KONSTRUKTIVISME JEAN PIAGET DALAM TEORI BERMAIN,

2y ago
35 Views
4 Downloads
366.62 KB
8 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kelvin Chao
Transcription

KONSTRUKTIVISME JEAN PIAGET DALAM TEORIBERMAIN, SUATU PEMBELAJARAN SENI PADA ANAKDr. Daulat Saragi, M.Hum.Program Studi Pendidikan Seni RupaFakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medane-mail : saragios@yahoo.co.idAbstrakBermain adalah dunia anak-anak, dengan bermain mereka menemukan jati dirinya.Pendidikan Seni pada usia anak-anak masih dalam tataran bermain. Anak harus dibebaskan untukmengekspresikan emosinya secara spontanitas terhadap sesuatu yang ia ketehui melalui inteleknya.Peran guru harus menjadi pembimbing yang menolong anak untuk berani berekspresi danmendapatkan kepercayaan diri untuk mengungkapkan kreativitasnya tanpa ragu. Tulisan ini inginmenganalisis teori konstruktivisme dalam hubungannya dengan teori bermain dalam pembelajaranseni pada anak, dan bertujuan untuk menjelaskan secara rinci hakikat bermain bagi anak dan hakikatbelajar kesenian bagi anak. Karya seni anak bukanlah hasil akhir dari sesuatu yang dilakukanmelainkan lebih menitikberatkan pada proses sesuatu itu dilakukan. Gambar binatang bukanlah hasilakhir, melainkan proses menggambar binatang yang sesuai dengan tangkapan emosinya, danpengalamannya tentang binatang atau objek lainnya, itulah dunia anak-anak berkesenian.Kata kunci : Konstruksivisme, Jean Pieget, Teori bermain, Pembelajar seni pada anak1. Pendahuluanmengekspresikan1.1 Latar Belakangbentuk karya seni dengan anak lainnya.Lingkungan adalah model utama unia anak untuk mengungkapkan ekspresinya.bagaimanaSosok yang pertama sekali ditiru anak adalahdalamorang tuanya, kemudian gurunya dan terakhirsehinggaadalah alam disekitarnya, termasuk televisimengorganisasi lingkungan sekitar. Piagetyang sesuai dengan tangkapan inteleknya atausendiri menyatakan bahwa teori pengetahuannalar anak tentang segala pengalaman itu.itu pada dasarnya adalah teori adaptasi kePengalaman itulah yang diekspresikan anak,dalamapakah itu berupa coretan (gambar), teriakanberadaptasi ke dalam lingkungannya (Suparno,(nyanyian), maupun gerakan aptasisepertidanorganismeMunculnya pengertian organismik, yangmenunjukkan adanya faktor “tersembunyi”pada anak sendiri, membuka pula pandanganmengenaipentingnyaperbedaan-perbedaananak yang masih perlu dipertimbangkan dalamsetiap usaha perkembangan anak yiberbedaitulahdalamMenurut Piaget terjadi suatu tahapanuntuk menjelaskan proses seseorang mencapaipengertian, pikiran anak mempunyai strukturatau skematayang selalu berubah untukberadaptasi dan mengkoordinasi dengan alamsekitarnya. Skemata bukanlah benda nyatayang dapat dilihat, melainkan suatu rangkaianproses dalam sistem kesadaran orang, maka

skemataadalahhasilkesimpulanbentukan mental intelek,kemampuandanataupendidikan seni bagi anak. Anak haruskreativitas dandibebaskan bermain sesuai dengan nalurinyanalurianakuntukseusia anak, bermain adalah dunia anak.menerjemahkan alam disekitarnya menjadiPendidikan seni bagi anak harus dibebaskankesan-kesan yang dapat bercerita kembali padadariwaktunya. Coretan anak, lukisan anak, adalahsesuatu yang diekspresikannya adalah murnibentuk kesan-kesan yang dilihatnya, yanghasilditangkap bukan saja oleh matanya, tetapitangkapan inteleknya tentang segala sesuatuyang ditangkap oleh inteleknya, dan olehpengalaman yang pernah diperoleh gasesuaidenganhatinya, dan juga emosinya. Popo Iskandar(2000:3) menjelaskan bahwa gambar anakadalah hasil kerja yang senantiasa menarik,spontanitasnya yang segar, pandangan yangorisinil, bahkan “surprising”, antusias yangmengasikkan. Sudah saatnya para pendidikmengajarkan seni pada anak dengan kebebasanSejauh mana teori Konstruktivismemampu membangun kreativitas anak akanmenyenangkandanmengedepankan kebebasan dan kejujuran.2. Metode Penulisanberekspresi.Metode dalam penulisan ini adalah1.2 PermasalahanPendidikandeskriptif kwalitatif dengan pendekatan f.Metodeberbeda pendekatan pembelajarannya denganpembelajaran pendidikan seni pada anakremaja apalagi dewasa. Guru sering tidakdipaparkan sampai kepada detailnya agarmemiliki pendekatan pembelajaran yang benarsegala sesuatu aspek teori bermain denganuntuk mengajarkan pendidikan seni, apakah itupendekatan konstruktivisme dijelaskan satuseni rupa (menggambar), menari dan jugapersatu mulai darimenyanyi. Penyampaian pembelajaran Senimencapai pengertian hingga denganmetodependekatan ceramah, memberi contohdancara proses seseorangkesimpulandimulaidari penjelasan secara umum hingga secaramembantu, tanpa skema atau konstruksi. Anakkhusussering disuguhkan (lomba) mewarnai, dimana(induktif).(deduktif),demikiansebaliknyapola yang akan diwarnai sudah disediakan.Tanpadisadarikitasudahmemasungkebebasan anak berekspresi.3. Teori bermain pada anakSebagaimana tubuh kita mempunyaistruktur tertentu agar dapat berfungsi, pikiran1.3. Ruang lingkupkita juga mempunyai struktur yang disebutRuang lingkup tulisan ini berhubungandenganmetodependekatanpembelajaranskema atau skemata (jamak). Skema adalahsuatu struktur mental atau kognitif yang

dengannyaseseorang secara intelektualmembutuhkan ukuran kontrol seperti garis-beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungangaris vertikal, horizontal, spiral dan zigjagsekitarnya(Suparno,Skematasemua sintaksis yang merupakan karakteristikseseorangdibentukpengalamananak-anak yang masih kecil. Seiring itarnya. Karena skemamampubertumbuhnyaanakmerekamulaidanmenggambar citra-citra yang lebih terkontrol,duniakarena mereka sudah mampu mengkonstruksiadalah suatukonstruksi, maka bukan tiruan dari duniaapayangmenjadipengalamannyayangdiungkapkan lewat coretan-coretan bermakna.kenyataan yang ada.4. LogikaKonstruksi yang dibangun anak darisungguh, berarti ia hanya bermain-main dalampermaian itu. Bermaian jangan dipersungguh,supaya hakikat permainan itu tidak menjadimain-main. Anak-anak tidak bisa dipaksabermain-main, karena ia memiliki naluri untukitu. Demikian juga tidak akan bisa kalau anakTangkapanHarold Titus menegaskan “Play is thepermainan yang harus dilakukan dengansyarat suatu sifat anak-anak. Jikalau ia tidakdariIndrawinyapengalamannya akan menjadi aktivitas suatusungguh. Kesungguhan berekspresi menjadiAnakart of the child, and art is the play of theadult” (Permainan adalah seni dari kanakkanak, dan seni adalah permaianan dari orangdewasa). Suatu hal kebodohan kalau seorangdewasa bermain-main dalam pekerjaannya,dan menjadi hal yang tidak terpuji jikalau anaktidak mau bermain-main dalam kesehariannya.Tema dan objek-objek dalam lukisan anakadalah realita dari tangkapan mata dandipaksa untuk tidak bermain-main.telinganya, tangkapan kedua indra ini hmeniruataumengkonstruksi apa yang dilihat, didengar dandenganinteleknya,sehinggaapayangdigambarkan anak-anak adalah benar sepertiapa dalam benaknya.diketahuinya, dan ia akan mulai mencoret apaFriedrich Schiller dan Herbert Spencersaja, seperti tanah, kertas, dinding untukmenampung ekspresi dari jiwanya akan apayang diketahuinya. Anak pada usia 4-6 tahunyang belum cukup memiliki kontrol motorikmulai dengan membuat goresan-goresan yangmungkin kelihatan acak, tapi yang palingpenting bagi mereka adalah penjelajahan iadalahdorongan batin untuk bermain-main (playimpulse) yang ada dalam diri seseorang”. Senimerupakansemacampermainanmenyeimbangkan segenap kemampuan mentalmanusia berhubung dengan adanya kelebihanenergi yang harus dikeluarkan.digunakanuntukmemprosesSkematadan

mengidentifikasi rangsangan yang datang.Bagi SpencerSifatnya selalu berubah dan berkembangperanseiringkemampuan mental manusia menganggur dandenganperkembanganusiadanpengalaman si anak.untukpermainan nadisiasiakan.Seseorang yang semakin meningkat tarafMenurut Durkheim, sistem gambaranyang pertama digunakan manusia untukmenggambarkan dunia dan dirinya sendiriberasal dari religi dan naluri bermain. Darikedua pendapat ini antara tuntutan religi danadanya naluri bermain dan dihubungkankehidupannya tidak memakai habis energinyauntuk keperluan sehari-hari. Kelebihan lakukandanrangkaianpermaianan dan hiburan yang imaginatif danakhirnya menghasilkan karya seni.dengan teori mimesis Plato maka lahirlahkarya seni sebagai hasil ekspresi akan ide-idedari kesan-kesan indrawinya.Permaianan merupakan suatu kegiatanyang rekreatif, seni adalah kegiatan yangsungguh-sungguh kreatif. Lukisan anak-anakTiada masa yang lebih menyenangkanketika anak-anak. Segala sesuatu diucapkandan digambarkan sesuai dengan apa yangdirasakandalamsetiappengalamannya.Logika yang mencuat adalah logika kanakkanak, tidak ada nilai indah, karena yangutama untuk dilaporkan adalah segala sesuatuyang dilihat dan diketahuinya, namun tetappada ranah nilai estetik.masuk pada ranah rekreatif, jadi seorang anakmerdeka untuk mencoretkan apa saja di ataskertas atau kanvas yang di hadapannya. Sangattidak terpuji seorang guru atau orang dewasamemaksakanhehendaknyauntukmenggambarkan bentuk atau warna sesuaiseleranya hanya untuk supaya anaknya ataumuridnya menang dalam kompetisi lombamewarnai atau lomba melukis tingkat anak-dananak. Sering terjadi seorang guru atau orangdiketahui anak harus realistis. Gunung yang iatua tidak sudi menjauhi anak walau juri sudahtahu adalah menjulang ke atas, wajar kalau iaberulangkali menghimbau agar tidak dekatmenggunakandengan anak ketika lomba mewarnai ggambarkannya. Ikan makan cacing, makaanak menggambarkan seakan-akan perut ikanitu transparan. Secara nyata memang ikanlomba melukis berlangsung.5. Teori Konstruktivisme Jean Piegetmakan cacing, maka anak menggambarkannyaTeori konstruktivisme Jean Pieget tidakdengan logikanya, cacing berada dalam perutterlepas dari gurunya Giambatista Vico alahpenciptaalammenggambarkan sesuatu yang dimakan ikan,semesta dan manusia adalah tuan dari segalajadilah gambar ikan transparan, yang dalamciptaan”. Menurutnya “mengetahui” berartiperutnya terdapat cacing.“mengetahui bagaimana membuat sesuatu”.

Seseorang anak baru mengetahui sesuatu jikaberfungsi mengintegrasikan persepsi, konsepia dapat menjelaskan unsur-unsur apa yangataupun pengalaman baru ke dalam skema ataumembangun sesuatu itu. Menurut Vico hanyapola yang sudah ada dalam pikiran anak.Tuhan sajalah yang dapat mengerti alam rayaAkomodasi terjadi jika seseorang anak tidakini karena hanya Dia yang tahu bagaimanamampu mengasimilasikan pengalaman yangmembuatnya dan daribaru itu dengan skema yang telah dimiliki,apa ia membuatnya.Sementara itu orang hanya dapat mengetahuidalamsesuatumengakomodasi artinya membentuk skemayangtelahdikonstruksikannya(Suparno, 1997:24).halsepertiinianakakanbaru yang tidak cocok dengan rangsanganpertama sehingga anak memodifikasi skemaJean Pieget menjalaskan pengetahuanselalu merupakan konstruksi dari seseorangyang mengetahui, maka tidak dapat ditransferkepada penerima yang pasif. Penerima sendiriyang harus mengkonstruksi pengetahuan itu,Semua yang lain,entah objek ataupunlingkungan, hanyalah sarana untuk terjadinyakonstruksi tersebut.hidup perlu beradaptasi dan mengorganisasifisikdisekitarnyaagartetapbertahan hidup. Pikiran dan tubuh jugamengalamihalyangsamasehinggaperkembangan pemikiran juga mirip denganperkembanganbiologis.Piegetmempergunakan beberapa istilah baku untukmenjelaskan proses anak mencapai pengertianmulaidariyang terakhir. Sedangkan Equilibration adalahkeseimbanganantaraasimilasidenganakomodasi yang berfungsi sebagai an proses asimilasi dan ukan pengalaman luar dengan strukturPieget percaya bahwa setiap makhluklingkunganyang ada sehingga cocok dengan rangsanganSkema/Skemata(jamak),Asimilasi, Akomodasi, dan ntara asimilasi dan akomodasi.Dalam psikologi anak maupun psikologiperkembangan disebutkan ada dua faktor yangdapat membentuk anak, yaitu faktor keturunandan faktor lingkungan, Pengertian-pengertiandasar sangat perlu diketahui oleh para orangtua yang tentu saja mempunyai keinginanuntuk melihat anak mereka berkembangsebaik-baiknya, tetapi dengan cara-cara yangobjektif, disesuaikan dengan ciri-ciri yangSkemata adalah suatu struktur mentalkhusus yang ada pada anak di satu pihak danatau kognitif yang dengannya seseorang secarafasilitas-fasilitas yang ada di lingkungan hidupintelektual beradaptasi dan mengkoordinasianak di pihak lain. Dalam kehidupan sehari-lingkungan sekitarnya. Skemata tidak dapathari masih banyak terdapat ketidakserasiandilihat karena ia hanyalah suatu rangkaianantara kepentingan, keinginan serta tujuan-proses dalam sistem kesadaran setiap anak.tujuan pribadi dengan keadaan objektif siAsimilasianak. Pada golongan lainadalahproseskognitifyangmasih terdapat

kekuranganpengertianmengenaimenggambar temannya nilai 90 walaupunperkembangan anak, sehingga mereka tidakorang lain yang membuatkan. Yang palingmengetahuiharusmengecewakan adalah ketika seorang gurubertindak dalam mengasuh, mendidik, danmenggambar tidak tahu membedakan manamemperkembangkan anak nayangbukan.Bagaimana karakter goresan, bentuk danMenurut Pieget bahwa isme, bukan pula pengaruh lingkungansaja, melainkan interaksi antara keduanya.Dalam pandangan iniorganisme aktifmengadakan hubungan dengan lingkungan.Perbuatan atau lebih jelas lagi adayang merupakan prosesinteraksi yang dinamis inilah disebut kognisi.Pengertiankognisisendirisebenarnyameliputi aspek-aspek struktur intelek yangdipergunakan untuk mengetahui pikiran,simbol,yangmengetahui,penalaranharuslah dapatdikenali seorang guru menggambar. Seorangguru menggambar di tingkat SD seharusnyajangan diajarkan yang tidak tahu psikologianak. Tidak bijak seorang guru memberikannilai 50 apalagi 40 kepada karya anak kalau ituadalah yang dibuatnya sendiri. Dan jauh tidakbijak memberikan nilai 90 apalagi 100 kepadaanak yang PR nya dibuatkan orang lain.Namun demikianlah kenyataannya apabilapendidikan seni itu tidak diajarkan oleh guruseni melainkan diajarkan oleh guru “siapasaja” karena ada anggapan pendidikan seni ituproses kognitif meliputi aspek-aspek persepsi,ingatan,pilihan warna seorang anakdanpemecahan persoalan.gampang dan tidak terlalu penting.Sebuahsistempendidikandiselenggarakan berdasarkan asumsi-asumsitertentu mengenai anak dan proses belajar.Konsep kecerdasan manusia yang dikenal pada6. Memaksakan Kehendak Kepada Anaksaat ini terlalu sempit. Kecerdasan manusiajauh lebih luas dari apa yang dikatakan denganKetika anak mulai bermain, maka iaakan mencetuskan kejujuran dan ketulusanhatinya, tetapi ketika anak dipaksakan untuktidak melakukan apa yang muncul daribenaknya, maka anak mulai berbohong danterpaksa. Anak akan bangga berbohong ketikaPR menggambarnya nilai 90 karena dibuatkanorang tua atau orang lain. Sebaliknya anakakankecewakalaugurumenilaimenggambarnya 60 dengan karyanya sendiri.Betapa kecewanya anak ketika melihat PRnilai IQ (Intelegence Quotient). Terdapat 9jenis kecerdasan manusia yang disebut denganMultiple Intelligences, salah satu diantaranyaadalah kecerdasan spasial, yaitu at dan mentransformasikan persepsi duniaspasial-virtualtersebut.Kecerdasaninimeliputi kepekaan terhadap warna, garis,bentuk, ruang, dan hubungan antar unsurtersebut (Sumardiono, 2007:8). Keberanian

anakmencoret,memilihwarna,bentuk,membuat ruang dan unsur-unsur seni lainnyamenggugahkreativitasnyatanparagu(Iskandar, 2000, 6-7).bukankah ini suatu kecerdasan?Tidak ada yang salah objek apapun yang7. PilihanObjekMenggambaryangdigambarkan seorang anak pada kertas ataukanvas. Objek akan digambarkan seorang anakTidak Mendidiksesuai dengan ide anak terhadap benda itu.Saya sebagai orang tua sangat kecewaketika anak saya kelas 3 SD (swasta) ditugasigurunya menggambar m’bok jamu gendonglengkap dengan botol-botolnya. Saya sempattidak percaya dengan ucapan anak saya, tetapiketika ibunya menelepon orang tua murid yanglain, barulah saya yakin dengan laporan anaksaya. Suatu tugas menggambar yang tidakmendidik, karena bagaimanapun anak tidakakan dapat menggambarkannya. Jangankananak, saya sendiri sebagai guru menggambardiSMAdulunyatidakmampumenggambarkannya kalau tidak ada contohdan saya lakukan berulang-ulang. Anehnyaseminggu kemudian PR menggambar itudinilai guru dengan nilai yang tinggi-tinggi,karena semuanya adalah PR pesanan dariorang lain, bukan karya anak itu sendiri.Betapa kurang bijaknya seorang guru yangmemberikan tugas demikian.Demikian juga warna, sah-sah saja kalau anakmenggambar langit dengan warna coklat, abuabu atau hijau, sama masalahnya kalau anakmenggambar wajah si Budi atau si Tantidengan petak-petak atau segi tiga. Hal apayang menjadi tangkapan indrawi anak akan iaungkapkandenganbermain,karenademikianlah nalurinya jika kontak denganalam sekitarnya. Biarkanlah anak bermainmain dengan garis, bentuk, warna, biarkanlahia bebas mengkonstruksinya, nlah anak dengan tulus dan jujurmengungkapkan apa yang dia ketahui dan apayang ia rasakan. Seorang guru menggambaryang baik seperti Tino Sidin (alm) akanmenghargai setiap karya anak, semuanyabagus, dan dapat pujian. Walaupun demikianbukan berarti kita membohongi anak tetapimalahmemberikannyapenguatandanPopo Iskandar melihat ketika guru mengajarpenghargaan, bahwa segala sesuatu jerihanak melukis, sang guru men-drill murid-payahnya dihargai dan dipuji. Berbeda halnyamuridnyadengan seorang dewasa, yang telah ajaricaramakna sebuahnilai pasti hal seperti inimenggambar menurut logika orang dewasa.merupakan sindiran dan kebohongan. BermainPeranan sang guru seharusnya beralih menjadiadalah dunia anak, permainan adalah duniapembimbingyangorang dewasa. Bermain dalam jalankananak-anaksendiri,pendapatnyauntukadalah kurang terpuji, dan permainan yangdandimain-mainkan adalah pelecehan hakikatpermainan itu sendiri.

diketahui8. KesimpulanolehseseorangyangbelajarPembelajaran seni kepada anak harusmembentuk struktur pengertian yang baru,mampu merekonstruksi kembali bakat bawaansehingga bentuk yang baru itulah yanganakdiekspesikan lewat karya nlingkungannya.Peran guru harus menjadi pembimbingKebebasan anak bermain harus dibangun dandirangsangolehguru,sehinggaanakmenemukan jati dirinya yang memiliki naluribermain.Gurusebagaimotivatordanfasilitator harus mampu merangsang anakuntuk merekonstruksi pengalaman inteleknya.Bermain adalah naluri anak-anak, dalambermaininilahguruberperanuntukmemberikan anak kebebasan agar kuntukmendapatkankemudianmenjalankan pendapatnya dan menggugahkreativitasnya tanpa ragu. Hal yang utamadalam pendidikan seni bagi anak adalahmembangun kepercayaan. Dengan percaya dirianakakanmengaplikasikannilai-nilaikejujuran tanpa ada intervensi orang dewasa didalamnya.Daftar Pustakadengan tangkapan intelektualnya.Pembelajaran seni pada anak ipmenyusunmetodemengajar yang lebih menekankan keaktifansiswa baik dalam belajar

1.3. Ruang lingkup Ruang lingkup tulisan ini berhubungan dengan metode pendekatan pembelajaran pendidikan seni bagi anak. Anak harus dibebaskan bermain sesuai dengan nalurinya seusia anak, bermain adalah dunia anak. Pendidikan seni bagi ana

Related Documents:

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

Jean Piaget Historical Background Jean Piaget (1896-1980) was born in Neuchâtel, Switzerland. He was the first-born son of Arthur Piaget and Rebecca Jackson. His father was a professor of medieval literature at the University of Neuchâtel [1]. As a child, Piaget developed an interest in animals and nature. When he was around the age of 10, he

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

2.3 Dasar Teori Dasar teori merupakan teori pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Teori tersebut dapat bersumber dari buku, artikel maupun jurnal. Teori-teori yang dipelajari menjadi pedoman untuk dapat memperoleh hasil audit sistem informasi akuntansi dan keuangan dengan tepat. 2.3.1 Metode Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM LIMFATIK DAN KONSEP IMUN Atika Dalili Akhmad, M. Sc., Apt . PENDAHULUAN 20 L cairan plasma difiltrasi keluar menuju bagian interstisial, 17 L direabsorpsi oleh pembuluh darah, BAGAIMANA 3 L SISANYA ? Sistem Limfatik sistem yang terdiri dari pembuluh, sel, dan organ yang membawa kelebihan cairan insterstisial ke dalam aliran darah dan filter patogen dari darah. FUNGSI .