran 98% (sangat baik), tanggapan siswa 90%,dan ketuntasan klasikal yang mencapai 88% pada KKM 75. Dengan begitudapat disimpulkan bahwa produk pengembangan media roket dikatakanlayak dan dapat digunakan untuk mengganti media lembing yangsesungguhnya.Terdapat persamaan antara penelitian penulis dengan penelitian terdahulu,yaitu sama-sama mengembangkan media pembelajaran sebagai mediapengganti lembing pada materi pembelajaran lempar lembing.Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian penulis yaitupenulis lebih menekankan penggunaan pengembangan media yang cocokdigunakan untuk sekolah dasar, khususnya pada siswa kelas V SekolahDasar, sebagai sarana gerak dasar lempar lembing. Sedangkan penelititerdahulu mengembangkan media untuk Sekolah Menengah Pertama padasiswa kelas IX SMP.

Hal ini dapat dijadikan pembuktian bahwa pengembangan mediasangat penting sebagai sarana pembelajaran penjas orkes di sekolah dasar.selain untuk membantu siswa dalam memahai teknik gerak dasar lemparlembing, penggunaan media juga terbukti dapat membuat pembelajaranmenjadi lebih menarik, bermakna, dan menyenangkan karena siswa saranapembelajarannya.C. Kerangka PikirKerangka pikir yaitu alur pemikiran atau skema pemikiran penulis nelitiandanpengembangan ini. Kerangka pikir penulis yaitu bertitiktolak dari adanyabeberapa permasalahan, antara lain keterbatasan media lempar lembing yangterdapat di sekolah, media lembing yang dapat membahayakan siswa, hinggapermasalahan lapangan yang kecil dan menggunakan paving blok di .Mediayangdikembangkan yaitu media roket. Pengembangan media roket tersebut dapatdijadikan sebagai sarana pembelajaran gerak dasar dalam materi lemparlembing pada pembelajaran penjas orkes di sekolah dasar. Dengan adanyapengembangan media roket, diharapkan media tersebut dapat dijadikan sebagaipengganti media asli, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.Kerangka pikir penulis terhadap penelitian ini dibuat dalam bentuk baganberikut ini:

Pentingnya penggunaan mediapembelajaran oleh guru sebagaisarana penyampaian materipembelajaran agar pembelajaranmenjadi efektif dan efisien.1. Tidak terdapat media lemparlembing2. Guru tidak memodifikasi ataumengganti media pembelajaran3. Lapangan tidak efektifPengembangan Media Roketsebagai Sarana PembelajaranGerak Dasar Lempar Lembingpada Pembelajaran Penjas diSekolah DasarSDN Tulusrejo 2MalangMetodelogi n(rancanganmedia roket)Pengembangan(produk &validasi)Teknik pengumpulan data:observasi, wawancara,angketImplementasi(uji coba)Teknik analisis data:kualitatif, kuantitatifHasil yang diharapkanMedia roket sebagai sarana gerak dasarpembelajaran lempar lembing di sekolah dasarBagan 2.1 Kerangka BerpikirEvaluasi

menggunakan satu kaki atau dua kaki. Nomor lompat dibagi menjadi: a.) Lompat jauh . b.) Lompat jangkit . c.) Lompat tinggi . d.) Lompat tinggi galah . 4.) Nomor lempar . Merupakan proses melontarkan benda dengan menggunakan satu atau dua tangan. Adapun nomor lempar terdiri dari: a.) Lem

Related Documents:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .