SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAI KINERJA GURU

2y ago
34 Views
3 Downloads
235.05 KB
5 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Azalea Piercy
Transcription

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAI KINERJA GURU (PKG)MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)(STUDI KASUS) SMA NEGERI 9 SEMARANGKhoirunnisa Rahma Prasetyowati1, T. Sutojo2Program Studi Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Dian NuswantoroJalan Nakula 1 no. 5 – 11 SemarangEmail : khoirunnisa.prasetyowati@gmail.comABSTRAKMemiliki guru, staf tenaga pengajar, yang profesional merupakan sebuah keharusan bagi sekolah baik SD, SMPmaupun SMA dalam melaksanakan proses pendidikan yang bermutu, demikian halnya dengan SMA Negeri 9Semarang. Untuk itu, sekolah selalu mendorong peningkatan profesionalitas guru dengan cara memantau kerja gurudalam mengimplementasikan tugasnya sehingga dapat mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.Pembuatan sistem pendukung keputusan merupakan salah satu cara untuk membantu dalam menentukan penilaiankinerja guru di SMA Negeri 9 Semarang dan diharapkan sistem tersebut mampu menentukan mana alternatif terbaikberdasarkan ranking perkalian bobot tiap kriteria. Kriteria yang dinilai dalam penilaian kinerja guru ini meliputikesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran dan kerjasama. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)merupakan suatu sistem yang menghasilkan suatu alternatif keputusan yang dapat dipergunakan sebagai alat bantudalam mengambil sebuah keputusan. Model yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah FuzzyMultiple Attribute Decision Making (FMADM). Metode SAW ini dipilih karena metode ini menentukan nilai bobotuntuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik darisejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah guru yang memiliki PKG tertinggi berdasarkankriteria – kriteria yang ditentukan. Dengan metode perankingan tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepatkarena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebihakurat terhadap siapa yang akan menerima reward tersebut.Kata kunci PKG, Sistem Pendukung Keputusan, FMADM, SAW, reward1 PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMemiliki guru, staf pengajar, yang profesionalmerupakan sebuah keharusan bagi sekolah baik SD,SMP maupun SMA dalam melaksanakan prosespendidikan yang bermutu, demikian halnya denganSMA Negeri 9 Semarang. Untuk itu, sekolah selalumendorong peningkatan profesionalitas guru danmeningkatkan kualitas sistem manajemen tenagakependidikan.Untuk mengetahui tingkat profesionalitas seorangguru, dilakukan penilaian terhadap kemampuan gurudalam melaksanakan proses pendidikan danpengajaran. Penilaian dilakukan dengan mengukurkinerja masing-masing guru dalam melaksanakantugas dan kewajibannya yang sesuai dengan standarkompetensi yang ada. Menurut undang – undangno.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen ampilan dan perilaku yang harus dimiliki,dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalammelaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensiguru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,keterampilan dan sikap yang berwujud tindakancerdas dan penuh tanggung jawab dalammelaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.Dari uraian masalah di atas, maka perlu adanyasebuah sistem pendukung keputusan yang dapatmembantu proses pengambilan keputusan suatumasalah sehingga keputusan yang diberikan ataudihasilkan diharapkan dapat memenuhi batasan yangditentukan. Metode yang digunakan oleh Penulisadalah metode Simple Additive Weighting (SAW).Metode SAW ini dipilih karena metode inimenentukan nilai bobot untuk setiap atribut,kemudian dilanjutkan denga proses perankingan yangakan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlahalternatif yang ada (Wibowo & dkk, 2009). Dalamhal ini alternatif yang dimaksud adalah guru yangmemiliki Penilaian Kinerja Guru (PKG) tertinggiberdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.Dengan metode perankingan tersebut, diharapkanpenilaian akan lebih tepat karena didasarkan padanilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan,

sehingga akan mendapatkan hasil yang akuratterhadap siapa yang akan menerima reward tersebut.2 LANDASAN TEORI2.1 Sistem Pendukung KeputusanSistem pendukung keputusan pertama kalidikenalkan pada awal tahun 1970 oleh Michael S.Scott dengan istilah Management DecisionSystem yang merupakan suatu sistem berbasiskomputeryangmembantupengambilankeputusan dengan memanfaatkan data dan model– model untuk menyelesaikan masalah – masalahyang tidak terstruktur (Turban, Aronson, & Liang,2005).2.2 Metode Simple Additive Weighting (SAW)Metode Simple Additive Weighting (SAW) seringjuga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.Konsep dasar metode SAW adalah mencaripenjumlahan terbobot dari rating kinerja padasetiap alternatif pada semua atribut. Metode SAWmembutuhkan proses normalisasi matrikskeputusan (X) ke suatu skala yang dapatdiperbandingkan dengan semua rating alternatifyang ada (Eniyati, 2011).Formula untuk melakukantersebut adalah sebagai berikut:normalisasiGambar 1.3 Formula mencari nilai preferensi(Kusumadewi, Hartati, A., & R., 2006)Dimana:Vi: Nilai Akhir AlternatifWi: Bobot yang telah ditentukanRij: Normalisasi matriksNilai Vi yang lebih besar mengindikasikanbahwa alternatif Ai lebih terpilih.2.3 GuruGuru (bahasa Sansekerta yang berarti guru,tetapi arti secara harfiah adalah “berat”) adalahseorang pengajar suatu ilmu. Dalam BahasaIndonesia guru umumnya merujuk pendidikprofesional dengan tugas utama mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Secaraumum, guru adalah pendidik dan pengajar padapendidikan anak usia dini jalur sekolah ataupendidikan formal, pendidikan dasar, danpendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harusmempunyai semacam kualifikasi formal sertamemenuhi standar kompetensi yang ada.(wikipedia, 2013)2.4 KinerjaMenurut pernyataan (Rivai & Basri, 2004),kinerja merupakan hasil seseorang secarakeseluruhan selama periode tertentu di dalammelaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja,target atau sasaran, atau kriteria yang telahditentukan terlebih dahulu dan telah disepakatibersama.Gambar 1.2 Formula untuk melakukannormalisasi(Kusumadewi, Hartati, A., & R., 2006)Dimana :: Rating kinerja ternormalisasi: Nilai maksimum dari setiap baris dankolomMini: Nilai minimum dari setiap baris dankolomXij: Baris dan kolom dari matriksDimanarijadalahratingkinerjaternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj;i 1,2,.,m dan j 1,2,.,n.rijMaxiNilai preferensi untuk setiap alternative (Vi)diberikan sebagai :2.5 Penilaian Kinerja Guru (PKG)MenurutPeraturanMenteriNegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PK Guruadalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugasutama guru dalam rangka pembinaan karir,kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugasutama guru tidak dapat dipisahkan darikemampuan seorang guru dalam penguasaanpengetahuan, penerapan pengetahuan, danketerampilan,sebagaikompetensiyangdibutuhkan sesuai amanat Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007tentang standar Kualifikasi Akademik danKompetensi Guru.

b.3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa.Hasil PenelitianHasil dari penelitian berupa data yangrelevan yang diperoleh dari wawancara danstudi lapangan, kemudian akan dianalisa lebihlanjut. Sebagai tahap awal pembahasan, datadikelompokkanmenjadibeberapajenissumbernya, yaitu data primer dan data sekunder.1. Data PrimerData primer merupakan data yangdiperoleh secara langsung dalam objekpenelitian yaitu di SMA Negeri 9 Semarangdan Dinas Pendidikan Kota Semarang. Dataprimer yang telah diperoleh selamapenelitian yaitu :a. Proses atau tahapan – tahapan dalampenilaian kinerja guru yang ada diSMA Negeri 9 Semarang.b. Kriteria - kriteria yang dinilai sertaindikator apa saja yang dinilai dalamtiap kriteria tersebut. . Kriteria yangdinilai yaitu Kesetiaan, Prestasi Kerja,Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujurandan Kerjasama.c. Data bobot untuk pembobotan setiapkriteria.d. Data-data variabel serta data lain untukyang digunakan selamaprosespenelitan berlangsung.e. Contoh format hasil penilaian kinerjaguru berupa DP3 (Daftar PenilaianPelaksanaan Pekerjaan)f. Perangkat KerasPerangkat keras yang digunakanselama penelitian berlangsung ada.g. Perangkat LunakPeneliti menggunakan perangkat lunakyang mendukung sistem.2. Data SekunderData sekunder merupakan data yangdiperoleh secara tidak langsung untukmendukung penelitian. Data tersebutdiperoleh dari hasil studi pustaka yangpeneliti ambil dari berbagai buku, jurnal, danmedia global internet. Data sekunder yangberhasil dikumpulkan untuk mendukungpenelitian ini antara lain:a. Materi mengenai metode SimpleAdditive Weighting yang berkaitandengan pembahasan dalam sistempendukung keputusan ini.c.b.Buku Pedoman Penilaian Kinerja Guruyang diperoleh dari Dinas PendidikanKota Semarang.Teori - teori yang terkait denganpenelitian yang telah dituangkan dalamtinjauan pustaka.PembahasanAnalisa SPK Penilaian Kinerja Gurumenggunakan Metode SAW.BobotDalam penelitian ini ada bobot dan kriteriayang dibutuhkan dalam menentukan penilaiankinerja guru di SMAN 9 Semarang.Tabel 4.1 Tabel KriteriaNama KriteriaNilaiKeteranganBobotKesetiaan10C1Prestasi Kerja50C2Tanggung i kriteria tersebut, dibuat suatu tingkatankriteria berdasarkan alternatifyang telahditentukan. Rating kecocokan setiap alternatifpada setiap kriteria seperti tabel berikut :1) Kriteria KesetiaanNamaKriteriaKesetiaanTabel Kriteria KesetiaanRange0% x 25%25% x 50%50% x 75%75% x 100%Nilai12342) Kriteria Prestasi KerjaTabel Kriteria Prestasi KerjaNamaRangeKriteria0% x 25%25% x 50%Prestasikerja50% x 75%75% x 100%Nilai1234

3) Kriteria Tanggung JawabTabel Kriteria Tanggung JawabNamaRangeNilaiKriteria0% x 25%125% x 50%2Tanggungjawab50% x 75%375% x 100%44) Kriteria KetaatanNamaKriteriaKetaatanTabel Kriteria KetaatanRangeNilai0% x 25%25% x 50%50% x 75%75% x 100%12345) Kriteria KejujuranNamaKriteriaKejujuranTabel Kriteria KejujuranRangeNilai0% x 25%25% x 50%50% x 75%75% x 100%12343.5 SARANUntukmeningkatkankinerjadanmenyempurnakan sistem pendukung keputusan yangtelah dibuat, peneliti memberikan saran sebagaiberikut :1. Sistem yang dirancang merupakan sistempendukung keputusan penilaian kinerja guruyang ada di SMA Negeri 9 Semarang, untukpengembangan sistem dapat dilakukan denganmerancang sistem penilaian kinerja guru hariandan bulanan secara lebih terperinci agar dalampenilaian kinerja dapat terprogram dengan baik.2. Karena ketebatasan waktu, penulis hanyamembatasi pada 6 kriteria yang dinilai, yaituKesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab,Ketaatan, Kejujuran dan Kerjasama. Untukpengembangan sistem dapat ditambah variabellain yang dapat memperkuat dalam ikan oleh kebijakan yang berlaku padatempat penelitian yang ada.6 DAFTAR PUSTAKA6) Kriteria Kerjasama[1]NamaKriteriaKerjasamasistem dan telah dibuktikan pada saat pengujianpenelitian.Perhitungan nilai bobot yang berbeda dari setiapkriterianya akan menghasilkan nilai yangberbeda dan menghasilkan keputusan yangberbeda.Tabel Kriteria KerjasamaRangeNilai0% x 25%25% x 50%50% x 75%75% x 100%1234[2]4 KESIMPULAN[3]Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehpeneliti, maka dapat disimpulkan beberapa halsebagai berikut :1. Dengan adanya sistem pendukung keputusanuntuk menentukan penilaian kinerja guru padaSMA Negeri 9 Semarang akan membantu dalammengevaluasi kinerja guru yang ada di sekolahtersebut dalam pencapaian standar kompetensiyang ada.2. Dengan adanya sistem pendukung keputusan inimembuktikan bahwa metode Simple AdditiveWeighting berhasil di implementasikan kedalam[4][5][6][7]Eniyati, S. (2011). Perancangan SistemPendukung Pengambilan Keputusan untukPenerimaan Beasiswa dengan Metode SAW(Simpke Additive Weighting) . JurnalTeknologi Informasi DINAMIK Volume16,no.2 , 16, 171-176.Kusumadewi, S., Hartati, A., H., & R., W.(2006). Fuzzy Multy-Attribute DecisionMaking (Fuzzy MADM). Yogyakarta: GrahaIlmu.Penyusun, T. (2011). Pedoman PelaksanaanPenilaian Kinerja Guru (PK Guru).Kemendiknas.Rouse, M. (2008, October). What is rpriselinux.techtarget.com.Turban, E., Aronson, J., & Liang, T. P.(2005). Decision Support System andIntelligent Systems . Yogyakarta: Andi.Webyog. (2012, July 11). MySQL GUI tools.MySQL monitor and manager. Retrieved fromhttp://www.webyog.com/.Wibowo, H., & dkk. (2009). SistemPendukung Keputusan Untuk Menentukan

akan FMADM (Studi Kasus :Mahasiswa Fakultas Teknologi IndustriUniversitas Islam Indonesia). SeminarNasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009(SNATI 2009) rg. Retrieved from guru.Rusdah.(2010).PENGEMBANGANDECISION SUPPORT SYSTEM IKA MKOM , 32-40.Sutojo, T., & dkk. (2011). Kecerdasan Buatan.Yogyakarta: Andi offset.Paudni.Kemdikbud.”Kompetensi Guru.pdf”.Home page on-line. Available loads/2012/08/Permen162007KompetensiGuru.pdf; Internet; accessed August 2008.Buku-2-pedoman-pkg. Home page On-line.Available from http://www.ekinerjaguru.org;Internet; accessed July 2012

Analisa SPK Penilaian Kinerja Guru menggunakan Metode SAW. Bobot Dalam penelitian ini ada bobot dan kriteria yang dibutuhkan dalam menentukan penilaian kinerja guru di SMAN 9 Semarang. Tabel 4.1 Tabel Kriteria Nama Kriteria Nilai Bobot Keterangan Kesetiaan 10 C1

Related Documents:

keputusan tertentu (Hermawan, 2005). Sistem Pendukung Keputusan digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu (Mcloed & Schell, 2008). Dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi yang mendukung

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Penilaian kinerja guru yang dilakukan dua kali dalam setahun oleh kepala sekolah dan tim penilai kinerja guru masih juga belum mengoptimalkan kinerja guru. Kualitas kinerja guru naik ketika akan diadakannya penilaian kinerja guru. Namun setelah itu

psikologis dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial. : Menjelaskan pengaruh parsial sistem pengukuran kinerja, sistem reward budaya organisasi, pemberdayaan psikologis dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial. : Menjelaskan bahwa ada variabel lain yang mempengaruhi kinerja manajerial. Hipotesis H

2.1. Sistem Pengukuran Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Pengertian kinerja secara bahasa menurut Sobirin, (2014) adalah pertunjukan, pekerjaan, perbuatan, pergelaran prestasi, hasil. Menurut Neely, et al., (1997) mengatakan bahwa kinerja sama dengan efektifitas dan efisiensi. Kinerja menurut

Penilaian Kinerja Karyawan Menurut Dessler (2011:322) tentang makna manajemen kinerja bahwa manajemen kinerja merupakan suatu proses megonsolidasikan penetapan tujuan penilaian, dan pengembangan kinerja karyawan kedalam suatu sistem, yang bertujuan untuk memastikan kinerja karyawan dapat mendukung tujuan strategis perusahaan.

bahasa inggris maka akan menaikan efektifitas dari sistem pendukung keputusan. 9. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer). 10.

Accounting involves recording business transactions and, this in turn, leads to the generation of financial information which can be used as the basis of good financial control and planning. Inadequate record keeping and a lack of effective planning ultimately lead to poor financial results. It is vital that owners and managers of businesses recognise the indications of potential difficulties .